BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi 1.1. 1 Telkom University 1.1.1.1 Sejarah Telkom University Institut Teknologi Telkom, Institut Manajemen Telkom, STISI Telkom dan Politeknik Telkom awalnya berjalan masing-masing. Berada di bawah satu payung Yayasan Pendidikan Telkon (YPT), keempatnya memiliki tujuan yang sama yakni menjadi Perguruan Tinggi Internasional yang unggul dan menjadi agen perubahan dalam pembentukan insan cerdas dan kompetitif, serta berperan dalam pembentukan masyarakat yang sejahtera. Kini, di tahun 2012 keempat perguruan tinggi ini bersatu membentuk kekuatan bersama menjadi Telkom University. Mewujudkan World Class University (WCU) di tahun 2017 memang pernah menjadi cita-cita YPT. Hal itu tersirat dalam Rencana Induk Pengembangan (RIP) YPT tahun 2006-2017 yang tebagi dalam tiga Rencana Empat Tahun (RENETA). Perubahan Sekolah Tinggi Teknologi Telkom (STT Telkom) menjadi Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) di tahun 2007 menjadi langkah awal menuju WCU. Perubahan itu diresmikan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan nomor 235/D/O/2007 tanggal 30 November 2007. Ijin tersebut ditindaklanjuti dengan peresmian logo baru IT Telkom sekaligus peletakan batu
pertama
pembangunan
gedung
Learning
Center
IT
Telkom,
Laboratorium dan Gedung Politeknik Telkom di Jl. Telekomunikasi Terusan Buah Batu, Kabupaten Bandung, Sabtu 23 Februari 2008. Disusul dengan perubahan Sekolah Tinggi Manajemen Bandung (STMB) menjadi Institut Manajemen Telkom (IM Telkom pada bulan Maret 2008. Kemudian Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia (STISI) memutuskan untuk bergabung dengan YPT pada tahun 2010 dan berubah nama menjadi STISI Telkom. Seiring berjalannya waktu realisasi Telkom University pun dipercepat di tahun 2013. Tepatnya Rabu 17 Juli 2013, surat izin penggabungan Institut
1
Teknologi Telkom (IT Telkom), Institut Manajemen Telkom (IM Telkom), dan Politeknik Telkom telah keluar berdasarkan Surat Keputusan nomor 270/E/O/2013 SK Mendikbud. Selanjutnya Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud nomor 270/E/O/2013 Juncto Nomor 309/E/0/2013 tentang Universitas Telkom menyatakan STISI Telkom telah menjadi bagian dari Universitas Telkom. Dan tanggal 31 Agustus 2013, Telkom University resmi berdiri. (Sumber:http://www.telkomuniversity.ac.id/index.php/page/history)
1.1.1.2 Profil Telkom University Telkom University merupakan penggabungan dari beberapa institusi yang berada dibawah badan penyelenggara Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) yaitu IT Telkom, IM Telkom, Poltek Telkom dan STISI Telkom. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan tujuan keempat institusi yaitu menjadi Perguruan Tinggi Internasional. Telkom University sendiri diresmikan pada tanggal 31 Agustus 2013 dan terletak di Jalan Telekomunikasi, Terusan Buah Batu, Kabupaten Bandung. Sebelum menjadi Telkom University, untuk mewujudkan World Class University (WCU) di tahun 2017, ada banyak perubahan yang dilakukan YPT seperti perubahan Sekolah Tinggi Teknologi Telkom (STT Telkom) menjadi Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) di tahun 2007. Disusul dengan perubahan Sekolah Tinggi Manajemen Bandung (STMB) menjadi Institut Manajemen Telkom (IM Telkom pada bulan Maret 2008. Kemudian Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia (STISI) memutuskan untuk bergabung dengan YPT pada tahun 2010 dan berubah nama menjadi STISI Telkom. Rata-rata pertumbuhan sektor bisnis telekomunikasi di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 20% tiap tahunnya. Pertumbuhan ini meliputi bisnis layanan komunikasi berbasis seluler, telepon tetap, internet, dan akses pita lebar. Dengan jumlah pertumbuhan sebesar itu, diperkirakan kebutuhan tenaga Infokom pada tahun 2010 di Indonesia adalah sebanyak 320.000 orang. Saat ini penyedia lulusan infokom berasal dari perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta, termasuk Telkom University. Namun jumlah lulusan dari perguruan-perguruan tinggi yang memiliki program studi terkait dengan bidang infokom tersebut, baru sekitar 20.000 orang per tahun. Maka
2
dari itu, Telkom University mengkhususkan program studinya pada bidang “Information and Communications Technologies, Management and Creative Industries” sebagai jawaban atas tuntutan perkembangan industri TIK yang begitu pesat tersebut. (Sumber:http://www.telkomuniversity.ac.id/index.php/page/profile)
1.1.1.3 Logo Instansi
Gambar 1.1 Logo Universitas Telkom Sumber: www.telkomuniversity.ac.id -
Bentuk dasar Logo Universitas Telkom berupa perisai melambangkan institusi yang kokoh dan memiliki daya juang yang tinggi, dengan inisial huruf T dari ‘Telkom’ menandakan ciri/identitas dan kebanggaan untuk bersama mengembangkan diri.
-
Dasar perisai berupa huruf U dari ‘University’ sebagai landasan konsep komunitas pendidikan dan riset tingkat tinggi.
-
Bentuk utama
pada
puncak perisai
melambangkan
keterbukaan
pikiran
berupa dan
‘buku
terbuka’
imajinasi,
siap
mengembangkan inovasi dan pedoman keilmuan baru dalam globalisasi dunia.
3
1.1.1.4 Bagan Organisasi Telkom University Pimpinan Lembaga
Senat
Rektor
Warek I
Warek II
Warek III
Bag. Sekretariat & Public Relation
Dekan Fak. Bisnis & MGT
Dekan Fak. Teknik
Pimpinan Fakultas
Warek IV
Satuan Penjaminan Mutu
Satuan Audit
Dekan Fak. Ilmu Terapan
Dekan Fak. Industri Kreatif
Wakil Dekan
Wakil Dekan
Wakil Dekan
Wakil Dekan
Ka. Departemen
Ka. Departemen
Ka. Departemen
Kaprodi
Kaprodi
Wakil Ka. Departemen
Kaprodi
Kaprodi
Gambar 1.2 Bagan Organisasi Telkom University Sumber: Telkom University
1.1.1.5 Visi dan Misi Instansi -
Visi Instansi Menjadi perguruan tinggi berstandar internasional dan berperan aktif dalam peningkatan kesejahteraan dan peradaban bangsa.
4
-
Misi Instansi
Menyelenggarakan
dan
mengembangkan
pendidikan
berstandar internasional
Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, manajemen, dan seni dalam bentuk hasil penelitian dan karya yang dikenali secara internasional
Melaksanakan kegiatan pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi,
manajemen,
dan
seni,
untuk
kemajuan
kesejahteraan dan peradaban bangsa
1.1.2
Telkom Economics and Business School (TEBS)
1.1.2.1
Profil Telkom Economics and Business School (TEBS) Sebelum menjadi Fakultas Ekonomi & Bisnis atau Telkom Economics & Business School (TEBS), Insititut Manajemen Telkom (IM Telkom) telah memulai perjalanan sejak tahun 1990 dengan nama MBABandung, kemudian pada tahun 1994 berubah nama menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Bandung (STMB), dan pada tahun 2004 kembali berganti nama menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Bisnis Telkom (STMB Telkom).Transformasi menjadi Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) terjadi pada tahun 2008. IM Telkom pada saat itu mempunyai 3 (tiga) sekolah/ fakultas yaitu:
Sekolah Manajemen dan Telekomunikasi Multimedia yang menyelenggarakan: 1 (satu) program pasca sarjana, dan 2 (dua) program strata-1 yaitu Manajemen Bisnis dan Telekomunikasi Internasional serta Manajemen Bisnis dan Telekomunikasi.
Sekolah
Administrasi
Bisnis
dan Keuangan
yang
menyelenggarakan: 2 (dua) program strata-1 yaitu Administrasi Bisnis dan Akuntansi, serta 1 (satu) program diploma-3 yaitu Manajemen Pemasaran.
5
Sekolah
Komunikasi
Multimedia
yang
menyelenggarakan: 2 (dua) program strata-1 yaitu Desain Komunikasi Visual, serta Ilmu Komunikasi. Namun karena sekarang IM Telkom telah berubah menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis / Telkom Economics and Business School (TEBS) di Telkom University, maka ada beberapa program yang dipindahkan ke fakultas/sekolah lain seperti Program Desain Komunikasi Visual yang dipindahkan ke Telkom Creative Industries School yang dahulu bernama STISI Telkom dan program diploma-3 Manajemen Pemasaran dipindahkan ke Telkom Applied Science School yang dahulu merupakan Politeknik Telkom. Jumlah mahasiswa yang menempuh studi di TEBS pada tahun 2013 ini berkisar pada angka 7.000 mahasiswa aktif, yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia, ditambah dengan mahasiswa internasional dari beberapa negara asing. TEBS mengusung visi menjadi Lembaga Pendidikan Tinggi bidang Bisnis dan Manajemen Konvergensi yang unggul di Asia pada tahun 2021. Dengan misi: 1. Menyiapkan mahasiswa menjadi pemimpin Asia masa depan. 2. Mengembangkan Institusi knowledge enterprise kelas dunia. 3. Menghasilkan kontribusi yang determinant bagi kemandirian bangsa dalam persaingan global.
1.1.2.2 Profil Dosen Telkom Economics and Business School (TEBS) Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan,
dan
menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Dosen). TEBS sendiri memiliki 129 orang dosen yang mengajar di 5 Prodi yang ada di TEBS yaitu Prodi Administrasi Bisnis, Prodi Akuntansi, Prodi Manajemen, Prodi Ilmu Komunikasi, dan Prodi Magister Manajemen. Dari 129 orang dosen tersebut, 12 orang diantaranya memegang jabatan struktural di TEBS yakni 4 orang Kepala Urusan, 3 orang Kepala Departemen, dan 5 orang Ketua Prodi. Jadi selain memiliki tugas sebagai dosen, dosen yang
6
berjabatan struktural tersebut memiliki tugas lain sebagaimana jabatan yang dimilikinya. Selain itu, masing-masing dosen juga memiliki jabatan yang berbeda seperti Dosen Tetap dan Dosen Luar Biasa. Perbedaanya adalah Dosen Tetap adalah dosen yang bekerja penuh waktu dan berstatus pendidik tetap sedangakan Dosen Luar Biasa adalah dosen yang bekerja paruh waktu di institusi. Berikut adalah data dosen TEBS menurut data Bulan Januari 2014.
Tabel 1.1 Data Dosen TEBS 2014 D No.
Jabatan
Jumlah
t 1.
Kepala Urusan
4 Orang
a 2.
Kepala Departemen
3 Orang
3.
Ketua Prodi
5 Orang
D 4.
Dosen Tetap
89 Orang
Dosen Luar Biasa
28 Orang
Jumlah
129 Orang
a
o
u
5.
S
Sumber: Data Karyawan Telkom University Bulan Januari 2014
7
1.1.2.3 Bagan Organisasi Telkom Economics and Business School (TEBS)
Gambar 1.3 Bagan Organisasi Telkom Economics and Business School Sumber: tebs.telkomuniversity.ac.id Sebelum bersatu dibawah naungan Telkom University, TEBS terlebih dahulu dikenal dengan nama Institut Manajemen Telkom (IMT). Struktur organisasi yang digunakan pun berbeda dengan struktur organisasi sekarang. Dahulu, kewenangan perkuliahan masing-masing Prodi dipegang oleh Ketua Prodi (Kaprodi) dan setelah Kaprodi, ada Kepala Urusan yang membantu Kaprodi mengatur semua aturan perkuliahan, dan juga Sekretariat masing-masing Prodi yang mendukung kegiatan Prodi. Sedangkan aturan baku ada di Wakil Rektor (Warek) I yang mengatur perihal akademik. Selain Warek I, pada struktur organisasi terdahulu juga terdapat Warek II yang mengatur SDM dan keuangan,
8
serta Warek III yang mengatur bidang kemahasiswaan. Sekarang dengan struktur baru, Prodi hanya fokus di bidang pendidikan, pengabdian masyarakat dan penelitian. Sedangkan hal-hal yang terkait dengan teknis pelayanan terhadap mahasiswa, teknis perkuliahan/ pengajaran, di serahkan di Fakultas. Maka dari itu, di Fakultas kini terdapat Dekan Fakultas yang dibantu oleh dua Wakil Dekan (Wadek) untuk mengatur seluruh kegiatan setiap Prodi yang ada di TEBS. Wadek I mengatur bidang akademik dan kemahasiswaan, sedangkan Wadek II mengatur dukungan akademik. Dibawah Wadek I terdapat Kepala Urusan (Ka.Ur) Pengajaran dan Materi Pembelajaran, serta Ka. Ur Pelayanan Akademik dan Kemahasiswaan. Dibawah Wadek II juga terdapat dua orang Kepala Urusan yaitu Ka.Ur Sumberdaya dan Ka.Ur Keuangan. Artinya, Kepala Urusan yang dahulu hanya mengatur lingkup Prodi, kini memegang semua Prodi yang terdapat di Fakultas. Karena ada perubahan struktur organisasi, maka didalamnya juga harus ada perubahan besar-besaran, sehingga Pelayanan/ Sekretariat yang dahulu berada di masing-masing Prodi kini dipusatkan di Fakultas. Dan Sekretariat Prodi sekarang hanya berfokus pada pelayanan Dosen (Sumber: Berdasarkan wawancara penulis dengan salah satu dosen TEBS) 1.2. Latar Belakang Permasalahan Dunia kini telah semakin memasuki era globalisasi ditandai dengan banyaknya perubahan dan transformasi yang terjadi dengan cepat serta mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Perkembangan teknologi dan sosial terjadi dimana-mana, serta iklim perekonomian bergerak secara dinamis. Hal tersebut menyebabkan terjadinya persaingan yang ketat dalam suatu negara atau antar negara. Untuk menghadapi apa yang akan terjadi di masa depan, dibutuhkan generasi penerus yang memadai dan cakap sehingga persaingan tidak hanya terjadi di bidang ekonomi atau teknologi saja tetapi juga dibidang pendidikan. Instansi-instansi pendidikan kini saling berlomba untuk melahirkan generasigenerasi yang paling unggul, baik di bidang akademis maupun non akademis, generasi yang berkualitas, siap memasuki dunia kerja dan mudah beradaptasi dengan persaingan yang ada. Adapun instansi pendidikan yang terkena dampak dari globalisasi ini adalah Institut Teknologi Telkom, Institut Manajemen Telkom, STISI Telkom dan Politeknik Telkom yang berada dibawah naungan Yayasan Pendidikan Telkom (YPT). Keempatnya memiliki tujuan yang sama yaitu ingin mewujudkan World Class University (WCU).
9
Banyaknya persaingan dan perubahan yang terjadi menuntut para instansi tersebut untuk lebih kreatif dalam persaingan agar dapat mewujudkan tujuannya. Adapun salah satu perubahan strategi yang dilakukan oleh keempat instansi tersebut adalah dengan melakukan strategi merger atau penggabungan menjadi berada dibawah satu naungan nama yaitu Telkom University. Perubahan strategi yang dilakukan biasanya akan membutuhkan beberapa perubahan dalam organisasi dan juga keahlian yang dibutuhkan pada posisi-posisi tertentu. Jika manajemen membuat suatu perubahan yang penting dalam strategi organisasi, struktur akan perlu dimodifikasikan untuk mengakomodasikan dan mendukung perubahan tersebut (Chandler, dalam Robbins:183). Dengan kata lain struktur organisasi mengikuti strategi. Struktur organisasi merupakan salah satu faktor kunci dalam keberhasilan suatu instansi karena untuk mengatasi ketatnya persaingan antar organisasi, maka seluruh komponen dan unsur dalam organisasi harus mengadakan peningkatan secara komprehensif dan terpadu. Sumber daya manusia adalah salah satu komponen dalam organisasi yang memegang peranan yang sangat penting dan sebagai sasaran utama dalam peningkatan kualitas organisasi (Dinurahayu, 2008:17). Strategi penggabungan yang dilakukan tersebut tentu saja membawa perubahan terhadap struktur organisasi yang ada terutama terhadap keempat instansi yang dahulu berdiri sendiri, salah satunya yaitu IM Telkom atau yang sekarang lebih dikenal sebagai Telkom Economicss and Business School (TEBS). Hal tersebut menjadi tantangan baru bagi TEBS karena perubahan struktur organisasi yang terjadi dibarengi dengan perubahan lain seperti perubahan budaya organisasi dan lingkungan organisasi. Walaupun struktur dan bentuk organisasinya telah berubah, TEBS masih tetap menjunjung tujuannya semula yakni: (1) Menghasilkan lulusan yang profesional, berintegritas tinggi, serta memiliki semangat kewirausahaan, (2) Memiliki Program Studi yang terakreditasi A BAN-PT dan terakreditasi internasional seluruhnya, (3) Memiliki pusat penelitian bisnis dan manajemen konvergensi untuk seluruh level bisnis (korporasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah) yang mendapat pengakuan di Asia, (4) Memiliki market share dalam bidang konsultasi bisnis dan manajemen konvergensi yang terus meningkat baik secara nasional maupun secara regional di Asia, dan (5) Memiliki Jurnal yang terakreditasi. Dan pihak yang paling memegang peran dalam mencapai tujuan tersebut adalah para staf pengajar atau dosen pada TEBS. Selain itu, untuk mendukung terwujudnya tujuan tersebut para dosen juga harus melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian pada Masyarakat. Sehingga kinerja yang baik dari para dosen tersebut sangatlah penting.
10
TEBS sendiri memiliki 126 orang dosen yang terdiri dari 12 orang dosen berjabatan struktural dan 114 orang dosen berjabatan non-struktural. Karena perubahan yang terjadi menyangkut perubahan struktur organisasi, maka pihak dosen yang paling merasakan perubahannya tentu saja para dosen yang memiliki jabatan struktural di TEBS. Penetapan stuktur
organisasi
merupakan
salah
satu
faktor
penting
dalam implementasi strategi agar semua aktivitas yang diakibatkan perubahan tersebut dapat dilaksanakan
dengan
baik. Struktur
organisasi
akan
membantu
mempertajam aktivitas kunci instansi dan memperlihatkan pola koordinasi yang diterapkan dalam menjalankan strategi. Dalam hal ini, aspek strategi, stuktur dan lingkungan harus terpadu dalam satu kesatuan, atau jika tidak, maka kinerja organisasi dalam instansi tersebut akan lemah. (Sumber:http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma5309/fproses_certob.htm). Kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2008:67) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja sebagai hasil-hasil fungsi pekerjaan/kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu. Apabila kinerja karyawan kurang baik, hal ini akan membentuk kinerja perusahaan yang kurang baik pula. Maka dari itu peneliti melakukan wawancara dengan salah satu Kepala Urusan Telkom Economicss and Business School pada tanggal 16 Januari 2014, mengenai beberapa hal yang terjadi setelah perubahan IM Telkom menjadi TEBS menyangkut kinerja dosen. Adapun hasil dari wawancara tersebut adalah: -
TEBS kini masih berada dalam masa transisi, sehingga terdapat beberapa pelayanan yang terhambat seperti penerapan aturan akademik baru.
-
Staf dosen yang sebelumnya menjabat struktural di Prodi, kini memegang jabatan struktural di Fakultas. Hal tersebut membuat beberapa pekerjaan terbengkalai karena harus melaksanakan tugas baru di tingkat Fakultas sedangkan pekerjaan lama tidak dapat ditinggalkan.
-
Terjadinya perubahan budaya organisasi.
-
Bertambahnya beban kerja tidak dibarengi dengan adaptasi yang cepat oleh pihak dosen.
11
-
Tri Dharma Perguruan Tinggi tidak dapat dilaksanakan dengan lancar karena beban kerja yang bertambah namun waktu yang dimiliki tidak banyak.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat terlihat bahwa perubahan organisasi selalu menyangkut perubahan individu, dan respon individu dalam menyikapi perubahan ini tidak semata rasional, tetapi juga melibatkan emosional sehingga pada saat terjadinya perubahan tersebut, ada beberapa hal yang menurun. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tugas dosen adalah melaksanakan Tri Dharma Perguruan tinggi yaitu pengabdian masyarakat, penelitian, dan pendidikan. Dari Tri Dharma tersebut, peneliti hanya mendapatkan data penelitian para dosen saja karena untuk data pengabdian masyarakat serta pendidikan, tidak dapat disebarkan ke pihak lain sehingga jumlah dan datanya tidak dapat ditampilkan di dalam penelitian ini. Dibawah ini terdapat tabel yang menunjukan jumlah penelitian yang telah dilakukan oleh para dosen pada saat TEBS masih berbentuk IM Telkom dan saat telah bergabung dengan Telkom University: Tabel 1.2 Jumlah Penelitian Dosen No.
Jurusan
Januari 2013-Agustus 2013
Agustus 2013- Maret 2014
1
Administrasi Bisnis
19
8
2
Akuntansi
16
5
3
Ilmu Komunikasi
19
9
4
Manajemen (S-1)
38
11
5
Manajemen (S-2)
8
3
100
36
Jumlah
Sumber:Direktorat Penelitian Dosen Telkom University
Dari tabel tersebut dapat terlihat bahwa terdapat penurunan jumlah penelitian yang dilakukan dosen setelah terjadinya perubahan struktur organisasi TEBS di Bulan Agustus 2013. Para dosen yang memiliki jabatan non struktural diawasi dan dikoordinasikan oleh
12
dosen struktural. Sehingga apabila kordinasi dan pengawasan dari dosen struktural kurang, maka kinerja para dosen non struktural pun menjadi berkurang. Pada dasarnya setiap orang sudah mempunyai kebiasaan, sikap, perilaku dan budaya yang dirasakan paling sesuai. Namun perubahan atau transformasi organisasi memerlukan kondisi berbeda, sehingga harus ada kesediaan orang untuk mengubah dirinya. Fluktuasi tingkat kinerja karyawan membuat organisasi harus bisa mampu mendesain transformasi yang terjadi terutama dilingkungan kerja dan kebutuhan-kebutuhan karyawan agar karyawan senantiasa termotivasi untuk bekerja lebih baik sehingga meningkatkan kinerja karyawan itu sendiri (Arsyad, 2012:22). Dengan berawal pada fenomena di atas, maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan mengambil judul : “Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Kinerja Dosen Struktural pada Telkom Economics and Business School di Telkom University”
1.3. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, permasalahan-permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana Struktur Organisasi di Telkom Economics and Business School, Telkom University ? 2. Bagaimana kinerja dosen struktural di Telkom Economics and Business School, Telkom University ? 3. Bagaimana pengaruh struktur organisasi terhadap kinerja dosen struktural di Telkom Economics and Business School, Telkom University ?
1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui bagaimana Struktur Organisasi di Telkom Economics and Business School, Telkom University. 2. Mengetahui kinerja dosen struktural di Telkom Economics and Business School, Telkom University. 3. Mengetahui pengaruh struktur organisasi terhadap kinerja dosen struktural di Telkom Economics and Business School, Telkom University
13
1.5. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Kegunaan akademis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan referensi yang dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan meningkatkan pemahaman mengenai pengaruh struktur organisasi di instansi terhadap kinerja dosennya. 2. Kegunaan praktis Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak manajemen mengenai system struktur organisasi dalam instansi dan bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja dosen. Sehingga hal ini nantinya akan dijadikan dasar untuk perbaikan dan peningkatan di masa yang akan datang. 3. Kegunaan penelitian selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan serta masukan bagi penelitian selanjutnya bagi pihak yang tertarik.
1.6. Sistematika Penulisan Penelitian ini terdiri dari 5 BAB yang berisi tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu BAB I PENDAHULUAN, BAB II TINJAUAN PUSTAKA, BAB
III
METODE
PENELITIAN,
BAB
IV
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN, dan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penjelasan dari masingmasing Bab tersebut dapat dilihat pada keterangan berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang tinjauan terhadap objek studi, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini berisi uraian umum mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penelitian dan mendukung pemecahan permasalahan, yaitu teori tentang perilaku organisasi, manajemen sumber daya manusia, struktur organisasi, dan teori kinerja. Pada BAB II ini juga berisi tentang daftar penelitian terdahulu serta kerangka pemikiran. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini berisi tentang jenis penelitian yang digunakan, operasionalisasi variable dan skala pengukuran, metode pengumpulan data, teknik sampling, analisis data, dan pengujian hipotesis.
14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan menjelaskan secara rinci tentang hasil dan pembahasan analisis pengaruh struktur organisasi terhadap kinerja dosen Telkom Economics and Business School yang berisi data-data yang telah dikumpulkan dan diolah. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan akhir dari analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya serta saran-saran yang dapat dimanfaatkan oleh instansi berkaitan dengan struktur organisasi dan pengaruhnya terhadap kinerja dosen pada Telkom Economics and Business School pada Telkom University.
15