BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia telekomunikasi di Indonesia begitu pesat. Hal ini ditandai dengan banyak munculnya operator-operator baru sehingga membawa konsekuensi munculnya persaingan yang sangat ketat dalam jasa telekomunikasi. PT.Telkomsel adalah operator seluler terbesar di Indonesia. Namun demikian, PT.Telkomsel mempunyai kelemahan yang mungkin dapat dirasakan oleh pelanggan. PT.Telkomsel senantiasa memperbaiki kelemahan yang ada dengan selalu meningkatkan kemampuannya untuk mengatasi masalah yang terjadi. Dalam kegiatan operation dan maintenance network, PT. Telkomsel tidak terlepas dari gangguan jaringan terhadap Base Transceiver Station (BTS). Terjadinya gangguan ini diketahui dengan indikator munculnya alarm gangguan (faulty alarm). Munculnya alarm-alarm gangguan ini mengindikasikan terjadinya gangguan yang dapat mengganggu perfornmansi
dan kualitas komunikasi PT.
Telkomsel. Dengan munculnya alarm-alarm gangguan yang kritis dan penting, maka perlu dif13okuskan site mana yang lebih mendesak (urgent) untuk penempatan resource dan perangkat serta mempercepat mana yang akan di handle terlebih dahulu sehingga alarm gangguan dapat diminimalisir. Dalam meminimalkan alarm gangguan agar lebih efektif, maka dilakukan dengan cara meminimalkan alarm kritis dan major dari yang besar ke yang kecil (rundown) karena alarm-alarm ini sangat impact service sehingga lebih efektif dalam penggunaan resource dan perangkat, serta cost activity. Dengan resource dan perangkat yang terbatas, gangguan yang terjadi harus secepat dan seefisien mungkin diatasi. Analisis terhadap gangguan Base Transceiver Station (BTS) perlu dilakukan secara tepat, akurat, dan cepat sehingga kegiatan penanganan gangguan (error handling) dapat dilakukan secara efisien dan terfokus sehingga mengurangi gangguan. 1.2 Rumusan Masalah Hal-hal yang dibahas dalam Tugas Akhir ini adalah : 1. Analisis terhadap alarm gangguan yang mempengaruhi kinerja BSC dan BTS area Jawa Barat 13
2. Langkah-langkah yang dilakukan untuk meminimalkan alarm gangguan dengan jumlah resource, perangkat, dan team engineer yang terbatas. 1.3 Tujuan dan Kegunaan 1.3.1
Tujuan Tujuan dari tugas akhir ini adalah menganalisis alarm gangguan yang mempengaruhi kinerja jaringan BSC dan BTS serta bagaimana langkah untuk meminimalkan alarm gangguan.
1.3.2
Kegunaan Kegunaan dari tugas akhir ini adalah meminimalkan alarm gangguan dengan cara pemfokusan site yang lebih urgent untuk penempatan resource, perangkat, dan team secara efektif.
1.3.3
Parameter Pengujian Analisis Untuk mendukung analisa terhadap sistem yang dibuat, maka digunakan parameter – parameter berikut untuk diuji : 1. Parameter gangguan power. 2. Parameter gangguan transmisi. 3. Parameter Outage Down. 4. Parameter gangguan blocking.
1.4 Batasan Masalah Dalam pembahasan tugas akhir ini permasalahan dibatasi dalam ruang lingkup sebagai berikut : 1. Tidak membahas tingkat keamanan/security baik dari segi hardware maupun software. 2. Aplikasi ini hanya membahas faulty network alarm. 3. Data yang dikelola dalam aplikasi ini hanya data yang sudah disediakan oleh pihak PT. Telkomsel pada database server Network PT. Telkomsel. 4. Data yang dianalisis merupakan data alarm history gangguan jaringan BTS bulan Juni 2009. 5. BSC dan BTS yang menjadi data potensi merupakan BSC dan BTS 2G yang berada dalam lingkup PT. Telkomsel Divisi Network Operation Regional IV Jawa Barat. 6. Analisis hanya dilakukan berdasarkan data history yang ada dan disediakan oleh pihak Telkomsel. 14
7. Tidak membahas Quality Assurance dan Aspek Bisnis serta Ekonomi. 1.5 Metodologi Penelitian Metodologi pengerjaan tugas akhir ini terdiri dari beberapa tahapan yakni : 1. Observasi pengumpulan data Mengumpulkan data dan informasi dari PT. Telkomsel Divisi Network Operation Regional IV Jawa Barat terutama Unit OMC yang dapat digunakan pada tahapan pengembangan perangkat lunak. 2. Study Literatur Pada tahap ini dilakukan pengumpulan literatur terkait Standar Operation Unit OMC (Operation and Maintenance Center) dan pemrograman PHP, MySql, Oracle serta perancangan tool yang digunakan untuk membantu analisis. 3. Pengembangan Perangkat lunak Metode yang digunakan tugas akhir ini metode waterfall terdiri dari tahapan: a. Analisis kebutuhan Pada tahap ini menganalisis kebutuhan pengguna terutama spesifikasi kebutuhan perangkat lunak yang berkaitan dengan data log alarm. b. Perancangan Pada tahap ini merancang modul dari spesifikasi kebutuhan perangkat lunak. Transformasi setiap bagian dari spesifikasi kebutuhan menjadi modul-modul perancangan sehingga menghasilkan model solusi dalam bentuk rancangan konteks diagram, DFD, basisdata, dan interface.
c. Implementasi (coding) Pada tahap ini perangkat lunak diimplementasikan dalam bentuk coding program dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan pengelolaan database MySql. d. Pengujian (Testing) Pada tahap ini akan dilakukan pengujian. 4. Analisis Data Tahap ini merupakan tahap terpenting. Dari data yang disajikan aplikasi kemudian dilakukan analisis terhadap alarm gangguan BTS. Analisis dilakukan 15
untuk menzerokan (meminimalkan) alarm gangguan, dilakukan secara rundown. Rundown artinya meminimalkan alarm gangguan yang krusial atau paling penting pada daerah site yang banyak mengalami alarm gangguan diclearkan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan dengan cara mencari BSC mana yang paling besar mengalami gangguan tertentu pada jangka waktu tertentu. Kemudian dilihat BTS mana yang mengalami gangguan tersebut yang paling banyak dalam BSC tersebut. Hasil analisis ini akan digunakan untuk pemfokusan resource dan perangkat serta penanganan gangguan yang terjadi agar lebih efektif dan cepat dengan recource yang terbatas. 5. Pembuatan dokumentasi Pembuatan dokumentasi dari sistem yang telah dibangun dalam bentuk buku tugas akhir. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pemahaman tugas akhir ini maka penulisan disajikan dalam beberapa bab. BAB I Pendahuluan Dalam bab ini akan diuraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan tugas akhir, batasan masalah, metodologi penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II Dasar Teori Berisi tentang detail Standard Operasional OMC mengenai hardware dan software OMC, klarifikasi dan identifikasi alarm serta tingkatannya, jenis-jenis gangguan serta prosedur penanganan terhadap gangguan. Bab ini juga berisi tentang penjelasan mengenai tools software yang digunakan mulai dari web server, protocol, language programming, database server (MySQL dan Oracle). BAB III Perancangan Sistem Berisi tentang detail perancangan sistem yaitu tentang sistem existing yang ada di unit OMC, permasalahan yang ada, perancangan sistem yang baru untuk mempercepat analisis, dan proses update database Oracle ke MySQL. BAB IV Analisis Data Berisi tentang pengolahan data dan informasi, serta analisis terhadap data dan informasi. Analisis dilakukan dengan menggunakan aplikasi, data history, data staf lapangan, dan mapinfo. Dalam bab ini dibahas mengenai sebab dan optimalisasi yang dilakukan terhadap gangguan yang terjadi. 16
BAB V Penutup Berisi kesimpulan dan saran berdasarkan analisa dan pembahasan pada babbab sebelumnya.
17
