BAB I PENDAHULUAN
A. PENGANTAR Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Dosen termasuk dalam kualifikasi tenaga kependidikan 1 yang disebut dengan Pendidik2. Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi3. Sedangkan, dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat4. Dosen berkedudukan sebagai tenaga profesional5 pada jenjang pendidikan tinggi yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan6. Pengakuan atas kedudukannya dibuktikan dengan sertifikat pendidik7. Kedudukan dosen sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran dosen sebagai agen pembelajaran, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional8. Kedudukan dosen tersebut bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, 1
Menurut Pasal 1 butir 5 UU Nomor 20 Tahun 2003, adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. 2 Ibid, Pasal 1 butir 6; Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosenm konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. 3 Ibid, Pasal 39 ayat (1). 4 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 butir 3. Juga dijelaskan dalam pengertian yang sama pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 dan juga pada Perarturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Butir 14. 5 Ibid, Pasal 1 butir 4; profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma-norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. 6 Ibid, Pasal 3 ayat (1). 7 Ibid, Pasal 3 ayat (2). 8 Ibid, Pasal 5. 1|P 2 M
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warganegara yang demokratis dan bertanggungjawab.
B. DASAR HUKUM Adapun dasar hukum dari pelaksanaan BKD di lingkungan STAIN Curup antara lain; 1.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokppok Kepegawaian.
2.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2003 tentang Guru dan Dosen.
4.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
5.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang Perguruan Tinggi sebagai Badan Layanan Umum (BLU).
6.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
7.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan.
8.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen.
9.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor.
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan. 11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan. 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 tentang Sertifikasi untuk Dosen.
2|P 2 M
13. Surat Keputusan Menkowasbangpan Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1999 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Nilai Angka Kreditnya. 14. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 175 Tahun 2010 tentang Pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajat bagi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Agama. 15. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Curup. 16. Keputusan Menteri Agama RI Nomor B.II/3/08207, tanggal 10 Mei 2016, tentang Pengangkatan Ketua STAIN Curup Periode 2016- 2020. 17. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2016 tentang STATUTA STAIN Curup. 18. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama Republik Indonesia NomorD Dj/I/1765/2011 Tanggal 9 Desember 2011 tentang Beban Kerja Dosen dan Evaluasi Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi bagi Dosen di lingkungan Perguruan Tinggi Agama.
C. TUJUAN Penetapan Pedoman BKD dan Evaluasi Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di STAIN Curup ditujukan untuk; 1. Meningkatkan profesionalitas dosen dalam melaksanakan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 2. Meningkatkan mutu proses dan pelaksanaan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 3. Menilai akuntabilitas kinerja dosen. 4. Memberikan jaminan pembinaan, pengelolaan, pengembangan profesi dan karir dosen dalam memperkuat budaya akademik berbasis kedisplinan. 5. Membangun suasana akademik yang mampu bersaing – kompetitif, inovatif, dan reflektif berbasis konsorsium keilmuan/keahlian dosen 6. Mempercepat terwujudnya tujuan STAIN Curup secara khusus dan tujuan pendidikan nasional secara umum. .
3|P 2 M
D. SASARAN Sasaran dari penetapan Pedoman BKD dan Evaluasi Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di STAIN Curup kepada; 1. Unsur pimpinan di lingkungan STAIN Curup; 2. Dosen Tetap PNS di lingkugan STAIN Curup. 3. Guru Besar (Profesor) di lingkungan STAIN Curup. 4. Asesor di lingkungan STAIN Curup. 5. Semua pihak yang relevan.
E. PRINSIP PENETAPAN EVALUASI Prinsip penetapan evaluasi BKD STAIN Curup berbasis; (1) evaluasi diri, (2) saling asah, asih, dan asuh, (3) profesionalitas dosen, (4) atmosfer akademik, dan (5) kemandirian. 1. Evaluasi Diri Adalah kegiatan utama dosen dalam mengevaluasi kegiatan pendidikan-pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Wujudnya adalah laporan kinerja dalam format BKD yang didukung dengan bukti lengkap yang selanjutnya akan dinilai oleh Asesor. 2. Saling Asah, Asih, dan Asuh Adalah kegiatan yang dilakukan Asesor dalam menilai BKD dosen dengan prinsip mengasah (menurut prosedur), mengasih (memberi kemudahan), dan mengasuh (membimbing, menjelaskan, memverifikasi-menilai). 3. Profesionalitas Dosen Adalah kegiatan dosen dalam menjalankan kewajiban dan hak dengan mengikuti kaidah akademik sebagai amanah dari UU Pendidikan Tinggi. Profesionalitas berkenaan dengan peningkatan keilmuan dan keahlian serta kesetaraannya dalam pembiayaan. 4. Atmosfer Akademik Adalah suasana kebersamaan dalam meningkatkan suhu pendidikan, penelitian, dan pengabdian lebih hangat dibanding dengan suhu ekonomi dan politik. Sekaligus tidak mencampur-adukan hal-hal non-akemik sebagai bagian akademik.
4|P 2 M
5. Kemandirian Adalah tekad membangun STAIN Curup yang siap bersaing dan meningkatkan daya saing dengan mendayagunakan sumberdaya internal.
F. PERIODE EVALUASI Waktu pembuatan rencana kegiatan dosen atau Rencana BKD (R-BKD) ditetapkan 1 (satu) pekan setelah perkuliahan efektif berjalan. Dibuat menurut format R-BKD dengan melampirkan; 1. Jadwal perkuliahan yang ditandatangani ketua jurusan, 2. Silabus dan RPS yang direkomendasikan P2M, atau 3. Hal-hal lain yang diperlukan seperti Diktat, Handout, Power Point, dan sebagainya Kemudian waktu penyerahan laporan atau Laporan BKD (L-BKD) ditetapkan 2 (dua) pekan pasca UAS (ujian akhir semester).
G. BENTUK EVALUASI BKD Evaluasi BKD dibagi dalam tiga bentuk, yaitu Rencana BKD, Laporan BKD setiap bulan dan Laporan BKD. Bentuknya digambarkan (sebagaimana terlampir), sedangkan isi dan bukti lampirannya sebagai berikut; Kegiatan Pendidikan/Pengajaran; (1) hal-hal yang ada pada R-BKD ditambah dengan kelengkapan lainnya jika diperlukan. (2) bukti membimbing skripsi mahasiswa. (3) bukti ikut dalam seminar skripsi mahasiswa. (4) bukti menguji dalam ujian skripsi mahasiswa. (5) bukti membimbing dosen yang lebih rendah. (6) bukti mengembangkan program perkuliahan, seperti; pengembangan Silabus/RPS, Diktat, Handout, Power Point, Buku, atau sejenisnya. (7) bukti mengadakan datasering dan pencangkokan dosen sesuai dengan tujuan STAIN Curup. Kegiatan Penelitian; (1) bukti kontrak penelitian dari P3M. (2) bukti laporan penelitian mandiri, karya seni, atau teknologi mandiri dalam bentuk laporannya (3) bukti menulis buku dari; penerbit jika diterbitkan, SK Ketua, atau Keterangan dari P3M. (4) bukti menulis Diktat, Modul, atau Bahan Ajar yang digunakan mahasiswa berupa SK Ketua, Surat Tugas, atau bukti dari yang ditulis. (5) bukti menterjemahkan, dan menyunting suatu buku berupa SK Ketua, Surat Tugas, atau bukunya. (6) Bukti SK Ketua sebagai asesor BKD. (7) bukti menulis jurnal dalam bentuk Surat
5|P 2 M
Keterangan dari LPPJI atau pengelola jurnal selain STAIN Curup lainnya. (8) bukti menjadi peserta atau pembicara dalam forum ilmiah berupa Sertifikat atau sejenisnya. Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ; (1) bukti memberi layanan kepada masyarakat, baik sebagai perangkat agama (khotib, bilal, ghorim dan sejenisnya), pengurus organisasi massa, pengurus dalam pemerintahan desa/kota/RW/RT dalam bentuk SK Pengurus, atau Surat Keterangan lainnya. (2) bukti membuat karya pengabdian masyarakat dalam bentuk Surat Tugas, atau karyanya. (3) bukti mengisi pelatihan/penataran/penyuluhan/ceramah dalam bentuk Surat Undangan/Sertifikat atau sejenisnya. (4) bukti mengajar pada Perguruan Tinggi selain STAIN Curup dalam bentu SK dari perguruan tinggi yang bersangkutan. Kegiatan Penunjang; (1) bukti membimbing mahasiswa selaku Dosen PA/Penasehat Akademik dalam bentuk SK Ketua/SK Jurusan atau Prodi. (2) bukti membimbing dan mengkonseling/BK mahasiswa dalam bentuk SK Ketua atau Surat Tugas. (3) bukti membina Pramuka, Kesenian, Olah Raga atau lainnya dalam bentuk SK Ketua atau Surat Tugas. (4) bukti memimpin organisasi internal STAIN Curup, seperti Pengurus Koperasi, Darma Wanita, atau lainnya dalam bentuk SK Ketua/Surat Keterangan dari badan yang bersangkutan. (5) bukti sebagai Sekretaris dan Anggota Senat STAIN Curup dalam bentuk SK Ketua. (6) bukti sebagai Pejabat yang diangkat Ketua
STAIN
Curup
berupa
SK
Ketua.
(7)
bukti
sebagai
ketua
panitia/wakil/sekretaris/anggota suatu kegiatan dalam bentuk SK Ketua atau Surat Keterangan dari pelaksana kegiatan. Tabel 1 Bukti/Lampiran Rencana – BKD Dosen (R-BKD) NO KEGIATAN 1.
Kegiatan Pendidikan/Pengajaran
2. 3. 4.
Kegiatan Penelitian Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat Kegiatan Penunjang
BUKTI/LAMPIRAN (1) Jadwal Ditandatangani (2) Silabus/RPS (3) Hal relevan lainnya. Belum Perlu Belum Perlu Belum Perlu
6|P 2 M
Tabel 2 Bukti/Lampiran Laporan – BKD Dosen (L-BKD) NO
1.
2.
3.
4.
KEGIATAN
Kegiatan Pendidikan/Pengajaran
Kegiatan Penelitian (1) Penelitian DIPA (2) Penelitian Mandiri (3) Menulis/Menerbitkan Buku (4) Menulis Diktat/Modul/Bahan Ajar, dll (5) Menterjemah/Menyunting Buku (6) Asesor 1 dan 2 (7) Menulis Jurnal (8) Pembicara/Presenter Forum Ilmiah Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat (1) Pelayanan kepada Masyarakat (2) Pembuat Karya Pengabdian (3) Mengisi Pelatihan/Penataran/Penyuluhan/ Ceramah, dll (4) Mengajar para Perguruan Tinggi lain Kegiatan Penunjang (1) Dosen PA/Penasehat Akademik (2) Dosen BK (3) Membina Pramuka, Kesenian, Olah Raga atau lainnya (4) Pengurus Organisasi Internal STAIN (5) Selaku Pejabat (6) Panitia suatu Kegiatan
BUKTI/LAMPIRAN (1) Jadwal Ditandatangani (2) Silabus/RPS (3) Jurnal Mengajar (4) Nilai Hasil Belajar (5) Hal relevan lainnya. (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kontrak dari P3M SK Ketua/Keterangan dari P3M Penerbit/SK Ketua/Bukunya. SK Ketua/Surat Tugas/Hasilnya SK Ketua/Surat Tugas/Bukunya SK Ketua SK Kepala LPPJI/Pengelola Jurnal lainnya. (8) Sertifikat/Surat Keterangan
(1) SK Pengurus/Keterangan lainnya (2) Surat Tugas/Karyanya (3) Surat Undangan/Sertifikat/dan sejenisnya. (4) SK PT yang bersangkutan.
(1) SK Ketua/SK Jurusan/SK Prodi (2) SK Ketua/Surat Tugas (3) SK Ketua/Surat Tugas (4) SK Ketua/Surat Tugas (5) SK Ketua (6) SK Ketua/Surat Keterangan
H. PELAKSANA TUGAS EVALUASI Pelaksana Tugas Evaluasi tidak dilakukan oleh suatu kepanitian, tetapi dilakukan oleh suatu struktur kelembagaan yang ada di STAIN Curup, yaitu Pusat Penjaminan Mutu (P2M) STAIN Curup. Untuk penilaiannya P2M STAIN Curup bekerjasama dengan Asesor yang ditetapkan oleh Ketua STAIN Curup. Sedangkan
7|P 2 M
proses administratifnya melekat langsung dengan Jurusan, Program Studi, dan hasil penilaian Asesor.
8|P 2 M
BAB II BEBAN KERJA DAN TUGAS DOSEN A. BEBAN KERJA DOSEN Dosen merupakan pendidik professional dan ilmuan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat 9. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat10. Pada Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dosen diamanahkan melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Sekaligus berkewajiban meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Beban kerja yang diwajibkan kepada dosen, antara lain; 1. Melaksanakan tridharma STAIN Curup 12 SKS (minimal) atau 36 jam/pekan, dan 16 SKS (maksimal) atau 48 jam/ pekan11. 2. Melaksanakan tugas khusus sebagai Profesor (Guru Besar) B. TUGAS UTAMA Tugas utama dosen melekat dengan beban kerjanya sebagai pelaksana tridharma STAIN Curup, yaitu; 1. Tugas Utama sebagai Pendidik/ Pengajar. a. Melaksanakan
perkuliahan/tutorial/dan
melakukan
penilaian
sekaligus
pengujian. b. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan di laboratorium, praktikum profesi, dan praktek lapangan lainnya. c. Membimbing seminar mahasiswa. 9
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2016 tentang STATUTA Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Curup Bab I Pasal 1 Butir 16. 10 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Pengangkatan Dosen Tetap Bukan Pegawai Negeri Sipil Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri Dan Dosen Tetap Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta Pasal 1 Ayat 1 11 UU No 14 Tahun 2005 Pasal 72 ayat (1), (2), dan (3), serta PP No. 37 Tahun 2009. 9|P 2 M
d. Membimbing Kuliah Kerja Pengabdian Masyarakat (KKPM), Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), Praktikum Profesi, dan Magang. e. Membimbing tugas akhir penelitian mahasiswa (Skripsi). f. Menguji pada ujian Skripsi mahasiswa. g. Mengembangkan program perkuliahan. h. Mengembangkan bahan pengajaran/pembelajaran. i. Membina kegiatan mahasiswa dibidang akademik dan kemahasiswaan. j. Membimbing dosen yang lebih rendah jabatannya. k. Melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran melalui datasering dan pencangkokan dosen. 2. Tugas Utama sebagai Peneliti a. Menghasilkan karya penelitian. b. Mengedit/menyunting karya ilmiah. c. Menterjemahkan/menyadur buku. d. Membuat disain karya teknologi, seni, dan lainnya. e. Menjadi pembicara/presenter dalam forum ilmiah. f. Melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu melalui datasering, sabbatical leave (cuti penelitian), atau pencangkokan dosen. 3. Tugas Utama sebagai Pengabdi pada Masyarakat a. Menjadi petugas dalam pelayanan masyarakat yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan. b. Menghasilkan karya pengabdian masyarakat yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. c. Memberikan pelatihan, penataran, penyuluhan, ceramah atau lainnya. d. Mengajar di Perguruan Tinggi selain STAIN Curup.
C. TUGAS PENUNJANG Tugas penunjang dosen STAIN Curup diarahkan pada; 1.
Menjadi Dosen PA/ Penasehat Akademik bagi mahasiswa dalam melayani dan member kemudahan pelaksanaan akademiknya.
2.
Menjadi Dosen yang membimbing dan mengkoseling bagi mahasiswa yang menyampaikan ada problem atau lainnya.
3.
Membina Pramuka, Kesenian, Olah Raga atau lainnya 10 | P 2 M
4.
Menjadi pengurus Organisasi Internal STAIN Curup.
5.
Menjalankan amanat jabatan di lingkungan internal maupun eksternal.
6.
Menjadi kepanitian (ketua/sekretaris/bendahara/anggota) suatu/beberapa kegiatan.
7.
Menjadi utusan/delegasi nasional ke pertemuan internasional.
8.
Berperan aktif dalam berbagai pertemuan ilmiah.
9.
Mendapat tanda jasa/penghargaan.
10. Menulis buku pelajaran SLTA ke bawah. 11. Mempunyai prestasi dibidang olahraga, kesenian, agama, atau lainnya.
D. KEWAJIBAN KHUSUS PROFESOR Berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 49 ayat (2), kewajiban khusus bagi Profesor adalah; (1) menulis buku, (2) menghasilkan karya ilmiah, dan (3) menyebarluaskan gagasan. 1.
Menulis Buku Yaitu membuat buku yang sesuai dengan rumpun keahliannya dan/atau sesuai dengan jabatan yang pernah atau sedang diembannya. Buku dimaksud diterbitkan oleh lembaga penerbit nasional maupun internasional yang mempunyai ISBN (International Standar of Book Numbering System).
2.
Menghasilkan Karya Ilmiah Yaitu (a) menghasilkan karya penelitian baik mandiri maupun kelompok. (b) menterjemahkan atau menyadur buku ilmiah. (c) mengedit/menyunting karya ilmiah. (d) membuat rancangan (disain) dan karya teknologi. (e) membuar rancangan karya seni dan/atau mendapatkan hak paten.
3.
Menyebarluaskan Gagasan Yaitu keterlibatan dalam satu judul penelitian12, pembuatan karya seni, teknologi, memperoleh hak paten dan/atau membuat karya teknologi atau seni. Kewajiban ini dapat juga berupa menulis jurnal ilmiah, menyampaikan orasi ilmiah, pembicara seminar, memberikan pelatihan, penyuluhan, penataran kepada masyarakat, dan menyebarluaskan hasil temuan. Kewajiban tersebut bisa juga berupa; (a) publikasi karya pada jurnal ilmiah. (b) menjadi pembicara pada seminar regional, nasional, maupun internasional. (c)
12
Termasuk penelitian untuk Disertasi dan atau Tesis. 11 | P 2 M
melakukan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. (d) memberikan pelatihan, penyuluhan, penataran pada masyarakat. (e) memberikan pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan.
Tahun3 Menulis Buku
Tahun 2 Membuat Karya Ilmiah
Tahun 1 Menyebarluaskan Gagasan
Gambar 1 Kewajiban Khusus Profesor dalam Setiap Tahun13 Tahun3
Tahun 2 Membuat Karya Ilmiah
Tahun 1 - Menyebarluaskan Gagasan - Menulis Buku
Gambar 2 Dua dari Tiga Kewajiban Khusus Profesor dalam Setiap Tahun14
13
Direktoral Jenderal Pendidikan Tinggi, 2010, Pedoman Beban Kerja Dosen dan Evaluasi Pelaksanaan Perguruan Tinggi, Jakarta: Dikbud, Hal.8 14 Ibid., 12 | P 2 M
Tahun3
Tahun 2
Tahun 1 - Membuat Karya Ilmiah Menyebarluaskan Gagasan - Menulis Buku - Membuat Karya Ilmiah
-
Gambar 3 Semua Kewajiban Khusus Profesor dalam Setiap Tahun15
Gambar 1, 2, dan 3 menunjukkan bahwa Profesor mempunyai kebebasan dalam melaksanakan kewajiban khususnya. Gambar 1 dilaksanakan setiap tahun (artinya, setiap tahun melaksanakan kewajiban khusus paling sedikir sepadan dengan 3 SKS). Gambar 2 dilaksanakan dalam satu tahun, sehingga satu dari kewajiban khusus dilaksanakan pada salah satu tahun yang lain. Pada waktu melaksanakan dua kewajiban khusus maka beban kewajiban khusus tersebut sepadan dengan 6 SKS dan tahun yang lain 3 SKS. Gambar 3 dilaksanakan dalam tahun yang sama, sehingga kedua tahun yang lain tidak perlu lagi melaksanakan kewajiban khusus. Pada waktu mengerjakan semua kewajiban khusus maka kewajiban khusus yang harus dikerjakan sepaadan dengan 9 SKS.
15
Ibid., Hal.9 13 | P 2 M
BAB III PENETAPAN BKD
A. DOSEN BIASA (DOSEN TETAP PNS) Dosen biasa adalah dosen yang tidak memiliki tugas tambahan dan juga bukan Profesor.
Dosen
biasa
di
STAIN
Curup
wajib
melaksanakan
beban
pendidikan/pengajaran, penelitian/pengembagan ilmu, dan pengabdian kepada masyarakat minimal 12 SKS. Perhitungannya sebagai berikut; 1. Pendidikan/Pengajaran
= 9 SKS
(75%)
2. Penelitian/Pengembangan Ilmu
= 2 SKS
(17%)
3. Pengabdian kepada Masyarakat
= 1 SKS
(8%)
Jumlah = 12 SKS
(100%)16
Bagi dosen yang tidak mendapatkan beban minimal 12 SKS di prodinya, diperbolehkan memenuhinya pada prodi lain dengan skema “resource sharing”. Skema ini dimaksudkan sebagai pertukaran sumberdaya dosen atas persetujuan Ketua STAIN Curup yang dilakukan dengan kerjasama (MoU). Bagi dosen yang mendapatkan beban di atas 12 SKS, maka akan diperhitungkan dengan KJM (kelebihan jam mengajar)17. Penghitungan KJM18 tersebut adalah jika dosen telah melebihi kewajiban minimal 12 SKS. Ketentuan 12 SKS tersebut bukan dihitung dari total ketiga tridharma, melainkan dari kelebihan beban mengajar sebanyak 12 SKS, sehingga perhitungannya dimulai dari SKS ke 13. Sementara batas maksimal pembayaran jumlah SKS dari KJM tersebut adalah sebanyak-banyaknya sampai dengan jumlah beban 16 SKS. Jika terdapat dosen mengajar lebih dari 16 SKS maka kelebihan tersebut tidak dihitung sebagai KJM.
16
Berdasarkan skema ini maka dimungkinkan bagi bagi kegitan lain seperti membimbing dan menguji dapat diusulkan agar dibayar. 17 Pengitungan terhadap SKS didasarkan pada Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 232/U/2000 tentang “Pedoman Penyusunan Kurikulum pada Perguruan Tinggi”, yang menyebutkan 1 SKS setara dengan 3 jam/minggu/tatap muka. Juga tertuang pada Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 48/DJ/Kep/1983 tentang “Beban Tugas Tenaga Pengajar pada Perguruan Tinggi”, yang menjelaskan pengertian 1 SKS dalam beban kerja bidang pendidikan dan pengajaran setara dengan 50 menit tatap muka di kelas, 60 menit kegiatan mandiri, dan 60 menit kegiatan terstruktur. 18 KJM adalah hak lain selain dari hak mendapatkan tunjangan sertifikasi. Sementara bagi dosen luar biasa (DLB), dosen kontrak, dan dosen tamu mereka berhak mendapatkan honor atas tugas mengajar berbasis SKS sesuai dengan peraturan yang berlaku. 14 | P 2 M
B. DOSEN BIASA DENGAN TUGAS TAMBAHAN Menurut PP RI No. 37 Tahun 2009 tentang dosen pasal 8 ayat (3), Beban kerja dosen dengan tugas tambahan sebagai pimpinan perguruan tinggi pada institusinya sendiri agar tetap mendapatkan tunjangan prosfesi pendidik dan tunjangan kehormatan adalah minimal 3 (Tiga) SKS pada dharma pendidik. Dosen dengan tugas tambahan sebagai pimpinan dapat pula mengerjakan aktivitas tridarma perguruan tinggi yang lain (bukan kewajiban) sampai jumlah komulatif maksimum 16 SKS. Adapun rinciannya seperti Tabel 3 berikut; Tabel 3 Beban Wajib Mengajar Dosen dengan Tugas Tambahan19, 20, 21 NO 1 2 3 4 5
JABATAN Ketua dan Wakil Ketua Ketua dan Sekretaris Jurusan Direktur Pascasarjana Kepala Pusat dan Sekretaris Pusat Kepala Unit
Kelebihan Jam Mengajar (KJM) tidak diperuntukan bagi dosen dan guru besar dengan tugas tambahan sebagai pimpinan STAIN Curup sebagaimana telah disebutkan pada Bab II huruf f buku pedoman Beban Kerja Dosen yang diterbitkan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi Islam Kemenag RI.
C. PROFESOR Professor atau Guru Besar wajib melaksanakan beban kerja dosen sesuai dengan ketentuan dosen biasa yaitu 12 SKS, ditambah dengan kewajiban khusus meneliti (3 SKS), menulis buku (3 SKS), dan menyebarluaskan gagasan (3 SKS) yang dilaksanakan dalam kurun waktu tiga tahun. Artinya, professor wajib melaksanakan beban kerja dosen minimal 15 SKS/Semester (12 SKS selaku dosen biasa, dan 3 SKS selaku kewajiban khusus).
19
Peraturan Pemerintah RI No. 37 Tahun 2009 tentang Dosen. Rumus ini ditetapkan sebagai pengurang dari beban sks perjabatan. Misalnya ; beban sks mengajar Ketua STAIN adalah 6 sks karena jabatannya juga setara dengan 6 sks. 20
21
PMA No. 38 Tahun 2013.
15 | P 2 M
D. PROFESOR DENGAN TUGAS TAMBAHAN Professor dengan tugas tambahan wajib melaksanakan beban kerja dosen dalam bentuk pendidikan/pengajaran minimal 3 SKS/Semester, meneliti 3 SKS, menulis buku 3 SKS, dan menyebarluaskan gagasan 3 SKS. Ketiga kewajiban khusus tersebut dilaksanakan dalam kurun tiga tahun. Dengan demikian maka Profesor memiliki tugas tambahan setara dengan 6 SKS (3 SKS selaku dosen biasa dan 3 SKS sebagai kewajiban khusus Profesor).
E. DOSEN TETAP NON PNS Dosen tetap non PNS (DTN-PNS) adalah dosen biasa memiliki beban kerja dosen yang sama dengan dosen biasa PNS. DTN-PNS tidak diwajibkan melakukan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat. Namun mereka diwajibkan membuat R-BKD dan L-BKD dalam format Mendidik/Mengajar.
F. DOSEN TIDAK TETAP Dosen tidak tetap adalah dosen luar biasa (DLB) yang diangkat oleh Ketua STAIN Curup melalui usulan Jurusan dan Program Studi, hanya dengan tugas melakukan kegiatan Pendidikan/ Pengajaran. Tidak ada kewajiban DLB untuk melakukan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Beban kerja DLB maksimal 12 SKS. Tenaga kependidikan di lingkungan STAIN Curup tidak diperkenankan menjadi DTT/ DLB karena tidak relevan dengan tugas dan fungsinya serta status fungsional dosennya.
G. ASESOR BKD Asesor BKD adalah dosen aktif yang memiliki NIRA (Nomor Indentifikasi Registrasi Asesor) yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen-Diktis) Kementerian Agama Republik Indonesia.
16 | P 2 M
BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN DOSEN
A. HAK DOSEN Pendidik berhak memperoleh; (a) penghasilan dan jaminan kesejahteraan social yang pantas dan memadai, (b) penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja, (c) pembinaan karir sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas, (d) perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual, dan (e) kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas22. Dalam melaksanakan tugas profesionalnya, dosen memiliki hak untuk; 1.
Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial.
2.
Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja23.
3.
Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual (HAKI).
4.
Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, akses sumber belajar, informasi, sarana dan prasarana pembelajaran, serta penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
5.
Memiliki kebebasan akademik, mimbar akademik, dan otonomi keilmuan.
6.
Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan menentukan kelulusan mahasiswa.
7.
Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi dan organisasi profesi keilmuan/keahlian.
8.
Memperoleh cuti penelitian (Sabbatical Leave)24.
9.
Memperoleh cuti selaku PNS (dosen)25
22
Pasal 40 ayat (1) UU Nomor 14 Tahun 2005. Sesuai dengan program yang dibuat oleh STAIN Curup tentang Dosen Berprestasi dan Dosen
23
Teladan.
24
Adalah program yang dirancang sebagai kegiatan penyegaran bagi dosen dengan melakukan kegiatan penelitian di universitas/institute/lembaga riset internasional terkemuka. Tujuannya untuk publikasi hasil penelitian di jurnal-jurnal internasional atau menghasilkan buku-buku bereputasi internasional pada bidangnya. Kegiatan ini dilakukan minimal 3 bulan dan maksimal 1 tahun. 25 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen, Bagian ke 13 tentang Cuti pada Pasal 31 ayat (1) dan (2). Pada Pasal 32 ayat (1) jenis cuti terdiri dari; 1. Cuti untuk studi dan penelitian. 2. Cuti untuk pengembangan ilmu, teknologi, seni, budaya, dan/atau olahraga. Bagi dosen yang mengambil cuti dimaksud maka tetap memperoleh gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, 17 | P 2 M
Berdasarkan Pasal 32 ayat (2), (3), (4), (5), dan (6) dijelaskan bahwa cuti untuk studi dan penelitian26 diberikan oleh Ketua STAIN Curup (pemimpin perguruan tinggi) kepada dosen yang mempunyai jabatan fungsional sebagai berikut; (a) asisten ahli atau lektor berhak mendapatkan cuti 5 (lima) tahun sekali, dan (b) lektor kepala atau professor berhak mendapatkan cuti 4 (empat) tahun sekali.
B. KEWAJIBAN DOSEN Pendidika berkewajiban; (a) menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis, (b) mempunyai komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu pendidikan, dan (c) member teladan dan menjaga nama baiklembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya27. Dalam melaksanakan tugas profesionalnya, dosen berkewajiban; 1. Melaksanakan pendidikan/pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. 2. Merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. 3. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 4. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, kondisi fisik tertentu, atau latarbelakang social ekonomi mahasiswa dalam pembelajaran. 5. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dank ode etik, serta nilai-nilai agama, dan etika. 6. Memelihara dan memupuk peraturan dan kesatuan bangsa.
serta penghasilan lainnya berupa tunjangan profesi, tunjagan khusus, tunjangan kehormatan, serta maslahat tambahan yang terkait dengan tugas sebagai dosen secara penuh. 26 Studi dan penelitian yang dimaksud meliputi kegiatan; pendidikan non gelar, penelitian, penulisan buku teks, praktek kerja di dunia usaha dan dunia industry yang relevan dengan tugasnya, pelatihan yang relevan dengan tugasnya, pengabdian kepada masyarakat, magang pada satu pendidikan tinggi lain, atau kegiatan lain yang sejenis. Cuti untuk studi dan penelitian diberikan paling lama 6 (enam) bulan. 27 Ibid, Pasal 40 ayat (2). 18 | P 2 M
C. SANKSI Bagi dosen STAIN Curup yang mendapat sertifikasi dosen tetapi tidak memenuhi beban kerja dosen dapat; 1. Dihentikan sementara tunjangan profesinya selama 1 semester (6 bulan). 2. Dicabut tunjangan profesinya, jika tidak mencapai beban kerja dosen minimal 12 SKS. 3. Bagi dosen yang terlambat dalam menyerahkan BKD akan diberikan surat peringatan oleh Ketua STAIN Curup karena melanggar Kode Etik Dosen STAIN Curup. 4. Bagi dosen STAIN Curup yang mendapat SK mengajar dari Ketua STAIN Curup dengan status Dosen Tetap Non PNS dan Dosen Tidak Tetap, tetapi tidak menyerahkan BKD maka akan diberikan sanksi pencabutan SK.
19 | P 2 M
BAB V PELAKSANA EVALUASI BKD
A. PERSYARATAN Dosen yang dievaluasi adalah dosen yang telah memiliki sertifikat dosen (lulus sertifikasi), DTN-PNS, dan DTT-DLB harus membuat laporan kinerja BKD pada setiap semester28. Laporan BKD diserahkan dalam bentuk hardcopy sebanyak 2 (dua) rangkap29 lengkap dengan semua bukti pendukungnya. Penyerahkan langsung di P2M STAIN Curup setelah ditandatangani oleh Ketua Jurusan dan penilaian final dari Asesor 1 dan Asesor 2 juga dengan tandatangannya. B. TAHAPAN Tahap pelaksanaan evaluasi beban kerja dosen diatur melalui kegiatan sebagai berikut; 1. Dosen membuat BKD dan menyerahkannya ke Asesor (R-BKD hanya ditandatangani oleh dosen yang bersangkutan dan diketahui oleh Ketua Jurusan, sedangkan L-BKD diverifikasi/dinilai dan ditandatangani oleh Asesor serta mengetahui Ketua Jurusan. 2. Asesor memiliki hak memverifikasi atau menilai sekaligus meminta kepada dosen yang bersangkutan untuk melakukan perbaikan sesuai dengan petunjuk buku pedoman BKD (khususnya pada Rubrik Penilaian). 3. Dosen harus menyerahkan L-BKD yang sudah dinyatakan final oleh Asesor ke P2M. 4. P2M menyerahkan L-BKD ke Jurusan untuk ditandatangani. 5. P2M meminta Ketua STAIN Curup mengesahkan Laporan BKD. 6. P2M mengkompilasi dan menyimpan BKD Dosen STAIN Curup. 7. P2M melaporkan BKD dosen STAIN Curup setiap tahun kepada Dirjen Pendidikan Tinggi Islam dalam bentuk hardcopy dan softcopy.
28
Berdasarkan hasil rapat dan pembahasan dengan Dosen Asesor bahwa BKD terdiri dari RencanaBKD dan Laporan-BKD. RBKD dibuat dan diserahan 1 pekan setelah kuliah efektif berjalan sebanyak 2 (dua rangkap) dijilid transparan bagian depan dan kertas warna putih bagian belakang. Dibuat dengan format portrait (vertikal). Sedangkan LBKD dijilid transparan bagian depan dan kertas warna hijau bagian belakang. LBKD diserahkan 2 pekan pasca UAS berakhir juga sebanyak 2 (dua) rangkap. 29 Kebutuhan 2 rangkap BKD diperuntukkan; 1 rangkap akan diserahkan P2M ke Jurusan, dan 1 rangkap lainnya diarsipkan di P2M. 20 | P 2 M
C. PELAKSANA Pelaksana evaluasi BKD di STAIN Curup hanya Asesor (1 dan 2) yang bertugas memverifikasi dan menilai L-BKD masing-masing dosen. Asesor STAIN Curup dipilih dan ditetapkan berdasarkan persyaratan sebagai berikut; 1. Dosen yang masih aktif. 2. Mempunyai NIRA (Nomor Identifikasi Registrasi Asesor) yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi/ SK Ketua STAIN Curup. 3. Telah mengikuti sosialisasi dan penyamaan persepsi penilaian kinerja dosen. 4. Mempunyai kualifikasi jabatan fungsional dan atau tingkat pendidikan yang sama atau lebih tinggi dari dosen yang dinilai. 5. Mempunyai rumpun keilmuan yang sesuai dengan dosen yang dinilai. 6. Melaksanakan kegiatan dengan objektif. Tugas Asesor adalah; 1. Memverifikasi/ Menilai, dan Menandatangani LBKD. 2. Meminta dosen yang LBKD nya dinyatakan final dan ditandatangani untuk menyerahkannya ke P2M STAIN Curup30. 3. Melaporkan hal-hal yang berkaitan dengan BKD jika terjadi konflik kepentingan kepada P2M STAIN Curup dalam rapat Asesor. 4. Memenuhi undangan P2M jika ada pembahasan Buku Pedoman BKD STAIN Curup atau revisi terhadap buku pedoman tersebut.
30
Bagi dosen yang belum memenuhi peersyaratan yang ditetapkan maka dosen yang bersangkutan harus memperbaiki sesuai dengan waktu yang ditentukan, yaitu selama 1 (satu) pekan atau dalam 5 hari kerja. 21 | P 2 M
BAB VI PENUTUP
Pedoman BKD STAIN Curup merupakan dasar (landasan) bagi dosen STAIN Curup untuk melaksanakan kewajiban profesionalnya, sekaligus sebagai dasar dalam membuat Rencana dan Laporan BKD. Untuk selanjutnya, BKD Dosen STAIN Curup dapat dijadikan oleh Ketua STAIN Curup sebagai dasar pertimbangan untuk memberikan sanksi dan penghargaan. Semua peraturan yang bertentangan dengan Pedoman BKD STAIN Curup ini dinyatakan tidak berlaku. Hal-hal yang belum diatur dalam BKD ini akan diatur tersendiri. Buku Pedoman BKD STAIN Curup ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Curup – Bengkulu Pada Tanggal : 20 September 2016 Ketua STAIN Curup,
TTD Dr. Rahmad Hidayat, M,Ag., M.Pd NIP. 19711211 199903 1 004
22 | P 2 M