BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jakarta merupakan kota metropolitan yang sampai saat ini dijadikan tujuan utama masyarakat sebagai tempat untuk mengejar masa depan. Para pendatang dari daerah luar Jakarta berbondong-bondong untuk tinggal, belajar, dan bekerja di ibukota. Hal ini menyebabkan terjadinya pertumbuhan penduduk yang sangat pesat. Karena kurangnya lahan yang tersedia di Jakarta, para pengembang membangun banyaknya perumahan secara horizontal di daerah pinggiran kota Jakarta antara lain di daerah Bekasi, Cikarang, Tangerang, dan Depok. Namun saat ini, berdasarkan survey pada buku “Indonesia Apartment” mengatakan bahwa 88,6% penduduk yang mempunyai tempat tinggal di daerah tersebut ingin kembali tinggal di pusat kota disebabkan oleh banyaknya permasalahan yang mulai bermunculan. Jarak tempuh yang cukup jauh antara rumah tinggal dan tempat kerja, kemacetan yang harus dihadapi setiap harinya dan mahalnya bahan bakar menjadi permasalahan utama yang menjadikan bahan untuk pertimbangan mereka tinggal di daerah pinggiran Jakarta. Untuk mengatasi permasalahn tersebut, salah satu alternative yang dapat diambil adalah kembali tinggal di dalam kota dimana aksesbilitas yang dekat dengan tempat mereka melakukan aktifitas setiap harinya. Melihat semakin padatnya lahan untuk pemukiman di Ibukota dan tingginya harga tanah yang menuntut pemanfaatan tanah secara optimal, maka salah satu solusi terbaik adalah dengan membuat rumah tinggal secara vertikal. Pembangunan apartemen dan kehadirannya dapat mengubah wajah kawasan tetapi juga mengubah cara dan pandangan hidup masyarakat yang terbiasa hidup di perumahan. 1
Dengan berbagai fasilitas yang ada dalam konsep tinggal di apartemen, hal ini dapat menciptakan suatu kawasan yang mandiri, nyaman, dan mempunyai privasi tinggi dimana sangat ideal untuk para masyarakat yang tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta. Salah satu kawasan yang cukup ideal untuk dijadikan tempat hunian adalah kawasan Kebon Jeruk. Selain bebas banjir khususnya pada daerah Jl. Kebon Jeruk Raya, kawasan ini juga terletak dekat dengan pusat bisnis dan perdagangan di daerah Jakarta Barat dan dekat dengan universitas swasta yang cukup bergengsi di Jakarta. Para pebisnis dan para eksekutif yang bekerja di daerah Jakarta Barat banyak memilih berdomisili di kawasan ini ditandai dengan banyaknya perumahan berkelas menengah ke atas diantaranya perumahan CasaGoya, komplek DPR, perumahan Kebon Jeruk, dan GreenVille. Sedangkan untuk hunian berupa apartemen masih kurang di daerah ini. Hanya terdapat tiga apartemen di kecamatan Kebon Jeruk yang mempunyai luas + 1.761 Ha dan jumlah penduduknya 200.935 jiwa. Satu apartemen di daerah kelurahan Pos Pengumben, dua apartemen di daerah kelurahan Kedoya dan belum adanya apartemen di daerah kelurahan Kebon Jeruk. Berdasarkan hasil survey lapangan, tingginya occupancy rate ( > 75% ) pada tiga apartemen berkelas menengah ke atas di wilayah Kebon Jeruk. Hal ini menunjukan masih tingginya permintaan pasar akan hunian apartemen di daerah ini. Menyikapi hal tersebut maka disadari perlunya suatu hunian eksklusif vertikal yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung dimana diharapkan dapat menciptakan hunian yang ideal dan memberikan kepuasan bagi para penghuni. Dekatnya jarak hunian dengan tempat kerja, sekolah/universitas, dan pusat perniagaan di kawasan Jakarta Barat diharapkan dapat memberikan efisiensi ruang, waktu, dan gerak yang tentunya secara langsung berdampak akan penghematan sumber daya alam, energi, dan produktifitas manusia. 2
I.2 Maksud dan Tujuan Maksud dari perancangan pembangunan apartemen ini adalah untuk menyediakan tempat hunian vertikal di dalam kota yang berupa apartemen yang ditujukan kepada golongan menengah ke atas yang mempunyai pekerjaan/usaha dan aktivitas sehari-hari di dalam kota khususnya daerah Jakarta Barat. Adapun tujuan dari perancangan apartemen ini adalah untuk: ¾ Menciptakan sebuah hunianyaitu bangunan apartemen sebagai pemenuhan kebutuhan tempat tinggal masyarakat perkotaan golongan menengah ke atas di kawasan Kebon Jeruk. ¾ Menciptakan sebuah hunian vertikal yang sesuai dengan daya beli masyarakat dan dapat
memberikan
fasilitas
yang
lengkap
sebanding
dengan
kebutuhan
penghuninya. ¾ Menciptakan bangunan apartemen yang hemat energi yang dapat meminimalkan biaya operasional bangunan dan ramah lingkungan. ¾ Menciptakan kawasan retail yang dapat member nilai tambah ekonomis bagi owner, penghuni, dan masyarakat sekitar. ¾ Memenuhi kebutuhan fasilitas olahraga dan fasilitas penunjang untuk masyarakat perkotaan. I.3 Lingkup Pembahasan Ruang lingkup pembahasan karya tulis ini meliputi penerapan arsitektur hijau pada bangunan apartemen sebagai tempat hunian, penerapan penghematan energi dalam pencahayaan dan pengudaraan dalam sistem bangunan, kebutuhan ruang, struktur, sirkulasi , utilitas, dan pencapaian bangunan apartemen. 3
I.4 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam penyusunan karya tulis ini diuraikan dalam beberapa tahp, yakni sebagai berikut: ¾ Bab I Pendahuluan Berisi tentang uraian latar belakang proyek, maksud dan tujuan yang ingin dicapai, ruang lingkup pembahasan karya tulis, sistematika pembahasan, serta karangka berpikir sebagai landasan bagi perencanaan dan perancangan proyek. ¾ Bab II Tinjauan dan Landasan Teori Berisi tentang tinjauan umum dan tinjauan khusus. Tinjauan umum yang membahas data-data seputar proyek yang dirancang. Tinjauan khusus membahas tentang topik yang digumakan dalam desain proyek, kelengkapan data dan relevansi pustaka pendukung yang terdiri dari landasan teori yang mendukung dan studi banding yang bersifat tinjauan langsung maupun literatur. ¾ Bab III Permasalahan Berisi tentang uraian masalah yang mungkin timbul dalam proses perencanaan proyek, antara lain meliputi permasalahan tentang aspek manusia, aspek fisik bangunan dan aspek lingkungan. ¾ Bab IV Analisis Berisi tentang analisis yang dilakukan dengan bantuan data-data yang telah terkumpul untuk mendapatkan pemecahan terhadap permasalahan yang telah
4
dikumpulkan. Analisa terhadap aspek manusia, analisa terhadap aspek bangunan, serta analisa terhadap aspek lingkungan disesuaikan dengan topik dan tema. ¾ Bab V Konsep perencanaan dan perancangan Berisi tentang kesimpulan yang merupakan hasil dari pemilihan terhadap beberapa pendekatan permasalahan yang diperoleh pada bagian analisa, sebagai pedoman dalam membantu proses perancangan bangunan. I.5 Kerangka Berpikir Latar Belakang -Padatnya penduduk Jakarta namun harga tanah yang mahal dan semakin terbatas lahan kosong -Kebutuhan akan hunian vertikal yang terus meningkat
Tinjauan Umum Perancangan dengan pendekatan arsitektur hijau-hemat energi
Tinjauan Khusus -Studi Literatur
Skematik Desain
Maksud dan Tujuan Menciptakan apartemen kelas menengah ke atas yang nyaman besrta fasilitasnya
Permasalahan -Aspek Manusia -Aspek Lingkungan -Aspek Bangunan
Analisa Menganalisa masalah yang ada untuk mendapatkan solusi yang diterapkan dalam perancangan
Konsep Perancangan Dasar Perencanaan dan Perancangan yang merupakan kesimpulan dari analisa
Perancangan
5