BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam beberapa tahun terakhir ini profesi keperawatan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh globalisasi dimana tuntutan masyarakat akan profesi keperawatan untuk berbenah diri. Tuntutan yang paling mendasar dan paling menantang adalah menyangkut layanan keperawatan yang profesional, bermutu dan dapat dijangkau oleh masyarakat. Perawat semakin dituntut untuk professional dan mengedepankan perkembangan tehnologi kesehatan, dimana pasien/klien yang membutuhkan asuhan keperawatan dapat berasal dari berbagai kalangan dan dalam “dunia maya” (cybernet), dimana semakin ditandai dengan tingginya pengguna internet di Indonesia, dan semakin banyaknya website di bidang kesehatan. Dengan semakin berkembangnya penggunaan internet diikuti pula perkembangan. dalam dunia kesehatan dan keperawatan. Telemedicine, telehealth dan telenursing menjadi alternative dalam memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan. Telenursing telah berhasil dinegara dengan laju pertumbuhan yang tinggi karena beberapa faktor yaitu penghematan dalam biaya kesehatan, peningkatan angka penuaan dan penduduk dengan penyakit kronik serta peningkatan cakupan kesehatan jarak jauh, pedesaan dan daerah terpencil. Telenursing dapat membantu menyelesaikan kekurangan perawat, menurunkan jarak, waktu kunjungan dan menjaga pasien yang sudah keluar dari rumah sakit. Layanan kesehatan khususnya keperawatan jarak jauh dengan menggunakan media teknologi informatika (internet) memberikan kemudahan bagi masyarakat. Masyarakat atau pasien tidak perlu datang ke rumah sakit, dokter atau perawat untuk mendapatkan layanan kesehatan. Waktu yang diperlukan untuk layanan kesehatan juga semakin pendek. Pasien dapat hanya dirumah dan melakukan kontak via internet atau melalui video converence untuk mendapatkan informasi kesehatan, perawatan dan bahkan sampai pengobatan. Indonesia sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sangat besar dan wilayah yang tersebar merupakan potensi dalam menerapkan telenursing dalam rangka meningkatkan pelayanan keperawatan dan kesehatan masyarakat untuk menunjang tercapainya visi Indonesia sehat 2014. 1.2 Rumusan Masalah Telenursing
Page 1
1. Apa definisi telenursing ? 2. Apa prinsip prinsip dalam telenursing ? 3. Apakah manfaat telenursing ? 4. Apakah kelebihan dan kekurangan telenursing ? 5. Bagaimana riset tentang telenursing ? 6. Bagaimana aplikasi dari telenursing ? 7. Apa saja media yang dapat digunakan dalam telenursing ? 1.3 Tujuan 1. Menjelaskan definisi telenursing 2. Menjelaskan prinsip prinsip dalam telenursing 3. Menjelaskan manfaat telenursing 4. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan telenursing 5. Menjelaskan riset tentang telenursing 6. Menganalisa aplikasi dari telenursing 7. Menjelaskan media yang digunakan dalam telenursing 1.4 Manfaat Adapun manfaat dari makalah ini adalah agar dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, sehingga dapat memenuhi tugas Ilmu Dasar Keperawatan I yang diberikan dan sebagai sarana media pembelajaran serta menambah wawasan pengetahuan. 1.5 Metode dan Prosedur Penulisan Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan makalah ini yaitu dengan mengumpulkan informasi dari browsing di internet.
Telenursing
Page 2
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Telenursing Telenursing adalah pemberian servis dan perawatan oleh perawat dengan menggunakan telekomunikasi, meningkatkan akses untuk tindakan keperawatan kepada pasien pada lokasi yang jauh atau terpencil. Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non medis seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring. Telenursing menunjukkan penggunaan teknologi komunikasi oleh perawat untuk meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel elektromagnetik (wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal video komunikasi. Dapat juga didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh menggunakan transmisi elektrik atau optic antara manusia dan atau computer. Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference. Telenursing bagian integral dari telemedicine atau telehealth. 2.2 Prinsip Prinsip Telenursing Prinsip prinsip telenursing adalah : tidak mengubah sifat dasar dari praktek asuhan keperawatan, dimana perawat terlibat dalam telenursing mulai
dari
pengkajian,
perencanaan,
pelaksanaan,
evaluasi,
dan
dokumentasi asuhan keperawatan. Perawat juga terlibat dalam informasi, pendidikan, arahan, dan dukungan secara pribadi dalam telenursing hubungan tersebut dapat terbina melalui penggunaan telepon, internet atau alat komunikasi lainnya. Telenursing
Page 3
2.3 Manfaat Telenursing Menurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu : 1. Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan ( dokter praktek,ruang gawat darurat, rumah sakit dan nursing home) 2. Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis 3. Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal di rumah sakit 4. Pasien dewasa dengan kondisi penyakit kronis memerlukan pengkajian dan monitoring yang sering sehingga membutuhkan biaya yang banyak. Telenursing dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis tanpa memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan teknologi 5. berhasil dalam menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan meningkatkan akses untuk perawatan kesehatan tanpa banyak memerlukan sumber Selain manfaat di atas telenursing dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan ( model distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan. Telenursing dapat juga digunakan dikampus dengan video conference, pembelajaran online dan Multimedia Distance Learning. 2.4 Kelebihan dan Kekurangan Telenursing Kelebihan Telenursing Telenursing dapat diartikan sebagai pemakaian teknologi informasi dibidang pelayanan ke perawatan untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak jauh. Model pel ayanan ini memberikan keuntungan antara lain :
Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu Mempersingkat hari rawat dan mengurangi biaya keperawatan Membantu memenuhi kebutuhan kesehatan Memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah terisolasi Berguna dalam kasus kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu perawatan di rumah dengan jarak yang jauh dari pelayanan kesehatan
Telenursing
Page 4
Mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani untuk mengakses penyedia
layanan
melalui
mekanisme
seperti
: konferensi
video
dan
internet( American Nurse Assosiation, 1999) Peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah yang lebih
luas dan merata Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance learning ) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan dan meningkatkan kepuasan perawat dan pasien terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan serta meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah (home
care) Meningkatkan rasa aman (safety) perawat dan klien, karena dengan diterapkannya telenursing semakin meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga serta meningkatkan kepatuhan. Telenursing telah menyediakan sarana bagi konsumen untuk memanggil perawat agar mendapatkan saran kesehatan. Seorang perawat dengan pelatihan khusus dapat menawarkan pendidikan dan dukungan, sehingga ini bermanfaat karena klien membutuhkan dukungan yang tidak mungkin didapatkan dengan kontak langsung.
Kekurangan dan hambatan dalam telenursing Menurut Aamy Peck (2005) ada tiga kategori dasar hambatan dalam telenursing, meliputi : perilaku, legisatif, dan teknologi. Hambatan perilaku, ada ketakutan bahwa perawat akan mendelegasikan tugas ke mesin. Pada awalnya perawat akan resisten terhadap telenursing akibat kurangnya penguasaan terhadap teknologi informasi dan telekomunikasi. Namun dengan adanya pelatihan dan support system, perawat bisa merasakan manfaat telenursing untuk dirinya dan pasien. Legislasi, telenursing muncul sebagai issue kebijakan public secara mayor, belum adanya kepastian lisensi tentang telenursing. Secara teknologi, Elektonik Health Recrd (EHR) dan standar data mendukung perkembangan telenursing. Tanpa EHR telehealth tidak bisa bekerja. Ketersediaan system penyimpanan data pasien kapanpun dan dimanapun provider membutuhkannya. Sumber lain menyebutkan, antara lain : Ø Tidak adanya interaksi langsung perawat dengan klien yang akan mengurangi kualitas pelayanan kesehatan. Kekawatiran ini muncul karena anggapan bahwa kontak langsung d engan pasien sangat penting terutama untuk dukungan emosional dan sentuhan terapeutik. Telenursing
Page 5
Ø Sedangkan kekurangan lain dari telenursing ini adalah kemungkinan kegagalan teknolo gi seperti gangguan koneksi internet atau terputusnya hubungan komunikasi akibat gangg uan cuaca dan lain sebagainya sehingga menggangu aktifitas pelayanan yang sedang berja lan, selain itu juga meningkatkan risiko terhadap keamanan dan kerahasiaann dokumen kl ien. 2.5 Aplikasi Telenursing Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat telenursing dan melalui unit mobil. Telepon triase dan home care berkembang sangat pesat dalam aplikasi telenursing. Di dalam home care perawat menggunakan system memonitor parameter fisiologi seperti tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan berat badan melalui internet. Melalui system interaktif video, pasien contact on-call perawat setiap waktu untuk menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai contoh bagaimana mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak nafas. Secara khusus sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan penyakit kronik dan kelemahan khususnya dengan penyakit kardiopulmoner. Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif di dalam perawatan, khususnya dalam management penyakit kronis. Hal ini juga mendorong perawat menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan dukungan secara online. Kontinuitas perawatan dapat ditingkatkan dengan menganjurkan sering kontak antara pemberi pelayanan kesehatan maupun keperawatan dengan individu pasien dan keluarganya. Telenursing dan home care 1. Di USA yang berhubungan dengan home health care diharapkan meningkat 36 % atau lebih baik dalam 7 tahun ke depan. 2. Di USA hampir 46 % yang menggunakan kunjungan rumah diganti menjadi telenursing 3. Di United Kingdom 15 % pasien home care melaporkan memerlukan tehnologi komunikasi 4. Di USA merubad 50 % atau lebih dari kunjungan tradisional menjadi telehomecare visit, dan biaya dapat diturunkan 50 %
Telenursing
Page 6
5. Studi di Eropa menyatakan lebih banyak pasien mengatakan lebih menguntungkan dengan servis telekomunikasi
Gambar 1.1 Alur telenursing Di dalam pelaksanaan telenursing perlu menjaga privasi pasien.
Gambar 1.2 Tiga level keamanan untuk proteksi data pasien
Telenursing
Page 7
Gambar 1.3. Tehnologi teleheath pada daerah pedesaan 2.6 Riset Telenursing 1. Penelitian dari Susan Kay Bohnenkamp, RN, MS, CCM dengan judul Traditional Versus Telenursing Outpatient Management of Patients With Cancer With New Ostomi. Hasil : Telenursing meningkatkan kepuasan pada pasien. Pasien percaya bahwa telenursing membuat perawatan lebih accessible, dia suka dengan telemedicine dari pada face to face, tetapi menganggap face to face adalah yang terbaik. 2. Penelitian dari Anthony F. Jerant, MD dengan judul A Randomized Trial of Telenursing to Reduce Hospitalization for Heart Failure: Patient-Centered Outcomes and Nursing Indicators. Hasil : Penelitian ini membandingkan 3 perawatan modalitas untuk menurunkan kekambuhan CHF selama 180 hari follow up. Subyek menerima kunjungan dasar selama 60 hari dan mendapat satu dari 3 terapi modalitas : (a) video-based home telecare; (b) telephone calls; and (c) usual care Kekambuhan pada CHF menurun lebih dari 80% dengan telenursing dibandingan dengan perawatan biasa. Dari penelitian ini juga menurunkan kunjungan emergensi pada CHF. Pada perawatan diri kedua group tidak ada perbedaan secara signifikan tentang kepatuhan, pengobatan, status kesehatan dan kepuasan. Telenursing dapat menurunkan hospitalisasi pada CHF dan meningkatkan frekuensi komunikasi dengan pasien. Telenursing
Page 8
3. Penelitian dari L. Schlachta-Fairchild dengan judul Findings Of The 2004 Nternational Telenursing Survey. Hasil : Mayoritas perawat yang melakukan tidak tersertifikasi dalam telemedicine, telenursing, atau nursing informatics dan percaya bahwa sertifikasi pada telenursing adalah penting dan interes untuk dilakukan sertifikasi dan merupakan indikasi telenursing seharusnya merupakan bagian dasar dari pendidikan keperawatan dan 4.
pengalaman klinik. Jonsson & Willman Hasil : Implementasi telenursing dalam perawatan di rumah pada klien dengan luka di tangan merupakan inovasi pengembangan inisiatif yang berfokus pada kalaborasi antara perawat dan klien. Klien merasa puas dengan penggunaan videophone untuk melihat staf perawat memberikan perawatan kepada mereka, dan dengan melihat muka perawat membuat rasa aman pada pasien. Perawat merasa lebih nyaman dengan menggunakan audio-vidio kontak untuk melihat kondisi pasien dan melakukan pengkajian kondisi luka, serta merekam luka. Selain itu perawat merasakan bahwa waktu bekerja mereka lebih bermanfaat. Penelitian ini menandaskan bahwa telenursing dengan menggunakan teknologi audio-vidio sangat efektif untuk melakukan komunikasi antara perawat dan pasien serta memberikan kepuasan pada perawat dan klien dalam melakukan perawatan rumah.
5.
Penelitian dari Hartford Kanthleen dengan judul “Telenursing and patient’s Recovery from Bypass” Hasil : Aplikasi teknologi telekomunikasi dalam memberikan pelayanan keperawatan membuat pasien mampu untuk belajar bagaimana merawat dirinya sendiri, dan ini juga membantu perawat untuk melakukan pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan secara efektif. Selain itu juga memperpendek lama perawatan. Bohnenkamp & Blackett Hasil : Dengan telenursing pasien menunjukkan kepuasan yang lebih tinggi dan perawat
6.
telah meningkatkan pemahaman tentang masalah yang dialami klien, dan klien merasa lebih nyaman karena sudah diberi informasi oleh perawat. Klien percaya bahwa telenursing membuat perawatan lebih mudah diakses, mereka lebih suka memanfaatkan telenursing daripada menunggu tatap muka pada saat kunjungan langsung meskipun 7.
klien masih percaya bahwa kunjungan dengan tatap muka langsung adalah yang terbaik. Impact of tele advice on community nursess knowledge of venous legulcer care (Ameen, Coll, & Peters, 2005)
Telenursing
Page 9
Hasil : Efektifitas telenursing dibidang manajemen perawatan ulkus kaki, desain yang digunakan adalah quasi eksperimental dengan pendekatan pre dan post interverensi pada 2 kelompok yaitu kelompok intervensi sebanyak 19 orang dan kelompok kontrol sebanyak 19 orang. Pada penelitian ini didapatkan bahwa terdapat perbaikan yang signifikan dalam hal kemampuan perawat komunitas dalam manajemen perawatan ulkus kaki antara sebelum dan sesudah interverensi melalui telenursing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telesaran dapat menjadi manfaat besar bagi perawat komunitas dalam meningkatkan pengetahuan mereka dalam praktek perawatan ulkus kaki. Ini akan memiliki implikasi signifikan untuk penggunaan sumber daya manusia yang lebih 8.
efesien dan efektivitas biaya dalam perawatan luka. Teleeducation emergency care (Binks & Benger, 2007) Hasil : Telenursing juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan dalam hal ini adalah perawat, terutama petugas kesehatan yang bertugas di daerah-daerah terpencil yang kadang sulit diakses melalui jalan darat karena kondisi geografisnya yang tidak memungkinkan sehingga mereka kurang terpapar informasi-informasi maupun pengetahuan terkini mengenai pelayanan keperawatan. Disini dijelaskan bagaimana telenursing dimanfaatkan sebagai sarana penambahan wawasan dan pengetahuan mengenai keperawatan gawat darurat terhadap petugas kesehatan yang bertugas didaerah terpencil. Dalam Teleeducation dapat diterapkan empat domain pembelajaran, yaitu : 1) pengetahuan 2) ketrampilan 3)
hubungan 4) sikap 9. Efficacy of
telenursing
consultasions
in
rehabilitation
after
radical
prostatetomy a randomised controlled trial study ( Jensen, Kriestensen & Borre, 2011) Hasil : Terdapat peningkatan angka dalam insiden kanker prostat menyebabkan tuntutan yang lebih tinggi terhadap peran perawatan kesehatan masyarakat. Untuk mengatasi kondisi tersebut, prostatektomi radikal jalur cepat tela diperkenalkan, sehingga waktu rawat menjadi pendek dan sedikit waktu yang tersedia untuk edukasi terhadap pasien post op prostektomy, maka pasien dituntut agar mampu melakukan perawatan secara mandiri melalui bantuan Telenursing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki
apakah
konsultasi
telepon
perawat
yang
dipimpin
(TC)
dapat
mengoptimalkan sumber daya secara aman dan kepuasan pasien dalam periode pascaoperasi. Penelitian ini merupakan uji coba terkontrol secara acak prospektif dari 95
Telenursing
Page 10
pasien baik interverensi atau standar tindak lanjut. Interverensi yang diberikan adalah TC tambahan 3 hari pascabedah. Pendidikan perawatan dan pasien selama rawat inap yang diberikan adalah sama untuk semua pasien. Data dikumpulkan dari catatan medis dan kuosioner 2 minggu pascabedah. Memang tidak ditemukan perbedaan dalam keberhasilan keseluruhan tentang kepuasan pasien, rasa aman dan ketidak nyamanan pasca operasi. Beberapa pasien memiliki kebutuhan yang belum terpenuhi saat dirawat dirumah sakit sehingga pemberian TC menjadi alternatif pilihan yang baik. Secara umum, pasien cukup terdidik dalam pengeloalaan rehabilitasi awal dan mereka menyatakan kepuasan yang tinggi dan rasa aman pada periode pascaoperasi setelah pulang meskipun tanpa TC. Oleh karena itu, TC tidak akan menjadi prosedur standar, tetapi hasilnya telah meningkatkan kesadaran dalam praktek klinis sehari-hari dan dapat dioptimalkan pemanfaatnya. 10. Home Based Telemedicine : A Survey of Ethical Issues (Bauer, 2001) Hasil : Survey terhadap pemanfaatan Telemedicine didapatkan data bahwa secara ekonomis maupun efektifitasnya boleh dikatakan bagus, karena dari segi biaya yang dikeluarkan relatif rendah, kemudian dari segi efektifasnya pasien tidak perlu datang ke tempat pelayanan kesehatan yang dituju, tetapi cukup hanya dengan berinteraksi melalui Telemedicine maupun Telenursing pasien sudah dapat terlayani. Namun masalah yang muncul dalam penilaian ini adalah bahwa mereka tidak mengidentifikasi adanya nilainilai moral maupun implikasi etis dari penerapan metode ini. Oleh sebab itu sebagai pengguna metode ini hendaknya petugas kesehatan atau perawat yang mengelolanya harus memiliki pemahaman yang luas tentang keilmuan keperawatan itu sendiri maupun metode Telenursing yang digunakan. Dengan penerapan telenursing dalam memberikan pelayanan keperawatan akan meningkatkan kepuasan klien dan peningkatan parstisipasi aktif keluarga. Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum dari pemerintah untuk mengatur praktek, SOP/standar operasional prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Kegiatan telenursing membutuhkan integrasi antara startegi dan kebijakan untuk mengembangkan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan serta pelatihan keperawatan. Telenursing
Page 11
Untuk dapat diaplikasikan maka ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian : 1.
Faktor legalitas Dapat didefinisikan sebagai otononi profesi keperawatan atau institusi keperawatan yang mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan telenursing.
2.
Faktor financial Pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar karena sarana dan prasaranya sangat banyak. Perlu dukungan dari pemerintah dan organisasi profesi dalam penyediaan aspek financial dalam pelaksanaan telenursing
3.
Faktor Skill Ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu pengetahuan dan skill tentang telenursing. Perawat dan pasien perlu dilakukan pelatihan tentang aplikasi telenursing. Terlaksananya telenursing sangat tergantung dari aspek pengetahuan dan skill antara pasien dan perawat. Pengetahuan tentang telenursing harus didasari oleh pengetahuan tehnologi informasi.
4.
Faktor Motivasi Motivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan telenursing. Tanpa ada motivasi dari perawat dan pasien, telenursing tidak akan bisa berjalan dengan baik. Pelaksanaan telenursing di Indonesia masih belum berjalan dengan baik disebabkan oleh karena keterbatasan sumberdaya manusia, keterbatasan sarana dan prasarana serta kurangnya dukungan pelaksanaan telenursing dari pemerintah. Untuk mensiasati keterbatasan pelaksanaan telenursing bisa dimulai dengan peralatan yang sederhana seperti pesawat telepon yang sudah banyak dimiliki oleh masyarakat tetapi masih belum banyak dimanfaatkan untuk kepentingan pelayanan kesehatan atau pelayanan keperawatan. Telenursing menggunakan telepon ini dapat diaplikasikan di unit gawat darurat dan home care.
2.7 Media Telenursing 1. Telepon ( telepon seluler ) Telenursing
Page 12
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Personal Digital System (PDA) Mesin faksimili (faks) Internet Video atau audio conferencing Teleradiolog Komputer sistem informasi Teleborotic
Telenursing
Page 13
BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan 1. Telenursing adalah bagian integral dari telehealth 2. Telenursing dapat digunakan untuk memberikan pelayanan keperawatan professional 3. Telenursing dapat meningkatkan kemandirian dan kepuasan pasien serta partisipasi aktif keluarga 4. Telenursing efektif digunakan dalam seting perawatan pasien yang mengalami penyakit kronis dan penyakit yang menyebabkan ketergantungan 3.2 Saran Melalui makalah ini diharapkan pembaca dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Telenursing. Kami berharap agar pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang materi dari makalah ini. Dan kami juga berharap pembaca dapat memahami semua penjelasan yang diberikan dalam makalah ini, sehingga apabila ada yang kurang jelas atau kesalahn dalam penyusunan makalah ini,pembaca dapat memberikan masukkan demi sempurnannya penyusunan makalah ini.
Telenursing
Page 14