DAFTAR ISI KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : KEP/120/M.PAN/9/2004 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA DAN ANGKA KREDITNYA
1
BAB I
KETENTUAN UMUM
2
BAB II
RUMPUN JABATAN, INSTANSI PEMBINA, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK
3
BAB III
UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN
4
BAB IV
JENJANG JABATAN DAN PANGKAT
5
BAB V
RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAI DALAM MEMBERIKAN ANGKA KREDIT
6
BAB VI
PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
13
BAB VII
PEJABAT YANG BERWENANG MENGANGKAT DALAM JABATAN
16
PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI DAN PEBERHENTIAN DARI JABATAN
17
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
18
BAB X
KETENTUAN LAIN-LAIN
19
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
19
BAB VIII
LAMPIRAN
21
KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : KEP / 120 / M.PAN / 9 / 2004 TENTANG.
JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, Menimbang :
a. bahwa dengan berlakunya Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan. Tugas. Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2004. dipandang perlu meninjau kembali Keputusan Menko Wasbang PAN Nomor 13/KEP/MK.WASPAN/4/1999
tentang
Jabatan
Funsional
Penyuluh Keluarga Berencana dan Angka Kreditnya; b. bahwa untuk maksud tersebut pada huruf a diatas dipandang perlu menetapkan kembali Jabatan fungsional Penyuluh Keluarga Berencana dan Angka Kreditnya dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara;
Mengingat
:
1.
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undangundang Nomor 43 Tahun 1999;
2.
Undang-undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera;
3.
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2003;
4.
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;
5.
Peraturan
Pemerintah
Nomor
21
Tahun
1994
tentang
Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga Sejahtera; 6.
Peraturan
Pemerintah
Nomor
27
Tahun
1994
tentang
Pengelolaan Perkembangan Kependudukan; 7.
Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003;
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002;
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan
Pemindahan
dan
Pemberhentian
Pegawai
Negeri Sipil; 11. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 12. Keputusan
Presiden
Nomor
103
Tahun
2001
tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2004;
Memperhatikan:
1.
Usul Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. dengan surat Nomor 160/I/KT.504/B2/2004 tanggal 18 Juni 2004.
2.
Pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara dengan surat Nomor K.26-14/V.81-1/87 tanggal 25 Agustus 2004.
MEMUTUSKAN Menetapkan
:
KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG
JABATAN
FUNGSIONAL
PENYULUH
KELUARGA
BERENCANA DAN ANGKA KREDITNYA.
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan : 1. Program Keluarga Berencana Nasional yang selanjutnya disingkat Program KB nasional, adalah upaya peningkatan kepedulian dan peranserta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera, menuju keluarga berkualitas. 2. Penyuluh Keluarga Berencana yang selanjutnya disingkat PKB, adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yng berwenang untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan, pelayanan, evaluasi dan pengembangan Keluarga Berencana Nasional. 3. Penyuluhan Keluarga Berencana Nasional yang selanjutnya disebut Penyuluhan KB nasional, adalah kegiatan penyampaian informasi dalam rangka meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga dan masyarakat untuk mewujudkan keluarga berkualitas. 4. Pelayanan Keluarga Berencana yang selanjutnya disebut Pelayanan KB, adalah kegiatan pemberi fasilitas kepada keluarga dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya dalam mewujudkan keluarga berkualitas. 5. Angka kredit, adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang PKB dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya. 6. Tim Penilai Angka Kredit, adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas untuk menilai prestasi kerja PKB.
BAB II RUMPUN JABATAN, INSTANSI PEMBINA, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK
Pasal 2 (1) Jabatan fungsional PKB termasuk dalam rumpun ilmu sosial dan yang berkaitan. (2) Instansi Pembina Jabatan fungsional PKB adalah Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional yang selanjutnya disingkat BKKBN.
Pasal 3 (1) PKB, adalah pejabat fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional program KB pada instansi pemerintah. (2) PKB sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), adalah jabatan karier yang hanya dapat diduduki oleh seseorang yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Pasal 4 Tugas pokok PKB adalah melakukan penyuluhan keluarga berencana nasional dan pelayanan keluarga berencana.
BAB III UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN
Pasal 5 Unsur dan Sub Unsur kegiatan PKB. terdiri dari : 1. Pendidikan, meliputi : a. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah / gelar; b. Pendidikan dan Pelatihan fungsional di bidang keluarga berencana dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP); c. Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP). 2. Penyuluhan KB nasional, meliputi : a. Persiapan Penyuluhan; b. Pelaksanaan penyuluhan; c. Pembinaan generasi muda.
3. Pelayanan Keluarga Berencana. meliputi : a. Persiapan Pelayanan; b. Pelaksanaan pelayanan; c. Pengembangan model pelayanan. 4. Pengembangan profesi, meliputi : a. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB; b. Penerjemahan / penyaduran buku dan bahan lainnya di didang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB; c. Pembuatan buku pedoman / petunjuk pelaksanaan / petunjuk teknis di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB; d. Pengembangan teknologi tepat guna di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB; 5. Penunjang tugas PKB. meliputi : a. Pengajar / pelatih di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB; b. Berperan serta dalam seminar / lokakarya di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB; c. Keanggotaan organisasi profesi PKB; d. Keanggotaan / kepengurusan kelembagaan masyarakat; e. Pelaksanaan kegiatan kemasyarakatan; f. Pembinaan generasi muda; g. Keanggotaan Tim Penilai jabatan fungsional PKB; h. Perolehan gelar Kesarjanaan lainnya; i. Perolehan penghargaan / tanda jasa.
BAB IV JENJANG JABATAN DAN PANGKAT
Pasal 6 (1) Jabatan fungsional PKB terdiri dari PKB terampil dan PKB ahli. (2) Jenjang jabatan PKB terampil dari yang terendah sampai dengan tertinggi, adalah : a. PKB Pelaksanaan Pemula; b. PKB Pelaksana; c. PKB Pelaksana Lanjutan; d. PKB Penyelia.
(3) Jenjang jabatan PKB ahli dari yang terendah sampai dengan tertinggi, adalah : a. PKB Pertama; b. PKB Muda; c. PKB Madya. (4) Jenjang pangkat PKB sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) sesuai jenjang jabatan, adalah : a. PKB Pelaksana Pemula, pangkat Pengatur Muda, golongan ruang II/a ; b. PKB Pelaksana, terdiri dari : 1. Pengatur Muda Tingkat I golongan ruang II/b; 2. Pengatur, golongan ruang II/c; 3. Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d. c. PKB Pelaksana Lanjutan, terdiri dari : 1. Penata Muda, golongan ruang III/a; 2. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b. d. PKB Penyelia, terdiri dari : 1. Penata, golongan ruang III/c; 2. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d. (5) Jenjang pangkat PKB sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) sesuai Jenjang jabatan, adalah : a. PKB Pertama, terdiri dari : 1. Penata Muda, golongan ruang III/a; 2. Penata Muda Tingkat I. golongan ruang III/b. b. PKB Muda, terdiri dari : 1. Penata, golongan ruang III/c; 2. Penata Tingkat I. golongan ruang III/d. c. PKB Madya. terdiri dari : 1. Pembina, golongan ruang IV/a; 2. Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b : 3. Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c. (6) Jenjang pangkat untuk masing-masing jabatan PKB sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) dan ayat (5) adalah jenjang pangkat dan Jabatan berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki untuk masing-masing Jenjang jabatan.
(7) Penetapan Jenjang jabatan PKB untuk pengangkatan dalam jabatan ditetapkan sesuai dengan jumlah angka kredit yang dimiliki berdasarkan penetapan pejabat
yang berwenang menetapkan angka kredit sehingga dimungkinkan pangkat dan jabatan tidak setara dengan pangkat dan jabatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) dan ayat (5).
BAB V RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAI DALAM MEMBERIKAN ANGKA KREDIT
Pasal 7 (1) Kegiatan PKB terampil sesuai dengan Jenjang jabatan adalah sebagai berikut : a. PKB Pelaksana Pemula : 1.
Melakukan pendataan KB;
2.
Melakukan pengisian form pendataan Mutasi Data Keluarga (MDK);
3.
Membuat peta pendataan Institusi Masyarakat Pedesaan / Perkotaan (IMP) dan Organisasi Mon Pemerintah (0RMOP) tingkat desa/kelurahan;
4.
Membuat penomoran IMP;
5.
Melakukan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) KB kepada masyarakat secara perorangan;
6.
Melakukan fasilitas kepada kader;
7.
Menyalurkan alat kontrasepsi ke tingkat desa/kelurahan;
8.
Mengumpulkan data pelayanan KB di klinik;
9.
Menyiapkan sarana dan prasarana pelayanan dalam kegiatan KB keliling/Posyandu.
10. Menyusun laporan pelayanan terpadu (Bina Keluarga UPPKS).
b. PKB Pelaksana : 1.
Menyusun rencana pendataan dan pemetaan wilayah kerja tingkat desa/kelurahan;
2.
Melaksanakan
pendataan
KB
dengan
mengolah
data
wilayah
desa/kelurahan; 3.
Menyiapkan pendataan IMP dan ORNOP dengan membuat rencana kerja;
4.
Membuat peta pendataan IMP dan ORNOP tingkat kecamatan;
5.
Menyusun rencana operasi bulanan KB tingkat desa/kelurahan;
6.
Mengembangkan media KIE KB dalam bentuk spanduk atau umbul-umbul;
7.
Menjadi Tim lomba KB nasional, tingkat desa/kelurahan;
8.
Menjaga stand dalam setia pameran KB nasional;
9.
Melakukan fasilitas kepada kelompok KB / KS;
10. Menjadi peserta mini lokakarya; 11. Menyalurkan alat kontrasepsi ke tingkat kecamatan; 12. Mendapatkan akseptor / peserta asuransi KB; 13. Membuat laporan hasil pelayanan KB Keliling/Posyandu; 14. Melakukan rujukan medis ke tempat pelayanan kesehatan; 15. Melakukan pelayanan terpadu dan pendapingan kegiatan terpadu (Bina Keluarga, UPPKS).
c. PKB pelaksanaan Lanjutan : 1.
Menyusun rencana pendataan dan pemetaan wilayah kerja tingkat kecamatan;
2.
Melaksanakan pendataan KB dengan menyajikan hasil pengolahan data desa/kelurahan;
3.
Membuat laporan pendataan di wilayah kerja;
4.
Melakukan sosialisasi hasil pendataan tingkat desa/kelurahan;
5.
Melakukan persiapan pendataan IMP dan ORNOP dalam membuat rencana kerja tingkat kecamatan;
6.
Memberikan pembekalan kepada kader, masyarakat, tokoh formal/informal tingkat desa/kelurahan;
7.
Melakukan pendekatan kepada IMP dan ORNOP tingkat desa/kelurahan;
8.
Menyusun rencana operasional bulanan KB tingkat Kecamatan;
9.
Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk transparan;
10. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk media sederhana; 11. Melakukan KIE KB nasional kepada masyarakat secara kelompok; 12. Menyiapkan sarana KIE dengan mobil penerangan (Mupen) KB; 13. Menjadi Tim lomba KB nasional tingkat kecamatan; 14. Melakukan fasilitas kepada Sub PPKBD; 15. Melakukan fasilitas kemitraan instansi pemerintah dan non pemerintah tingkat desa/kelurahan; 16. Menyusun materi rakor/raker KB tingkat desa/kelurahan; 17. Menjadi penyaji dalam mini lokakarya; 18. Memberikan pembekalan dan informasi kepada kader;
19. Menyiapkan sarana dan prasarana pelayanan KB kepada kader; 20. Membimbing kegiatan pendewasaan usia perkawinan.
d. PKB Penyelia : 1.
Membuat peta wilayah kerja hasil pendataan;
2.
Melakukan sosialisasi hasil pendataan tingkat kecamatan;
3.
Memberikan pembekalan kepada kader, masyarakat, tokoh formal/informal tingkat kecamatan;
4.
Melakukan pendekatan kepada IMP dan ORNOP tingkat kecamatan;
5.
Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk poster;
6.
Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk leaflet atau billboard;
7.
Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk media tradisional di pedesaan;
8.
Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan advokasi dan KIE KB tingkat kecamatan;
9.
Menjadi Tim Penilai lomba KB nasional tingkat kecamatan;
10. Melakukan fasilitas kemitraan instansi pemerintah dan non pemerintah tingkat kecamatan; 11. Menyusun materi rakor / raker KB tingkat kecamatan; 12. Menfasilitasi terlaksananya pelayanan KB oleh LSOM; 13. Memberikan pembekalan dan informasi kepada masyarakat/tokoh formal; 14. Mengidentifikasi sasaran, menganalisis dan menyusun rencana kebutuhan alat kontrasepsi di desa/kelurahan; 15. Mengidentifikasi dan menyeleksi calon penerima bantuan pelayanan terpadu di desa/kelurahan; 16. Melakukan pelayanan KB pada momentum strategi; 17. Memberikan orientasi keterampilan kader IMP/POKTAN;
(2) Kegiatan PKB ahli sesuai dengan jenjang jabatan, adalah sebagai berikut : a. PKB Pertama : 1.
Menyusun rencana pendataan dan pemetaan wilayah kerja tingkat Kabupaten/Kota;
2.
Melaksanakan pendataan KB dengan mengolah data wilayah kecamatan dan Kabupaten/Kota;
3.
Melaksanakan pendataan KB dengan verifikasi/validasi data;
4.
Menyiapkan pendataan IMP dan ORNOP dengan membuat rencana kerja tingkat Kabupaten/Kota;
5.
Membuat peta pendataan IMP dan ORNOP tingkat Kabupaten/Kota;
6.
Menyiapkan instrumen pendataan KB dengan menguji coba instrumen;
7.
Mengevaluasi pencapaian KB tingkat desa/kelurahan;
8.
Menyusun isi pesan KB nasional untuk bahan advokasi/bahan KIE tingkat kecamatan;
9.
Menyusun rencana operasinal bulanan KB tingkat Kabupaten/Kota;
10. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk banner; 11. Melakukan KIE dengan mobil penerangan (MUPEN) KB; 12. Melakukan uji coba materi dan media advokasi KIE KB nasional; 13. Mendesain pameran KB nasioanal di tingkat kecamatan; 14. Melakukan fasilitas kepada PPKBD; 15. Menjadi peserta pada rakor/raker KB nasional tingkat Propinsi; 16. Mengidentifikasi sasaran, menganalisis dan menyusun rencana kebutuhan alat kontrasepsi tingkat kecamatan; 17. Mengidentifikasi dan menyeleksi calon penerima bantuan pelayanan terpadu di tingkat Kabupaten/Kota; 18. Melakukan pengemabnagn wawasan pelayanan terpadu (Bina Keluarga. UUPKS); 19. Melakukan prakonseling KB; 20. Memantau dan mengevaluasi pelayanan KB tingkat Kabupaten/Kota; 21. Melakukan uji coba pengembangan model teknis penyuluh an K3 nasional dan pelayanan KB;
b. PKB Muda : 1.
Melaksanakan pendataan KB dengan menginterprestasi dan analisis data;
2.
Memberikan pembekalan kepada kader, masyarakat, tokoh formal/informal tingkat Kabupaten/Kota;
3.
Menyiapkan instrument pendataan KB dengan merencanakan instrument;
4.
Mengevaluasi pencapaian KB tingkat kecamatan;
5.
Menyusun isi pesan KB nasional untuk bahan advokasi/bahanKIE tingkat Kabupaen/Kota;
6.
Mengembangkan media KIE KBnasional dalam bentuk asesoris;
7.
Melakukan KIE KB melalui surat kabar/majalh atau radio;
8.
Melakukan penyuluhan massa tentang KB nasional;
9.
Melakukan pendekatan kepada ORNOP tingkat Kabupaten/Kota;
10. Menjadi tim penilai lomba KB nasional tingkat Kabupaten/Kota; 11. Menyiapkan materi pemeran KB nasional; 12. Melakukan fasilitas kepada POKTAN; 13. Melakukan fasilitas kemitraan instansi pemerintah dan non pemerintah tingkat Kabupaten/Kota; 14. Menyusun materi rakor/raker KB tingkat Kabupaten/Kota; 15. Menjadi peserta pada rakor/raker KB nasional tingkat nasional; 16. Membentuk institusi masyarakat pedesaan/POKTAN; 17. Mengidentifikasi sasaran, menganalisis dan menyusun rencana kebutuhan alat kontasepsi tingkat Kabupaten/Kota; 18. Melakukan konseling KB; 19. Membuat umpan balik hasil analisis pelayanan KB tingkat Kabupaten/Kota; 20. Mengembangkan model KB nasional;
c. PKB Madya 1.
Melaksanakan pendataan KB nasional dengan penyajian hasil analisis data, kecamatan dan Kabupaten/Kota;
2.
Menyiapkan instrument pendataan KB;
3.
Mengevaluasi pencapaian KB tingkat Kabupaten/Kota;
4.
Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk : video, lagu, sandiwara, audio, CD dan film;
5.
Melakukan KIE KB melalui televise;
6.
Memberikan
advokasi
kepada
tokoh
formal
dan
informal
tingkat
Kabupaten/Kota; 7.
Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan advokasi dan KIE KB nasional tingkat Kabupaten/Kota;
8.
Mendesain jenis lomba KB nasional tingkat Kabupaten/Kota;
9.
Mendesain pameran KB nasional tingkat Kabupaten/Kota;
10. Mengembangkan institusi masyarakat pedesaan/POKTAN; 11. Mengembangkan model teknis penyuluh KB nasional dan pelayanan KB; 12. Mengevaluasi pengembangan model KB nasional;
(3) PKB yang melaksanakan kegiatan pengembangan profesi, pengabdian pada masyarakat dan penunjang tugas PKB diberikan angka kredit masing-masing untuk PKB Pelaksana Pemula samapai dengan PKB Penyelia sebagaimana tersebut dalam Lampiran I dan untuk PKB Pertama sampai dengan PKB Madya sebagaimana tersebut dalam Lampiran II
Pasal 8 Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat PKB sesuai jenjang jabatanya untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) atau ayat (2) maka PKB satu tingkat diatas atau satu tingkat di bawah jenjang jabaannya dapat melaksanakan tugas tersebut berdasarkan surat penugasan tertulis dari pimpinan unit kerja yang bersangkutan;
Pasal 9 Penilaian angka kredit pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ditetapkan, sebagai berikut : 1. PKB yang melaksanakan tugas satu tingkat diatas jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 80% (delapan puluh persen) dari angka kredit setiap butir kegiatan sebagaimana tersebut dalam Lampiran I dan Lampiran II; 2. PKB ynag melaksanakan tugas satu tingkat di bawah jenjang jabatannya angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebear 100% (seratus persen) dari angka kredit setiap butir kegiatan sebagaimana tersebut dalam Lampiran I dan Lampiran II;
Pasal 10 (1) Unsur kegiatan yang dinilai dalam pemberian angka kredit terdiri dari : a. Unsur utama; b. Unsur penunjang; (2) Unsur utama, terdiri dari : a. Pendidikan; b. Penyuluhan KB nasional; c. Pelayanan KB; d. Pengembanagn profesi; (3) Unsur penunjang adalah kegiatan yang mendukukng pelaksanaan tugas PKB sebagaimana tersebut dalam Pasal 5 angka 5;
(4) Rincian kegiatan PKB dan angka kreditnya dari masing-masing unsur sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) untu PKB terampil adalah sebagaiman tersebut dalam lampiran I dan untuk PKB ahli adalah sebagaiman tersebut dalam lampiran II;
Pasal 11 (1) Jumalah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh setiap Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat dalam jabatan dan kenaikan pangkat/jabatan PKB terampil sebagaiamana tersebut dalam lampiran III dan untuk PKB ahli sebagaiman tersebut dalam lampiran IV, dengan ketentuan: a. Sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh persen) angka kredit berasal dari unsure utama; b. Sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh persen) angka kredit berasal dari unsure penunjang; (2) Untuk kenaikan jabaan/pangkat setingkat lebih tinggi untuk menjadi PKB Madya pangkat Pembina Tingkat I, gol ruang IV/b sampai dnegan Pembina Utama Muda gol ruang IV/c diwajibkan mengumpulkan sekurang-kurangnya 12 (dua belas) angka kredit harus dari kegiatan pengembangan profesi; (3)
PKB yang telah memiliki angka kredit melebihi anka kredit yang telah ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi. Kelebihan angka kerdit tersebutdapat diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/pangkat berikutnya;
(4)
Apabila kelebihan jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) memenuhi jumlah angka kredit untuk kenaikan jabatan dua tingkat atau lebih dari jabatan terakhir yang diduduki, maka PKB yang bersangkutan dapat diangkat dalam jenjang jabatan sesuai dengan jumlah angka kredit yang dimiliki, dengan ketentuan; a. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam jabatan; b. Setiap unsur penilaian dalam DP-3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir;
(5)
PKB yang naik jabatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4), setiap kali kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi di syaratkan mengumpulkan 20% (dua puluh persen) dari jumlah angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi tersebut, yang berasal dari kegiatan penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB dan/atau pengembangan profesi;
(6)
PKB yang telah mencapai angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi pada tahun pertama dalam masa jabatan/pangkat yang didudukinya.
Pada tahun berikutnya diwajibkan mengumpulkan angka kredit sekurangkurangnya 20% (dua puluh persen) dari jumlah angka kredit yang diisyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi yang berasal dari kegiatan penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB dan/atau pengembangan profesi; (7) PKB Penyelia pangka Penata Tingkat I. golongan ruang III/d setiap tahun sejak diangkat dalam pangkat/jabatan diwajibkan mengumpulkan angka kredit sekurangkurangnya 10 (sepuluh) yang berasal dari kegiatan penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB dan/atau pengembangan profesi; (8)
PKB Madya pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c setiap tahun sejak diangkat dalam pangkat/jabatan diwajibkan mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) yang berasal dari kegiatan penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB dan/atau pengembangan profesi;
Pasal 12 (1)
PKB yang secara bersama-sama membuat karya tulis/karya ilmiah dalam bidang KB nasional, angka kreditnya ditetapkan sebagai berikut : a. 60% (enam puluh persen) bagi penulis utama; b. 40% (empat puluh persen) dibagi rata untuk semua penulis pembantu;
(2)
Jumlah penulis pembantu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b; sebanyak-banyaknya terdiri dari 3 (tiga) orang;
BAB VI PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
Pasal 13 (1)
Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit, setiap PKB diwajibkan mencatat dan menginvertarisir seluruh kegiatan yang dilaksanakan.
(2)
Apabila dari hasil catatan dan inventarisasi seluruh kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipandang sudah dapat memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat, secara hirarki PKB dapat mengajukan usul penilaian dan penetapan angka kredit.
(3)
Penilaian dan penetapan angka kredit PKB dilakukan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam 1(satu) tahun, yaitu 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat.
Pasal 14 (1)
Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit PKB. adalah : a. Kepala BKKBN atau pejabat eselon I yang ditunjuk olehnya bagi PKB Madya. b. Bupati/Walikota atau pejabat eselon II yang ditunjuk yang membidangi keluarga berencana bagi PKB Pelaksana Pemula sampai dengan PKB Penyelia dan PKB Pertama sampai dengan PKB Muda di lingkungan masingmasing.
(2)
Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit bagi PKB Madya, maka Kepala BKKBN atau pejabat eselon I yang ditunjuk olehnya dapat memberi kuasa/delegasi wewenang kepada Kepala Perwakilan BKKBN Propinsi.
(3)
Dalam menjalankan kewenangannya pejabat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), dibantu oleh : a. Tim Penilai jabatan PKB Pusat bagi Kepala BKKBN atau Pejabat eselon I yang ditunjuk olehnya yang selanjutnya disebut TIM Penilai Pusat. b. Tim Penilai jabatan PKB Propinsi bagi Kepala Perwakilan BKKBN Propinsi apabila diberi kuasa/delegasi, yang selanjutnya disebut Tim Penilai Perwakilan Propinsi. c. Tim Penilai jabatan PKB Kabupaten/Kota bagi Bupati/Walikota atau pejabat eselon II yang ditunjuk yang membidangi keluarga berencana yang selanjutnya disebut Tim Penilai Kabupaten/Kota.
Pasal 15 (1)
Anggota Tim Penilai PKB adalah PKB dengan susunan sebagai berikut : a. Seseorang Ketua merangkap anggota; b. Seseorang Wakil Ketua merangkap anggota; c. Seseorang Sekretaris merangkap anggota; dan d. Sekurang-kurangnya 4 (empat) orang anggota;
(2)
Persyaratan untuk menjadi AnggotaTim Penilai adalah : a. Menduduki pangkat/jabatan serendah-rendahnya sama dengan pangkat/jabatn PKB yang dinilai; b. Memiliki keahlian dan kemampuan untuk menilaki prestasi kerja PKB; c. Dapat aktif melakukan penilaian;
(3)
Masa tugas Anggota Tim Penilai adalah 3 (tiga) tahun;
(4)
Apabila jumlah Anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak dapat dipenuhi. Anggota Tim Penilai dapat diangkat dari Pegawai Negeri Sipil lain sepanjang memenuhi syarat; a. Memiliki kompetensi untuk menilai PKB; b. Menduduki pangkat/jabatan serendah-rendahnya sama dengan PKB yang dinilai; c. Dapat aktif melakukan penilaian;
(5)
Apabila Tim Penilai Kabupaten/Kota belum dapat dibentuk karena belum ada Pegawai Negeri Sipil yanag memenuhi syarat Tim Penilai yang ditentukan, maka penilaian dan penetapan angka kredit dapat dilakukan Tim Penilai Kabupaten/Kota lain yang terdekat atau Tim Penilai Pusat atau Tim Penilai Perwakilan Propinsi.
(6)
Pembentukan dan susunan Anggota Tim Penilai ditetapkan oleh : a. Kepala BKKBN untuk Tim Penilai Pusat/Tim Penilai Perwakilan Propinsi; b. Bupati/Walikota atau pejabat eselon II yabg ditunjuk yang membidangi keluarga berencana untuk Tim Penilai Kabupaten/Kota.
Pasal 16 (1)
Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi Anggota Tim Penilai dalam 2 (dua) masa jabatan berturut-turut. dapat diangkat kembali setelah melampaui tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan;
(2)
Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai yang ikut dinilai, maka Ketua Tim Penilai dapat mengangkat Anggota Tim Penilai Pengganti.
Pasal 17 Tata kerja dan tata cara penilaian Tim Penilai, ditetapkan oleh Kepala BKKBN selaku Pimpinan Instansi Pembina jabatan PKB.
Pasal 18 Usul penetapan angka kredit PKB diajukan oleh : 1.
Bupati/Walikota atau pejabat eselon II yang ditunjuk yang membidangi keluarga berencana kepada Kepala BKKBN atau pejabat eselon I yang ditunjuk olehnya atau Kepala Perwakilan BKKBN Propinsi apabila diberi kuasa/delegasi untuk angka kredit PKB Madya di lingkungan masing-masing.
2.
Pejabat yang membidangi kepegawaian yang bersangkutan (serendah-rendahnya eselon III) kepada Bupati/Walikota atau pejabat eselon II yang ditunjuk yang
membidangi keluarga berencana untuk angka kredit PKB Pelaksana Pemula sampai dengan PKB Penyelia dan PKB Pertama sampai dengan PKB Muda di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang bersangkutan.
Pasal 19 (1)
Angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, digunakan untuk mempertimbangkan kenaikan jabatan/pangkat PKB sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
(2)
Terhadap keputusan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, tidak dapat diajukan keberatan oleh PKB yang bersangkutan. BAB VII PEJABAT YANG BERWENANG MENGANGKAT DALAM JABATAN
Pasal 20 Pejabat yang berwenang mengangkat Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan PKB adalah Pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 21 (1)
Persyaratan bagi Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat pertama kali dalam jabatan PKB terampil. adalah : a. Berijazah serendah-rendahnya SLTA sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan; b. Pangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda, golongan II/a; c. Telah mengikuti dan lulus diklat fungsional bidang keluarga berencana; d. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
(2)
Persyaratan bagi Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat pertama kali dalam jabatan PKB ahli, adalah : a. Berijazah serendah-rendahnya Sarjana (S-1)/Diploma IV (D IV) sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan; b. Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda , golongan ruang III/a; c. Telah mengikuti dan lulus diklat fungsional bidang keluarga berencana; d. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DPS sekurang-kurang bernilai baik dalam 1 (satu) terakhir.
(3)
Penetapan jenjang jabatan PKB sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit yang diperoleh dari unsur utama
dan unsur penunjang setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit. (4)
Kualifikasi pendidikan untuk jabatan PKB sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala-BKKBN selaku pimpinan Instansi Pembina jabatan PKB.
Pasal 22 Disamping persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam jabatan PKB dilakasanakan sesuai dengan formasi jabatan PKB, yang ditetapkan oleh Kepala DAerah masing-masing setelah mendapat persetujuan tertulis Menteri yang bertanggung jawab dibidang pendayagunaan aparatur Negara dan berdasarkan pertimbangan Kepala BKN.
Pasal 23 (1)
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam jabatan PKB dapat dipertimbangkan dengan ketendtuan sebagai berikut : a. Memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 22 ; b. Memiliki pengalaman dibidnag penyuluh KB sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun; c. Usia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai usia pensiun dari jabatan terakhir yang didudukinya; d. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DOS sekurangkurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.
(2)
Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri SIpil sebagaimana dimaksud dlama ayat (1) adalah sama dengan pangkat yang dimilikinya dan jenjang jabatan PKB ditetapkan sesuai dengan jumlah angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.
(3)
Jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) ditetapkan dari unsur utama dan unsur penunjang.
BAB VIII PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI DAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN
Pasal 24 (1)
PKB Pelaksana Pemula, pangkat Pengatur Muda. golongan ruang II/a sampai dengan PKB Penyelia, pangkat Penata, golongan ruang III/c dan PKB Pertama. pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan PKB Madya pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b, dibebaskan sementara dari jabatannya, apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.
(2)
PKB Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d dibebaskan sementara
dari
jabatannya
apabila
setiap
tahun
sejak
diangkat
dalam
pangkat/jabatannya tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) dari kegiatan penyuluh KB nasional dan pelayanan KB dan/atau pengembangan profesi. (3)
PKB Madia, pangkat Pembian Muda, golongan ruang IV/c dibebaskan sementara dari jabatannya apabila setiap tahun sejak diangkat dalam pangkat/jabatannya tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) dari kegiatan penyuluh KB nasional dan pelayanan KB dan/atau pengembangan profesi.
(4)
Disamping pembebasan sementara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) PKB dibebaskan sementara dari jabatannya, apabila : a. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tungkat berat berupa penurunan pangkat; b. Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil; c. Ditugaskan secara penuh diluar jabatan PKB; d. Menjalani cuti diluar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; e. Sedang menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
Pasal 25 (1)
PKB yang telah selesai menjalani pembebasan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 dapat diangkat kembali dalam jabatan PKB :
(2)
Pengangkatan kembali dalam jabatan PKB sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat menggunakan angka kredit terakhir yang dimiliki dan dari prestasi penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang diperoleh selama tidak menduduki jabatan PKB, setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.
Pasal 26 PKB diberhentikan dari jabatannya, apabila : 1.
Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1) tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.
2.
Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2) atau ayat (3) tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan.
3.
Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, kecuali hukuman disiplin tingkat berat berupa penurunan pangkat.
Pasal 27 Pembebasan sementara, pengangkatan kembali dan pemberhentian dari jabatan PKB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Pasal 25, Pasal 26 ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB IX KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 28 Prestasi kerja PKB yang telah dilakukan sampai dengan ditetapkannya petunjuk pelaksanaan Keputusan ini, masih dinilai berdasarkan Keputusan Menkowasbang PAN Nomor 13/KEP/MK.WASPAN/4/1999 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana dan Angka Kreditnya.
BAB X KENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 29 Untuk kepentingan dinas dan atau menambah pengentahuan, pengalaman dan pengembangan karier, PKB dapat dipindahkan kejabatan structural atau jabatan fungsional lainnya sepanjang memenuhi persyaratan jabatan yang ditentukan.
Pasal 30 PKB tingkat terampil yang mendapatkan ijasah Sarjana (S I) / Diploma IV, dapat diangkat dalam jabatan PKB tingkat ahli apabila ijasah yang diperoleh/dimiliki sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan dan memenuhi angka kredit minimal untuk PKB tingkat ahli.
BAB XI KETENTUAN PENUTUP
Pasal 31 Apabila terdapat perubahan yang mendasar sehingga ketentuan dalam Keputusan ini tidak sesuai lagi, maka Keputusan ini dapat ditinjau kembali.
Pasal 32 Petunjuk pelaksanaan Keputusan ini diatur lebih lanjut oleh Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara.
Pasal 33 Dengan ditetapkannya Keputusan ini maka Keputusan Menkowasbang PAN Nomor 13/KEP/MK. WASPAN/4/1999
tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga
Berencana dan Angka Kreditnya, dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 34 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 2 September 2004
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
ttd
Feisal Tamin
LAMPIRAN I :
KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR
: KEP/120/M.PAN/9/2004
TANGGAL
: 2 SEPTEBER
RENCANA KEGIATAN PENYULUH KELUARGA BERENCANA TERAMPIL DAN ANGKA KREDITNYA
NO 1 I
UNSUR
SUB UNSUR
2 PENDIDIKAN
BUTIR
3 A. Pendidikan sekolah dan memperoleh
4
SATUAN HASIL
ANGKA
(Tiap)
KREDIT
5
6
PELAKSANA 7
1
Sarjana Muda / Diploma III
Ijazah
60
Semua jenjang
2
Diploma II
Ijazah
40
Semua jenjang
3
SLTA / Diploma I
Ijazah
25
Semua jenjang
1
Lamanya lebih dari 961 jam
Sertifikat
15
Semua jenjang
bidang keluarga Berencana serta
2
Lamanya antara 941 s/d 960 jam
Sertifikat
9
Semua jenjang
memperoleh Surat Tamat dan
3
Lamanya antara 481 s/d 940 jam
Sertifikat
6
Semua jenjang
Pelatihan (STTPL)
4
Lamanya antara 161 s/d 480 jam
Sertifikat
3
Semua jenjang
5
Lamanya antara 81 s/d 160 jam
Sertifikat
2
Semua jenjang
6
Lamanya antara 30 s/d 80 jam
Sertifikat
1
Semua jenjang
Sertifikat
1,5
ijazah/gelar B. Pendidikan dan pelatihan fungsional di
C. Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan golongan II
NO
UNSUR
1
2
II
PENYULUHAN KB NASIONAL
SATUAN HASIL
ANGKA
(Tiap)
KREDIT
5
6
7
Menyusun rencana pendataan dan pemetaan wilayah kerja tingkat : a. Desa/Kelurahan b. Kecamatan
Rencana Rencana
0.016 0.040
Melaksanakanpendataan KB :
Laporan
0.108
PKB Pelaksana PKB Pelaksana Lanjutan PKB Pelaksana Pemula PKB Pelaksana Lanjutan PKB Pelaksana Lanjutan PKB Pelaksana Lanjutan PKB Pelaksana Pemula PKB Penyelia PKB Pelaksana Lanjutan
SUB UNSUR
BUTIR
3 A. Persiapan Penyuluhan
4 1.
2.
a.
Melakukan Pendataan KB
0.016
b.
Mengolah data wilayah Desa / Kelurahan
Laporan
0.040
c.
Penyajian hasil pengolahan data desa/kelurahan
Laporan
0.135
3.
Melakukan pengisian form pendataan MDK
Laporan
0.080
4. 5.
Membuat peta wilayah kerja hasil pendataan Membuat laporan pendataan di wilayah kerja
Peta Laporan
0.030 0.030
6.
Melakukan sosialsiasi hasil pendataan tingkat a. Desa/Kelurahan
Laporan
0.030
Laporan
0.060
Rencana Rencana
0.016 0.040
7.
b. Kecamatan Menyiapkan pendataan IMP dan ORNOP a. Membuat rencana kerja tingkat 1) Desa / Kelurahan 2) Kecamatan
PELAKSANA
PKB Pelaksana Lanjutan PKB Penyelia
PKB Pelaksana PKB Pelaksana Lanjutan
NO 1
UNSUR 2
SATUAN HASIL
ANGKA
(Tiap)
KREDIT
5
6
7
Laporan
0.030
2) Kecamatan Melakukan pendekatan kepada IMPR dan ORNOB tingkat a. Desa / Kelurahan
Laporan
0.060
PKB Pelaksana Lanjutan PKB Penyelia
Institusi
0.020
b. Kecamatan Membuat peta pendataan IMP dan ORNOP tingkat: a. Desa / Kelurahan
Institusi
0.040
Peta
0.012
Peta Laporan
0.016 0.006
Menyusun rencana operasional bulanan KB tingkat : a. Desa / Kelurahan b. Kecamatan
Rencana Rencana
0.016 0.030
PKB Pelaksana PKB Pelaksana Lanjutan
Mengembangkan media KIE KB Nasional dalam bentuk : a. Transparan
Substansi
0.030
Lembar
0.160
PKB Pelaksana Lanjutan PKB Penyelia
SUB UNSUR
BUTIR
3
4 b.
8.
9.
Memberikan pembekalan kepada kader, masyarakat, tokoh formal/informal tingkat : 1) Desa / Kelurahan
b. Kecamatan 10. Membuat penomoran IMP B. Pelaksanaan Penyuluhan
1.
2.
b.
Poster
PELAKSANA
PKB Pelaksana Lanjutan PKB Penyelia PKB Pelaskana Pemula PKB Pelaksana PKB Pelaksana Pemula
NO 1
UNSUR 2
SUB UNSUR
BUTIR
3
4
SATUAN HASIL
ANGKA
(Tiap)
KREDIT
5
6
7
PELAKSANA
c.
Spanduk
Unit
0.020
PKB Pelaksana
d.
Umbul-umbul
Unit
0.020
PKB Pelaksana
e.
Leaflet
Lembar
0.240
PKB Penyelia
f.
Media trtadisional di pedesaan
Macam
0.200
PKB Penyelia
g.
Billboard
Unit
0.240
PKB Penyelia
h.
Media sederhana
Unit
0.120
PKB Pelaksana Lanjutan
3.
Melakukan KIE KB Nasional kepada masyarakat secara : a.
Perorangan
Laporan
0.006
PKB Pelaskana Pemula
b.
Kelompok
Laporan
0.030
PKB Pelaksana Lanjutan
4.
Menyiapkan sarana KIE dengan mobil penerangan
Laporan
0.060
(MUPEN) KB 5.
Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan advokasi dan
PKB Pelaksana Lanjutan
Laporan
0.120
PKB Penyelia
KIE KB tingkat Kecamatan 6.
Menajdi tim lomba KB Nasional tingkat : a.
Desa/Kelurahan
Laporan
0.048
PKB Pelaksana
b.
Kecamatan
Laporan
0.180
PKB Pelaksana Lanjutan
7.
Menjaga stand dalam setiap pameran KB nasional
Laporan
0.32
PKB Pelaksana
NO 1
UNSUR 2
SUB UNSUR
BUTIR
3
4
SATUAN HASIL
ANGKA
(Tiap)
KREDIT
5
6
7
Laporan
0.080
PKB Penyelia
PKB Pelaksana Pemula PKB Pelaksana PKB Pelaksana Lanjutan
8.
Menjadi tim penilai setiap jenis lomba KB Nasional
9.
Melakukan fasilitasi kepada : a. Kader
Laporan
0.009
b. c.
Laporan Laporan
0.012 0.030
Laporan
0.030
b. Kecamatan 11. Menyusun materi Rakor / Raker KB tingkat a. Desa/ Kelurahan
Laporan
0.060
Naskah
0.040
b. Kecamatan 12. Memfasilitasi terlaksananya pelayanan KB oleh LSOM 1. Menjadi peserta dalam nilai lokarnya sebagai a. Penyaji
Naskah LSOM
0.080 0.180
Makalah
0.060
Laporan
0.012
Laporan
0.030
PELAKSANA
tingkat kecamatan
Kelompok KB/KAS Sub PPKBD
10. MElakukan fasilitasi kemitraan instansi pemerintah dan non pemerintah tingkat : a. Desa/ Kelurahan
III.
PELAYANAN KELUARGA BERENCANA
A. Persiapan Pelayanan
2.
b. Peserta Memberikan pembekalan dan informasi kepada : a. Kader
PKB Pelaksana Lanjutan PKB Penyelia PKB Pelaksana Lanjutan PKB Penyelia PKB Penyelia
PKB. P. Lanjutan PKB Pelaksana PKB. P. Lanjutan
NO 1
UNSUR 2
SUB UNSUR 3
B. Pelaksanaan Pelayanan
SATUAN HASIL
ANGKA
(Tiap)
KREDIT
4
5
6
7
b. Masyarakat c. Tokoh formal Menyiapkan sarana dan prasarna pelayanan KB kepada kader Membimbing kegiatan pendewasaan usia perkawinan Mengidentifikasi sasaran, menganalisis dan menyusun rencana kebutuhan alat kontrrasepsi di tingkat Desa/Kelurahan Menyalurkan alat kontrasepsi ke tingkat : a. Desa/Kelurahan b. Kecamatan Mengumpulkan data pelayanan KB di klinik
Laporan Laporan Unit Pelayanan
0.080 0.080 0.030
Laporan
0.030
Laporan
0.120
PKB Penyelia PKB Penyelia PKB Pelaksana Lanjutan PKB Pelaksana Lanjutan PKB Penyelia
Laporan Laporan Laporan
0.009 0.024 0.009
Tiap orang
0.012
Unit
0.012
Laporan LSOM
0.008 0.180
PKB Pelaksana Pemula PKB Pelaksana PKB Pelaksana
Orang
0.240
PKB Penyelia
Laporan Laporan
0.080 0.006
PKB Penyelia PKB Pelaksnaa Pemula
BUTIR
1 2. 3
4
5. 6. 7
Mendapatkan akseptor / peserta asuransi KB Menjadi peserta dalam pelayanan Tim KB keliling / Posyandu : a. Menyiapkan sarana dan prasana pelayanan
b. Membuat laporan hasil pelayanan Melakukan rujukan medis ketempat pelayanan kesehatan 9 Mengidentifikasi dan menseleksi calon penerima bantuan pelayanan terpadu di tingkat Desa/ Kelurahan 10 Melakukan pelayanan KB pada momentum strategis 11 Menyusun laporan pelayanan terpadu (Bina Keluarga, UPPKS) 8
PELAKSANA
PKB P. Pemula PKB Pelaksana PKB Pelaksana Pemula PKB Pelaksana
NO 1
IV
UNSUR 2
PENGEMBANGAN PROFESI
SUB UNSUR 3
A. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang penyuluhan KB NAsional dan Pelayanan KB
BUTIR 4 12 Melakukan pelayanan dan pendampingan kegiatan terpadu (Bina Keluarga, UPPKS) 13 Memberikan orientasi keterampilan kader IMP / POKTAN 1 Membuat karya tulis / karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey dan evaluasi di bidang penyuluhan KB NAsional dan pelayanan KB yang dipubliaksikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI 2. Membuat karya tulis / karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey evaluasi di bidang penyuluhan KB Nasional dan pelayanan KB yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional b. Dalam majalah ilmiah yang diakui LOPO 3 Membuat karya tulis / karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri dalam bidang penyuluh KB Nasional dan pelayanan KB yang dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitykan dan diedarkan secara nasional b. Dalam makalah ilmiah yang diakui oleh LIPI
SATUAN HASIL
ANGKA
(Tiap)
KREDIT
5
6
7
Laporan
0.012
PKB Pelaksana
Laporan
0.240
PKB Penyelia
Setiap buku
12.5
Semua Jenjang
Setiap makalah
6
Semua Jenjang
Setiap buku
8
Semua Jenjang
Setiap makalah
4
Semua Jenjang
Setiap buku
7
Semua Jenjang
Setiap makalah
3.5
Semua Jenjang
PELAKSANA
NO 1
UNSUR 2
SUB UNSUR
BUTIR
3
4 4
5
6
B. Penerjemahan / penyaduran buku dan bahan lainnya di bidang penyuluhan KB Nasiopnal dan pelayanan KB
1
2
3
Membuat karya tulis / karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri dalam bidang penyuluh KB nasional dan pelayana KB yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku b. Dalam bentuk makalah Membuat tulisan ilmiah popular di bidang penyuluhan KB NAsional dan pelayanan KB yang disebarluaskan melalui media masa Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, gagasan dan atau ulasan ilmiah di bidang penyuluhan KB Nasional dan pelayanan KB pada pertemuan ilmiah Menerjemahkan / menyadrukan buku atau karya ilmiah dalam bidang penyuluhan KB Nasional dan pelayanan KB yang dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterrbikan dan diedarkan secara Nasional b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI Menerjemahkan / menyadrukan buku atau karya ilmiah dalam bidang penyuluhan KB Nasional dan pelayanan KB yang dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterrbikan dan diedarkan secara Nasional b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI Membuat abstraksi tulisan yang dimuat dalam penerbitan
SATUAN HASIL
ANGKA
(Tiap)
KREDIT
5
6
7
Setiap buku Setiap makalah Setiap karya
7 3.5
Semua Jenjang Semua Jenjang
Setiap naskah
2
Semua Jenjang
Setiap buku
2.5
Semua Jenjang
Setiap buku
3
Semua Jenjang
Setiap majalah
1.5
Semua Jenjang
Setiap naskah
1.5
Semua Jenjang
PELAKSANA
Setiap majalah
NO 1
VI
UNSUR 2
PENUNJANG TUGAS PKB
SUB UNSUR
BUTIR
3
4
SATUAN HASIL
ANGKA
(Tiap)
KREDIT
5
6
7
PELAKSANA
C. Pembuatan buku pedoman / petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB
Membuat buku pedoman / petunjuk pelaksanaan / petunjuk teknis di bidang penyuluhan KB NAsional dan pelayanan KB
Setiap naskah
2
Semua Jenjang
D. Penemuan teknologi tepat guna di bidang penyulkuhan KB NAsional dan pelayanan KB
Menemukan teknologi tepat guna di bidang penyuluhan KB NAsional dan pelayanan KB
Setiap karya
5
Semua Jenjang
A. Pengajar / pelatih yang berkaitan dengan bidang penyuluhan KB Nasional dan pelayanan KB
Mengajar / melatih pada pendidikan dan pelatihan pegawau
Setiap 2 jam pelajaran
0.04
Semua Jenjang
Setiap kali Setiap kali Setiap kali
3 2 1
Semua Jenjang Semua Jenjang Semua Jenjang
Setiap kali Setiap kali
1 0.5
Semua Jenjang Semua Jenjang
Setiap tahun
1
Semua Jenjang
B. Peran serta dalam seminar / lokakarya dalam bidang penyuluhan KB Nasional; dan pelayanan KB
C. Keanggotaan dalam organisasi profesi
1
Mengikuti seminar / lokakarya setiap kali sebagai: a. Pemasaran b. Pembahas/moderator/narasumber c. Peserta 2 Mengikuti/berperan serta sebagai delegasi ilmiah sebagai : a. Ketua b. Anggota Menjadi anggota dalam organsiasi profesi sebagai : a.
Pengurus
b.
Anggota
Menjadi Anggota / pengurus BPMD, Koperasi, dll 1
Melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana alam
Setiap tahun
0.5
Semua Jenjang
Setiap tahun
0.25
Semua Jenjang
Setiap penugasan
0.035
Semua Jenjang
NO 1
UNSUR 2
SATUAN HASIL
ANGKA
(Tiap)
KREDIT
4
5
6
7
Memfasilitasi orang jompo, kesejahteraan wanita, karang karuna Membina generasi muda dalam pramuka, karang taruna Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional a. Ketua / Wakil Ketua b. Anggota Memperoleh ijazah/gelar yang tidak sesuai dalam bidang tugasnya : a. Sarjana D.IV b. Sarjana Muda / Diploma III c. Diploma II Memperoleh penghargaan / tanda jasa Satya Lancana Karya Satya : a. 30 (tiga puluh) tahun lebih b. 20 (dua puluh) tahun c. 10 (Sepuluh) tahun
Setiap tahun
0.035
Semua Jenjang
Setiap tahun
0.25
Semua Jenjang
Setiap tahun Setiap tahun
1 0.5
Semua Jenjang Semua Jenjang
Setiap ijazah/gelar Setiap ijazah/gelar Setiap ijazah/gelar
5 3 1
Semua Jenjang Semua Jenjang Semua Jenjang
Setiap penghargaan Setiap penghargaan Setiap penghargaan
3 2 1
Semua Jenjang Semua Jenjang Semua Jenjang
SUB UNSUR
BUTIR
3 2
F. Pembinaan generasi muda G. Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Fungsional H. Perolehan gelar kerjasama lainnya
I. Perolehan piagam penghargaan
PELAKSANA
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Feisal Tamin
LAMPIRAN II :
KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR
: KEP/120/M.PAN/9/2004
TANGGAL
: 2 SEPTEBER 2004
RINCIAN KEGIATAN PENYULUH KELUARGA BERENCANA AHLI DAN ANGKA KREDITNYA
NO 1 I
UNSUR
SUB UNSUR
2 PENDIDIKAN
BUTIR
3 A. Pendidikan sekolah dan memperoleh
4
SATUAN HASIL
ANGKA
(Tiap)
KREDIT
5
6
PELAKSANA 7
1
Doktor (S.3)
Ijazah
150
Semua jenjang
2
Pasca Sarjana (S.2)
Ijazah
100
Semua jenjang
3
Sajrana / Diploma IV
Ijazah
75
Semua jenjang
1
Lamanya lebih dari 961 jam
Sertifikat
15
Semua jenjang
bidang keluarga Berencana serta
2
Lamanya antara 941 s/d 960 jam
Sertifikat
9
Semua jenjang
memperoleh Surat Tamat dan
3
Lamanya antara 481 s/d 940 jam
Sertifikat
6
Semua jenjang
Pelatihan (STTPL)
4
Lamanya antara 161 s/d 480 jam
Sertifikat
3
Semua jenjang
5
Lamanya antara 81 s/d 160 jam
Sertifikat
2
Semua jenjang
6
Lamanya antara 30 s/d 80 jam
Sertifikat
1
Semua jenjang
Sertifikat
2
ijazah/gelar B. Pendidikan dan pelatihan fungsional di
C. Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan golongan III
NO
UNSUR
1
2
II
PENYULUHAN KB NASIONAL
SUB UNSUR
BUTIR
3 A. Persiapan Penyuluhan
4 1.
Menyusun renana pendataan dan pemetaan wilayah kerja tingkat Kabupaten / Kota
2
Melaksanakan pendataan KB :
3
SATUAN HASIL
ANGKA
(Tiap)
KREDIT
5
6
Rencana
0.060
PKB Pertama
PELAKSANA 7
a.
Mengolah data wilayah Kecamatan / Kabupaten / Kota
Laporan
0.150
PKB Pertama
b.
Verifikasi / Validasi data
Laporan
0.150
PKB Pertama
c.
Interpretasi dan Analisis data
Naskah
0.300
PKB Muda
d.
Penyajian hasil analisis data KEc.Kabupaten / Kota
Naskah
0.180
PKB MAdya
Menyiapkan pendataan IMP dan ORNOP : a.
Membuat rencana kerja tingkat Kab/Kota
Rencana
0.060
PKB Pertama
b.
Memberikan pembekalan kepada kader, masyarakat, tokoh formal/informal tingkat Kabupaten/Kota
Laporan
0.120
PKB Muda
4
Membuat peta pendataan IMP dan ORNOP tingkat Kabupaten/Kota
Peta
0.030
PKB Pertama
5
Menyiapkan instrument pendataan KB a. Merancang instrument b. Uji Coba Instrumen c. Menyusun Pedoman Mengevaluasi pencapaian KB tingkat
Instrumen Laporan Naskah
0.300 0.150 0.360
PKB Muda PKB Pertama PKB Madya
6
a.
Desa/Kelurahan
Laporan
0.060
PKB Pertama
b.
Kecamatan
Laporan
0.120
PKB Muda
c.
Kabupaten / Kota
Laporan
0.180
PKB Madya
NO 1
UNSUR 2
SUB UNSUR
BUTIR
3
4 7
b.
1
ANGKA
(Tiap)
KREDIT
5
6
7
PELAKSANA
Menyusun isi pesan KB Nasional a.
B. Pelaksanaan Penyuluhan
SATUAN HASIL
Bahan advokasi tingkat : 1)
Kecamatan
Naskah
0.060
PKB Pertama
2)
Kabupaten / Kota
Naskah
0.120
PKB Muda
Bahan KIE tingkat 1)
Kecamatan
Naskah
0.060
PKB Pertama
2)
Kabupaten / Kota
Naskah
0.120
PKB Muda
Rencana
0.060
PKB Pertama
Menyusun rencana operiasonal bulanan KB tingkat Kabupaten / Kota
2.
Mengembangkan Media KIE KB Nasional dalam bentuk : a.
Video
Naskah
0.900
PKB Madya
b.
Lagu
Naskah
0.450
PKB Madya
c.
Sandiwara
Naskah
0.900
PKB Madya
d.
Asesoris
Unit
0.120
PKB Madya
e.
Audio
Naskah
0.270
PKB Madya
f.
Neon Sign
Unit
0.240
PKB Madya
g.
CD
Unit
0.450
PKB Madya
h.
Benar
Unit
0.060
PKB Pertama
i.
Film
Naskah
1.800
PKB Madya
NO 1
UNSUR 2
SATUAN HASIL
ANGKA
(Tiap)
KREDIT
4
5
6
Melakukan KIE dengan mobil penerangan (MUPEN) KB 4. Melakukan KIE KB melalui : a. Surat kabar / majalah b. Rdio d. Televisi 5. Melakukan penyuluhan massa tentang KB Nasional 6. Melakukan pendekatan kepada organsiasi non pemerintah (omop) tingkat Kab/Kota 7. Melakukan uji coba materi dan media advokasi dan KIE KB Nasional 8. Memberikan advokasi kepada tokoh formal dan informal tinghkat kabupaten.kota 9. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan advokasi dan KIE KB Nasional tingjkat Kabupaten/Kota 10. Mendesain lomba KB Nasional tingkat Kabupaten /
Laporan
0.060
PKB Pertama
Naskah Laporan Laporan Laporan Laporan
0.060 0.060 0.180 0.080 0.060
PKB Muda PKB Muda PKB Madya PKB MUda PKB MUda
Laporan
0.150
PKB Perrtama
Laporan
0.180
PKB Madya
Laporan
0.090
PKB Madya
Naskah
0.450
PKB Madya
Laporan
0.240
PKB Muda
Naskah Naskah Naskah
0.060 0.180 0.300
PKB Pertama PKB Madya PKB Muda
SUB UNSUR
BUTIR
3 3.
PELAKSANA 7
Kota 11. Menjadi tim penilai setiap jenis lomba KB Nasional tingkat Kabupaten/Kota 12. Mendesain pameran KB Nasional : a.
Mendesain pameran tingkat :
b.
1) Kecamatan 2) Kabupaten/Kota Menyiapkan materi pamerah
NO 1
III
UNSUR 2
PELAYANAN KELUARGA BERENCANA
SUB UNSUR 3
A. Pelaksanaan Pelayanan
BUTIR 4 13. Melakukan fasilityasi kepada : a. PPKBD b. Poktan 14 Melakukan fasilitasi kemitraan instansi pemerintah dan non pemerintah tingkat Kabupaten/Kota 15 Menyusun materi rakor/raker KB tingkat Kabupaten / kota 16 Menjadi peserta pada Rakor / Raknernas KB Nasional tingkat a. Propinsi b. Nasional 17. Membentuk institusi masyarakat pedesaan / POKTAN 18 Mengembangkan institusi masyarakat pedesaan / POKTAN 1. Mengidentifikasi sasaran, menganalisis dan menyusun rencana kebutuhan alat kontrasepsi di tingkat : a. Kecamatan b. Kab/Kota 2 Mengidentifikasi dan menseleksi calon penerima bantuan pelayanan terpoadu di tingkat Kab/Kota 3 Melakukan pengembangan wawasan pelayanan terpadu (BIna Keluarga, UPPKS) 4 Melakukan pra konseling KB 5 Melakukan konseling KB
SATUAN HASIL
ANGKA
(Tiap)
KREDIT
5
6
7
Laporan Laporan Laporan
0.030 0.060 0.060
PKBN Pertama PKBN Pertama PKBN Pertama
Naskah
0.120
PKBN Pertama
Laporan Laporan Institusi /POKTAN
0.130 0.360 0.480
PKBN Pertama PKBN Pertama PKBN Pertama
Institusi /POKTAN
0.360
PKBN Pertama
Laporan Laporan Orang
0.030 0.060 0.120
PKBN Pertama PKBN Pertama PKBN Pertama
Konsep
0.060
PKBN Pertama
Keluargga Keluargga
0.020 0.040
PKBN Pertama PKBN Muda
PELAKSANA
Institusi /POKTAN
NO 1
UNSUR 2
SUB UNSUR 3
B. Pengembangan Model Pelayanan
IV
PENGEMBANGAN PROFESI
BUTIR
A. Pembuatan karya tulis / karya ilmiah di bidang penyuluhan KB Nasional dan Pelayanan KB
4
SATUAN HASIL
ANGKA
(Tiap)
KREDIT
5
6
7
PELAKSANA
6
Memantau dan mengevaluasi pelayanan KB tingkat Kab/Kota
Laporan
0.030
PKB Pertama
7
Membuat umpan balik hasil analisis pelayanan KB tingkat Kab/Kota
Laporan
0.040
PKB Muda
1
Mengembangkan model KB Nasional
Model
0.600
PKB Muda
2
Mengembangkan model teknis penyuluhan KB nasional
Model
0.900
PKB Madya
3
Melakukan uji coba pengembangan model teknis penyuluh KB nasional dan Pelayanan KB
Laporan
0.800
PKB Pertama
4
Mengevaluasi pengembangan model KB Nasioonal
Laporan
0.600
PKB Madya
1
Membuat karya tulis /karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey dan evaluasi di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI Membuat karya tulis /karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey dan evaluasi di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang dipublikasikan
Setiap buku
12.5
Semua Jenjang
Setiap majalah
6
Semua Jenjang
Setiap buku
8
Semua Jenjang
Setiap majalah
4
Semua Jenjang
2
a. b.
Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI
NO 1
UNSUR 2
SUB UNSUR
BUTIR
3
4 3
SATUAN HASIL
ANGKA
(Tiap)
KREDIT
5
6
Setiap Buku
7
Semua Jenjang
Setiap Makalah
4
Semua Jenjang
Setiap Buku
7
Semua Jenjang
Setiap Makalah
3.5
Semua Jenjang
Setiap karya
2
Semua Jenjang
Setiap naskah
2.5
Semua Jenjang
PELAKSANA 7
Membuat karya tulis /karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey dan evaluasi di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang dipublikasikan a.
Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
b. 4
Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI
Membuat karya tulis /karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey dan evaluasi di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang dipublikasikan a.
Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
b. 5
Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI
Membuat tulisan ilmiah popular di bidang penyuluhan KB NAsional dan pelayanan KB yang disebarluaskan melalui media masa
6
Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, gagasan dan atau ulasan ilmiah di bidang penyuluhan KB Nasional dan pelayana KB pada pertemuan ilmiah
NO 1
UNSUR
SUB UNSUR
2
BUTIR
3 B. Penerjemah/penyeaduran buku dan
4 1.
SATUAN HASIL
ANGKA
(Tiap)
KREDIT
5
6
Setiap buku
7
Semua Jenjang
Setiap Makalah
3.5
Semua Jenjang
Setiap buku
3
Semua Jenjang
Setiap Makalah
1.5
Semua Jenjang
Setiap makalah
1.5
Semua Jenjang
Setiap naskah
2
Setiap karya
5
PELAKSANA 7
Menerjemahkan / menyadurkan buku atau karya
bahan lainnya di bidang penyuluhan
ilmiah dalam bidang penyuluhan KB Nasional dan
KB Nasional dan pelayanan KB
pelayanan KB yang dipublikasikan a.
Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
b. 2.
Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI
Menerjemahkan / menyadurkan buku atau karya ilmiah dalam bidang penyuluhan KB Nasional dan pelayanan KB yang dipublikasikan
3.
a.
Dalam bentuk buku
b.
Dalam bentuk makalah
Membuat abstraksi tulisan yang dimuat dalam penerbitan
C. Pembuatan buku pedoman / petunjuk
Membuat buku pedoman / petunjuk pelaksanaan /
pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang
petunjuk teknis di bidang KB Nasional dan
penyuluhan KB Nasional dan
pelayanan KB
pelayanan KB D. Penemuan teknologi tepat guna di bidang penyuluhan KB Nasional dan pelayanan KB
Menemukan teknologi tepat guna di bidang penyuluhan KB Nasional dan pelayanan KB
Semua Jenjang
NO 1 VI
UNSUR 2 PENUNJANG TUGAS PKB
SUB UNSUR
BUTIR
3
4
A. Pengajar / pelatih yang berkaitan
Mengajar / melatih pada pendidikan dan pelatihan pegawai
dengan bidang penyukluhan KB
SATUAN HASIL
ANGKA
(Tiap)
KREDIT
5
6
7
Setiap 2 jam
0.04
Semua Jenjang
PELAKSANA
pelajaran
nasional dan pelayanan KB B. Peran serta dalam seminar / lokakarya
1.
Mengikuti seminar / lokakarya setiap kali sebagai
dalam bidang penyuluhan KB nasional
a.
Pemasaran
Setiap kali
3
Semua Jenjang
dan pelayanan KB
b.
Pembahas/moderator/narasumber
Setiap kali
2
Semua Jenjang
c.
Peserrta
Setiap kali
1
Semua Jenjang
Mengikuti / berperan serta sebagai delegasi ilmiah sebagai : a. Ketua
Setiap kali
1.5
Semua Jenjang
b.
Setiap kali
1
Semua Jenjang
2.
C. Keanggotaan dalam organusasi profesi
D. Keanggotaan / kepengurusan
Anggota
Menjadi anggota dalam organisasi profesi sebagai : a.
Pengurus
Setiap tahun
1
Semua Jenjang
b.
Anggota
Setiap tahun
0.50
Semua Jenjang
Setiap tahun
0.25
Setiap penugasan
0.35
Setiap tahun
0.35
Semua Jenjang
Setiap tahun
0.25
Semua Jenjang
Menjadi anggota / pengurus BPM, Koperasi, dll
kelembagaan masyarakat E. Pelaksanaan kegiatan kemasyarakatan
1
Melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana
Semua Jenjang
alam 2
Memfasilitasi orang jompo, kesejahteraan wanita dan anak
F. Pembinaan Generasi Muda
Membina generasi muda dalam pramuka, karang taruna
NO 1
UNSUR 2
SUB UNSUR
BUTIR
3 G. Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Fungsional H. Perolehan Gelar Kesarjanaan lainnya
I. Perolehan Piagam Penghargaan
4
SATUAN HASIL
ANGKA
(Tiap)
KREDIT
5
6
7
PELAKSANA
Menjadi anggota Tim Penilai JAbatan Fungsional 1.
Ketua/Wakil Ketua
Setiap tahun
1
Semua Jenjang
2.
Anggota
Setiap tahun
0.50
Semua Jenjang
Setiap Ijazah/gelar
15
Semua Jenjang
Memperoleh Ijazah / gelar yang tidak sesuai dalam bidang tugasnya : a. Doktor (S.3)
1.
2
b.
Pasca Sarjana (S.2)
Setiap Ijazah/gelar
10
Semua Jenjang
c.
Sarjana /D.IV
Setiap Ijazah/gelar
5
Semua Jenjang
Penghargaan / tanda jasa Satya Lancana Karya Satya a.
30 (tiga puluh) tahun lebih
Setiap penghargaan
3
Semua Jenjang
b.
20 (dua puluh) tahun
Setiap penghargaan
2
Semua Jenjang
c.
10 (Sepuluh) tahun
Setiap penghargaan
1
Semua Jenjang
Setgiap gelar
15
Semua Jenjang
Memperoleh gelar kehormatan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Faisal Tamin
LAMPIRAN III :
KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : KEP/120/M.PAN/9/2004 TANGGAL : 2 SEPTEMBER 2004
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENYULUH KELUARGA BERENCANA TERAMPIL NO
1
2
UNSUR
UTAMA a. Pendidikan b. Penyuluhan KB Nasional c. Pelayanan KB d. Pengembangan Profesi PENUNJANG Kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas PKB Jumlah
PROSENTASI
≥ 80%
≤ 20% 100%
JENJANG JABATAN / GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT PENYULUHAN KELUARGA BERENCANA TERAMPIL Pel. Pelaksana Pelaksana Penyelia Pemula Lanjutan II/a II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d 20 32 48 64 80 120 160 240
5
8
12
16
20
30
40
60
25
40
60
80
100
150
200
300
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Faisal Tamin
LAMPIRAN III :
KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : KEP/120/M.PAN/9/2004 TANGGAL : 2 SEPTEMBER 2004
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PENYULUH KELUARGA BERENCANA AHLI NO.
1
2
UNSUR
UTAMA a. Pendidikan b. Penyuluhan KB Nasional c. Pelayanan KB d. Pengembangan Profesi PENUNJANG Kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas PKB Jumlah
PROSENTASI
≥ 80%
≤ 20% 100%
JENJANG JABATAN / GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT PENYULUH KELUARGA BERENCANA AHLI Pertama Muda Madya III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c 80 120 160 240 320 440 560
20
30
40
60
80
110
140
100
150
200
300
400
550
700
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Faisal Tamin
KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 280/HK.007/B.2/2004 NOMOR : 34 TAHUN 2004 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA DAN ANGKA KREDITNYA KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, Menimbang
Menimbang :
a. bahwa
dengan
Pendayagunaan
ditetapkannya Aparatur
Keputusan Negara
Menteri
Nomor
:
KEP/120/M.PAN/9/2004 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana dan Angka Kreditnya, perlu mengatur petunjuk pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana dan Angka Kreditnya ; b.
bahwa
untuk
tertib
adminstrasi
dalam
pelaksanaannya
dipandang perlu menetapkan Keputusan Bersama Kepala Badan Koordinasi keluarga Berencana Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan fungsional Penyuluh Keluarga Berencana dan Angka Kreditnya.;
Mengingat
:
1.
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-
pokok
Kepegawaian
sebagaimana
telah
diubah
dengan
1992
tentang
Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 ; 2.
Undang-undang
Nomor
10
Perkembangan
Kependudukan
Tahun dan
Pembangunan
Keluarga Sejahtera ; 3.
Undang-undang
Nomor
22
Tahun
1999
tentang
Pemerintah Daerah ; 4.
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentian/Pemberhentian
Sementara
Pegawai
Negeri Sipil ; 5.
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah beberapa
kali
diubah
terakhir
dengan
Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2003 ; 6.
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil ;
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil ;
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil ;
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1994 tentang Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga Sejahtera ;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1994 tentang Pengelolaan Perkembangan Kependudukan ; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenanagn
Pemerintah
dan
Kewenangan
Provinsi
sebagai Daerah Otonom ; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003. 13. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 ;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil ; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengakatan. Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil ; 16. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil : 17. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan,
Tugas,
Fungsi,
Kewenangan.
Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2004 ; 18. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
KEP/120/M.PAN/9/2004
tentang
fungsional Penyuluh Keluarga Berencana
Jabatan dan Angka
kreditnya.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KEPUTUSAN
BERSAMA
KEPALA
BADAN
KOORDINASI
KELUARGA BERENCANA NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TENTANG PETUNJUK JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA DAN ANGKA KREDITNYA.
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan : 1.
Program Keluarga Berencana Nasional yang selanjutnya disingkat program KB nasional adalah upaya peningkatan kepedulian dan peranserta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan
keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan
keluarga kecil, bahagia dan sejahtera, menuju keluarga berkualitas.
2.
Penyuluh Keluarga Berencana yang selanjutnya disingkat PKB, adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan has secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan penyuluh, pelayanan, evaluasi dan pengembangan Keluarga Berencana Nasional.
3.
Penyuluh Keluarga Berencana Nasional yang selanjutnya disebut Penyuluh KB nasional, adalah kegiatan penyampaian informasi dalam rangka meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga dan masyarakat untuk mewujudkan keluarag berkualitas.
4.
Pelayanan Keluarga Berencana yang selanjutnya disebut Pelayanan KB, adalah pemberian fasilitas kepada keluarga dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya dalam mewujudkan keluarga berkualitas.
5.
PKB terampil, adalah PKB yang mempunyai kualifikasi teknik yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan pengetahhuan teknis dan prosedur kerja dibidang penyuluh KB nasional dan pelayanan KB.
6.
PKB ahli, adalah PKB yang mempunyai kualifikasi professional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan ilmu pengetahuan, metodologi dan tehnik analisis dibidang penyuluh KB nasional dan pelayanana kB.
7.
Tim Penilai Angka Kredit, adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas untuk menilai prestasi kerja PKO.
8.
Angka kredit, adalah satuan nilai dari setiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang PKB dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jbatannya.
9.
Instansi Pembina jabatan fungsional PKB, adalah instansi ynag secara fungsional bertanggung jawab dalam kegiatan penyuluh KB nasional dan pelayanan KB dalam hal ini adalah Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional yang selanjutnya disingkat BKKBN.
BAB II USUL DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
Pasal 2 (1)
Usul penetapan angka kredit PKB disampaikan setelah menurut perhitungan PKB yang bersangkutan, jumlah angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi telah dapat dipenuhi dan dibuat sesuai contoh formulir sebagai berikut : a. Lampiran I.a sampai dengan Lampiran I.d untuk PKB tingkat terampil. b. Lampiran II.a sampai dengan Lampiran II.c untuk PKB tingkat terampil.
(2)
Setiap usul penetapan angka kredit PKB dilampiri dengan : a. Surat pernyataan melakukan kegiatan penyuluh KB nasional dan bukti fisiknya, dibuat sesuai contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran III. b. Surat pernyataan melakukan kegiatan pelayanan KB nasional dan bukti fisiknya, dibuat sesuai contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran IV. c. Surat pernyataan melakukan kegiatan pengembanagn profesi dan bukti fisiknya, dibuat sesuai contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran V. d. Surat pernyataan melakukan kegiatan penunjang tugas PKB dan bukti fisiknya, dibuat sesuai contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran VI. e. Salinan atau fotocopy ijasah/Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) dan atau keterangan/penghargaan yang pernah diterima (apabila ada) yang disahkan oleh pejabat yang berwenang.
(3)
Penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat ditetapkan selamabtlamabatnya 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat, sebagai berikut : a. Untuk kenaikan pangkat periode April, angka kredit ditetapkan selambatlambatnya pada bulan Januari tahun yang bersangkutan. b. Untuk kenaikan pangkat periode Oktober, angka kredit ditetapkan selambatlambatnya pada bulan Juli tahun yang bersangkutan
Pasal 3 (1)
Setiap usul penetapan angka kredit bagi PKB harus dinilai secara seksama oleh Tim Penilai, dengan berpedoman pada Lampiran I atau Lampiran II Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara KEP/120/M.PAN/9/2004.
(2)
Hasil penilaian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ditetapkan oleh pejabat ynag berwenang menetapkan angka kredit dengan menggunakan contoh formulir sebagimana tersebut pada Lampiran VII, dengan ketentuan :
a. Asli Pentetapan Angka Kredit (PAK) disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) atau Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan ; dan b. Tembusan disampaikan kepada : (1)
PKB yang bersangkuatn ;
(2)
Pimpinan Unit Kerja yang bersangkuan ;
(3)
Sekretaris Tim Penilai yang bersangkuatn ;
(4)
Pejabat yang berwenang menetakan angka kredit ;
(5)
Kepala Bagian Kepegawaian/Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yang bersangkutan ;
(3)
Apabila pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit berhalangan sehingga tidak dapat menetapkan angka kredit dalam batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3), amak pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dapat mendelegasikan kepada pejabat lain satu tingkat lebih rendah sebagaiman
ditentukan
dalam
Pasal
14
ayat
(1)
Keputusna
Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/120/M.PAN/9/2004. (4)
Dalam rangka pengendalian dan tertib adaminstrasi penetapan angka kredit, maka specimen tanda tangan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) disampaikan kepada Kepala BKN atau Kepala Kantor Regional BKN yang bersangktan.
(5)
Apabila terdapat pergantian pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, maka specimen tanda tangan pejabat yang menggantikan disampaikan kepada Kepala BKN atau Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan.
BAB II TIM PENILAI
Pasal 4 (1)
Syarat pengangkatan untuk menjai Anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 ayat (2) Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/120/M.PAN/9/2004, yaitu : a. Sekurang-kurang
menduduki
jabatn/pangkat
setingkat
jabatan/pangkat PKB yang dinilai ; b. Mempunyai kompetensi untuk menilai prestasi kerja PKB ; dan c. Dapat aktif melakukan penilaian.
dengan
(2)
Masa jabatan Anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya.
(3)
Anggota Tim Penilai yang telah menjabat dalam 2 (dua) masa jabatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), dapat diangkat kembali setelah melampaui tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan.
(4)
Dalam hal komposisi jumlah Anggota Tim Penilai tidak dapat dipenuhi seluruhnya atau sebagian dari PKB, maka Anggota Tim Penilai dapat diangkat dari pejabat lain yang mempunyai kompentisi dalam bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB.
Pasal 5 (1)
Tugas pokok Tim Penilai Pusat, adalah : a. Membantu Kepala BKKBN atau pejabat eselon I yang ditunjuk olehnya, dalam menetapkan angka kredit bagi PKB Madya. b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala BKKBN atau pejabat eselon I yang ditunjuk olehnya yang berhubungan dengan penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud pada huruf a.
(2)
Tugas pokok Tim Penilai Perwakilan Propinsi, adalah : a. Membantu Kepala Perwakilan BKKBN Propinsi apabila diberi kuasa/delegasi, dalam menetapkan angka kredit bagi PKB Madya di wilayahnya. b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Propinsi apabila diberi kuasa/delegasi yang berhubungan dengan penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud pada huruf a.
(3)
Tugas pokok Tim Penilai Kabupaten/Kota, adalah : a. Membantu Bupati/Walikota atau pejabat eselon II yang ditunjuk yang membidang keluarga berencana dalam menetapkan angka kredit bagi PKB Pelaksana Pemula sampai dengan PKB Penyelia dari PKB Pertama sampai dengan PKB Muda di lingkungan masing-masing. b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati/Walikota atau pejabat eselon II yang ditunjuk yang membidangi keluarga berencana yang berhubungan dengan penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud pada huruf a.
Pasal 6 (1)
Apabila Tim Penilai Kabupaten/Kota belum dapat dibentuk karena belum memenuhi kriteria Tim Penilai yang ditentukan, maka penilaian prestasi kerja PKB dilakukan oleh Tim Penilai Kabupaten/Kota terdekat atau Tim Penilai Pusat atau Tim Penilai Perwakilan Propinsi.
(2)
Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai yang berhalangan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan atau pensiun, maka Ketua Tim Penilai wajib mengusulkan pengganti Anggota Tim Penilai kepada pejabat yang berwenang menetapkan Tim Penilai.
(3)
Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai yang turut dinilai, Ketua Tim Penilai dapat mengangkat Anggota Tim Penilai Pengganti.
(4)
Tata kerja dan tata cara Tim Penilai dalam melakukan penilaian ditetapkan oleh Kepala BKKBN selaku Pimpinan Instansi Pembina Jabatan PKB.
Pasal 7 (1) Untuk membantu Tim Penilai dalam melaksanakan tugasnya, dibentuk Sekretaris Tim Penilai yang dipimpin oleh seorang Sektaris yang secara yang secara fungsional dijabat oleh pejabat di bidang kepegawaian. (2) Sekretaris Tim Penilai ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sebagaiman ditentukan dalam pasal 14 ayat (1) Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/120/M.PAN/9/2004.
Pasal 8 (1)
Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dapat membentuk Tim Penilai Teknis yang anggotanya terdiri dari para ahli, baik yang berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil atau bukan Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai kemampuan teknis yang diperlukan.
(2)
Tim Penilai Teknis menerima tugas dari dan tanggung jawab kepada Ketua Tim Penilai.
(3)
Tugas Pokok Teknis menerima tugas dari dan bertanggung jawab kepada Ketua Tim Penilai.
BAB IV KENAIKAN JABATAN DAN PANGKAT
Pasal 9 (1) Penetapan angka kredit sebagaimana dimaksud dalam asal 3 ayat (2), digunakan sebagai dasar untuk mempertimbangkan kenaikan jabatan dan kenaikan pangkat PKB, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Kenaikan jabatan sebagaiman dimaksud dalam ayat (1), dapat dipertimbangkan, apabila : a. Sekurang-kurangnya telah 1(satu) tahun dalam jabatan terakhir ; b. Memenuhi angka kredit yang ditenukan untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi ; c. Setiap unsur penilain prestasi kerja atau pelaksanaan pekerja dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. (3) Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dapat dipertimbangkan, apabila : a. sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir ; b. Memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi ; dan c. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir. (4) Kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan PKB Madya pangkat Pembina Timhkat I, golongan ruang IV/b untuk menjadi Pembina Utama Muda,
golongan
ruang
IV/c
ditetapkan
oleh
Presiden
serta
mendapat
pertimbangan teknis dari Kepala BKN. (5) Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaiaan Kabupaten/Kota yang bersangkutan setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan bagi : a. PKB Pelaksana Pemula pangkat Pengatur Muda, golongan II/a untuk menjadi PKB Pelaksana panngkat Pengatur Muda Tingkat I. golongan ruang II/b sampai dengan PKB Penyelia pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d ; dan
b. PKB Pertama pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a untuk menjadi Penata Muda Tingkat I, golongan ruang I II/b sampai dengan PKB Muda pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d. (6) Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten/Kota yang menduduki jabatan PKB Muda pangkat Penata Tingkat I. golongan ruang III/d untuk menjadi PKB Madya pangkat Pembina, golongan ruang IV/a sampai dengan Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b ditetapkan oleh Gubernur yang bersangkutan setelah mendapat pertimbangan teknis Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan. (7) Penetapan kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) dan ayat (6) dapat didelegasikan atau dikuasakan kepada pejabat lain sesuai dengan peraturan perundang-undang yang berlaku.
Pasal 10 PKB tingkat terampil yang menduduki pangkat Pengatur Tingkat I, golongan II/d ke bawah apabila memperoleh ijasah Strata 1 (S1)/Diploma IV, dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya menjadi Penata Muda, golongan ruang III/a dan jabatan PKB tingkat ahli, dengan ketentuan : 1. Ijasah/Surat Tanda Tamat Belajar harus sesuai dengan tugas pokok dan kualifikasi yang ditentukan untuk jabatan PKB yang ditetapkan oleh Kepala BKKBN ; 2. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir ; 3. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baikdalam 1 (satu) tahun terakhir ; dan 4. Sekurang-kurangnya memenuhi jumlah angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan untuk pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a.
Pasal 11 (1) PKB yang memiliki agka kredit melebihi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit tersebut dapat diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/pangkat berikutnya. (2) Apabilla kelebihan jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memenuhi jumlah angka kredit untuk kenaikan jabatan dua tingkat atau lebih dari jabatan terakhir yang diduduki, maka PKB yang bersangkutan dapat diangkat dalam jenjang jabatan sesuai dengan jumlah angka kredit yang dimiliki, dengan ketentuan :
a. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir ; dan b. Setiap unsure penilaian dalam DP-3 sekurang-kurangnya bernilai dalam 1 (satu) tahun terakhir. (3) PKB yang naik jabatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), setiap kali kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi disyaratkan mengumpulkan 20% (dua puluh persen) dari jumlah angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi tersebut yang berasal dari kegiatan penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB dan/atau pengembangan profesi. (4) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (30, berlaku juga bagi PKB yang naik pangkat setingkat lebih tinggi dalam jenjang jabatan yang sama.
BAB V PANGANGKATAN, PEMBEBASA SEMENTARA DAN PEMBERHENTIAN DALAM DAN DARI JABATAN
Pasal 12 Pengangkatan, pembebasan sementara, dan pemberhentian dalam dan dari jabatan PKB, ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku dengan ketentuan, sebagai berikut :
1. Untuk pengangkatan pertama kali dan pengangkatan kembali dlaam jabatan PKB ditetapkan dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran VIII ; 2. Untuk pembebasan sementara dari jabatan PKB ditetapkan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran IX ; 3. Untuk pemberhentian dari jabatan PKB ditetapkan dengan menggunakan contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran X ;
Pasal 13 (1) Untuk menjamin tingkat kinerja PKB dalam mencapai angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat, maka dalam pengangkatan PKB harus memperhitungkan keseimbangan anatar bebean kerja dengan jumlah PKB sesuai jenjang jabatannya.
(2) Disamping harus memenuhi ketentuan sebagimana dimaksud dalam ayat (1) maka pengangkatan PKB di lingkungan Satuan Organisasi Pemerintah Daerah harus didasarkan pada formasi jabatan pKB yang ditetapkan oleh Kepala Daerah masing-masing setelah mendapat persetujuan tertulis menteri yang bertanggung jawab dibidang pendayagunaan aparatur Negara dan berdasarkan Kepala BKN.
Pasal 14 Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan PKB tidak dapat menduduki jabatan rangkap, baik dengan jabatan fungsional lain maupun dengan jabatan struktural.
Pasal 15 (1) PKB Pelaksana Pemula, pangkat Pengatur Muda. golongan ruang II/a sampai dengan PKB Penyelia, pangkat Penata, golongan ruang III/c dan PKB Pertama. pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan PKB Madya pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b, dibebaskan sementara dari jabatannya, apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi. (2) PKB Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d dibebaskan sementara
dari
jabatannya
apabila
setiap
tahun
sejak
diangkat
dalam
jabatan/pangkat tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) dari kegiatan penyuluh KB nasional dan pelayanan KB dan/atau pengembangan profesi. (3) PKB Madya, pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c dibebaskan sementara
dari
jabatannya
apabila
setiap
tahun
sejak
diangkat
dalam
jabatan/pangkatnya tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) dari kegiatan penyuluh KB nasional dan pelayanan KB, dan/atau pengembangan profesi. (4) Pembebasan sementara bagi PKB sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Ayat (2), dan ayat (3), didahului dengan peringatan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sebelum batas waktu pembebasan sementara dengan menggunakan surat peringatan yang dibuat sesuai lampiran XI.
(5) Disamping dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2) dan ayat (3), PKB dibebaskan sementara dari jabatannya, apabila: a. Dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis hukuman disiplin penurunan pangkat ; atau b. Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil ; atau c. Ditugaskan secara penuh diluar jabatan PKB ; atau d. Cuti diluar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya ; atau e. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan. (6) PKB yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) huruf a. selama menjalani masa hukuman disiplin tetap melaksanakan tugas pokoknya, tetapi kegiatan tersebut tidak dapat ditetapkan angka kreditnya. (7) PKB yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) huruf e. selama pembebasan sementara dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya secara pilihan sesuai dengan peraturan perundang-undang yang berlaku apabila : a. Sekurang-kurangnya telah 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir ; dan b. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.
Pasal 16 PKB diberhentikan dari jabatannya apabila : 1. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai kekuatan hokum tetap, kecuali jenis hukuman disiplin berat berupa penurunan pangkat ; atau 2. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 ayat (1), tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi ; atau 3. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 ayat (2) atau ayat (3), tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan.
BAB VI PENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABATAN Pasal 17 (1) PKB yang dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat
berupa
penurunan pangkat,dapat diangkat kembali dalam jabatan PKB apabila masa berlakunya hukuman disiplin tersebut tealh berakhir. (2) PKB ynag dibebaskan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil dapat diangkat kembali dalam jabatan PKB, apabila berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi pidana percobaan. (3) PKB yang ditugaskan secara penuh di luar jabatannya dapat diangkat kembali dalam jabatan PKB, apabila telah selesai melaksanakan tugas di luar jabatan PKB. (4) PKB yang dibebaskan sementara karena cuti di luar tanggungan Negara dan telah diangkat kembali pada instansi semula, dapat diangkat kemabali dalam jabatan PKB. (5) PKB yang telah selesai tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan, dapat diangkat kembali dalam jabatan PKB.
Pasal 18 PKB yang diangkat kembali dalam jabatan PKB sebagaimana dimakasud pada Pasal 17, jabatannya ditetapkan berdasarkan angka kredit terakhir yang dimiliki.
BAB VII PERPINDAHAN JABATAN
Pasal 19 (1) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam jabatan PKB atau perpindahan
jabatan
dapat
dipertimbangkan
setelah
memenuhi
syarat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, Pasal 22, dan Pasal 23 Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/120/M.PAN/9/2004. (2) Pangkat awal yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah sama dengan pangkat yang dimilikinya, sedang jenjang jabatan PKB ditetapkan sesuai dengan angka kredit yang diperoelh dari kegiatan unsur utama dan unsure penunjang setelah melalui penilaian dan penetapan angka kredit oleh pejabt yang berwenang.
(3) Bagi PKB yang karena perpindahan jabatan memiliki pangkat/golongan ruang lebih tinggi dari jabatan PKB yang diperolehnya
dapat mengajukan keniakan
jabatan setingkat lebih tinggi setelah 1 (satu) tahun dalam jabatannya dan memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan tersebut.
BAB VIII KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 20 PKB yangs sedang dibebaskan sementara karena : 1. dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat (kecuali pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil) ; atau
2. ditugaskan secara penuh di luar jabatan PKB ; atau 3. cuti di luar tanggungan Negara,
apabila mencaapi batas usia pensiua Pegawai Negeri Sipil, diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan mendapatkan hak-hak kepegawaian sesuai dengan peratuaran perundang-undangan yang berlaku, kecuali ditentukan lain dalam peraturan perundang-undnagan yang berlaku.
Pasal 21 (1) Untuk menjamin adanya persamaan persepsi, pola piker dan tindakan dalam melaksanakan pembinaan PKB, BKKBN selaku Instansi Pembina jabatan PKB wajib melaksanakan sosialisais dan fasilitsi kepada Pejabat berkepentingan dan PKB. (2) Untuk meningkatakan kemampuan PKB secara professional sesuai kompetensi jabatan, BKKBN selaku Insatansi Pembina, anatara lain melakukan :
a. Penyusunan kurikulum pendidikan dan pelatihan fungsional/teknis fugsional bagi PKB ; b. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional/teknis fungsional bagi PKB ;
c. Penetapan standar kompetensi PKB ; d. Penyusunan pedoman formasi jabatan PKB ; e. Penegmbanagn system informasi jabatan PKB : dan f. Fasilitas penyusunan dan penetapan etika profesi PKB.
BAB IX KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22 Petunjuk teknis pelaksanaan yang belum diatur dalam Keputusan Bersama ini akan diatur kemudian oleh Kepala BKKBN dan Kepala BKN baik secara bersama-sama atau snediri-sendiri sesuai dengan bidang tugas masing-masing.
Pasal 23 Untuk memperjelas dan mempermudah pelaksanaan Keputusan Bersama ini dilampirkan
Keputusan
Menteri
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
Nomor
KEP/120/M.PAN/9/2004 sebagaiaman tersebut pada Lampiran XII.
Pasal 24 Dengan berlakunya Keputusan Bersama ini, maka Keputusan Bersama Menteri Negara Kependudukan/Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 131/HK-104/H1/1999 dan Nomor 171 TAHUN 1999, dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 25 Keputusan Bersama ini disampaikan kepada yang berkepentingan untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Pasal 26 Keputusan Bersama ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 3 September 2004
KEPALA
KEPALA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL,
Ttd
HARDIJANTO
Ttd
SUMARJATI ARJOSO
LAMPIRAN 1.a.
KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 280/HL.007/B.2/2004 NOMOR : 34 TAHUN 2004 TANGGAL : 3 September 2004
DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA REDIT JABATAN PENYULUH KELUARGA BERENCANA PELAKSANA PEMULA NOMOR : Masa penilaian tanggal …………………. s/d. ………………………………. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama NIP Nomor Seri KARPEG Tempat dan tanggal lahir Jenis Kelamin Pendidikan yang telah diperhitungkan angka kreditnya Pangkat / golongan ruang/TMT Jabatan MAsa Kerja Golongan Lama Baru Unit Kerja
KETERANGAN : : : : : : : : PKB Pelaksana Muda : :
NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2 UNSUR UTAMA
I.
PENDIDIKAN A.
Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar 1. Sarjana Muda / Diploma III 2. Diploma II 3.
B.
C. JUMLAH
SLTA / Diploma I
Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang Keluarga Berencana memperoleh SuratTandaTamat Pendidikandan Pelatihan (STTPP) 1. Lamanya lebih dari 961 jam 2.
Lamanya antara 941 s/d 960 jam
3.
Lamanya antara 481 s/d 940 jam
4.
Lamanya antara 161 s/d 480 jam
5.
Lamanya antara 81 s/d 160 jam
6.
Lamanya antara 30 s/d 80 jam
Pendidikan dan pelatihan Prajabatan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan golongan II
ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH 3 4 5 6 7 8
NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2
II.
PENYULUHAN KB NASIONAL
1.
Melakukan pendataan KB;
2.
Melakukan pengisian form pendataan Mutasi Data Keluarga (MDK);
3.
Membuat peta pendataan IMP dan organisasi non pemerintah (ORNOP) tingkat desa/kelurahan;
4.
Membuat penomoran IMP;
5.
Membuat Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) KB kepada masyarakat secara erorangan;
6.
Melakukan fasilitasi kepada kader.
JUMLAH III.
PELAYANAN KELUARGA BERENCANA
1.
Menyalurkan alat kontrasepsi ke tingkat desa/kelurahan;
2.
Mengumpulkan data pelayanan KB di klinik;
3.
Menyiapkan sarana dan prasarana pelayanan dalam kegiatan tim KB Keliling / Posyandu;
4.
Menyusun laporan pelayanan terpadu (Bina Keluarga, UPPKS).
JUMLAH
ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH 3 4 5 6 7 8
NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2
IV.
KEGIATAN PENYULUH KB NASIONAL DAN PELAYANAN KB UNTUK JENJANG SATU TINGKAT DIATAS JENJANG JABATANNYA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Dst
JUMLAH
ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH 3 4 5 6 7 8
NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2
V.
PENGEMBANGAN PROFESI A. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. 1. Membuat karya tulis /karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey dan evaluasi di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI. 2. Membuat-karya tulis /karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey dan evaluasi di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI. 3. Membuat karya tulis /karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri dalam bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. b. Dalam makalah ilmiah yang diakui oleh LIPI. 4. Membuat karya tulis /karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri dalam bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku. b. Dalam bentuk makalah.
ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH 3 4 5 6 7 8
NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2
5.
Membuat tulisan ilmiah populer di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang disebarluaskan melalui media massa. 6. Menyampaikan prasarana berupa tinjauan, gagasan dan atau ulasan ilmiah di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB pada pertemuan ilmiah. B. Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan lainnya di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. 1. Menerjemahkan/menyadurkan buku atau karya ilmiah dalam bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. b. Dalam majalah itmiah yang diakui oleh LIPI. 2. Menerjemahkan/menyadurkan buku atau karya ilmiah dalam bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku. b. Dalam bentuk makalah. 3. Membuat abstraksi tulisan yang dimuat dalam penerbitan. C. Pembuatan buku pedoman/ petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis di bidang penyutuhan KB nasionat dan pelayanan KB. Membuat buku pedoman/petunjuk petaksanaan/petunjuk teknis di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. D. Penemuan teknologi tepat guna di bidang penyuluhan KB nasional dan petayanan KB. Menemukan teknologi tepat guna di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. JUMLAH UNSUR UTAMA
ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH 3 4 5 6 7 8
NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2
VI
PENUNJANG TUGAS PKB A. Pengajar/ petatih yang berkaitan dengan bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. Mengajar/melatih pada pendidikan dan pelatihanpegawai B. Peran serta dalam seminar/ lokakarya dalam bidang penyuluhan Kb nasional dan pelayanan KB. 1 . Mengikuti seminar/ lokakarya setiap kati sebagai: a. Pemrasaran b. Pembahas/ moderator/ narasumber c. Peserta 2. Mengikuti / berperan serta sebagai detegasi itmiah sebagai a. Ketua b. Anggota C.
Keanggotaan dalam organisasi profesi. Menjadi anggota dalam organisasi profesi sebagai a.
Pengurus
b.
Anggota
D.
Keanggotaan /kepengurusan ketembagaan masyarakat Menjadi anggota/pengurus BPMD, koperasi dll.
E.
Pelaksanaan kegiatan kemasyarakatan 1.
Melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana alam
2.
Memfasilitasi orang jompo, kesejahteraan wanita, karang taruna
ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH 3 4 5 6 7 8
NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2
F.
Pembinaan generasi muda Membina generasi muda dalam pramuka, karang taruna.
C.
Keanggotaan datam Tim Penitai jabatan fungsionat. Menjadi anggota Tim Penilai jabatan fungsional.
H.
a.
Ketua/Wakil ketua
b.
Anggota
Perolehan getar kesarjanaan lainnya Memperoleh ijazah/getar yang tidak sesuai dalam bidang tugasnya
I.
a.
Sarjana / D IV
b.
Sarjana Muda/ Diploma III
c.
Diploma II
Perotehan piagam penghargaan Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satya Lancana Karya Satya: a.
30 (tiga puluh) tahun lebih
b.
20 (dua puluh) tahun
c.
10 (seputuh) tahun
JUMLAH UNSUR PENUNJANG JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG
ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH 3 4 5 6 7 8
LAMPIRAN USUL / BAHAN YANG DINILAI 1. 2. 3. ………, Tanggal…………………. Pejabat Pengusul
NIP. Catatan Tim Penilai ………, Tanggal…………………. Pejabat Pengusul
NIP. Catatan Pejabat Penilai ………, Tanggal…………………. Pejabat Pengusul
NIP.
LAMPIRAN 1.b.
KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 280/HL.007/B.2/2004 NOMOR : 34 TAHUN 2004 TANGGAL : 3 September 2004
DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA REDIT JABATAN PENYULUH KELUARGA BERENCANA PELAKSANA NOMOR : Masa penilaian tanggal …………………. s/d. ………………………………. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama NIP Nomor Seri KARPEG Tempat dan tanggal lahir Jenis Kelamin Pendidikan yang telah diperhitungkan angka kreditnya Pangkat / golongan ruang/TMT Jabatan MAsa Kerja Golongan Lama Baru Unit Kerja
KETERANGAN : : : : : : : : PKB Pelaksana : :
NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2 UNSUR UTAMA
I.
PENDIDIKAN A.
Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar 1. Sarjana Muda / Diploma III 2. Diploma II 3.
B.
SLTA / Diploma I
Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang Keluarga Berencana memperoleh SuratTandaTamat Pendidikandan Pelatihan (STTPP)
C.
1.
Lamanya lebih dari 961 jam
2.
Lamanya antara 941 s/d 960 jam
3.
Lamanya antara 481 s/d 940 jam
4.
Lamanya antara 161 s/d 480 jam
5.
Lamanya antara 81 s/d 160 jam
6.
Lamanya antara 30 s/d 80 jam
Pendidikan dan pelatihan Prajabatan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan golongan II
JUMLAH
ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH 3 4 5 6 7 8
ANGKA KREDIT MENURUT NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2
II
PENYULUHAN KB NASIONAL 1. Menyusun rencana pendataan dan pemetaan wilayah kerja tingkat desa/kelurahan; 2. Melaksanakan pendataan KB dengan mengolah data wilayah desa/kelurahan; 3. Menyiapkan pendataan IMP dan ORNOP dengan membuat rencana kerja tingkat desa/kelurahan; 4. Membuat peta pendataan IMP dan ORNOP tingkat kecamatan; 5. Menyusun rencana operasionat bulanan KB tingkat desa/keturahan; 6. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk spanduk 7. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk umbul-umbul 8. Menjadi Tim lomba KB nasional, tingkat desa/kelurahan 9. Menjaga stand dalam setiap pameran KB nasional; 10. Melakukan fasilitasi kepada kelompok KB/KS. JUMLAH
III
PELAYANAN KELUARGA BERENCANA 1. Menjadi peserta dalam mini lokakarya sebagai peserta 2. Menyalurkan alat kontrasepsi ke tingkat kecamatan; 3. Mendapatkan akseptor/peserta asuransi KB; 4. Menjadi peserta dalam pelayanan Tim KB Keliling/Posyandu dan membuat laporan \ hasil pelayanan. 5. Melakukan rujukan medis ke tempat pelayanan kesehatan; 6. Melakukan pelayanan dan pendampingan kegiatan terpudu (Bina Keluarga, UPPKS). JUMLAH
INSTANSI PENGUSUL
TIM PENILAI
LAMA
BARU
JUMLAH
LAMA
BARU
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
ANGKA KREDIT MENURUT NO
UNSUR YANG DINILAI
1 IV.
2 KEGIATAN PENYULUH KB NASIONAL DAN PELAYANAN KB UNTUK JENJANG SATU TINGKAT DIATAS JENJANG JABATANNYA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Dst JUMLAH
INSTANSI PENGUSUL
TIM PENILAI
LAMA
BARU
JUMLAH
LAMA
BARU
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
ANGKA KREDIT MENURUT NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2
V
PENGEMBANGAN PROFESI A. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. 1. Membuat karya tubs /karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey dan evaluasi di bidang penyutuhan KB nasionat dan petayanan KB yang dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI. 2. Membuat-karya tulis /karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey dan evaluasi di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI. 3. Membuat karya tulis /karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri dalam bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. b. Dalam makalah ilmiah yang diakui oleh LIPI. 4. Membuat karya tulis /karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri dalam bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku. b. Dalam bentuk makalah.
INSTANSI PENGUSUL
TIM PENILAI
LAMA
BARU
JUMLAH
LAMA
BARU
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
ANGKA KREDIT MENURUT NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2
5.
Membuat tutisan itmiah poputer di bidang penyultan KB nasionat dan pelayanan KB yang disebartuaskan melatui media massa. 6. Menya mpaikan prasarana berupa tinjauan, gagasan dan atau ulasan ilmiah di bidang penyutuhan KB nasionat dan pelayanan KB pads pertemuan itmiah. B. Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan taimya di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. 1. Menerjemahkan/menyadurkan buku atau karya Kmiah datam bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang dipublikasikan: a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedadmn secara nasionat. b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh UPI. 2. Menerjemahkan/menyadurkan buku atau karya ilmiah dalam bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku. b. Dalam bentuk makalah. 3. Membuat abstraksi tulisan yang dimuat dalam penerbitan. C. Pembuatan bular pedoman/ petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis di bidang penyuluhan KB nasional dan petayanan KB. Membuat buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang penyuluhan KB nasionat dan petayanan KB. D. Penemuan teknologi tepat guna di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. Menemukan teknologi tepat guna di bidang penyuluhan KB nasionat dan pelayanan KB. JUMLAH UNSUR UTAMA
INSTANSI PENGUSUL
TIM PENILAI
LAMA
BARU
JUMLAH
LAMA
BARU
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
ANGKA KREDIT MENURUT NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2
VI
PENUNJANG TUGAS PKB A. Pengajar/ pelatih yang berkaitan dengan bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. Mengajar/melatih pads pendidikan dan petatihan pegawai B. Peran serta dalam seminar/ lokakarya dalam bidang penyuluhan Kb nasional dan pelayanan KB. 1 . Mengikuti seminar/ tokakarya setiap kati sebagai: a. Pemrasaran b. Pembahas/moderator/narasumber c. Peserta 2. Mengikuti / berperan serta sebagai delegasi ilmiah sebagai a. Ketua b. Anggota C. Keanggotaan dalam organisasi profesi. Menjadi anggota dalam organisasi profesi sebagai a. Pengurus b. Anggota D. Keanggotaan /kepengurusan kelembagaan masyarakat Menjadi anggota/pengurus BPMD, koperasi dll. E. Pelaksanaan kegiatan kemasyarakatan 1. Melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana alam 2. Memfasilitasi prang jompo, kesejahteraan wanita, karang taruna
INSTANSI PENGUSUL
TIM PENILAI
LAMA
BARU
JUMLAH
LAMA
BARU
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
ANGKA KREDIT MENURUT NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2
F.
Pembinaan generasi muda Membina generasi muda datam pramuka, karang taruna.
G.
Keanggotaan dalam Tim Penitai jabatan fungsional. Menjadi anggota Tim Penitai jabatan fungsional.
H.
a.
Ketua/Wakil ketua
b.
Anggota
Perolehan getar kesarjanaan lainnya Memperoleh ijazah/getar yang tidak sesuai dalam bidang tugasnya
I.
a.
Sarjana / D IV
b.
Sarjana Muda/ Diploma III
c.
Diploma II
Perolehan piagam penghargaan Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satya Lancana Karya Satya: a.
30 (tiga puluh) tahun lebih
b.
20 (dua puluh) tahun
c.
10 (sepuluh) tahun
JUMLAH UNSUR PENUNJANG JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG
INSTANSI PENGUSUL
TIM PENILAI
LAMA
BARU
JUMLAH
LAMA
BARU
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
LAMPIRAN USUL / BAHAN YANG DINILAI 1. 2. 3. ………, Tanggal…………………. Pejabat Pengusul
NIP. Catatan Tim Penilai ………, Tanggal…………………. Pejabat Pengusul
NIP. Catatan Pejabat Penilai ………, Tanggal…………………. Pejabat Pengusul
NIP.
LAMPIRAN 1.c.
KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 280/HL.007/B.2/2004 NOMOR : 34 TAHUN 2004 TANGGAL : 3 September 2004
DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA REDIT JABATAN PENYULUH KELUARGA BERENCANA PELAKSANA NOMOR : Masa penilaian tanggal …………………. s/d. ………………………………. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama NIP Nomor Seri KARPEG Tempat dan tanggal lahir Jenis Kelamin Pendidikan yang telah diperhitungkan angka kreditnya Pangkat / golongan ruang/TMT Jabatan Masa Kerja Golongan Lama Baru Unit Kerja
KETERANGAN : : : : : : : : PKB Pelaksana : :
NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2 UNSUR UTAMA
I.
PENDIDIKAN A.
Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar 1. Sarjana Muda / Diploma III 2. Diploma II 3.
B.
SLTA / Diploma I
Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang Keluarga Berencana memperoleh SuratTandaTamat Pendidikandan Pelatihan (STTPP)
C.
1.
Lamanya lebih dari 961 jam
2.
Lamanya antara 941 s/d 960 jam
3.
Lamanya antara 481 s/d 940 jam
4.
Lamanya antara 161 s/d 480 jam
5.
Lamanya antara 81 s/d 160 jam
6.
Lamanya antara 30 s/d 80 jam
Pendidikan dan pelatihan Prajabatan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan golongan II
JUMLAH
ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH 3 4 5 6 7 8
ANGKA KREDIT MENURUT NO 1 II
UNSUR YANG DINILAI 2 PENYULUHAN KB NASIONAL 1. Menyusun rencana pendataan dan pemetaan wilayah kerja tingkat kecamatan; 2. Melaksanakan pendataan KB dengan menyajikan hasil pengolahan data desa/kelurahan; 3. Membuat laporan pendataan di wilayah kerja; 4. Melakukan sosialisasi hasil pendataan tingkat desa/kelurahan; 5. Menyiapkan pendataan IMP dan ORNOP dalam membuat rencana kerja tingkat kecamatan; 6. Memberikan pembekalan kepada kader, masyarakat, tokoh formal/informal Tingkat desa/kelurahan; 7. Melakukan pendekatan kepada IMP dan ORNOP tingkat desa/kelurahan; 8. Menyusun rencana operasional bulanan KB tingkat Kecamatan; 9. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk transparan; 10. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk media sederhana; 11. Metakukan KIE KB kepada masyarakat secara kelompok; 12. Menyiapkan sarana KIE dengan mobil penerangan (Mupen) KB; 13. Menjadi tim lomba KB nasional tingkat kecamatan; 14. Metakukan fasilitasi kepada Sub PPKBD; 15. Melakukan fasilitasi kemitraan instansi pemerintah dan non pemerintah Tingkat desa/kelurahan; 16. Menyusun mated rakor/raker KB tingkat desa/kelurahan. JUMLAH
INSTANSI PENGUSUL
TIM PENILAI
LAMA
BARU
JUMLAH
LAMA
BARU
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
ANGKA KREDIT MENURUT NO
UNSUR YANG DINILAI
1 III
2
PELAYANAN KELUARGA BERENCANA 1.
Menjadi peserta dalam mini lokakarya sebagai penyaji
2.
Memberikan pembekalan dan informasi kepada kader
3.
Menyiapkan sarana dan prasarana pelayanan KB kepada kader
4.
Membimbing kegiatan pendewasaan usia perkawinan
JUMLAH IV
KEGIATAN PENYULUHAN KB NASIONAL PELAYANAN KB UNTUK JENJANG SATU TINGKAT DIATAS/SATU TINGKAT DIBAWAH JENJANG JABATANNYA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. dst
JUMLAH
INSTANSI PENGUSUL
TIM PENILAI
LAMA
BARU
JUMLAH
LAMA
BARU
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
ANGKA KREDIT MENURUT NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2
V
PENGEMBANGAN PROFESI A. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB 1. Membuat karya tulis /karya ilmiah hasit penelitian, pengkajian, survey dan evaluasi di bidang penyutuhan KB nasionat dan petayanan KB yang dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI. 2. Membuat-karya tulis /karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey dan valuasi di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oteh LIPI. 3. Membuat karya tulis /karya ilmiah berupa tinjauan atau utasan ilmiah dengan gagasan sendiri dalam bidang penyutuhan KB nasional dan petayanan KB yang dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. b. Dalam makatah ilmiah yang diakui oleh UPI. 4. Membuat karya tulis /karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri dalam bidang penyutuhan KB nasionat dan petayanan KB yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku. b. Dalam bentuk makalah. 5. Membuat tulisan itmiah poputer di bidang penyutuhan KB nasional dan pelayanan KB yang disebartuaskan melalui media massa.
INSTANSI PENGUSUL
TIM PENILAI
LAMA
BARU
JUMLAH
LAMA
BARU
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
ANGKA KREDIT MENURUT NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2
6.
B.
C.
D.
JUMLAH
Menyampaikan prasarana berupa tinjauan, gagasan dan atau ulasan ilmiah di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB pada pertemuan ilmiah Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan lainnya di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. 1. Menerjemahkan/menyadurkan buku atau karya itmiah datam bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI. 2. Menerjemahkan/menyadurkan buku atau karya ilmiah dalam bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku. b. Dalam bentuk makalah. 3. Membuat abstraksi tulisan yang dibuat dalam penerbitan. Pembuatan buku pedoman/ petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. Membuat buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. Penemuan teknologi tepat guna di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. Menemukan teknologi tepat guna di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB.
INSTANSI PENGUSUL
TIM PENILAI
LAMA
BARU
JUMLAH
LAMA
BARU
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
ANGKA KREDIT MENURUT NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2
VI
PENUNJANG TUGAS PKB A. Pengajar/pelatih yang berkaitan dengan bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. Mengajar/melatih pada pendidikan dan pelatihan pegawai B. Peran serta dalam seminar/ lokakarya dalam bidang penyuluhan Kb nasional dan pelayanan KB. 1 . Mengikuti seminar/ lokakarya setiap kali sebagai: a. Pemasaran b. Pembahas/moderator/narasumber c. Peserta 2. Mengikuti/ berperan serta sebagai delegasi ilmiah sebagai a. Ketua b. Anggota C. Keanggotaan dalam organisasi profesi. Menjadi anggota dalam organisasi profesi sebagai a. Pengurus b. Anggota D. Keanggotaan /kepengurusan kelembagaan masyarakat Menjadi anggota/pengurus BPMD, koperasi dll. E. Pelaksanaan kegiatan kemasyarakatan 1. Melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana alam 2. Memfasilitasi orang jompo, kesejahteraan wanita, karang taruna
INSTANSI PENGUSUL
TIM PENILAI
LAMA
BARU
JUMLAH
LAMA
BARU
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
ANGKA KREDIT MENURUT NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2
F.
Pembinaan generasi muda Membina generasi muda datam pramuka, karang taruna.
G.
Keanggotaan dalam Tim Penitai jabatan fungsional. Menjadi anggota Tim Penitai jabatan fungsional.
H.
a.
Ketua/Wakil ketua
b.
Anggota
Perolehan getar kesarjanaan lainnya Memperoleh ijazah/getar yang tidak sesuai dalam bidang tugasnya
I.
a.
Sarjana / D IV
b.
Sarjana Muda/ Diploma III
c.
Diploma II
Perolehan piagam penghargaan Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satya Lancana Karya Satya: a.
30 (tiga puluh) tahun lebih
b.
20 (dua puluh) tahun
c.
10 (sepuluh) tahun
JUMLAH UNSUR PENUNJANG JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG
INSTANSI PENGUSUL
TIM PENILAI
LAMA
BARU
JUMLAH
LAMA
BARU
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
LAMPIRAN USUL / BAHAN YANG DINILAI 1. 2. 3. ………, Tanggal…………………. Pejabat Pengusul
NIP. Catatan Tim Penilai ………, Tanggal…………………. Pejabat Pengusul
NIP. Catatan Pejabat Penilai ………, Tanggal…………………. Pejabat Pengusul
NIP.
LAMPIRAN 1.d.
KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 280/HL.007/B.2/2004 NOMOR : 34 TAHUN 2004 TANGGAL : 3 September 2004
DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA REDIT JABATAN PENYULUH KELUARGA BERENCANA PENYELIA NOMOR : Masa penilaian tanggal …………………. s/d. ………………………………. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama NIP Nomor Seri KARPEG Tempat dan tanggal lahir Jenis Kelamin Pendidikan yang telah diperhitungkan angka kreditnya Pangkat / golongan ruang/TMT Jabatan MAsa Kerja Golongan Lama Baru Unit Kerja
KETERANGAN : : : : : : : : PKB Penyelia : :
NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2 UNSUR UTAMA
I.
PENDIDIKAN A.
Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar 1. Sarjana Muda / Diploma III 2. Diploma II 3.
B.
SLTA / Diploma I
Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang Keluarga Berencana memperoleh SuratTandaTamat Pendidikandan Pelatihan (STTPP)
C.
1.
Lamanya lebih dari 961 jam
2.
Lamanya antara 941 s/d 960 jam
3.
Lamanya antara 481 s/d 940 jam
4.
Lamanya antara 161 s/d 480 jam
5.
Lamanya antara 81 s/d 160 jam
6.
Lamanya antara 30 s/d 80 jam
Pendidikan dan pelatihan Prajabatan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan golongan II
JUMLAH
ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH 3 4 5 6 7 8
NO
UNSUR YANG DINILAI
1 II
2 PENYULUHAN KB NASIONAL 1. Membuat peta wilayah kerja hasil pendataan; 2. Melakukan sosialisasi hasil pendataan tingkat kecamatan; 3. Memberikan pembekalan kepada kader, masyarakat, tokoh formal/informal tingkat kecamatan; 4. Melakukan pendekatan kepada IMP dan ORNOP tingkat kecamatan; 5. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk poster; 6. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk leaflet; 7. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk media tradisional di pedesaan: 8. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk billboard; 9. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan advokasi dan KIE KB tingkat kecamatan; 10 Menjadi Tim Penilai setiap jenis lomba KB nasional tingkat kecamatan; 11 Melakukan fasilitasi kemitraan Instansi pemerintah dan non pemerintah tingkat kecamatan. 12. Menyusun mated rakor/raker KB tingkat kecamatan; 13. Memfasilitasi terlaksananya pelayanan KB oleh LSOM. JUMLAH
III
PELAYANAN KELUARGA BERENCANA 1. Memberikan pembekalan dan informasi kepada masyarakat; 2. Memberikan pembekalan dan informasi kepada tokoh formal; 3. Mengidentifikasi sasaran, menganalisis dan menyusun rencana kebutuhan alat kontrasepsi di tingkat desa/kelurahan;
ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH 3 4 5 6 7 8
NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2 Mengidentifikasi dan menseleksi calon penerima bantuan pelayanan terpadu di tingkat Desa/Kelurahan 5. Melakukan pelayanan KB pada momentum strategi 6. Memberikan orientasi ketrampilan kader IMP / POKTAN JUMLAH IV KEGIATAN PENYULUHAN KB NASIONAL PELAYANAN KB UNTUK JENJANG SATU TINGKAT DIATAS/SATU TINGKAT DIBAWAH JENJANG JABATANNYA 1. 4.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. dst JUMLAH
ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH 3 4 5 6 7 8
NO 1 V
UNSUR YANG DINILAI 2 PENGEMBANGAN PROFESI A. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB 1. Membuat karya tulis /karya ilmiah hasit penelitian, pengkajian, survey dan evaluasi di bidang penyutuhan KB nasionat dan petayanan KB yang dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI. 2. Membuat-karya tulis /karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey dan valuasi di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oteh LIPI. 3. Membuat karya tulis /karya ilmiah berupa tinjauan atau utasan ilmiah dengan gagasan sendiri dalam bidang penyutuhan KB nasional dan petayanan KB yang dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. b. Dalam makatah ilmiah yang diakui oleh UPI. 4. Membuat karya tulis /karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri dalam bidang penyutuhan KB nasionat dan petayanan KB yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku. b. Dalam bentuk makalah. 5. Membuat tulisan itmiah poputer di bidang penyutuhan KB nasional dan pelayanan KB yang disebartuaskan melalui media massa. 6. Menyampaikan prasarana berupa tinjauan, gagasan dan atau ulasan ilmiah di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB pada pertemuan ilmiah
ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH 3 4 5 6 7 8
NO 1
UNSUR YANG DINILAI 2 Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan lainnya di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. 1. Menerjemahkan/menyadurkan buku atau karya itmiah datam bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI. 2. Menerjemahkan/menyadurkan buku atau karya ilmiah dalam bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku. b. Dalam bentuk makalah. 3. Membuat abstraksi tulisan yang dibuat dalam penerbitan. C. Pembuatan buku pedoman/ petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. Membuat buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. D. Penemuan teknologi tepat guna di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. Menemukan teknologi tepat guna di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. JUMLAH PENUNJANG TUGAS PKB A. Pengajar/pelatih yang berkaitan dengan bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. Mengajar/melatih pada pendidikan dan pelatihan pegawai B. Peran serta dalam seminar/ lokakarya dalam bidang penyuluhan Kb nasional dan pelayanan KB. 1 . Mengikuti seminar/ lokakarya setiap kali sebagai: a. Pemasaran
B.
VI
ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH 3 4 5 6 7 8
NO
UNSUR YANG DINILAI
1
C.
D. E. F. G.
H.
I.
2 b. Pembahas/moderator/narasumber c. Peserta 2. Mengikuti/ berperan serta sebagai delegasi ilmiah sebagai a. Ketua b. Anggota Keanggotaan dalam organisasi profesi. Menjadi anggota dalam organisasi profesi sebagai a. Pengurus b. Anggota Keanggotaan /kepengurusan kelembagaan masyarakat Menjadi anggota/pengurus BPMD, koperasi dll. Pelaksanaan kegiatan kemasyarakatan 1. Melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana alam 2. Memfasilitasi orang jompo, kesejahteraan wanita, karang taruna Pembinaan generasi muda Membina generasi muda datam pramuka, karang taruna. Keanggotaan dalam Tim Penitai jabatan fungsional. Menjadi anggota Tim Penitai jabatan fungsional. a. Ketua/Wakil ketua b. Anggota Perolehan getar kesarjanaan lainnya Memperoleh ijazah/getar yang tidak sesuai dalam bidang tugasnya a. Sarjana / D IV b. Sarjana Muda/ Diploma III c. Diploma II Perolehan piagam penghargaan Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satya Lancana Karya Satya:
ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH 3 4 5 6 7 8
NO 1
UNSUR YANG DINILAI 2 a. 30 (tiga puluh) tahun lebih b. 20 (dua puluh) tahun c. 10 (sepuluh) tahun JUMLAH UNSUR PENUNJANG JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG
ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH 3 4 5 6 7 8
LAMPIRAN USUL / BAHAN YANG DINILAI 1. 2. 3. ………, Tanggal…………………. Pejabat Pengusul
NIP. Catatan Tim Penilai ………, Tanggal…………………. Pejabat Pengusul
NIP. Catatan Pejabat Penilai ………, Tanggal…………………. Pejabat Pengusul
NIP.
LAMPIRAN II.a.
KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 280/HL.007/B.2/2004 NOMOR : 34 TAHUN 2004 TANGGAL : 3 September 2004
DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA REDIT JABATAN PENYULUH KELUARGA BERENCANA PERTAMA NOMOR : Masa penilaian tanggal …………………. s/d. ………………………………. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama NIP Nomor Seri KARPEG Tempat dan tanggal lahir Jenis Kelamin Pendidikan yang telah diperhitungkan angka kreditnya Pangkat / golongan ruang/TMT Jabatan MAsa Kerja Golongan Lama Baru Unit Kerja
KETERANGAN : : : : : : : : PKB Pertama : :
NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2 UNSUR UTAMA
I.
PENDIDIKAN A.
B.
Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar 1.
Doktor (S.3)
2.
Pasca Sarjana (S.2)
3.
Sarjana / Diploma IV
Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang Keluarga Berencana memperoleh SuratTandaTamat Pendidikandan Pelatihan (STTPP)
C.
1.
Lamanya lebih dari 961 jam
2.
Lamanya antara 941 s/d 960 jam
3.
Lamanya antara 481 s/d 940 jam
4.
Lamanya antara 161 s/d 480 jam
5.
Lamanya antara 81 s/d 160 jam
6.
Lamanya antara 30 s/d 80 jam
Pendidikan dan pelatihan Prajabatan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan golongan II
JUMLAH
ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH 3 4 5 6 7 8
NO 1 II
UNSUR YANG DINILAI 2 PENYULUHAN KB NASIONAL 1. Menyusun rencana pendataan dan pemetaan/wilayah kerja tingkat
Kabupaten/Kota; 2.
Melaksanakan pendataan KB dengan mengolah data wilayah kecamatan/Kabupaten/Kota;
3.
Melaksanakan pendataan KB dengan verifikasi/validasi data;
4.
Menyiapkan pendataan IMP dan ORNOP dalam membuat rencana kerja tingkat Kabupaten/Kota;
5.
Membuat peta pendataan IMP dan ORNOP tingkat Kabupaten/Kota;
6.
Menyiapkan instrumen pendataan KB dengan menguji coba instrumen;
7.
Mengevaluasi pencapaian KB tingkat desa/kelurahan;
8.
Menyusun isi pecan KB nasional untuk bahan advokasi tingkat Kecamatan;
9.
Menyusun isi pesan KB nasional untuk bahan KIE tingkat Kecamatan;
10. Menyusun rencana operasional bulanan KB tingkat Kabupaten/Kota; 11. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk banner; 12. Metakukan KIE dengan mobil penerangan (MUPEN) KB; 13. Melakukan uji coba mated dan media advokasi dan KIE KB nasional; 14. Mendesain pameran KB nasional di tingkat kecamatan; 15. Melakukan fasilitasi kepada PPKBD; 16. Menjadi peserta pada rakor/rakernas KB nasional tingkat Propinsi. JUMLAH
ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH 3 4 5 6 7 8
NO
UNSUR YANG DINILAI
1 III
2 PELAYANAN KELUARGABERENCANA 1. Mengidentifikasi sasaran, menganalisis dan menyusun rencana kebutuhan alat kontrasepsi di tingkat Kecamatan; 2. Mengidentifikasi dan menseleksi calon penerima bantuan pelayanan terpadu di tingkat Kabupaten/Kota; 3. Melakukan pengembangan wawasan pelayanan terpadu (Bina Keluarga, UPPKS); 4. Melakukan pra konseling KB; 5. Memantau dan mengevaluasi pelayanan KB tingkat Kabupaten/Kota; 6. Melakukan uji coba pengembangan model teknis penyuluhan KB Nasional dan pelayanan KB. JUMLAH
ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH 3 4 5 6 7 8
NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2
IV.
KEGIATAN PENYULUH KB NASIONAL DAN PELAYANAN KB UNTUK JENJANG SATU TINGKAT DIATAS JENJANG JABATANNYA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Dst JUMLAH
ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH 3 4 5 6 7 8
NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2
V
PENGEMBANGAN PROFESI A. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB 1. Membuat karya tulis /karya ilmiah hasit penelitian, pengkajian, survey dan evaluasi di bidang penyutuhan KB nasionat dan petayanan KB yang dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI. 2. Membuat-karya tulis /karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey dan valuasi di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oteh LIPI. 3. Membuat karya tulis /karya ilmiah berupa tinjauan atau utasan ilmiah dengan gagasan sendiri dalam bidang penyutuhan KB nasional dan petayanan KB yang dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. b. Dalam makatah ilmiah yang diakui oleh UPI. 4. Membuat karya tulis /karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri dalam bidang penyutuhan KB nasionat dan petayanan KB yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku. b. Dalam bentuk makalah.
ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH 3 4 5 6 7 8
NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2
5.
Membuat tulisan itmiah poputer di bidang penyutuhan KB nasional dan pelayanan KB yang disebartuaskan melalui media massa. 6. Menyampaikan prasarana berupa tinjauan, gagasan dan atau ulasan ilmiah di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB pada pertemuan ilmiah B. Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan lainnya di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. 1. Menerjemahkan/menyadurkan buku atau karya itmiah datam bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI. 2. Menerjemahkan/menyadurkan buku atau karya ilmiah dalam bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku. b. Dalam bentuk makalah. 3. Membuat abstraksi tulisan yang dibuat dalam penerbitan. C. Pembuatan buku pedoman/ petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. Membuat buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. D. Penemuan teknologi tepat guna di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. Menemukan teknologi tepat guna di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. JUMLAH
ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH 3 4 5 6 7 8
NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2
VI
PENUNJANG TUGAS PKB A. Pengajar/pelatih yang berkaitan dengan bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. Mengajar/melatih pada pendidikan dan pelatihan pegawai B. Peran serta dalam seminar/ lokakarya dalam bidang penyuluhan Kb nasional dan pelayanan KB. 1 . Mengikuti seminar/ lokakarya setiap kali sebagai: a. Pemasaran b. Pembahas/moderator/narasumber c. Peserta 2. Mengikuti/ berperan serta sebagai delegasi ilmiah sebagai a. Ketua b. Anggota C. Keanggotaan dalam organisasi profesi. Menjadi anggota dalam organisasi profesi sebagai a. Pengurus b.
Anggota
D.
Keanggotaan /kepengurusan kelembagaan masyarakat Menjadi anggota/pengurus BPMD, koperasi dll.
E.
Pelaksanaan kegiatan kemasyarakatan 1.
Melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana alam
2.
Memfasilitasi orang jompo, kesejahteraan wanita, karang taruna
ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH 3 4 5 6 7 8
NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2
F.
Pembinaan generasi muda Membina generasi muda datam pramuka, karang taruna.
G.
Keanggotaan dalam Tim Penitai jabatan fungsional. Menjadi anggota Tim Penitai jabatan fungsional.
H.
a.
Ketua/Wakil ketua
b.
Anggota
Perolehan getar kesarjanaan lainnya Memperoleh ijazah/getar yang tidak sesuai dalam bidang tugasnya
I.
a.
Sarjana / D IV
b.
Sarjana Muda/ Diploma III
c.
Diploma II
Perolehan piagam penghargaan Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satya Lancana Karya Satya: a.
30 (tiga puluh) tahun lebih
b.
20 (dua puluh) tahun
c.
10 (sepuluh) tahun
JUMLAH UNSUR PENUNJANG JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG
ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH 3 4 5 6 7 8
LAMPIRAN USUL / BAHAN YANG DINILAI 1. 2. 3. ………, Tanggal…………………. Pejabat Pengusul
NIP. Catatan Tim Penilai ………, Tanggal…………………. Pejabat Pengusul
NIP. Catatan Pejabat Penilai ………, Tanggal…………………. Pejabat Pengusul
NIP.
LAMPIRAN II.b.
KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 280/HL.007/B.2/2004 NOMOR : 34 TAHUN 2004 TANGGAL : 3 September 2004
DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA REDIT JABATAN PENYULUH KELUARGA BERENCANA MUDA NOMOR : Masa penilaian tanggal …………………. s/d. ………………………………. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama NIP Nomor Seri KARPEG Tempat dan tanggal lahir Jenis Kelamin Pendidikan yang telah diperhitungkan angka kreditnya Pangkat / golongan ruang/TMT Jabatan Masa Kerja Golongan Lama Baru Unit Kerja
KETERANGAN : : : : : : : : PKB Muda : :
NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2 UNSUR UTAMA
I.
PENDIDIKAN A.
B.
Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar 1.
Doktor (S.3)
2.
Pasca Sarjana (S.2)
3.
Sarjana / Diploma IV
Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang Keluarga Berencana memperoleh SuratTandaTamat Pendidikandan Pelatihan (STTPP)
C.
1.
Lamanya lebih dari 961 jam
2.
Lamanya antara 941 s/d 960 jam
3.
Lamanya antara 481 s/d 940 jam
4.
Lamanya antara 161 s/d 480 jam
5.
Lamanya antara 81 s/d 160 jam
6.
Lamanya antara 30 s/d 80 jam
Pendidikan dan pelatihan Prajabatan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan golongan II
JUMLAH
ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH 3 4 5 6 7 8
ANGKA KREDIT MENURUT NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2
II
PENYULUHAN KB NASIONAL 1. Menyusun rencana pendataan dan pemetaan wilayah kerja tingkat Kabupaten/Kota; 2. Menyiapkan pendataan IMP dan ORNOP dalam membuat rencana kerja tingkat Kabupaten/Kota; 3. Menyiapkan instrumen pendataan KB dengan merancang instrumen; 4. Mengevaluasi pencapaian Ketingkat kecamatan; 5. Menyusun isi pesan KB nasional untuk bahan advokasi tingkat Kabupaten/Kota; 6. Menyusun isi pesan KB nasional untuk bahan KIE tingkat Kabupaten/Kota; 7. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk asesoris; 8. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk neon sign; 9. Melakukan KIE KB melalui surat kabar/majalah; 10. Melakukan KIE KB melalui radio; 11. Melakukan penyuluhan massa tentang KB nasional; 12. Melakukan mendekatkan kepada ORNOP tingkat Kabupaten/Kota; 13. Menjadi tim penilai setiap jenis lomba KB nasional tingkat Kabupaten/Kota; 14. Mendesain pemeran KB nasional dalam menyiapkan materi pameran; 15. Metakukan fasititasi kepada POKTAN; 16. Melakukan fasititasi kemitraan instansi pemeriut2h dan non pemerintah tingkat Kabupaten / Kota; 17. Menyusun materi rakor/ raker KB tingkat Kabupaten / Kota;
INSTANSI PENGUSUL
TIM PENILAI
LAMA
BARU
JUMLAH
LAMA
BARU
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
ANGKA KREDIT MENURUT NO 1
UNSUR YANG DINILAI 2
18. Menjadi peserta pada rakor/rakeras KB nasional tingkat Nasional; 19. Membentuk institusi masyarakat pedesaan/POKTAN. JUMLAH PELAYANAN KELUARGA BERENCANA 1. Mengindentifikasi sasaran, menganalisis dan menyusun rencana kebutuhan alat kontrasepsi di tingkat Kabupaten/ Kota; 2. Melakukan konseling KB; 3. Membuat umpan batik hasil analisis pelayanan KB tingkat Kabupaten/Kota; 4. Mengembangkan model KB nasional JUMLAH III
INSTANSI PENGUSUL
TIM PENILAI
LAMA
BARU
JUMLAH
LAMA
BARU
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2
IV.
KEGIATAN PENYULUH KB NASIONAL DAN PELAYANAN KB UNTUK JENJANG SATU TINGKAT DIATAS JENJANG JABATANNYA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Dst JUMLAH
ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH 3 4 5 6 7 8
NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2
V
PENGEMBANGAN PROFESI A. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB 1. Membuat karya tulis /karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey dan evaluasi di bidang penyutuhan KB nasionat dan petayanan KB yang dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI. 2. Membuat-karya tulis /karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey dan valuasi di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI. 3. Membuat karya tulis /karya ilmiah berupa tinjauan atau utasan ilmiah dengan gagasan sendiri dalam bidang penyutuhan KB nasional dan petayanan KB yang dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. b. Dalam makatah ilmiah yang diakui oleh UPI. 4. Membuat karya tulis /karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri dalam bidang penyutuhan KB nasionat dan petayanan KB yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku. b. Dalam bentuk makalah.
ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH 3 4 5 6 7 8
NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2
5.
Membuat tulisan itmiah poputer di bidang penyutuhan KB nasional dan pelayanan KB yang disebartuaskan melalui media massa. 6. Menyampaikan prasarana berupa tinjauan, gagasan dan atau ulasan ilmiah di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB pada pertemuan ilmiah B. Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan lainnya di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. 1. Menerjemahkan/menyadurkan buku atau karya itmiah datam bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI. 2. Menerjemahkan/menyadurkan buku atau karya ilmiah dalam bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku. b. Dalam bentuk makalah. 3. Membuat abstraksi tulisan yang dibuat dalam penerbitan. C. Pembuatan buku pedoman/ petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. Membuat buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. D. Penemuan teknologi tepat guna di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. Menemukan teknologi tepat guna di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. JUMLAH
ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH 3 4 5 6 7 8
NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2
VI
PENUNJANG TUGAS PKB A. Pengajar/pelatih yang berkaitan dengan bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. Mengajar/melatih pada pendidikan dan pelatihan pegawai B. Peran serta dalam seminar/ lokakarya dalam bidang penyuluhan Kb nasional dan pelayanan KB. 1 . Mengikuti seminar/ lokakarya setiap kali sebagai: a. Pemasaran b. Pembahas/moderator/narasumber c. Peserta 2. Mengikuti/ berperan serta sebagai delegasi ilmiah sebagai a. Ketua b. Anggota C. Keanggotaan dalam organisasi profesi. Menjadi anggota dalam organisasi profesi sebagai a. Pengurus b. Anggota D. Keanggotaan /kepengurusan kelembagaan masyarakat Menjadi anggota/pengurus BPMD, koperasi dll. E. Pelaksanaan kegiatan kemasyarakatan 1. Melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana alam 2. Memfasilitasi orang jompo, kesejahteraan wanita, karang taruna F. Pembinaan generasi muda Membina generasi muda datam pramuka, karang taruna.
ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH 3 4 5 6 7 8
NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2
G.
Keanggotaan dalam Tim Penitai jabatan fungsional. Menjadi anggota Tim Penitai jabatan fungsional.
H.
a.
Ketua/Wakil ketua
b.
Anggota
Perolehan getar kesarjanaan lainnya Memperoleh ijazah/getar yang tidak sesuai dalam bidang tugasnya
I.
a.
Doctor (S3)
b.
Pasca Sarjana (S2)
c.
Sarjana / D.IV
Perolehan piagam penghargaan Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satya Lancana Karya Satya: a.
30 (tiga puluh) tahun lebih
b.
20 (dua puluh) tahun
c.
10 (sepuluh) tahun
JUMLAH UNSUR PENUNJANG JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG
ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH 3 4 5 6 7 8
LAMPIRAN USUL / BAHAN YANG DINILAI 1. 2. 3. ………, Tanggal…………………. Pejabat Pengusul
NIP. Catatan Tim Penilai ………, Tanggal…………………. Pejabat Pengusul
NIP. Catatan Pejabat Penilai ………, Tanggal…………………. Pejabat Pengusul
NIP.
LAMPIRAN II.c.
KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 280/HL.007/B.2/2004 NOMOR : 34 TAHUN 2004 TANGGAL : 3 September 2004
DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA REDIT JABATAN PENYULUH KELUARGA BERENCANA MADYA NOMOR : Masa penilaian tanggal …………………. s/d. ………………………………. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama NIP Nomor Seri KARPEG Tempat dan tanggal lahir Jenis Kelamin Pendidikan yang telah diperhitungkan angka kreditnya Pangkat / golongan ruang/TMT Jabatan Masa Kerja Golongan Lama Baru Unit Kerja
KETERANGAN : : : : : : : : PKB Madya : :
NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2 UNSUR UTAMA
I.
PENDIDIKAN A.
B.
Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar 1.
Doktor (S.3)
2.
Pasca Sarjana (S.2)
3.
Sarjana / Diploma IV
Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang Keluarga Berencana memperoleh SuratTandaTamat Pendidikandan Pelatihan (STTPP)
C.
1.
Lamanya lebih dari 961 jam
2.
Lamanya antara 941 s/d 960 jam
3.
Lamanya antara 481 s/d 940 jam
4.
Lamanya antara 161 s/d 480 jam
5.
Lamanya antara 81 s/d 160 jam
6.
Lamanya antara 30 s/d 80 jam
Pendidikan dan pelatihan Prajabatan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan golongan II
JUMLAH
ANGKA KREDIT MENURUT INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH 3 4 5 6 7 8
ANGKA KREDIT MENURUT NO 1 II
UNSUR YANG DINILAI 2 PENYULUHAN KB NASIONAL 1. Melaksanakan pendataan KB dalam penyajian hasil analisis data kecamatan/ Kabupaten/ Kota; 2. Menyiapkan instrumen pendataan KB dalam menyusun pedoman; 3. Mengevaluasi pencapaian KB tingkat Kabupaten/Kota; 4. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk video; 5. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk lagu; 6. Mengembangkan media KIE RB nasional dalam bentuk sandiwara; 7. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk audio; 8. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk CD: 9. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk film; 10. Metakukan KIE KB melalui televisi; 11. Memberikan advokasi kepada tokoh formal dan informal tingkat Kabupaten/Kota; 12. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan advokasi dan KIE KB nasional tingkat Kabupaten/Kota; 13. Mendesain jenis lomba KB nasional tingkat Kabupaten/Kota; 14. Mendesain pameran KB nasional dengan mendesain pameran tingkat Kabupaten/ Kota; 15. Mengembangkan institusi masyarakat pedesaan/POKTAN. JUMLAH
INSTANSI PENGUSUL
TIM PENILAI
LAMA
BARU
JUMLAH
LAMA
BARU
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
ANGKA KREDIT MENURUT NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2
III. PELAYANAN KELUARGA BERENCANA 1. Mengembangkan model teknis penyuluh KB nasional dan pelaynan KB 2. Mengevaluasi pengembangan model KB Nasional JUMLAH IV.
KEGIATAN PENYULUH KB NASIONAL DAN PELAYANAN KB UNTUK JENJANG SATU TINGKAT DIATAS JENJANG JABATANNYA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
INSTANSI PENGUSUL
TIM PENILAI
LAMA
BARU
JUMLAH
LAMA
BARU
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
ANGKA KREDIT MENURUT NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2 13. 14. 15. Dst JUMLAH
V
PENGEMBANGAN PROFESI A. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB 1. Membuat karya tulis /karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey dan evaluasi di bidang penyutuhan KB nasionat dan petayanan KB yang dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI. 2. Membuat-karya tulis /karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey dan valuasi di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI. 3. Membuat karya tulis /karya ilmiah berupa tinjauan atau utasan ilmiah dengan gagasan sendiri dalam bidang penyutuhan KB nasional dan petayanan KB yang dipublikasikan
INSTANSI PENGUSUL
TIM PENILAI
LAMA
BARU
JUMLAH
LAMA
BARU
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
ANGKA KREDIT MENURUT NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2
a.
B.
Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. b. Dalam makatah ilmiah yang diakui oleh UPI. 4. Membuat karya tulis /karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri dalam bidang penyutuhan KB nasionat dan petayanan KB yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku. b. Dalam bentuk makalah. 5. Membuat tulisan itmiah poputer di bidang penyutuhan KB nasional dan pelayanan KB yang disebartuaskan melalui media massa. 6. Menyampaikan prasarana berupa tinjauan, gagasan dan atau ulasan ilmiah di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB pada pertemuan ilmiah Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan lainnya di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. 1. Menerjemahkan/menyadurkan buku atau karya itmiah datam bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional. b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI. 2. Menerjemahkan/menyadurkan buku atau karya ilmiah dalam bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku. b. Dalam bentuk makalah. 3. Membuat abstraksi tulisan yang dibuat dalam penerbitan.
INSTANSI PENGUSUL
TIM PENILAI
LAMA
BARU
JUMLAH
LAMA
BARU
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
ANGKA KREDIT MENURUT NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2
C.
VI
Pembuatan buku pedoman/ petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. Membuat buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. D. Penemuan teknologi tepat guna di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. Menemukan teknologi tepat guna di bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. JUMLAH PENUNJANG TUGAS PKB A. Pengajar/pelatih yang berkaitan dengan bidang penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB. Mengajar/melatih pada pendidikan dan pelatihan pegawai B. Peran serta dalam seminar/ lokakarya dalam bidang penyuluhan Kb nasional dan pelayanan KB. 1 . Mengikuti seminar/ lokakarya setiap kali sebagai: a. Pemasaran b. Pembahas/moderator/narasumber c. Peserta 2. Mengikuti/ berperan serta sebagai delegasi ilmiah sebagai a. Ketua b. Anggota
INSTANSI PENGUSUL
TIM PENILAI
LAMA
BARU
JUMLAH
LAMA
BARU
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
ANGKA KREDIT MENURUT NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2
C.
D. E.
F.
Keanggotaan dalam organisasi profesi. Menjadi anggota dalam organisasi profesi sebagai a. Pengurus b. Anggota Keanggotaan /kepengurusan kelembagaan masyarakat Menjadi anggota/pengurus BPMD, koperasi dll. Pelaksanaan kegiatan kemasyarakatan 1. Melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana alam 2. Memfasilitasi orang jompo, kesejahteraan wanita, karang taruna Pembinaan generasi muda Membina generasi muda datam pramuka, karang taruna.
G.
Keanggotaan dalam Tim Penitai jabatan fungsional. Menjadi anggota Tim Penitai jabatan fungsional.
H.
a.
Ketua/Wakil ketua
b.
Anggota
Perolehan getar kesarjanaan lainnya Memperoleh ijazah/getar yang tidak sesuai dalam bidang tugasnya a.
Doctor (S3)
b.
Pasca Sarjana (S2)
c.
Sarjana / D.IV
INSTANSI PENGUSUL
TIM PENILAI
LAMA
BARU
JUMLAH
LAMA
BARU
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
ANGKA KREDIT MENURUT NO
UNSUR YANG DINILAI
1
2
I.
Perolehan piagam penghargaan Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satya Lancana Karya Satya: a.
30 (tiga puluh) tahun lebih
b.
20 (dua puluh) tahun
c.
10 (sepuluh) tahun
JUMLAH UNSUR PENUNJANG JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG
INSTANSI PENGUSUL
TIM PENILAI
LAMA
BARU
JUMLAH
LAMA
BARU
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
LAMPIRAN USUL / BAHAN YANG DINILAI 1. 2. 3. ………, Tanggal…………………. Pejabat Pengusul
NIP. Catatan Tim Penilai ………, Tanggal…………………. Pejabat Pengusul
NIP. Catatan Pejabat Penilai ………, Tanggal…………………. Pejabat Pengusul
NIP.
LAMPIRAN III : KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : NOMOR : TANGGAL :
SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENYULUHAN KB NASIONAL Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama NIP Pangkat/Golongan ruang / TMT Jabatan Unit Kerja
: : : : :
………………………………………………… ………………………………………………… ………………………………………………… ………………………………………………… …………………………………………………
: : : : :
………………………………………………… ………………………………………………… ………………………………………………… ………………………………………………… …………………………………………………
Menyatakan bahwa : Nama NIP Pangkat/Golongan ruang / TMT Jabatan Unit Kerja
Telah melakukan kegiatan penyuluhan KB nasional : NO
URAIAN KEGIATAN PENYULUHAN KB NASIONAL
TANGGAL
SATUAN HASIL
JUMLAH VOLUME KEGIATAN
JUMLAH ANGKA KREDIT
KETERANGAN/ BUKTI FISIK
1. 2. 3. 4. 5. dst
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Tempat, Tanggal, Bulan, Tahun Atasan Langsung,
Nama Jelas
LAMPIRAN IV : KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : NOMOR : TANGGAL :
SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PELAYANAN KB NASIONAL Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama NIP Pangkat/Golongan ruang / TMT Jabatan Unit Kerja
: : : : :
………………………………………………… ………………………………………………… ………………………………………………… ………………………………………………… …………………………………………………
: : : : :
………………………………………………… ………………………………………………… ………………………………………………… ………………………………………………… …………………………………………………
Menyatakan bahwa : Nama NIP Pangkat/Golongan ruang / TMT Jabatan Unit Kerja
Telah melakukan kegiatan penyuluhan KB nasional : NO
URAIAN KEGIATAN PENYULUHAN KB NASIONAL
TANGGAL
SATUAN HASIL
JUMLAH VOLUME KEGIATAN
JUMLAH ANGKA KREDIT
KETERANGAN/ BUKTI FISIK
1. 2. 3. 4. 5. dst
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Tempat, Tanggal, Bulan, Tahun Atasan Langsung,
Nama Jelas
LAMPIRAN V : KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : NOMOR : TANGGAL :
SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama NIP Pangkat/Golongan ruang / TMT Jabatan Unit Kerja
: : : : :
………………………………………………… ………………………………………………… ………………………………………………… ………………………………………………… …………………………………………………
: : : : :
………………………………………………… ………………………………………………… ………………………………………………… ………………………………………………… …………………………………………………
Menyatakan bahwa : Nama NIP Pangkat/Golongan ruang / TMT Jabatan Unit Kerja
Telah melakukan kegiatan penyuluhan KB nasional : NO
URAIAN KEGIATAN PENYULUHAN KB NASIONAL
TANGGAL
SATUAN HASIL
JUMLAH VOLUME KEGIATAN
JUMLAH ANGKA KREDIT
KETERANGAN/ BUKTI FISIK
1. 2. 3. 4. 5. dst
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Tempat, Tanggal, Bulan, Tahun Atasan Langsung,
Nama Jelas
LAMPIRAN VI : KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : NOMOR : TANGGAL :
SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN PENUNJANG TUGAS PKB Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama NIP Pangkat/Golongan ruang / TMT Jabatan Unit Kerja
: : : : :
………………………………………………… ………………………………………………… ………………………………………………… ………………………………………………… …………………………………………………
: : : : :
………………………………………………… ………………………………………………… ………………………………………………… ………………………………………………… …………………………………………………
Menyatakan bahwa : Nama NIP Pangkat/Golongan ruang / TMT Jabatan Unit Kerja
Telah melakukan kegiatan penyuluhan KB nasional : NO
URAIAN KEGIATAN PENYULUHAN KB NASIONAL
TANGGAL
SATUAN HASIL
JUMLAH VOLUME KEGIATAN
JUMLAH ANGKA KREDIT
KETERANGAN/ BUKTI FISIK
1. 2. 3. 4. 5. dst
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Tempat, Tanggal, Bulan, Tahun Atasan Langsung,
Nama Jelas
LAMPIRAN VII : KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : NOMOR : TANGGAL :
PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN PKB TINGKAT TERAMPIL/AHLI *) INSTANSI :……………………MASAPENILAIANTANGGAL:…………………S/DTANGGAL ……… A.
KETERANGAN PERORANGAN
1. 2. 3. 4. 5.
NAMA NIP NOMOR SERI KARPEG JENIS KELAMIN PENDIDIKAN YANG TELAH DIPERHITUNGKAN ANGKA KREDITNYA
6. 7. 8.
PANGKAT/GOL. RUANG/TMT JABATAN PKB MASAKERJAGOLONGAN LAMA BARU 9. UNITKERJA B. PENETAPANANGKAKREDIT 1. UNSUR UTAMA a. Pendidikan 1). Pendidikan Sekolah dan memperoleh Ijazah/gelar
LAMA
BARU
JUMLAH
2). Pendidikan dan Pelatihan fungsional di bidang penyuluhan dan pelayanan KB nasional dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPL) atau sertifikat b. Kegiatan penyuluhan KB nasional c. Kegiatan pelayanan KB nasional d. Pengembangan profesi JUMLAH UNSUR UTAMA 2. UNSUR PENUNJANG Penunjang tugas PKB JUMLAH UNSUR PENUNJANG JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG C. DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK DINAIKKAN DALAM jabatan ............................................................................... pangkat ..................................... TMT ……………………………………………………………………………………..
Ditetapkan di : ....................................... Pada tanggal : ........................................ Nama Jelas NIP. Asli disampaikan dengan hormat kepada Kepala BKN atau Kepala Kantor Regional BKN *) di ………………………… Tembusan disampaikan kepada 1. PKB yang bersangkutan; 2. Pimpinan Unit Kerja PKB yang bersangkutan; 3. Sekretaris Tim Penilai yang bersangkutan; 4. Pejabat yang berwenang menetapkan angka Kredit; 5. Kepala Biro/Bagian Kepegawaian Instansi/Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yang bersangkutan. *) Coret yang tidak perlu
LAMPIRAN VIII : KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : NOMOR : TANGGAL :
KEPUTUSAN …………………………………………………. NOMOR : ………………………………………….. TENTANG PENGANGKATAN PERTAMA KAI/PENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABATAN PKB
Menimbang
Mengingat
:
:
a.
bahwa sebagai pelaksanaan dari Pasal 21 dan Pasal 25 Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/ .../M.PAN/.... /2004 tanggal .................................. 2004, dipandang perlu untuk mengangkat/mengangkat kembali *) Saudara .............................................. dalam jabatan PKB.
b.
……………………………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………….
1.
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974, sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999;
2.
Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999;
3.
Peraturan Pemerintah Nomor 7Tahun 1977 jo, Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2003;
4.
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003;
5.
KeputusanMenteriPendayagunaanAparaturNegaraNomorKEP/.../M.PAN/..../2004
6.
Keputusan Bersama Kepala Badan Koordinasi KeLuarga Berencana Nasional dan Kepata Badan Kepegawaian Negara Nomor .......................... dan Nomor ; MEMUTUSKAN:
Menetapkan Pertama
:
Terhitung mulai tanggal :………………………………………………………………………. …………………………………mengangkat/mengangkat kembali *) Pegawai Negeri Sipil a. Nama : …………………………………………… b. NIP : …………………………………………… c. Pangkat/Golongan ruang/TMT : …………………………………………… d. Unit Kerja : …………………………………………… dalam jabatan…………………..……………….dengan angka kredit………… (…………………………)
Kedua
:
………………………………………………………………………………………………..
Ke tiga
:
……………………………………………………………………………………………….. .........................
Keempat
:
Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya. Asli Keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipit yang bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Pada tanggal
Nama jelas NIP
Tembusan 1. 2. 3. 4. 5. *)
Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kantor Regional BKN yang bersangkutan*); Kepala Biro/Bagian Kepegawaian Instansi/Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yang bersangkutan; Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit; Kepala Biro/Bagian Keuangan Daerah yang bersangkutan *). Pejabat Instansi lain yang berkepentingan. Coret yang tidak perlu
LAMPIRAN IX : KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : NOMOR : TANGGAL :
KEPUTUSAN …………………………………………………. NOMOR : ………………………………………….. TENTANG PEMBESARAN SEMENTARA DARI JABATAN PKB DALAM JABATAN PKB Menimbang
:
a.
b.
Mengingat
:
bahwa Saudara : ……………………………NIP ……………….. Pangkat : ……….. golongan ruang : ………………………….berdasarkan keputusan dari……………… dipandang perlu untuk membebaskan sementara dari jabatan PKB. …………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………….
1.
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974, sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999;
2.
Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999;
3.
Peraturan Pemerintah Nomor 7Tahun 1977 jo, Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2003;
4.
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003;
5.
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara NomorKEP/.../M.PAN/..../2004
6.
Keputusan Bersama Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional dan Kepada Badan Kepegawaian Negara Nomor .......................... dan Nomor ; MEMUTUSKAN:
Menetapkan Pertama
:
Terhitung mulai tanggal : ……………………………….…………………, membebaskan Sementara Pegawai Negeri Sipil : a. Nama : …………………………………………… b. NIP : …………………………………………… c. Pangkat/Golongan ruang/TMT : …………………………………………… d. Unit Kerja : …………………………………………… dalam jabatan…………………..……………….dengan angka kredit………… (…………………………)
Kedua
:
Saudara………………………..dapat diangkat kembali dalam jabatan…………….. apabila telah ………………………………………………
Ketiga
:
………………………………………………………………………………………………. ………………………………….
Keempat
:
Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya. Asli Keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan untuk diketahui dan diindahkan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Pada tanggal
Nama jelas NIP
Tembusan 1. Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kantor Regional BKN yang bersangkutan*); 2. Kepala Biro/Bagian Kepegawaian Instansi/Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yang bersangkutan; 3. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit; 4. Kepala Biro/Bagian Keuangan Daerah yang bersangkutan *). 5. Pejabat Instansi lain yang berkepentingan. *)Coret yang tidak perlu
KEPUTUSAN KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR: 379/HK-010/F2/2004 TENTANG PETUNJUKTEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA DAN ANGKA KREDITNYA KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL Menimbang
:
a. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat (4) butir b Peraturan Pemerintahan Nomor 25 Tahun 200 tentang Kewenangan Pemerintahan dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom. Pemerintah mempunyai kewenangan untuk menetapkan Pedoman dan Standar dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah ; b. bahwa untuk keberlangsungan pelaksanaan Program Keluarga Berencana dilapangan yang salah satu aspek pendukungnya adalah aspek sumber daya manusia yang potensial dan selama ini dilaksanakan dengan baik oleh Penyuluh Keluarga Berencana (yang disingkat dengan Penyuluhan KB) ; c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas dan dalam tangka desentralisasi. Daerah Kabupaten/Kota di beri tugas, wewenang, kewajiban dan tanggung jawab menangani sebagian urusan Pemerintahan di bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, dipandang perlu menetapkan Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Penyuiuh KB dan Angka Kreditnya dengan Keputusan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencan Nasional.
Meningat
:
1. Undang–Undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera ; 2. Undang–Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara tahun 1999 Nomor 60. Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839) ;
3. Undang–Undang Nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah ( Lembaran Negara Nomor 3848 ) ; 4. Peraturan Pemerintahan Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54. Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952) 5. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi. Kewenangan. Susunan Organisasi dan Tata Kerjja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah dan terakhir Keputusan Presiden Nomor 9 tahun 2004 6. Keputusan Menteri Bersama antara BBKN dengan BKN Nomor Kep/I/120/M.PAN/9/2004 tentang Jabatan Fungsional Penyuluhan KB dan Angka Kreditnya ; 7. Surat Keputusan Bersama antara BKKBN dengan BKN Nomor 280/HK-007/B.2/2004 dan Nomor 34 Tahun 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluhan KB dan Angka Kreditnya. 8. Surat Edaran Mendagri Nomor 476/720/Sj tanggal 18 Maret 2004 tentang jabatan Fungsional PKB. MEMUTUSKAN Menetapkan : Pertama :
Kedua
:
Ketiga
:
Keempat
:
KEPUTUSAN KEPALA BADAN KORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PENYULUHAN KELUARGA BERENCANA DAN ANGKA KREDITNYA Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Penyulh KB dan Angka Kreditnya sebagaimana dalam dictum pertama adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini ; Lampiran Keputusan ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Keputusan ini ; Petunjuk Teknis, Jabatan Fungsional Penyuluh KB dan Angka Kreditnya ini merupakan acuan bagi Pusat dan Daerah untuk ; melaksanakan penilaian ankga kredit bagi Penyuluhan KB dalam pengelolaan program KB nasional. Secara khusus dalam pengelolaan program KB nasional. Secara khusus dalam implementasinya dirancang sebagai landasan bagi setiap kabupaten/kota untuk menetapkan pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian jabatan Penyuluhan KB di kabupaten/kota dalam rangka pelaksanaan program KB nasional ;
Kelima
:
Keenam
:
Ketujuh
:
Setiap kabupaten/kota dapat menjabarkan dan menetapkan lebih lanjut pelaksanaan Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Penyuluh KB dan Angka Kreditnya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah masing – masing dengan Keputusan Bupati/Walikota,sepanjang tidak bertentangan dengan keputusan ini Segala ketentuan yang tidak sesuai dan atau bertentangan dengan keputusan ini dinyatakan tidak berlaku Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan, apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetetapan ini akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 14 Oktober 2004 BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL Kepala
TTD
Dr. Sumarjati Arjoso, SKM
BAB I
PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sejalan dengan arah kebijakan desentralisasi sebagaimana di amanatkan dalam Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dan berdasarkan Keputusan Presiden RI No 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewewenangan. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintahan Non Departemen yang kemudian disempurnakan dengan Keppres Nomor: 09 Tahun 2004 mengatakan bahwa sebagian kewenangan penyelenggaraan Program KB diserahkan kepada pemerintah daerah kabupaten/kota sejak 1 Januari 2004. Melalaui penyerahan ini di maksudkan agar pemerintaha kabupaten/kota menaruh perhatian yang lebih besar dengan memberikan prioritaskepada pelaksanaan Program KB Nasional sehingga dapat menjaga dan mempertahankan keberhasilan yang selama ini telah diperoleh. Karena keberhasilan pelaksanaan Program KB Nasional telah memberikan sumbangan yang besar terhadap pembangunan nasional, khususnya dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. Sebagaimana kita maklumi bersama bahwa satu aspek yang menunjang keberhasilan tersebut adalah adanya petugas lapangan sebagai penggerak program KB dilini lapangan yaitu Penyuluhan Keluarga Berencana yang selanjutnya disebut dengan penyuluhan KB. Agar keberhasilan dapat dipertahankan dan bahkan lebih ditinggkatkan, Penyuluh KB dituntut untuk terus melakukan pengembangan kompetensinya dalam berbagaibidang keahlian untuk meningkatkan kinerjanya. Pengembangan kompetensi Penyuluhan KB akan dapat berjalan dengan baik apabila didukung oleh iklim dan lingkungan yang kodusif termasuk landasan hukum yang memperkuat keberadaannya. Dengan adanya SK Menpan Nomor: KEP/I/120/M.PAN/9/2004 tanggal 2 september 2004 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh KB dan Angka Kreditnya, maka diperlukan adanya Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Penyuluh KB dan Angka Kreditnya yang dapat dijadikan acuan oleh Tim Penilai Akreditasi Penyuluh KB maupun untuk Penyuluh KB. Petunjuk Teknis ini memuat hal – hal teknis yang belum terakomodir dalam SK Menpan dan SKB antara BKKBN dengang BKN tersebut. Dengan adanya petunjuk teknis ini diharapkan proses pembinaan
dan pengembangan karier tersebut dapat dilaksanakan secara terencana, terarah, konsisten dan kontinyu – melalui tatacara yang tepat. B. TUJUAN 1. Umum Menigkatkan Pengelolaan Jabatan Fungsional Penyuluh Kb dan Tim Penilai dalam penetuan nilai awal, penetapan angka kredit, penjenjangan Jabatan dan penyetaraan kegiatan serta pengangkatan dan pemberhentian sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku. 2. Khusus a. Membentuk Tim Penilai oleh pejabat yang berwewenang sesuai dengan perundang – undangan yang berlaku. b. menentukan dana menetapkan nilai akreditasi untuk jabatan Fungsional Penyuluh KB. c. Melaksanakan penjenjangan jabatan dan penyetaraan kegiatan sesuai dengan keterampilan dan keahlian Penyuluh KB yang bersangkutan. d. Mengangkat dan memberhentikan Pejabat Fungsional Penyuluh KB. C. RUANG LINGKUP 1. Sasaran a. Penyuluh Keluarga Berencana. b. Tim Penilai Jabatan Fungsional Penyuluh KB. c. Perangkat Daerah Pengelola Program Kb (PDPPKB). d. BKKBN Propinsi e. Badan Kepegawaian Daerah (BKD). f. Bupati/Walikota.
Kabupaten/Kota
2. Jangkauan Seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. D. PENGERTIAN 1. Program Keluarga Berencana Nasional yang selanjutnya disingkat Program KB Nasional adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera menuju keluarga berkualitas. 2. Pembangunan lain adalah kegiatan sector/subtansi pembangunan lain diluar Program KB Nasional yang berada dalam nomenkltur institusi pengelola Program KB Nasional di kabupaten/kota.
BAB II
RANGKAIAN KEGIATAN A. PEMBENTUKAN TIM PENILAI Tim Penilai Angka Kredit Penyuluh KB terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dengan susunan sebagai berikut 1. Ketua merangkap anggota. 2. Wakil ketua merangkap anggota. 3. Sekretaris merangkap anggota. 4. Anggota 4 orang. Jumlah anggota Tim Penilai selurhnya maksimal 7 orang (ganjil) Sekretaris secara fungsional baik di Pusat, Propinsi maupun di kabupaten/kota dijabat oleh pejabat di bidang Kepegawaian. Pejabat yang berwenang menetapkan Tim Penilai adalah : 1. Kepala BKKBN untuk Tim Penilai Pusat. 2. Kepala BKKBN Propinsi untuk Tim Peniali Propinsi. 3. Bupati/Walikota untuk tim Penilai Kabupaten/Kotamadya. B. PENENTUAN NILAI AWAL Penentuan nilai awal jabatan fungsional Penyuluh KB, keputusan pengangkatannya didasarkan atas ijazah yang memiliki dan bagi mereka yang telah mempunyai pengalaman dibidang program KB nasional dapt diperhitungkan nilai angka kreditnya yang meliputi : 1. Unsur Utama (pendidikan, penyuluhan KB nasional, pelayanan KB dan pengembangan Profesi). 2. Unsur Penunjang (kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas Penyuluh KB).
C. PENJENJANGAN JABATAN DAN PENYETARAAN KEGIATAN. 1. Jenjang Jabatan : Jenjang Jabatan Fungsional a. Penyuluh KB Terampil. Penyuluh KB Terampil adalah Penyuluh KB yang mempunyai latar belakan pendidikan/ijazah minimal SLTA/D1. pangkat serendah– rendahnya Pengatur Muda (II/a) ditambah dengan kualifikasi pendidikan (bidang studi) disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing–masing. Penyuluh KB Terampil pangkat maksimal hanya sampai dengan Penata Tingkat I (III/d). Apabila Penyuluh KB Terampil tersebut tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan SI maka yang bersangkutan tidak bisa disesuaikan menjadi Penyuluh KB ahli walaupun golongan telah mencapai III/d. namun jabatannya adalah Penyuluh KB Penyelia . Apabila yang bersangkutan melanjutkan pendidikan dan memperoleh ijazah SI atau sederajat maka yang bersangkutan bisa diangkat menajdi Penyuluh KB Ahli. Pangkat sesuai decngan pangkat terakhir yang memiliki dan jabatan Penyuluh KB Muda (lihat contoh). b. Penyuluh KB ahli Penyuluh KB Ahli adalah Penyuluh KB yang berpendidikan minimal Sarjana (SI), pangkat/ golongan ruang (III/a), dengan kualifikasi pendidikan (bidang studi) sesuai kebutuhan daerah masing masing. Untuk Penyuluh KB ahli pangkat maksimal yang dapat dicapai adalaha Pembina Utama Muda (IV/c),(lihat contoh). 2. Penentuan Jabatan Untuk menentukan Jabatan Penyuluh KB Terampil dan Penyuluh KB Ahli digunakana angka kredit yang berasal dari pendidikan dan pengalaman kerja yaitu: Penyuluh KB Terampil pendidikan minimal SLTA/D1. a. b. c. d. e.
Penyuluh KB Ahli pendidikan minimal S1. Kegiatan penyuluhan Program KB nasional Kegiatan Pelayanan KB Nasional. Kegiatan Pengembangan Profesi. Kegiatan Pendukung yang telah ditetapkan oleh pejabat yang berwewenang menetapkan angka kredit.
3. Penyetaraan Kegiatan Mengingat beraneka ragamnya nomenklatur institusi pengelola Program KB di kabupaten/kota, maka tugas Penyuluh KB ruang lingkupnya tidak terbatas pada program KB saja. Tetapi tugas penyuluhan yang dilakukan sesuai dengan nomenklatur insitusi pengelola program KB dimana Ia bertugas. Namun kegiatan penyuluhan tesebut belum seluruhnya tercantum secara rinci pada
Lampiran I dan II Keputusan Mendri Pendatagunaan Aparatur Negara Nomor Kep/120/M.PAN/9/2004 tanggal 2 september 2004 tentang Jabatan Fungsional PKB dan Angka Kreditnya. Oleh karenaitu kegiatan Penyuluh KB yang meliputi (pendidikan & latiha, penyuluhan, pelayanan, pengembangan profesi dan penunjang) subtansi pembangunana lainnya yang telah dicatat pada buku visum, agar dapat diusulkan penetapan angka kreditnya setara dengan kegiatan – kegiatan yang telah ditetapkan. Adapun batasan subtansi pembangunan lain adalah kegiatan sesuai dengan nomenklatur instansi pengelola program KB nasional Kabupaten/Kota. 4. Bobot Penilaian kegiatan subtansi pembangunan lainnya. Apabila seorang Penyuluh KB melakukan pendidikan & latihan, penyuluhan, pelayanan, pengembangan profesi dan penunjang) subtansi pembangunan lainnya atau kegiatan diluar Program KB Nasional, bobot penilainannua adalah 80% dari nilai yang telah ditetapkan.
Kegiatan Kegiatan Program KB Nasional Pembangunan lainnya 100 % 80% Contoh : Binker Penyuluh KB Ahli melakukan penyuluhan masa tentang akte kelahiran selama bulan Juli–Desember 2003 sebanyak 12 kali, maka nilai yang diperoleh adalah : 12 x 0.080 x 80% = 0.768 Apabila melakukan kegiatan yang sama dengan subtansi Program KB Nasional maka perolehan angka kreditnya adalah : 12 x 0.080 x TOO % 0.96. D. PENGANGKATAN Persyaratan pengangkatan jabatan Fungsional Penyuluh KB : 1. Memiliki sertifikat Latihan Dasar Umum Penyuluhan KB (*baru dan alih tugas) 2. Penyuluh KB alih tugas : a. Lulus seleksi. b. Memenuhi persyaratan Pendidikan yang telah ditetapkan. c. Memiliki pengalaman dibidang KB sekurang–kurangnya 2 (dua) tahun. d. Usia 5 tahun sebelum batas usia pensiun. e. DP3 dua tahun terakhir baik. 3. Pengangkatan kembali jabatan Fungsional Penyuluh KB : - Telah selesai pembebasan sementara E. PEMBEBASAN SEMENTARA DAN PEMBERHENTIAN.
Penyuluh KB dapat diberhentikan sementara dari jabatan fungsional apabila : a. Tidak bisa mengumpulkan angka kredit sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Penyuluh KB Terampil pangkat maksimal III/d tidak bisa mengumpulkan angka kredit minimal 10 untuk unsure utama setiap tahun. c. Penyuluh KB Ahli pangkat maksimal IV/c tidak bisa mengumpulkan angka kredit minimal 20 untuk unsur utama setiap tahun. d. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat berupa penurunan pangkat. e. Diberhentikan sementara dari PNS. f. Ditugaskan secara penuh diluar jabatan Penyuluh KB. g. Cuti diluar tanggungan Negara. h. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan. i. Pengangkatan kembali sebagai Penyuluh KB dari pemberhentian sementara dibatasi hanya sebanyak 2 kali.
Penyuluh KB diberhentikan dari jabatan fungsional apabila : 1. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi. 2. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap (tidak termasuk hukuman penurunan pangkat).
BAB III
LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN A. PERSIAPAN Dalam rangka mempelancar pelaksanaan tugas dan pencapaian angka kredit bagi para pejabat Fungsional Penyuluh KB, maka perlu dibentuk Tim Penilai Jabatan Fungsional Penyuluh KB. Tim Penilai dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwewenang, dalam hal ini adalah Kepala BKKBN untuk Tim Penilai Pusat. Kepala BKKBN Propinsi untuk Tim Penilai Propinsi dan Bupati/Walikota yang didelegasikan kepada Kepala Perangkat Daerah Pengelolaan Program KB di tingkat Kabupaten/Kota. 1. Susunan Keanggotaan Tim Penilai Terdiri dari : a. Tingkat Pusat. 1) Ketua 2) Wakil Ketua 3) Sekretaris 4) Anggota
: Kepala Biro Kepegawaian. : Direktur Institusi dan Peran Serta. : Kepala Bagian Pengembangan Pegawai. : - Direktorat Institusi dan Peran serta - Direktorat Jaminana dan Pelayanan KB
-
Pejabat Fungsional (Widyaiswara,Auditor)
b. Tingkat Propinsi. 1) Ketua : Sekretaris BKKBN 2) Wakil Ketua : Kepala Bidang KS dan PK 3) Sekretaris : Eselon IV yang menagani Kepegawaian. 4) Anggota : - Penyuluh KB Kabupaten/Kota - Pejabat Fungsional (widyaiswara, Auditor) - Eselon IV yang menangani pelayanan KB. c. Tingkat Kabupaten/Kota. 1) Ketua : Kepala Perangkat DAerah Pengelola Program KB (PDPPKB) 2) Wakil Ketua : Pejabat eselon III atau IV yang membawahi Kepegawaian 3) Sekretaris : Pejabat Eselon IV staf yang menangani Kepegawaian. 4) Anggota : - Penyuluh KB - Pejabat yang menangani Kepegawaian daerah. - Eselon III atau IV yang membidangi KB -
Eselon III atau IV yang membidangi KS
Apabila terdapat anggot Tim Penilai yang ikut dinilai, maka Ketua Tim Penilai dapat mengangkat pengganti Anggota Tim tersebut. Bilamana Tim Penilai mengalami kesulitan menetapkan prestasi kerja Penyuluh KB yag diusulkan, maka Ketua Tim Penilai dapat melakukan konsultasi dengan para ahli yang menguasai bidang teknis yang diperlukan. 2. Persyaratan Menjadi Tim Penilai Anggota Tim Penilai baik Pusat, Propinsi maupun Kabupaten/Kota adalah Penyuluh KB Terampil atau Penyuluh KB Ahli dan pejabat lain dilingkungan BKKBN dengan ketentuan sebagai berikut : a. Jabatan Sturktural/fungsional dengan pangkat serendah-rendahnya sama dengan Jabatan atau pangkat Penyuluh KB yang dinilai. b. Memiliki keahlian dan kemampuan untuk menilai prestasi kerja Penyuluh KB. c. Dapat aktif melakukan penilaian prestasi kerja Penyuluhan KB. d. Bukan Pejabat Fungsional Penyuluh KB yang sedang dinilai. 3. Sekretariat a. Untuk membantu Tim Penilai dalam melaksanakan tugasnya di bentuk Sekretariat Tim Penilai yang di pimpin oleh seorang Sekrtaris secara fungsional dijabat oleh pejabat di bidang kepegawaian.
b. Sekretariat Tim Penilai yang ditetapkan bersamaan dengan Tim Penilaian Jabatan Fungsional Penyuluhan KB. c. Tugas Sekretariat : 1) Mengumpulkan, mencatat dan menyimpan Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) Penyuluh KB. 2) Menyelenggarakan rapat Tim Penilai minimum 2 x setahun. 3) Mendistribusikan DUPAK ke Tim Penilai. 4) Mengumpulkan hsail penilaian dan menyampaikan ke pimpinana untuk ditetapkan. 5) Memeberiakan Feedback kepada yang bersangkutan. 6) Mengingatkan kepada Penyuluh KB yang tidak mengirimkan DUPAK selama 4 periode berturut-turut. 4. Masa Kerja Tim Penilai. Masa kerja/masa Jabatan Tim Penilai baik Pusat, Propinsi maupun Kabupaten/Kota adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk periode berikutnya, namun setiap bulan keanggotaan Tim Penilai tersebut dapat dilakukan peninjauan kembali.
5. Pendelegasian Tim Penilai. Untuk kelancaran penilaian angka kredit bagi Penyuluh Kb Madya. BKKBN Pusat dapat mendelegasikan wewenangnya sebagai penilai kepada Kepala BKKBN Propinsi untuk menetapkan angka kredit Penyuluh KB Madya golongan IV/a, IV/b dan IV/c
B. PELAKSANAAN 1. Penetuan Nilai awal dan Penetapan Angka Kredit. Setiap pengangkatan pertama Pejabat Fungsional Penyuluh KB perlu ditetapkan Nilai Awal yang terdiri dari : a. Unsur Pendidikan 1) SLTA/D1 nilai awal : 25 AK. 2) Diploma II niali awal : 40 AK. 3) Sarjana Muda/Diploma III nilai awal : 60 AK. 4) Sarjana/Diploma IV nilai awal : 75 AK. 5) Pasca Sarjana (S2) nilai awal : 100 AK. 6) Doktor (S3) nilai awal : 150 AK. b. Unsur Penyuluhan c. Unsur Pelayanan d. Unsur Pengembangan Profesi e. Unsur Penunjang Nilai dari semua unsure ditetapkan oleh Tim Penilai berdasarkan bukti – bukti Kegiatan yang ada. Contoh Kasus :
a. Pengangkatan yang belum memiliki pengalaman : Sudarman pendidikan SMU, pangkat Pengatur Muda (II/a). Pengalaman kerja 2 tahun. Ingin menjadi Penyuluh KB. Yang bersangkutan belum memiliki bukti–bukti prestasi kerja (pelatihan, Penyuluhan dan kegiatan lainnya) sehingga yang bersangkutan sewaktu diangkat menjadi Penyuluh KB mempunyai nilai angka kredit 25 AK. Dengan jabatan Penyuluh KB Pelaksana Pemula. b. Pengangkatan yang tidak melanjutkan pendidikan : Sunarto, Penyuluh KB pendidikan SMU. Pangkat Penata Tk.I (III/d). nilai angka kredit kerakhir 300 AK. Yang bersangkutan tidak melanjutkan keperguruan tinggi. Maka ia tidak bisa disesuaikan menjadi Penyuluh KB ahli walaupun golongan telah mencapai III/d dan tidak bisa naik pangkat lagi. c. Pengangkatan yang melanjutkan pendidikan : Bikner Pardede, Penyuluh KB pendidikan SMU, pangkat Penata Tk.I (III/d) nilai angka kredit terakhir 260 AK, yang bersangkutan melanjutkan studi dan bidang studi diambil sesuai dengan bidang tugasnya dan mendapat ijazah S1. maka jabatan Penyuluh KB disesuaikan menjadi Penyuluh KB Muda dengan golongan yang sama dan angka kredit yang sama, namun pangkat maksimal bisa mencapai IV/c. 2. Tata Cara Pengumpulan dan Pengusulan DUPAK. a. Mencatat semua kegiatan dalam buku visum. b. Mengumpulkan bukti–bukti kelengkapan kegiatan. c. Mengelompokkan bukti–bukti kegiatan sesuai dengan unsur dan sub-unsur. d. Memebuat daftar keterangan kegiatan sesuai formulir yang ditentukan. e. Melampirkan bukti–bukti kegiatan sesuai dengan rincian pada lampiran Juknis Penilaian Angka Kredit bagi Penyuluh KB. f. Membuat DUPAK yang disetujui dan diusulkan oleh atasan langsung. g. Mengirimkan DUPAK ke Tim Penilai. 3. Periode Penetapan Angka Kredit. Penetapan Angka Kredit Penyuluh KB dilakukan 2(dua) kali dalam 1(satu) tahun, yaitu setiap bulan Januari dan bulan Juli tahun yang bersangkutan. a. Penilaian yang penetapannya bulan Januari yaitu penilaian untuk kegiatan yang telah dilakukan pada bulan Juli s/d Desember tahun sebelumnya. b. Penilaian bulan Juli yaitu untuk penilaian kegiatan yang telah dilakukan pada bulan Januari s/d Juni pada tahun yang bersangkutan.
4. Jenjang Jabatan.
Penyuluh KB terampil : a) Penyuluh KB Pelaksana Pemula
:
(II/a)
1) Penyuluh KB Pelaksana
:
(II/b. II/c. II/d).
2) Penyuluh KB Pelaksana Lanjutan
:
(III/a. III/b).
3) Penyuluh KB Penyelia
:
(III/c. III/d)
1) Penyuluh KB Pertama
:
(III/a. III/b)
2) Penyuluh KB Muda
:
(III/c. III/d)
3) Penyuluh KB Madya
:
(IV/a. IV/b. IV/c)
b) Penyuluh KB Ahli :
Nilai angka kredit masing–masing Jenjang jabatan dapat di lihat pada lampiran 2.
5. Penilaian Angka Kredit Tugas Limpah Tugas Limpah adalah Tugas yang dibebankan kepada Pejabat Fungsional Penyuluh KB yang tidak mempunyai tugas pokok tersebut, namun harus melakukannya karena du tempat tugasnya tidak ada Penyuluh KB yang mempunyai tugas sesuai dengan tugas yang ada. Tugas limpah dapat diberikan kepada Pejabat Penyuluh KB yang pangkatnya setingkat lebih tinggi atau setingkat lebih rendah dengan disertai Surat Tugas dari pejabat yang berwenang. Penyuluh Kb yang melaksanakan tugas limpah akan mendapat nilai kredit sebagai berikut : a. Setiap Penyuluh KB Terampil atau Penyuluh KB Ahli yang melaksanakan tugasnya diatas jenjang jabatannya. Maka perolehan angka kreditnya adalah 80 % dari setiap angka kredit butir kegiatan yang dilakukan. b. Setiap Penyuluh KB Terampil atau Penyuluh KB Ahli yang melaksanakan tugasnya dibawah jenjang jabatannya maka perolehan angka kreditnya ditetapkan sama dengan nilai kredit dari setiap butir kegiatan yang dilakukan. Penetapan prosentase ini didasarkan atas pertimbangan : 1. Tugas Penyuluh KB yang setingkat lebih tinggi pangkatnya dilaksanakan oleh Penyuluh KB yang lebih rendah pangkatnya , hasilnya dinilai tidak setara kualitasnya bila dilaksanakan oleh Penyuluh KB yang seharusnya sehingga dinilai 80% dari angka kredit yang ditetapkan. 2. Tugas penyuluh KB yang setingkat lebih rendah pangkatnya dilaksanakan oleh Penyuluh KB yang lebih tinggi dianggap setara atau lebih tinggi kualitasnya dengan hasil yang dicapai
oleh Penyuluh KB yang digantikannya sehingga dinilai 100% dari angka kredit yang ditetapkan. Contoh Kasus. a. Penyuluh KB yang melakukan tugas limpah : a) Dra. Indrawati adalah Penyuluh KB Muda golongan III/c. dia mendapat tugas melakukan evaluasi pengembangan model KB nasional (angka kredit yang ditetapkan 0.600). Tugas tersebut seharusnya dilaksanakan oleh pejabat fungsional Penyuluh KB Madya. Maka Dra. Indrawati untuk kegiatam tersebut diatas mendapat perolehan Angka Kredit 80% x 0.600 = 0,48. b) Tanti adalah Penyuluh KB Penyelia golongan III/c. dia mendapat tugas untuk melaksanakan kegiatan menjadi Tim lomba K3 tingkat Kecamatan angka kredit yang ditetapkan 0.80). tugas tersebut seharusnya dilaksanakan oleh Penyuluh KB Pelaksana Lanjutan (III/b) Sdr.Tanti untuk kegiatan tersebut diatas mendapat perolehan Angka Kredit tetap = 0,080. b. Penyuluh KB yang menerima Pembebasan Semnetara : a) Suprapti Penyuluh KB ahli dan Alimah Penyuluh KB Terampil. Dibebaskan sementara dari jabatannya apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi. Sehingga untuk sementar tidak menerima tunjangan dan akan diangkat kembali jika yang bersangkutan telah dapat memenuhi angka kreditnya. b) Bajuri Penyuuh KB Terampil Penyelia dengan Pangkat maksimum Penata tingkat I. golongan ruang III/d, dibebaskan sementara dari jabatannya apabila setiap tahun sejak diangkat dalam Jabatan/ pangkatnya tidak dapat mengumpulkan angka kreditnya sekurang-kurang 10 (sepuluh) dari kegiatan penyuluhan dan pelayanan KB nasional dan/atau pengembangan profesi. c) Drs. Markus Penyuluh KB Ahli Madya, dengan pangkat maksimum Pembina Utama Muda. Golongan ruang IV/c, dibebaskan sementara dari jabatannya apabila setiap tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkatnya tidak dapat mengumpulkan angka kreditnya sekurang-kurang 20 (dua puluh) dari kegiatan penyuluhan dan pelayanan KB nasional, dan/atau pengembangan profesi.
6. Kenaikan Jabatan (penjelasan SKB antara BKKBN dengan BKN nomor 280/HK-007/B.2/2004 dan Nomor 34 tahun 2004 tanggal 3 september 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh KB dan Angka Kreditnya). Contoh Kenaikan Jabatan sebelum kenaikan pangkat.
Purwanto, Penyuluh KB Pertama golongan ruang III/b. mempunyai angka kredit terakhir 250 AK, kenaikan pangkat berikutnya kurang 6 (enam) bulan. Berdasarkan angka kredit tersebut, maka yang bersangkutan dapat dinaikkan menjadi Penyuluh KB Muda dengan golongan tetap III/b. 7. Pengangkatan Kembali. Penyuluh KB Terampil atau Penyuluh KB Ahli dapat diangkat kembali dalam jabatannya apabila : a. Telah sesuai melaksanakan tugas diluar jabatan fungsional Penyuluh KB. b. Telah selesai menjalani hukuman Disiplin Pegawai Negeri Sipil tingkat
sedan
atau
berat
berupa
penurunan
pangkat
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 30 Tahun 1980. c. Telah selesai dari tugas belajar lebih dari 6 bulan. d. Telah selesai melakukan cuti diluar tanggungan Negara dan diangkat kembali pada insatansi semula. e. Penyuluh KB yang diangkat kembali dalam jabatan Penyuluh KB ditetapkan berdasarkan angka kredit terakhir yang di miliki. 8. Umpan Balik. Hasil penilaian yang dilakukan oleh Tim Penilaian atas prestasi yang telah dicapai oleh Penyuluh KB, diumpan balikkan setiap periode kepada Penyuluh KB yang bersangkutan.Untuk periode Januari-Juni paling lambat, disampaikan pada bulan September.Sedangkan untuk bulan Juli – Desember paling lambat disamapaikan pada bulan Maret. Dalam umpan Balik diinformasikan secara rutin perolehan angka kredit lama dan baru serta beberapa kekurangan, atau sudah memenuhi untuk kenaikan pangkat.
C. PEMANTAUAN DAN EVALUASI Dalam rangka mengetahui perkembangan dan pelaksanaan tugas Penyuluhan KB dan angka kreditnya perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi sebagai berikut: 1. Pemantauan Pemantauan dilakukan oleh Instansi Pembina Penyuluhan KB (BKKBN) secara berjenjang.
2. Evaluasi
Evaluasi dilakukan oleh instansi Pembina Penyuluh KB (BKKBN) secara periodik. Berdasarkan informasi dan masukan Tim Penilai Kabupaten/Kota dan Propinsi.
BAB IV
PENUTUP
Buku pegangan ini adalah merupakan penjabaran teknis dari Keputusan Bersama antara Kepala BKN dengan Kepala BKKBN Nomor 280/HK007/B.2/2004 dan Nomor 34 Tahun 2004 tanggal 3 September 2004 tentang Juklak Jabatan Fungsional Penyuluh KB dan Angka Kreditnya. Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Bagi Penyuluh Keluarga Berencana ini, adalah sebagai buku pegangan Tim Pembina, Tim Penilai, maupun bagi Penyuluh KB dalam melakukan tugas dan fungsinya. Dalam pelaksanaan di lapangan khususnya bagi Tim Penilai dalam melakukan penilaian prestasi kerja melalui Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Penyuluh KB diharapkan tetap dapat mengacu pada buku pegangan ini. Mengingat kedudukan, tugas dan fungsi Penyuluh KB berada di Pemerintah daerah kabupaten /kota, dilain pihak momenklatur institusi pengelola daerah program KB sangat beragam, maka apabila ditemukan hasil prestasi kerja Penyuluh KB yang sangat spesifik dan tidak terakomodir dalam buku ini hendaknya tetap dinilai kesepakatan Tim Penilai. Setiap kabupaten/kota dapat menjabarkan lebih lanjut Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Penyuluh KB ini. Sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah masing-masing sepanjang tidak bertentangan dengan Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Penyuluh KB dan Angka Kreditnya ini.
MEKANISME AKREDITASI PENYULUH KB
Pejabat Penetapan Angka Kredit
Tim Penilai Rancangan PAK
4
Rapat Penilaian
5
Hasil PAK
Sekretariat DUPAK
1
6
Umpan Balik PAK
Pejabat Pengusul Penyuluh
1.
2. 3. 4. 5. 6.
Setiap bulan Januari dan Juli DUPAK diajukan ke Sekretariat Tim Penilai oleh: Penyuluh KB Madya oleh Bupati/Walikota atau Kepala PDPPKB. Penyuluh KB Terampil sampai dengan PKB Ahli Muda oleh pejabat Eselon III yang membidangi kepegawaian. Sekretariat meneruskan DUPAK kepada 1im Penilai untuk dibahas dalam rapat penilaian. Tim Penilai menyerahkan hasii peniiaian ire Sekretariat. Sekretariat menyampaikan rancangan PAK yang belum ditandatangani kepada Pejabat Penetap Angka Kredit. Hasil Penetapan Angka Kredit (PAK Pk n .M ear KB disampaikan ke Sekretariat. Sekretariat mengumpan balikkan PAK ke Penyuluh KB.
Keterangan PDPPKB : Perangkat Daerah Pengelola Program KB Kabupaten/Kota. Pejabat Penetap adalah Kepala BKKBN Pusat atau Kepala BKKBN Propinsi untuk Penyuluh KB Ahli Madya dan atau Kepala PDPPKB urrtuk Penyuluh KB Terampil sampai dengan Penyuluh KB Ahli Muda.
Lampiran : 2 JENJANG JABATAN DAN ANGKA KREDIT
NO
1
JABATAN
ANGKA KREDIT
PENYULUH KB TERAMPIL: a. Penyuluh KB Pelaksana Peniula b. Penyuluh KB Pelaksana c. Penyuluh KB Pelaksana
II/a
25
II/b
40
II/c
60
II/d
80
III/a
100
f. Penyuluh KB Pelaksana Lanjutan
III/b
150
g. Penyuluh KB Penyelia
I II/c
200
h. Penyuluh KB Penyelia
HIM
d. Penyuluh KB Pelaksana e. Penyuluh KB Pelaksana Lanjutan
2
PANGKAT
300
PENYULUH KB AHLI a. Penyuluh KB Pertama
III/a
100
b. Penyuluh KB Pertama
Ill/b
150
c. Penyuluh KB Muda
III/c
200
d. Penyuluh KB Muda
III/d
e. Penyuluh KB Madya
IV/a
400
f, Penyuluh KB Madya
IV/b
550
g, Penyuluh KB Madya
IV/c
700
300
Lampiran : 3-1 PENJELASAN JUKNIS JABATAN FUNGSIONAL PENYULUHAN KB TERAMPIL NO I
UNSUR PENDIDIKAN
SUB UNSUR A.
Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar
B.
Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang keluarga berencana serta memperoleh surat tanda tamat dan pelatihan (STTPL)
C. A. II
PENYULUH KB NASIONAL
Pendidikan dan PElatihan Prajabaran
BUTIR
SATUAN HASIL
ANGKA KREDT 60 40 25
1. Sarjana Muda/Diploma III 2. Diploma II 3. SLTA/Diploma I
Ijazah Ijazah Ijazah
1. Lamanyalebihdari961 jam 3. Lamanya antara 481 s/d 940 jam 4. Lamanya antara 161 s/d 480 jam 5. Lamanya antara 81 s/a 160 jam 6. Lamanya antara 30 s/d 60 jam
Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat
15 6 3 2 1
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Sertifikat
1,5
PELAKSANA Semua jenjang semua jenjang Semua jenjang Semua jenjang semua jenjang Semua jenjang semua jenjang Semua 3enjang
Persiapan Penyuluhan 1. Menyusun rencana pendataan dan pemetaan wilayah kerja tingkat a. Desa/kelurahan
0,016
PKB Pelaksana
Jadwal yang memuat tentang (lokasi sasaran, waktu pelaksanaan, pelaksana, penyutuhan KB dan embangunan lainnya
0,040
PK Pelaksana Lanjutan
Jadwal yang memuat tentang (lokasi sasaran, waktu pelaksanaan, pelaksana, penyuluhan KB dan pembangunan lainnya
0,108
PKB Pelaksana Pemula
0,016
PKB Pelaksana
b. Kecamatan
2. Melaksanakan pendataan KB a. Melakukan pendataan KB b. Mengolah data wilayah desa/kel c. Penyajian hasil pengolahan data desa/kelurahan 3. Melakukan pengisian form pendataan MDK 4. Membuat peta wilayah kerja hash pendataan
Format laporan berisi tentang lokasi, waktu, pelaksanaan, pelaksana pendataan KB danpembangunan lainnya Format laporan berisi tentang rekapitulasi hasil pendataan (Rek desa, Rek Kec,. pendataan KB dan Program KB Nasional serta pembangunan lainnya) Laporan naratif berisi tentang format penyajian hasil pendataan datam bentuk (grafik/tabel), dimana tentang KB dan pembangunan lainnya Laporan naratif berisi tentang formulir MDK ang sudah dikerjakan dan atau tentang kegiatan pembangunan lainnya Laporan naratif tentang jumlah peta yang telah dikerjakan, tentang Program KB Nasional dan
0,040
PKB Pelaksana Lanjutan
0,135
PKB Pelaksana Pemula
0,080
PKB Penyeia
NO
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR
SATUAN HASIL
ANGKA KREDT
PELAKSANA
pembangunan lainnya 5. Membuat laporan pendataan di wilayah kerja
Laporan naratif tentang pendataan wilayah kerja yang sudah dikerjakan, dari persiapan, pelaksanaan dan hasil tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,030
PKB Pelaksana Lanjutan
Laporan naratif tentang lokasi, waktu, peserta, penyaji, tanggapan dan hasilnya tentang. Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,030
PKB Pelaksana Lanjutan
Laporan naratif tentang lokasi, waktu, peserta, enyaji, tanggapan dan hasilnya tentang program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,060
PKB Penyelia
Laporan naratif berisi tentang format penyajian hash pendataan dalam bentuk apa (grafik), dimana, tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,016
PKB Pelaksana
Laporan naratif berisi tentang format penyajian hash pendataan dalam bentuk apa (grafik). dimana, tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,040
PKB Pelaksana Lanjutan
Laporan naratif berisi tentang sasaran, lokasi, waktu, mated, hasil yang diperoleh tentang pogram KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,030
PKB Pelaksana Lanjutan
6. Melakukan sosialisasi hasil pendataan tingkat: a. Desa/kelurahan b. Kecamatan
7. Menyiapkan pendataan IMP dan ORNOP: a. Membuat rencana kerja tingkat: 1) Desa/kelurahan 2) Kecamatan b. Memberikan pembekalan kepada kader, masyarakat, tokoh format 1) Desa/kelurahan
2) Kecamatan
Laporan naratif berisi tentang sasaran, lokasi, waktu, materi, hasil yang diperoleh tentang Program KB Nasional dan pernbangunan lainnya
0,060
PKB Penyelia
Laporan naratif hasil pendekatan IMP berisi tentang jumlah Institusi lokasi, materi, hasil yang diperoleh tentang Program KB Nasional pembangunan lainnya.
0,020
PKB Pelaksanma Lanjutan
8. Melakukan pendekatan kepada IMP dan ORNOP tingkat a. Desa/kelurahan
NO
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR b. Kecamatan
SATUAN HASIL
ANGKA KREDT
PELAKSANA
Laporan naratif hasil pendekatan IMP berisi tentang jumlah Institusi lokasi, mated, hasil yang diperoleh tentang Program KB Nasional pembangunan lainnya.
0,040
PKB Penyelia
a. Desa/kelurahan
Laporan naratif berisi tentang format penyajian seta IMP/keluarga bentuknya apa (grafik) dimana disajikan tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,012
PKB Pelaksana Pemula
b. Kecamatan
Laporan naratif berisi tentang format penyajian eta IMP bentuknya apa (grafik) dimana disajikan tentang Program KB Nasional pembangunan lainnya.
0,016
Laporan naratif berisi tentang jumlah Institusi ang telah diberi nomor, tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,006
Rencana adalah jadwal yang memuat tentang lokasi sasaran, waktu pelaksanaan sesuai dengan Rencana operasional yang ada tentang program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,016
Rencana adalah jadwal yang memuat tentang lokasi sasaran, waktu pelaksanaan sesuai dengan Rencana operasional yang ada tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,030
PKB Pelaksana Lanjutan
a. Transparan
Laporan naratif tentang pembuatan Media KIE dengan topik bahasan dalam bentuk transparan yang setara dengan itu seperti "Flip Chart"
0,060
PKB Pelaksana Lanjutan
b. Poster
Poster tentang Topik bahasan atau jadwal tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya.
0,160
PKB Penyelia
9. Membuat peta pendataan IMP dan ORNOP tingkat
10. Membuat penomoran IMP
8. Pelaksana Penyuluh
PKB Pelaksana
PKB Pelaksana Pemula
1. Menyusun rencana operasional bulanan KB nasional tingkat a. Desa/kelurahan
b. Kecamatan
PKB Pelaksana
2. Mengembangkan media KIE KB nas. dalam bentuk:
NO
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR
SATUAN HASIL
ANGKA KREDT 0,020
PELAKSANA PKB Pelaksana
c. Spanduk
Spanduk tentang: Topik bahasan tentang program KB Nasional dan pembangunan lainnya
d. Umbul-umbul
Umbul-umbul dengan topik bahasan tentang program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,020
PKB Pelaksan
e. Leaflet
Leaflet dengan topik bahasan tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,240
PKB Pelaksana
f. Media tradisional di pedesaan
Media tradisional dengan topik bahasan tentang program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,200
PKB Penyelia
g. Bilboard
Bilboard dengan topik bahasan tertentu tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,240
PKB Penyetia
h. Media sederhana
7 Macam media sederhana tentang topic tertentu seperti pembuatan tugu, ban bekas pot dan lain-lain, tentang Program KB Nas. Dan pembangunan lainnya
0,120
PKB Pelaksana Lanjutan
Laporan naratif yang berisi tentang jumlah tempat dan hasil serta Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,006
PKB Pelaksana Pemula
b. Kelompok
Laporan naratif yang berisi tentang jumlah, kelompok, mated, tempat dan hasil tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,030
PKB Pelaksana Lanjutan
4. Menyiapkan sarana KIE dengan mobil penerangan (MUPEN) KB
Laporan naratif yang berisi tentang tempat dan sarana Mupen yang diperlukan, tentang Program KB Nas. dan pembangunan lainnya
0,060
PKB Pelaksana Lanjutan
5. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan advokasi dan WE nasional tingkat kecamatan
Laporan naratif berisi tentang kegiatan yang telah dilakukan, hasil yang telah dicapai dan perubahan sikap serta saran-saran, tentang Program KB Nas. dan pembangunan lainnya.
0,120
PKB Penyelia
laporan naratif tentang keikutsertaan sebagai tim lomba KB/Nasional tingkat desa, dilampirkan foto copy surat tugas atau SK, tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,048
PKB Pelaksana
3. Melakukan KIE KB nasional kepada masyarakat secara a. Perorangan
6. Menjadi Tim lomba KB nasional tingkat:
NO
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR a. Desa/kelurahan b. Kecamatan 7. Menjaga stand dalam setiap pameran KB nasional 8. Menjadi tim penitai setiap jenis lomba KB nasional tingkat kecamatan 9. Melakukan fasilitasi kepada a. Kader b. Ketompok KB/KS
c. Sub-FPKBD
10.Metakukan fasilitasi kemitraan instansi pemerintah dan non pemerintah tingkat: a. Desa/kelurahan b. Kecamatan 11.Menyusun mated Rakor/Kaker KB nasional tingkat: a. Desa/keturahan b. Kecamatan 12.Memfasititasi terlaksananya pelayanan KB oteh LSOM
SATUAN HASIL
ANGKA KREDT
PELAKSANA
Laporan naratif bedsi tentang keikutsertaannya sebagai Tim lomba KB Nasional dan pembangunan lainnya tingkat kecamatan dilampirkan foto copy.
0,080
PKB Pelaksana Lanjutan
Laporan naratif tentang keikutsertaannya sebagai enjaga stand pameran Program KB Nasional pembangunan lainnya dilampirkan foto copy.
0,032
PKB Pelaksana
Laporan naratif tentang keikutsertaannya sbgtim penilai lomba Program KB Nasional dan pembangunan lainnya dilampirkan foto copy surat tugas dan SK
0,080
PKB Penyelia
Laporan naratif, petaksanaan fasilitasi berisi tentang empat, sasaran, mated, hash yang diperoleh dilampirkan fotocopy surat tugas dan SK. tentang Program KB Nasional dan jembangunan lainnya
0,009
PKB Pelaksana Pemula
Laporan naratif, pelaksana an fasititasi berisi tentang tempat, sasaran, mated, hasil yang diperoteh ditampirkan fotocopy surat tugas dan SK. tentang Program KB Nasional dan rembangunan lainnya Laporan naratif, pelaksanaan fasilitasi beris tentang tempat. sasaran mated, hasil yang diperoleh ditampirkan fotocopy surat tugas dan SK. tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,012
PKB Pelaksana
0,030
PKB Pelaksana Lanjutan
Laporan naratif berisi tentang: tempat, mated. hasil kemitraan, tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,030
PKB Petaksanma Lanjutan
Laporan naratif berisi tentang: tempat, mated, hash kemitraan. tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,060
PKB Penyetia
Foto copy naskah tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,040
PKB Pelaksana Lanjutan
Foto copy naskah tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,080
PKB Penyelia
NO
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR
SATUAN HASIL
ANGKA KREDT 0,180
PKBPenyelia
Laporan naratif berisi tentang tokasi, waktu, petaksana dan draf mated penyajian tentang program KB Nas. dan pembangunan tainnya
0,060
PKB Pelaksana Lanjutan
Laporan naratif bedsi tentang lokasi. waktu. petaksana dan dan surat tugas, tentang program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,012
PKB Pelaksana
Laporan naratif bedsi tentang lokasi. waktu, petaksanaan, mated yang dipersiapkan, tentang program KB Nasionat dan pembangunan lainnya Laporan naritif berisi tentang lokasi, waktu. elaksanaan, materi yang dipersiapkan, tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,030
PKB Pelaksana Lanjutan
Laporan naratif tentang jumlah LSOM yang difasititasi, waktu. jenis pelayanan, tempat petayanan dan Program KB Nasional dan pembangunan tainnya III
PELAYANAN KB NASIONAL
A. Persiapan Pelayanan
1. Menjadi peserta dalam mini lokakarya sebagai: a. Penyaji b. Peserta 2. Memberikan pembekalan dan informasi kepada a. Kader
b. Masyarakat
0,135
PKB Pelaksana Pemula
Laporan naratif berisi tentang lokasi. waktu, pelaksanaan. materi yang dipersiapkan tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,080
PKB Pengelia
1. Menyiapkan sarana dan prasarana KB kepada kader
Laporan tentang persiapan pelayanan yang meliputi lokasi, waktu. jumlah dokter. bidan. alkon dan sarana lainnya. tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,030
PKB Pelaksanma Lanjutan
2. Membimbing kegiatan pendewasaan usia perkawinan (PUP)
Laporan tentang bimbingan PUP meliputi lokasi waktu. peserta dan materi.
0,030
PKB Pelaksana Lanjutan
Laporan tentang identifikasi sasaran analisis dan menyusun rencana kebutuhan alkon tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,060
PKB Penyelia
Laporan tentang penyaluran alat kontrasepsi meliputi jumlah dan sarana pendukung kegiatan tingkat desa dan kecamatan tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,016
Laporan tentang penyaluran alat kontrasepsi meliputi
0,040
c. Tokoh formal
B. Pelaksanaan Pelayanan
PELAKSANA
3. Mengidentifikasi sasaran , menganalisis dan menyusun rencana kebutuhan alat 4. Menyalurkan alat kontrasepsi ke tingkat: a. Desa/kelurahan b. Kecamatan
PKB Pelaksana
PKB Pelaksana
NO
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR 5. Mengumpulkan data pelayanan KB di klinik 6. Mendapatkan akseptor/peserta asuransi KB 7. Menjadi peserta dalam pelayanan Tim KB keliling/posyandu: a. Menyiapkan sarana dan prasarana pelayanan b. Membuat iapuran hasii pelayanan
VI
PENGEMBANGAN PROFESI
A. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang penyutuhan dan pelayanan KB nasional Untuk kesemuanya dalam penentuan angka kredit jika dikerjakan oleh tim atau lebih 1 orang :
SATUAN HASIL
ANGKA KREDT
jumlah dan sarana pendukung kegiatan tingkat desa dan kecamatan tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya Laporan tentang data pelayanan KB di klinik meliputi jumlah. waktu, lokasi dan sarana
PELAKSANA Lanjutan
0,030
PKB Pelaksana Lanjutan
Laporan tentang jumlah akseptor peserta asuransi KB dan peserta pembangunan lainnya Laporan tentang peserta pelayanan Tim KB keliling/posyandu meliputi sarana. Prasarana dan hasil pelayanan tentang Program KB Nas. an pembangunan lainnya Laporan tentarg peserta pelayanan Tim KB ketiting/posyandu meliputi sarana, prasarana dan hasii pelayanan tentang Program KB Nasionat dan pembangunan lainnya
0,008
PKB Pelaksana
8. Melakukan rujukan medis ketempat petayanan kesehatan
Laporan tentang ruiukan medis ketempat petayanan dan rujukar, pembangunan lainnya
0,032
PKB Pelaksana
9. Mengdentifikasi dan menseteksi talon penerirria bantuan pelayanan terpadu 10.Melakukan pelayanan KB pada momentum strategis
Laporan tertang jumttan penerima bantuan pelayanan terpadu dan penerima bantuan pembangunan lainnya
0,240
PKB Penyetia
Laporan tentang pelayanan KB pada momentum strategis dan pembangunan lainnya
0,080
PKB Penyetia
11.Menyusun laporan pelayanan terpadu (Bina Keluarga, UPPKS) 12.Melakuka n pelayanan dan pendampingan kegiatan terpadu (Bina keluarga. UPPKS) 13.memberikan orientasi ketrampilankader IMP/POKTAN
Laporan tentang penyusunan laporan pelayanan terpadu serta Program KB Nasional dan sembangunan lainnya
0,00
PKB Pelaksana Pemula
Laporan tentang pelaksanaan pelayanan dan pendampingan kegiatan terpadu/kader dan pembangunan lainnya
0,012
PKB Pelaksana
Laporan tentang pemberian orientasi ketrampilan kader IMP/Poktan/kader pembangunan lainnya
0,240
PKB Penyelia
12,5
Semua jenjang
1. Membuat karya tulis/karya itmiah hasii penelitian, pengkajian, survey dan evaluasi di bidang penyuluhan dan pelayanan KB nasional yang dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara
Buku ini merupakan laporan hasil penelitian yang dilengkapi dengan : 1) Proposal penelitian 2) Kata pengantar dari pimpinan instansi unit
NO
UNSUR
SUB UNSUR penulis utama = 50 % penulis pembantu = 40 %
BUTIR nasional
SATUAN HASIL
ANGKA KREDT
kerja 3) Telah diseminarkan 4) Penerbit Nasional 5) Buku Asli 6) Tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
PELAKSANA
Semua jenjang 6
b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI
Foto copy majalah ilmiah yang memuat tentang makalah dimaksud tentang Program KB Nas. dan pembangunan lainnya
2. Membuat karya tulis/karya ilmiah hash penelitian, pengkajian. Survey dan evaluasi di bidang penyuluhan dan pelayanan KB nasional yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
Buku merupakan laporan hasil penelitian yg dilengkapidengan 1) Proposal Penelitian 2) Kata pengantar dari pimpinan instansi unit kerja 3) Telah diseminarkan 4) Pencetak buku 5) Buku asli 6) Tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
8
Semua jenjang
b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oteh LIPI
Foto copy majalah ilmiah yang memuat tentang makatah dimaksud, tentang Program KB Nas. an pembangunan lainnya
4
Semua jenjang
7
Semua jenjang
3. Membual karya lulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri dalam bidang penyuluhan dan pelayanan KB nas. yang dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
Buku merupakan tinjauan kajian hasil penelitian orang lain/referensi ilmiah tentang penyuluhan pelayanan KB yang dilengkapi dengan: 1) Kata pengantar dari pimpinan instansi unit kerja 2) Telah diseminarkan 3) Penerbit Nasional 4) Buku asli
NO
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR
SATUAN HASIL
ANGKA KREDT
PELAKSANA
5) Tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya b. Dalam makalah ilmiah yang diakui oleh LIPI 4. Membuat karya tutis/karya ilmiah berupa tinjauan atau utasan ilmiah dengan gagasan sendiri datam bidang penyutuhan dan petayanan KB nas. yang tidak dipublikasikan a. Datambentukbuku
b. Dalam bentuk makatah
B. Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan lainnya di bidang penyutuhan dan petayanan KB nasional
Foto copy majalah ilmiah yang memuat tentang makalah dimaksud. tentang Program KB Nas. dan pembangunan lainnya).
Buku merupakan tinjauan/kajian hasil penetitian, orang lain/referensi ilmiah tentang penyutuhan petayanan KB yang dilengkapi dengan 1) Kata pengantar dari pimpinan instansi unit kerja 2) tetah diseminarkan 3) Pernyataan telah digunakan diperpustakaan 4) Buku asli 5) Tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya Makalah asti dilengkapi dengan : 1) Kata pengantar dari pimpinan instansi unit kerja 2) Telah diseminarkan 3) Telah dipergunakan diperpustakaan 4) Tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
5. Membuat tutisan ilmiah poputer di bidang penyutuhan dan petayanan KB nasional yang disebartuaskan melatui edia massa
Foto copy media massa yang memuat tulisan dimaksud tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
6. Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, gagasan dan atau ulasan ilmiah di bidang penyuluhan dan pelayanan KB nasional pada pertemuan ilmiah 1. Menerjemahkan/menyadurkan buku atau karya ilmiah dalam bidang penyuluhan dan pelayanan KB nas. yang dipubtikasikan a. Dalam bentuk buku yang
Naskah asli dilengkapi dengan : 1) Undangan 2) jadwal 3) Surat keterangan telah dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah. 4) Tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya Bukuasti dilengkapi dengan: 1) Kata pengantar dari pimpinan instansi unit
3,5
Semua jenjang
7
Semua jenjang
3,5
Semua jenjang
2
Semua jenjang
2,5
Semua jenjang
7
Semua jenjang
NO
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR diterbitkan dan diedarkan secara nasional
SATUAN HASIL
ANGKA KREDT
PELAKSANA
kerja 2) Naskah/copy yang diterjemahkan/disadur 3) PenerbitNasional 4) Telah diseminarkan 5) Tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI 2. Menerjemahkan/menyadurkan buku atau karya ilmiah dalani bidang penyuluhan dan pelayanan KB nas. yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku
b. Dalam bentuk makatah
b. Foto copy majalah yang memuat tentang makatah dimaksud, tentang Program KB Nasionat dan pembangunan lainnya
Buku asli dilengkapi dengan : 1) Kata pengantar dan pimpinan instansi unit kerja 2) Naskah/copy yangditerjemahkan/disadur 3) Telah diseminarkan 4) Telah digunakan diperpustakaan 5) Tentang Program KB nasional dan pembangunan (ainnya Makatah anti dilengkapi dengan : 1) Kata pengantar dari pimpinan instansi unit kerja 2) Naskah/copy yang diterjemahkan/disadur 3) Telah diseminarkan 4) Tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
3. Membuat abstraksi tulisan yang dimuat dalam penerbitan
Foto copy penerbit yang memuat tentang abstraksi dimaksud, tentang Program KB Nas.dan pembangunan lainnya
C. Pembuatan buku pedoman petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis di bidang penyuluhan dan pelayanan KB nasionat
Membuat buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di idang penyuluhan dan pelayanan KB nasional
D. Penemuan teknologi tepat guna di bidang penyuluhan dan pelayanan KB
Menemukan teknologi tepat guna di bidang penyuluhan dan
Buku asli dilengkapi dengan: 1. Kata pengantar dari pimpinan instansi unit kerja nasional 2. Surat tugas 3. Pernyataan telah digunakan secara nasional dan pimpinan instansi nasional 4) Tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya Laporan naratif tentang karya dimaksud dilengkapi dengan:
3,5
Semua jenjang
3
Semua jenjang
1,5
Semua jenjang
1,5
Semua jenjang
3
Semua jenjang
5
Semua jenjang
NO
V
UNSUR
PENUNJANG TUGAS PKB
SUB UNSUR
BUTIR
SATUAN HASIL
ANGKA KREDT
PELAKSANA
nasional
pelayanan KB nasional
1. Kata pengantar dari pimpinan instansi unit kerja 2. Telah didemonstrasikan 3. Mendapal pengakuan dari pihak yang berkompeten 4) Tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
A. Pengajar/pelatih yang berkaitan dengan bidang penyuluhan danpetayanan KB nasional
Mengajar/melatih pada pendidikan dan pelatihan pegawai
Surat permintaan, jadwal dan mated, tentang program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,04
Semua jenjang
B. Peranserta dalam seminar/ lokakarya dalam bidang enyuluhan dan pelayanan KB nasional nasional
1. Mengikuti seminar/ lokakarya setiap Kali sebagai: Surat permintaan jadwal tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
3
Semua jenjang
b. Pembahas/moderator/ narasumber
Surat permintaan jadwal tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
2
Semua Jenjang
c. Peserta
Surat permintaan jadwal tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
1
Semua jenjang
Surat tugas tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
1
Semua jenjang
Surat tugas tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,5
Semua jenjang
a. Pengurus
Surat keputusan, Kartu anggota, tentang program KB Nasional dan pembangunan lainnya
1
b. Anggota
0,5
Semua jenjang
0,25
Semua jenjang
0,035
Semuajenjang
a. Pemrasaran
C. Keanggotaan dalam organisasi profesi
2. Mengikuti/berperan serta sebagai delegasi ilmiah sebagai: a. Ketua b. Anggota Menjadi anggota dalam organisasi profesi sebagai:
Semua jenjang
D. Keanggotaan/kepengurusan kelembagaan masyarakat
Menjadi anggota/pengurus BPMD. koperasi dan lain-lain
Surat keputusan, Kartu anggota, tentang program KB Nasional dan pembangunan lainnya Surat Keputusan, kartu anggota SuratKeputusan.kartuanggota
E. Pelaksanaan kegiatan kemasyarakatan
1. Melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana alam
Surat tugas dan tentang Program K.B Nas. dan pembangunan lainnya
NO
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR
SATUAN HASIL
ANGKA KREDT 0,035
PELAKSANA Semua jenjang
2. Memfasilitasi orang jompo, kesejahteraan wanita, karang taruna
Surat Keputusan surat tugas
F. Pembinaan generasi muda
Membina generasi muda dalam pramuka karang taruna
Surat keputusan, kartu anggota
0,25
Semua jenjang
G. Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Fungsional
Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional sebagai 1. Ketua/Wakil ketua
Surat Keputusan, kartu anggota
1
Semua jenjang
2. Anggota
Surat Keputusan. kartu anggota 0,5
Semua jenjang
Ijazah Ijazah Ijazah
5 3 1
Semua jenjang Semua jenjang
1. Satya Lancana Karya Satya a. 30 (tiga puluh) tahun lebih b. 20 (dua puluh) tahun c. 10 (sepuluh) tahun
Foto copy surat piagam penghargaan Foto copy surat piagam penghargaan Foto copy surat piagam penghargaan
3 2 1
Semua jenjang Semua jenjang Semua jenjang
2. Penghargaan dari pemerintah atas prestasi kerjanya a. Tingkat Nasional/ Internasional
Copy penghargaan tentang Program KB Nas. dan pembangunan lainnya
6
Semua jenjang
Copy penghargaan tentang Program KB Nas. dan pembangunan lainnya Copy penghargaan tentang Program KB Nas. dan pembangunan lainnya
3
Semua jenjang
H. Perolehan gelar kesarjanaan lainnya
I. Perolehan piagam penghargaan
Memperoleh ijazah/gelar yang tidak sesuai dalam bidang tugasnya: 1. Sarjana/ Diploma IV 2. Sarjana Muda/ Diploma III 3. Diploma II Memperoleh penghargaan jasa.
b. Tingkat Propinsi c. Tingkat Kabupaten/Kota
1
Semua jenjang
3. Wilayah binaan Penyuluh KB mendapatkan penghargaan a. Tingkat asional/Internasional
Copy penghargaan tentang Program KB Nas. dan pembangunan lainnya
Semua jenjang
NO
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR
SATUAN HASIL
ANGKA KREDT
PELAKSANA
b. Tingkat Propinsi
Copy penghargaan tentang Program KB Nas dan pembangunan lainnya
Semua jenjang
c. Tingkat Kabupaten/Kota
Copy penghargaan tentang Program KB Nas. dan pembangunan lainnya
Semua jenjang Jakarta, Nopember 2004 Sekretaris Utama BKKBN
Drs. Lalu Sudarmadi, MPIA
Lampiran : 4-1 PENJELASAN JUKNIS JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KB AHLI NO I
UNSUR PENDIDIKAN
SUB UNSUR A.
Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar
B.
Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang keluarga berencana serta memperoleh surat tanda tamat dan pelatihan (STTPL)
C.
II
PENYULUH KB NASIONAL
A.
Pendidikan dan PElatihan Prajabaran
BUTIR
SATUAN HASIL
ANGKA KREDT 200 150 100
PELAKSANA
1. Doktor (S3) 2. Pasca SArjana (S2) 3. Sarjana Diploma IV
Ijazah Ijazah Ijazah
1. Lamanyalebihdari961 jam 2. Lamanya antara 941 s/d 960 jam 3. Lamanya antara 481 s/d 940 jam 4. Lamanya antara 161 s/d 480 jam 5. Lamanya antara 81 s/a 160 jam 6. Lamanya antara 30 s/d 60 jam
Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat
15 9 6 3 2 1
Semua jenjang Semua jenjang Semua jenjang Semua jenjang Semua jenjang Semua jenjang
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan golongan III
Sertifikat
2
Semua jenjang
1. Menyusun rencana pendataan dan pemetaan wilayah kerja tingkat kab/kota
Jadwal kegiatan pendataan Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0 060
PKB Pertama
a. M e n g o l a h data wilayah kec./kab/kota
Rek RW. Desa. tentang Program KB Nas. Dan pembangunan lainnya
0 150
PKB Pertama
b. Verifikasi/validasidata
Laporan tingkat dusun tentang KB dan pembangunan lainnya
0,150
PKB Pertama
c. Interprestasi dan analisisdata
Laporan naratif analisa data tentang program KB Nas. dan pembangunan lainnya
0,300
PKB Muda
Laporan naratif penyajian hasil pendataan (dalam bentuk tabel) tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,180
PKB Madya
Jadwal kegiatan tentang Program KB Nas. dan pembangunan lainny Notulen dan laporan kegiatan tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,060
PKB Pertama
Semua jenjang Semua jenjang
Persiapan Penyuluhan
2. Melaksanakan pendataan KB
d. Penyajian hasil analisis data kec./kab/kota 3. Menyiapkan pendataan IMP dan ORNOP a. Membuat rencana kerja tingkat kab./kota b. Memberikan pembekalan kepada kader, masyarakat. tokoh formal, informal tingkat kab. /kota
0,120
PKB Muda
NO
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR 4. Membuat peta pendataan IMP dan ORNOP tingkat kab. /kota 5. Menyiapkan instrumen pendataan KB: a. Merancang Instrumen
ANGKA KREDT 0,030
Peta IMP dan atau peta basil pendataan eluarga
PELAKSANA PKB Pertama
Format laporan bei st tF ntang lokasi, waktu pelaksanaan, pelaksana pendataan KB dan pembangunan lainnya
0,300
PKB Muda
b. Uji coba instrument
Jadwal yang memuat tentang lokasi, sasaran, waktu petaksanaan, penyuluhan KB dan pembangunan lainnya
0,150
PKB Pertama
c. Menyusun pedoman
Format laporan berisi tentang rekapitulasi hasit pendataan KB dan pembangunan lainnya
0,360
PKB Madya
Laporan naratif berisi tentang kegiatan yang telah dilakukan, hasil yang telah dicapai tentang Program KB Nasional dan pembangunan ainnya
0,060
PKB Pertama
b. Kecamatan
Laporan naratif berisi tentang kegiatan yang telah dilakukan, hasil yang telah dicapai tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,120
PKB Muda
c. Kabupaten/Kota
Laporan naratif berisi tentang kegiatan yang telah dilakukan, basil yang telah dicapai tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,180
PKB Madya
Laporan naratif yang berisi tentang jumlah tempat dan hasil, tentang PKBN dan pembangunan lainnya
0,060
PKB Pertama
Laporan naratif yang berisi tentang jumlah. tempat dan hasil, tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
01 20
PKB Muda
Laporan naratif yang berisi tempat dan sarana, entang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,060
PKB Pertama
Laporan naratif yang berisi tempat dan sarana, tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,120
PKB Muda
Rencana kerja tentang pembangunan lainnya
0,020
PKB Pertama
6. Mengevatuasi pencapaian KB TK: a. Desa/kelurahan
7. Menyusun isi pesan KB nasional untuk: a. Bahan advokasi tingkat: 1) Kecamatan 2) Katupaten/Kota
b. Bahan KIE tingkat 1) Kecamatan 2) Kabupaten/Kota
8. Pelaksanaan Penyuluhan
SATUAN HASIL
1. Wenyusun rencana operasional bulanan KB nasional tingkat kab./kota
Program
KB
Nas.
Dan
NO
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR
SATUAN HASIL
ANGKA KREDT
2. Mengembangkan media KIE Kb nasional dalam bentuk: a. Video
Video tentang topik bahasan, tentang Program KB Nas dan pembangunan lainnya
0,900
PKB Madya
b. Lagu
Lagu tentang topik bahasan dan Program KB Nasional serta pembangunan lainnya
0,450
PKB Madya
c. Sandiwara
Sandiwara tentang topik bahasan, tentang program KB Nas.dan pembangunan lainnya
0,900
PKB Madya
d. Asesoris
Asesoris tentang topik bahasan, tentang program KB dan pembangunan lainnya
0,120
PKB Muda
e. Audio
Audio tentang topik bahasan, tentang program KB dan pembangunan lainnya
0,270
PKB Madya
f. Neon sign
Neon sign tentang tpik bahasan, tentang program KB dan pembangunan lainnya
0,240
PKB Muda
g. CD
CD tentang topik bahasan, tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,450
PKB Madya
h. Banner
Banner tentang topik bahasan, tentang program KB dan pembangunan lainnya
0,060
PKB Pertama
i. Film
Film tentang topik bahasan, tentang Program KB dan pembangunan lainnya
1,800
PKB Madya
Laporan kegiatan tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,060
PKB Pertama
5. Melakukan KIE dengan mobil penerangan (MUPEN) KB 4. Melakukan KIE KB nasional melatui: a. Surat kabar/majalah
PELAKSANA
Copy surat kabar/majalah tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,060
PKB Muda
b. Radio
Naskah KIE radio tentang Program KB Nas. dan pembangunan lainnya
0,060
PKB Muda
c. Televisi
Naskah KIE Tetevisi tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,180
PKB Madya
Laporan kegiatan penyutuhan tentang Program KB Nas dan pembangunan lainnya
0,080
PKB Muda
5. Melakukan penyuluhan massa tentang KB Nasionat
NO
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR
SATUAN HASIL
ANGKA KREDT
PELAKSANA
6. Metakukan pendekatan kepada organisasi non pemerintah (ornop)tingkat kab. /kota 7. Metakukan uji coba materi dan media advokasi dan KIE KB nas. 8. Memberikan advokasi kepada tokohformal dan informal tingkat
Visum kegitatan tentang Program KB Nas. dan pembangunan lainnya
0,060
PKB Muda
Laporan kegiatan tentang Program KB Nas dan pembangunan lainnya
0,150
PKB Pertama
Visum kegiatan tentang Program KB Nas. dan pembangunan lainnya
0,180
PKB Madya
9. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan advokasi dan KIE KB nasionat tingkat desa/kecamatan
Laporan kegiatan tentang Program KB Nas. dan pembangunan lainnya
0,090
PKB Madya
10.Mendesain Jenis lomba KB nasional tingkat kab. / kota
Visum kegiatan dan Laporan tentang lomba• lomba KB dan pembangunan lainnya
0,450
PKB Madya
11.Menjadi tim penilai setiap jenis lomba KB nasional tingkat kab. / kota
Surat tugas atau surat keterangan/SK ttg Lomba KB dan pembangunan lainnya
0,240
PKB Muda
Visum dan Laporan tentang pameran Program KB Nas. dan pembangunan lainnya
0,060 0,180
PKB Pertama PKB Madya
Visum dan Laporan tentang pameran program KB Nas.dan pembangunan lainnya Visum tentang fasilitasi Program KB Nas. Dan pembangunan lainnya
0,300
12.Mendesain pameran KB nasional: a. Mendesain pameran tingkat: 1) ecamatan 2) Kabupaten/Kota b. menyiapkan materi pameran 13. Melakukan fasititasi kepada a. PPKBD b. POKTAN 14.Metakukan fasilitasi kemitraan instansi pemerintah dan non pemerintah 15.Menyusun mated rakor/raker KB nasional tingkat kab. /kota 16.Menjadi peserta pada rakor/ rakernas KB nasional tingkat: a. Propinsi b. Nasional
PKB Muda 0,030
PKB Pertama
Visum tentang fasilitasi Program KB Nas. Dan pembangunan lainnya
0,060
PKB Muda
Visum tentang fasilitasi Program KB Nas. Dan pembangunan lainnya
0,060
PKB Muda
Notuten tentang mated pembangunan lainnya
Dan
0,120
PKB Muda
Laporan tentang rakor/rakernas Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,120
PKB Pertama
Laporan tentang rakor/rakernas Program KB Nasional
0,360
PKB Muda
Program
KB
Nas.
NO
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR
SATUAN HASIL
ANGKA KREDT
PELAKSANA
dan pembangunan lainnya
III
PELAYANAN KB NASIONAL
A. Pelaksanaan Pelayanan
17.Membentuk institusi masyarakat pedesaan/POKTAN
Visum tentang Program pembangunanlainnya
dan
0,480
PKB Muda
18.M e n g e m b a n g k a n Institusi masyarakat pedesaan/POKTAN 1. Mengidentifikasi s a s a r a n , menganatisisdan menyusun rencana kebutuhan slat a. Kecamatan
Visum tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,360
PKB Madya
Laporan tentang persiapan pelayanan yang meliputi lokasi, waktu, jumlah dokter, bidan, atkon dan sarana lainnya tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya.
0,030
PKB Pertama
Laporan tentang persiapan petayanan yang meliputi lokasi, waktu, jumlah dokter, bidan alkon dan sarana lainnya tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya.
0,060
PKB Muda
Laporan tentang persiapan pelayanan yang meliputi lokasi, waktu, jumlah dokter, bidan, alkon dan sarana lainnya tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya Visum konseling pelayanan KB tentang Program KB Nasional dan pembangunan Lainnya
0,120
PKB Pertama
b. Kabupaten/Kota
2. Mengidentifikasi dan menseleksi calon penerima bantuan pelayanan terpadu 3. Melakukan pengembangan wawasan pelayanan terpadu (Bina Keluarga, UPPKS)
V
PENGEMBANGAN PROFESI
8. Pengembangan model pelayanan
KB
Nasionat
0,060
PKB Pertama
4. Melakukan pra konseling KB nasional2. Melakukan konseling KB nasional
Visum konseling pelayanan KB tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,020
PKB Pertama
6. Memantau dan mengevaluasi pelayanan KB nasional tingkat kab/kota
Visum konseling pelayanan KB tentang Program KB Nasional dan pembangunan Lainnya
0,040
PKB Muda
7. Membuat umpan batik hasit analisis pelayanan KB nasional
Laporan atau visum tentang Program KB Nasional dan pembangunan Lainnya
0,030
PKB Pertama
1. Mengembangkan model KB nas.
Laporan atau visum tentang Program KB Nasional dan pembangunan Lainnya
0,040
PKB Muda
2. Mengembangkan model teknis penyuluhan dan pelayanan KB nas.
Laporan, surat keterangan tentang pembangunan KB nasional secara terintegrasi dan Program KB Nasional dan pembangunan
0,600
PKBMuda
NO
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR
SATUAN HASIL
ANGKA KREDT
PELAKSANA
lainnya 4. Pembuatan karya tulis / karya ilmiah di bidang penyuluhan dan pelayanan KB nasional
3. Meakukan uji coba pengembangan model teknis penyuluhan dan elayanan KB
Laporan, surat keterangan tentang pembangunan KB nasional secara terintegrasi dan program KB Nas. ti: pembangunan Lainnya
0,900
PKBMadya
4. Mengevaluasi pengembangan model Kb nasional
Laporan, keterangan tentang Program KB Nasional dan pembangunan Lainnya
0,800
PKB Pertama
1. Membuat karya tutis/ilmiah hash penelitian. pengkajian, survey dan evatuasi di bidang penyuluhan dan pelayanan KB nasional yang dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbit kan dan diedarkan secara nas.
Laporan, keterangan tentang Program KB Nasionat dan pembangunan Lainnya
0,600
PKB Madya
12,5
Semua jenjang
b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI
Buku ini merupakan laporan hasil penelitian yang ditengkapi dengan 1) Proposal penelitian 2) Kata pengantar dari pimpinan instansi unitkerja 3) Telah diseminarkan 4) Penerbit nasional 5) Buku asli 6) Tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya Foto copy majalah ilmiah yang memuat tentang makalah dimaksud tentang Prog. KB Nasional dan pembangunan lainnya
6
Semua jenjang
Buku ini merupakan laporan hasil penelitian yang dilengkapi dengan 1) Kata pengantar dari pimpinan instansi unit kerja 2) Telah diseminarkan 3) Penerbit nasional 4) Buku asli 5) Tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
8
Semua jenjang
2. Membuat karya tulis/ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey dan evaluasi di bidang penyuluhan dan pelayanan KB nasional yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
NO
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR b. Dalam majalah ilmiah yang diakui den LIPI 3. Membuat karya tulis/ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri dalam bidang penyuluhan dan pelayanan KB nasional yang dipublikasikan
SATUAN HASIL
ANGKA KREDT
Foto copy majalah ilmiah yang memuat tentang makalah dimaksud tentang Prog. KB Nasional dan pembangunan lainnya
PELAKSANA
4
Semua jenjang
7
Semua jenjang
a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nas
Buku ini merupakan tinjauan kajian hasil penelitian orang lain/referensi ilmiah tentang penyuluhan pelayanan KB yang dilengkapi dengan: 1) Kata pengantar dari pimpinan instansi unit kerja 2) Telah diseminarkan 3) Pencetak buku 4) Buku ash 5) Tentang Program KB Nasional dan pembangunan (ainnya
b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI
Foto copy majalah ilmiah yang memuat tentang akalah dimaksud tentang Program KB Nas dan pembangunan tainnya
4
Semua jenjang
Buku ini merupakan tinjauan kajian hash penelitian orang lain/referensi ilmiah tentang penyuluhan pelayanan KB yang dilengkapi dengan: 1) Kata pengantar dari pimpinan instansi unit kerja 2) Tetah diseminarkan 3) Telah digunakan diperpustakaan 4) Buku asli 5) Tentang Program KB Nasional dan pembangunan tainnya
7 .
Semua jenjang
3,5
Semua jenjang
2
Semua jenjang
4. Membuat karya tulis/ilmiah berupa tinjauan atau utasan ilmiah dengan gagasan sendiri dalam bidang penyuluhan dan pelayanan KB nasional yang tidak ipublikasikan a. Dalam bentuk buku
b. Dalam bentuk makalah
5. Membuat tulisan ilmiah populer
Makalah ash dilengkapi dengan : 1) Kata pengantar dari pimpinan instansi unit kerja 2) Tetah diseminarkan 3) Telah dipergunakan di perpustakaan 4) Tentang Progreun KB Nasional dan pembangunan lainnya Foto copy media massa yang memuat tulisan dimaksud
NO
UNSUR
SUB UNSUR
b. Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan lainnya di bidang penyuluhan dan pelayanan Kb nasional
BUTIR
SATUAN HASIL
di bidang penyuluhan dan elayanan KB nasional yang disebarluaskan melalui media massa
dan tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
6. Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, gagasan dan atau ulasan ilmiah di bidang penyuluhan dan pelayanan Kb nasional pada pertemuan ilmiah
Naskah asli dilengkapi dengan : a. Undangan b. Jadwal r.. Surat keterangan telah dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah dan d. Tentang Program KB dan pembangunan lainnya
ANGKA KREDT
2,5
PELAKSANA
Semua jenjang
1. Menerjemahkan/menyadurkan buku atau karya ilmiah dalam bidang penyuluhan dan pelayanan KB nasional yang dipublikasikan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nas..
Buku asli dilengkapi dengan: 1) Kata pengantar dart pimpinan instansi unit kerja 2) Telah diseminarkan 3) Tetah dipergunakan di perpustakaan 4) Naskah/copy yangditerjemahkan/disadur 5) Tentang Program KB Nasionat dan pembangunan lainnya.
b. Dalam majalah ilmiah yang diakui deh LIPI
7
Semua jenjang
Foto copy makalah yang memuat tentang makalah dimaksud tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya.
3,5
Semua jenjang
Buku asti dilengkapi dengan : 1) Kata pengantar dari pimpinan instansi unit kerja 2) Tetah diseminarkan 3) Telah dipergunakan di perpustakaan 4) Naskah/copy yang diterjemahkan/disadur 5) Tentang Program KB Nasionat dan pembangunan lainnya.
3
Semua jenjang
2. Menerjemahkan/menyadurkan buku atau karya ilmiah dalam bidang penyuluhan dan pelayanan KB nasional yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku
b. Dalam bentuk makalah
NO
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR
SATUAN HASIL Makalah asli dilengkapi dengan : 1) Kata pengantar dart pimpinan instansi unit kerja 2) Telah diseminarkan 3) Naskah/copy yang diterjemahkan/ disadur 4) Tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya.
3. Membuat abstraksi tulisan yang Dimuat dalam penerbitan
Foto copy penerbit yang memuat tentang abstraksi dimaksud dan tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
Membuat buku pedoman/ juklak/juknis di bidang penyuluhan dan pelayanan KB nasional
Buku asti di lengkapi dengan : 1. Kata pengantar dari pimpinan instansi unit kerja 2. Surattugas 3. Pernyataan telah digunakan secara nasional dari pimpinan instansi nasional
Menemukan teknotogi tepat guna di bidang penyuluhan dar pelayanan KB nasional
Laporan naratif tentang karya dimaksud dilengkapi dengan 1. Kata pengantar dari pimpinan instansi unit kerja 2. Telah didemonstrasikan 3. Mendapat pengakuan dari pihak yang berkompoten dan 4. Tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
A. Pengajar/pelatih yang berkaitan dengan bidang penyuluhan dan pelayanan KB nas.
Mengajar/melatih pada pendidikan dan pelatihan pagawai
Surat permintaan, jadwal dan mated tentang Program KB Nasional dan Pembangunan lainnya
B. Peran serta dalam seminar/ lokakarya lalam bidang penyuluhan dan pelayanan KB nasional
1. Mengikuti seminar/ lokakarya setiap kalisebagai: a. Pemrasaran
C. Pembuatan buku pedoman/ juklak/ juknis dibidang penyuluhan dan pelayanan KB nas.
D. Penemuan teknologi tepat guna di bidang penyuluhan dan petayanan Kb nasional
V
PENUNJANG TUGAS PENYULUH
ANGKA KREDT 1,5
PELAKSANA Semua jenjang
1,5
Semua jenjang
2
Semua jenjang
5
Semua jenjang
0,04
Semua jenjang
Surat tugas, jadwal tentang Program KB Pembangunan lainnya
3
Semua jenjang
b. Pembahas/moderator/ narasumber
Sertifikat, surat tugas tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
2
Semua jenjang
c. Peserta
Sertifikat, surat tugas tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
1
Semua jenjang
2. Mengikuti/berperan serta
NO
UNSUR
SUB UNSUR
C. Keanggotaan dalam organisasi profesi D. Keanggotaan / kepengurusan kelembagaan masyarakat E. P e l a k s a n a a n k e g i a t a n kemasyarakatan F. Pembinaan generasi muda D. Keanggotaan dalam Tim Penilai jabatan Fungsionat H. Perolehan gelar kesarjanaan lainnya
BUTIR
SATUAN HASIL
ANGKA KREDT 1,5
PELAKSANA Semua jenjang
sebagai delegasi ilmiah sebagai a. Ketua
Surat keterangan atau surat keputusan ataukartu anggota tentang Program KB Nasional danpembangunan lainnya
b. Anggota
Surat keterangan atau Surat keputusan atau kartu anggota tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
1
Semua jenjang
1. Pengurus
Surat keterangan atau Surat keputusan atau kartu anggota tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
1
Semuajenjang
2. Anggota
Surat keterangan atau Surat keputusan atau kartu anggota tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
0,50
Semua jenjang
Menjadi anggota/pengurus BPMD, koperasi. dan lain-lain 1. Melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana alam 2. Memfasilitasi orang jompo, kesejahteraan wanita dan anak. Membina generasi muda dalam pramuka dan karang taruna
Surat keputusan atau kartu anggota atau Surat keterangan
0,25
Semua jenjang I
Surat tugas atau Surat keterangan
0,35
Semuajenjang
Surattugasdansuratketerangan
0,35
Semua jenjang
Surat Keputusan, Surat Tugas atau Surat keterangan
0,25
Semuajenjank
1
Semua jenjang
0,50
Semua jenj:.,ig
15 10 5
Semuajenjang Semua jenjang Semua jenjang
Menjadi anggota dalam organisasi profesisebagai:
Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan fungsional 1. Ketua/Wakil Ketua 2. Anggota
Surat Keputusan dan Kartu Anggota Surat Keputusan dan Kartu Anggota
Memperoleh ijazah, gelar yang tidak sesuai dalam bidang tugasnya 1. Doktor(S,3) 2. Pasca Sarjana(S.2) 3. Sarjana/Diploma IV I. Perolehan piagam penghargaan
1. Penghargaan tanda jasa Satya
Fotocopyijazah Foto copy ijazah Foto copy ijazah
NO
UNSUR
SUB UNSUR
BUTIR Lancana Karya Satya a. 30 tahun b. 20 tahun c. 10 tahun
SATUAN HASIL
ANGKA KREDT
PELAKSANA
Foto copy surat Piagam Penghargaan
3 2 1
Semua jenjang Semua jenjang Semua jenjang
Penghargaan
15
Semua jenjang
Copy penghargaan tentang Program KB Nasional dan pembangunan tainnya
6
Semua jenjang
b. Tingkat Propinsi
Copy penghargaan tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
3
Semua jenjang
c. Tingkat Kabupaten/Kota
Copy penghargaan tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
2
Semua jenjang
Copy penghargaan tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
4
Semua jenjang
b. Tingkat Propinsi
Copy penghargaan tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
3
Semua jenjang
c. Tingkat Kabupaten/Kota
Copy penghargaan tentang Program KB Nasional dan pembangunan lainnya
2
2. Memperoleh gelar kehormatan Akademis 3. Penghargaan dari pemerintah tas prestasi kerjanya a. Tingkat Nasional/Internasional
4. Wilayah binaan Penyuluh KB mendapatkan penghargaan a. Tingkat Nasional/Internasional
Semua jenjang
Jakarta, Nopember 2004 Sekretaris Utama BKKBN
Drs. Lalu Sudarmadi, MPIA
Lampiran II
PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Nomor : 28 TAHUN 2005 Tanggal : 28 Desember 2005
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/60/M.PAN/6/2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS KETENTUAN LAMPIRAN I DAN ATAU LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, Menimbang :
bahwa dengan dalam rangka mengembangkan jabatan fungsional jenjang ahli, dipandang perlu mengubah Lmapiran I dan atau II Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara tentang Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara ;
Mengingat
1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembar Negara Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembar Negara Nomor 3890) ; 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembar Negara Nomor 4437) 3. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembar Negara Nomor 3098) setelah beberapa kali diubah terakhir dnegna Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2003 (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 17 ) ;
:
4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembar Negara Nomor 3547) ; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembar Negara Nomor 4015)sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 122, Tambahan Lembar Negara Nomor 4332). 6. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembar Negara Nomor 4017), sebgaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembar Negara Nomor 4193). 7. Peraturan Pemerintah Nomoe 101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembar Negara Nomor 4019); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengakatan. Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembar Negara Nomor 4263); 9. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil : 10. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kependudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Negara ; 11. Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2005 tentang Perubahan Kelima Atas Keputusna Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kependudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen.
Memperhatikan
: Pertimbangan Wakil Kepala Badan Kepegawaian Negara dengan surat Nomor WK26-30/V50-8/93 tanggal 29 April 2005. MEMUTUSKAN
Menetapkan
:
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG PERUBAHAN ATAS ETENTUAN LAMPIRAN I DNA ATAU LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG PETUNJUK JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA DAN ANGKA KREDITNYA. Pasal I Mengubah ketentuan Lampiran I dan atau Lampiran II Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Angka Kreditnya khususnya sub unsur pendidikan sekolah dnegan memperoleh ijasah/gelar, sehingga seluruhnya berubah menjadi berbunyi sebagai berikut :
“Unsur pendidikan ijazah Doktor menjadi 200 angka kredit, ijazah Pasca Sarjana menjadi 150 angka kredit, dan ijazah Sarjana/DIV menjadi 100 angka kredit“. Pasal II Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di pada tanggal
: Jakarta : 1 Juni 2005
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, Ttd TAUFIQ EFFENDI
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/60/M.PAN/6/2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS KETENTUAN LAMPIRAN I DAN ATAU LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DAN ANGKA KREDITNYA
PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR TANGGAL
: 28 TAHUN 2005 : 28 DESEMBER 2005
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/60/M.PAN/6/2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS KETENTUAN LAMPIRAN I DAN ATAU LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DAN ANGKA KREDITNYA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, Menimbang :
bahwa dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/60/M.PAN/6/2005 tentang Perubahan Atas Ketentuan Lampiran I dan atau Lampiran II Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara tentang Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya, dipandang perlu mengatur ketentuan pelaksanaanya dengan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ;
Mengingat
1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembar Negara Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembar Negara Nomor 3890) ; 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembar Negara Nomor 4437) ; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembar Negara Nomor 3098) setelah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah
:
Nomor 11 Tahun 2003 (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 17 ) ; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembar Negara Nomor 3547) ; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembar Negara Nomor 4015)sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 122, Tambahan Lembar Negara Nomor 4332) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembar Negara Nomor 4017), sebgaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembar Negara Nomor 4193) ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembar Negara Nomor 4019); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengakatan. Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembar Negara Nomor 4263) ; 9. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil ; 10. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kependudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departement, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2005 ; 12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/60/M.PAN/6/2005 tentang PerubahanAtas Ketentuan Lampiran I dan atau II Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Tentang Jabatan Fungsional dan angka Kreditnya.
MEMUTUSKAN : Menetapkan :
PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TENATANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR PER/60/M.PAN/6/2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS KETENTUAN LAMPIRAN I DAN ATAU LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG PETUNJUK JABATAN FUNGSIONAL DAN ANGKA KREDITNYA.
Pasal 1 Ketentuan pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/60/M.PAN/6/2005 tentang Perubahan Atas ketentuan Lampiran I dan atau Lampiran II Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara tentang Jabatan fungsional dan Angka Kreditnya, sebagaimana tersebut dalam Lampran I Peraturan ini. Pasal 2 Untuk memperjelas pelaksanaan Peraturan ini, dilampirkan salinan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/60/M.PAN/6/2005 tentang Perubahan Atas Ketentuan Lampiran I dan atau Lampiran II Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Tentang Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya, sebagaimana tersebut dalam Lampiran II Perturan ini. Pasal 3 Apabila dalam melaksanakan Peraturan ini dijumpai kesulitan agar ditanyakan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara untuk mendapatkan penyelesaian.
Pasal 4 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan mempunyai daya laku surut sejak ditetapkannya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/60/M.PAN/6/2005 tanggal 1 Juni 2005
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 28 Desember 2005
Kepala Badan Kepegawaian Negara
Ttd
Prapto Hadi
Lampiran I
PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Nomor : 28 TAHUN 2005 Tanggal : 28 Desember 2005
KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/60/M.PAN/6/2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS KETENTUAN LAMPIRAN I DAN ATAU LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DAN ANGKA KREDITNYA
I. PENDAHULUAN A. UMUM 1. Pegawai Negeri Sipil diangkat dalam jabatan dan pangkat tertentu 2. Jabatan Karier, adalah jabatan structural dan fungsional yang hanya dapat diduduki Pegawai Negeri Sipil setelah memenuhi syarat yang ditentukan. 3. Jabatan Struktural, adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi negara.menjalankan tugas pokok dan fungsi keahlian dan/atau keterampilan untuk mencapai tujuan organisasi. 4. Jabatan Fungsional, adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi keahlian dan/atau keterampilan untuk mencapai tujuan organisasi. 5. Jabatan Fungsional Tertentu, adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri dan untuk kenaikan pangkatnya disyaratkan dengan angka kredit. 6. Penetapan jabatan dab angka kredit jabatan fungsional dilakukan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara, dengan memperhatikan usul dari pimpinan instansi pemerintah yang bersangkutan setelah terlebih dahulu mendapat pertimbangan teknis secara tertulis dari Kepala Badan Kepegawaian Negara.
B. TUJUAN Ketentuan dalam peratuaran ini sebagai petunjuk bagi instansi Pembina Jabatan Fungsional dan Pejabat Pembina Kepegawaian untuk menjamin kelancaran dan keseragaman dalam penetapan pemberian Angka kredit khususnya sub unsur pendidikan formal dengan memperoleh ijazah/gelar bagi jabatan fungsional tertentu.
C. PENGERTIAN Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Angka Kredit, adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh pejabat fungsional dan digunakan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan/pangkat. 2. Pendidikan Formal, adalah jalur pendidikan yang terstuktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. 3. Instansi Pembina jabatan fungsioanl, adalah Instansi yang bertugas membina suatu jabatan fungsional menurut peraturan perundangundangan yang berlaku. 4. Pengangkatan Pertama, adalah pengangkatan Pegawai Negeri Sipil ke jabatan fungsional tertentu menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil. 5. Pengangkatan melalui perpindahan jabatan, adalah pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan structural ataupun jabatan fungsional lain kedalam jabatan fungsional tertentu. Contoh : 1. Seorang Pegawai Negeri Sipil ¾ Nama : Nining ¾ NIP : 260006810 ¾ Tempat/Tgl Lahir : Tangerang, 3 April 1978 ¾ Pendidikan : Diploma III ¾ CPNS : 1 Maret 2004 ¾ PNS : 1 Mei 2005 ¾ Pangkat/Golru : Pengatur, II/c ¾ Jabatan : --¾ Unit Kerja : Biro Kepegawaian pada awal bulan Juli 2005 yang bersangkutan di usulkan untuk diangkat dalam jabaatn Analis Kepegawaian.
Maka penghitungan angka kreditnya sebagai berikut : Ijazah Diploma III Diklat Prajabatan Pelaksanaan tugas pokok selama CPNS : - Perencanaan Kepegawaian - Pembina Kepegawaian Penunjang tugas Analis Kepegawaian Jumlah
: 60 : 1,5 : 3,02 : 2,03 : 1 67,55
Saudari Nining dapat diangkat dalam jabatan fungsional Analis Kepegawaian tingkat terampil jenjang Analis Kepegawaian Pelaksana pangkat Pengatur, golongan ruang II/c dengan angka kredit 67,55.
2. Pegawai Negeri Sipil yang akan diangkat untuk pertama kali dlaam jabatan fungsional tingkat ahli harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. Berijazah paling rendah Sarjana (S1)/Diploma IV sesuai dengan kompetensi jabatan fungsionlanya ; b. Pangkat paling rendah Penata Muda golongan ruang III/a ; c. Setiap unsur penilai pelaksana pekerja dalam DP-3 paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
II. TATA CARA PERHITUNAGN ANGKA KREDIT Penetapan pemberian besaran angka kredit sebagaimana tersebut pada angka Romawi II hanya berlaku untuk pengangkatan pertama dalam jabatan fungsional dan bagi pejabat fungsional yang memperoleh peningkatan pendididkan/ijazah. A. Pejabat fungsional yang memperoleh peningkatan pendidikan/ijazah Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan fungsional dan memperoleh peningkatan pendidikan/ijazah penghitungan angka kreditnya adalah sebagai berikut : a. SLTA/Diploma I memperoleh peningkatan pendidikan/ijazah Diploma II mendapat tambahan angka kredit 15 ; b. SLTA/Diploma I memperoleh peningkatan pendidikan/ijazah Sarjana Muda/Diploma III mendapat tambahan angka kredit 35 ; c. SLTA/Diploma I memperoleh peningkatan pendidikan/ijazah Sarjana (S1) mendapat tambahan angka kredit 75 ; d. Diploma II memperoleh peningkatan pendidikan/ijazah Sarjana Muda/Diploma III mendapat tambahan angka kredit 20 ; e. Diploma II memperoleh peningkatan pendidikan/ijazah Sarjana (S1) mendapat tambahan angka kredit 60 ; f. Sarjana Muda/Diploma III memperoleh peningkatan pendidikan/ijazah Sarjana (S1) mendapat tambahan angka kredit 40 ; g. Sarjana (S1)/Diploma IV memperoleh peningkatan pendidikan/ijazah Magister (S2) mendapat tambahan angka kredit 50 ; h. Magister (S2) memperoleh peningkatan pendidikan/ijazah Doktor (S3) mendapat tambahan angka kredit 50 ;
Contoh 1 : seorang Pegawai Negeri Sipil Nama : Roby NIP : 260004600 Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 6 September 1959 Pendidikan : SLTA CPNS : 1 Maret 1983 PNS : 1 Me1984 Pangkat/Golru : Penata, III/c TMT 1 April 2002
Jabatan
: Analis Kepegawaian Penyelia TMT 1 Maret 2002 Unit Kerja : Biro Kepegawaian Pada bulan Mei 2004 yang bersangkutan memperoleh Ijazah Diploma III Adminstrasi Kepegawaian Negara. Maka penghitungan angka kreditnya sebagai berikut : Ijazah SLTA : 25 Ijazah Diploma III : 60 Angka kredit yang diperhitungkan : 35 Saudara Roby mendapatkan tambahan angka kredit untuk pendidikan adalah 35 angka kredit. Ijazah SLTA : 25 Ijazah Diploma III : 35 Pelaksanaan tugas pokok sampai dengan akhir penilaian, telah mendapatkan angka kredit sebagai berikut : - Perencanaan Kepegawaian : 105,02 - Pembina Kepegawaian : 75,03 Penunjang tugas Analis Kepegawaian : 5,00 Jumlah
245,05
Saudara Roby telah mengumpulkan angka kredit kumulatif 245,05. Contoh 2 : seorang Pegawai Negeri Sipil ¾ Nama : Drs. Slamet ¾ NIP : 260004500 ¾ Tempat/Tgl Lahir : Sukabumi, 6 September 1959 ¾ Pendidikan : Sarjana (S1) Tahun 2004 ¾ CPNS : 1 Maret 1983 ¾ PNS : 1 Mei 1984 ¾ Pangkat/Golru : Penata, III/c TMT 1 April 2002 ¾ Jabatan : Analis Kepegawaian Muda TMT 1 Maret 2002 ¾ Unit Kerja : Biro Kepegawaian Pada bulan Oktober 2005 yang bersangkutan memperoleh peningkatan pendidikan/Ijazah Magister (S2) Manajemen Sumber Daya Aparatur. Maka penghitungan angka kreditnya sebagai berikut : Ijazah Sarjana (S1) : 100 Ijazah Magister (S2) : 150 Angka kredit yang diperhitungkan : 50 Saudara Drs. Slamet mendapatkan tambahan angka kredit untuk pendidikan adalah 50 angka kredit. Ijazah SLTA Ijazah Diploma III Diklat fungsional tingkat ahli Pelaksanaan tugas pokok selama
: 50 : 75 : 2
di Biro Kepegawaian : - Perencanaan Kepegawaian - Pembina Kepegawaian - Ketatausahaan Kepegawaian Penunjang tugas Analis Kepegawaian Jumlah
: 45,02 : 53,03 : 5,00 : 5,00 255,17
Saudara Drs. Slamet telah mengumpulkan angka kredit kumulatif 255,17. B. Pengangkatan pertama Pegawai Negeri Sipil yang akan diangkat untuk pertama kali dalam jabatan fungsional melalaui pengangkatan pertama setelah berlakunya peraturan ini. tingkat terampil harus memenuhi syarat sebagai berikut : 1. Pegawai Negeri Sipil yang akan diangkat untuk pertama kali dalam jabatan fungsionaltingkat terampil harus memenuhi syarat sebagai berikut : a. Berijazah paling rendah SLTA/Diploma I sesuai dengan kompetensi fungsionalnya; b. Pangkat paling rendah Pengatur Muda, golongan ruang II/a; c. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaab dalam DP-3 paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. Contoh : seorang Pegawai Negeri Sipil ¾ Nama : Nining ¾ NIP : 260006810 ¾ Tempat/Tgl Lahir : Tangerang, 3 April 1978 ¾ Pendidikan : Diploma III ¾ CPNS : 1 Maret 2004 ¾ PNS : 1 Mei 2005 ¾ Pangkat/Golru : Pengatur, II/c ¾ Jabatan : --¾ Unit Kerja : Biro Kepegawaian pada awal bulan Juli 2005 yang bersangkutan di usulkan untuk diangkat dalam jabaatn Analis Kepegawaian. Maka penghitungan angka kreditnya sebagai berikut : Ijazah Diploma III : 60 Diklat Prajabatan : 1,5 Pelaksanaan tugas pokok selama CPNS : - Perencanaan Kepegawaian : 3,02 - Pembina Kepegawaian : 2,03 Penunjang tugas Analis Kepegawaian : 1 Jumlah
67,55
Saudari Nining dapat diangkat dalam jabatan fungsional Analis Kepegawaian tingkat terampil jenjang Analis Kepegawaian Pelaksana pangkat Pengatur, golongan ruang II/c dengan angka kredit 67,55 2. Pegawai Negeri Sipil yanga akan diangkat untuk pertama kali dalam jabatan fungsional tingkat ahli harus memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Berijazah paling rendah Sarjana (S1)/Diploma IV sesuai dengan kompetensi jabatan fungsional ; b. Pangkat paling rendah Penata Muda golongan ruang III/a ; c. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP-3 paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. Contoh : seorang Pegawai Negeri Sipil ¾ Nama : Drs. Tuparno ¾ NIP : 2600006809 ¾ Tempat/Tgl Lahir : Kebumen, 3 April 1976 ¾ Pendidikan : Sarjana (S1) ¾ CPNS : 1 Maret 2004 ¾ PNS : 1 Mei 2005 ¾ Pangkat/Golru : Penata, III/a ¾ Jabatan : --¾ Unit Kerja : Biro Kepegawaian pada awal bulan Juli 2005 yang bersangkutan di usulkan untuk diangkat dalam jabaatn Analis Kepegawaian.
Maka penghitungan angka kreditnya sebagai berikut : Ijazah Sarjana (S1) : 100 Diklat Prajabatan : 2 Pelaksanaan tugas pokok selama CPNS : - Perencanaan Kepegawaian : 7,02 - Pembina Kepegawaian : 3,03 Penunjang tugas Analis Kepegawaian : 1 Jumlah
113,05
Saudara Drs. Tuparno dapat diangkat dalam jabatan fungsional Analis Kepegawaian tingkat ahli jenjang Analisis Kepegawaian Pertama pagkat Penata Muda, golongan ruang III/a dengan angka kredit 113,05. C. Pengangkatan melalui perpindahan jabatan Pegawai Negari Sipil yang akan diangkat dalam jabatan fungsional melalui perpindahan jabatan. Persyaratan Pengangkatan melalui Perpindahan Jabatan dapat dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai berikut : a. Memenuhi syarat ketentuan pengangkatan jabatan fungsional tingkat terampil atau tingkat ahli ; b. Memiliki pengalaman dalam bidangnya paling kurang 2 (dua) tahun ;
c. Usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun atau 5 (lima) tahun sebelum mencapai usia pensiun dari jabatan yang diduduki. d. Setia unsur penilaian pelaksanaan pekerja dalam DP-3 paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir. Pegawai Negeri Sipil yang pindah dari jabatan structural atau jabatan fungsional lainnya, pangkat ditetapkan sesuai dengan pangkat terakhir yang dimiliki sedangkan jabatan fungsional ditetapkan sesuai dengan besarnya angka kredit yang diperoleh dari pendidikan dan tugas pokok, pengembangan profesi, dan kegiatan penunjang tugas Analisis Kepegawaian sewaktu bertugas pada unit tersebut
Contoh : seorang Pegawai Negeri Sipil ¾ Nama : Drs. Sudarja ¾ NIP : 260004809 ¾ Tempat/Tgl Lahir : Kebumen, 3 April 1960 ¾ Pendidikan : Sarjana (S1) ¾ CPNS : 1 Maret 1984 ¾ PNS : 1 Mei 1986 ¾ Pangkat/Golru : Penata, III/c TMT 1 April 2002 ¾ Jabatan : Pengadministrasi ¾ Unit Kerja : Biro Kepegawaian pada awal bulan Juli 2005 yang bersangkutan di usulkan untuk diangkat dalam jabaatn Analis Kepegawaian. Maka penghitungan angka kreditnya sebagai berikut : Ijazah Sarjana (S1) : 100 Diklat Prajabat : 2 Pelaksanaan tugas pokok selama Di Biro Kepegawaian : - Perencanaan Kepegawaian : 25,02 - Pembina Kepegawaian : 23,03 Penunjang tugas Analis Kepegawaian Jumlah
: 5,00 : 155,05
Saudara Drs. Sudarja dapat diangkat dalam jabatan fungsional Analis Kepegawaian tingkat ahli, jenjang Analisis Kepegawaian Pertama pagkat Penata, golongan ruang III/c dengan angka kredit 155,05. D. Perpindahan jabatan dari tingkat terampil ke tingkat ahli. 1. Persyaratan perpindahan jabatan dari tingkat terampil ke tingkat ahli harus memenuhi syarat sebagai berikut : a. Telah menduduki pangkat minimal Penata Muda, Golongan Ruang III/a ; b. Ijazah sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang dipersyaratkan ; c. Telah mencapai angka kredit kumulatif yang ditentukan ; d. Telah lulus diklat fungsional tingkat ahli,
Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan fungsional tingkat terampil telah memiliki pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a ke atas, dan memperoleh peningkatan pendidikan/ijazah sebelum tanggal 1 Juni 2005 dan belum dinilai angka kreditnya, maka apabila yang bersangkutan akan pindah jabatan dari tingkat terampil menjadi tingkat ahli, pengangkatan kedalam jabatan fungsional tingkat ahli selain ijazah yang diperoleh harus sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang dipersyaratkan bagi jabatan fungsional tersebut, juga harus memenuhi persyaratan lain yang ditentukan untuk menduduki jabatan fungsional tingkat ahli. Contoh : 1 seorang Pegawai Negeri Sipil ¾ Nama : Rakimin ¾ NIP : 260005700 ¾ Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 2 September 1971 ¾ Pendidikan : SLTA ¾ CPNS : 1 Maret 1990 ¾ PNS : 1 Mei 1991 ¾ Pangkat/Golru/TMT : Pengatur TK I, II/d TMT 1 April 2002 ¾ Jabatan : Analisis Kepegawaian Pelaksana TMT 1 Desember 2001 ¾ Unit Kerja : Biro Kepegawaian pada awal bulan Mei 2005 yang bersangkutan memperoleh Ijazah Sarjana Administrasi Kepegawaian. Maka penghitungan angka kreditnya sebagai berikut : Pendidikan Ijazah SLTA : 25 Ijazah Sarjana (S1) : 100 Angka kredit yang diperhitungkan : 75 Saudara Drs. Rakimin mendapatkan tambahan angka kredit untuk pendidikan adalah 75 angka kredit. Saudara Drs. Rakimin dapat dipindahkan dalam jabatan fungsional Analisis Kepegawaian tingkat ahli apabila sudah mencapai pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a, dan dan persyaratan lain melalui pencapaian angka kredit tambahan dari peningkatan Pendidikan/ijazah. Ijazah SLTA : 25 Ijazah Sarjana (S1) : 75 Diklat fungsional tingkat ahli : 2 Pelaksanaan tugas pokok sampai dengan akhir penilaian, telah mendapatkan angka kredit adalah sebagai berikut : - Perencanaan Kepegawaian : 25,02 - Pembina Kepegawaian : 35,03 Penunjang tugas Analis Kepegawaian : 2,00 Jumlah
: 164,05
Setelah saudara Drs. Rakimin naik pangkat Penata Muda Golongan ruang III/a, da telah lulus diklat fungsional tingkat ahli maka dapat diangkat dalam jabatan Analis Kepegawaian tingkat ahli dengan
Pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a jabatan Analis Kepegawaian Pertama, dengan Angka Kredit 164,05. Contoh : 2 seorang Pegawai Negeri Sipil ¾ Nama : Dadang ¾ NIP : 260004502 ¾ Tempat/Tgl Lahir : Sukabumi, 11 Juli 1959 ¾ Pendidikan : Diploma II Tahun 1998 ¾ CPNS : 1 Maret 1983 ¾ PNS : 1 Mei 1984 ¾ Pangkat/Golru/TMT : Penata, III/c TMT 1 April 2002 ¾ Jabatan : Analisis Kepegawaian Penyelia TMT 1 Maret 2002 ¾ Unit Kerja : Biro Kepegawaian pada awal bulan Oktober 2005 yang bersangkutan memperoleh Ijazah Sarjana Administrasi Negara. Maka penghitungan angka kreditnya sebagai berikut : Pendidikan Ijazah Diploma II : 40 Ijazah Sarjana (S1) : 100 Angka kredit yang diperhitungkan : 60 Saudara Drs. Dadang mendapatkan tambahan angka kredit untuk pendidikan adalah 60 angka kredit. Ijazah Diploma II Ijazah Sarjana (S1) Diklat fungsional tingkat ahli Pelaksanaan tugas pokok di Biro Kepegawaian : - Perencanaan Kepegawaian - Pembina Kepegawaian - Ketatausahaan Kepegawaian Penunjang tugas Analis Kepegawaian Jumlah
: 50 : 60 : 2
: : : :
65,02 63,03 25,12 5,00
: 270,17
Saudara Drs. Dadang dapat diangkat dalam jabatan Kepegawaian tingkat ahli, jenjang Analis Kepegawaian Muda, dengan Angka Kredit 270,17. Contoh : 3 seorang Pegawai Negeri Sipil ¾ Nama : Tatang ¾ NIP : 260004501 ¾ Tempat/Tgl Lahir : Sukabumi, 6 Oktober 1959 ¾ Pendidikan : Diploma III Tahun 1999 ¾ CPNS : 1 Maret 1983 ¾ PNS : 1 Mei 1984 ¾ Pangkat/Golru/TMT : Penata, III/c TMT 1 April 2002 ¾ Jabatan : Analisis Kepegawaian Penyelia TMT 1 Maret 2002
¾ Unit Kerja
: Biro Kepegawaian
pada awal bulan Oktober 2005 yang bersangkutan memperoleh Ijazah Sarjana Administrasi Negara. Maka penghitungan angka kreditnya sebagai berikut : Pendidikan Ijazah Diploma III : 60 Ijazah Sarjana (S1) : 100 Angka kredit yang diperhitungkan : 40
Saudara Drs. Tatang mendapatkan tambahan angka kredit untuk pendidikan adalah 40 angka kredit. Ijazah Diploma III : 50 Ijazah Sarjana (S1) : 40 Diklat fungsional tingkat ahli : 2 Pelaksanaan tugas pokok di Biro Kepegawaian : - Perencanaan Kepegawaian : 65,02 - Pembina Kepegawaian : 63,03 - Ketatausahaan Kepegawaian : 25,12 Penunjang tugas Analis Kepegawaian : 5,00 Jumlah
: 250,17
Saudara Drs. Tatang dapat diangkat dalam jabatan Analis Kepegawaian tingkat ahli, jenjang Analis Kepegawaian Muda, dengan Angka Kredit 250,17. Contoh : 4 seorang Pegawai Negeri Sipil ¾ Nama : Roby ¾ NIP : 260004600 ¾ Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 6 September 1959 ¾ Pendidikan : Diploma III Tahun 2000 ¾ CPNS : 1 Maret 1983 ¾ PNS : 1 Mei 1984 ¾ Pangkat/Golru/TMT : Penata, III/c TMT 1 April 2002 ¾ Jabatan : Analisis Kepegawaian Penyelia TMT 1 Maret 2002 ¾ Unit Kerja : Biro Kepegawaian pada awal bulan Juni 2005 yang bersangkutan memperoleh Ijazah Sarjana Administrasi Negara. Perhitungan angka kreditnya adalah sebagai berikut : Pendidikan Diploma III : 60 Pendidikan Sarjana : 100 Angka kredit yang diperhitungkan
: 40
Saudara Roby mendapatkan tambahan angka kredit untuk pendidikan adalah 40 angka kredit. Ijazah Diploma III Ijazah Sarjana Diklat Tingkat Ahli Pelaksanaan tugas pokok sampai dengan akhir penilaian, telah mendapatkan angka kredit adalah sebagai berikut : - Perencanaan Kepegawaian - Pembinaan Kepegawaian Penunjang tugas Analis Kepegawaian
: 60 : 40 : 2
: 105,02 : 75,03 : 5,00
Jumlah
: 287,05
Saudara Drs. Roby dapat diangkat dalam jabatan Analis Kepegawaian tingkat ahli, jenjang Analis Kepegawaian Muda, dengan Angka Kredit 287,05. III. PENUTUP Demikian, apabila terdapat hal-hal yang memerlukan penjelasan lebih lanjut, dapat dikoordinasikan dengan Kepala Badan Kepegawaian Negara. Atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terima kasih.
Ditetapkan di Jakarta tanggal 28 Desember 2005 Kepala Badan Kepegawaian Negara Ttd
Prapto Hadi
Contoh A1
PENETAPAN ANGKA KREDIT Nomor :
/
/
/
Masa Penilaian : 1 Januari 2005 s/d 31 Juni 2005
Instansi : Badan Kepegawaian Negara I
II
III
KETERANGAN PERORANGAN 1 Nama 2 NIP 3 Nomor Seri KARPEG 4 Pangkat / Golongan Ruang / TMT 5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 Jenis Kelamin 7 Pendidikan Tertinggi 8 Jabatan Fungsional / TMT 9 Masa Kerja Golongan
Lama Baru
Roby 26004600 E.222023 Penata, III/c 1 April 2002 Jakarta, 6 September 1959 Pria Diploma III Analisis Kep. Penyelia / 1 Maret 2002 22 th 00bl
10 Unit Kerja Biro Kepegawaian BKN PENETAPAN ANGKA KREDIT 1 UNSUR UTAMA LAMA BARU JUMLAH A 1) Pendidikan Formal 25 35 60 2) Pendidikan & Pelatihan dan mendapat Surat Tanda Tamat Pendidikan & Pelatihan (STTPP) B Perencanaan Kepegawaian 105.02 105.02 C Pembinaan Kepegawaian 75.02 75.03 D Ketatausahaan Kepegawaian E Pengembangan Profesi Jumlah Unsur Utama 205.05 35 240.05 2 UNSUR PENUNJANG Penunjang tugas AnaKepegawaian 5 5 Jumlah Unsur Penunjang 5 5 Jumlah Unsur Utama dan Unsur Penunjang 210.05 35 245.05 DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK DINAIKKAN DALAM JABATAN ANALISIS KEPEGAWAIAN MUDA / PANGKAT PENATA GOLONGAN RUANG III/c TMT………….
ASLI disampaikan dengan hormat kepada : Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan
Ditetapkan di :
TEMBUSAN : 1. Analisis Kepegawaian yang bersangkutan 2. Pimpinan unit kerja Analisis Kepegawaian yang bersangkutan 3. Pejabat lain yang dipandang perlu
……………………………..
Pada tanggal
:
…………………………….. __________________________________ NIP
Contoh A2
PENETAPAN ANGKA KREDIT Nomor :
/
/
/
Masa Penilaian : 1 Januari 2005 s/d 31 Oktober 2005
Instansi : Badan Kepegawaian Negara I
II
III
KETERANGAN PERORANGAN 1 Nama 2 NIP 3 Nomor Seri KARPEG 4 Pangkat / Golongan Ruang / TMT 5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 Jenis Kelamin 7 Pendidikan Tertinggi 8 Jabatan Fungsional / TMT 9 Masa Kerja Golongan
Lama Baru
Drs. Salmet, M.Si 26004500 E.222021 Penata, III/c 1 April 2002 Jakarta, 6 September 1959 Pria Magister (S2) Analisis Kep. Penyelia / 1 Maret 2002 22 th 00bl
10 Unit Kerja Biro Kepegawaian BKN PENETAPAN ANGKA KREDIT 1 UNSUR UTAMA LAMA BARU A 1) Pendidikan Formal 75 50 2) Pendidikan & Pelatihan dan mendapat 2 Surat Tanda Tamat Pendidikan & Pelatihan (STTPP) B Perencanaan Kepegawaian 45.02 C Pembinaan Kepegawaian 53.03 D Ketatausahaan Kepegawaian 25.12 E Pengembangan Profesi Jumlah Unsur Utama 200.17 50 2 UNSUR PENUNJANG Penunjang tugas AnaKepegawaian Jumlah Unsur Penunjang 5 Jumlah Unsur Utama dan Unsur Penunjang 205.17 50 DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK DINAIKKAN DALAM JABATAN ……………. / PANGKAT………………./TMT……………………….
ASLI disampaikan dengan hormat kepada : Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan
Ditetapkan di :
TEMBUSAN : 1. Analisis Kepegawaian yang bersangkutan 2. Pimpinan unit kerja Analisis Kepegawaian yang bersangkutan 3. Pejabat lain yang dipandang perlu
……………………………..
Pada tanggal
JUMLAH 125 2
:
…………………………….. __________________________________ NIP
45.02 53.03 25.12 250.17 5 255.17
Contoh B.1
PENETAPAN ANGKA KREDIT Nomor :
/
/
/
Masa Penilaian : 1 Januari 2005 s/d 31 Juli 2005
Instansi : Badan Kepegawaian Negara I
II
III
KETERANGAN PERORANGAN 1 Nama 2 NIP 3 Nomor Seri KARPEG 4 Pangkat / Golongan Ruang / TMT 5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 Jenis Kelamin 7 Pendidikan Tertinggi 8 Jabatan Fungsional / TMT 9 Masa Kerja Golongan
Lama Baru
Nining 260006810 E.222222 Pengatur, III/c 1 Maret 2003 Jakarta, 3 April 1978 Wanita Diploma III Pengadministrrasian 1 th 2 blnl
10 Unit Kerja Biro Kepegawaian BKN PENETAPAN ANGKA KREDIT 1 UNSUR UTAMA LAMA BARU JUMLAH A 1) Pendidikan Formal 60 60 2) Pendidikan & Pelatihan dan mendapat 1.5 1.5 Surat Tanda Tamat Pendidikan & Pelatihan (STTPP) B Perencanaan Kepegawaian 3..02 3.02 C Pembinaan Kepegawaian 2.03 2.03 D Ketatausahaan Kepegawaian E Pengembangan Profesi Jumlah Unsur Utama 66.55 66.55 2 UNSUR PENUNJANG Penunjang tugas AnaKepegawaian Jumlah Unsur Penunjang 1 1 Jumlah Unsur Utama dan Unsur Penunjang 67.55 67.55 DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK DINAIKKAN ANGKAT DALAM JABATAN ANALISIS KEPEGAWAIAN PELAKSANA / PANGKAT PENGATUR GOLONGAN RUANG II./c/TMT 1 AGUSTUS 2005
ASLI disampaikan dengan hormat kepada : Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan
Ditetapkan di :
TEMBUSAN : 1. Analisis Kepegawaian yang bersangkutan 2. Pimpinan unit kerja Analisis Kepegawaian yang bersangkutan 3. Pejabat lain yang dipandang perlu
……………………………..
Pada tanggal
:
…………………………….. __________________________________ NIP
Contoh B.2
PENETAPAN ANGKA KREDIT Nomor :
/
/
/
Masa Penilaian : 1 Januari 2004 s/d 31 Juli 2005
Instansi : Badan Kepegawaian Negara I
II
III
KETERANGAN PERORANGAN 1 Nama 2 NIP 3 Nomor Seri KARPEG 4 Pangkat / Golongan Ruang / TMT 5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 Jenis Kelamin 7 Pendidikan Tertinggi 8 Jabatan Fungsional / TMT 9 Masa Kerja Golongan
Lama Baru
Drs. Tuparno 260006809 E.222221 Penata Muda, II/a 1 Maret 2004 Jakarta, 3 April 1976 Pria Sarjana Pengadministrrasian 1 th 2 blnl
10 Unit Kerja Biro Kepegawaian BKN PENETAPAN ANGKA KREDIT 1 UNSUR UTAMA LAMA BARU JUMLAH A 1) Pendidikan Formal 100 100 2) Pendidikan & Pelatihan dan mendapat 2 2 Surat Tanda Tamat Pendidikan & Pelatihan (STTPP) B Perencanaan Kepegawaian 7.02 7.02 C Pembinaan Kepegawaian 3.03 3.03 D Ketatausahaan Kepegawaian E Pengembangan Profesi Jumlah Unsur Utama 112.05 112.05 2 UNSUR PENUNJANG Penunjang tugas AnaKepegawaian Jumlah Unsur Penunjang 1 1 Jumlah Unsur Utama dan Unsur Penunjang 113.05 113.05 DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK DIANGKAT DALAM JABATAN ANALIS KEPEGAWAIAN PERTAMA / PANGKATY PENTA MUDA, GOLONGAN RUANG III/a/ TMT 1 AGUSTUS 2005
ASLI disampaikan dengan hormat kepada : Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan
Ditetapkan di :
TEMBUSAN : 1. Analisis Kepegawaian yang bersangkutan 2. Pimpinan unit kerja Analisis Kepegawaian yang bersangkutan 3. Pejabat lain yang dipandang perlu
……………………………..
Pada tanggal
:
…………………………….. __________________________________ NIP
Contoh C
PENETAPAN ANGKA KREDIT Nomor :
/
/
/
Masa Penilaian : 1 Oktober 1999 s/d 31 Juli 2005
Instansi : Badan Kepegawaian Negara I
II
III
KETERANGAN PERORANGAN 1 Nama 2 NIP 3 Nomor Seri KARPEG 4 Pangkat / Golongan Ruang / TMT 5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 Jenis Kelamin 7 Pendidikan Tertinggi 8 Jabatan Fungsional / TMT 9 Masa Kerja Golongan
Lama Baru
Drs. Sudarja 260004809 E.222221 Pengatur, III/c 1 Maret 2002 Jakarta, 3 April 1980 Pria Sarjana Pengadministrrasian 1 th 2 blnl
10 Unit Kerja Biro Kepegawaian BKN PENETAPAN ANGKA KREDIT 1 UNSUR UTAMA LAMA BARU JUMLAH A 1) Pendidikan Formal 100 100 2) Pendidikan & Pelatihan dan mendapat 2 2 Surat Tanda Tamat Pendidikan & Pelatihan (STTPP) B Perencanaan Kepegawaian 25..02 25.02 C Pembinaan Kepegawaian 23.03 23.03 D Ketatausahaan Kepegawaian E Pengembangan Profesi Jumlah Unsur Utama 150.05 150.05 2 UNSUR PENUNJANG Penunjang tugas AnaKepegawaian Jumlah Unsur Penunjang 5 5 Jumlah Unsur Utama dan Unsur Penunjang 115.05 115.05 DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK DINAIKKAN ANGKAT DALAM JABATAN ANALISIS KEPEGAWAIAN PELAKSANA / PANGKAT PENGATUR GOLONGAN RUANG II./c/TMT 1 AGUSTUS 2005
ASLI disampaikan dengan hormat kepada : Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan
Ditetapkan di :
TEMBUSAN : 1. Analisis Kepegawaian yang bersangkutan 2. Pimpinan unit kerja Analisis Kepegawaian yang bersangkutan 3. Pejabat lain yang dipandang perlu
……………………………..
Pada tanggal
:
…………………………….. __________________________________ NIP
Contoh D.1
PENETAPAN ANGKA KREDIT Nomor :
/
/
/
Masa Penilaian : 1 Januari 2005 s/d 31 Oktober 2005
Instansi : Badan Kepegawaian Negara I
II
III
KETERANGAN PERORANGAN 1 Nama 2 NIP 3 Nomor Seri KARPEG 4 Pangkat / Golongan Ruang / TMT 5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 Jenis Kelamin 7 Pendidikan Tertinggi 8 Jabatan Fungsional / TMT 9 Masa Kerja Golongan
Lama Baru
Drs. Rakimin 260005700 E.222022 Penata, II/d 1 April 2002 Jakarta, 6 September 171 Pria Sarjana Analisis Kep. Pelaksana / 1 Des 2002 22 th 00bl
10 Unit Kerja Biro Kepegawaian BKN PENETAPAN ANGKA KREDIT 1 UNSUR UTAMA LAMA BARU JUMLAH A 1) Pendidikan Formal 25 75 100 2) Pendidikan & Pelatihan dan mendapat 2 2 Surat Tanda Tamat Pendidikan & Pelatihan (STTPP) B Perencanaan Kepegawaian 25.02 25.02 C Pembinaan Kepegawaian 35.03 35.03 D Ketatausahaan Kepegawaian E Pengembangan Profesi 85.05 Jumlah Unsur Utama 77 162.05 2 UNSUR PENUNJANG Penunjang tugas AnaKepegawaian 2 2 Jumlah Unsur Penunjang 2 2 Jumlah Unsur Utama dan Unsur Penunjang 87.05 77 164.05 DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK DINAIKKAN DALAM ANALISIS KEPEGAWAIAN PERTAMA / PANGKAT PENATA MUDA, GOLONGAN RUANG III/a TMT……………………….
ASLI disampaikan dengan hormat kepada : Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan
Ditetapkan di :
TEMBUSAN : 1. Analisis Kepegawaian yang bersangkutan 2. Pimpinan unit kerja Analisis Kepegawaian yang bersangkutan 3. Pejabat lain yang dipandang perlu
……………………………..
Pada tanggal
:
…………………………….. __________________________________ NIP
Contoh D.2
PENETAPAN ANGKA KREDIT Nomor :
/
/
/
Masa Penilaian : 1 Januari 2002 s/d 31 Oktober 2005
Instansi : Badan Kepegawaian Negara I
II
III
KETERANGAN PERORANGAN 1 Nama 2 NIP 3 Nomor Seri KARPEG 4 Pangkat / Golongan Ruang / TMT 5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 Jenis Kelamin 7 Pendidikan Tertinggi 8 Jabatan Fungsional / TMT 9 Masa Kerja Golongan
Lama Baru
Drs. Dadang 26004502 E.222021 Penata, III/c 1 April 2002 Sukabumi, 11 Juli 1959 Pria Sarjana Analisis Kep. Penyelia / 1 Maret 2002 22 th 00bl
10 Unit Kerja Biro Kepegawaian BKN PENETAPAN ANGKA KREDIT 1 UNSUR UTAMA LAMA BARU JUMLAH A 1) Pendidikan Formal 50 60 110 2) Pendidikan & Pelatihan dan mendapat 2 2 Surat Tanda Tamat Pendidikan & Pelatihan (STTPP) B Perencanaan Kepegawaian 65.02 65.02 C Pembinaan Kepegawaian 63.03 63.03 D Ketatausahaan Kepegawaian 25.12 25.12 E Pengembangan Profesi Jumlah Unsur Utama 205.17 60 265.17 2 UNSUR PENUNJANG Penunjang tugas AnaKepegawaian Jumlah Unsur Penunjang 5 5 Jumlah Unsur Utama dan Unsur Penunjang 210.17 60 270.17 DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK DINAIKKAN DALAM JABATAN ANALISIS KEPEGAWAIAN MUDA / PANGKAT PENATA GOLONGAN RUANG III/c TMT……………………….
ASLI disampaikan dengan hormat kepada : Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan
Ditetapkan di :
TEMBUSAN : 1. Analisis Kepegawaian yang bersangkutan 2. Pimpinan unit kerja Analisis Kepegawaian yang bersangkutan 3. Pejabat lain yang dipandang perlu
……………………………..
Pada tanggal
:
…………………………….. __________________________________ NIP
Contoh D.3
PENETAPAN ANGKA KREDIT Nomor :
/
/
/
Masa Penilaian : 1 Januari 2002 s/d 31 Oktober 2005
Instansi : Badan Kepegawaian Negara I
II
III
KETERANGAN PERORANGAN 1 Nama 2 NIP 3 Nomor Seri KARPEG 4 Pangkat / Golongan Ruang / TMT 5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 Jenis Kelamin 7 Pendidikan Tertinggi 8 Jabatan Fungsional / TMT 9 Masa Kerja Golongan
Lama Baru
Drs. Tatang 260004501 E.222021 Penata, III/c 1 April 2002 Sukabumi, 6 September 1959 Pria Sarjana Analisis Kep. Penyelia / 1 Maret 2002 22 th 2 bl
10 Unit Kerja Biro Kepegawaian BKN PENETAPAN ANGKA KREDIT 1 UNSUR UTAMA LAMA BARU JUMLAH A 1) Pendidikan Formal 500 40 90 2) Pendidikan & Pelatihan dan mendapat 2 2 Surat Tanda Tamat Pendidikan & Pelatihan (STTPP) B Perencanaan Kepegawaian 65.02 65.02 C Pembinaan Kepegawaian 63.03 63.03 D Ketatausahaan Kepegawaian 25.12 25.12 E Pengembangan Profesi Jumlah Unsur Utama 205.17 40 245.17 2 UNSUR PENUNJANG Penunjang tugas AnaKepegawaian Jumlah Unsur Penunjang 5 5 Jumlah Unsur Utama dan Unsur Penunjang 210.17 40 250.17 DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK DINAIKKAN DALAM JABATAN ANALISIS KEPEGAWAIAN MUDA / PANGKAT PENATA GOLONGAN RUANG III/c TMT……………………….
ASLI disampaikan dengan hormat kepada : Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan
Ditetapkan di :
TEMBUSAN : 1. Analisis Kepegawaian yang bersangkutan 2. Pimpinan unit kerja Analisis Kepegawaian yang bersangkutan 3. Pejabat lain yang dipandang perlu
……………………………..
Pada tanggal
:
…………………………….. __________________________________ NIP
Contoh D.4
PENETAPAN ANGKA KREDIT Nomor :
/
/
/
Masa Penilaian : 1 Juli 2005 s/d 31 Oktober 2005
Instansi : Badan Kepegawaian Negara I
II
III
KETERANGAN PERORANGAN 1 Nama 2 NIP 3 Nomor Seri KARPEG 4 Pangkat / Golongan Ruang / TMT 5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 Jenis Kelamin 7 Pendidikan Tertinggi 8 Jabatan Fungsional / TMT 9 Masa Kerja Golongan
Lama Baru
Drs. Roby 260004600 E 222023 Penata, III/c 1 April 2002 Jakarta, 6 September 1959 Pria Sarjana Analisis Kep. Penyelia / 1 Maret 2002 22 th 2 nl
10 Unit Kerja Biro Kepegawaian BKN PENETAPAN ANGKA KREDIT 1 UNSUR UTAMA LAMA BARU JUMLAH A 1) Pendidikan Formal 60 40 100 2) Pendidikan & Pelatihan dan mendapat 2 2 Surat Tanda Tamat Pendidikan & Pelatihan (STTPP) B Perencanaan Kepegawaian 105.02 105.02 C Pembinaan Kepegawaian 75.03 75.03 D Ketatausahaan Kepegawaian E Pengembangan Profesi Jumlah Unsur Utama 240.05 40 282.05 2 UNSUR PENUNJANG Penunjang tugas AnaKepegawaian 5 5 Jumlah Unsur Penunjang 5 5 Jumlah Unsur Utama dan Unsur Penunjang 245.05 40 287.05 DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK DINAIKKAN DALAM JABATAN KEPEGAWAIAN MUDA / PANGKAT PENATA GOLONGAN RUANG III/c TMT……………………….
ASLI disampaikan dengan hormat kepada : Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan
Ditetapkan di :
TEMBUSAN : 1. Analisis Kepegawaian yang bersangkutan 2. Pimpinan unit kerja Analisis Kepegawaian yang bersangkutan 3. Pejabat lain yang dipandang perlu
……………………………..
Pada tanggal
:
…………………………….. __________________________________ NIP
KEMENTRIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA Nomor Sifat Lampiran Peihal
: : : :
B/1750/D.II.PAN/09/2005 Biasa Pelaksanaan Peraturan Men.PAN Nomor PER/60/M.PAN/6/2005
Jakarta, 21 September 2005
Kepada Yth. Kepala Instansi Pembina Teknis Jabatan Fungsional di Jakarta Berkenaan dengan telah diterbitkannya Peraturan Menteri PAN Nomor PER/60/M.PAN/6/2005 tanggal 1 Juni 2005 tentang Perubahan Atas Ketentuan Lampiran I dan II Keputusan M.PAN tentang Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya, agar dalam pelaksanannya tidak menimbulkan berbagai interprstasi yang berbeda, dengan ini kami sampaikan penjelasan sebagai berikut : 1. Perubahan angka kredit khusus untuk sub unsur Pendidikan Sekolah dengan memperoleh ijasah/gelar sebagaimana ditetapkan dalam peraturan tersebut di atas hanya berlaku untuk ijazah yang pada saat peraturan tersebut ditetapkan belum dinilai. 2. Perolehan ijasah yang lebihj tinggi S2 dan atau S3 yang relevan dengan kompetensi /bidang tugas fungsionalnya diperhitungkan penuh, karena merupakan unsur utama jabatnan fungsional. Perolehan angka kredit merupkan pengurangan berdasarkan angka kredit untuk unsur pendidikan tersebut pada ketentuan yang baru. Misalnya pejabat fungsional memperoleh S2 yang relevan dengan bidang tugas fungsionalnya maka perolehan angka kredit untuk sub unsur pendidikan tersebut adalah 50 (150100). 3. Sedangkan perolehan gelar kesarjanaan/ijasah dengan bidang tugas fungsionalnya) karena fungsional, angka kreditnya untuk Doktor (S3) untuk Sarjana (S1) = 5. 4. Petunjuk pelaksanaan sebagaimana Peraturan Kepala BKN.
lainnya yang diakriditasi (tidak relevan merupakan unsure penunjang tugas = 15 ; Pasca Sarjana (S2) =10 ; dan Men PAN ini idatur dengan Peraturan
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan Terima kasih . Deputi Men.PAN Bidang SDM Aparatur Ttd Ridwan Kamarsyah Tembusan Yth : Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor Lampiran Peihal
: 348/KT.504/B2/04 : 2(dua) set : Penilaian dan Penetapan Angka Kredit
Jakarta, 17 maret 2004
Jabatan Fungsioanl Penyuluh KB Kepada Yth. Para Bupati/Walikota di Seluruh Indonesia Dengan hormat, Seiringan denagn penyerahan sebagai kewenangan pelaksanaan program KB Nasional kepada Pemerintah Kab/Kota sesuai dengan Keputusan Presiden No. 103 Tahun 2001, dan mengingat pentingnya peran petugas Penyuluh KB di lapangan baik untuk program KB Nasional maupun pembangunan secara keseluruhan serta sesuai dengan himbauan Menteri Dalam Negeri dalam sanmbutan beliau selaku Ketua Tim Kerja Pusat KEPRES : 157/2000 pada penyerahan P31 instansi vertical BKKBN kepada Pemda Kab/Kota pada saat ini sebagai ujung tombak pelaksanaan Program KB Nasional kiranya dapat dipertahankan kedudukannya dan dimanfaatkan sebaikbaiknya sesuai denga keahlian mereka. Sekaitan dengan hal tersebut diatas, maka untuk kelancaran tugas dan penilaian angka kredit jabatan fungsioanl Penyuluh KB, BKKBN sebagai Pembina menganggap perlu melakukan revisi Keputusan MENKO WASBANGPAN No. 13/Kep/MK, Waspan/IV/1999 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh KB dan Angka Kreditnya serta JUKLAK Jabatan Fungsional Penyuluh KB No. 131/HK.104/III/1999. Sambil menunggu selesainya revisi Keputusan Menko Wasbangpan dan Juklak menegnai Jabatan fungsional Penyuluh KB tersebut diatas, maka untuk kelancaran penilaian angka kredit Jabatan Fungsioan Penyuluh KB, kami menunjuk surat Kepala Badaan Kepegawaian Negara No. C.26-14/V.14-26/99 tanggal 11 Oktober 2000 terlampir) perihal penilaian dan penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsioanl dan surat Kepala Badaan Kepegawaian Negara No. C.26-W.16-31/99 tanggal 22 Nopember 2000 (terlampir) perihal Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit jabatan fungsional, untuk dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan penilaian angka kredit pejabat fungsional penyuluh KB. Dengan acuan di atas untuk kelancaarn tugas dan penilain angka kredit jaabatn fungsional Penyuluh KB, dapat kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut : 1. Tatap memfungsikan Tim Penilai Jabaatn Fungsioanl yangs elama ini sudah ada sesuai denagn SK BKKBN Propinsi (apabila anggota tim telah beralih tugas dan fungsinya, agar tetap berkoordiansi untuk tetap menjalankan tugastugasnya). 2. ntuk Pemerintah Daerah Kab/Kota yanga sudah ada perangkat daerah, hasil penilaian ANgaka kredit sebagaimana dimaksud, ditetapkan oleh pimpinan instansi daerah (Kepaal Dinas/Badan/kantor) yang menangani bidang KB dan KS dimana fungsi dan tugasnya terkait langsung dengan jabatan fungsional Penyuluh KB.
3. Untuk Pemerintah Daerah Kab/Kota yang belum ada perangkat daerah yang menangani bidang KB dan KS dan yang menjalani fungsi dan tugasnya terkait langsung dengan jabatan fungsional Penyuluh KB, maka sambil menunggu keetntuan lebih lanjut pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dapat ditetapkan oleh Asisten Sekretaris Wilayah Daerah Kab/Kota yang membidangi kepegawaian.
4. Untuk Daerah Pengembanagn Pemda Kab/Kota tetap memfungsikan Tim Peniali Jabaatn Fungsional yang selama ini sudah ada (Kab/Kota induk) sesuai dnegan SK Kepala BKKBN Propinsi, sedangkan hasil penilaian angka kredit sebagai mana dimaksud ditetapkan oleh Pimpinana perangkat instansi Daerah (Kepala Dinas/Badan/Kantor) yang menanganibidang KB dan KS dimana fungsi dan tugasnya terkait langsung dengan jabatan fungsional Penyuluh KB. Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjsamanya kami ucapkan terima kasih.
Kepala BKKBN
ttd dr. Sumarjati Arjoso, SKM Tembusan Yth. 1. Para Pejabat EselonI BKKBN 2. Deputi Menpan Bidang ADM Aparatur 3. Deputi Pengadaan dan Mutasi Kepegawaian BKN 4. Sekwilda Propinsi seluruh Indonesia 5. Kepala BKKB Propinsi Seluruh Indonseia 6. Kepala Biro Kepegawaian Pemda Tk. I Propinsi Seluruh Indonesia 7. Kepala Kantor Regional BKN setempat 8. Kepala Badan Kepegawaian Daerah 9. Sekda Kab/Kota Seluruh Indonesia 10. Kepala Dinas/Badan/Kantor/Perangakat Daerah Pengelola KB dan KS
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta,
1
Agustus
2005 Nomor Sifat
: 411.4/1940/SJ :
Kepada Yth. 1. Gubernur, Bupati dan Walikota
Lampiran : Kabupaten Perihal : Intensifikasi Pengelolaan Program KB
2.
Pimpinan
DPRD
Propinsi,
dan Kota di Seluruh Indonesia
Dipermaklumkan dengan hormat, bahwa Presiden Republik Indonesia pada berbagai kesempatan telah memberikan arahan tentang pentingnya Program Keluarga Berencana (KB). Arahan Presiden tersebut didasarkan pada pertimbangan, bahwa meskipun pelaksanaan program KB Nasional telah dilaksanakan lebih dari 3 (tiga) dasawarsa dan telah berhasil menurunkan tingkat fertilitas, yaitu dari rata-rata 5,6 anak per wanita usia subur pada tahun 1970 menjadi 2,6 anak per wanita usia subur pada tahun 2003, namun karena jumlah penduduk Indonesia saat ini sekitar 215 juta jiwa, maka jumlah kelahiran bayi setiap tahun masih sekitar 4,2 juta jiwa. Angka pertumbuhan penduduk yang tinggi, tanpa diimbangi dengan peningkatan pelayanan kesehatan dasar, pendidikan dasar dan pendapatan ekonomi keluarga yang memadai, akan menimbulkan berbagai permasalahan. Oleh karena itu, jumlah penduduk yang besar hanya akan membawa manfaat apabila memiliki kualitas yang tinggi. Sebaliknya jika kualitas penduduk rendah, maka penduduk yang banyak hanya akan menjadi beban pembangunan. Sehubungan dengan hal tersebut, diharapkan perhatian Saudara terhadap hal-hal sebagai berikut : 1. Memberikan dukungan terhasdapProgram Keluarga Berencana sebagai program prioritas dalam pembangunan di daerah. 2. Mempertimbangkan secara proporsional sesuai kebutuhan masing-masing daerah terhadap adanya satuan perangkat daerah pengelola program KB serta memfungsikan secara maksimal pegawai eks. BKKBN Kabupaten/Kota termasuk PPLKB/PLKB sesuai dengan kompetensi dan pengalaman kerja mereka masing-masing. 3. Memberikan perhatian utama (prioritas) pada keluarga miskin dan rentan yang memiliki angka kelahiran yang tinggi. 4. Memberikan dukungan anggaran Program Keluarga Berencana yang memadai pada APBD.
5. Mengkoordinasi pelaksanaannya di Kabupaten dan Kota di provinsi masing-masing. Demikian dosampaikan pelaksanaannya.
untuk
maklum,
dan
mendapat
perhatian
MENTERI DALAM NEGERI
Ttd H. MOH. MA’RUF
serta
Tembusan Yth : 1. Bapak Presiden RI (sebagai laporan) 2. Bapak Wakil Presiden RI 3. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat RI 4. Menteri Kesehatan RI 5. Kepada BKKBN.
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA : B/1719/M.PAN/09/2005 Jakarta, 16 September
Nomor 2005 Lampiran : Perihal : Pengisian Formasi Tenaga Fungsional Penyuluhan Keluarga Berencana (PKB). Kepada Yth. Para Gubernur Para Bupati/Walikota di Seluruh Indonesia
Sesuai dengan arahan Presiden RI di berbagai kesempatan dalam acara yang bersifat nasional terutama dalam bidang Keluarga Berencana, arahan Presiden tersebut di dasarkan atas pertimbangan, mengingat jumlah penduduk Indonesia sekitar 215 juta (nomor 4 terbesar di dunia) kendati angka kelahiran di Indonesia saat ini terus menurun sebagai dmpak keberhasilan program KB dalam menurunkan tingkat fertilitas (TFR), yaitu dari rata-rata 5,6 anak per wanita usia subur pada tahun 1970 dapat diturunkan menjadi 2,3 anak per wanita usia subur pada tahun 2003. namun setiap tahun masih terjadi sekitar 4,2 juta kelahiran, sehingga menurunnya angka kelahiran belum diikuti dengan menurunnya angka pertambahan penduduk, dengan demikian program KB tetap diperlukan dalam upaya mengendalikan angka kelahiran. Untuk itu Presiden RI menyampaikan bahwa program KB agar terus digalakkan oleh pemerintah untuk itu saya minta kepada jajaran BKKBN dan Pemerintah Daerah untuk terus meningkatkan program ini sampai ke desa-desa. Program KB tidak saja berkaitan dengan pembangunan keluarga sejahtera, tetapi terkait secara langsung dengan peningkatan pendapatan bruto nasional sebagai salah satu tolok ukur meningkatnya kemakmuran suatu bangsa. Sehubungan hal tersebut diatas dan sebagaimana kita ketahui keberhasilan program KB tidak terlepas dari peran tenaga Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya yang selama ini merupakan ujung tombak program KB pada tingkat lini lapangan mengingat tenaga PKB saat ini semakin berkurang akibat pension dan mtasi. Idealnya setiap PKB ini membina 1 desa/kelurahan namun dapat disesuaikan dengan kebutuhan, maka untuk pemenuhan tersebut diharapkan saudara dapat memprioritaskan tenaga PKB dalam pengusulan formasi 2005 yang diambilkan dari pagu tenaga teknis lainnya yang telah saudara terima. Demikian disampaikan untuk maklum, dan perhatian kita bersama. Menteri
Pendayagunaan
Aparatur
Negara Deputi Aparatur Tembusan Yth 1. Men. PAN, sebagai laporan ; 2. Menko Kesra ; 3. Menteri Dalam Negeri ; Kepala BKKBN
Men.
PAN
Bidang
Ttd Ridwan Kamarsyah
SDM
BADAN KERJASAMA KABUPATEN SELURUH INDONESIA d/h PANGGILAN
JENIS
DARI KEPADA YTH PERIHAL LAMPIRAN TEMBUSAN YTH
KLASIFIKASI NOMOR
: : : : :
NOMOR
FORMULIR BERITA
Reguler : ………………………..
DERAJAT
KETUA UMUM BKKSI PARA BUPATI SELURUH INDONESIA SELAKU ANGGOTA BKKSI HIMBAUAN TTG INTEENSIFIKASI PENGELOLAAN PROGRAM KB 1 . MENTERI DALAM NEGERI R.I SEBAGAI KETUA DEWAN KEHORMATAN BKKSI 2. MENTERI PENDAYAGIJNAAN APARATUR NEGARA R.I 3. MENTERI KESEHATAN R.I 4. KEPALA BKKBN 5. GUBERNUR SELURUH INDONESIA SEBAGAI ANGGOTA DEWAN KEHORMATAN BKKSI 6. DEWAN PENGURUS BKKSI
: : 015/ORK/DP-BKKSI/1-2006
TGL : 25 JANUARI 2006
BERSAMA INI DGN HORMAT KAMI SAMPAIKAN BHW SESUAI DENGAN ARAHANI PRESIDEN R.1 TTG PENTINGNYA PROGRAM KELUARGA BERENCANA GARING KB PD BERBAGAI KESEMPATAN KMA MENGGINGAT JUMLAH PENDUDUK INDONESIA SEKITAR 215 JUTA (NOMOR 4 TERBESAR DI DUNIA) MESKIPUN ANGKA KELAHIRAN DI INDONESIA SAAT INI TERUS MENURUN SBG DAMPAK KEBERHASILAN PROGRAM KB DLM MENURUNKAN TINGKAT FERTILITAS GARING CFR KMA YAITU DR RATA2 5,6 ANAK PERWANITA SUBUR PD TAHUN 1970 DPT DITURUNKAN MENJADI 2,6 ANAK PER WANITA USIA SUBUR PD TAHUN 2003 TTK NAMUN SETIAP TAHUN MASIH TERDAPAT SEKITAR 4,2 JUTA KELAHIRAN KMA SEHINGGA MENURUNNYA ANGKA KELAHIRAN BLM DIIKUTI DGN MENURUNNYA ANGK ' PERTAMBAHAN PENDUDUK KMA DGN DEMIKIAN PROGRAM KB TETAP DIPERLUKAN D[A l U PAYA MENGENDALIKAN ANGKA KELAHIRAN TTK SHBG DGN HALS TERSEBUT PEMERINTAH KABUPATEN SELAKU ANGG INDONESIAGARING BKKSI HALS SBB TTK A BERSAMA INI KAMI SAMPAIKAN KEPADA OTA BADAN KERJASAMA KABUPATEN SELURUH INDONESIA GARING BKKSI HALS SBB TTK DUA. AAA
TTK
DAPAT MEMBERIKAN KOMITMEN DAN DUKUNGAN THD INTENSIFIKASI PENGELOLAAN PROGRAM KB DGN MEMANFAATKAN PROGRAM KB SBG SALAH SATU PROGRAM PRIORITAS SEBAGAIMANA SURAT MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 411.4/1940/SJ KMA TGL 1 AGUSTUS 2005 PERIHAL INTENSIFIKASI PENGELOLAAN PROGRAM KB TTK
BBB
TTK
MEMBERIKAN PENINGKATAN JUMLAH DAN KUALIFIKASI PENYULUH KB GARING PKB DI LINI LAPANGAN KMA SESUAI DGN SURAT MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA KMA NOMOR B/1719/M.PAN/09/2005 KMA TGL 16 SEPTEMBER 2005 PERIHAL PENGISIAN FORMASI TENAGA FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA GARING PKB TTK
CCC
TTK
DAPAT MENINGKATKAN KOMITMEN TOKOH AGAMA KMA TOKOH MASYARAKAT KMA ORGANISASI PROFESI SERTA LSM TERHADAP PROGRAM KB DAN KEPENDUDUKAN DI DAERAH MASING2 TTK
DDD
TTK
DAPAT MEMBERIKAN OPERASIONAL DLM PE DESA2TTK KOMITMEN DAN DUKUNGAN POLITIS DAN OPERASIONAL DALAM PELAKSANAAN OPERASIONAL PROGRAM KB DI DESA 2 TTK
DUM DAN ATAS PERHATIAN DAN KERJASA MAAN DIUCAPKAN TERIMA KASIH TTK HBS No. Kode PENGIRIM NAMA JABATAN TANDA TANGAN
: BKKSI : DRS. H. AZIKIN SOLTHAN, MSI : KETUA UMUM BKKSI :
Waktu Terima Kirim
Lalu Lintas
Paraf Operator
PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR : 28/HK-010/B5/2007 TENTANG VISI, MISI DAN GRAND STRATEGI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL Menimbang :
a. bahwa program keluarga berencana nasional merupakan upaya pokok dalam mengendalikan jumlah penduduk dan meningkatkan kesejahteraan keluarga sebagai bagian integral pembangunan nasional, perlu terus dilanjutkan dan ditingkatkan pelaksanaannya ; b. bahwa berdasarkan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, keluarga berencana nasional adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas dan dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelola program keluarga berencana nasional, serta untuk mewujudkan keluarga kecil berkualitas sebagai pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, dipandang perlu menetapkan visi, misi dan Grand Strategi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional dengan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.
Mengingat
:
1. Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1992, tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 35, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3475) ; 2. Undang-undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) ; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1994 tentang Pengelolaan Pembangunan Keluarga Sejahtera (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 30, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3553) ;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1994 tentang Pengelolaan Perkembangan Kependudukan (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3559) ; 5. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Tahun 2004-2009 ; 6. Keputusan Presiden RI Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja LPND sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005 ; 7. Keputusan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan / Kepala BKKBN Nomor 10/HK.010/B5/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja BKKBN ; 8. Keputusan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan / Kepala BKKBN Nomor 70/HK.010/B5/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja BKKBN Propinsi dan Kabupaten/Kota ; 9. Keputusan Kepala BKKBN Nomor 401/HK-010/D5/2005/ tentang Rencana Strategi (RENSTRA) Program Keluarga Berencana Tahun 2005-2009 ; 10. Keputusan Kepala BKKBN Nomor 182/HK-010/D5/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja BKKBN Propinsi Kepulauan Riau dan Propinsi Sulawesi Barat ; 11. Keputusan Kepala BKKBN Nomor 159/HK.010/B5/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja BKKBN Propinsi Irian Jaya Barat ;
MEMUTUSKAN Menetapkan :
PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL TENTANG VISI, MISI DAN GRAND STRATEGI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL Pasa 1
(1)
Visi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional sebagai pengemban mandat penyusun kebijaksaan dan pelaksanaan Program KB adalah : SELURUH KELUARGA IKUT KB.
(2)
Visi tersebut merupakan kondisi ideal yamh ingin dan harus diupayakan dicapai melalui pengelolaan Program KB Nasional.
Pasal 2 (1)
Misi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional adalah : MEWUJUDKAN KELUARGA KECIL BAHAGIA SEJAHTERA.
(2)
Misi tersebut merupakan semangat luhur yang menjadi dasar dan menjiwai setia upaya dalam mewujudkan Visi melalui pengelolaan Program KB Nasional. Pasal 3
Dalam mengelola Program KB Nasional, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasioanal menetapkan : PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM KB, sebagai filosofi yang merupakan cara pandang dan kunci keberhasilan dalam mewujudkan visi dan misi. Pasal 4 Dalam mengelola Program KB untuk mewujudkan Visi dan Misi, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, menggunakan nilai-nilai yang mewarnai gerak pembangunan Program KB Nasional : (1) CERDAS
:
“Bertindak dengan cepat, tepat, efektif dan efisien”.
(2) ULET
:
“Mampu bertahan dan pulih dengan cepat dalam kondisi sulit”.
(3) KEMITRAAN :
“Membangun jejaring dan bekerja sama dengan prinsip saling menguntungkan”. Pasal 5
Untuk mewujudkan Visi dan Misi tersebut diupayakan melalui Grand Strategi : (1)
Menggerakkan dan Memberdayakan Seluruh Masyarakat dalam Program KB, dengan sasaran : a. Setiap desa/kelurahan memiliki tokoh agama/tokoh masyarakat yang melakukan advokasi dan komunikasi informasi edukasi (KIE) KB ; b. Setia desa/kelurahan memiliki Pembantu Pembina KB Desa (PPKBD) yang berperan aktif sebagai fasilitator KB desa ; c. Seluruh desa/kelurahan, terutama di daerah tertinggal, terpencil dan perbatasan, mendapatkan pelayanan KB bermutu ; d. Setiap Kecamatan memiliki Pusat Informasi & Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK KRR) yang aktif ; e. Seluruh tempat pelayanan KB memberikan promosi dan konseling kesehatan reproduksi.
(2)
Menata Kembali Pengelolaan Program Keluarga Berencana, dengan sasaran : a. Seluruh unit kerja menerapkan pengelolaan program KB yang terintegrasi dengan outcome yang jelas ; b. BKKBN menerapkan system informasi yang up-to-date ; c. Setiap BKKBN propinsi mencapai sasaran program KB di wilayahnya ; d. Pengelola Program KB di setiap propinsi mendapat fasilitas, advokasi, dan supervise dari BKKBN Pusat ; e. Setiap tingkatan wilayah memiliki jejaring kerja yang aktif dengan mitra kerja; f. Setiap kabupaten/kota memiliki dinas KB yang dikukuhkan Peraturan Daerah.
(3)
Memperkuat Sumber Daya Manusia Operasional Program KB, dengan sasaran: a. Setiap desa/kelurahan dilayani oleh tenaga PLKB/PKB yang terlatih ; b. Setiap kecamatan memiliki tenaga pengelola KB ; c. Seluruh petugas KB memenuhi standar kompetensi dengan jumlah yang memadai.
(4)
Meningkatkan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga melalaui Pelayanan KB, dengan sasaran : a. Seluruh keluarga yang memiliki balita menjadi anggota aktif Bina Keluarga Balita (BKB) ; b. Setiap keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I anggota UPPKS memiliki usaha ekonomi produktif ; c. Setiap kecamatan memiliki kelompok percontohan Bina Keluarga Remaja (BKR) ; d. Setiap kabupaten/kota memiliki kelompok percontohan Bina Lingkungan Keluarga.
(5)
Meningkatkan Pembiayaan Program KB, dengan sasaran : a. Program KB memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan daerah ; b. Terciptanya sistem jaminan pembiayaan program KB terutama bagi rakyat miskin ; c. Di setiap kecamatan tersedia alat kontrasepsi swasta dengan harga terjangkau ; Pasal 6
Visi, Misi dan Grand Strategi dalam Peraturan ini merupakan arah, acuan dan rujukan bagi petugas Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional dan para pengelola program Keluarga Berencana Nasional dalam menetapkan kebijakan dan pelaksanaan program Keluarga Berencana Nasional ;
Pasal 7 Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan dalam peraturan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : 30 Januari 2007 ----------------------------------------------------KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL
Ttd
dr. SUGIRI SYARIEF, MPA.
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2007 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana, perlu diberikan tunjangan jabatan fungsional yang sesuai dengan beban kerja dan tanggung jawab pekerjaannya; b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a dan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas kerja Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan, dipandang perlu mengatur Tunjangan Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana dengan Peraturan Presiden; Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3098) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2007 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 25); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547); 5. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;
MEMUTUSKAN : Menetapkan :
PERATURAN PRESIDEN TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA. Pasal 1 Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan Tunjangan Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana, yang selanjutnya disebut dengan Tunjangan Penyuluh Keluarga Berencana adalah tunjangan jabatan fungsional yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 2 Kepada Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana, diberikan tunjangan Penyuluh Keluarga Berencana setiap bulan. Pasal 3 Besarnya tunjangan Penyuluh Keluarga Berencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Presiden ini. Pasal 4 (1) Tunjangan Penyuluh Keluarga Berencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, diberikan terhitung mulai tanggal 1 Januari 2007. (2) Sejak mulai tanggal pemberian tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bagi Pegawai Negeri Sipil yang telah menerima tunjangan Penyuluh Keluarga Berencana berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2006 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana, kepadanya hanya diberikan selisih kekurangan besarnya tunjangan Penyuluh Keluarga Berencana. Pasal 5 Pemberian tunjangan Penyuluh Keluarga Berencana dihentikan apabila Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, diangkat dalam jabatan struktural atau jabatan fungsional lain atau karena hal lain yang mengakibatkan pemberian tunjangan dihentikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 6 Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan bagi pelaksanaan Peraturan Presiden ini, diatur oleh Menteri Keuangan dan/atau Kepala Badan Kepegawaian Negara, baik secara bersama-sama maupun secara sendiri-sendiri menurut bidang tugasnya masing-masing.
Pasal 7 Dengan berlakunya Peraturan Presiden ini, maka Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2006 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 8 Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 28 Juni 2007 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 64 Tahun 2007 TANGGAL : 28 Juni 2007 TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KELUARGA BERENCANA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Salinan sesuai dengan aslinya Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Hukum, ttd Lambock V. Nahattands