BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan bukti empiris mengenai prediksi probabilitas recovery perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun periode 2011-2014 dengan menggunakan variabel-variabel yang diprediksi dapat mempengaruhi recovery perusahaan yaitu pengurangan aset (asset retrenchment), free asset, restrukturisasi hutang dan CEO turnover. Berdasarkan kriteria pemilihan sampel yang telah ditetapkan pada perusahaan manufaktur telah diperoleh sebanyak 38 perusahaan yang dijadikan sebagai sampel penelitian. Berdasarkan analisis data yang telah diuraikan pada bab 4 maka diperoleh beberapa kesimpulan. Pertama, terdapat 39% perusahaan yang termasuk dalam kategori perusahaan yang mengalami recovery dan 61% tidak mengalami recovery atau tetap mengalami financial distress dari 38 sampel perusahaan. Hal ini berarti bahwa perusahaan yang mengalami recovery masih lebih sedikit daripada perusahaan yang tidak terecovery pada perusahaan yang mengalami financial distress. Penentuan status perusahaan yang termasuk kategori terecovery menggunakan kriteria Z-score Altman. Hasil pengujian dengan regresi logistik untuk model analisis tahun 2011-2014 menunjukkan presentasi kebenaran model ketepatan prediksi 63.2%.
75
76
Kedua, hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel asset retrenchment secara statistik tidak berpengaruh terhadap recovery pada perusahaan yang mengalami financial distress dengan nilai koefisien regresi negatif. Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis asset retrenchment ditolak. Selanjutmya, hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel restrukturisasi hutang yang diproksikan dengan WACC secara statistik berpengaruh terhadap recovery pada perusahaan yang mengalami financial distress dengan nilai koefisien regresi positif. Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis restrukturisasi hutang diterima. Ketiga, hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel free asset secara statistik tidak berpengaruh terhadap recovery pada perusahaan yang mengalami financial distress dengan nilai koefisien regresi negatif. Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis free asset ditolak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel CEO turnover secara statistik tidak berpengaruh terhadap recovery pada perusahaan yang mengalami financial distress dengan nilai koefisien regresi negatif. Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis CEO turnover ditolak. 5.2 Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini memiliki keterbatasan yang bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk penelitian berikutnya agar mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik lagi. Pertama, dalam penelitian ini hanya meneliti secara umum tentang faktor-faktor yang mempengaruhi recovery kinerja keuangan perusahaan dan tidak membedakan penyebab perusahaan mengalami financial distress, apakah dari faktor internal atau faktor eksternal seperti menurunnya aktifitas industri,
77
karena
penyebab
financial
distress
ini
mempengaruhi
variabel
tindakan
manajemen yang efisien untuk diterapkan dalam mencapai recovery. Selanjutnya, hasil pengumpulan sampel jumlah perusahaan dari hasil analisis diskriminan Altman menemukan sampel perusahaan terecovery hanya 39% yang jauh lebih kecil dari perusahaan yang tidak terecovery yaitu 61%. Selain itu, penelitian
ini
menggunakan
periode
amatan
2011-2014
dengan
hanya
menggunakan sampel perusahaan sektor manufaktur dengan jumlah sampel sebanyak 38 perusahaan sehingga hasil yang diperoleh berpotensi bias dan kurang baik untuk generalisasi. 5.3 Saran Dari kesimpulan yang diberikan maka terdapat beberapa saran yang dapat dipertimbangkan
pembaca
dalam melakukan
penelitian selanjutnya sehingga
didapatkan
hasil yang lebih baik
dan lebih mencerminkan kondisi yang
sebenarnya.
Dalam penelitian selanjutnya hendaknya dapat memperhitungkan
rata-rata pendapatan operasional industri sebagai variabel kontrol atau moderat sehingga dapat dianisis pengaruh dari financial distress karena kinerja perusahaan yang buruk atau karena faktor pendapatan operasi industri yang menurun, sehingga pengaruh variabel upaya manajemen terhadap probabilitas recovery dapat lebih dijelaskan. Dalam penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan faktor-faktor lain diluar variabel yang terdapat dalam penelitian ini seperti kondisi ekonomi
78
(pertumbuhan ekonomi dan inflasi), dan Good Corporate Governance (GCG) sehingga dapat diperoleh tingkat prediksi recovery yang lebih akurat. Dalam penelitian selanjutnya diharapkan juga dapat memperluas tahun amatan penelitian dan cakupan sampel sehingga hasil yang diperoleh dapat lebih baik untuk generalisasi. Untuk tahun amatan pada variabel CEO Turnover bisa lebih panjang (boleh mundur) supaya dampak pergantian CEO (CEO Turnover) dapat teramati di tahun penelitian. Penelitian berikutnya juga dapat dikembangkan ke arah event study sehingga dapat mengarah ke respon pasar.
79
JADWAL PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PROSES TURNAROUND PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Tahun 2016 NO
Kegiatan
September 1
1
Konsultasi Judul
2
Konsultasi proposal
3
Revisi proposal
4
Acc proposal
5
Revisi Bab 1
6
Acc Bab 1
7
Revisi Bab 2
8
Acc Bab 2
9
Revisi Bab 3
10
Acc Bab 3
11
Revisi Bab 4
12
Revisi Bab 4
13
Revisi Bab 4
14
Skripsi disetujui
2
3
Oktober 4
1
2
3
Tahun 2017
November 4
1
2
3
Desember 4
1
2
3
Januari 4
1
2
3
Februari 4
5
1
2
3
4
80
DAFTAR PUSTAKA
Almilia, S. L, dan M. Silvy. 2005. Analisis Data Klasifikasi Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Go Public dengan Analisis Multinomial Logit. Konferensi Nasional Akuntansi: 1-18. ____________ dan E. Kristijadi. 2003. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur yang Mengalami Financial Distress di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia (JAAI) 7(2). Altman, E. I. 1968. Financial Ratio, Discriminant Analysis and The Prediction of Corporate Bankruptcy. Journal of Finance. 23: 589-609. Anggraini, T. V. 2010. Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Financial Distress (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang. Ayuningtyas. 2011. Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan, Board Composition, dan Agency Cost terhadap Distress Financial. Journal Ilmu Manajemen 1(1). Burton, C. H. 2003. An Empirical Investigation of The Internationalship of Organizational Culture, Managerial Values, and Organizational Citizenship Behavior. Dissertation. The Goerge Washington University. http://proquest.umi.com.login. 22 November 2016 (22.15). Chandrawati, A. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Turnaround Pada Perusahaan yang Mengalami Financial Distress. Tesis. S2 Manajemen Universitas Diponegoro. Semarang. Damodaran, A. 2001. Corporate Finance Theory and Practice. Second Edition. John Willey & Sons Inc. New York. Darmadji, T dan Fakhruddin. 2001. Pasar Modal di Indonesia. Edisi Ketiga. Salemba Empat. Jakarta. Deviacita, A. W. 2012. Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Financial Distress. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang. Dwijayanti, P. F. 2010. Penyebab, Dampak, dan Prediksi dari Financial Distress Serta Solusi Untuk Mengatasi Financial Distress. Jurnal Akuntansi Kontemporer 2(2): 191-206.
81
Emrinaldi. 2007. Analisis Pengaruh Praktek Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) Terhadap Kesulitan Keuangan Perusahaan (Financial Distress): Suatu Kajian Empiris. Jurnal Bisnis dan Akuntansi 9(1). Ghozali, I. 2006. Statistik Diponegoro. Semarang.
Nonparametrik.
Badan
Penerbit
Universitas
__________. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS Lanjutan. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Graisman, N. P. 2016. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Turnaround pada Perusahaan yang Mengalami Financial Distress. Skripsi. S1 Akuntansi Universitas Lampung. Bandar Lampung. Griffin, R. W. 2004. Manajemen. Erlangga. Jakarta. Fachrudin, K. A. 2008. Kesulitan Keuangan Perusahaan dan Personal. Edisi Pertama. USU Press. Medan. Fanny, M., dan S. Saputra. 2005. Opini Audit Going Concern: Kajian Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Reputasi Kantor Akuntan Publik (Studi Pada Emiten Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo. 15-16 September 2005. Francis, J. D., dan A. B. Desai. 2005. Situational and Organizational Determinants of Turnaround. Management Decision. 43(9): 1203-1224. Hendriani, N. G. 2011. Pengaruh Penerapan Corporate Governance untuk Menghindari Financial Distress dengan Variabel Kontrol Ukuran Perusahaan dan Sumber Pendanaan. Skripsi. S1 Manajemen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta. Kasali, R. 2007. Membidik Pasar Indonesia Segmentasi Targetting Positioning. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Lestari, R. D., dan N. N. A. Triani. 2013. Determinan Keberhasilan Turnaround Pada Perusahaan yang Mengalami Financial Distress. Jurnal Ilmu Manajemen 1(4). Lizal, L. 2002. Determinants of Financial Distress: What Drives Bankruptcy in a Transition Economy?. The Czech Republic Case451. Makgeta, M. 2010. Turnaround Determinants of Distressed Firms Funded by The Industrial Development Corporation. Disertasi. University of Pretoria. Pretoria.
82
Marbun, H. A., dan C. Situmeang. 2014. Financial Distress dan Corporate Turnaround. Simposium Nasional Akuntansi 17 Mataram. 24-27 September 2014: 1-26. Pasaribu, R. B. F. 2008. Penggunaan Binary Logit untuk Prediksi Financial Distress Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta (Studi Kasus Emiten Industri Perdagangan. Ventura 11(2): 153-172. Ramadhany, A. 2004. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur yang Mengalami Financial Distress di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Maksi 20(3): 304-320. Respatia, W., dan Fidiana. 2010. Kebijakan Restrukturisasi Utang Melalui Debt to Equity Swap. Jurnal Ekuitas 14(1): 82-96. Smith, M., dan C. Graves. 2005. Corporate Turnaround and Financial Distress. Managerial Auditing Journal. 20(3): 304-320. Sumbodo, J. 2010. Perbandingan Model Diskriminan Dan Model Logit Untuk Memprediksi Financial Distress Perusahaan Manufaktur di BEI. Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Sunyoto, D. 2013. Analisis Laporan Keuangan Bisnis. BPFE. Yogyakarta. Supardi, dan S. Mastuti. 2003. Validitas Penggunaan Z score Altman Untuk Menilai Kebangkrutan Pada Perusahaan Perbankan yang Go public di Bursa Efek Jakarta. Kompak. 7: 68-93. Suyadi T. dan P. Dewi. 2014. Manajemen Stratejik dan Pengambilan Keputusan Korporasi (Strategic Management dan Corporate Decision Making). Bumi Aksara. Jakarta. Syafrizal, H. 2006. Buku Ajar Studi Kelayakan Bisnis. Universitas Sumatera Utara. Triwidayanti, N. 2015. Analisis Pengaruh ROA, Sales, Harga Saham, Board of Commissioners, dan Board Independence terhadap Pergantian CEO di Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013). Skripsi. S1 Manajemen Universitas Diponegoro. Semarang. Weston, J. F dan E. F. Brigham. 2001. Manajemen Keuangan. Erlangga. Jakarta. Whitaker, R. B. 1999. The Early Stage of Financial Distress. Journal of Economics and Finance. 23(2): 123-133.