1
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Dalam era kompetisi global dan industrialisasi yang semakin canggih,
penuh dengan innovasi dan sistematik saat ini, banyak perusahaan mencari alternatif unggulan agar dapat meningkatkan keuntungan. Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan keuntungan dan menekan biaya perusahaan. Misalnya menambah kapasitas produksi, meningkatkan kualitas, meningkatkan pelayanan konsumen, efisiensi terhadap sistem produksi. Untuk memenuhi tersebut ,maka dilakukan peerbaikan-perbaikan yang dilakukan secara terus –menerus sehingga dapat mendapatkan ide dan pemikiran serta cara yang paling efektif dan efisien untuk melakukan perbaikan. Perbaikan dari sistem manufaktur adalah salah satu usaha yang dilakukan perusahaan, agar dapat merespon perubahan yang setiap waktu harus dikontrol 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
untuk melihat kondisi pasar di dunia. PT. Framas Indonesia yang mempunyai core bisnis di bidang usaha manufaktur plastic injeksi dan mold dies untuk industri alas kaki dalam memenuhi kebutuhan pelanggan atau customer lokal sampai ke luar negeri, perubahan dan perbaikan kualitas sangatlah penting untuk memenuhi perubahan yang dilakukan oleh perusahaan brand alas kaki ternama di dunia seperti adidas group, ECCO, NIKE dan lain - lain. Terlebih saat ini menjelang akhir tahun 2014 untuk brand adidas group sedang berada di atas angin dari pesaing utamanya yaitu NIKE dimana dalam segmen sepatu olahraga bola, klub raksasa bola dunia yaitu Manchester United dari Inggris telah meneken kontrak iklan dengan adidas. Hal ini tentu berdampak pada target produksi yang terus melonjak dengan memaksimalkan kapasitas produksi yang ada. Efektifitas mesin untuk berproduksi menjadi andalan utama dalam pencapaian target tanpa melupakan tuntutan kualitas. Cara umum yang digunakan adalah melakukan perbaikan terus menerus atau biasa disebut dengan continous imrpovement. Namun perbaikan yang dilakukan belum kepada masalah yang sesungguhnya. Karena kurang efektifnya sistem atau metode yang mampu mengukur kinerja sesungguhnya dari peralatan dan solusi terhadap permasalahannya. Pencapaian target produksi didukung oleh efektifitas mesin dalam berproduksi dengan tepat waktu telah dijadwalkan. Efektifitas mesin yang dimaksud adalah kemampuan mesin dalam berproduksi untuk menghasilkan produk yang berkualitas baik dengan waktu efektif yang tersedia. Pemilihan metode perbaikan sangatlah penting untuk melihat sejauh mana metode tersebut cocok atau tidak dalam perbaikan proses tersebut. Salah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
satu metode kinerja dan dan efektifitas mesin yang digunakan adalah OEE atau Overall Equipment Effectiveness. Metode ini terdiri dari 3 ( tiga ) faktor utama yang saling berhubungan yaitu kemampuan, ketersediaan dan kualitas. Penanganan dan analisa proses yang masih rendah dalam produksi injeksi outsole atau tapak kaki luar, mempengaruhi efektifitas mesin injection dalam pencapaian output dan tingkat kualitas produk dari Departemen Produksi Outsole. PT. Framas Indonesia fokus untuk mengurangi waktu berhenti yang terjadi dalam proses inject outsole hingga mencapai tahap yang maksimal dalam peningkatan OEE dan sekaligus sebagai peningkatan kualitas produk untuk menurunkan losses atau kehilangan – kehilangan baik dari bahan mentah atau raw material maupun dari produk jadinya. Tingkat kesadaran dan kepedulian operator atau worker tentang efektifitas mesin dan cara pengukuran terhadap performa mesin dalam berproduksi masih rendah. Standarisasi mesin belum diwujudkan sehingga kondisi mesin dalam berproduksi tidak optimal. Perawatan mesin meliputi pembersihan atau cleaning dan preventive maintenance atau perawatan sebelum terjadi kerusakan atau kondisi abnormal belum dilakukan dengan maksimal. Adanya tindakan perbaikan diperlukan untuk memperbaiki tingkat efektifitas mesin dalam berproduksi. Dari sisi maintenance, perlu dilakukan perbaikan – perbaikan dalam jangka pendek dan jangka panjang baik dalam tindakan menjaga agar kondisi mesin tetap dalam keadaan prima atau biasa disebut dengan tindakan preventive yang terjadwal dengan berkala selama satu periode putaran untuk seluruh mesin maupun dalam tindakan memperbaiki kondisi mesin yang mengalami kondisi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
haus, abnormal dan dis-fungsi laninya. Disamping ketersediaan spare parts atau area gudang administrasi spare parts dalam mengadakan dan menginventarisir kondisi suku cadang dari setiap mesin, setiap jenis dan karakter penggunaan mesin sampai dengan masa periode life time dari setiap jenis suku cadang. Dan tidak ketinggalam yang sama pentingnya yaitu tindakan mengevaluasi dari sisi pemasok atau supplier dari suku cadang mesin yang ada. Usaha dan improvement fokus untuk memberikan rencana – rencana perbaikan yang berpengaruh pada nilai faktor OEE, sehingga kualitas dan target produksi bisa tercapai sesuai rencana yang telah disusun dengan tingkat performa mesin yang optimal sesuai ketersediaan waktu yang telah direncanakan. OEE akan menjadi indikator kemampuan mesin yang utama, sebagai tolak ukur efektifitas mesin dan pengaruhnya terhdap nilai produktifitas yang mempunyai hubungan sebanding, bila nilai OEE naik maka produktifitas akan naik, begitu juga sebaliknya. Maka dalam penelitian ini akan berfokus pada usaha rencana perbaikan sehingga memberikan dampak yang signifikan terhadap performa mesin dalam proses produksi dengan tolak ukur OEE hingga titik optimal. 1.2
Rumusan Permasalahan Departemen Produksi Outsole memiliki 95 unit mesin injection plastic.
Dari evaluasi data tahun 2014 rata – rata OEE untuk area produksi Outsole adalah 55,6 %, kemudian rata – rata OEE dari 3 (tiga) mesin injection outsole yang paling rendah adalah mesin 407 sebesar 40,3 %,. Dengan melihat target OEE untuk mesin injeksi outsole pada tahun 2014 sebesar 72 % dan mengalami
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
kenaikan pada tahun 2015 menjadi 80 % atau mengalami kenaikan sebesar 10 % dari periode sebelumnya maka perlu adanya tindakan perbaikan agar bisa kembali mencapai target yang ditetapkan. Rencana perbaikan dalam proses injek plastik di mesin ini menjadi fokus penelitian, karena usaha perbaikan yang bisa dilakukan akan memberikan dampak yang besar bagi keseluruhan nilai indikator pada mesin termasuk nilai OEE. 1.3
Batasan Masalah Agar objek penelitian lebih fokus maka dilakukan batasan atau ruang
lingkup seperti di bawah ini : 1.3.1 Pengambilan data untuk penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu sekitar satu bulan yaitu minggu ke 5 sampai dengan minggu ke 8 karena penelitian harus dilakukan langkah demi langkah tanpa mengganggu proses produksi yang ada, dan selama pemulisan penelitian ini memungkinkan melakukan pengambilan data yang sifatnya untuk mendukung hasil analisa. 1.3.2 Penelitian dilakukan di departemen produksi outsole PT. Framas Indonesia yang memiliki 95 unit mesin injection plastic meliputi 7 ( tujuh ) line cell produksi, yaitu Chaos, Quick Rugby, C1, C2, C3, T5 Kakari, Messi Jr, Control 1.0 dan AdiJW, penelitian hanya berfokus pada satu mesin injeksi plastik outsole no 407 dengan pertimbangan nilai rata – rata OEE yang paling rendah dan membutuhkan tindakan perbaikan untuk mengembalikan nilai efektifitas mesin dengan berfokus pada program rencana perbaikan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
1.3.3 Tujuan penelitian ini untuk memberikan rencana langkah perbaikan dalam pencapaian target OEE dengan mengurangi downtime stoppages dan usaha – usaha perbaikan sebatas yang dapat dilakukan secara internal departemen produksi outsole itu sendiri maupun yang membutuhkan dukungan dari section lain sebagai area section pendukung, ataupun berupa informasi kepada departemen terkait. 1.4
Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan nilai OEE sesuai dari
standard target yang ditetapkan dan filosofi OEE itu sendiri. Dengan mengetahui jenis – jenis downtime dan pengaruhnya terhadap OEE sebagai nilai indikator pada proses inject plastic Outsole di department produksi Outsole PT. Framas Indonesia serta identifikasi area kritis dalam proses yang berpengaruh besar terhadap terjadinya produk cacat, sehingga tujuan yag akan dicapai adalah memberikan memberikan desain program perbaikan untuk meningkatkan efektifitas mesin ( OEE ) yang diberikan kepada departemen terkait. 1.5
Metode Pengambilan Data. Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis menggunakan dua jenis metode
dalam mengumpulkan data, yaitu metode pengumpulan data primer dan metode pengumpulan data sekunder.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
1.5.1 Metode Pengumpulan Data Primer Metode ini digunakan untuk mendapatkan data teknik yang sebenarnya dalam riset atau pengamatan secara langsung yang dilakukan. Metode ini dapat dilakukan dengan cara wawancara yaitu penulis melakukan diskusi atau tanya jawab dengan pembimbing di lapangan serta teknisi atau operator atau worker. 1.5.2 Metode Pengumpulan Data Sekunder 1. Laporan Perusahaan, 2. Literatur, 3. Penelitian sebelumnya, dan 4. Buku-buku yang berkaitan dengan OEE dan kualitas. 1.6
Sistematika Penulisan Dalam penulisan penelitian ini disusun secara sistematika yang
memudahkan pembaca untuk memahami penelitian ini. Bagian – bagian tersebut akan diuraikan menjadi beberapa bab yaitu sebagai berikut : 1.
Bab Pertama, Pendahuluan, pada bab ini akan memberi gambaran tentang
latar belakang penelitian yang menggambarkan masalah yang terjadi secara umum, kemudian akar – akar masalah dan keterkaitannya akan dirumuskan dalam diagram keterkaitan masalah sehingga didapat inti masalah yang akan dipecahkan. Pada bab ini juga dijelaskan tentang tujuan penelitian dan ruang lingkupnya, metodologi penelitian yang digambarkan dalam diagram alir yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
menjelaskan langkah – langkah dari penentuan topik samapi diambil kesimpulan. 2.
Bab Kedua, Landasan teori, berisikan teori yang mendukung penelitian
ini, antara lain teori tentang konsep OEE dan 7 tools quality sebagai alat analisa. Teri – teori ini diambil dari beberpaa referensi baik berupa buku, jurnal ataupun situs internet. 3.
Bab Ketiga, Metodologi Penelitian, bab ini berisikan metode atau cara
dalam melakukan penelitian 4.
Bab Keempat, Pengumpulan data, bab ini berisikan data – data yang akan
dipakai untuk analisa, baik yang berupa data utama maupun data pendukung, wawancara dan pengamatan langsung di lapangan. Pada bab ini juga menjelaskan profil dari perusahaan sebagai tempat studi kasus 5.
Bab Kelima, Analisa, pada bab ini menjelaskan anailsa yang dilakukan
terhadap data – data yang sudah diuraikan di bab sebelumnya, kemudian dirumuskan ususlan perbaikan berdasarkan hasil analisa tersebut. 6.
Bab Keenam, Kesimpulan, pada bab ini berisikan rangkuman dari
keseluruhan penelitian yang telah disusun.
http://digilib.mercubuana.ac.id/