BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Dunia pada masa sekarang sedang dihadapkan dengan era globalisasi yang
semakin cepat perkembangannya, salah satunya adalah perkembangan perusahaan yang semakin pesat di berbagai bidang. Di dalam perusahaan manufaktur persediaan bahan baku merupakan asset yang sangat vital. persediaan adalah aktiva, tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, dalam proses produksi atau dalam perjalanan, dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa (Komite Prinsip Akuntansi Keuangan Indonesia, 2012). Proses produksi merupakan proses perubahan bentuk dan peningkatan daya guna dari suatu bahan baku menjadi barang-barang yang sudah diolah dan siap dipasarkan dengan melibatkan faktor-faktor produksi dalam pelaksanaanya. Pengolahan penggunaan persediaan bahan baku yang efektif dan efisien sangat penting, karena berhubungan dengan penghematan biaya produksi perusahaan, dan dapat meningkatkan laba. Berbagai kendala dan masalah yang kompleks timbul seiring dengan perkembangan perusahaan. Perusahaan manufaktur harus memiliki persediaan yang cukup di tangan untuk memenuhi kebutuhan persediaannya dan tetap harus menghindari tingkat persediaan yang berlebih. Para pengusaha selalu memberikan perhatian yang besar pada persediaan bahan baku karena bila tanpa persediaan bahan baku,
1
2
proses produksi tidak dapat berlangsung secara berkesinambungan karena kebutuhan bahan baku untuk pelaksanaan proses produksi tidak dapat terpenuhi. Dan tentunya para pengusaha akan berhadapan dengan risiko bahwa perusahaannya suatu waktu tidak dapat memenuhi permintaan-permintaan pelanggan, yang juga berarti bahwa perusahaan akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang seharusnya didapatkan. Akan tetapi kelebihan persediaan bahan baku tentu juga akan berakibat buruk pada kinerja perusahaan, karena setiap rupiah yang di investasikan dalam persediaan tidak dapat memberikan pendapatan atau tidak terjadi perputaran uang atau modal, adanya investasi persediaan yang terlalu besar akan mempengaruhi jumlah biaya penyimpanan, semakin besar jumlah persediaan yang disimpan makan semakin besar pula biaya penyimpanan yang dikeluarkan. Persediaan yang menganggur menyebabkan tingginya kemungkinan kerusakan dan kehilangan
produk.
Selanjutnya
kekurangan
persediaan
menyebabkan
terganggunya proses produksi, sumber daya akan mengalami pengangguran, terjadinya pemesanan dalam jumlah yang cukup sering terjadi sehingga mengakibatkan biaya pemesanan dan biaya produksi terlalu tinggi. Pada
dasarnya
semua
perusahaan
mengadakan
perencanaan
dan
pengendalian persediaan bahan baku dengan tujuan menekan (meminimumkan) biaya dan untuk memaksimumkan laba. Semakin tinggi tingkat perputaran bahan baku atau semakin cepat perputaranya berarti makin pendek tingkat dana dalam persediaan sehingga dibutuhkan dana yang relatif kecil. Sebaliknya semakin rendah tingkat perputaran bahan baku atau semakin lambat perputaranya berarti
3
semakin panjang terikatnya dana dalam persediaan. Dalam hal ini juga akan berpengaruh pemenuhan dana berasal dari luar perusahaan yang harus menanggung biaya bunga dan besarnya bunga akan ditentukan lama pendeknya pengembalian pinjaman (Gitosudarmo, 2002:93). Sekarang ini masih banyak perusahaan yang melakukan persediaan tanpa memperhitungkan perencanaan dan hanya di dasarkan pada perkiraan saja, sehingga menyebabkan persediaan bahan baku tidak terkontrol. Padahal dalam menghadapi persaingan yang terjadi sangat diperlukan sistem yang terstruktur untuk menghasilkan sebuah informasi dalam sajian yang dibutuhkan oleh pemakainya sehingga dapat bermanfaat bagi kemajuan perusahaan. Penerapan teknologi informasi yang berperan penting dalam kegiatan perusahaan adalah sistem informasi akuntansi. Dalam sistem akuntansi persediaan secara manual, diselenggarakan dua catatan akuntansi, di fungsi gudang dan di fungsi akuntansi. Dibagian gudang diselenggarakan kartu gudang untuk mencatat kuantitas persediaan dan mutasi tiap jenis barang yang disimpan di gudang, biasanya kartu gudang tidak berisi data harga pokok tiap jenis barang, namun hanya berisi informasi kuantitas tiap jenis barang yang disimpan di gudang. Kartu gudang ini disimpan dalam arsip di kantor gudang untuk mencatat mutasi kuantitas fisik barang di gudang. Di samping kartu gudang, bagian gudang juga menyeleggarakan kartu barang yang ditempelkan pada tempat penyimpanan barang. Kartu gudang ini berfungi sebagai identitas barang yang disimpan, untuk memudahkan pencarian barang dan sekaligus untuk mencatat mutasi kuantitas barang. Dibagian kartu persediaan
4
dalam fungsi akuntansi diselenggarakan kartu persediaan yang digunakan untuk mencatat kuantitas dan harga pokok barang yang di simpan di gudang. Kartu persediaan ini berfungsi sebagai alat kontrol catatan kuantitas barang yang diselenggarakan oleh bagian gudang. Apabila perusahaan menerapkan sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku yang terkomputerisasi, maka keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh antara lain adalah perusahaan memperoleh informasi yang akurat mengenai nilai dan posisi sistem informasi akuntansi persediaan, dengan adanya sistem pencatatan dan pelaporan persediaan. Hal tersebut merupakan informasi dasar dalam pengambilan keputusan mengenai waktu dan jumlah bahan baku yang harus segera dipesan untuk dapat memenuhi kebutuhan operasi perusahaan. Muktiadji dan Hidayat (2006) melakukan penelitian tentang sistem pengendalian persediaan bahan baku dalam menunjang efektivitas proses produksi studi kasus pada PT X. Hasil penelitian menunjukan bahwa PT X telah menerapkan sistem pengendalian persediaan bahan baku dengan membuat perencanaan dan pengawasan kebutuhan bahan baku sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan perusahaan, di mana peranan sistem pengendalian persediaan bahan baku sangatlah penting dalam menunjang efektivitas proses produksi. Pada umumnya kebutuhan akan sistem pengendalian persediaan muncul karena adanya permasalahan yang mungkin dihadapi oleh perusahaan berupa terjadinya kelebihan atau kekurangan persediaan, menurut Sutarman (2003) dalam Sutjiadi (2014). Sistem informasi akuntansi yang digunakan suatu perusahaan
5
tergantung dari skala usahanya. Dengan adanya pengendalian yang baik dan teratur dalam mengelola persediaan bahan baku, pimpinan perusahan akan memperoleh laporan-laporan yang bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas perusahaan, mengetahui sehat tidaknya perusahaan tersebut dan apakah terhindar dari penyelewengan wewenang yang mengarah pada asset perusahaan atau tidak, sistem informasi akuntansi persediaan juga dapat membantu pemimpin perusahaan untuk mengambil keputusan dan pertanggung jawaban dalam memimpin perusahaan. Sistem informasi akuntansi adalah proses berbagai transaksi keuangan dan transaksi non keuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan (Hall, 2007:10). Sistem informasi akuntansi berhubungan mencakup beberapa elemen yaitu formulir, catatan dan alat-alat yang digunakan manajemen untuk mengendalikan kegiatan perusahan. Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam atau mencatat transaksi dari bukti yang ada. Bukti catatan dapat berupa buku jurnal dan buku besar. Dalam melakukan kegiatan tulis-menulis, dapat diperlukan alat-alat bantu seperti komputer. Sistem akuntansi persediaan bertujuan untuk mencatat mutasi setiap jenis persediaan yang disimpan di gudang. Sistem ini berkaitan erat dengan sistem penjualan, retur penjulan, sistem pembelian, sistem retur pembelian, dan sistem akuntansi biaya produksi (Mulyadi, 2008:553). Anthony (1965) mengakui pentingnya karakteristik sistem informasi akuntansi yang berkaitan dengan pekerjaan. Karakteristik sistem informasi akuntansi dibedakan dari beberapa dimensi, yaitu: informasi yang diarahkan pada
6
informasi keuangan atau non keuangan, informasi untuk kepentingan internal atau external, informasi masa lalu (historis) atau masa depan (future). Dari pemaparan diatas jelas sekali bahwa UD Nanita yang bergerak dalam bidang kosmetik sebagai salah satu perusahaan manufaktur sangat membutuhkan penerapan sistem informasi akuntansi yang terstruktur dan terkendali dalam pelaksanaan kegiatan perusahaannya agar pemimpin perusahaan mempunyai laporan yang akurat dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam upaya untuk mencapai kinerja perusahaan yang optimal. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini yaitu: 1.
Bagaimana sistem informasi akuntansi persediaan pada UD Nanita?
2.
Bagaimana pengendalian intern persediaan bahan baku pada UD Nanita?
3.
Bagaimana pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi pada UD Nanita?
1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui pelaksanaan sistem informasi akuntansi persediaan pada UD Nanita.
2.
Untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi pengendalian intern bahan baku pada UD Nanita.
3.
Untuk mengetahui pengaruh dan manfaat yang terjadi dengan diterapkan nya sistem informasi akuntansi pada UD Nanita.
7
1.4
Manfaat Penelitian Adapun penelitian yang diharapkan dari penelitian ini dapat bermanfaat secara teroretis maupun praktis sebagai berikut:
1.
Manfaat Teoretis Diharapkan agar penulisan karya tulis ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan yang berguna serta dapat menjadi referensi bagi semua pihak yang berkepentingan dengan permasalahan yang diambil dan analisis yang dibahas dalam penelitian ini.
2.
Manfaat Praktis Penelitian ini harapkan akan dapat membantu atau menjadi referensi dan pertimbangan yang berguna bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan serta pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan di masa yang akan datang.
1.5
Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan terbatas pada lingkungan perusahaan UD Nanita
dalam hal data inventory nya yaitu data stock bahan baku sebagai asset utama dan sistem informasi akuntansi di dalam perusahaan. Data yang di analisis adalah data yang berhubungan dengan stock perusahaan UD Nanita yaitu tahun 2016. Data stock UD Nanita terdiri dari jenis bahan baku, data supplier, daftar harga bahan baku, data customer, dan laporan persediaan.