BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah, banyak pertimbangan di sana sini sehingga tidak jarang membuat orang batal memulai bisnis. Semestinya memulai bisnis tidak menjadi salah satu sumber ketakutan bagi setiap orang. Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai bisnis, seseorang bisa membuat persiapan bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan optimistis. Persaingan bisnis yang sangat tajam pada saat ini juga merupakan sebuah tantangan bagi pengusaha untuk tetap berada dalam persaingan. Suatu perusahaan mengharapkan agar pendapatan selalu dapat
meningkat dari
waktu ke waktu, usaha meningkatkan pendapatan ini sangat penting sekali bagi perusahaan. Perusahaan yang tidak dapat memenuhi selera konsumen pasti akan mengalami penurunan pendapatan, jika perusahaan tersebut tahun demi tahun mengalami kemunduran sudah dipastikan perusahaan tersebut akan gulung tikar. Misalnya, dengan semakin banyaknya pesaing usaha maka sebaiknya mempunyai spesifikasi produk yang unggul. Persaingan yang semakin luas menyebabkan harus adanya strategi pemasaran yang dapat membuat usahanya tetap berkembang. Supaya berhasil, perusahaan harus melakukan tugasnya melebihi pesaing dalam
memuaskan konsumen sasaran. Maka, strategi pemasaran harus disesuaikan menurut
kebutuhan
konsumen maupun
kebutuhan
strategi
pesaing.
Merancang strategi pemasaran yang kompetitif dimulai dengan melakukan analisis terhadap pesaing. Perusahaan secara terus menerus membandingkan nilai dan kepuasan pelanggan dengan nilai yang diberikan oleh produk, harga, distribusi, dan promosinya terhadap pesaing dekatnya. Menurut Kotler dan Amstrong ada dua (2) jalur identifikasi peluang pasar yaitu identifikasi terhadap produk yang sudah ada dan Identifikasi terhadap produk baru. Dari kedua identifikasi tersebut maka ada empat bagian utama yang harus dilakukan oleh pemasar yaitu penetrasi pasar, perluasan pasar, pengembangan produk dan diversifikasi.1 Kegiatan pemasaran umumnya memfokuskan diri pada produk, penetapan harga, kebijakan ditribusi, dan cara promosi yang dalam hal ini dikenal sebagai bauran pemasaran. Setelah perusahaan memutuskan strategi pemasaran kompetitifnya secara keseluruhan, perusahaan harus mulai menyiapkan perencanaan bauran pemasaran yang rinci, yang selanjutnya dipahami sebagai bauran pemasaran. Pengertian bauran pemasaran menurut Kotler & Armstrong adalah seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran.2 Kombinasi dari strategi produk, harga, promosi, dan distribusi dalam 1 2
Philip kotler dan Gary Armstrong. Prinsip-prinsip pemasaran, (Jakarta; Erlangga.2005) hlm 63 Ibid., hlm 71
mencapai tujuan pemasaran dinamakan “Marketing Mix” yang dikenal dengan strategi 4P (Product, Price, Promotion, and Placement) dalam pemasaran merupakan alat bagi produsen untuk mempengaruhi konsumen. Menurut Rismiati dan Suratno dalam bukunya Pemasaran Barang dan Jasa disebutkan tentang pengertian marketing mix adalah sebagai kombinasi dari empat kegiatan perusahaan, yakni produk, struktur harga, system distribusi, dan kegiatan promosi.3 Dalam menentukan kualitas produk atas tingkatan atau hierarki nilai pelanggan. Secara umum ada lima hierarki tingkatan produk yaitu tingkat yang paling mendasar adalah manfaat inti, produk dasar, produk yang diharapkan, produk yang ditingkatkan, calon produk. Tingkatan dasar dalam hierarki nilai pelanggan dalam menilai suatu produk adalah manfaat inti (core benefit) ialah layanan atau manfaatyangsesungguhnya secara mendasar dibeli oleh konsumen dalam hal ini pemasar bertindak sebagai penyedia manfaat. Pada tingkat kedua , pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi produk dasar (basic product). Pada tingkat ketiga pemasar harus dapat menyiapkan produk yang diharapkan (expected product), hingga dapat meningkatkkan produk menjadi seperti keinginan pelangan (augmented product).4 Beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai strategi peningkatan produk, karena dalam proses peningkatan produk ini maka akan menimbulkan peningkatan biaya. Sama halnya dengan meningkatnya manfaat yang diperoleh konsumen, 3
E. Catur Rismiati – Ig. Bomdan Suratno. Pemasaran Barang dan Jasa, (Yogyakarta;Kanisius.2006), hlm 190 4 Philip kotler dan Kevin lane keller. Manajemen pemasaran ,( Jakarta; Indeks.2007) hlm 4-5
karena konsumen semakin mempunyai banyak pilihan produk sehingga pemasar harus mengoptimalkan biaya produksi dengan hasilnya. Pada tingkat kelima terdapat calon produk (potential product) yang meliputi segala kemungkinan peningkatan dan perubahan yang mungkin akan dialami produk atau tawaran tersebut pada masa yang akan datang. 5 Disinilah peran penting perusahan untuk tetap dapat merebut hati konsumen dengan berbagai cara baru untuk memuaskan konsumen dengan berbagai perbedaan daya tawarnya. Hampir setiap individu bisnis memahami bahwa ada siklus yang sama pada setiap jenis usaha sebagai berikut:
Keterangan siklus:
1: Masa lahir
5
Ibid., hlm 5
2: Masa Tumbuh dan Berkembang
3: Masa Puncak dan menurun.
Begitu juga dengan Bisnis Warnet, bisnis warnet saat ini sudah mencapai puncak dan pelaku bisnis harus bersiap menuju posisi menurun. Adapun perkembangan warnet saat ini harus disikapi dengan hati-hati, sebab ada perbedaan antara pertumbuhan bisnis dan pertumbuhan pelaku bisnis. yang saat ini tumbuh adalah (jumlah) pelaku bisnis, bisnisnya sendiri boleh dikatakan tidak tumbuh dan berkembang.
Bisa ditanyakan kepada pelaku bisnis dilapangan, berapa banyak dari mereka yang berhasil menambah jumlah warnet. Sangat jarang terdengar, yang sering saya dapatkan adalah menurunnya jumlah warnet pelaku ataupun berhentinya seorang pelaku bisnis warnet dikarenakan habisnya masa kontrak tempat berusaha mereka. Hal ini bisa dimaklumi jika melihat dari model bisnis warnet yang sejak akhir 90-an hingga saat ini yang tidak berubah yaitu jasa jual kembali akses internet. Boleh dikatakan, tidak ada inovasi yang berarti dari para pelaku bisnis warnet dalam memanfaatkan kelebihan mereka yaitu dengan internet + Komputer.
Ada 2 faktor utama munculnya bisnis warnet:
1.
Mahalnya harga bandwidth
2.
Mahalnya harga perangkat akses (PC)
Saat ini kedua faktor tersebut di atas mulai goyah. Akses Telkom Speedy yang murah adalah salah satu penyebab utama. Telkom speedy, selain memberikan harga yang terjangkau, juga menyebabkan tumbuhnya warnetwarnet seperti jamur dimusim hujan tanpa memperhitungkan pasar yang tersedia sehingga menyebabkan kelebihan suplai dan menyebabkan persaingan tinggi yang berujung kepada persaingan harga.
Harga perangkat PC memang masih (terhitung) mahal, namun perlu dicermati adalah: para pelanggan warnet adalah kalangan yang (mulai) mampu membeli perangkat pc/notebook. Fakta-fakta inilah yang ikut menekan para pelaku bisnis warnet yang kadang masih tidak mau mengakui bahwa bisnis mereka berada pada titik menurun.
Sebagian dari warnet-warnet akhirnya mencoba bertahan hidup dengan beralih atau menyediakan konten game baik offline maupun online. Inipun menurut analisa saya bukanlah sebuah penyelesaian masalah, sebab game komputer baik offline maupun online umumnya menuntut spesifikasi komputer yang lebih tinggi dengan harga jual lebih rendah.
Siklus 3 dapat dicegah dengan inovasi-inovasi yang baru yang belum dilakukan oleh pesaing bisnis lain, seperti pemberian discount pada pelanggan tetap atau pengadaan system paket bagi mereka yang mau melakukan akses internet dalam waktu yang lama.
Mudah-mudahan kesadaran ini segera muncul dan kita akan melihat sebuah perubahan dalam model bisnis warnet dan siklus ke-3 bisa berbentuk seperti di bawah:
Tujuan utama dari suatu usaha pada umumnya adalah memperoleh keuntungan atau laba. Karena itu, penentuan layak tidaknya suatu rencana usaha akan ditentukan
oleh
perhitungan-perhitungan
dalam
analisis
ekonomis. Apabila analisis kelayakan dilakukan dengan benar dan hasilnya menunjukkan layak untuk dilaksanakan, maka pelaksanaannya jarang mengalami kegagalan. Kecuali analisis kelayakan usaha dilakukan dengan data yang tidak benar dan atau karena adanya faktor yang tidak terkontrol misalnya terjadi bencana alam. Hal yang menarik untuk menyebutkan eksistensi warnet adalah seperti yang ada di Cina. Di Cina Pengusaha internet tidak selalu berhasil. Namun dengan melirik lapangan bermain Internet yang bisa sukses tanpa tenggelam dalam budaya lokal, maka cina banyak berperan dalam dunia
bisnis ini. Perusahaan-perusahaan asing menemukan bahwa rencana bisnis yang telah bekerja di Barat bisa gagal karena spektakuler warnet yang ada di Cina. Hal tersebut karena adanya penyaringan pengalaman serta pembelajaran dan penerapan menejemen yang bagus di Cina. Di Indonesia, keberadaaan warnet pada akhir ini pun banyak ditemukan, baik di perkotaan maupun pedesaan. Dari pesaing tersebut usaha ini memang menjadi hambatan, tapi menjadi proses kedewasaan dari usaha, sehingga mampu diketahui bagaimana strategi yang digunakan demi keberhasilan usaha seperti yang terdapat di Cina. Dalam penelitian ini peneliti juga melandaskan penelitiannya terhadap pandangan Islam mengenai perdagangan seperti yang tertuang dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya, Hendaklah kamu berdagang, karena di dalamnya terdapat 90 % pintu rezeki (H.R.Ahmad). 6 Seperti yang juga tertuang dalam QS.Al-Baqarah ayat 16:
Artinya : Mereka Itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, Maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.7 Dari kedua landasan yang telah dipaparkan tersebut maka dimaksudkan dalam melakukan sebuah akad jual beli tidak merugikan salah
6
Agustianto, Perdagangan dalam Al-quran (www.niriah.com//Agustianto Weblog.htm,diakses 31 Januari 2010) 7 Alquran dan Terjemahannya (Bandung, Syaamil Cipta Media 2005)hlm 3
satu pihak. Karena nabi Muhammad sendiri telah menyatakan bahwa 90% pintu rezeki berawal dari jual beri atau wirausaha. Dalam Islam juga dikenal perdagangan dengan menngunakan strategi bauran pemasaran yang menggunakan syariah marketing meliputi rabbaniyah, akhlaqi’iyyah, al-waqi”iyah, dan insaniayah.8 Melihat dari pemasaran sebagai sebuah strategi yang diharapkan dapat meningkatkan laba maka peneliti berniat melakukan penelitian pada warung internet Masmiar untuk mengobservasi dan mengidentifikasi apa saja yang menyebabkan keberhasilan warnet Masmiar. Berdasarkan dari latar belakang tersebut maka peneliti mengambil judul
"IDENTIFIKASI
KEBERHASILAN
USAHA
WARUNG
INTERNET (WARNET) MASMIAR SUMBERSARI NO 91 MALANG" Karena melihat keberhasilan yang telah dicapai warung internet Masmiar meskipun banyak memperoleh saingan usaha.
B. Rumusan Masalah Mengacu pada latar belakang masalah yang ada di atas, maka masalah penelitian ini secara umum dirumuskan sebagai berikut “Apa faktor yang melatarbelakangi keberhasilan usaha warung internet (warnet) Masmiar Sumbersari no 91 Malang?”
8
Hermawan kartajaya & Muhammad Syakir Sula. Syariah Marketing.(Bandung:PT Mizan Pustaka,2006), hlm.28
Secara khusus, rumusan masalah ini dirinci sebagaiberikut: 1. Apa faktor yang melatarbelakangi keberhasilan usaha warung internet (warnet) Masmiar Sumbersari no 91 Malang? 2. Apa saja peluang dan tantangan usaha warung internet (warnet) Masmiar Sumbersari no 91 Malang?
C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini secara umum adalah dapat mendeskripsikan faktor yang melatarbelakangi keberhasilan usaha jasa warung internet (warnet) Masmiar Sumbersari no 91 Malang. Tujuan di atas dapat dijabarkan secara khusus yaitu: 1. Mengidentifikasi faktor yang melatarbelakangi keberhasilan usaha warung internet (warnet) Masmiar Sumbersari no 91 Malang. 2. Mendeskripsikan dan menganalisis peluang dan tantangan usaha warung internet (warnet) Masmiar Sumbersari no 91 Malang.
D. Kegunaan Penelitian a. Bagi Obyek Penelitian Sebagai bahan pertimbangan serta masukan dalam rangka peningkatan keuntungan usaha jasa warung internet.
b. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan selama belajar di bangku perkuliahan. Selain itu juga sebagai langkah awal untuk mengembangkan dan menerapkan pengetahuan serta dapat dijadikan bahan acuan dalam peningkatan proses pembelajaran. c. Bagi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Menambah wawasan tentang eksistensi dunia bisnis, yaitu mempu mengetaahui tentang karakteritik keberhasilan dari usaha yang menjadi obyek penelitian. Disamping itu, mampu menambah referensi keilmuan tentang data keberhasilan usaha sesuai dengan variabel penelitian. d. Bagi Penulis Sebagai masukan bagi penulkis dalam melaksanakan penelitian dalam bidang yang sama di masa datang serta menambah wawasan penulis.
E. Sistematika Pembahasan BAB I
berisi latar belakang pemilihan judul penelitian, rumusan masalah serta tujuan dan kegunaan penelitian, serta penegasan judul penelitian.
BAB II
berisi kajian teoritik mengenai judul penelitian dan uraian mengenai lokasi penelitian
BAB III
berisi metodologi penelitian yang digunakan beserta sunber data, prosedur pengumpulan data, dan teknik analisis data yang dipergunakan.
BAB IV
berisi laporan hasil penelitian
BAB V
berisi pembahasan hasil laporan penelitian secara rinci dan mendalam.
BAB VI berisi penutup, yakni kesimpulan dan saran.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu Tinjauan pustaka akan banyak mengurai tentang teori-teori yang ada kaitannya dengan pokok permasalahan dalam penelitian, pengalaman pribadi dapat diajukan sebagai penguat teori yang akan digunakan untuk alasan seberapa penting penelitian ini harus dilakukan. Adapun titik berat pada penelitian ini adalah pada teori keberhasilan usaha. Akan tetapi sebelum kajian teori tersebut dipaparkan, akan diungkapkan tentang penelitian terdahulu. Pada tahun 2006, Muhammad Gufran telah melaksanakan penelitian tentang Identifikasi keberhasilan usaha air minum isi ulang depot 55 Joyotirto Malang. Dengan menggunakan analisa deskriptif, Muhammad Gufran memaparkan tentang Identifikasi keberhasilan usaha air minum isi ulang adalah karena perencanaan yang baik didukung dengan modal yang mencukupi dan ditambah dengan pemasaran yang handal membuat usaha air minum isi ulang mampu berjalan dengan baik, menghasilkan omset yang besar dan mampu mengalahkan pesaing usaha sejenis.
B. Pengertian Keberhasialan Usaha Banyak
pendekatan
yang
bisa
dipakai
dalam
menentukan
keberhasilan suatu usaha. Secara sederhana keberhasilan usaha dapat diukur dengan perhitungan akuntansi yaitu dikatakan bahwa perusahaan kelebihan pendapatan, artinya pendapatan yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Sehingga terjadi keuntungan atau perusahaan memperoleh laba. Akan tetapi untuk memenuhi syarat keberhasilan suatu usaha membutuhkan banyak faktor yang harus direncanakan dan dipersiapkan dengan baik. Sebagai umat islam sudah seharusnya kita merujuk kepada Alqur`an, karena islam memandang suatu usaha haruslah yang halal dan thayyib seperti yang berulang kali disebut dalam Alquran, antara lain Surah Albaqarah : 268 yang berbunyi 9
Artinya: 268. Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia[170]. dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.
Seperti yang juga di risalahkan pada QS An-Nahal 114. 9
Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung, Syaamil Cipta Media 2005)hlm 45
Artinya: Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang Telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu Hanya kepada-Nya saja menyembah. 10.
Dalam pandangan islam tidak heran kalau Rasulullah menyejajarkan kedudukan pedagang yang dapat dipercaya dengan kedudukan seorang mujahid dan orang-orang yang mati syahid di jalan Allah, sebab sebagaimana kita ketahui dalam percaturan hidup, bahwa apa yang disebut jihad bukan hanya terbatas dalam medan perang semata-mata tetapi meliputi lapangan ekonomi juga. Seperti disebutkan dalam hadist : "Pedagang yang dapat dipercaya dan beramanat, akan bersama para Nabi, orang-orang yang dapat dipercaya dan orang-orang yang mati syahid."11 Pedagang yang dapat dipercaya ini mempunyai kedudukan yang sejajar dengan mujahid. Perdagangan selayaknya mempromosikan barang atau jasa dari hasil produksi maka perlu perluasan jaringan untuk meningkatkan pasarannya. Dari peran inilah tugas manajer pemasaran sangat berat karena tanggung jawab utamanya adalah membentuk image atas suatu produk dimata konsumen, setelah pembentukan image itu tercapai maka tugas dari manajemen pemasaran selanjutnya adalah menjaga image tersebut agar 10 11
Al-Qur’an dan Terjemahnya Op,cit.hlm 280 Riwayat al-Hakim dan Tarmizi dengan sanad hasan
tetap dipikiran mayarakat, ini berarti harus ada orientasi pada pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam pasar persaingan sempurna, apabila dihadapkan pada berbagai produk sejenis dengan kualitas yang sama maka konsumen akan memilih barang dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga produk pesaingnya. Untuk tujuan meningkatkan laba perusahaan dalam jangka panjang, strategi harga juga akan sangat efektif. Perusahaan cenderung mematok harga yang sedikit lebih murah dengan harapan unit yang terjual akan semakin banyak dari pada menetapkan harga yang agak tinggi namun pembelinya sedikit.
C. Indikator Pendukung Keberhasilan Usaha 1. Perencanaan usaha yang baik Perencanaan adalah perhitungan seksama (cermat) atas langkah kedepan yang kan dilakukan, dan juga suatu persiapan perusahaan untuk kondisi bisnis dimasa yang akan datang.12 Semakin matang merencanakan usaha maka akan semakin kecil kemungkinan terjadi kegagalan usaha. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan suatu usaha agar tercapai tujuan antara lain adalah sebagai berikut. a) Penetapan target market yang akan dituju
12
Jeff Madura. Pengantar bisnis (Jakarta: PT.Salemba Emban Patria, 2001) hal. 217
Perencanaan dalam pemasaran mencakup penentuan strategi yang akan dipakai agar produk dapat dijual ketangan konsumen. Hal ini berarti bahwa tugas manajemen pemasaran adalah bagaimana mengkomunikasikan keberadaan produk kepada pasar sehingga dalam pikiran konsumen muncul perhatian akan produk tersebut, merasa tertarik dan kemudian konsumen memutuskan untuk membelinya. Kaitannya dengan penetapan target ini adalah pemilihan kepada siapa produk ini akan ditawarkan. b) Merancang produk dengan teliti Produk merupakan barang fisik dan jasa yang dapat memuaskan
kebutuhan
konsumen.
Pada
dasarnya
produk
mengandung arti pertemuan 2 (dua) refleksi, maksudnya adalah pertemuan antara konsumen sebagai pihak yang ingin dipuaskan kebutuhannya dan produsen sebagai pihak ingin memuaskan. Jadi sebagai seorang wirausaha haruslah memahami betul-betul apa saja keinginan konsumen dan bagaimana keinginan itu dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya. 2. Pemasaran Perencanaan dalam pemasaran mencakup penentuan strategi yang akan dipakai agar produk dapat dijual ketangan konsumen. Hal ini berarti
bahwa
tugas
manajemen
pemasaran
adalah
bagaimana
mengkomunikasikan keberadaan produk kepada pasar sehingga dalam
pikiran konsumen muncul perhatian akan produk tersebut, merasa tertarik dan kemudian konsumen memutuskan untuk membelinya. Dalam
memasarkan
barang
kepada
konsumen
harus
memperhatikan keinginan konsumen adalah bagaimana konsumen ingin dipuaskan. Kotler berpendapat dalam bukunya Marketing Management pemasaran berarti bekerja dengan pasar untuk mewujudkan transaksi potensial guna memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. 13 Proses pembuatan marketing plan paling tidak harus melibatkan enam langkah pokok (6LP) sebagai berikut:14 1) Proses diagnosis adalah merupakan usaha
menelaah kinerja
perusahhan saat ini dengan melihat sudah sampai mana keberadaan perusahaan dibandingkan dengan pesaing. 2) Proses prognosis adalah merupakan usaha untuk memperkirakan sampai kemana perusahhan ini akan berjalan. 3) Penentuan objectives merupakan proses menentukan arah dan sasaran usaha yang akan dicapai dalam kurun waktu mendatang. 4) Penentuan srategi untuk mencapai tujuan objectives perusahaan. 5) Pelaksannan
sesuai
arah
yang
sudah
ditentukan
dengan
mempertimbangkan waktu dan cara pelaksanaannya.
13 14
Philip Kotler, Marketing Management (Jakarta: Prentice-Hall Inc, 1997) hal. 12 Hodoro Sameto, Proses Pembuatan Marketing Plan (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997) hal. 4
Selanjutny pengamatan dan kontrol terhadap semua parameter yang telah diputuskan dalam marketing plan dibandingkan pelaksanaanya. Pengecekan terus-menerus atas semua unit kerja dan membuat rencana alternatif. Pemasaran (Inggris:Marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia 15. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan
terpenuhi.
Namun
manusia
tidak
hanya
ingin
memenuhi
kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat 15
http://prbusiness.blogspot.com//bauranpemasaran/Pemasaran.htm
tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.16 Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok
yang
dilakukan
oleh
perusahaan
untuk
mempertahankan
kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Menurut Dharmmesta & Handoko Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan.17 Secara definisi, Kotler menyebutkan Pemasaran
adalah
penganalisisan,
perencanaan,
bahwa Manajemen pelaksanaan,
dan
pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.18 Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut "Konsep Pemasaran".
16
Ibid.. Ibid.. 18 Ibid.. 17
Selanjutnya yang sangat penting diperhatikan adalah bahwa obyek yang diperdagangkan harus halal dan thayyib. Islam sangat menganjurkan kejujuran bagi ummat-Nya. Dari manajemen pemasaran yang secara konvensional bisa dilakukan pada perdagangan kekinian, peneliti mencoba melandaskan argumentnya pada sudut pandang islam yang memberikan perintah mengkonsumsi produk yang halal dan thayyib. Dalam menghadapi pasar sasarannya perusahaan memiliki seperangkat alat-alat pemasaran yang sangat berperan untuk memperoleh dampak maximum
terhadap pasar. Alat-alat pemasaran tersebut
terangkum dalam bauran
pemasaran perusahaan. Secara definitif
dikatakan oleh Philip Kotler bahwa Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran.19 Alat
pemasaran tersebut dapat
dikelompokan menjadi empat kelompok variabel yang dikenal sebagai 4P yaitu: produk (product), harga (price), distribusi (place), dan promosi (promotion). Keempat variabel tersebut dapat dikombinasikan dan saling berkaitan satu sama lain sehingga keputusan disatu bagian akan mempengaruhi
tindakan
dibagian lain, sebagaimana halnya konsep
sistem. Agar perusahaan tidak kehilangan langganan dan bisa menembus pasar yang potensial, maka perusahaan harus bisa melayani dan memenuhi permintaan pasar yang ada. Untuk bisa memenuhi hal itu perusahaan harus 19
Ibid..
berusaha membuat produknya lebih unggul untuk menarik minat konsumen. Hal tersebut bisa ditempuh dengan mengadakan perubahanperubahan warna, bentuk, ukuran, kualitas, atau menmbah variasi yang ada. Dengan jalan ini perusahaan akan bisa menciptakan produk sesuai dengan keinginan pasar, dapat mempengaruhi pandangan konsumen. Ini mengandung makna bukan akan menjadikan pelanggan tetap loyal pada perusahaan, tetapi bisa mencipptakan langganan baru yang lebih luas dan potensional. Dalam perusahaan perniagaan, penjualan berarti transaksitransaksi yang meliputi pengiriman barang untuk ditukar dengan kas, janjijanji untuk membayarnya. Menurut model bauran pemasaran maka hal ini termasuk dalam aaspek distribusi atau place. Pengiriman barang yang tepat waktu akan membantu perusahaan untuk bisa memperoleh kepercayaan dari pelanggan yang pada akhirnya akan meningkatkan omset penjualan. Selain kedua aspek yang dianggap bisa meningkatkan omset penjualan masih ada dua aspek yang mempengaruhinya, yaitu aspek harga dan aspek promosi. Dalam penentuan harga perusahaan sudah seharusnya memiliki strategi untuk bisa tetap mengusai harga pasar. Penentuan harga ini sesuai dengan kebutuhan pengeluaran dan biaya operasionalnya. Penentuan harga ini sudah seharusnya menjadi prioritas bagi perusahaan agar konsumen merasa puas dengan hasil produksinya yang disertai dengan harga yang berimbang.
Untuk meningkatkan omset penjualan yang diinginkan oleh perusahaan maka sudah menjadi keharusan bagi produsen memberikan tambahan pengetahuan pada konsumen dengan memberikan promosi barang yang diproduksi perusahaan. Promosi merupakan salah satu jalan alternative bagi perusahaan agar konsumen mengetahui barang yang diproduksi oleh perusahaan. Oleh karenanya promosi bisa digunakan sebagai media guna meningkatkan omset penjualan. a. Produk Salah satu komponen bauran pemasaran yang penting adalah produk. Dimana produk ini merupakan hasil dari produksi sebuah perusahaan.
Kegiatan
pemasaran
dikatakan
berhasil
apabila
perusahaan atau penjual mampu membujuk konsumen dan akhirnya konsumen memutuskan dan akhirnya konsumen memutuskan untuk membeli produk yang ditawarkan. Menurut Assauri produk adalah barang atau jasa yang dihasilkan untuk digunakan oleh konsumen guna memenuhi kebutuhannya dan memberikan kepuasan.20 Produk dapat didefinisikan sebagai apa saja yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan dalam hal penggunaan, konsumsi atau akuisisi.21
20
Sofyan,Assauri. Manajemen Pemasaran (dalam konsep dan strategi), (Jakarta, Rajawali Grafindo) hlm.182 21 Boyd. W, Harper,dkk. Manajemen pemasaran(suatu pendekatan strategis dengan orientasi global), (Jakarta,Erlangga).hlm.264
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Perencana produk harus memikirkan produk pada 3 tingkat: 1) Produk Inti Jasa untuk memecahkan masalah atau manfaat inti yang dicari konsumen, ketika membeli suatu produk. Hal ini didasarkan pada pertanyaan: “Apa yang sebenarnya dibeli oleh pembeli” 2) Produk Aktual Bagian dari produk, yang meliputi tingkat mutu, sifat, rancangan, nama merek dan pengemasan dan sifat lain yang dibagungkan untuk memberikan manfaat produk inti. 3) Produk Tambahan Tambahan servis/pelayanan dan manfaat bagi konsumen yang diberikan di sekitar produk inti dan produk aktual. a) Klasifikasi Produk Secara tradisional, pemasar mengklasifikasikan produk berdasarkan ciri-cirinya: daya tahan, wujud dan penggunanya (konsumen atau industri). Setiap jenis produk memiliki strategi bauran pemasaran yang sesuai.
Barang konsumen
diklasifikasikan
berdasarkan
kebiasaan belanja produk yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi dibagi atas empat produk, yaitu:22 a. Produk sehari-hari (Convenience product) Produk konsumen yang biasanya sering dibeli, seketika, hanya sedikit membanding-bandingkan dan usaha membelinya minimal, meliputi: 1) Produk kebutuhan pokok: produk yang dibeli konsumen secara teratur 2) Produk impuls: produk yang dibeli dengan sedikit perencanaan atau usaha untuk mencari 3) Produk keadaan darurat: produk yang dibeli ketika konsumen membutuhkan b. Produk shopping (Shopping product) Produk konsumen yang dalam proses memilih dan membeli ditandai dengan pembandingan kesesuaian mutu, harga dan gaya, meliputi: 1) Produk homogen: produk yang mempunyai mutu sama, tetapi harganya cukup berbeda.
22
Philip kotler dan Kevin lane keller, op.cit., hlm 7
2) Produk heterogen: produk yang mana konsumen memandang sifat produk lebih penting ketimbang harga. c. Produk khusus (Specialty product) Produk konsumen dengan karakteristik unik atau diidentifikasi merek yang dicari oleh kelompok besar pembeli, sehingga pembeli bersedia melakukan usaha khusus untuk membeli. d. Produk yang tidak dicari Produk
konsumen
yang
keberadaannya
tidak
diketahui konsumen, atau kalaupun diketahui, biasanya tidak berpikir untuk membelinya. b) Atribut Produk Semua produk memiliki atribut yang berwujud seperti mutu, ciri-ciri dan model. Semua atribut produk terbentuk dalam proses realisasi produk yang akhirnya dibuat prototype product. prototype product ini yang akhirnya menjadi brandmerk karena sudah semakin diperbaiki mutu dan tampilannya. Sebagai salah satu aspek penting dalam marketing mix, atribut produk melingkupi tiga unsur, yaitu: a. Mutu Produk
Menurut kotler dalam buku karangan Catur Rismiati
dan
Bondan
Suratno
mutu
merupakan
kemampuan yang bisa dinilai dari suatu merk dalam menjalankan fungsinya.23 Maka, mutu merupakan pengertian gabungan dari daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan pemeliharaan dan perbaikan segala atribut lainnya. b. Ciri-Ciri Produk Produk apa pun dapat dipasarkan dengan ciriciri beragam. Perusahaan harus mengidentifikasi mana ciri-ciri pilihan yang optimal yang lebih sesuai dengan membidik pangsa pasar lebih besar jika perusahaan itu mampu memberikan inovasi pengembangan produk. b. Harga Dalam bauran pemasaran harga merupakan faktor penting dalalm menentukan ranah pemasaran yang dialokasikan oleh sebuah perusahaan. Harga merupakan satu-satunya unsur yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan. Menurut Bayu Swastha, harga dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang
23
E. Catur Rismiati – Ig. Bomdan Suratno, op.cit., hlm.204
dibutuhkan untuk mendapatkan sebuah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.24 Dari pengertian harga tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang. Demi mendapatkan sebuah barang atau jasa yang diinginkannya seorang konsumen harus rela membayar sejumlah uang. Hal ini juga harus diperhatikan oleh perusahaan, jika perusahaan menetapkan harga yang tinggi dengan maksud untuk menjadikan barang atau jasa produksinya dalam kategori luxuries, maka harga yang semakin tinggi dapat menjadikan barang itu akan semakin dicari konsumen, akan tetapi akan berbeda jika bidikan barang yang digunakan untuk umum maka harga yang harus digunakanpun menyesuaikan dengan kemampuan pasar. a) Tujuan penetapan harga Catur dalam bukunya menyebutkan ada empat tujuan utama yang dapat diraih perusahaan melalui kebijakan harga, yaitu:25 1. Bertahan hidup Jika perusahaan menghadapi persaingan yang gencar, kapasitas produk yang berlebih, atau terus perubahan keinginan
konsumen,
maka
perusahaan
dapat
menetapakan harga jual yang rendah agar pabrik dapat terus berproduksi dan persediaan bisa berputar. 24 25
E. Catur Rismiati – Ig. Bomdan Suratno, op.cit., hlm.215 Ibid, hlm 215-216
Perusahaan-perusahaan ini akan mampu bertahan hidup dalam bisnisnya sepanjang harga jualnya dapat menutup biaya variable saja. 2. Memaksimalisasi laba jangka pendek Kebanyakan perusahaan akan menentukan harga pada tingkat yang nantinya akan menghasilkan keuntungan setinggi-tingginya. Mereka
memperkirakan bahwa
permintaan dan biaya ada hubungannya dengan tingkat harga sehingga menetapkan tingkat harga tertentu untuk memperoleh keuntungan maksimal dan arus kas. Dalam hal ini, perusahaan lebih menenkankan keuntungan jangka pendek. 3. Unggul dalam bagian pasar Perusahaan – perusahaan lain juga berusaha meraih pasar yang dominan. Perusahaan yang memiliki bagian pasar yang dominan akan menikmati struktur biaya yang rendah dan keuntungan jangka panjang yang tinggi. Perusahaan – perusahaan ini berusaha keras agar mendapat
bagian
pasar
terbesar
dengan
cara
menurunkan harga jual serendah mungkin. 4. Unggul dalam kualitas produk Suatu perusahaan mungkin berkeinginan menjadi pemimpin dalam hal kualitas produk di pasarnya.
Umumnya, perusahaan ini menetapkan harga jual yang lebih tinggi agar bisa menutup biaya penelitian dan pengembanngan dan biaya-biaiya untuk menghasilkan mutu produk yang tinggi. b) Strategi Harga Harga
merupakan
salah
satu
komponen
dalam
marketing mix sebagai salah satu komponen yang penting, maka sebuah perusahaan harus dapat menentukan strategi harga yang tepat bagi produk yang di produksinya. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam menentukan harga produk. Karena kesalahan dalam menentukan harga produk dapat mengakibatkan produk itu semakin tidak laku atau bahkan tidak diperbolehkan untuk produksi lagi. Dalam menentukan strategi harga atas suatu produk, harus dipertimbangkan produksi produk di pasar persaingan, dan juga siklus kehidupan produk tersebut.
26
produk lain yang
mempunyai target pasar sama dengan market leadernya tentu tidak akan bisa menyaingi harga standat terendah dari market leder, karena jika produk nomor dua itu mematok harga sama dengan yang dilakukan market leader, konsumen lebih memilih merk yang menjadi market leader.
26
Ibid, hlm 222
c) Metode-Metode Penetapan Harga Perusahaan – perusahaan menentukan harga dasar mereka dan kemudian mengubahnya untuk memenuhi faktorfaktor yang selalu berubah dalam lingkungannya. Metode penetapan harga yang didasarkan pada biaya yang paling sederhana adalah cost-plus pricing dan mark up pricing method.27 c. Tempat Dalam kombinasi bauran pemasaran yang mencakup empat komponen pemasaran salah satunya adalah unsur tempat atau dalam beberapa buku banyak disebutkan sebagai aspek distribusi. Hurriyati menjelaskan untuk produk industri
manufaktur place diartikan
sebagai saluran distribusi, sedangkan untuk produksi
jasa place
diartikan scbagai tempat pelayanan jasa. 28 Penentuan lokasi untuk pemasaran juga mempengaruhi laba yang dihasilkan sebuah perusahaan. Oleh karenanya, sebuah perusahaan akan mencari lokasi yang strategis untuk digunakan sebagai lokasi produksi maupun lokasi distribusinya. Jika berdasarkan penelitian pasar, telah diketahui daerah-daerah potensial sebagai tempat produk yang dihasilkan perusahaan, maka yang terpenting
27 28
Ibid, hlm 223 Hurriyati, Op.cit,. hlm 55
adalah menentukan daerah-daerah strategis tempat para perantara membantu mmenyalurkan barang hingga sampai ke tangan konsumen. d. Promosi Promosi merupakan salah satu variabel yang sangat penting yang dilakukan untuk membuka pangsa pasar yang baru atau memperluas jaringan pemasaran. Sebagaimana Hurriyati mengatakan, promosi merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawrkan perusahaan yang bersangkutan.29 Dalam pemasaran modern, produsen bukan saja bertanggung jawab menciptakan produk yang menarik akan tetapi produsen harus juga dapat berkomunikasi dengan konsumennya yang diharapkan nanti bisa menjadi konsumen tetap. Dalam hal ini diperlukan yang namanya komunikasi pemasaran. Dengan adanya komunikasi pemasaran, seorang produsen tidak akan kehilangan pangsa pasarnya sehingga dapat meningkatkan laba penjualan barang produksinya. Menurut kotler, ada tiga tingkatan tanggapan khalayak sasaran atas informasi
29
pemasaran
yang
disampaikan
para
komunikator
Ratih hurriyati, Bauran Pemasaran & Loyalitas Konsumen (bandung: Alfabeta.2005),hlm.58
pemsaran. Ketiga tingkatan tersebut adalah afektif, kognitif, dan keperilakuan.30 Seperti halnya dengan unsur pemasaran yang lain, promosi juga mempunyai kombinasi dalam menunjang pemasaran suatu produk atau jasa. Dalam hal ini kombinasi unsur promosi lebih dikenal dengan promotional mix atau bauran promosi yang meliputi periklanan, personal selling, publisitas dan promosi penjualan.31 i.
Periklanan Periklanan merupakan bentuk presentasi dalam promosi non pribadi tentang ide, barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu
ii.
Personal Selling Personal selling merupakan presentasi lisan dan percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan.
iii.
Publisitas Publisitas merupakan pemberitahuan secara komersial di media massa atau sponsor secara non pribadi dengan tujuan untuk mendorong permintaan atas produk, jasa, atau ide perusahaan.
30 31
E. Catur Rismiati – Ig. Bomdan Suratno, op.cit., hlm.253 Ibid, hlm 255
iv.
Promosi penjualan Promosi penjualan merupakan kegiatan pemasaran selain periklanan, personal selling, dan publisitas yang mendorong pembelian barang oleh konsumen. Kegiatan promosi penjualan di antaranya pameran, peragaan, demonstrasi dan sebagainya
3. Permodalan Untuk memudahkan dalam pembiayaan dalam kaitannya dengan usaha, modal yang paling baik adalah milik sendiri. Modal milik sendiri dapat anda peroleh dari berbagai macam sumber, misalnya tabungan pribadi, menggadaikan barang berharga, menjual barang yang kurang produktif atau menjual barang yang memiliki nilai jual tinggi menyewakan rumah atau kamar yang tidak ditempati, daln lain sebagainya. 32 Mendapatkan modal dengan cara meminjam dari lembaga keuangan merupakan hal yang lazim dilakukan oleh sebagian oranng. Dewasa ini untuk mendapatkan modal dari lembaga-lembaga keuangan tentunya dalam bentuk pinjaman umumnya sudah relative lebih mudah dan cepat. Bahkan, ada yang menawarkan pinjaman dengan suku bunga pinjaman yang rendah.33 4. Skill (kemampuan berwirausa) Salah satu faktor dalam bidang mental spiritual yang amat menentukan keberhasilan usaha atau dagagng ialah skill, keahlian,
32 33
Wardoyo. Bisnis Warnet dan Game Online, (Jakarta;Penebar Swadaya. 2009), hlm. 19 Ibid., hlm 20-21
kepandaian,
dan
keterampilan.
Dapatlah
dibayangkan
seandainya
banyaknya problem yang dihadapi dalam dunia usaha, apalagi yang ditangani merupakan usaha memeiliki capital yang besar dengan lapangan operasi yang luas.34 Beberapa sikap mental yang hendaknya dimikiki oleh seorang wirausahawan antara lain adalah harus memiliki sikap mental yang bagus. Diantaranya adalah segai berikut.
Ciri dan Kemampuan Wirausaha Tangguh
1. Berpikir dan bertindak strategik, adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko agak besar dan dalam mengatasi masalah. 2. Selalu berusaha untuk mendapat keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam memuaskan langganan. 3. Berusaha
mengenal
dan
mengendalikan
kekuatan
dan
kelemahan perusahaan (dan pengusahanya) serta meningkatkan kemampuan dengan sistem pengendalian intern.
4. Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan perusahaan terutama dengan pembinaan motivasi dan semangat kerja serta pemupukan permodalan.
34
Hamzah Ya`qub. Kode Etik Dagang Menurut Islam. (Bandung; CV. Diponegoro 1992) hlm. 5253
Ciri dan Kemampuan Wirausaha Unggul 1. Berani mengambil resiko serta mampu memperhitungkan dan berusaha menghindarinya. 2. Selalu berupaya mencapai dan menghasilkan karya bakti yang lebih baik untuk langganan, pemilik, pemasok, tenaga kerja, masyarakat, bangsa dan Negara. 3. Antisipasif terhadap perubahan dan akomodatif terhadap lingkungan. 4. Kreatif
mencari
dan
menciptakan
peluang
pasar
dan
meningkatkan produktivitas dan efisiensi. 5. Selalu berusaha meningkatkan keunggulan dan citra perusahaan melalui inovasi di berbagai bidang. Sementara itu menurut G. Meredith, et.al mengemukakan bahwa: Para wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan yang ada; mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses.
Para wirausaha adalah individu-individu yang berorientasi kepada tindakan, dan bermotivasi tinggi yang mengambil risiko dalam mengerjar tujuannya. Daftar ciri-ciri dan sifat-sifat berikut memberikan sebuah profil dari wirausaha:
Ciri – Ciri Percaya diri
Watak Keyakinan, Ketidaktergantungan, individualitas dan optimisme
Berorientasikan
Kebutuhan akan prestasi, berorientasi laba,
tugas dan hasil
ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energitic, dan inisiatif.
Pengambil
Kemampuan mengambil risiko, suka pada tantangan.
risiko Kepemimpinan
Bertingkah laku sebagai pemimpin
Dapat bergaul dengan orang lain.
Menanggapi saran-saran dankritik Keorisinilan
Inovatif dan kreatif, Fleksibel
Punya banyak sumber, Serba bisa, mengetahui banyak Berorientasi ke masa depan
Pandangan ke depan, Perseptif
D. Metode pengukuran keberhasilan usaha secara umum Kerangka atau Metode yang dipopulerkan oleh Jack J Philips tentang pengukuran keberhasilan usaha sebenarnya ada cukup banyak metode pengukuran
yang
dipakai
saat
ini.
Semuanya
bertujuan
untuk
mengkategorikan keberhasilan sebuah perusahaan dan program perbaikan kinerja. Beberapa metode berfokus pada kesuksesan secara Finansial, yang lain pada data non Finansial, serta ada juga yang menawarkan pendekatan yang seimbang dalam mengukur hasil dari suatu program. Sebagai bahan untuk
memperkaya
wawasan,
berikut
beberapa
metode
Pengukuran
keberhasilan sebuah perusahaan yang dipakai saat ini. Metode - metode ini dikutip dari buku The Roi Field Book, Strategies for Implementing ROI in HR & Training (Patricia Phillips, Jack J Phillips, Ron Drew Stone, & Holly Burkett), 200735 : 1. Benefit Cost Analysis Mungkin proses/ metode tertua untuk mengukur pengeluaran suatu program adalah benefit cost analysis. Didasarkan pada kerangka teori ekonomi dan keuangan, maksud utama dari Benefit Cost Analysis (BCA) adalah untuk memastikan organisasi mempertahankan level optimum dari efisiensi dalam alokasi sumber daya. Seperti penggunaan utamanya dalam ekonomi & keuangan, metode ini juga dipakai dalam pendidikan dan kewirausahaan. 35
http://finance.groups.yahoo.com/group/hri/message/5450
2. Four-Level Frameworkdari Kirkpatrick Kerangka yang paling umum dalam pengukuran keberhasilan adalah yang dikembangkan oleh Donald Kirkpatrick pada akhir 1950-an. Kerangka ini menggambarkan 4 level evaluasi : Level 1 : Reaction Level 2 : Learning Level 3 : Job Behavior Level 4 : Results 3. Five-Level ROI Frameworkdari Jack J Phillip Metode dari Jack Phillips ini merupakan metode yang paling luas digunakan untuk mengevaluasi program training dan program perbaikan kinerja. Philips menambahkan ROI (Return on Investment) sebagai level ke 5. Memperkenalkan bahwa untuk memindahkan level 4 ke level 5, pengukuran level 4 harus dikonversi ke nilai moneter (uang), seluruh biaya harus dicatat, keuntungan intangible harus diidentifikasi, dan keuntungan moneter dibandingkan dengan biaya. Karena itu, mengkombinasikan pendekatan Kirkpatrick
dengan
Benefit
Cost
Analysis
untuk
memastikan
keseimbangan pengukuran dilaporkan. Jack Philips menggunakan 5 level sebagai kerangka. Dia juga mengembangkan proses yang sistematis termasuk Performance-based methodology, strategi, pendekatan, dan tool untuk mengimplementasikan evaluasi di semua level. Metode tersebut juga termasuk tahap kritis untuk mengisolasi efek dari program pada
pengukuran dari pengaruh faktor lain. Selain itu, proses tersebut engidentifikasi
penghambat
dan
pendorong
untuk
berhasil
dan
memberikan rekomendasi untuk perbaikan berkelanjutan (Continuous Improvement) 4. Five Level of Evaluationsdari Kaufman Kaufman
memperluas
kerangka
Kirkpatrick
dengan
mendefinisikan Level Ini termasuk kemungkinan dari berbagai sumber daya dan masukan yang penting untuk berhasil, serta menambahkan level 5 evaluasi pada perhatian pada aspek sosial (kepuasan pelanggan) dan respon dari pelanggan. 5. CIRO Watt, Bird
&
Rackham
mengemukakan
kerangka
lain
yang
mengkategorikan empat kategori evaluasi yang disebut CIRO. CIRO merupakan singkatan dari Context (Konteks), Input (Masukan), Process (Proses), dan Outcome (Hasil). 6. CIPP (Context, Input, Process, Product) Model yang diperkenalkan oleh Stufflebeam memiliki kerangka yang fokus pada sararan program, fasilitasi isi, implementasi program, dan hasil dari program (kegiatan warnet). 7. Business Impact ISD Modeldari Indiana University Proses
evaluasi
yang termasuk
dalam
Business
Impact
Instructional System Design Model ini didasarkan pada enam strata dari dampak yang dimulai dari Stratum, yang menghitung aktivitas seperti
volume dari training yang diselenggarakan atau jumlah peserta dalam program. Stratum 1, mengukur kepuasan pelanggan terhadap program Stratum 2, mengukur tingkat frekuensi pelanggan dalam mendapat pengetahuan dan ketrampilan dalam program (kepuasan) Stratum 3, mengukur transfer dari training, untuk menjawab petanyaan apakah pelanggan menggunakan/ memanfaatkan apa yang mereka pelajari Stratum 4, mengukur tingkat perbaikan kinerja karyawan dan apakah perbaikan tersebut berpengaruh terhadap profit Stratum 5, berusaha mengukur pengaruh perubahan kinerja dalam organisasi. 8. Success Case Evaluation Success Case Evaluation yang diperkenalkan Brinkerhoff menggunakan
purposive
sampling
(mengambil
sample
secara
sengaja/terencana) dibandingkan random sampling (mengambil sample secara acak) untuk mengumpulkan data mengenai keberhasilan program. Proses ini fokus pada masukan dari peserta yang paling berhasil dan paling tidak berhasil dalam mengimplementasikan pengetahuan dan ketrampilan yang didapat selama program. Selama proses, peserta diminta untuk
menceritakan
keberhasilan
aplikasi
program
dan
merinci
penghsmbat atau pendorong yang menghalangi atau mendukung penggunaan ketrampilan dan pengetahuan yang dipelajari.
9. Utility Analysis Cascio yang memperkenalkan utility analysis kepada umum. Utility analysis adalah proses yang memasukkan hasil yang diharapkan dan biaya dari keputusan yang diambil ke dalam perhitungan. Hasil yang spesifik didefinisikan dan kepentingan relatif dari pendapatan diputuskan. 10. Integral Frameworkdari Brown & Reed Pendekatan
yang
menyeluruh
dalam
evaluasi
mencakup
pembelajaran individu dan organisasi. Empat konsep kunci dalam pendekatan ini termasuk kumpulan pengembangan; merujuk pada hubungan antara pelangaan dengan pelayanan warnet; hubungan antar bidang, mengusulkan bahwa pengembangan tergantung interaksi individu dengan group yang lebih besar; Kerangka Integral, mengusulkan bahwa pengembangan satu bidang berhubungan dengan pengembangan bidang yang lain (pengembangan jaaringan atau cabang).
11. Balanced Scorecard Metode yang umum dalam level strategi organisasi, adalah Balanced Scorecard yang dikembangkan oleh Kaplan & Norton. Kerangka ini menampilkan visi organisasi (warnet) ke dalam empat perspektif (Financial, Costumer, Internal Process, dan Learning & Growth). Fokus dari Scorecard adalah mengarahkan strategi dari unit bisnis seperti Fungsi kepuasan pelanggan.
E. Indikator penghambat keberhasilan usaha Tahap-tahap awal dalam proses manajemen pemasaran merupakan kendala bagi strategi produk unit bisnis khususnya penetapan sasaran pasar dan penentuan posisi di pasar yang berdampak pada komposisi lini produk (line product) dan atribut dari produk-produk individual.
36
waktu mengubah lingkungan tempat unit bisnis bersaing,
Perkembangan mendorong
timbulnya perubahan didalam strategi produk, sehingga strategi produk juga dibatasi oleh daur hidup produk. Indikator lain yang dapat mempengaruhi terhadap turunnya laba dibedakan atas dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. 1.1 Faktor internal, yaitu faktor yang ada di dalam perusahaan itu sendiri, diantaranya: a. Turunnya kualitas barang, yang disebabkan oleh: i. Kesalahan dalam pembelian bahan baku ii. Kesalahan dalam penyimpanan bahan baku atau barang jadi iii. Kesalahan dari mesin atau peralatan yang digunakan iv. Kesalahan dalam pengepakan (Verpacking)
b. Servis atau pelayanan yang diberikan kurang baik c. Sering kosongnya persediaan barang yang ada. Ini disebabkan oleh: i. Kemungkinan keterlambatan dalam pengangkutan
36
Boyd. W, Harper,dkk, op.cit., hlm.266
ii. Kemungkinan produksi yang jauh lebih kecil dari permintaan iii. Kemungkinan terjadi kemacetan dalam bidang produksi. d. Penurunan komisi penjualan yang diberikan kepada armada penjualan (wiraniaga, penyalur, dsb) e. Pengetatan dalam pemberian piutang f. Turunnya kegiatan salesman g. Adanya penurunan dalam kegiatan sales promotion. h. Penetapan harga jual yang terlalu tinggi 1.2 Faktor eksternal, yaitu faktor yang ada diluar jangkauan perusahaan, diantaranya: a. Adanya perubahan selera konsumen b. Munculnya saingan baru c. Ada tindakan dari pesaing yang ada d. Munculnya barang pengganti e. Adanya kebijakan baru dari pemerintah f. Adanya pengaruh faktor psikologi
F. Usaha warnet dalam perkembangan bisnis
Warung Internet (disingkat: warnet) adalah salah satu jenis wirausaha yang menyewakan jasa internet kepada khalayak umum37. Warnet atau Warung Internet merupakan salah satu bisnis yang cukup menjanjikan di 37
http://id.wikipedia.org/wiki/Warung_Internet
Indonesia. Biasanya penyebaran Internet berada di tempat umum, baik sekolah maupun tempat bisnis.
Kebanyakan warnet-warnet berjatuhan karena konsumen yang kurang puas hingga bencana alam. Manajemen warnet diperlukan untuk menghindari hal tersebut dan membangun kondisi yang lebih baik.38
1. Pengguna warnet
Warnet
banyak
dimanfaatkan
oleh
mahasiswa,
pelajar,
profesional dan wisatawan asing. Warnet digunakan untuk bermacammacam tujuan, bagi pelajar, dan mahasiswa warnet banyak digunakan untuk:
Mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah
Melakukan riset
Menulis skripsi
Bagi masyarakat umum warnet digunakan untuk:
38
Memeriksa kiriman surat-email
Melamar pekerjaan
Bersosialisasi dan berkomunikasi (chatting)
Sarana menikmati hiburan dan lain sebagainya.
http://id.wikibooks.org/wiki/Manajemen_warung_internet
2. Biaya
Biaya akses internet umumnya dipatok per jam atau per menit. 3. Warnet di Dunia39
Di negara dunia ketiga, warnet adalah tempat kebanyakan orang mengakses internet. Di negara-negara atau daerah-daerah maju yang akses internet-nya sudah ada pada hampir setiap rumah, warnet jarang didapatkan dan mahal tarifnya. Di daerah perkotaan (urban) sebuah warnet memiliki nama-nama umum panggilan lain seperti; Net Cafe, Cyber Cafe, atau Pusat Permainan Dalam Jaringan dimana sambungan internetnya dikhususkan untuk melakukan permainan komputer dalam jaringan. Sementara di daerah atau pinggir kota umumnya dikenal sebagai telecenter.
Di beberapa negara yang banyak mengandalkan sensor seperti RRC dan Singapura warnet-warnet dikontrol. Tetapi di negara-negara lain malahan diberi bilik-bilik pribadi supaya bisa mengakses pornografi tanpa dibatasi. Di Los Angeles, Amerika Serikat, warnet juga diawasi karena menarik geng-geng jalanan.
39
http://id.wikipedia.org/wiki/Warung_Internet
4. Penyebaran Warnet
Umumnya warnet paling banyak terdapat/tersebar terutama di kota-kota besar (ibukota propinsi, kabupaten, dan di kota-kota kecil sebagai penyedia jasa untuk melayani kebutuhan masyarakat di daerah tersebut dalam mengakses informasi. Kebanyakan warnet tersebar di dekat tempat pendidikan seperti Universitas atau SMA. Warnet juga banyak terdapat di tempat-tempat umum dimana orang bersosialisasi seperti Mal, town square, dan sejenisnya. Namun beberapa dari tempat ini atau kafekafe tertentu ditempat ini memberikan jasa internet berupa koneksi Wifi (hotspot) yang biasanya gratis karena sudah satu paket dengan biaya yang kita keluarkan saat minum atau makan. Biasanya pengunjung akan mendapat akun untuk memakai internet. Penyebaran warnet di Indonesia pernah dipresentasikan dalam lokakarya di Mexico City, 16-19 November 2004 sebagai persiapan data ICT readiness di negara berkembang.
5. Aplikasi Warnet
Ada beberapa aplikasi warnet yang bertujuan mencatat siapa yang masuk dan berapa lama dia memakai komputer.
Manual adalah cara aplikasi yang paling sederhana dan tradisional dimana penjaga warnet mencatat penggunaan internet menggunakan kertas. Salah satu kekurangannya adalah penjaga warnet yang memutuskan apakah konsumen harus membayar lebih atau tidak.
Karena beberapa masalah seperti konsumen gagal memakai komputer tapi tagihan bayaran tetap jalan.
Aplikasi Berbasis Jaringan adalah aplikasi otomatis dalam jaringan dimana perhitungan dilakukan saat pengguna memasukkan identitas. Aplikasi ini lebih memudahkan penjaga karena terdapat fungsifungsi lainnya selain mencatat waktu seperti memberi diskon atau mengendalikan komputer dari jarak jauh.
6. Masalah dalam Warnet
Warnet sendiri tidak terlepas dari berbagai masalah seperti
Pornografi. Banyak negara memandang internet adalah salah satu media dimana pornografi dapat diakses oleh pengguna. RRC contohnya telah mengontrol hal ini dengan ketat dan dianggap efektif [3]
. Hal ini dikarenakan medianya yang visual dan kemudahan untuk
mengunduh berkas seperti: AV, beep dan film yang mengandung fotografi dalam bentuk AVI (terbesar) hingga 3gp untuk kapasitas telepon genggam.
Pengunduhan program-program komputer ilegal atau programprogram komputer yang sudah di kodenya sudah dipecahkan ulang, atau dikenal juga sebagai Cracker APP/WAREZ.
Penyebaran virus dan worm. Virus/worm ini menyebar melalui situs, dokumen yang di unduh dari surat-e, flashdisk, dan lain sebagainya.
Perjudian dalam jaringan.
HAKI dalam penggunaan perangkat lunak oleh warnet tersebut. Namun beberapa warnet juga sudah menggunakan perangkat lunak sah baik dengan membeli izin proprietary maupun menggunakan perangkat lunak bersumber bebas (Open Source) seperti Linux. Software Linux yang populer diwarnet seperti Ubuntu, IGOS, SimplyMepis, Suse dan lain-lain.
Kejahatan melalui jaringan seperti penipuan, scam, penyedia layanan game online seperti Real-Money trans, botting, cheat hingga manipulasi karakter seperti penipuan.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitan Lokasi penelitian yang dipilih oleh peneliti terletak di Kelurahan Sumbersari, Jalan raya Sumbersari nomor 91 Malang. Di wilayah Sumbersari ini terdapat usaha kecil maupun menengah mulai dari sektor perdagangan, pertanian hingga industri rumahan atau yang lebih dikenal dengan home industri. Sedangkan perusahaan yang akan dijadikan sebagai objek penelitian adalah usaha warung internet Masmiar yang terletak di Jalan raya Sumbersari nomor 91 Malang. Peneliti melakukan kegiatan penelitian ini di warnet Masmiar Sumbersari no. 91 serta daerah sekitar kelurahan Sumbersari Malang. Alasan peneliti memilih lokasi ini adalah ketertarikan dan keingintahuan peneliti atas keberhasilan usaha jasa warung internet (warnet) Masmiar Sumbersari no 91 serta sekitar kelurahan Sumbersari Malang.
B. Jenis Penelitian Dalam penulisan ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena peneliti melakukan pengamatan terhadap obyek secara mendalam dan melibatkan sebagian waktu di obyek penelitian. Dalam cakupan definisi,
menurut Bogdan dan Taylor, metodologi penelitian kualitatif didefinisikan sevbagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati40. Peneliti menggunakan jenis penelitian studi kasus. Studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan “how” atau “why” 41. Studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program, atau suatu situasi sosial42. Peneliti studi kasus berupaya menelaah sebanyak mungkin data mengenai subjek yang diteliti. Mereka sering menggunakan berbagai metode: pengamatan, wawancara (riwayat hidup), penelaahan dokumen, (hasil) survey, dan data apapun untuk menguraikan suatu kasus secara terperinci.
C. Kehadiran Peneliti Dalam penelitian kualitatif, manusia merupakan instrumen utama karena hanya manusia saja yang mampu memahami kaitan kenyataankenyataan di lapangan. Peneliti dalam hal ini berperan sebagai pengamat partisipan, yakni mengamati obyek secara terbuka dan diketahui oleh umum,
40
Lexy.J.Moleeong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:PT.Remaja Rosdakarya,2005), hlm.4. 41 Robert.K.Yin, Studi Kasus Desain Dan Metode, terj., M.Djauzi Mudzakir, (Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada, 1997), hlm.91. 42 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif;Paradigma Baru Ilmu Komunikasi Dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung:PT.Remaja Rosdakarya,2003), hlm.201.
sehingga segala macam informasi yang dibutuhkan dapat dengan mudah didapatkan. Sebagaimana ciri penelitian kualitatif, peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Instrumen selain manusia dapat pula digunakan, tetapi fungsinya hanya sebagai pendukung tugas peneliti sebagai instrumen. Kehadiran peneliti harus dilukiskan secara eksplisit dalam laporan penelitian.43
D. Data dan Sumber Data Data adalah keterangan atau suatu bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan); untuk itu jenis data harus diungkap dalam bagian ini. Data yang dikumpulkan dapat berupa data primer yakni data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari informasi yang sudah dibentuk oleh orang lain.44 Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh45. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang-orang yang merespon atau menjawab pertanyaan43
Tim penulis Fakultas tarbiyah UIN Malang, pedoman penulisan skripsi(Malang; Fakultas Tarbiyah Uin Malang,2006), hlm 18 44 Wahidmurni,cara mudah menulis proposal dan laporan penelitian lapangan(Malang;UM Press,2008), hlm 41 45 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendidikan Praktek,(Jakarta:PT.Rineka Cipta,1998), hlm.114.
pertanyaan peneliti, baik secara tertulis maupun lisan. Dalam penelitian ini, informan yang digunakan adalah pemilik warung internet (warnet) Masmiar selaku manager beserta para karyawan dan para pengunjung peminak jasa internet masmiar.
E. Prosedur Pengumpulan Data 1. Teknik Observasi Teknik Observasi adalah pengamatan dan pencatatan obyek dengan sistematika fenomena yang dapat diselidiki46. Tekhnik obeservasi yang digunakan ialah observasi partisipan. Observasi partisipan ialah suatu bentuk observasi khusus dimana peneliti tidak hanya menjadi pengamat yang pasif, melainkan juga mengambil berbagai peran dalam situasi tertentu dan berpartisipasi dalam peristiwa-peristiwa yang akan diteliti47. Adapun observasi yang dilakukan adalah observasi sistematis, yaitu dilakukan oleh penulis dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen penelitian.48 2.
Teknik Interview Teknik yang juga dikenal dengan istilah wawancara ini adalah suatu proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengar
46
Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian; Petunjuk Praktis Untuk Pemula, (Yogyakarta:Gajdahmada University Press,2004), hlm.69. 47 Op.Cit., hlm.114. 48 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), hlm. 146
dengan telinga sendiri dari suaranya 49. Metode interview yang digunakan di sini adalah interview terpimpin. Interview terpimpin adalah interview yang dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci.50 3.
Teknik Dokumentasi Metode Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya 51. Metode dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subyek penelitian, namun melalui dokumen. Dokumen yang digunakan dapat berupa buku harian, surat pribadi, laporan, notulen rapat, catatan kasus dalam pekerjaan sosial, dan dokumen lainnya.52 Pemilihan metode dokumentasi ini bertujuan untuk membantu peneliti dalam mengolah informasi. Dokumentasi yang digunakan adalah foto dan beberapa catatan pribadi milik peneliti. Alasan
mengapa
peneliti
menggunakan
tiga
metode
pengumpulan data tersebut karena peneliti ingin mengamati dan meneliti ini sedalam dan seluas mungkin informasi yang akan digali dilapangan
49
Ibid., hlm.88. Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 146 51 Op.Cit., hlm.236. 52 M. Iqbal Hasan, op.cit., hlm. 87 50
guna mendapatkan data valid dan reliabel. Karena penelitiian kualitatif lebih condong pada ketajaman peneliti itu sendiri untuk mencari celah dan menjadikan sebuah penelitian menjadi kesimpulan yang berarti dan menjadi penemuan dan pengetahuan baru.
F. Pengolahan Data Metode pengolahan data dalam sebuah penelitian dimaksudkan untuk memudahkan pemahaman atas hasil suatu penelitian. Diantara beberapa langkah sebelum melakukan pengolahan data terlebih dulu dilakukan upaya pengumpulan data, baik data primer maupun data sekunder. Penulis
menggunakan
metode
pengolahan
data
dengan
mempersiapkan perangkat interview yang ditujukan kepada pemilik usaha warung internet, bagian pemasaran, bagian produksi dan bagian keuangan dengan tujuan peneliti memperoleh data penelitian yang diharapkan. Selain menyiapkan perangkat interview, peneliti juga menyiapkan pengamatan yang akan dilakukan terhadap perusahaan dalam penerapan strategi bauran pemasaran dan penjualannya. Adapun beberapa langkah yang digunakan penelit adalah sebagai berikut: 1) Editing Setelah penulis melakukan penelitian di lapangan, peneliti melakukan pengeditan data yang diperoleh dilapangan dengan
maksud data yang diperoleh apakah sudah memenuhi kualifikasi data yang diharapkan oleh peneliti. 2) Classifying Dalam tahap ini peneliti menyeleksi data yang masuk untuk kemudian diklasifikasikan berdasarkan dengan permasalahan yang ada. Dalam tahap classifying ini, peneliti mengkodifikasi jenis data yang sesuai dengan yang diinginkan. 3) Verifying Setelah proses pengklasifikasian selesai, selanjutnya penulis melanjutkan dengan memeriksa data dan informasi yang diperoleh dari lapangan agar validitasnya bisa terjamin, setelah data dikumpulkan dengan lengkap dan diolah, apabila data yang diperoleh sudah dirasa cukup, maka untuk selanjutnya dirancang untuk konsep dasar utama analisis dalam penelitian ini.
G. Analisis Data Dalam penelitian ini menggunakan analisis data secara deskriptif kualitatif, yakni data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Peneliti mendeskripsikan data-data yang diperoleh melalui transkip-transkip wawancara, catatan lapangan, serta bahan-bahan lain. Mendeskripsikan data kualitatif adalah dengan cara menyusun dan mengelompokkan data yang ada, sehingga memberikan gambaran nyata
terhadap informan. Dalam penelitian kualitatif data yang diperoleh dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menganalisis data di lapangan, yaitu analisis yang dikerjakan selama pengumpulan data berlangsung dan dikerjakan terus-menerus hingga penyusunan laporan penelitian selesai. Sebagai langkah awal, data yang merupakan hasil wawancara terpimpin dengan key person, dipilah-pilah dan difokuskan sesuai dengan fokus penelitian dan masalah yang terkandung di dalamnya. Bersamaan dengan pemilahan data tersebut peneliti mengambil data baru. b. Menganalisis data yang telah terkumpul atau data yang baru diperoleh. Data ini dianalisis dengan cara membandingkan dengan data-data yang terdahulu. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1) mengembangkan pertanyaan-pertanyaan analisis, 2) merencanakan tahapan pengumpulan data dengan hasil pengamatan sebelumnya, 3) menuliskan komentar pengamat mengenai gagasan-gagasan yang muncul, 4) menulis memo bagi diri sendiri mengenai hal yang dikaji, dan 5) menggali sumber-sumber perpustakaan yang relevan selama penelitian berlangsung. c. Setelah proses pengumpulan data selesai, maka peneliti membuat laporan penelitian dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu jenis
penelitian yang bertujuan untuk membuat gambaran (deskripsi) mengenai situasi atau kejadian-kejadian.53
H. Pengecekan Keabsahan Data Teknik yang digunakan untuk menentukan keabsahan data dalam penelitian ini yaitu: 1. Perpanjangan keikutsertaan Untuk
menetapkan
keabsahan
data,
peneliti
melakukan
perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan. Perpanjangan keikutsertaan peneliti akan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan. Peneliti juga melakukan ketekunan pengamatan. Yakni mengadakan
pengamatan
dengan
teliti
dan
rinci
secara
berkesinambungan terhadap obyek penelitian, sehingga akan tampak seluruh faktor-faktor dalam obyek penelitian dan dapat dihindarkan kesalahan data yang diperoleh seminimal mungkin. 2. Ketekunan pengamatan Ketekunan pengamatan bertujauan untuk memenuhi kedalaman data. Ini berarti dalam penelitian hedaknya mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol.
53
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998), hlm. 18
3. Triangulasi Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
54
Teknik triangulasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pemeriksaan melalui sumber lain yaitu para pekerja warung internet masmiar dan pelanggan warnet yang menjadi konsumen warnet masmiar. Hal ini dapat dicapai dengan jalan wawancara yang dimaksudkan untuk memeriksa dan melihat kesesuaian data yang diperoleh dari kegiatan sebenarnya. Keabsahan data adalah bahwa setiap keadaan harus memenuhi tiga hal, diantaranya:55 1. Mendemonstrasikan nilai yang benar 2. Menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan, dan 3. Memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari produsernya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya.
54
Lexy J. Moleong. 2006. Metodologi penelitian kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.hlm,, hlm 320-321 55 Ibid,. hlm 330
BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Latar Belakang Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di tempat usaha warung internet Masmiar yang terletak di Jalan raya Sumbersari nomor 91 Malang sebagai tempat peneliti untuk mendapatkan data primer dan data sekunder. Alasan bagi peneliti untuk meneliti usaha warung internet Masmiar karena ramainya pengunjung yang datang dan banyaknya fasilitas yang disediakan oleh Masmiar. Sebagai usaha yang bisa dikatakan masih muda namun bisa menghasilkan omzet yang besar dalam sebulan, maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti apa saja faktor-faktor yang menyebabkan usaha ini dapat bertahan dan menjadi besar dalam ketatnya persaingan usaha di Kota Malang. Lingkungan Kota Malang khususnya disekitar daerah Sumbersari adalah lingkungan pendidikan, maksudnya daerah sumbersari berada diantara Universitas-universitas besar yang diantaranya sudah mendapat setatus Negeri. Karena itu maka peneliti ingin mengetahui apakah faktorfaktor penyebab keberhasilan usaha warung internet Masmiar, sehingga peneliti mengambil judul yang bisa dijadikan analisis ilmiah yaitu “Identifikasi Keberhasilan Usaha Warung Internet (Warnet) Masmiar Sumbersari No 91 Malang”
2. Gambaran Umum Kelurahan Sumbersari Malang Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah kota Surabaya yang letaknya sangat strategis ditengah-tengah Wilayah Kabupaten Malang, memiliki iklim yang sejuk karena berada pada ketinggian 440-667 m diatas permukaan laut dengan luas wilayah 110.06 km2. Dengan kelebihan tersebut menjadikan kota Malang memiliki banyak potensi antara lain dalam bidang Pendidikan, pariwisata, industri, pertanian dan perdagangan Kelurahan Sumbersari adalah Kelurahan yang terlrtak ditengahtengah kota malang, yang dikelilingi oleh beberapa Universitas yang mayoritas sudah berpredikat Negeri. Kelurahan ini berinduk pada kecamatan Lowokwaru, dengan penduduk yang heterogen dan dengan pekerjaan yang yang bermacam-macam. Warga Kelurahan Sumbersari kebanyakan adalah pendatang, mereka diantaranya bekerja sebagai pedagang, pekerja dan pelajar / mahasiswa yang tidak menetap dan dalam kurun waktu tertentu kembali ke daerah asalnya. Sebagian besar berasal dari wilayah disekitar Kota Malang untuk golongan pedagang dan pekerja. Sedang untuk golongan pelajar / mahasiswa banyak yang berasal dari luar daerah (terutama wilayah Indonesia Timur) seperti Bali, Nusa Tenggara, Timor Timur, Irian Jaya, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan.
3. Gambaran Umum Berdirinya Usaha Usaha warung internet Masmiar adalah salah satu badan usaha yang konsen dalam hal jasa. Asal mula berdirinya usaha warung internet Masmiar ini diawali dari kreatifitas pemilik usaha Bapak Zainal yang setelah lulus kuliah beliau mempunyai inisiatif untuk berwirausaha. Dalam menentukan bidang usahanya beliau berkonsultasi dengan teman-teman yang sudah sukses dalam unit usaha internet. Awal kemunculan usaha ini dimulai dari berdirinya ruko yang dibeli oleh Bapak Zainal dikawasan Sumbersari, tepatnya di jalan Sumbersari No. 91 malang. Usaha dengan bermodalkan kurang lebih 120 juta mempunyai 15 unit komputer berspesifikasi besar (Dual-Core).56 Dengan modal usaha tersebut Pak Zainal memulai pengembangan usaha yang dimilikinya. Pak Zainal sendiri bukan merupakan orang asli malang, beliau kelahiran kota Surabaya 35 tahun yang lalu. 57 Penentuan nama mulai digagas untuk dijadikan merk dagang. Dalam penentuan nama ini Pak Zainal terinspirasi untuk memilih nama saudaranya
di
kota
Surabaya
yang
mempunyai
semangat
dan
berkeberuntungan besar dalam kehidupan, sehingga dalam memberikan label untuk nama usahanya Pak Zainal memberi nama “Masmiar”, sesuai dengan nama saudaranya itu. Menurut penuturan dari Mas Atok, ketika
56 57
Hasil olahan wawancara dengan bapak Zainal, tanggal 21 Mei 2010 Hasil olahan data dari staf usaha, pada tanggal 21 Mei 2010
pemilihan nama menggunakan nama Masmiar ini juga dimaksudkan mempunyai emas yang bernialai tinggi untuk usaha rumahannya ini. 58 Berkembangnya teknologi di bidang computer dan internet memang sangat pesat selain semakin efektif juga semakin efisien dalam menghemat waktu, sehingga usaha ini nantinya dapat bertahan dalam waktu yang cukup lama. Sebagaimana penuturan Mas Atok sebagai karyawan; “Sebenarnya warnet itu gampang-gampang susah, karena yang menjadi masalah cuma kalau waktu liburan, pelanngannya sebagian besar pulang dan omsetnya juga menurun”59
Setelah berkembang selama kurang lebih 3 tahun dari awal berdirinya pada tahun 2007 industri ini sudah mempunyai 5 tenaga kerja yang digunakan untuk membantu jaga warnet.60 Dalam usaha ini juga dibentuk struktur organisasi yang masih sederhana. Organisasi merupakan bagian terpenting dari perusahaan, karena melibatkan orang-orang untuk melakukan kegiatan dalam mencapai tujuan perubahan. Bapak Zainal selaku manajer menuturkan bahwa: “Struktur organisasi ini kami bentuk sesuai tingkat kebutuhan perusahaan yang sudah berjalan selama 3 tahun ini..susunannya juga sangat sederhana mas, Cuma manajer dan bagian jaga”61
58
Hasil olahan wawancara dengan bapak Zainal dan mas Atok, pada tanggal 21 Mei 2010 Hasil wawancara dengan mas Arif pada tanggal 20 Mei 2010 60 Berdasarkan data observasi pada tanggal 20 Mei 2010 61 Hasil wawancara dengan bapak Zainal pada tanggal 27 Mei 2010 59
4. Kehidupan Sosial Masyarakat Kelurahan Sumbersari Penduduk Kelurahan Sumbersari merupakan penduduk yang heterogen. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya mata pencaharian yang dilakukan oleh masyarakat Kelurahan Sumbersari ini. Masyarakat Kelurahan Sumbersari biasanya tidak hanya memiliki satu pekerjaan yang pasti, ini dikarenakan kebutuhan hidup bagi mereka yang sewaktu-waktu bisa datang diluar rencana anggaran harian mereka, oleh karenanya kebanyakan penduduk mempunyai kerja sambilan yang tidak begitu menyita waktu mereka dengan pekerjaan tetap mereka.62 Kehidupan sosial masyarakat setempat setelah masuknya agama Islam masih sedikit banyak mempercayai tentang upacara-upacara adat yang sudah kental berkembang pada masa Hindu – Budha. Salah satu upacara adat yang masih dipercayai adalah upacara bersih desa. 63 Pertumbuhan perekonomi dan kehidupan sosialnya, masyarakat kelurahan Sumbersari mengalami perkembangan yang sangat pesat. Ini dikarenakan masyarakat kelurahan Sumbersari peduli dengan perubahanperubahan sosial yang terjadi didaerahnya. Banyaknya pendatang baru yang menjadi penduduk tetap di wilayah kelurahan Sumbersari menjadikan kelurahan Sumbersari semakin mendapatkan masukan
62 63
Hasil observasi pada tanggal 20 September 2010 Hasil observasi dan olahan wawancara dengan masyarakat setempat, tanggal 20 September 2010
pengetahuan dari luar. Hal ini, ditanggapi positif oleh kepala desa dan penduduk sekitar.64
B. Hasil penelitian Keberhasilan usaha dapat diukur dengan perhitungan akuntansi yaitu dikatakan bahwa perusahaan kelebihan pendapatan, artinya pendapatan yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Sehingga terjadi keuntungan atau perusahaan memperoleh laba. Akan tetapi untuk memenuhi syarat keberhasilan suatu usaha membutuhkan banyak faktor yang harus direncanakan dan dipersiapkan dengan baik. Warung internet Masmiar merupakan warnet yang bisa dibilang merajai pasaran sebagai mana dikatakan salah seorang pelanggan yang bernama Dita mengatakan: “warnet ini aksesnya cepet mas jadi sering full, kalau endak kebagian ya baru nyari warnet yang lain” 65
Warung internet Masmiar menyediakan banyak fasilitas, bukan hanya yang berhubungan dengan maslah surat-menyurat namun juga merambah kedunia game.66
64
Hasil observasi dan olahan wawancara dengan kades dan beberapa masyarakat setempat, tanggal 20 September 2010 65 Hasil wawancara dengan Dita pada tanggal 20 Mei 2010 66 Hasil observasi tanggal 20 September 2010
Agar tetap hidup setiap perusahaan harus selalu melakukan inovasi. Seperti yang dilakukan oleh warung internet Masmiar. Kelurahan Sumbersari merupakan daerah padat penduduk yang sebagian besar adalah pendatang, baik sebagai wiraswasta maupun sebagai pelajar atau mahasiswa., Sumbersari banyak menghasilkan ragam produk yang ditawarkan dalam usaha-usaha yang ada tersebut. Salah satu ragam produk yang ditawarkan oleh masyarakat setempat adalah produk warung internet. Warung internet merupakan investasi Kelurahan Sumbersari yang penduduknya sebagian besar adalah pelajar dan mahasiswa.. Dalam penelitian yang telah peneliti lakukan pada tanggal 19 Mei sampai 5 oktober 2010, dalam sehari rata-rata usaha warung internet Masmiar memperoleh Rp. 500.000 per hari sampai 700.000 perhari. Warung internet ini buka dalam 24 jam sehari atau sehari semalam. Tidak ada waktu libur dalam usaha warnet, apabila libur maka pemasukan pun berhenti. Sebagaimana Mas Atok menjelaskan : “Jadi kalau lagi musim liburan ya sepi mas. Tapi kalu waktuwaktu biasa bisa mencapai Rp. 700.000 per hari.”67
Warung internet masmiar menawarkan bermacam-macam jasa, ada beberapa macam jasa yang paling diminati pelanggan yaitu adalah game
67
Hasil wawancara dengan mas Arif pada tanggal 20 Mei 2010
online, selain itu banyak juga pelanggan yang datang karena cepatnya akses internet yang diberikan oleh warnet masmiar. Sebagai usaha yang bisa dikatakan maju warnet masmiar melakukan promosi sebagai saran penginformasian kepada masyarakat / konsumen tentang hasil produksi yang ada di industri rumah tangga Palem Ijo ini secara mouth to mouth (mulut ke mulut) dan cara ini dirasakan cukup akurat. Tetapi dalam penjaringan konsumen dapat memperoleh jumlah yang besar, cara ini harus dikombinasikan dengan cara promosi modern. Selain menggunakan model promosi dengan mount to mount usaha warung internet ini juga pernah melakukan promosi melalui reklame-reklame. Dalam hal promosi warung internet ini sudah mempunyai pangsa pasarnya sendiri. Untuk mendapatkan pangsa pasar di sekitar Sumbersari. Penentuan harga untuk usaha warung internet ini ditentukan dari harga pasar, yaitu Rp. 3.000 perjam. Akan tetapi hal ini disiasati oleh pak Zainal dengan memberikan pelayanan yang lebih kepada konsumen. Seperti yang beliau utarakan: “Untuk akses yang cepat saya gunakan layanan isp68 2 kuota. Yang masing-masing 2gigabyte, jadi ya bisa dirasakan perbedaanya dengan warnet lain. Apa lagi untuk game online itu butuh provider yang bagus agar endak putus gamenya” 69
68 69
isp adalah internet sevice provider (satuan jaringan internet) Hasil wawancara dengan mas Zainal 26 Mei 2010
Tujuan dari mas Zainal adalah untuk menarik konsumen dan yang penting adalah konsumen yang sudah sekali datang tidak akan lari kewarnet lain. Penentuan tempat sangat penting dalam pemasaran karena berjalannya perusahaan kedepan juga ditentukan oleh penempatan tempat yang sesuai pada sebuah perusahaan terlebih lebih pada bidang warnet yang berorientasi pada bidang jasa. Sebagaimana
Hurriyati
menjelaskan
untuk
produk
industri
manufaktur place diartikan sebagai saluran distribusi, sedangkan untuk produksi jasa place diartikan scbagai tempat pelayanan jasa.70 Daerah Sumbersari adalah daerah perkotaan yang masih sudah sangat padat, Kelurahan Sumbersari yang terletak di kabupaten Malang yang merupakan daerah yang banyak terdapat aktifitas pendidikan, baik itu sekolah maupun universitas. Usaha yang dibangun mulai tahun 2007 ini mendapatkan dampak positif dari lokasi strategis yang dimiliki kota Malang sebagai kota yang padat penduduk. Hal ini tidak lantas disia-siakan oleh pengusahapengusaha warung internet lain yang ingin bersaing, termasuk usaha warung internet Masmiar ini.
70
Hurriyati, Op.cit,. hlm 55
BAB V PEMBAHASAN
A. Keberhasilan Usaha Warung Internet (warnet) Masmiar Pencapaian sebuah keberhasilan dalam perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi maupun jasa tidak serta merta dapat dicapai tanpa proses panjang yang melibatkan banyak komponen. Salah satu komponen yang perlu diperhatikan adalah aspek sosial agama yang tidak bisa dilepaskan begitu saja. Humanitas dari manajer dan staf usaha haruslah diimbangkan dengan religiusitasnya. Hal ini bisa dilihat sebagaimana penerapan dalam proses produksi yang dilakukan oleh usaha warung internet Masmiar, dalam bidang jasa layanan ini masih mengedepankan aspek-aspek syari’ah. Proses pemasaran yang elegan dan humanis dapat kita jumpai dalam model pemasaran syariah atau lebih dikenal dengan syariah marketing. Bidang usaha yang ada dan banyak berkembang di wilayah Negara Indonesia ini masih banyak yang belum ternaungi dalam perijinan yang diperoleh dari Disperindag dan memang dalam proses pelaksanaan belum terlalu menyentuh ranah marketing syari’ah atau pemasaran dalam islam.
B. Indikator Pendukung Keberhasilan Usaha Produk adalah barang atau jasa yang dihasilkan untuk digunakan oleh konsumen guna memenuhi kebutuhannya dan memberikan kepuasan.71 Ada bagian-bagian produk yang harus diketahui untuk memaksimalkan produk yang akan dipasarkan, diantaranya; keragaman produk, kualitas (mutu), design, ciri khas, merek, kemasan, ukuran, dan garansi. Jadi pengertian produk secara umum adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Setelah penentuan produk, dalam hal ini adalah jasa warung internet adalah penentuan harga. Penentuan harga sangat mempengaruhi pemilihan produk oleh konsumen. Apabila harga yang ditawarkan terlalu tinggi maka pelanggan akan lari dan memilih produk atau penyedia jasa lain. Jadi harga merupakan salah satu element. harga merupakan satu-satunya unsur yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan. Sebagaimana Menurut Bayu Swastha, harga dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sebuah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.72 Penentuan harga pada industri warung internet ini tidak jauh beda dengan penentuan-penentuan harga pada umumnya, yaitu dengan menjumlah secara keseluruhan biaya-biaya mulai dari biaya dasar sampai ke 71
Sofyan,Assauri. Manajemen Pemasaran (dalam konsep dan strategi), (Jakarta,RajawaliGrafindo) hlm.182 72 E. Catur Rismiati – Ig. Bomdan Suratno, op.cit., hlm.215
biaya operasionalnya. Dari biaya-biaya tersebut lalu dijumlahkan untuk menentukan harga yang dapat menghasilkan laba tertinggi. Setelah penetapan harga selesei barulah kita kenalkan produk jasa warnet masmiar kepada orang banyak, dalam hal ini baik mahasiswa, pelajar ataupun warga biasa. Salah satu strategi yang digunakan dalam mengenalkan barang kepada konsumen adalah dengan promosi. Promosi bertujuan untuk menyebar luaskan informasi, mempengaruhi/membujuk pasar (konsumen) agar produknya dapat digunakan dan diterima oleh masyarakat luas. Sebagaimana Hurriyati mengatakan, promosi merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi / membujuk atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.73 Dalam melakukan proses promosi, usaha warung internet lebih konsen melakukannya dengan metode pemasaran tradisional. Proses pemasaran tradisional ini dilakukan dengan model pengenalan produk terhadap konsumen melalui informasi perorangan yang menyebar ke orang lain atau lebih dikenal dengan metode promosi mulut ke mulut (mount to mount). Promosi dengan menggunakan metode mulut ke mulut tentu tidak akan maksimal, karena promosi semacam ini hanya akan meliputi sekup kecil dalam pemasaran dan ruang penyebarluasannya hanya meliputi orang-orang
73
Ratih hurriyati, Bauran Pemasaran & Loyalitas Konsumen (bandung: Alfabeta.2005),hlm.58
yang saling kenal saja. Dalam mengadakan promosi, usaha warung internet ini juga melakukan promosi dengan pamphlet-pamflet dan reklame-reklame dan multi media. Jika model multi media diterapkan dalam penjualan jasa warung internet ini akan menghasilkan input yang bagus, karena menurut pengamatan peneliti harga yang ditentukan oleh pengusaha sudah sesuai harga pasar, sehingga perlu diadakan perbaikan pelayanan yang lebih baik agar bisa menang diantara para pesaing. Menurut data penelitian yang diperoleh, usaha ini masih perlu melakukan perbaikan dalam promosi. Adapun hal perlu diperbaiki adalah mengenai periklanan (advertising). Faktor ini penting karena dalam promosi masih menggunakan model tradisional, maka pemasaran warung internet ini tidak akan dapat maksimal. Sehingga perlu advertising agar cakupan pemasarannya dapat disebar luaskan dan dinikmati oleh khalayak umum. Aspek tempat tidak kalah penting dalam menarik konsumen. Dalam bidang usaha warung internet juga sangat menunjang keberhasilan usaha ini. Penentuan tempat yang strategis akan memberikan kemudahan kepada konsumen dalam mengakses internet dan akan memberikan keuntungan lebih kepada pemilik warnet. Hal yang perlu diperhatikan ketika manajer/produsen ingin berwirausaha adalah lokasi tempat atau dalam unsur place ini juga bisa disebutkan sebagai saluran distribusi. Penentuan tempat selayaknya memperhatikan beberapa elemen penting seperti saluran pemasaran, cakupan
pasar, pengelompokan, lokasi, persediaan bahan dasar, dan transportasi yang baik.
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pada identifikasi yang dilakukan peneliti nampak bahwa prinsipprinsip seorang wira usaha harus selalu menuntun pada penciptaan inovasi-inovasi dan revolusi bisnis yang baru. Dalam mematangkan suatu usaha untuk naik ketingkat mandiri dikenal banyak strategi yang dapat digunakan untuk mewujudkannya, dalam usaha jasa perlu penekanan-penekanan pada produk jasa yang di jual, tempat yang setrategis, promosi yang menarik dan memikat, dan harga yang sejajar dengan pasar namun tidak mengurangi kualitas sebagai alat-alat pemasarannya. Perhatian produsen dalam menggunakan strategi yang tepat akan membawa pengaruh terhadap peningkatan laba yang dimiliki oleh perusahaan ini. Sehingga bidang usaha warnet atau warung internet masih mampu berjalan dengan baik dan dengan keuntungan yang besar. 2. Setelah melalui tahap pengumpulan dan analisis data temuan bahwa indikator-indikator keberhasilan usaha warung internet (warnet) masmiar tidak lain adalah karena jiwa wira usaha yang melekat kuat
dan didukung oleh modal yang mencukupi membuat bidang usaha ini mampu bersaing. Penentuan aspek tempat yang setrategis ditambah harga jasa yang relatif setera dengan pasar didukung dengan kualitas layanan jasa sebagai produk yang unggul membuat usaha warnet masmiar dapat memenangkan persainga usaha yang sangat ketat.
B. Saran Dari penelitian yang dilakukan Nampak jelas keberhasilan usaha warnet ini dikarenakan inovasi dan pembaharuan yang baik adapun saran yang dapat peneliti sampaikan adalah: 1. Agar selalu ada inovasi-inovasi dalam usaha ini agar pada masa yang akan datang dapat terus memenangkan persaingan usaha. 2. Agar selalu menerima masukan dari para pelanggan agar mereka semakin terpuaskan. 3. Membentuk susunan organisasi yang lebih baik agar mudah dalam evaluasi keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Agustianto, Perdagangan dalam Al-quran Weblog.htm,diakses 31 Januari 2010)
(www.niriah.com//Agustianto
Alquran dan Terjemahannya (Bandung, Syaamil Cipta Media 2005) Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Assauri Sofyan. _____ .Manajemen Pemasaran (dalam konsep dan strategi), Jakarta: RajawaliGrafindo Catur E. Rismiati – Ig. Bomdan Suratno. 2006. Pemasaran Barang dan Jasa, Yogyakarta;Kanisius Fakultas Tarbiyah UIN Malang, 2006.Pedoman Penulisan Skripsi. Malang; Fakultas Tarbiyah UIN Malang http://prbusiness.blogspot.com//bauranpemasaran/Pemasaran.htm, diakses tanggal 22 desember 2009 Hurriyati, Ratih. 2005. Bauran Pemasaran & Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta J. Moleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. ,Edisi Revisi Bandung: Remaja Rosdakarya. kartajaya Hermawan dan Muhammad Syakir Marketing.(Bandung:PT Mizan Pustaka,2006)
Sula.
Syariah
Kotler, Philip dan Gary Armstrong.2005.Prinsip-prinsip pemasaran, Jakarta; Erlangga Madura Jeff. Pengantar bisnis (Jakarta: PT.Salemba Emban Patria, 2001) Mulyana Deddy, Metodologi Penelitian Kualitatif;Paradigma Baru Ilmu Komunikasi Dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung:PT.Remaja Rosdakarya,2003)
Sameto Hodoro, Proses Pembuatan Marketing Plan (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997) Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian; Petunjuk Praktis Untuk Pemula, (Yogyakarta:Gajdahmada University Press,2004) Suryabrata, Sumadi. 1998. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Wahidmurni, 2008. Cara Mudah Menulis Proposal Dan Laporan Penelitian Lapangan.Malang;UM Press Wardoyo. Bisnis Warnet dan Game Online, (Jakarta;Penebar Swadaya. 2009) Ya`qub Hamzah. Kode Etik Dagang Menurut Islam. (Bandung; CV. Diponegoro 1992)