BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Posisi Indonesia yang strategis menyebabkan hasil perikanan di Indonesia berkembang pesat. Letak Indonesia diantara Samudera Hindia dan Pasifik menyebabkan kondisi yang baik untuk perkembangbiakan ikan. Indonesia merupakan wilayah perairan tropis yang terkenal kaya dalam keragaman jenis ikan. Berdasarkan beberapa penelitian dan literatur diketahui bahwa lebih dari 3000 spesies ikan hidup di Indonesia. Dari 3000 spesies tersebut sebanyak 2700 spesies (90%) hidup diperairan laut dan sisanya 300 spesies (10%) hidup di perairan air tawar dan payau. Hal ini didukung oleh penelitian Cohen (1970) yang menjelaskan bahwa 41% ikan yang hidup dan berkembang di air tawar, 58% ikan yang hidup di air laut dan 1% ikan yang hidup diantara kedua habitat tersebut. Masing-masing ikan memiliki karakter morfologi berbeda yang menyebabkan adanya perbedaan diantara satu sama lain. Perbedaan inilah yang menyebabkan ikan dapat
dikelompokkan
berdasarkan
taksa-taksa
dalam
sistem
klasifikasi.
Pengelompokan ikan berdasarkan taksa dapat diketahui dengan adanya karakterkarakter yang dimiliki, yaitu karakter fenotipik (berdasarkan sifat yang tampak) dan genotipik (berdasarkan sifat tak tampak/gen). Karakter fenotipik merupakan karakter yang sangat mudah digunakan dalam pengelompokan ikan dan identifikasi nama spesies. Karakter fenotipik tersebut umumnya didapatkan dari data-data morfologi, morfometri dan meristik. Hal inilah yang memudahkan masyarakat khususnya nelayan dalam membedakan ikan hasil tangkapannya, walaupun tidak semua ikan di laut dapat tertangkap oleh nelayan karena umumnya nelayan mencari ikan yang 1
2
bernilai ekonomis saja. Hal ini ditegaskan oleh Genisa (1999), bahwa ratusan jumlah ikan yang hidup di laut tidak semua tergolong ikan ekonomis penting yang biasa ditangkap oleh nelayan. Berdasarkan Data Statistik Kementerian Kelautan dan Perikanan (Anonim2, 2011), hasil produksi perikanan tangkap di laut menurut Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP), Jawa Timur adalah salah satu wilayah yang memiliki nilai volume produksi perikanan tangkap paling besar yaitu ± 394 ribu ton pada tahun 2008. Dengan adanya data tersebut, maka belum tentu dapat dikatakan bahwa wilayah laut Jawa Timur memiliki keragaman ikan yang tinggi, karena dengan jumlah hasil tangkap yang cukup banyak, kemungkinan memiliki keragaman spesies rendah tetapi jumlah individunya yang tinggi. Data yang lebih akurat sangat diperlukan untuk mengetahui dengan pasti keragaman spesies ikan di wilayah laut Jawa Timur, salah satu contohnya adalah kondisi perairan (habitat). Wilayah perikanan tangkap Laut Jawa Timur terbagi atas pantai utara Jawa Timur dan pantai selatan Jawa Timur. Pantai utara Jawa Timur membentang dari kabupaten Tuban hingga kabupaten Situbondo. Kabupaten Lamongan, Pasuruan dan Situbondo merupakan sebagian wilayah kabupaten yang terletak di sepanjang pantai utara Jawa Timur. Ketiga wilayah kabupaten tersebut memiliki potensi laut yang berbeda satu sama lain karena memiliki kondisi perairan yang berbeda. Wilayah laut kabupaten Lamongan terletak langsung berhadapan dengan Laut Jawa sehingga sangat dipengaruhi oleh musim barat dan musim timur. Kegiatan masyarakat tepi pantai di kabupaten Lamongan mayoritas adalah nelayan karena wilayah tersebut memiliki Pelabuhan Perikanan Nusantara. Hal ini menyebabkan intensitas pengambilan ikan di laut relatif tinggi
3
yang memungkinkan terjadinya kerusakan ekosistem dasar laut dan kerusakan habitat ikan itu sendiri. Wilayah laut kabupaten Situbondo terletak tidak langsung berhadapan dengan Laut Jawa tetapi terhalang adanya Pulau Madura, sehingga perairannya
cenderung
tenang
dan
mayoritas
masyarakat
tepi
pantai
memanfaatkannya untuk kegiatan ekowisata. Kegiatan ekowisata di sepanjang pantai kabupaten Situbondo didukung oleh adanya topografi pantai yang landai dan tutupan karang yang cukup bagus. Kondisi perairan kabupaten Situbondo sangat baik untuk perkembangbiakan ikan, khususnya ikan karang. Kondisi perairan kabupaten Pasuruan ramai dengan adanya kapal-kapal barang yang melalui jalur laut antara wilayah Jawa Timur dengan Pulau Madura.
Hal tersebut menyebabkan kondisi
perairan kabupaten Pasuruan dimungkinkan tidak sesuai untuk habitat ikan yang seharusnya. Jumlah hasil tangkapan ikan yang cukup besar pada ketiga kabupaten tersebut dan berdasarkan perbedaan kondisi perairan pada masing-masing kabupaten dimungkinkan ketiga kabupaten tersebut memiliki keragaman ikan yang berbeda. Selama ini belum pernah ada penelitian yang membandingkan keragaman jenis ikan anggota kelas Osteichthyes diperairan Lamongan, Pasuruan dan Situbondo, serta data ilmiah mengenai karakter ikan dan hubungan fenetik ikan anggota kelas Osteichthyes yang terdapat pada ketiga kabupaten tersebut belum ada. B. Rumusan Permasalahan Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang dapat dirumuskan antara lain: 1. Bagaimana keragaman spesies ikan anggota kelas Osteichthyes yang ada di perairan Lamongan, Pasuruan dan Situbondo, Jawa Timur.
4
2. Bagaimana karakter morfologi spesies ikan anggota kelas Osteichthyes yang ada di perairan Lamongan, Pasuruan dan Situbondo, Jawa Timur. 3. Bagaimana hubungan fenetik spesies ikan anggota kelas Osteichthyes yang ada di perairan Lamongan, Pasuruan dan Situbondo, Jawa Timur. C. Batasan Masalah Berdasarkan permasalahan diatas, maka perlu adanya batasan masalah pada ruang lingkupnya agar dalam melakukan analisa lebih terarah, fokus dan tidak meluas, batasan tersebut adalah : 1.
Waktu penangkapan ikan dilakukan pada pagi hingga sore hari dan dilakukan pada akhir musim kemarau (awal musim barat). Hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko bahaya yang terjadi pada saat penangkapan ikan dimusim hujan (musim barat).
2. Penggunaan alat pancing rawai untuk menangkap ikan. Hal ini dilakukan karena pada salah satu lokasi (Situbondo), diberlakukan larangan penggunaan alat tangkap selain pancing. D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang dirumuskan, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui keragaman spesies ikan anggota kelas Osteichthyes yang ada di perairan Lamongan, Pasuruan dan Situbondo, Jawa Timur. 2. Bagaimana karakter morfologi spesies ikan anggota kelas Osteichthyes yang ada di perairan Lamongan, Pasuruan dan Situbondo, Jawa Timur. 3. Mengetahui hubungan fenetik spesies ikan anggota kelas Osteichthyes yang ada di perairan Lamongan, Pasuruan dan Situbondo, Jawa Timur.
5
E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat: 1. Menambah khasanah keilmuan dalam bidang biologi khususnya sistematika hewan. 2. Memberi manfaat kepada masyarakat dan pemerintah berupa data base keragaman spesies ikan anggota kelas Osteichthyes yang ada di perairan Lamongan, Pasuruan dan Situbondo, Jawa Timur. 3. Memberi manfaat kepada masyarakat berupa data ilmiah mengenai karakter morfologi, dan anatomi spesies ikan anggota kelas Osteichthyes yang ada di perairan Lamongan, Pasuruan dan Situbondo, Jawa Timur. 4. Memberi manfaat sebagai landasan penelitian sejenis. F. Keaslian Penelitian Penelitian keragaman dan hubungan fenetik spesies ikan anggota kelas Osteichthyes di perairan Lamongan, Pasuruan dan Situbondo belum pernah dilakukan sehingga informasi ilmiahnya hanya terbatas pada referensi lokal masyarakat dan Dinas Kelautan dan Perikanan setempat.