BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Mutu pendidikan mempunyai kaitan dengan kualitas lulusannya, sedangkan kualitas lulusan ditentukan oleh proses pembelajaran di sekolah. Prestasi belajar yang diraih siswa setelah proses pembelajaran, mempunyai makna bagi siswa bersangkutan maupun bagi lembaga pendidikan, karena prestasi belajar yang tinggi menunjukkan bahwa siswa tersebut memiliki tingkat pengetahuan dan kompetensi yang tinggi, sedangkan bagi lembaga pendidikan, prestasi belajar siswa yang tinggi menunjukkan keberhasilan lembaga dalam proses pembelajaran. Prestasi belajar erat kaitannya dengan pencapaian kompetensi lulusan SMK yang sesuai dengan standar yang ditetapkan pada saat ini yaitu Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, yang pada akhirnya diharapkan bahwa lulusan dari SMK dapat terserap oleh dunia industri sesuai dengan bidangnya masing-masing. Salah satu faktor yang sangat menentukan proses pembelajaran diantaranya metode pembelajaran yang dipakai dalam proses pembelajaran, metode pembelajaran adalah salah satu faktor penting yang ada pada proses pembelajaran. Banyak metode yang dipakai oleh guru untuk menyampaikan materi ke siswa disesuaikan dengan karakteristik dan kondisi pada saat proses pembelajaran berlangsung, Metode yang dipakai dalam pelajaran las busur manual di SMK selama ini menggunakan metode pembelajaran berupa penugasan
1
dari guru melalui media jobsheet/workbook yang memiliki keterbatasan pada kreativitas siswa untuk mengambangkan kompetensinya. Pelajaran las busur manual di SMK sangat erat dengan model pembelajaran berbasis kompetensi (CBT) atau Competensy Based Training. Model CBT dan belajar tuntas (mastery learning) dalam pembelajaran yang memungkinkan siswa SMK untuk dapat mencapai semua tingkatan kompetensi yang diberikan oleh guru kepadanya sesuai dengan kemampuannya tanpa dibatasi oleh waktu. Dengan demikian model CBT dan mastery learning ini harus mengakomodasi siswa yang memiliki kecepatan tinggi dalam hal menangkap materi yang diberikan oleh guru. Untuk mempercepat akselerasi peningkatan kompetensi pada siswa SMK khususnya pada mata pelajaran las busur manual diperlukan strategi yang tepat, dan didukung tersedianya sarana dan prasarana yang memadai yang terdapat di SMK karena mata pelajaran las busur manual sangat dipengaruhi oleh keberadaan sarana dan pra sarana yang sesuai dengan standar yang diberlakukan oleh pemerintah melalui Permen No. 40 tahun 2008 tentang sarana dan prasarana untuk SMK dan MAK. Strategi pembelajaran yang telah dilaksanakan di SMK pada kompetensi las busur manual selama ini adalah dengan cara pembelajaran face to face yaitu proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan mengandalkan guru sebagai penyampai materinya mulai dari teori sampai pada mendemonstrasikan kegiatan praktek terkait dengan sub kompetensi yang akan dicapai pada siswa yang tentunya sangat tergantung pada keahlian guru yang bersangkutan.
2
Strategi yang dilaksanakan tersebut banyak mengalami hambatan karena kurangnya jumlah guru yang membimbing pada saat praktek dan juga kurangnya latihan percobaan yang diberikan oleh guru kepada siswa dalam pelaksanaan praktek las. Pada pelaksanaan kegiatan praktek, biasanya guru melakukan perencanaan secara cermat mengenai pelaksanaan praktek yang harus dilakukan oleh siswa mulai dari persiapan bahan, proses pengelasan dan proses finishing pada lembaran kegiatan siswa di workshop (jobsheet/workbook). Efek pembelajaran teknologi yang konvensional adalah siswa sangat tergantung pada kemampuan guru dalam memahami dan menerapkan hasil belajar yang sesuai dengan tuntutan dari standar kompetensi yang ada pada SKKNI sektor Logam dan Mesin khususnya unit kompetensi pengelasan, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian agar terjadi peningkatan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran untuk meningkatkan
kompetensi
vokasional
siswa
SMK
dengan cara melakukan Desain Dan Pengembangan Multimedia Interaktif Teknologi Dasar Las Untuk Peningkatan Kompetensi Vokasional Siswa Sekolah Menengah Kejuruan untuk menunjang kegiatan pembelajaran kompetensi las busur manual untuk mencetak lulusan SMK yang sesuai dengan kebutuhan industri.
3
B. Identifikasi Masalah Dalam penelitian ini identifikasi masalahnya adalah : 1. Proses pembelajaran praktek di SMK masih dilakukan dengan menggunakan jobsheet dari guru. 2. Fasilitas praktek yang kurang memadai dalam mendukung kegiatan proses pembelajaran. 3. Kurangnya kuantitas dan kualitas guru yang mampu mengajar teknik las di SMK Negeri 2 Bandung. 4. Kompetensi Vokasional siswa SMK
masih rendah yang disebabkan
beberapa faktor diantaranya : a. Kompetensi guru yang belum sesuai dengan standar kompetensi kerja. b. Sarana dan prasarana dalam mendukung proses pembelajaran. c. Media pembelajaran yang belum mampu untuk mengakomodasi semua kemampuan siswa. 5. Pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif belum optimal dilakukan di SMK.
C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dimaksudkan untuk membatasi permasalahan yang akan diteliti, pada penelitian ini dibatasi pada pembelajaran teknik las yang dilakukan di Jurusan Teknik Las di SMK Negeri 2 Bandung berupa :
4
1. Pengembangan multimedia interaktif teknologi dasar las. 2. Proses pembelajaran teknik las yang dilaksanakan di SMK Negeri 2 Bandung untuk meningkatkan kompetensi vokasional siswa.
D. Rumusan Masalah Dari pembatasan masalah diatas perlu dirumuskan masalah penelitian agar pelaksanaan penelitian fokus terhadap pokok permasalahan yang akan diteliti, pada penelitian ini rumusan masalahnya adalah: 1. Bagaimana mengembangkan multimedia interaktif teknologi dasar las untuk mendukung proses pembelajaran di SMK dalam rangka meningkatkan kompetensi vokasional siswa SMK?. 2. Apakah penggunaan multimedia interaktif teknologi dasar las dapat meningkatkan kompetensi vokasional siswa SMK jurusan Teknik Las?.
E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menghasilkan
dan mengembangkan CD multimedia interaktif
Teknologi dasar las. 2. Menggunakan multimedia interaktif untuk
proses pembelajaran di
SMK agar menghasilkan lulusan yang berkompeten sesuai dengan kebutuhan industri.
5
F. Manfaat Penelitian 1. Bagi SMK : a. Dapat dipakai sebagai salah satu cara dalam melakukan penyempurnaan pelaksanaan proses pembelajaran agar siswa dapat mengeksplorasi dirinya sendiri dalam meningkatkan kompetensinya. b. Sebagai acuan dalam melakukan pengembangan-pengembangan selanjutnya untuk mendukung tujuan sekolah yaitu mencetak lulusan yang mampu terserap di dunia industri. 2. Bagi guru sebagai acuan untuk melakukan proses pembelajaran yang mengedepankan aktifitas siswa dalam mencapai kompetensi yang terdapat di kurikulum sekolah. 3. Bagi siswa sebagai sarana untuk belajar mandiri dalam rangka meningkatkan kompetensi teknik las yang sesuai dengan standar yang berlaku sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
G. Metode Peneltian Sesuai dengan tujuan penelitian maka penelitian ini adalah penelitian pengembangan yaitu mendesain dan mengembangkan
media pembelajaran
menggunakan multimedia interaktif yang dilaksanakan di Jurusan Teknik las, dan mengembangkan pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan multimedia interaktif yang dilaksanakan di SMK agar menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan industri.
6
H. Spesifikasi Produk CD Multimedia Interaktif Teknologi Dasar Las memiliki spesifikasi sebagai berikut : 1. Dengan CD Multimedia Interaktif Teknologi Dasar Las jenis kompetensi yang ingin dicapai meliputi pengetahuan K3 dalam pekerjaan pengelasan, identifikasi peralatan utama dan bantu pekerjaan pengelasan, langkah kerja proses pengelasan sudut (fillet) posisi 1F (bawah tangan) pada bahan baja karbon lunak dengan menggunakan elektroda E 6013, serta kriteria hasil pengelasan yang sesuai dengan standar ASME Section IX, serta berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sektor Logam dan Mesin bidang Teknik Las yaitu: LOG OO.00.05.012.01 melaksananakan rutinitas pengelasan menggunakan las busur manual dan/atau las gas. 2. CD Multimedia Interaktif Teknologi Dasar Las menggunakan beberapa software, yaitu : (1) Macromedia Flash MX (2) Camtasia Studio (3) 3ds Max 3. Spesifikasi minimal komputer yang dapat memutar CD Multimedia Interaktif Teknologi Dasar Las ini adalah : Pentium 3, memori 64 Mb, CD Rom 32x, VGA 16 Mb.
7
4. Pada CD Multimedia Interaktif Teknologi Dasar Las ini terdapat video dan animasi tentang pelaksanaan praktek las untuk membantu pengguna dalam memahami langkah kerja pada saat praktek. 5. CD Multimedia Interaktif Teknologi Dasar Las memiliki fasilitas autorun yang sangat memudahkan siswa (pengguna) dalam menggunakannya. 6. CD Multimedia Interaktif Teknologi Dasar Las dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menambahkan fitur-fitur baru yang lebih menarik sesuai dengan perkembangan teknologi.
8