Bab 1 Pendahuluan
BAB I BAB 1
1.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia yang memiliki garis pantai sangat panjang mencapai lebih dari 95.181 km. Sehingga merupakan negara dengan pantai terpanjang nomor empat di dunia setelah Amerika Serikat, Rusia dan Kanada. Wilayah pantai yang terbilang sangat luas tersebut memiliki peranan sebagai sumber daya potensial yang merupakan salah satu sumber pendapatan terbesar baik untuk daerah maupun negara. Tentunya di daerah tersebut sangat intensif dimanfaatkan untuk kegiatan manusia seperti : pusat pemeritahan, permukiman, industri pelabuhan, pertambakan, dan pariwisata. Hal ini akan berakibat pada peningkatan kebutuhan akan lahan dan prasarana lainya, sehingga akan timbul masalah – masalah baru di kawasan pantai seperti : erosi pantai, sedimentasi yang mengakibatkan majunya garis pantai dan atau pendangkalan muara sungai, penurunan tanah dan intrusi air asin. (JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, 2012).
Dewasa ini, isu tentang global warming menjadi topik hangat karena dampak global warming tersebut yang langsung berhubungan dengan kehidupan manusia khususnya bagi aktivitas yang berlangsung di kawasan pantai. Dampak gelobal warming yang mengakibatkan kenaikan muka air laut secara umum akan mengakibatkan meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir, perubahan arus laut dan meluasnya kerusakan hutan mangrove dan juga ancaman terhadap kegiatan
I-1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1 Pendahuluan
sosial ekonomi masyrakat pesisir yang mengakibatkan kerusakanya infrastruktur. Karena aktivitas alam atau pun manusia di pantai dapat menimbulkan masalah – masalah baru dan mendatang bagi lingkungan pantai pada khususnya. Ada pun masalah – masalah baru seperti beberapa hal berikut (Triatmojo, 1999) : 1. Erosi pantai, yang dapat merusak kawasan pemukiman dan prasarana kota yang berupa mundurnya garis pantai. Erosi pantai utara terjadi secara alami oleh serangan gelombang atau karena adanya kegiatan manusia seperti pelabuhan atau bangunan pantai lainya, perluasan areal tambak ke arah laut tanpa memperhatikan wilayah sempadan pantai dan sebagainya. 2. Tanah timbul sebagai akibat endapan pantai dan menyebabkan majunya garis pantai. Majunya garis pantai, di satu pihak dapat dikatakan menguntungkan karena timbulnya lahan baru, sementara di pihak lain dapat menyebabkan drainase perkotaan di daerah pantai. 3. Pembelokan atau pendangkalan muara sungai yang dapat menyebabkan tersumbatnya aliran sungai sehingga mengakibatkan banjir di daerah hulu. Dari beberapa kemungkinan kerusakan lingkungan pantai dapat kita klasifikasi menjadi dua hal, yakni kerusakan yang ditimbulkan oleh gejala alam (gelombang, arus, erosi, dan sebagainya) serta akibat dari aktivitas manusia.
Kawasan pesisir Pantai di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten mempunyai area yang sangat panjang dengan panjang garis pantai ±51 km (DKP Kab. Tangerang). Penelitian identifikasi daerah pantai kritis di sepanjang pesisir Pantai Utara yang berlokasi di Kabupaten Tangerang dan merupakan salah satu obyek I-2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1 Pendahuluan
pariwisata yang terkenal seperti Pantai Tanjung Kait di Kabupaten Tangerang. Berikut ini dapat dilihat kondisi Pantai di Kabupaten Tangerang Provinsi Banten.
1. Pantai Tanjung pasir 2. Pantai Tanjung Kait
±51 km
Gambar 1.1. Peta Orientasi Kabupaten Tangerang (sumber : google earth)
1.
Pantai Tanjung Pasir
Pantai tanjung pasir terletak di desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga. Di lokasi ini terdapat daerah wisata yang cukup ramai dikunjungi karena cukup dekat dari kota Tangerang, sebagian pantai Tanjung Pasir ini telah dilakukan pengamanan pantai dengan revetment dari batu kosong dan pada struktur yang belum dipasang proteksi pantai mengalami erosi yang cukup serius terutama pada pantai yang menuju ke Desa Dadap, pada bagian belakang pantai terdapat banyak tambak yang mengalami erosi cukup serius apabila dibiarkan kehilangan pantai cukup luas, mengingat daerah ini cukup dekat dengan DKI maka nilai lahan terus meningkat.
I-3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1 Pendahuluan
±22 km
Gambar 1.2 Peta Orientasi Pantai Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang (sumber : google earth)
2.
Pantai Tanjung Kait
Pantai Tanjung Kait terletak di desa Tanjung Kait, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang. Pada pantai ini terdapat tempat berlabuh kapal nelayan yang dilengkapi struktur pemecah gelombang (breakwater) yang menjorok ketengah laut, disebelah kanan bangunan ini yang berbatasan dengan pantai Karang Serang terjadi erosi yang cukup parah.
I-4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1 Pendahuluan
±14km
Gambar 1.3 Peta Orientasi Pantai Tanjung Kait, Kabupaten Tangerang (sumber : google earth)
Provinsi Banten, wilayah pantai yang sangat panjang, aktivitas manusia dan kegiatan manusia maupun kegiatan pembangunan di daerah pantai serta faktor alam seperti gelombang, pasang surut dan arus dapat menimbulkan dampak negatif di daerah pantai dengan terjadinya erosi dan sedimentasi pantai. Erosi pantai dapat menyebabkan mundurnya garis pantai dan rusaknya berbagai fasilitas yang ada di daerah tersebut, seperti kawasan pemukiman dan prasarana umum, jalan tempat ibadah, perkantoran, sekolah, dan sebagainya. Beberapa upaya penanganan yang meliputi perlindungan, pengembangan, pendayagunaan, pengendalian, pengamanan pantai serta pengembangan wilayah pantai dengan cara antara lain membangun pengamanan pantai, pengendalian banjir, pengaturan, perbaikan pantai dan pemeliharaan serta eksploitasi pantai telah dilakukan secara parsial seperti penyelamatan jalan raya dari pengaruh I-5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1 Pendahuluan
gelombang laut, namun kenyataannya konstruksi yang dibuat belum berhasil secara optimal.
Untuk mencapai
tujuan tersebut
diperlukan suatu penanganan
dengan
memperhatikan asas – asas konservasi yang mampu menanggulangi dampak kerusakan dengan tidak menimbulkan dampak negatif di tempat lain akan dapat dirumuskan sistem penanggulangan atau pengendalian kerusakan pada daerah – daerah permukiman.
1.2
Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dan Tujuan dari penulisan Tugas Akhir “Analisis dan Identifikasi Kerusakan Garis Pantai di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten” adalah untuk melakukan penelitian, analisis dan identifikasi permasalahan yang terjadi pada wilayah penelitian yang meliputi sepanjang Pantai Utara yang tercakup dalam wilayah administrasi Kabupaten Tangerang. Adapun maksud dari penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasi daerah pantai di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten yang mengalami kerusakan secara visual maupun data-data yang ada di pantai Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. 2. Mengetahui penyebab kerusakan garis pantai di Kabupeten Tangerang, Provinsi Banten dengan menggunakan software GENESIS (Generalized Model For Simulating Change). I-6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1 Pendahuluan
3. Memberikan alternatif penanganan akibat kerusakan yang terjadi di daerah tersebut sesuai dengan Coastal Engineering Manual atau pedoman pengamanan pantai (yang dikeluarkan oleh PUSLITBANG SDA). Sedangkan tujuan dari Tugas Akhir “Analisis dan Identifikasi Kerusakan Garis Pantai di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten” diperolehnya data secara rinci mengenai masalah pantai yang terjadi di wilayah penelitian, serta membuat matriks analiss dan identifikasi kerusakan garis pantai di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. 1.3
Ruang Lingkup dan Batasan Masalah
Secara garis besar ruang lingkup dari Tugas Akhir “Analisis dan Identifikasi Kerusakan Garis Pantai di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten” yang akan dibahas pada penelitian adalah sebagai berikut : -
Identifikasi daerah pantai di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten yang mengalami kerusakan
1.4
-
Memprediksi perubahan garis pantai yang terjadi
-
Memberikan alternatif penanganan kerusakan garis pantai
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan disusun dengan tujuan agar laporan ini lebih jelas dan mudah dimengerti. Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
I-7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1 Pendahuluan
1. Bab I : Pendahuluan Pada bab ini dijelaskan latar belakang dilakukannya penelitian tentang “Analisis dan Identifikasi Kerusakan Garis Pantai di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten”. Selain itu juga dibahas mengenai perumusan masalah yang akan diselesaikan, tujuan serta manfaat yang akan didapatkan dari tugas akhir ini. Kemudian agar pembahasan masalahnya tidak terlalu luas dan fokus pada permasalahan yang akan dipecahkan, maka ditentukan batasan – batasan masalahnya. Agar tugas akhir dari penelitian ini dapat lebih mudah dipahami, maka dijelaskan pula sistematika dari penyusunan laporan. 2. Bab II: Tinjauan Pustaka Pada bab kedua ini dijelaskan pustaka serta dasar teori yang digunakan sebagai landasan ilmiah dalam memecahakan permasalahan yang ada. 3. Bab III: Data dan Metodologi Penelitian Pada bab ketiga ini berisi uraian tentang konsep pendekatan studi, jenis dan sumber data, serta metode pengumpulan dan metodologi analisis yang akan menjadi petunjuk dalam proses penelitian sampai dengan tahap analisis. 4. Bab IV: Hasil analisis dan Pembahasan Pada bab ke empat ini menjabarkan semua data yang diperoleh serta hasil analisa dari pengolahan data yang telah dilakukan dalam penelitian ini.
I-8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1 Pendahuluan
5. Bab V: Kesimpulan dan Saran Pada bab ke lima berisi hasil kesimpulan dari permasalahan yang dipecahkan serta saran – saran untuk penelitian selanjutnya yang dapat dilakukan.
I-9
http://digilib.mercubuana.ac.id/