BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Isu globalisasi yang sedang hangat dan terus bergerak nampaknya telah menjadi bahan bahasan berbagai pihak yang terlibat dalam perdagangan internasional. Sekalipun banyak mengundang tantangan atas isu tersebut, ternyata persoalannya tetap bermuara pada masalah peluang dan tantangan. Globalisasi bukanlah persoalan yang sangat menakutkan sehingga tidak dapat diatasi sebab globalisasi tetap menjanjikan peluang bisnis bagi siapa saja, selama tantangannya dapat diatasi dengan baik. Ketidakmampuan mengantisipasi perkembangan global dengan memperkuat fundamental menajemen akan mengabikatkan pengecilan dalam volume usaha yang pada akhirnya akan mengakibatkan kebangkrutan perusahaan. Kebangkrutan merupakan masalah yang sangat penting yang harus di waspadai oleh perusahaan. Apabila suatu perusahaan telah bangkrut berarti perusahaan tersebut benar-benar mengalami kegagalan usaha, oleh karena itu perusahaan sedini mungkin untuk melakukan berbagai analisis terutama analisis tentang kebangkrutan. Analisis kebangkrutan dilakukan untuk memperoleh peringatan awal adanya tanda - tanda kebangkrutan. Semakin awal tanda - tanda kebangkrutan tersebut, maka semakin baik bagi pihak manajemen karena pihak manajemen bisa melakukan perbaikan - perbaikan. Pihak kreditur dan juga pihak
1
2
pemegang saham bisa melakukan persiapan - persiapan untuk mengatasi berbagai kemungkinan yang buruk terjadi pada perusahaan. Investor dan kreditor sebagai pihak yang berada diluar perusahaan dituntut mengetahui perkembangan yang ada dalam perusahaan untuk mengamankan investasi yang telah dilakukan. Ketidakmampuan untuk membaca sinyal - sinyal kesulitan usaha akan mengakibatkan kerugian dalam investasi yang telah dilakukan. Untuk mengatasi hal tersebut investor harus bisa mendeteksi kemungkinan kesulitan keuangan adalah sinyal dari dalam perusahaan yang berupa indikator kesulitan keuangan (Darsono dan Ashari, 2005: 101). Berbagai analisis di kembangkan untuk memprediksi awal kebangkrutan perusahaan. Analisis yang banyak digunakan adalah analisis Altman Z-Score dimana analisis ini mengacu rasio - rasio keuangan perusahaan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio yang dapat menjelaskan atau memberi gambaran analisis Altman Z-Score tentang baik buruknya keadaan atau kondisi keuangan suatu perusahaan. Sedangkan yang digunakan dalam analisis ini yaitu laporan neraca dan laporan laba rugi. Banyaknya perusahaan rokok yang sudah berdiri di Indonesia telah menciptakan persaingan yang sangat ketat dalam industri rokok (baik yang legal dengan cukai maupun tidak). Hal ini menjadi suatu tantangan tersendiri bagi industri rokok legal yang sudah mempunyai nama besar seperti Gudang Garam, Djarum, Sampoerna, Bentoel, dan lain-lain agar tidak gagal dalam perjalanan bisnisnya. Ada dua macam kegagalan, yaitu kegagalan ekonomi dan kegagalan
3
keuangan.
Kegagalan
ekonomi
suatu
perusahaan
dikaitkan
dengan
ketidakseimbangan antara pendapatan dengan pengeluaran. Kegagalan ekonomi juga bisa disebabkan oleh biaya modal perusahaan yang lebih besar dari tingkat laba atas biaya histories investasi. Sementara itu, sebuah perusahaan dikategorikan gagal
keuangannya
jika
perusahaan
tersebut
tidak
mampu
membayar
kewajibannya pada waktu jatuh tempo, meskipun aktiva total melebihi kewajibannya. Keadaan ini sering didefinisikan sebagai insolvensi teknis (technical insolvency). Tentu saja, sebuah perusahaan juga akan dinyatakan pailit jika total kewajibannya melebihi nilai wajar dari aktiva totalnya. Jika diperhatikan masyarakat di pedesaan sekarang ini lebih cenderung memilih rokok yang murah harganya dibandingkan dengan rokok yang bermerek. Hal ini dikarenakan himpitan ekonomi yang semakin menjepit keuangan mereka untuk membeli rokok bermerek yang lebih mahal. Selain faktor tersebut, masyarakat sudah mulai memahami arti pentingnya kesehatan bagi dirinya. Sudah banyak pula masyarakat yang sudah mengurangi kebiasaan merokoknya. Hal-hal di atas merupakan beberapa penyebab mulai menurunnya kinerja perusahaan rokok di Indonesia. Penurunan kinerja keuangan perusahaan akan berdampak negatif terhadap lesunya para investor dalam menanamkan sahamnya pada perusahaan serta berkurangnya aktivitas perdagangan saham, hal itulah yang akan mengakibatkan penurunan harga saham serta penurunan volume penjualan. Semakin banyaknya perusahaan yang memasyarakatkan sahamnya (go public), hal ini menandakan bahwa dalam memperluas usahanya atau ekspansi perusahaan cenderung memilih penjualan saham sebagai alternatif pembiayaan.
4
Karena hal tersebut merupakan sumber pembiayaan yang murah dan fleksibel dibanding dengan pembiayaan melalui hutang. Demikian juga dengan perusahaan rokok dari tahun ke tahun semakin banyak yang memasarkan sahamnya dipasar modal. Perusahaan rokok saat ini mempunyai prospek yang cukup baik, karena produk yang dihasilkan merupakan kebutuhan masyarakat umum, sehingga permintaan akan produk tersebut mengalami peningkatan. Dalam hal ini bukan berarti perusahaan rokok tidak mengalami tantangan, karena perusahaan rokok juga semakin bertambah dan melakukan perluasan, sehingga terjadi persaingan yang semakin ketat terutama dalam memasarkan produk. Persaingan yang semakin tinggi mengharuskan perusahaan rokok yang telah go public untuk lebih memperhatikan kinerja keuangannya. Dalam teori ekonomi manajerian (Douglas, 1994), persaingan yang semakin ketat cenderung menyebabkan return yang diperoleh mengarah pada keseimbangan. Pada kondisi ini akan memaksa manajemen untuk beroperasi secara efektif dan efisien agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan meningkatkan daya saing. Perusahaan yang tidak mampu mempertahankan kinerja atau mengalami kemunduran akan tergeser dari industri dan memungkinkan terjadinya kebangkrutan. Daya saing perusahaan sangat ditentukan oleh kinerja perusahaan itu sendiri. Salah satu aspek penting mengenai kinerja perusahaan adalah aspek keuangan. Gambaran kondisi keuangan suatu perusahaan dapat dilihat dari hasil analisa terhadap laporan keuangan. Analisa yang dilakukan terhadap laporan keuangan
5
perusahaan adalah untuk mengetahui tingkat keuntungan dan tingkat resiko atau tingkat kesehatan perusahaan. Analisis laporan keuangan yang banyak digunakan adalah analisis rasio. Analisis Laporan keuangan hanya menekankan pada aspek keuangan, hal ini menjadikan kelemahan dalam analisis laporan keuangan maka dari itu diperlukannya suatu alat analisis untuk menggabungkan berbagai aspek keuangan tersebut, alat tersebut merupakan analisis kebangkrutan. Analisis kebangkrutan penting dilakukan dengan pertimbangan kebangkrutan suatu perusahaan terbuka (go public). Analisis kebangkrutan yang digunakan adalah metode Altman Z-score yang dapat memprediksi secara akurat tentang kinerja perusahaan, serta kemungkinan kondisi kesehatan perusahaan tersebut di masa mendatang apakah akan mengalami kebangkrutan, rawan bangkrut atau dalam kondisi sehat. Berdasarkan dengan uraian latar belakang diatas, maka penelitian ini diberi judul “Analisis Kebangkrutan Dengan Metode Altman Z-Score Pada Perusahaan Rokok Go Public Di Bursa Efek Indonesia”.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana memprediksi kebangkrutan dengan menggunakan metode Altman Z-Score pada perusahaan rokok go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?”
6
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aplikasi analisis kebangkrutan dengan metode Altman ZScore untuk mempredeksi potensi kebangkrutan pada perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007 – 2011.
1.4. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah pengetahuan atau bahan referensi bagi mahasiswa yang akan mengadakan penelitian mengenai Analisis kebangkrutan dengan metode Z-Score serta merupakan kesempatan untuk mempraktekkan teori-teori yang diperoleh dari bangku kuliah. b. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi laporan keuangan diantaranya : 1. Perusaahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan nantinya bagi manajemen perusahaan khususnya perusahaan rokok go public mengenai prediksi kebangkrutan dalam mengambil kebijakan atau keputusan. 2. Investor Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alat bantu dalam mempertimbangkan keputusan investasinya di pasar modal.
7
1.5. Ruang Lingkup Masalah Untuk mencegah pembahasan yang meluas pada penulisan skripsi ini, sehingga pembatasan permasalahan mencakup sebagai berikut : 1. Objek penelitian adalah laporan keuangan perusahaan rokok go public yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi yang telah diperoleh di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2008 – 2011. 2. Penelitian analisis kebangkrutan dengan menggunakan “metode Altman ZScore” dalam menilai potensi kebangkrutan pada perusahaan rokok go public, yaitu rasio likuiditas yag terdiri dari rasio modal kerja terhadap total aktiva (X1), Rasio profitabilitas yang terdiri dari rasio laba ditahan terhadap total aktiva (X2) dan Rasio laba sebelum pajak terhadap total aktiva (X3), Rasio aktivitas yang terdiri dari rasio nilai pasar saham terhadap nilai buku hutang (X4) dan rasio penjualan terhadap total aktiva (X5).