BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan era teknologi merupakan era yang telah merubah pola pikir manusia untuk mengembangkan ide-ide kreatif mereka dan memulai untuk melakukan banyak penemuan salah satunya di bidang teknologi informasi. Penemuan tersebut telah membantu manusia untuk mendapatkan berbagai sumber informasi yang berasal dari media cetak, eletronik, komunikasi, dan hinga sekarang munculnya internet yang menghilangkan tembok pembatas komunikasi antar individu hingga antar negara. Begitupun juga dengan perkembangan teknologi informasi yang telah membantu di bidang ekonomi hingga membantu jalur perdagangan dan menimbulkan kegiatan usaha yang semakin kompetitif. Informasi tersebut harus cepat akurat, tepat waktu, relevan, lengkap dan tersedia untuk pengguna informasi. Rockart (1995) di dalam Irwansyah (2003) yang menyatakan, bahwa teknologi informasi merupakan sumber daya keempat, setelah sumber daya manusia, uang dan mesin, yang digunakan manager untuk membentuk dan mengoperasikan organisasi.
1
Jumlah informasi yang tersedia sangat banyak, sehingga diperlukan suatu sistem berbasis teknologi untuk mengelola informasi tersebut, yang dikenal dengan istilah sistem informasi. Sistem Informasi sendiri terdiri dari komponen-komponen saling berhubungan yang bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, kontrol, analisa, dan visualisasi dalam suatu organisasi (Laudon, 2006). Sistem informasi perusahaan yang digunakan perusahaan tentunya memiliki tujuan. Dalam hal penggunaan sistem informasi tentunya perusahaan ingin memiliki 6 tujuan utama yaitu operational excellence; new products, services, and business models; customer/supplier intimacy; improved decision making; competitive advantages; dan day to day survival (Laudon,2006). Dengan persaingan ekonomi yang semakin kompetitif, mulai banyak muncul model-model bisnis yang sangat diminati oleh pelaku usaha dan telah didukung dan memanfaatkan teknologi informasi baik model bisnis jasa, production manufacture, wholesales hingga retail. Melihat perkembangan era globalisasi yang sekarang terjadi, model bisnis yang paling menarik dan dapat berkembang serta diikuti oleh pelaku usaha berskala kecil hingga besar adalah model usaha atau bisnis retail. Model bisnis retail ini pun sangat menarik dikarenakan model usaha melakukan transaksi jual beli langsung untuk kebutuhan konsumen terakhir. Perusahaan retail adalah perusahaan yang mengincar atau menargetkan konsumen atau pengguna produk yang
2
akhir tanpa adanya perantara seperti re-seller atau pihak ketiga diantara retail dengan konsumen secara langsung. Perkembangan kegiatan bisnis retail yang semakin pesat dan diiringi dengan perkembangan teknologi informasi telah menyebabkan tugas dan tanggung jawab bagi pihak pengelola atau manajemen di perusahaan semakin berat dikarenakan mulai banyaknya informasi yang datang dari segala arah dan sulit untuk di proses. Oleh karena itu, dikembangkan sistem informasi yang membantu pelaporan keuangan di perusahaan menjadi sistem informasi akuntansi yang berbasis komputer dan terintegrasi dengan tujuan untuk membantu pemakai laporan keuangan dapat melihat laporan keuangan setiap saat dengan lebih cepat dan akurat serta membuat keputusan yang tepat dan cepat sesuai dengan waktuyang dibutuhkan oleh manajemen. Selain itu, sistem informasi akuntansi akan membantu memproses pemilihan informasi yang berkualitas dan disesuaikan dengan kebutuhan end-user computing dari seluruh divisi yang bersangkutan dengan informasi tersebut. Contoh perusahaan yang sudah memakai software sistem informasi akuntansi seperti software SAP adalah salah satu perusahaan retail yang terbesar di Indonesia yaitu PT. Mitra Adiperkasa Tbk (MAP). PT. MAP menggunakan program SAP untuk membantu perusahaannya dalam memilah informasi yang tepat bagi kegiatan operasional perusahaan MAP dikarenakan banyaknya anak perusahaan yang di bawah hak waralabanya. Menurut Torkzadeh (1988), end-user adalah pengguna tidak langsung yang menggunakan komputer melalui orang lain, pengguna perantara yang menentukan
3
laporan-laporan yang mereka terima; dan berguna langsung yang benar-benar menggunakan terminal. Bagaimanapun daam beberapa bagian, penulis membatasi definisi mereka mengenai end-user computing pada individu atau konsumen akhir yang menggunakan produk atau berinteraksi langsung dengan computer. Berdasarkan pembelajaran di bidang sistem informasi akuntansi dan ekonomi, end-user dibagi menjadi dua yaitu pengguna program akhir tanpa adanya suatu bug serta bukan reseller dan pengguna program dengan tujuan pengembangan dan maintance sistem di perusahaan tersebut. Dan kunci utama untuk membuat sistem di perusahaan tersebut berhasil ditentukan dengan kepuasan end-user atas software sistem informasi. Untuk mengukur tingkat kepuasan dari end-user maka dibuatlah model end user computing satisfaction (EUCS). Model ini dikembangkan oleh Doll dan Torkzadeh (1988) yang digunakan membantu pihak manajemen sebagai sinyal untuk mengukur ketidaksesuaian atau keberhasilan suatu software sistem informasi akuntansi perusahaan. Faktor-faktor seperti content, format, accuracy, timeliness, dan ease of use yang dapat mempengaruhi kepuasaan pengguna akhir software sistem informasi serta bagaimana dampak kepuasannya terhadap pengguna akhir merupakan hal yang menarik untuk diteliti. Untuk perusahaan mendapatkan semua tujuan tersebut maka perusahaan perlu menyesuaikan dengan kebutuhan dan kepuasan end-user mulai dari kualitas sistem informasi, akurasi, relevansi dan ketepatan waktu informasi demi menjalankan kinerja perusahaan bekerja secara optimal. Dan tentunya keberhasilan suatu kinerja
4
atau proses bisnis di perusahaan untuk mendapatkan tujuan utama tersebut dilihat dari kemampuan dan kualitas sistem di perusahaan tersebut. Kualitas sistem biasanya terfokus pada karakteristik kinerja sistem. Menurut DeLone dan McLean dalam Livari (2005), kualitas sistem merupakan ciri karakteristik kualitas yang diinginkan dari sistem informasi itu sendiri dan kualitas informasi karakteristik produk. Pendapat lain mengungkapkan definisi yang sama adalah Chen (2010) bahwa “Kualitas sistem merupakan suatu ukuran pengolahan sistem informasi itu sendiri.” Dapat disimpulkan bahwa kualitas sistem informasi dapat dilihat dari menghasilkan informasi yang berkualitas atau output yang berkualitas dan bermanfaat bagi pengguna. Menurut Romney (2011) sistem informasi dapat dikatakan berjalan dengan tujuan perusahaan jika memiliki unsur-unsur seperti manusia, software, hardware, network, dan database. Kualitas sistem yang dimaksud didalam penelitian ini merupakan kualitas dari suatu software. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Tananjaya (2012), kualitas sistem positif signifikan terhadap kepuasan pengguna software sistem informasi akuntansi, yang membuktikan bahwa ada pengaruh kualitas terhadap software sistem informasi akuntansi. Begitupun dengan penelitian Istianingsih (2007) menyatakan bahwa kualitas sistem memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pengguna software sistem informasi akuntansi. Akan tetapi berlainan dengan kualitas sistem, informasi memiliki pengukuran tersendiri. Kualitas Informasi dapat di simpulkan dari beberapa para ahli menjadi
5
suatu pengukuran yang berfokus pada hasil output yang diproduksi oleh sistem serta value output-nya. Menurut Jogiyanto (2005), informasi yang berkualitas memiliki tiga utama yaitu akurat (accuracy), tepat waktu (timeliness) dan relevan (relevant). Keakuratan merupakan salah satu hal yang penting dalam peran pembuat keputusan atas hasil output yang di proses oleh software dari sistem. Keakuratan pada informasi dapat membantu end-user dalam membuat laporan keuangan yang tepat bagi pengambil keputusan perusahaan. Akurat, berarti informasi yang diberikan harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya (Jogiyanto, 2005). Dapat disimpulkan bahwa informasi yang akurat harus bisa dijadikan refrensi dalam pengambilan keputusan walaupun sudah semakin berkurang resikonya dengan dukuangan teknologi informasi masa kini. Walaupun, di Indonesia masih menghadapi masalah atau kesulitan di dalam proses informasi tersebut untuk menjadi suatu informasi yang akurat. Oleh karena itu, pengaruh akurat pada informasi dapat berpengaruh bukan hanya dari hasil output tetapi juga input-nya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Zunaidi, dkk (2011) akurasi tidak memberikan pengaruh terhadap kepuasan dikarenakan software yang digunakan belum sesuai dengan standar manajemen. Sedangkan penelitian Tananjaya (2012) membuktikan bahwa keakuratan dapat memberikan pengaruh yang positif signifikan dengan kepuasan pengunaan software sistem informasi akuntansi. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya (Jogiyanto, 2005). Begitupun juga menurut ahli yang lain Annisa (2010), informasi
6
harus relevan dimana informasi yang predictable, mempunyai feedback value serta tepat waktu. Laporan keuangan yang dibuat oleh sistem informasi akuntansi dan dan hasil output yang akan di pakai oleh end-user diharapkan tidak ada penundaan karena akan kehilangan kemampuan dalam melakukan prediction di pasar. Hasil penelitian Zunaidi, dkk (2011) mengemukakan bahwa relevansi memiliki pengaruh positif signifikan dan memiliki pengaruh yang paling kuat terhadap kepuasan pengguna software sistem informasi akuntansi. Berdasarkan PSAK No. 1 paragraf 05 (IAI,2014:2), bahwa tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang di percayakan kepada mereka. Oleh karena itu informasi yang relevan akan bermanfaat bagi para pengguna apabila tersedia dengan tepat waktu sebelum pemakai kemampuan atau kesempatan untuk mempengaruhi keputusan yang akan diambil. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang ke penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak ada nilainya lagi. Karena
informasi
merupakan
landasan
dalam
pengambilan
keputusan
(Jogiyanto,2005). Dengan persaingan yang begitu kompetitif dan sangat cepat pergerakannya, ketepatan waktu dapat mempengaruhi pengambilan keputusan akan berharga di pasar. Berdasarkan penelitian Zunaidi,dkk (2011) menyatakan bahwa
7
ketepatan waktu atau timeliness memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kepuasan penggunaan software sistem informasi akuntansi. Penelitian ini berdasarkan penelitian terdahulu yang dibuat oleh Zunaidi dkk, (2011) yang meneliti pengaruh akurasi informasi, ketepatan waktu, dan relevansi informasi, terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi dan Tananjaya (2012), yang meneliti mengenai pengaruh kualitas sistem informasi, kualitas informasi dan perceived usefulness terhadap keberhasilan implementasi software akuntansi, sehingga penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya dengan objek yang diteliti sebagai berikut : 1.
Perusahaan retail department store di daerah Jakarta yang menggunakan sistem informasi akuntansi.
2.
Penambahan variabel independennya yaitu kualitas software dari penelitian sebelumnya yang sesuai dengan Zunaidi, dkk (2011).
3.
Variabel perceived usefulnesss tidak di ikut sertakan di dalam penelitian dikarenakan perusahaan yang telah melakukan implementasi sistem informasi akuntansi, telah diberikan pendidikan atau pengunaan software tersebut dan bertujuan untuk menggunakannya secara maksimal, sehingga perceived usefulness sudah memenuhi kepuasan pemakai secara signifikan.
4.
Variabel
dependen
yang
dipakai
dalam
penelitan
replikasi
ini
menggunakan kepuasan end-user sistem informasi walaupun end-user dapat dikatakan sebagai pengguna akan tetapi di dalam penelitan end-user
8
akan di sesuaikan dengan pengguna yang memakai dan pengguna yang bertujuan untuk proses sistem yang lebih teratur dan rapi di bagian divisi accounting di perusahaan tersebut. Berdasarkan uraian-uraian tersebut, ditemukan bahwa hasil penelitian variabel kualitas software masih menemukan hasil yang berbeda-beda dan dapat mempengaruhi keputusan manajemen. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan pengujian kembali penelitian tersebut dengan judul: “Pengaruh Kualitas Software, Akurasi Informasi, Ketepatan Waktu Informasi, dan Relevansi Informasi Terhadap Kepuasan End-User Sistem Informasi Akuntansi” (Studi Empiris pada perusahaan retail di wilayah Jakarta).
1.2 Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka batasan dalam penelitian ini adalah: Responden yang digunakan adalah 1.
Karyawan/pegawai yang merupakan pemakai program atau software accounting di perusahaan retail department store yang berlokasi di Jakarta dan
2.
Karyawan/pegawai yang merupakan di divisi atau departemen bagian accounting di perusahaan retail department store.
9
Penelitian ini untuk menguji kembali pengaruh kualitas software, akurasi informasi, relevansi informasi dan ketepatan waktu informasi terhadap kepuasan end-user sistem informasi akuntansi. Kepuasaan penggunaa terdiri dari banyak faktor, tetapi dalam penelitian ini hanya menggunakan 4 faktor, yaitu kualitas software, akurasi informasi, relevansi informasi dan ketepatan waktu informasi.
1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah, rumusan masalah yang dirumuskan adalah sebagai berikut: 1.
Apakah kualitas software berpengaruh terhadap kepuasan end-user sistem informasi akuntansi?
2.
Apakah akurasi informasi berpengaruh terhadap kepuasan end-user sistem informasi akuntansi?
3.
Apakah ketepatan waktu informasi berpengaruh terhadap kepuasan enduser sistem informasi akuntansi?
4.
Apakah relevansi informasi berpengaruh terhadap kepuasan end-user sistem informasi akuntansi?
5.
Apakah kualitas software, akurasi informasi, relevansi informasi, dan ketepatan waktu informasi bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasaan end-user sistem informasi akuntansi?
10
1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendapatkan bukti empiris bahwa: 1.
Kualitas software berpengaruh terhadap kepuasan end-user sistem informasi akuntansi.
2.
Akurasi informasi berpengaruh terhadap kepuasan end-user sistem informasi akuntansi.
3.
Ketepatan waktu informasi berpengaruh terhadap kepuasan end-user sistem informasi akuntansi.
4.
Relevansi informasi berpengaruh terhadap kepuasan end-user sistem informasi akuntansi.
5.
Kualitas software, akurasi informasi, relevansi informasi, dan ketepatan waktu informasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan enduser sistem informasi akuntansi.
1.5 Manfaat Penelitian Penelitian yang dikerjakan ini sangat menguras tenaga, pikiran, dan mater, serta membutuhkan waktu yang panjang dan kerja keras, maka diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat secara teoritis maupun praktis; 1.
Manfaat Teoritis
11
a. Melalui penelitian ini, penulis ingin memberikan bukti empiris tentang pengaruh kualitas sistem informasi, akurasi informasi, relevansi informasi dan ketepatan waktu informasi terhadap kepuasan end-user sistem informasi akuntansi. b. Penelitian
ini
diharapkan
nantinya
dapat
dijadikan
refrensi
konseptual bagi penelitian selanjutnya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan kemajuan dunia pendidikan akuntansi khususnya untuk sistem informasi akuntansi. 2.
Manfaat Praktis a. Bagi Perusahaan Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan positif bagi
perusahaan
untuk
pembangunan
dan
investasi
sistem
informasinya serta teknologi untuk mendukung sistem informasi tersebut, sehingga dengan sistem informasi yang baik, kinerja enduser di perusahaan akan meningkat dan kepuasaan end-user sistem informasi perusahaan bertambah. b. Bagi End-User Dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi pekerja dalam memahami sistem informasi perusahaan dan memberi feedback apa yang harus dilakukan atau diperbaiki, serta untuk meningkatkan pemahaman end-user tentang sistem informasi. c. Bagi Regulator 12
Diharapkan
dapat
digunakan
sebagai
acuan
atas
refrensi
pembangunan sistem informasi yang terintegrasi dalam rangka memajukan pengetahuan masyarakat akan sistem informasi akuntansi dan memudahkan pemakaian sistem tersebut, serta membantu perusahaan bekerja lebih baik, optimal dan efisien. d. Bagi Penulis Dijadikan
sebagai
pembelajaran
dalam
menganalisis
dan
memperdalam pengetahuan suatu sistem informasi akuntansi di perusahaan retail dan dapat melihat faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan end-user sistem informasi akuntansi sehingga dapat mengembangkan sistem informasi yang semakin handal dan baik ke depannya.
1.6 Sistematika Penulisan Dalam laporan penelitian ini, sistematika pembahasan terdiri dari atas tiga bab, masing-masing uraian yang secara garis besar dapat diterapkan sebagai berikut: BAB I
: Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, penjelasan singkat mengenai bahasan penelitian, batasan masalah, rumusan masalah, tinjauan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. 13
BAB II
: Telaah Literatur Bab ini terdiri atas penjelasan pembahasan secara rinci terkait teori sistem informasi akuntansi, kualitas sistem informasi, kepuasan
end-user sistem
informasi,
pengaruh akurasi
informasi, relevansi informasi, ketepatan waktu informasi dan teori yang digunakan untuk menguatkan hasil penelitian. Teori terkait pengaruh kualitas software, akurasi informasi, relevansi informasi dan ketepatan waktu informasi yang di dalam nya terdapat
indikator
pengukuran
masing-masing
variabel
independen. Pengembangan hipotesis dan metode penelitian. BAB III
: Metode Penelitian Bab ini menjelaskan mengenai pendekatan dan metode peneilitan yang digunakan, unit analisis yang digunakan, populasi dan sampel yang dipakai, sumber data, metode pengumpulan
data,
definisi
operasional
variabel
dan
pengukurannya, serta metode statistik yang digunakan untuk menganalisis data. BAB IV
: Analisis data dan Pembahasan
14
Bab ini terdiri dari objek penelitian, deskripsi penelitian berdasarkan data-data yang dikumpulkan, pengujian dan analisis hipotesis, serta pembahasan hasil penelitian. BAB V
: Simpulan dan saran Bab terakhir ini terdiri atas simpulan, keterbatasan, dan saran yang didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan.
15