BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN
5.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 5.1.1 Gambaran umum Bank Syariah Mandiri Bank Syariah Mandiri didirikan pada tanggal 1 Nopember tahun 1999. Pendirian Bank Syariah Mandiri dilandasi oleh beberapa alasan, diantaranya: 1. Memenuhi kebutuhan umat Islam di Indonesia yang cenderung menghindari dari hal riba dalam kegiatan muamalahnya. 2. Memberikan alternatif kepada umat Islam dalam mempergunakan jasa perbankan. 3. Mengentaskan kemiskinan Dalam operasional dan tugas utama perusahaan adalah menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup mereka, di samping menawarkan beberapa jasa keuangan lain. 5.1.2 Budaya kerja Sesuai dengan penelitian ini yang terkait dengan unsur prestasi kerja karyawan dan mendukung pada baik-tidaknya perilaku di perusahaan, maka perlu untuk mengetahui pola budaya kerja Bank Syariah Mandiri, antara lain : 1. Shiddiq: Bersikap jujur terhadap diri sendiri, orang lain, dan Tuhan Yang Maha Esa. 2. Istiqomah: Bersikap teguh, sabar, dan bersahaja. 3. Fathanah: Profesional, disiplin, menaati peraturan, bekerja keras, dan inovatif.
38 4. Amanah: Penuh rasa tanggung-jawab dan saling menghormati dalam menjalankan tugas serta melayani mitra usaha. 5. Tabligh: Bersikap mendidik, membina, dan memotivasi pihak lain (para pegawai dan mitra usaha) untuk melaksanakan fungsinya sebagai khalifah di bumi. 5.1.3 Gambaran kerja karyawan Setelah melalui proses dari beberapa pengamatan dan interview terhadap semua divisi pada struktur organisasi Bank Syariah Mandiri (bagan 5.1), maka dapat disimpulkan mengenai gambaran kerjanya, yaitu : 1. Manajer pemasaran -
Bertangung-jawab terhadap segala penyaluran kredit dan pengumpulan dana tabungan yang berkenaan dengan pencapaian terget yang telah ditetapkan pada masing-masing sub-ordinat.
1.a
Melaporkan pertanggung-jawaban kepada pimpinan. Customer Service - Memberikan pelayanan dan informasi terhadap nasabah dan calon nasabah. - Melayani pembukaan dan penutupan rekening tabungan sekaligus menangani penggantian buku tabungan. - Memproses pembuatan ATM. - Melayani pemberitahuan saldo melalui telephone.
1.b Marketing Officer - Menangani pembiayaan dan penagihan - Menjaga dan mengontrol keluar masuk kredit agar tetap pada angka standar yang menjadi ketentuan perbankan.
39
40 1.c
Analis Officer - Menganalisis data calon nasabah kreditur (Peminjam). - Meneliti dan mengamati kelayakan pemberian pinjaman
2. Manajer Operasi -
Bertanggung-jawab terhadap manajemen operasional bank setiap hari.
-
Melaporkan pertanggung-jawaban kepada pimpinan.
2.a
Pelaksana operasi (dana dan jasa) - Mengatur keluar-masuk uang giral dan surat-surat berharga lainnya.
2.b Pelaksana Administrasi dan Pembiayaan - Mengamati dan meneliti persyaratan calon kreditur (kelengkapan suratsurat ijin usaha dan lain-lainnya yang dianggap perlu). - Mencairkan dana pinjaman setelah proses di atas. - Mengakses laporan keuangan pada pihak ekstern, yaitu kantor Bank Indonesia di Surabaya, dan pihak intern pada kantor pusat Bank Syariah Mandiri di Jakarta. - Meminta laporan dari divisi marketing mengenai lancar-tidaknya angsuran kredit nasabah. 2.c
Teller - Menangani arus kas setiap hari - Menjaga rutinitas transaksi keuangan nasabah - Menjaga likuiditas dana - memonitor trnsaksi di teller
3. Pengawas Intern -
Membuat berita acara dari gambaran kerja pada setiap divisi setiap hari
-
Menganalisis dari hasil dan risiko yang ditemukan di lapangan.
41 -
Melaporkan pertanggung-jawaban kepada pimpinan
4. Officer Rahn -
Melayani transaksi gadai
-
Menaksir barang yang digadaikan berupa emas
-
Menentukan nilai atau harga jualnya.
-
Melaporkan pertanggung-jawaban kepada pimpinan
5. Pelaksana Sumberdaya Insani dan Umum -
Mengatur kebutuhan perusahaan.
-
Menangani pajak dan biaya telephone, air, listrik dan kebutuhan lain perusahaan.
-
Menangani kesejahteraan karyawan.
-
Menangani dan membawahi para tenaga supir, kebersihan dan keamanan.
-
Melaporkan pertanggung-jawaban kepada pimpinan
5.1.4 Gambaran penilaian (Performance appraisal report) BSM Setiap individu (karyawan) diklasifikasikan menurut nama, jabatan, unit kerja, dan kapan mulai menjabat. Sedangkan angka (point) terbagi pada empat bagian, masing-masing memiliki enam klasifikasi (lihat lampiran). 1. Angka kurang dari lima puluh (<50) merupakan bentuk pencapaian di bawah 75% dengan kondisi tidak tercapai atau memiliki predikat tidak baik. 2. Angka antara lima puluh sampai kurang dari enam puluh (50 – <60) merupakan bentuk pencapaian antara 76% samapai dengan 85 %, dengan kondisi sebagian tercapai atau memiliki predikat hampir baik.
42 3. Angka antara enam puluh hingga kurang dari tujuh puluh (60 – <70) merupakan bentuk pencapaian sebesar 86% sampai dengan 94% dengan kondisi hampir tercapai atau memiliki predikat baik minus (-). 4. Angka antara tujuh puluh hingga kurang dari delapan puluh (70 – < 80) merupakan bentuk pencapaian sebesar 95% sampai dengan 102% dengan kondisi tercapai atau memiliki predikat baik plus (+). 5. Angka antara delapan puluh hingga kurang dari sembilan puluh (80 – < 90) merupakan bentuk pencapaian sebesar 103% sampai dengan 109% dengan kondisi lebih tercapai atau dengan predikat lebih baik. 6. Angka antara sembilan puluh hingga seratus (90 – 100) merupakan bentuk pencapaian di atas 109% dengan kondisi sangat tercapai atau memiliki predikat sangat baik. Pada bentuk pencapaian, lebih ditekankan pada karyawan yang melakukan pencapaian target pada standar atau ketentuan yang telah ditetapkan perusahaan. Pencapaian yang melebihi target atau standar tersebut akan melebihi nilai 100%. Bentuk pencapaian seperti ini lebih diprioritaskan pada bagian marketing officer. 5.2 Data Penelitian Sejumlah kuesioner yang di sebarkan pada sejumlah populasi yang ada sebanyak 91 orang, ternyata hanya sejumlah 75 kuesioner yang memenuhi syarat penelitian, disamping beberapa kuesioner belum terisi dan terdapat pilihan ganda. Hal lain yang terkait dengan data penelitian yang bersumber dari responden yaitu pengamatan dan wawancara pada masing-masing divisi mengenai karakteristik dan perilaku responden di perusahaan.
43 5.2.1 Karakteristik Responden Dari jawaban responden yang telah diklasifikasikan menurut umur, masa kerja dan pendidikan, maka terdapat gambaran mengenai data responden sebagai berikut : Rata-rata umur responden dibagi pada tiga kelas interval, yaitu kelompok yang berumur antara 20 tahun sampai dengan 29 tahun memiliki jumlah paling banyak, yaitu sebanyak 35 orang atau sebesar 46.7%. Sedangkan rata-rata umur antara 30 tahun sampai dengan 39 tahun sebanyak 30 orang atau 40% dan rata-rata umur antara 40 sampai dengan 60 tahun sebanyak 10 orang atau sebesar 13.3%. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.1 berikut :
No. 1. 2. 3.
Tabel 5.1 Distribusi umur responden BSM Jatim per-1 Agustus 2003 Umur Frekuensi Persentase 20-29 tahun 35 orang 46.7% 30-39 tahun 30 orang 40 % 40-60 tahun 10 orang 13.3% Jumlah 75 orang 100 %
Pada kategori masa kerja, sesuai dengan persyaratan penelitian prestasi kerja, responden diharuskan memiliki lamanya bekerja minimal selama 1 tahun atau kurang dari 2 tahun yakni sebanyak 42 orang atau sebesar 56%. Hal ini disebabkan perusahaan baru berdiri empat tahun yang lalu dan sedang melakukan rekrutmen pegawai baru. Dari interview yang dilakukan, ternyata mayoritas responden telah memiliki pengalaman kerja yang jauh lebih lama sebelum bekerja pada Bank Syariah Mandiri. Sedangkan lamanya bekerja selama 2 tahun hingga kurang dari 3 tahun sebanyak 9 orang atau sebesar 12%. Responden yang bekerja selama 3 tahun lebih berjumlah 24 orang atau
44 sebesar 32%. Klasifikasi lamanya bekerja responden dapat dilihat pada Tabel 5.2 sebagai berikut:
No. 1. 2. 3.
Tabel 5.2 Distribusi masa kerja responden BSM Jatim per-1 Agustus 2003 Masa kerja Frekuensi Persentase 1 tahun 42 orang 56% 2 tahun 9 orang 12% 3 tahun 24 orang 32 % Jumlah 75 orang 100 % Pada jenjang pendidikan responden, pendidikan strata 1 mempunyai
jumlah yang paling banyak yaitu sebanyak 42 orang atau sebesar 56%. Dilanjutkan pendidikan SMU sebanyak 28 orang atau sebesar 37,3% dan yang paling sedikit dari responden lainnya yaitu jenjang pendidikan strata 2 yang berjumlah 5 orang atau sebesar 6.7%. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.3 berikut :
No. 1. 2. 3.
Tabel 5.3 Distribusi pendidikan responden BSM Jatim per-1 Agustus 2003 Pendidikan Frekuensi Persentase SMU 28 orang 37.3% S1 42 orang 56% S2 5 orang 6.7% Jumlah 75 orang 100 %
5.2.2 Deskripsi variabel Berdasarkan jawaban responden atas kuesioner yang telah diisi dan dinyatakan dalam bentuk skor (lihat lampiran), masing-masing indikator yang berjumlah antara 2 hingga 4 indikator yang secara keseluruhan berjumlah 27 indikator yang ada mewakili dari sepuluh variabel atau faktor. Setiap indikator memiliki pilihan yang sesuai dengan prestasi kerja karyawan, sehingga menghasilkan hasil penelitian dari jawaban kuesioner. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.4 berikut ini
45 Tabel 5.4 Hasil jawaban responden terhadap 27 indikator Indikator Kategori Ketelitian menyajikan data & jurnal transaksi Kecepatan menyajikan data & jurnal transaksi Keramahan menyajikan data & jurnal transaksi Keakuratan menyajikan data & jurnal transaksi Menangani kesulitan yg dialami nasabah Bekerja sesuai prosedur operasional Melatih diri pada pekerjaan Berdoa sebelum dan sesudah bekerja Berakhlaqul karimah Introspeksi diri dan tegur sapa di perusahaan Kelengkapan administrasi pekerjaan Ketertiban dan perawatan peralatan kantor Ulet dan pantang menyerah dalam usaha Serius dan konsentrasi dalam bekerja Berpartisipasi menangani pekerjaan lain Menyelesaikan masalah dengan baik dan benar Memberikan alternatif solusi permasalahan Mengetahui dan memahami persoalan kerja Mampu memberikan saran pada atasan Mampu bekerja aktif dalam aktif Memahami dan melaksanakan tugas dalam tim dengan baik dan tepat Menerima dan menjalankan keputusan yg sah Penyampaian pesan yang singkat dan jelas Penyampaian pesan dapat dipahami dan ditindaklanjuti Mematuhi peraturan yang berlaku Mengetahui hak dan kewajiban kerja Aktif masuk kerja dan tepat waktu
S
B
C
K
T.M
21 23 36 22 33 56 44 62 49 44 40 35 41 35 38 27 32 42 24 17 29
25 24 16 30 26 17 29 13 24 20 21 27 23 32 27 46 41 20 40 48 37
6 5 0 0 16 2 0 0 2 5 11 11 3 8 7 2 2 9 6 3 7
0 0 0 0 0 0 2 0 0 6 3 2 3 0 3 0 0 1 3 4 2
23 23 23 23 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 3 2 3 0
48 46 40
24 26 28
1 0 6
2 1 1
0 2 0
63 64 63
12 11 10
0 0 2
0 0 0
0 0 0
Sumber : Diolah dari data primer Ket. : S = Sempurna, B = Baik, C = Cukup, K = Kurang, TM = Tidak Melakukan 5.3 Reliabilitas dan Validitas Kuesioner
Data yang dikumpulkan dari penelitian ini berasal dari sumber data primer yang diperoleh dari jawaban responden yang pengujiannya secara deskriptif dalam bentuk tabel. Reliabilitas kuesioner diukur hanya sekali saja dan hasil jawaban dari responden diolah menggunakan SPSS versi 10.01 dengan menggunakan uji
46 statistik Cronbach Alpha (a) sebagaimana tertulis pada lampiran dan disimpulkan pada Tabel 5.5 berikut ini :
No. 01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. 09. 10.
Tabel 5.5 Reliabilitas kuesioner Variabel C. Alpha (a) Transaksi harian 0.9870 Pelayanan nasabah 0.6074 Budaya sifat 0.6899 Kualitas kerja 0.8269 Keandalan 0.5902 Pemecahan masalah 0.5957 Inisiatif 0.7759 Kerja sama 0.7645 Komunikasi 0.8214 Kedisiplinan 0.6394
Status Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Pada tabel reliabilitas di atas dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel yang ada mempunyai nilai lebih besar dari 0.60 (>0.60). Pada uji validitas, penggunaan alat analisis faktor perlu diketahui mengenai sesuai tidaknya di dalam menganalisis data pada penelitian ini. Langkah pertama dan kedua pada tahapan analisis faktor diuji dari dua sisi, pertama dilihat dari nilai Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) Measure of Sampling Adequacy dan kedua, Bartlett’s Test of Sphericity. Berdasarkan uji analisis faktor diperoleh hasil sebagai berikut : a. (KMO) Measure of Sampling Adequacy sebesar 0.615 b. Bartlett’s Test of Sphericity sebesar 2436.410 signifikan 0.000 Dari hasil tersebut, KMO nilainya lebih besar dari 0.5 (>0.5) yang artinya bahwa analisis faktor tepat atau sesuai digunakan. Demikian pula bila dilihat dari nilai Bertlett’s test of Sphericity yang besar dan signifikan. Hal ini berdasarkan bahwa hipotesis 0 yang menyatakan pada model itu semua variabel di dalam populasi tidak berhubungan satu sama lain ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketepatan analisis faktor dapat dipertanggung-jawabkan.
47 Langkah ketiga adalah perhitungan analisis komponen prinsip tertera pada lampiran dan dapat diketahui bahwa berdasarkan besarnya nilai dari eigenvalue dari 27 komponen yang mempunyai nilai lebih dari satu (>1) ternyata hanya sebanyak 7 komponen. Dengan pendekatan ini dapat dikatakan bahwa 7 komponen tersebut mewakili dari semua faktor atau variabel yang diuji. Adapun langkah keempat dari tahapan analisis faktor adalah mengetahui besarnya nilai eigenvalues yang mempunyai nilai lebih dari satu (>1) terlihat pada Tabel 5.6 berikut ini: Tabel 5.6 Nilai Eigenvalue Faktor Nilai Loading 1 9.319 2 3.300 3 2.967 4 2.125 5 1.352 6 1.222 7 1.147 Setelah ketujuh faktor yang mempunyai nilai loading besar telah diketahui, maka pada tahap terakhir adalah merotasi faktor. Untuk mengetahui indikator baku dari masing-masing faktor, pada lampiran telah ditunjukkan hasil matrix besaran koefisien atau faktor dengan indikator yang mempunyai nilai loading. Secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 5.7. Dari beberapa indikator yang memiliki nilai loading besar, ternyata indikator 3.4 tidak dapat mengisi sejumlah variabel yang ada, dengan kata lain indikator tersebut terhapus.
48
Faktor 1
2
3 4
5
6
7
Tabel 5.7 Komponen Rotasi Matrix Indikator Nilai yg tercakup loading 1.1 .933 1.2 .917 1.3 .884 1.4 .923 5.2 .780 5.3 .582 9.1 .648 9.2 .737 4.1 .763 4.2 .743 10.3 .790 7.1 .835 7.2 .686 8.1 .583 8.2 .501 2.2 .859 3.2 .838 3.3 .530 10.2 .501 2.1 .583 3.1 .620 5.1 .853 8.3 .625 6.1 .578 6.2 .802 10.1 .623
% Variance 34.730
Kumulatif %Variance 34.730
11.161
45.892
10.197
56.089
9.294
65.382
5.525
70.908
4.858
75.766
4.619
80.385
Faktor 1 diisi dengan indikator yang memang menjadi kelompoknya. Faktor kedua, semua indikator keluar dari kelompoknya dan bergabung dengan faktor nomer 5 dan 6. Demikian juga faktor ketiga semua indikatornya keluar dan kedua indikatornya bergabung dengan faktor nomer 5 dan satu indikator di nomer 6. Faktor keempat seluruh kelompoknya yang memiliki 2 indikator juga bergabung di faktor nomer 3. Faktor kelima pun juga seluruh indikatornya keluar dari kelompoknya, dua indikator di faktor nomer 2 dan satu indikator di faktor nomer 6. Faktor keenam seluruh indikatornya keluar dari kelompoknya dan bergabung di
49 faktor nomer 7. Faktor ketujuh juga seluruh indikatornya bergabung di faktor nomer 4. Faktor kedelapan dua indikatornya bergabung di faktor nomer 4 dan satu indikatornya di nomer 6. Faktor kesembilan, seluruh indikatornya berkumpul di faktor nomer 2. Faktor kesepuluh masing-masing indikatornya terpisah, satu indikator di faktor nomer 3, satu indikator di faktor nomer 5, dan satu indikator di faktor nomer 7.