BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Sastra merupakan wujud dari gagasan dan pemikiran seseorang, wujud dari sastra itu sendiri adalah berupa karya yang berbentuk tulisan atau karangan. Gagasan seseorang yang tercipta dalam bentuk karangan tersebut dapat terinspirasi dari pengalaman atau pandangannya terhadap lingkungan yang ada di sekitarnya. Sastra merupakan karya fiksi, sebuah karya fiksi atau rekaan diciptakan dari khayalan atau imajinasi. Oleh karena itu, diperlukan pikiran, perasaan dan kreativitas yang tinggi bagi pengarangnya supaya dapat mengelola dan mewujudkan kreativitasnya tersebut dengan baik dan dengan bahasa yang indah. Fananie (dalam Samosir 2013: 17) mengemukakan “sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan emosi yang spontan mampu mengungkapkan aspek estetis baik yang didasarkan aspek kebahasaan maupun aspek makna”. Sastra adalah salah satu pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang terdapat di Sekolah Dasar (SD). Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SD memiliki peran yang sangat penting bagi peserta didik di SD. Karena anak-anak khususnya di Indonesia perlu memiliki bahan bacaan yang sesuai dengan usia perkembangan mereka. Sastra anak merupakan sastra yang secara khusus diperuntukkan bagi anak-anak. Sastra anak memiliki isi yang sesuai dengan imajinasi yang ada pada dunia anak-anak. Isi yang terdapat pada sastra anak biasanya berupa pengalaman, pemahaman dan imajinasi anak-anak. Sastra anak-anak adalah sastra yang mencerminkan perasaan dan pengalaman anak-anak masa kini, yang dapat dilihat dan dipahami melalui mata anak-anak through the eyes of a child (Tarigan, 2011: 5). 1
Nur Innayatunnisa, 2015 ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA NOVEL SANG PEMIMPI SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
Fungsi sastra bagi anak adalah untuk meningkatkan kemampuan berbahasa.
Terdapat
empat
jenis
kemampuan
berbahasa
dalam
pembelajaran bahasa di SD yaitu keterampilan berbicara, menulis, membaca dan menyimak. Dari keempat keterampilan berbahasa tersebut, keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan yang sering digunakan di SD. Menulis puisi merupakan salah satu ranah dari keterampilan menulis di SD. Puisi adalah salah satu karya sastra yang dipelajari di SD. Menulis puisi merupakan salah satu sarana bagi siswa untuk menuangkan segala kreativitas dan imajinasi yang ada pada diri siswa. Dalam puisi diperlukan unsur-unsur yang akan membentuk puisi tersebut menjadi indah dan menarik, salah satunya adalah gaya bahasa. “Puisi adalah sebuah ciptaan manusia berupa ungkapan jiwa yang ditampilkan secara ekspresif dituangkan dalam bentuk bahasa indah, kata-kata yang estetis, rangkaian bunyi yang anggun dan memiliki daya tarik bagi para pembaca” (Samosir, 2013: 18). Diperlukan pembelajaran yang inovatif dan menarik untuk dapat menggali kreativitas siswa tersebut. Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan bahwa “biasanya ketika belajar sastra, anak-anak diberikan materi buku-buku pembelajaran. Lalu diberi tugas sesuai dengan materi yang ada di buku pembelajaran. Siswa juga masih banyak mengalami
kesulitan-kesulitan
pembelajaran”
(Hasani,
2015).
karena
kurang
Berdasarkan
tertariknya kenyataan
dengan tersebut,
pembelajaran yang disajikan di SD saat ini kurang menarik minat siswa. Kegiatan belajar-mengajar di SD terkesan membosankan, sehingga siswa sulit untuk menuangkan segala kreativitas dan imajinasinya. Untuk dapat membuat pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan, peran seorang pendidik sangat diperlukan. Seorang pendidik perlu memperhatikan teknik, dan bahan pembelajaran yang sesuai dengan psikologi siswa. Dengan pembelajaran yang menyenangkan, maka tujuan pembelajaran akan tercapai dengan baik. Oleh karena itu, perlu diciptakan bahan pembelajaran yang sesuai untuk pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SD khususnya menulis puisi. Novel merupakan salah satu Nur Innayatunnisa, 2015 ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA NOVEL SANG PEMIMPI SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
bagian dari karya sastra. Gaya bahasa yang disajikan dalam novel sangat beragam. “Gaya bahasa merupakan bentuk retorik, yaitu penggunaan katakata dalam berbicara dan menulis untuk meyakinkan atau mempengaruhi penyimak dan pembaca” (Tarigan, 2009: 4). Novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata dikenal memiliki gaya bahasa yang banyak dan beragam. Andrea Hirata adalah satu dari penulis novel terkenal yang ada di Indonesia. Salah satu contoh gaya bahasa yang digunakan Andrea Hirata dalam novel Sang Pemimpi adalah gaya bahasa perumpamaan yaitu “seperti laut, mereka diam”. Oleh karena itu, judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah “Analisis Penggunaan Gaya Bahasa Novel Sang Pemimpi sebagai Alternatif Pembuatan Bahan Pembelajaran Menulis Puisi bagi Siswa Kelas V Sekolah Dasar” untuk membuat sebuah bahan pembelajaran yang menarik dan inovatif dalam pembelajaran menulis di SD khususnya menulis puisi.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Gaya bahasa apa saja yang digunakan dalam novel sang pemimpi? 2. Bagaimana pemakaian gaya bahasa yang digunakan dalam novel sang pemimpi? 3. Bagaimana bahan pembelajaran menulis puisi bagi siswa kelas V SD dengan memanfaatkan hasil analisis gaya bahasa novel sang pemimpi?
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai beikut. 1. Diketahuinya gaya bahasa yang terdapat dalam novel sang pemimpi. 2. Diketahuinya pemakaian gaya bahasa yang digunakan untuk menulis puisi. 3. Diketahuinya bahan pembelajaran menulis puisi bagi siswa kelas V SD dengan memanfaatkan hasil analisis gaya bahasa novel sang pemimpi. Nur Innayatunnisa, 2015 ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA NOVEL SANG PEMIMPI SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak berikut ini. 1. Bagi guru kelas V SD, hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran menulis khususnya menulis puisi. 2. Bagi pihak-pihak terkait, dalam pengajaran keterampilan bahasa Indonesia khususnya keterampilan menulis, dapat digunakan sebagai alternatif pengajaran untuk kelayakan pengajaran bahasa dan sastra indonesia yang akan datang. 3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai referensi bahan pembelajaran jika peneliti lain akan melakukan penelitian yang berkaitan dengan pembelajaran menulis puisi di SD.
E. Definisi Istilah Agar pembaca tidak kesulitan dalam memahami istilah dalam penelitian ini, maka penulis jelaskan istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut. 1. Istilah gaya bahasa dalam penelitian ini adalah berupa majas atau katakata yang indah yang terdapat dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata. 2. Istilah novel dalam penelitian ini adalah novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata yang dikenal memiliki banyak gaya bahasa di dalamnya. 3. Istilah bahan pembelajaran dalam penelitian ini adalah bahan yang dihasilkan dari analisis gaya bahasa novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata. 4. Istilah menulis puisi dalam penelitian ini adalah sebuah ranah dari keterampilan menulis di Sekolah Dasar, yang di dalamnya terdapat sebuah keindahan terutama keindahan bahasa yang dituangkan melalui pikiran dan perasaan.
Nur Innayatunnisa, 2015 ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA NOVEL SANG PEMIMPI SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
Nur Innayatunnisa, 2015 ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA NOVEL SANG PEMIMPI SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu