1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Bahasa yang digunakan sehari-hari dapat memunculkan adanya variasi bahasa. Variasi bahasa muncul karena adanya kegiatan interaksi sosial yang mereka lakukan sangatlah beragam. Variasi bahasa dapat dilihat dari segi penuturnya, dan dapat pula dilihat dari segi pemakaian penggunaan, atau fungsinya. Variasi bahasa dilihat dari segi penuturnya disebut idiolek sedangkan variasi bahasa yang dilihat dari segi pemakaian, penggunaan, atau fungsinya disebut fungsiolek, ragam, atau register. Variasi bahasa memiliki ragam bahasa yang berbeda, karena itulah di Indonesia dikenal dengan berbagai ragam. Ragam bahasa jurnalistik akan berbeda dengan ragam bahasa militer. Ragam bahasa jurnalistik memiliki sifat yang sederhana, komunikatif dan ringkas. Sedangkan ragam bahasa militer memiliki sifat yang disiplin dan memunculkan berbagai kode atau sandi yang harus segera dilaksanakan. Sejalan dengan uraian diatas dalam hal penggunaan bahasa hal ini dikenal dengan istilah register. Dalam bahasa Indonesia register dikaitkan dengan masalah dialek. Jika dialek berkenaan dengan bahasa itu digunakan untuk kegiatan apa (Chaer dan Agustina, 2004: 62-72) namun register digunakan dalam bidang khusus bergantung pada dimana dan siapa yang menggunakannya. Atau dalam arti lain register digunakan untuk aktivitas pemakaiannya, sehingga regiser itu hanya digunakan saat itu saja, dan oleh orang yang berada dalam aktivitas tersebut. Secara lebih khusus register didefinisikan sebagai ragam bahasa berdasarkan pemakaiannya dengan ciri-ciri tertentu sesuai dengan 1 Register Bidang Tata..., Wahyu Dewanti Hermeintari, FKIP UMP, 2017
2
bidang-bidang kegiatan atau aktivitas pemakaiannya. Oleh karena itu, dalam bahasa Indonesia
terdapat
sejumlah
register
di
berbagai
bidang,
seperti
register
perekonomian, kriminal, kecantikan, tata boga dan sebagainnya. Register dapat ditemukan secara lisan maupun tulisan. Register secara lisan dapat dilihat dalam kehidupan sosial yang sering kita jumpai. Contohnya seperti komunikasi antar orang-orang yang tinggal di daerah pedesaan akan memiliki perbedaan dengan orang-orang yang tinggal di daerah kompleks. Sementara itu, dengan cara tulisan dapat kita lihat pada tabloid. Register pada tabloid banyak ditemukan pada artikel, maupun informasi yang ada pada tabloid. Seperti fenomena yang peneliti temukan ketika peneliti membaca tabloid Saji. Peneliti menemukan register dalam bidang tata boga pada taboid Saji. Ketika peneliti membaca tabloid Saji edisi Desember 2016 ternyata banyak dijumpai istilahistilah khusus yang disampaikan secara tulis pada tabloid tersebut khususnya di bidang tata boga. Register bidang tata boga menggunakan bahasa yang berkaitan dengan bahasa tertentu. Register tersebut digunakan untuk aktivitas pemakaiannya yaitu orang yang ada di bidang tata boga. Register tersebut hanya digunakan saat itu saja, dan oleh orang yang berada dalam aktivitas tersebut Penelitian ini dilakukan pada Tabloid Saji kerena peneliti sering membaca tabloid tersebut berkenaan dengan cara memasak sesuatu selain itu pada tabloid Saji juga terdapat resep-resep masakan yang disajikan baik masakan nasional maupun internasional. Berdasarkan hasil pengamatan selama penelitian berlangsung, register bidang tata boga banyak dicirikan dengan adanya penggunaan istilah bahasa asing khususnya bahasa Inggris. Misal, backing powder, toping, muffin dan lain sebagainya.
Register Bidang Tata..., Wahyu Dewanti Hermeintari, FKIP UMP, 2017
3
Kemudian, disusul penggunaan bahasa Indonesia seperti selai, sambal, bolu dan lain sebagainya serta bahasa asing lainnya, contoh: oregano, spekulas, dan mentega. Tabloid Saji merupakan tabloid yang berasal dari Indonesia dan diterbitkan oleh Gramedia Majalah. Tabloid Saji biasanya terbit secara berkala dan beredar luas di seluruh Indonesia termasuk wilayah Jawa Tengah. Ketika peneliti membaca tabloid Saji edisi Januari 2017, peneliti menemukan register angciu. Kata tersebut merupakan kata yang mengandung bentuk register tata boga. Sesuai dengan pemakaiannya istilah angciu hanya digunakan dalam pembahasan bidang tata boga saja. Adapun istilah angciu merupakan bentuk tunggal yang berarti arak merah yang biasa digunakan untuk mengolah seafood pada hidangan kuliner China. Fenomena selanjutnya yang peneliti temukan pada tabloid Saji edisi Januari 2017 ditemukan register spuit. Kata tersebut merupakan istilah yang mengandung bentuk register tata boga. Sesuai dengan pemakaiannya istilah spuit hanya digunakan dalam pembahasan bidang tata boga saja. Adapun istilah spuit merupakan bentuk tunggal yang artinya yaitu alat yang digunakan untuk membuat hiasan pada pinggiran cake dan memliki motif bervariasi seperti motif bintang. Dari pengamatan keduanya banyak informasi yang berkaitan dengan penggunaan register di bidang tata boga. Dalam tabloid Saji terdapat register yang berbeda beda, seperti dijumpai beberapa alat-alat yang digunkan saat akan membuat makanan, bahan-bahan yang dibutuhkan, cara memasak, dan nama makanan yang dijumpai istilah-istilah khusus dalam bidang tata boga. Sifat register yang unik juga membuat peneliti ingin meneliti lebih dalam mengenai register bidang tata boga. Hasil pengamatan sepintas tersebut perlu dibuktikan melalui penelitian ini. Jika ditemukan bukti-bukti lain dari kata angciu dan spuit maka dapat dideskripsikan
Register Bidang Tata..., Wahyu Dewanti Hermeintari, FKIP UMP, 2017
4
register bidang tata boga dalam penggunaan bahasa Indonesia yang ada pada tabloid Saji. Dari penjelasan di atas hal yang dapat dikaji dalam penelitian register antara lain yaitu bentuk register dan makna register. Selain itu, karena peneliti merupakan mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia maka peneliti akan mengaitkan dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Register bidang tata boga akan membantu guru dalam pengembangan bahan pembelajaran khususnya pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa fokus permasalahan dalam penelitian ini yaitu mengenai bentuk register, makna register, dan implikasinya dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan. Di Sekolah Menengah Kajuruan (SMK) terdapat program keahlian di bidang tata boga. Pada program keahlian tata boga peserta didik dibekali banyak materi tentang tata boga.
Mulai dari mempersiapkan alat, memilih bahan-bahan yang
dibutuhkan, hingga cara memasak dan memberikan nama masakan baik makanan nasional maupun internasional. Tidak hanya itu, pada program keahlian tata boga peserta didik akan mempraktikannya dengan pengetahuan yang telah dikuasai. Maka secara tidak langsung peserta didik harus memahami register yang digunakan dalam bidang tata boga. Jika peserta didik tidak menguasai register dalam bidang tata boga maka peserta didik akan mengalami kesulitan terutama saat akan mempraktikkannya. Bila kesulitan itu terjadi maka peserta didik akan salah dalam menggunakan register tersebut, kerena mengolah masakan tidak hanya sekadar membuat masakan matang, tetapi perlu mengunakan persiapan mulai dari alat yang tepat hingga pada mengetahui nama makanan. Contohnya yaitu, register sangrai. Apabila peserta didik tidak memahami makna dari sangrai, maka peserta didik akan merasa kesulitan untuk
Register Bidang Tata..., Wahyu Dewanti Hermeintari, FKIP UMP, 2017
5
mempraktikannya sehingga agar peserta didik dapat memahami secara benar makan perlu mengetahui tentang maknanya. Selain itu, misalnya pada register bumbu dan membumbui. Peserta didik harus memahami makna dari register tersebut, sehingga antara bumbu dan membumbui tidak akan keliru. Dengan demikian, tidak hanya mamahami makna saja melainkan perlu adanya pengetahuan mengenai pembentukan kata dari register tersebut. Peneliti melihat adanya register tata boga yang terdapat pada Tabloid Saji dan implikasinya dalam pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas X. Pada Kompetensi Dasar (KD) nomor 3.1 peserta didik diharapkan mampu memahami struktur dan kaidah teks eksposisi, meningnterpretasikan makna teks eksposisi, membandingkan teks eksposisi, kemudian peserta didik dapat memproduksi teks eksposisi. Selain itu, dengan Kompetensi Dasar (KD) nomor 4.2 peserta didik mampu memproduksi teks eksposisi dan dapat mengkomunikasikan hasil diskusinya menggunakan kalimat yang jelas. Penelitian ini dapat membantu peserta didik mencapai Kompetansi Dasar (KD) kelas X Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang diharapkan. Selain dapat membantu peserta didik dalam mencapai Kompetensi Dasar (KD 4.2), penelitian ini diharapkan dapat membantu guru kelas X mata pelajaran Bahasa Indonesia guna menyediakan bahan ajar pada pembelajaran peserta didik. Namun demikian hal ini masih menjadi asumsi peneliti. Untuk membuktikan kebenaran asumsi tersebut, perlu dilakukan kajian empirik. Oleh karena itu, penelitian dengan judul Register Bidang Tata Boga pada Tabloid Saji Edisi Januari – Februari 2017 dan Implikasinya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan penting untuk dilaksanakan.
Register Bidang Tata..., Wahyu Dewanti Hermeintari, FKIP UMP, 2017
6
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, dapat dirumuskan beberapa pokok masalah sebagai berikut : 1.
Bagaimana bentuk dan makna berdasarkan karakteristik register bidang tata boga pada tabloid Saji edisi Januari – Februari 2017?
2.
Bagaimana karakteristik register bidang tata boga pada tabloid Saji edisi Januari – Februari 2017?
3.
Bagaimana implikasi hasil penelitian dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMK Kelas X?
C. Tujuan Penelitian 1.
mendeskripsikan bentuk dan makna berdasarkan karakteristik register bidang tata boga pada tabloid Saji edisi Januari – Februari 2017.
2.
mendeskripsikan karakteristik register bidang tata boga yang terdapat pada tabloid Saji edisi Januari – Februari 2017.
3.
mendeskripsikan implikasi hasil penelitian dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMK kelas X.
D. Manfaat Penelitian 1.
Manfaat Teoretis Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai
register bidang tata boga. Selain itu, penelitian ini juga untuk memudahkan pemakai bahasa dalam menggunakan kata dengan makna yang tepat dalam menyampaikan informasi di bidang tata boga.
Register Bidang Tata..., Wahyu Dewanti Hermeintari, FKIP UMP, 2017
7
2.
Manfaat Praktis
a.
Bagi pendidik, khususnya guru mata pelajaran bahasa Indonesia, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengertian dan pemahaman dengan tepat mengenai bentuk kata dan makna pada register bidang tata boga.
b.
Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam analisis bahasa terutama mengenai register bidang tata boga.
Register Bidang Tata..., Wahyu Dewanti Hermeintari, FKIP UMP, 2017