BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah sudah menjadi sempit. Interaksi antar manusia dalam wujud tertentu sudah tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu. Interaksi tersebut salah satunya dalam bentuk komunikasi. Komunikasi melalui media saat ini sudah menjadi suatu budaya. Media yang biasa digunakan adalah media audio, visual dan audio visual. Perkembangan interaksi antar manusia melalui media semakin maju seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju. Dimana sains memberi kontribusi terbesar bagi perkembangan teknologi media. Media audio, visual dan audio visual menjadi suatu yang tak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia saat ini. Semua media tersebut berbasis pada teknologi informasi. Informasi yang disampaikan melalui media memberi warna baru pada peradaban umat manusia. Perkembangan mobilitas komunikasi dan informasi yang kian cepat memerlukan kesiapan semua pihak untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara lebih efektif. Hal tersebut diperlukan agar kita tidak hanya dimanfaatkan oleh pihak lain tetapi dapat memanfaatkan teknologi informasi tersebut untuk kesejahteraan kita. Pemanfaatan media komunikasi dan informasi tidak terlepas dari penggunaan bahasa. Menguasai bahasa menjadi tuntutan pertama jika kita ingin berkomunikasi dan mendapatkan informasi secara efektif. Bahasa yang saat ini dianggap sebagai bahasa yang 1
dapat digunakan secara luas dan efektif adalah Bahasa Inggris. Hal tersebut disebabkan oleh karna penduduk dunia sebagian besar sebagai pengguna dan mempunyai kepentingan untuk menggunakan Bahasa Inggris. Apalagi jika dikaitkan dengan globalisasi yang ditandai dengan berkembang pesatnya internet maka penguasaan Bahasa Inggris adalah merupakan suatu keharusan agar kita dapat mengakses informasi dan berkomunikasi secara efektif dan efisien. Selain sebagai bahasa dunia Bahasa Inggris juga digunakan sebagai bahasa dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, budaya dan lainnya. Dari uraian di atas kita dapat memetik suatu isyarat bahwa Bahasa Inggris hendaknya sudah dikenalkan pada siswa sejak dini. Pengenalan bahasa semenjak dini dikondisikan sedemikian rupa sehingga ada ketertarikan siswa untuk belajar mengeksplorasi pengalaman sendiri dalam menggunakan bahasa sebagai media perantara pesan yang efektif. Ada dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam mempelajari bahasa, yaitu (1) kondisi eksternal dan (2) kondisi internal , Santosa (2005). Kondisi eksternal dan internal seharusnya berjalan secara simultan saling memperkuat keduanya sehingga mencapai hasil penguasaan bahasa yang utuh. Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris di SD sudah diperkenalkan sejak adanya ketentuan muatan lokal mata pelajaran Bahasa Inggris boleh dikenalkan di SD. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu 2
siswa mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain. Selain itu, pembelajaran bahasa juga membantu siswa mampu mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat, dan bahkan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pada hakikatnya pembelajaran bahasa adalah suatu kegiatan berkomunikasi. Oleh sebab itu, tujuan utama pembelajaran bahasa Inggris diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris, baik secara lisan maupun tertulis. Pengertian
komunikasi
yang
dimaksud
adalah
memahami
dan
mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan serta mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dengan menggunakan bahasa. Agar komunikasi berjalan dengan baik, diperlukan penguasaan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa dalam bahasa Inggris disebut language arts atau language skills. Istilah art berarti seni atau kiat dan dipergunakan untuk melukiskan sesuatu yang bersifat personal, kreatif, dan original. Sebaliknya kata skill dipakai untuk menyatakan sesuatu yang bersifat mekanis, eksak, impersonal ( Tarigan 1994: 10). Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tertulis. Menurut Burhan (2008: 57) berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tertulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, 3
berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan inilah yang digunakan untuk menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagaimana juga yang dijelaskan oleh Burhan (2008: 58) bahwa pesan merupakan media dalam berkomunikasi. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilanketerampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu Mata pelajaran bahasa Inggris sekarang sudah menjadi salah satu mata pelajaran bahasa asing yang diajarkan di sekolah dasar semenjak kelas 1 tingkat sekolah dasar. Pembelajaran bahasa Inggris di SD bertujuan mengembangkan empat keterampilan berbahasa yang mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Keempat keterampilan tersebut adalah menyimak, membaca, berbicara dan menulis. Keempat keterampilan tersebut pada hakekatnya tidak dapat dipisahkan satu sama lain sehingga pengajarannya harus dilakukan secara terpadu. Keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan yang harus dikuasai siswa. Keterampilan menulis merupakan keterampilan produktif yang kompleks sehingga guru harus selalu mencari dan menemukan media pengajaran yang inovatif agar dapat membantu siswa dalam keterampilan menulis. Bila siswa menggunakan bahasa asing secara lisan, pendengarnya masih dapat mengerti dan menerima lafal yang kurang sempurna ataupun ungkapan yang kurang gramatikal. Tetapi jika siswa menggunakan bahasa asing secara tulisan, pembaca akan lebih teliti dalam menilai dan menganalisis tulisan dari sisi ejaan, tata bahasa, maupun gramatiknya. 4
Sistem belajar mengajar sering bersifat monoton, kurang variasi dan kurang menarik sehingga siswa menjadi bosan, tidak tertarik untuk belajar. Di kelas, siswa seringkali hanya diberi teori-teori, kaidah-kaidah dan hukumhukum bahasa, bukannya aplikasi kaidah-kaidah dan hukum-hukum itu dalam penggunaan praktisnya sehingga siswa tidak merasakan manfaatnya belajar bahasa Inggris. Seperti diketahui belajar bahasa itu mencakup empat aspek yaitu: mendengarkan, membaca, berbicara dan menulis. Seperti yang terjadi di SD Negeri Sidorejo I Tulungagung keterampilan menulis bahasa Inggris yang menunjang dalam berbahasa Inggris yang baik masih begitu minim karena metode yang digunakan tidak efisien dengan proses pembelajaran sehingga siswa sulit untuk memahami. Sekolah Dasar Negeri Sidorejo I Tulungagung merupakan salah satu sekolah dasar yang mengajarkan bahasa Inggris sebagai mata pelajaran bahasa asing pada siswanya. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti saat observasi, pada keterampilan menulis banyak terdapat kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa. Dalam hal gramatikal khususnya, siswa banyak mengalami hambatan atau kesalahan dalam membuat kalimat. Tidak dipungkiri bahwa gramatik bahasa Inggris memang kompleks untuk dipelajari karena banyaknya sistem-sistem gramatik yang harus dipelajari dan diketahui. Hal itu disebabkan karena minimnya waktu pelajaran terutama untuk kelas V yakni 2 x 35 menit setiap minggunya. Keadaan tersebut menyebabkan kurangnya pendalaman keterampilan menulis yang menuntut pola latihan yang rutin dan intensif. Kemudian dalam membuat karangan singkat dalam bahasa Inggris, siswa juga mengalami kesulitan. Selain kosakata bahasa 5
Inggris yang masih sedikit mereka ketahui, mereka juga kesulitan menuangkan ide, gagasan, atau imajinasi yang ada pada diri mereka ke dalam bentuk tulisan. Selain itu, minat siswa untuk membuat suatu karangan singkat masih rendah. Di sisi lain, media yang disediakan sekolah masih konvensional. Di tiap kelas disediakan satu blackboard. Persediaan buku ajar bahasa Inggris di perpustakaan juga terbatas. Hal ini dikarenakan keterbatasan sumber daya guru dan media penunjang pembelajaran seperti kaset CD atau pun film. Ada berbagai macam media pengajaran yang bisa digunakan guru serta disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah. Media pengajaran sangat bervariasi jenisnya dan kesemuanya mempunyai tujuan untuk mempermudah penyaluran pesan dari guru kepada siswa. Pesan tersebut akan merangsang pikiran, perhatian dan minat siswa sehingga proses transformasi ilmu pengetahuan dapat terjadi. Dari pernyataan tersebut jelas bahwa fungsi media sangat penting dalam mendukung proses belajar mengajar di sekolah. Ada beberapa jenis media yang kita ketahui antara lain gambar, foto, suara, audio visual, permainan, dan masih banyak lagi. Untuk mendapatkan keterampilan di bidang kebahasaan, dapat digunakan berbagai media misalnya media audio visual yang merupakan salah satu pilihan yang dapat diterapkan di dalam kelas. Media audio visual adalah media yang menyajikan suara sekaligus gambar yang memungkinkan siswa lebih tertarik mempelajari bahasa Inggris. Media tersebut diharapkan dapat menggugah minat siswa belajar bahasa Inggris. Siswa tidak hanya diajar melalui lambang verbal saja yaitu ceramah 6
dari guru tetapi juga diberikan variasi pembelajaran dengan menggunakan media audio visual. Dengan demikian, media audio visual merupakan salah satu sumber belajar yang diharapkan dapat mengatasi hambatan-hambatan yang ada dalam proses belajar mengajar terutama dalam keterampilan menulis. Dapat disimpulkan bahwa manfaat media audio visual adalah untuk memberikan variasi dalam proses belajar mengajar siswa sehingga perhatian siswa pada pelajaran lebih besar dan pelajaran yang diberikan mudah diingat dan dipahami. Sehubungan dengan penelitian Nurul Melti Indah Septani (21 September 2007) dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Melalui Teknik Pengandaian Diri Sebagai Tokoh dalam Cerita dengan Media Audio Visual”. Menyimpulkan hasilnya yaitu meningkatkan prestasi belajar siswa
yang
ditandai dengan peningkatan
ketuntasan belajar
siwa.
Penggunaan media audio visual mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam belajar menulis cerpen, dan ada perbedaan saat proses pembelajaran yaitu tanpa adanya sebuah media untuk meningktakan hasil belajar. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan media audio vidual yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Media Audio
Visual Dalam Pembelajaran
Keterampilan Menulis Bahasa Inggris (Kurikulum KTSP 2006) Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sidorejo I Tulungagung”.
7
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka identifikasi permasalahan yang muncul, sebagai berikut : 1. Siswa banyak mengalami hambatan atau kesalahan dalam membuat kalimat dalam bahasa Inggris. 2. Alokasi waktu yang ditetapkan sekolah dalam pembelajaran bahasa Inggris pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Sidorejo I Tulungagung terbatas. 3. Penguasaan kosakata dan struktur yang sesuai dengan kaidah bahasa Inggris siswa kurang sehingga mengakibatkan kemampuan menulis siswa rendah. 4. Media yang digunakan oleh guru dalam pengajaran bahasa Inggris masih terbatas. 5. Penggunaan media audio visual dalam pengajaran bahasa Inggris belum digunakan.
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, penelitian ini akan dibatasi pada efektivitas penggunaan media audio visual dalam mendukung keterampilan menulis bahasa Inggris pada siswa kelas V.
8
D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara keterampilan menulis bahasa Inggris siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Sidorejo I Tulungagung yang diajar menggunakan media audio visual dan yang diajar tanpa menggunakan media audio visual? 2. Apakah penggunaan media audio visual dalam pembelajaran keterampilan menulis bahasa Inggris siswa V Sekolah Dasar Negeri Sidorejo I Tulungagung kelas lebih efektif dibandingkan tanpa menggunakan media audio visual?
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini untuk: 1. Mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan keterampilan menulis bahasa Inggris antara siswa yang diajar menggunakan media audio visual dan yang diajar tanpa menggunakan media audio visual. 2. Mengetahui
efektivitas
penggunaan
media
audio
visual
dalam
pembelajaran keterampilan menulis bahasa Inggris pada siswa yang diajar menggunakan media audio visual dibandingkan siswa yang diajar tanpa menggunakan media audio visual.
9
F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat sebagai berikut: 1. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
pihak
sekolah
mengenai
pentingnya
penggunaan
media
pembelajaran untuk membantu dan meningkatkan kegiatan belajar mengajar bahasa Inggris. 2. Bagi guru dan calon guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru dan calon guru untuk menambah variasi media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar bahasa Inggris. 3. Bagi siswa, hasil penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan menulis. 4. Bagi peneliti, hasil penelitian ini sebagai wahana menimba pengalaman meneliti dan sebagai pemikiran awal guna melakukan penelitian lanjutan.
10
G. Batasan Istilah Untuk memberikan gambaran tentang masalah yang akan diteliti, diperlukan batasan istilah untuk membatasi makna terhadap istilah-istilah yang terkait dengan penelitian ini. 1. Efektivitas dalam penelitian ini dimaksudkan seberapa jauh peningkatan nilai yang diperoleh siswa yang diajar menggunakan media audio-visual dibandingkan dengan siswa yang diajar tanpa menggunakan media audio visual. 2. Media audio visual adalah media yang menyajikan suara sekaligus gambar yang mendukung proses pembelajaran. 3. Keterampilan
menulis
merupakan
kemampuan
siswa
dalam
mengungkapkan informasi secara tertulis menggunakan kata, frasa, dan kalimat dengan huruf, ejaan, dan tanda baca yang tepat. 4. Mengetahui
efektivitas
penggunaan
media
audio
visual
dalam
pembelajaran keterampilan menulis bahasa Inggris pada siswa yang diajar menggunakan media audio visual dibandingkan siswa yang diajar tanpa menggunakan media audio visual.
11