BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu indikator yang sering digunakan untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa adalah hasil belajar. Bloom dalam Abdurrahman (2010:38) menyatakan bahwa ada tiga ranah (domain) hasil belajar, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Ketiga aspek penilaian hasil belajar tersebut cukup penting untuk diketahui, karena dapat dijadikan bahan evaluasi bagi guru, siswa dan orang tua. Dengan mengetahui hasil belajar yang dicapai, siswa dapat mengembangkan pengetahuannya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran akuntansi didapatkan bahwa hasil belajar siswa masih belum memuaskan. Di SMK Negeri 1 Banyudono, batas ketuntasan minimal yaitu 7,5. Dari hasil wawancara dengan murid didapatkan bahwa dengan metode konvensional murid menjadi cepat mengantuk, sulit memahami dan cepat bosan. Murid juga menganggap bahwa akuntansi merupakan pelajaran yang cukup sulit untuk dipahami. Hasil belajar siswa tidak lepas dari pengaruh sistem pemrosesan berbagai masukan yang berupa informasi. Berbagai masukan tersebut dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu kelompok masukan pribadi (personal input) dan masukan yang berasal dari lingkungan (environmental inputs). Masukan pribadi terdiri dari motivasi, harapan untuk berhassil,
1
2
intelegensi, dan evaluasi kognitif terhadap kewajaran, sedangkan untuk masukan yang berasal dari lingkungan terdiri dari rancangan dan pengelolaan motivasional, pengelolaan danrancangan kegiatan belajar dan rancangan dan pengelolaan ulangan penguatan (Keller dalam Abdurrahman 2010:38). Belajar merupakan suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap
dan
mengkokohkan
keperibadian
(Suyono,
2012:9).
Proses
pembelajaran idealnya dilakukan dengan menyenangkan, supaya siswa termotivasi untuk terus belajar. Proses belajar yang menggunakan metode konvensional menyebabkan murid cepat bosan sehingga
materi yang
disampaikan tidak mudah dipahami oleh murid. Dalam metode konvensional murid menjadi pasif, dikarenakan guru menjadi satu-satunya sumber belajar bagi siswa. Didalam pembelajaran seharus guru belajar dari murid dan murid belajar dari guru, sehingga guru dan murid sama-sama belajar. Di SMK N 1 Banyudono guru mata pelajaran akuntansi masih menggunakan metode konvensional, sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran Metode pembelajaran yang relevan dengan problematika diatas yaitu dengan menerapkan metode Team Game Tournament (TGT). Metode pembelajaran TGT bertujuan untuk meciptakan suasan pembelajaran yang menyenangkan dan menantang. Bermain diyakini oleh banyak ahli sebagai bentuk awal belajar, anak-anak bermain bereksperimen di dunia nyata, mempelajari aturannya dan belajar untuk saling berinteraksi (Suyono, 2012:129). Perkembangan
3
teknologi yang semakin cepat berdampak pada kebiasaan anak. Saat ini anak lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain Play Station atau game online. Anak-anak lebih tertarik bermain game di karenakan lebih menarik dan membuat rasa ingin tahu yang tinggi. Dari hal tersebut maka permainanpun bisa diterapkan dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran Team Game tournament merupakan salah satu metode yang tepat untuk memasukkan permainan dalam proses pembelajaran. Tetapi tidak semua permainan bisa diterapkan, karena harus mempertimbangkan kemampuan dan budaya lingkungan anak. Permainan tradisional saat ini mulai terkikis dikarenakan oleh arus teknologi yang semakin cepat. Padahal didalam permainan tradisional tersimpan makna yang sesuai dengan permasalahan sehari-hari dalam kehidupan. Permaianan macan-macanan merupakan salah satu permainan tradisional pulau jawa yang memiliki ciri khas tersendiri jika dimainkan. Permaianan macan-macanan bertujuan untuk mengasah kemampuan dalam dalam hal menyusun strategi dan membuat keputusan. Permainan tradisional ini membutuhkan kemampuan tim yang kuat. sehingga jika dimainkan membutuhkan kerja sama tim yang kuat untuk meraih kemenangan. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat faktorfaktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, metode pembelajaran merupakan faktor yang paling kuat dalam mempengaruhi hasil belajar siswa.. Maka alasan-alasan logis yang kuat tersebut menjadi dasar bagi peneliti untuk
4
melakukan kajian lebih mendalam mengenai hubungan-hubungan yang terjadi didalamnya.
B. Identifikasi Masalah Dari pemaparan latar belakang masalah diatas, maka terdapat masalah yang teridentifikasi yaitu : 1. Dalam proses belajar mengajar, guru masih menggunakan metode konvensional atau ceramah. 2. Hasil belajar siswa rendah. 3. Murid cepat bosan dalam kegiatan pembelajaran 4. Kurang efektifnya metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam menyampaikan topik materi tertentu.
C. Pembatasan Masalah Agar masalah penelitian tidak meluas dan terfokus maka perlu pematasan masalah dalam penelitian sehingga menghasilkan analisis yang baik, batasan masalah yang diambil penulis adalah: 1. Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Team Games Tournament dilengkapi media permainan macan-macanan untuk kelas eksperimen dan Metode Konvensional untuk kelas kontrol. 2. Hasil belajar akuntansi siswa dalam penelitian ini dibatasi pada hasil belajar pada materi utang.
5
D. Rumusan Masalah Berdasarkan Masalah yang telah teridentifikasi, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Adakah perbedaan hasil belajar akuntansi antara pembelajaran yang menggunaan
metode Team
Game
Tournament dilengkapi media
permainan macan-macanan dengan metode pembelajaran konvensional ?
E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Perbedaan hasil belajar akuntansi antara pembelajaran yang menggunaan metode Team Game Tournament dilengkapi media permainan macanmacanan dengan metode pembelajaran konvensional.
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap pembelajaran akuntansi khususnya dalam menerapkan metode Team Games Tournament
dengan media permainan macan-macanan
dan metode Konvensional sebagai upaya untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa. 2. Manfaat Praktis a. Untuk guru akuntansi dan calon guru akuntansi
6
Sebagai salah satu sumbangan pemikiran dalam memilih alternatif dalam penerapan metode pembelajaran akuntansi.