BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Permasalahan Perpustakaan sekolah merupakan unit kerja dilingkungan sekolah yang
mengumpulkan, mengelola, dan menyimpan bahan pustaka untuk dimanfaatkan oleh seluruh civitas akademika sekolah. Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bertujuan untuk menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan minat baca, bakat dan kecerdasan peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan dalam rangka mendukung tujuan pendidikan nasional melalui penyediaan sumber belajar. Perpustakaan sekolah berfungsi sebagai pusat kegiatan belajar-mengajar, pusat penelitian sederhana, dan sebagai pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif. Untuk dapat mencapai tujuan dan fungsi yang telah ditetapkan, perpustakaan sekolah harus memiliki sumber daya manusia, memiliki fasilitas yang memadai baik berupa gedung atau ruang, perabotan dan koleksi perpusakaan, layanan serta dana yang memadai. Oleh karena itu, perpustakaan dan pelayanan perpustakaan harus dikembangkan sesuai dengan standar yang berlaku. Standar perpustakaan sekolah merupakan pedoman penyelenggaraan perpustakaan yang menyediakan acuan tentang penyelenggaraan, pengelolaan, dan pengembangan perpustakaan baik sekolah negeri maupun swasta pada pendidikan
dasar
dan
pendidikan
menengah.
Standar
perpustakaan
memungkinkan keseragaman penyelenggaraan perpustakaan, namun tidak membatasi kreatifitas pustakawan untuk mengembangkan perpustakaannya. Dengan adanya standar perpustakaan sekolah, pustakawan yang tidak memiliki 1 Universitas Sumatera Utara
latar belakang pendidikan pustakawan tetap dapat mengelola perpustakaan dengan sebagaimana mestinya. Melihat pentingnya fungsi standar perpustakaan sebagai alat bantu penyelenggaraan, pengelolaan, dan pengembangan perpustakaan sekolah, pemerintah telah mengeluarkan standar nasional perpustakaan melalui instansi negara yang berwenang. Salah satunya adalah Standar Nasional Indonesia (SNI) 7329: 2009 yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN). Standar Nasional Indonesia 7329: 2009 tentang standar nasional perpustakaan sekolah menetapkan dasar pengelolaan perpustakaan sekolah untuk pendidikan dasar dan menengah baik sekolah negeri maupun swasta. Dalam Standar ini telah tercantum jumlah koleksi perpustakaan sekolah yang harus dimiliki masing-masing perpustakaan adalah dengan rasio 1 murid 10 judul buku, dengan penambahan pertahun 10% dari jumlah koleksi, dengan melanggan 1 judul surat kabar dan 1 judul majalah. Perpustakaan sekolah dipimpin seorang kepala perpustakaan sekolah dengan kualifikasi pendidikan minimal diploma dua di bidang ilmu perpustakaan dan informasi atau diploma dua bidang lain yang sudah memperoleh sertifikat pendidikan di bidang ilmu perpustakaan. Tenaga perpustakaan dengan kualifikasi pendidikan menengah dan memperoleh pelatihan kepustakawanan. Jumlah jam layanan minimal yang disyaratkan dalam SNI 7329: 2009 adalah 8 jam sehari dan minimal melakukan layanan antara lain: layanan sirkulasi, layanan referensi, dan layanan pendidikan pengguna. Luas ruang perpustakaan untuk perpustakaan SMA minimal memiliki ruang seluas 168 m2 yang dibagi ke dalam 4 area yaitu: area koleksi 45%, area baca 25% , area staf 15% dan area lain-lain 15%. Selain itu, dalam SNI 7329: 2009 juga dinyatakan
2 Universitas Sumatera Utara
bahwa anggaran perpustakaan setiap tahun sekurang-kurangnya 5% dari total anggaran sekolah. Tahun 2014 pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah tentang perpustakaan sebagai bentuk kepedulian terhadap penyelenggaraan perpustakaan di Indonesia. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan pasal 83 (a) dinyatakan bahwa “Setiap sekolah/madrasah berkewajiban untuk menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi standar nasional perpustakaan dengan memperhatikan Standar Nasional Pendidikan.” Selanjutnya dalam pasal 86 disebutkan bahwa “Sekolah/madrasah dan perguruan tinggi yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal 83, pasal 84 atau pasal 85 dikenai sanksi administratif berupa: teguran lisan, teguran tertulis, dan pemberhentian bantuan pembinaan.” Meskipun telah memiliki aturan jelas yang mewajibkan setiap sekolah untuk menyelenggarakan perpustakaan sesuai dengan standar yang berlaku, namun masih banyak SMA dan SMK yang belum memiliki perpustakaan. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah (Wahyono 2014) diketahui bahwa “Pada tahun 2014, dari 11.409 SMA terdapat 3.295 SMA atau sekitar 26% yang masih belum memiliki perpustakaan. Hal yang sama juga terjadi untuk SMK dimana terdapat 4.320 SMK atau sekitar 36% dari jumlah SMK belum memiliki perpustakaan”. Adanya sejumlah kecil perpustakaan sekolah yang telah terselenggara belum memperhatikan standar yang berlaku, tidak adanya tenaga
3 Universitas Sumatera Utara
pustakawan dan dana yang tetap menjadi masalah klasik yang menjadi hambatan dalam pengelolaan perpustakaan sekolah. Peneliti bermaksud melakukan penelitian pada Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh yang berlokasi Jalan Meranti No 20 Bukit Sitabur Payakumbuh Timur Kota Payakumbuh Provinsi Sumatera Barat. Alasan peneliti melakukan penelitian di Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh karena, SMA Negeri 2 Payakumbuh merupakan sekolah berprestasi pada tingkat kota, propinsi, hingga tingkat nasional dan merupakan sekolah favorit di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota. Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh sebagai salah satu sumber belajar memegang peranan yang sangat penting dalam mendukung visi, misi dan tujuan sekolah. Oleh karena itu, Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh harus memiliki sumber daya manusia, memiliki fasilitas yang memadai baik berupa gedung atau ruang, perabotan dan koleksi perpusakaan, layanan serta dana yang memadai. Berdasarkan obsevasi awal peneliti, Perpustakaan SMA Negeri 2 telah memiliki ruangan tersendiri dengan bangunan berukuran panjang 22 m² dan lebar 8 m² atau seluas 178 m². Ruang pepustakaan dilengkapi dengan fasilitas: rak buku timbal balik, ruangan di atur tata cahaya dan sirkulasi udara, punya penghisap debu 8 buah ditempel dilangit-langit perpustakaan, koleksi kurang lebih 100 ribu eksemplar, ditambah koleksi audiovisual berupa DVD beberapa mata pelajaran, dilengkapi dengan Hot Spot, 8 unit komputer. Pada kegiatan observasi awal, peneliti menemukan beberapa permasalahan dalam pengelolaan Perpustakaan
4 Universitas Sumatera Utara
SMA Negeri 2 Payakumbuh, diantaranya penataan ruangan serta penataan fasilitas pada pepustakaan tersebut masih belum tertata dengan rapi. Misalnya, ukuran tinggi rak buku tidak sama, penyusunan rak buku belum tertata dengan rapi, meja sirkulasi yang terlalu berdekatan dengan meja baca, jarak antara rak buku dengan meja baca yang kurang luas. Jumlah rak buku yang dimiliki perpustakaan masih kurang dibandingkan dengan jumlah buku yang ada, sehingga masih banyak buku yang bertumpuk dalam gudang. Perpustakaan hanya memiliki 2 orang tenaga perpustakaan dan hanya 1 orang yang memiliki waktu penuh dalam mengelola perpustakaan. Jumlah tenaga perpustakaan masih kurang dibandingkan dengan jumlah siswa SMA Negeri 2 Payakumbuh yang mencapai 910 orang. Hal ini juga berpengaruh terhadap maksimal atau tidaknya pelayanan perpustakaan. Penelitian ini perlu dilakukan untuk mengkaji sejauh mana kesesuaian pengelolaan perpustakaan SMA N 2 Payakumbuh dengan SNI 7329: 2009 tentang Standar Nasional Perpustakaan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Analisis Pengelolaan Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 7329: 2009”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya maka rumusan masalah penelitian ini adalah apakah pengelolaan Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 7329: 2009?
5 Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah pengelolaan Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 7329: 2009. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh, sebagai masukan dan bahan evaluasi
untuk
pengelolaan
perpustakaan,
dan
mempermudah
menyusun rencana pengembangan perpustakaan. 2. Peneliti, penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti pada bidang SNI tentang standar nasional perpustakaan sekolah. 3. Pengembangan ilmu, memperkaya khasanah informasi penelitian dibidang ilmu perpustakaan khususnya tentang standar nasional perpustakaan sekolah. 4. Peneliti selanjutnya, dapat dijadikan sebagai referensi dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan SNI tentang standar nasional perpustakaan sekolah. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup pada penelitian ini adalah menganalisis pengelolaan Perpustakaan SMA Negeri 2 Payakumbuh berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 7329: 2009 yang mencakup koleksi perpustakaan, pengolahan materi perpustakaan, perawatan materi perpustakaan, sumber daya manusia,
6 Universitas Sumatera Utara
layanan perpustakaan, ruang, perabot dan peralatan, anggaran, teknologi informasi dan komunikasi, dan kerjasana perpustakaan.
7 Universitas Sumatera Utara