BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan media informasi seperti media elektronik dan cetak kian mendekatkan kita dengan arus informasi serta globalisasi yang kian deras. Pakar komunikasi McLuhan(1964) mengungkapkan pengertian media massa sebagai suatu jenis komunikasi yang ditunjukan kepada sejumlah khalayak tersebar, heterogen, dan anonim melewati media cetak atau elektronik, sehingga pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.1 Sejarahnya film merupakan teknologi baru yang muncul pada akhir abad ke 19 yang berperan sebagai sarana baru yang digunakan untuk menyebarkan hiburan yang sudah menjadi kebiasaan terdahulu, serta menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, lawak, dan sajian teknis lainnya kepada masyarakat umum.2 Hal ini membuktikan bahwa film dan kehidupan seseorang mempunyai keterikatan satu sama lain. Film merupakan media komunikasi yang efektif dalam menyampaikan berbagai bentuk komunikasi. Pada program televisi pun, film mempunyai tempat khusus pada televisi karena penayangannya yang tidak terlalu sering dan menarik banyak perhatian para audiens. 1
Elvinaro Ardianto dan Lukiati K. Erdinaya, Komunikasi Massa Suatu Penghantar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. 2004 Hal 3 2 Denis McQuail, “Teori Komunikasi Massa”, Penerbit Erlangga, Edisi Kedua, Jakarta. 2003 Hal 13
1
2
Secara umum film dipandang sebagai media tersendiri, film merupakan sarana pengungkapan daya cipta dari berbagai cabang seni sekaligus, dan produknya bisa diterima dan diminati layaknya karya seni. Sedangkan dalam pengertian sempit adalah penyajian gambar lewat layar lebar dan dalam pengertian luasnya juga bisa termasuk yang disiarkan di televisi. 3 Perkembangannya film, terutama film Hollywood banyak dianggap sebagai hasil perpaduan kreativitas, kualitas produksi, efektivitas distribusi dan intensitas produksi, yang dewasa ini melebihi semua produk popular dimanapun di dunia. Akibatnya banyak film-film non-Hollywood kehilangan pasaran baik ditingkat lokal maupun internasional.4 Sejarah film sebenarnya sama tuanya dengan penemuan perangkat fotografi. Sejarah gambar bergerak yang pertama muncul di dunia justru muncul bukan di Hollywood, namun lahir dari sebuah pertanyaan unik. Apakah keempat kaki kuda berada pada posisi melayang pada saat bersamaan ketika kuda berlari? Pertanyaan ini dijawab oleh Edward Muybridge dari Stanford University dengan membuat enam belas gambar atau frame kuda yang sedang berlari ini dirangkai dan digerakkan secara berurutan menghasilkan gambar bergerak pertama yang berhasil dibuat didunia, dari sinilah ide membuat sebuah film muncul. Sedangkan di Indonesia, film-film Hollywood masih menjadi pilihan utama para pecinta film. Dunia perfilman Indonesia yang pernah mengalami kejayaan di
3
Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. 1998 Hal 136 Yulius Haflan, (2009,25 Februari). Sejarah Film Sepanjang Masa. Diakses pada tanggal 9 Oktober 2014 dari http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=13256 4
3
tahun 1960-an sampai awal tahun 1980-an terlihat tidak mampu mengimbangi film-film invasi film-film Hollywood, baik dalam hal kualitas maupun kuantitas. Selama akhir 1970-an sampai dengan tahun 1990-an secara umum dapat dikatakan bahwa industri perfilman mengalami kemunduran yang drastis. Keadaan saat ini sangat bertolak belakang dengan keadaan akhir 1980-an atau awal 1990-an, saat industri film Indonesia mengalami kemunduran. Padahal awal sampai pertengahan era 1980-an, film-film nasional sempat menguasai 50 persen sampai 60 persen box office film-film yang beredar di seluruh bioskop-bioskop di Indonesia. Nasib film Indonesia pun mulai berubah seiring semakin banyaknya film-film impor yang masuk ke Indonesia, apalagi dengan ditiadakannya kuota film asing pada tahun 1998. sejak itu film Hollywood dan Mandarin mampu menguasai lebih dari 80 persen box office Indonesia setiap tahunnya. Pada tahun 2002, dari 175 judul film yang dirilis beredar di bioskop-bioskop Indonesia, 100 judul film yang beredar merupakan film Hollywood.5 Perkembangan industri film pun memiliki andil yang sangat cepat dalam melahirkan genre-genre film baru. Genre-genre tersebut dapat merupakan genre yang sudah ada atau diturunkan dari genre yang sudah ada. Seperti Aksi, Petualangan, Komedi, Kriminal, Drama, Epik, Musikal, Sains fiksi, Perang. 6 Dari genre utama tersebut, genre film dapat dibagi lagi ke dalam beberapa sub - bagian, seperti: olahraga, komedi, aksi, remaja, dan horror.
5
Rahardjo,(2002,2 April). Fim Indonesia akan berdarah-darah. Diakses pada tanggal 9 Oktober 2014 dari http://perfilman.pnri.go.id/kliping_artikel.php?1=1&a=view&recid=KAR-000072 6 Wikipedia, Genre Film, Diakses tanggal 9 Oktober 2014 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Genre_film
4
Kebanyakan sebagian besar dari kita masih menganggap film dari sisi tema atau cerita (naratif). Tema merupakan aspek penting dalam film selain aspekaspek lain yang ikut mendukung aspek cerita (naratif) dalam sebuah film. Banyak diskusi film selama ini yang mengulas masalah tema atau isu sebuah film. Tema merupakan salah satu aspek penting dalam sebuah film, disamping aspek-aspek lainnya yang juga berperan dalam pembentukan sebuah film. Alur cerita adalah jabaran dan penjelasan dari apa yang ingin difilmkan. Alhasil, pemilihan dan deskripsi yang sederhana, dengan pilihan kata tepat, akan sangat membantu siapapun yang membaca. Pemilihan kata yang mudah divisualkan, sangat penting. Selektivitas untuk merangkai kata-kata yang mudah divisualkan akan memperlancar komunikasi pesan dari pembuat film. Pada sisi inilah alur cerita menjadi satu elemen yang sangat penting untuk dibuat. Ia menjadi bentuk operasional dari ide dan film statement film yang kita punyai.7 Hollywood banyak mengeluarkan film-film yang beralur cerita mistis seperti halnya The Ring, Paranormal Activity, Insidious, The Conjuring, Annabelle dsb. Mistis adalah pengetahuan yang tidak rasional. Ialah pengetahuan (ajaran atau keyakinan) tentang tuhan yang diperoleh melalui latihan meditasi atau latihan spiritual, bebas dari ketergantungan indera atau rasio. Pengetahuan mistis ialah pengetahuan yang tidak dapat dipahami rasio. Dalam islam yang termasuk pengetahuan mistis ialah pengetahuan yang diperoleh melalui jalan tasawuf.
7
di akses pada tanggal 9 Oktober 2014 http://roemahilmu.wordpress.com/artikel-3/alur-cerita/,
5
Pengetahuan mistis ialah pengetahuan yang supra rasional tetapi kadang-kadang mempunyai bukti empiris.8 Beberapa film horror yang beralur cerita mistis produksi Hollywood:9 Tabel 1.1 Film horror Hollywood
No
Film Horror
Rating
Unsur Mistis
Tahun
1
Seed of Chucky
4,9
2
The Ring
7,1
3
Paranormal Activity
6,4
Pasangan muda yang dihantui oleh kekuatan supranatural di rumah mereka.
2007
Investigasi paranormal untuk membantu keluarga Perron yang mengalami peristiwa-peristiwa mistis di rumah mereka.
2013
4
The Conjuring
7,5
5
Annabelle
5,5
Boneka yang hidup sendiri dan mencoba membunuh orang-orang.
Sebuah video yang terkutuk, maka setiap orang yang menonton video tersebut akan meninggal dengan cara misterius dalam 7 hari.
boneka yang dikendalikan setan untuk menterror Mia dan dijadikan tumbal.
1998
2002
2014
Film horor barat berjudul “Annabelle” ini bercerita tentang sebuah boneka pada tahun 1970-an di Rhode Island-set Conjuring, yang dibintangi oleh Vera
8 9
http://holistic1610.wordpress.com/2009/07/25/pengetahuan-mistis/ http://www.imdb.com
6
Farmiga, Patrick Wilson. Film ini merupakan kisah dari spin-off 'The Conjuring' yang akan mengisahkan tentang boneka "Annabelle". Mia seorang wanita yang sedang menantikan kelahirannya mendapatkan sebuah hadiah dari sang suami John. Mia pun sangat senang akan hadiah yang diberikan oleh sang suami. Suatu malam tiba-tiba terjadi sebuah keanehan di dalam ruangan. Sesudah kelahiran dari Mia, mereka pindah ke rumah baru dan tanpa disadari juga boneka Annabelle yang mereka yakini tidak mereka bawa tiba-tiba saja kembali muncul. Lalu mulai dari sinilah teror ancaman menimpa keluarga Mia dan John. 10
Terusan film horor "The Conjuring" mendapat judul resmi "Annabelle" adalah nama boneka setan yang menjadi pemeran pendukung pada horor laris produksi New Line pada 2013 itu. "Annabelle" tayang di bioskop mulai 3 Oktober mendatang. Peter Safran dan sutradara "Conjuring" James Wan memproduseri film ini, sedangkan sinematografis "Conjuring" John Leonetti menyutradarai film ini. Film ini sudah ditayangkan belum lama tahun ini di Los Angeles. "Conjuring" yang menangguk pendapatan 318 juta dolar AS dari seluruh dunia, ditarik dari kisah nyata detektif paranormal Ed dan Lorraine Warren. Pada film ini, boneka itu adalah diantara sejumlah barang yang tetap terkunci di ruang bawah tanah rumah tersebut. "Annabelle" dibintangi oleh Annabelle Wallis (kebetulan saja namanya sama), Ward Horton, Eric Ladin, Alfre Woodard dan Brian Howe, sedangkan Gary Dauberman menulis skenarionnya, demikian
10
di akses pada tanggal 9 Oktober 2014 http://sinopsisfilem21.blogspot.com/2014/10/annabelle2014-sinopsis.html
7
Hollywood Reporter.11 Kini film Annabelle mendapatkan rating 5,7 dari 27.552 user.12
Sebuah film boleh jadi tidak memiliki cerita yang kuat atau koheren, atau tidak punya karakter tokoh yang kuat, atau tidak punya pesan apa-apa dan kita masih bisa menikmatinya.13 Dari uraian tersebut dapat diartikan bahwa semua film meskipun tidak memiliki pesan namun kita masih bisa menikmatinya karena ada makna dan cerita yang ingin disampaikan berupa tanda. Sedangkan ilmu yang mempelajari tanda adalah semiotika. Tanda-tanda tersebut menyampaikan suatu informasi sehingga bersifat komunikatif serta mampu menggantikan sesuatu yang lain yang dapat dipikirkan atau dibayangkan. 14 Film merupakan bidang kajian yang amat relevan bagi analisis struktural atau semiotika. Seperti yang di kemukakan oleh Van Zoest yang dikutip oleh Alex Sobur, film dibangun sebagai tanda. Tanda-tanda itu termasuk berbagai sistem tanda yang bekerja sama dengan baik untuk mencapai efek yang diharapkan. Bersamaan dengan tanda-tanda arsitektur, terutama indeksial, pada film terutama digunakan tanda-tanda ikonis, yakni tanda-tanda yang menggambarkan sesuatu.15 Latar belakang masalah, eksplorasi masalah simbol-simbol mistisme dan bagaimana film-film Amerika seperti Insidious memiliki agenda tersendiri, seperti
11
di akses pada tanggal 3 November 2014 http://perspektif.matawanita.com/read/2014/08/03/211837/duniaremaja/relationship/artikel/perspektif/prestasi-peristiwa-matwa/artikel/album-cheek-to-cheekgaga-tony-bennett-puncaki-chart-as 12 di akses pada tanggal 3 November 2014 http://www.imdb.com/title/tt3322940/?ref_=fn_al_tt_1 13 Hikmat Darmawan, Film, diakses tanggal 9 Oktober 2014 dari rumahfilm.org 14 Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual, jalan Sutra, Cet-1, 2008 Hal. 16 15 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, PT. Rosdakarya, Bandung, Cet-3, 2006 Hal. 128
8
yang dijelaskan secara lisan. Film-film Hollywood dengan tema mistisme yang banyak menonjolkan nilai-nilai yang berusaha untuk memancing emosi berupa ketakutan dan rasa ngeri dari penontonnya. Alur cerita mereka sering melibatkan tema-tema kematian, supranatural, atau penyakit mental. Banyak cerita film horor yang berpusat pada sebuah tokoh antagonis tertentu yang jahat. Film Annabelle banyak terdapat tanda mistisme dari tiap adegan-adeganya. Seperti adegan saat John Form telah menemukan hadiah yang sempurna untuk Mia, istrinya yang sedang hamil sebuah boneka langka yang indah berbalut gaun pengantin. Tapi kesenangan Mia dengan Annabelle tidak berlangsung lama. Pada suatu malam yang mengerikan, rumah mereka diserang oleh kelompok pemuja setan yang menyerang John dan Mia. Mereka tidak hanya meninggalkan teror dan darah, tetapi juga telah meninggalkan sihir pada boneka Annabelle. Tidak heran para produser film Hollywood berani mengeluarkan biaya besar karena mengetahui pada akhirnya khalayak akan rela membayar untuk menonton sehingga
mendatangkan
kembali
keuntungan.
Hollywood
juga
berani
memproduksi film-film bertema mistisme yang diambil dari kisah nyata. Kisah Nyata Boneka Annabelle pada tahun 1970 seorang ibu membeli sebuah boneka raggedy annabelle antik dari toko hobi. Boneka tersebut merupakan hadiah untuk anaknya, Donna. Donna saat itu adalah seorang mahasiswa yang belajar ilmu keperawatan, dan hampir lulus. Dia tinggal disebuah apartemen kecil bersama seorang temannya, Angie yang juga merupakan mahasiswa perawat. Merasa senang dengan boneka ini maka donna meletakannya di tempat tidur sebagai pajangan dan tidak pernah berpikir macam-macam. Kemungkinan kisah nyata
9
boneka Annabelle ini akan sedikit berbeda dari filmnya, karena alur cerita dari boneka annabelle ini masih dirahasiakan.
1.2. Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat, maka fokus penelitian dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Representasi Mistisme Dalam Film Annabelle” 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah ingin mengetahui simbolsimbol Mistisme dalam Film Annabelle. 1.4.
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam bidang keilmuan
komunikasi terutama komunikasi massa, dan pengaruh komunikasi massa terhadap publik. Penelitian ini juga diharapkan menjadi referensi, untuk studi mengenai simbol yang ditampilkan dalam narasi film. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap para produsen, pekerja, dan penikmat film tentang bagaimana sistem tanda ditampilkan pada film.