BAB 4 PEMBAHASAN 4.1
Penerimaan Ketetapan dan Target Pajak Bumi dan Bangunan di
Kecamatan Pinang Pajak merupakan salah satu penghasilan Negara yang cukup besar dan paling penting untuk membiayai pembangunan Negara.Dapat dikatakan cukup besar karena dari tahun ke tahun pemerintah menargetkan penerimaan Negara dari sektor pajak terus bertambah tujuannya untuk menutupi pengeluaran Negara. Penerimaan pajak dari sektor PBB juga terus ditingkatkan oleh pemerintah sehingga target penerimaan PBB yang ditetapkan dari tahun ke tahun meningkat. Dalam
merealisasikanTarget
penerimaan
PBB
kecamatandi seluruh wilayah Indonesia. Pemerintah yang
dibebankan
kepada
menetapkan besarnya
target yang harus dicapai atau direalisasikan daerah yang bersangkutan untuk satu tahun anggaran.dengan cara penetapan target terhadap objek PBB pada masingmasing wilayah. Penetapan target penerimaan PBB untuk setiap daerah didasarkan pada ketetapan PBB yang dikirim daerah ke pusat. Penetapan target secara keseluruhan harus melihat perkembangan di masing-masing wilayah. Dalam hal ini Pemerintah diharuskan membuat rencana penerimaan untuk setiap daerah dari sektor PBB.
42
Tabel 4.1 Ketetapan Pokok PBB Kecamatan Pinang Tahun 2009-2011 Tahun
Pokok Ketetapan PBB(Rp)
Peningkatan(%)
2009
6.973.468.638
18,72
2010
7.893.231.195
13,19
2011
9.009.158.017
14,13
Sumber: Kantor Kecamatan Pinang Dalam tabel diatas dapat kita lihat Ketetapan PBB mengalami perubahan setiap tahunnya disebabkan adanya perubahan pada jumlah wajib pajak, hal ini terjadi karena adanya mutasi objek pajak atau karena wajib pajak meninggalkan daerah tertentu dan tidak melapor, Perubahan ketetapan juga terjadi disebabkan karena kenaikan NJOP. Dalam halnya penetapan target yang ingin dicapai didasarkan pada pokok ketetapan PBB dan besarnya target yang ingin dicapai 80%. Dari ketetapan pada tahun tersebut. Penyusunan bersanya target ditetapkan oleh Kanwil Banten. Tabel dibawah ini memperlihatkan ketetapan pokok PBB serta target dan realisasi penerimaan PBB. Target Penerimaan PBB Kecamatan Pinang Tahun 2009-2011 Tabel 4.2 Tahun
Target Penerimaan
Peningkatan(%)
2009
5.578.774.911
18,68
2010
6.314.584.956
13,19
2011
7.207.326.417
14,14
Sumber : Kantor Kecamatan Pinang, diolah
43
Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa jumlah target penerimaan PBB dari tahun 2009 sampai 2010 mengalami perubahan. Pada tahun 2009 target penerimaan sebesar Rp. 5.578.774.911 Tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar Rp. 6.314.584.956,-.. Tahun 2011 rencana penerimaan sebesar Rp 7.207.326.417,-.
Tabel 4.3 Realisasi Penerimaan PBB di Kecamatan Pinang Tahun 2009-2011 Tahun
Realisasi Penerimaan (Rp)
Peningkatan (%)
2009
3.652.319.216
2,28
2010
3.710.085.324
1,58
2011
4.243.087.188
14,37
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa realisasi penerimaan PBB mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009 realisasi penerimaan PBB sebesar Rp. 3.652.319.216,sedangkan pada tahun 2010 realisasi penerimaan PBB sebesar Rp.3.710.085.324 ,- hal ini menunjukan adanya peningkatan penerimaan PBB dari tahnun sebelumya. Pada tahun 2011 realisasi penerimaan PBB sebesar Rp. 4.243.087.188,- hal ini menunjukan pada tahun 2011 terjadi peningkatan dalam realisasi penerimaan PBB. Hal ini terjadi karena pada tahun 2011 terjadi lonjakan yang cukup besar dalam penerimaan realisasi PBB karena disebabkan oleh wajib pajak yang dulu sempat
44
menunda sudah mulai membayar tunggakannya dan adanya kenaikan NJOP pada kecamatan ini.
4.2 Analisis Tingkat Pencapaian Realisasi Penerimaan PBB kecamatan Pinang Realisasi PBB dalam halnya dicapai atau tidaknya suatu target PBB dapat dilihat dari realisasi PBB yang didapat dibandingkan dengan target yang ditentukan. Jika suatu realisasi sama atau bahkan melebihi target, maka target tersebut dapat dikatakan tercapai, Jadi untuk menghitung besarnya penerimaan PBB yang didapat dapat digunakan perhitungan sebagai berikut:
Berdasarkan data pada tabel 1 dan 2 diatas dapat diperoleh perhitungan: -
Tahun 2009:
Tahun 2010
Tahun 2011
45
Tabel 4.4 Tingkat Pencapaian Target Kecamatan Pinang Tahun
Target
Realisasi(Rp)
Penerimaan(Rp)
Tingkat Penerimaan (%)
2009
5.578.774.911
3.652.319.216
65,46
2010
6.314.584.956
3.710.085.324
58,75
2011
7.207.326.417
4.243.087.188
58,88
Sumber: Kantor Kecamatan Pinang, diolah Dari perhitungan yang diterima oleh kecamatan Pinang diatas kita dapat melihat bahwa target penerimaan PBB pada tahun 2009 sebesar Rp 5.578.774.911,dan realisasi penerimaan pada tahun 2009 sebesar Rp 3.652.319.216,- kemudian pada tahun 2010 target penerimaan sebesar Rp 6.314.584.956,- dan pada tahun 2010 realisasi penerimaan sebesar Rp
3.710.085.324,- dan pada tahun 2011 target
penerimaan sebesar Rp 7.207.326.417,- dan tingkat penerimaan sebesar Rp 4.243.087.188,-. Dapat kita pada tabel berikut dari tahun 2009 sampai 2011 tidak ada yang dapat mencapai target yang ditentukan.Peningkatan penerimaan pada tahun 2010 lebih cenderung menurun karena walaupun potensinya cukup besar namun tidak diimbangi oleh kesadaran wajip pajak dalam membayar PBB. Pada tahun 2011 baru ada peningkatan menjadi 58,88%.meskipun masih sangat sedikit tetapi sudah ada peningkatan. Realisasi penerimaan masih jauh dari target disebabkan oleh tidak adanya surat tagihan sehingga wajib pajak yang menunggak PBB selama bertahuntahun tidak dikenai peringatan apapun, adanya NOP ganda yang dapat menyebabkan
46
realisasi menjadi kecil dan juga tingkat ketaatan wajip pajak yang masih belum taat dalam membayar PBB.
4.3 Analisis Rencana Penerimaan dan Pencapaian Realisai Penerimaan Perkelurahan Dalam halnya untuk mencapai target dan realisasi PBB, Kecamatan Pinang harus menyampaikan mengenai target dan rencana PBB kepada masing-masing kelurahan, Setiap kelurahan juga harus mempunyai target dan realisasi penerimaan PBB. DI Kecamatan pinang sendiri terdapat 11 kelurahan terdiri dari Kelurahan Pinang, Sudimara Pinang, Neroktog, Kunciran, Kunciran Indah, Kunciran Jaya, Cipete, Pakojan, Panunggangan, Panunggangan Utara, Panunggangan Timur. Berikut ini adalah hasil mengenai rencana penerimaan pemerintah dan realisasi PBB pada setiap kelurahan. Tabel 4.5 Target Penerimaan PBB setiap Kelurahan Kecamatan Pinang Tahun 2009-2011 Nomor
KELURAHAN
2009(Rp)
2010(Rp)
2011(Rp)
1
PINANG
795.361.455
876.832.257
946.416.582
2
544.978.374
632.113.572
773.461.322
3
SUDIMARA PINANG NEROKTOG
516.721.236
582.128.734
643.782.621
4
KUNCIRAN
536.584.422
596.307.826
687.235.112
5
473.244.365
534.610.728
618.213.741
6
KUNCIRAN INDAH KUNCIRAN JAYA
465.842.083
517.543.276
564.297.070
7
CIPETE
785.803.576
918.325.483
1.082.613.745
8
PAKOJAN
235.640.763
276.113.438
327.160.119
9
PANUNGGANGAN 284.652.473
342.709.692
431.421.082
47
10
PANUNGGANGAN 672.843.741 755.270.043 836.526.082 UTARA PANUNGGANGAN 267.102.423 282.629.907 296.198.941 TIMUR JUMLAH 5.578.774.911 6.314.584.956 7.207.326.417
11
Sumber: Kantor Kecamatan Pinang
Tabel 4.6 Realisasi Penerimaan PBB setiap Kelurahan pada Kecamatan Pinang Tahun 2009-2011 NOMOR
KELURAHAN
2009(Rp)
2010(Rp)
2011(Rp)
1
PINANG
598.933.676
645.816.473
674.978.374
2
329.730.428
342.643.676
357.203.431
3
SUDIMARA PINANG NEROKTOG
346.170.275
355.283.164
368.572.189
4
KUNCIRAN
450.616.116
458.245.449
587.848.938
5
320.927.639
363.987.428
414.490.241
6
KUNCIRAN INDAH KUNCIRAN JAYA
245.509.660
263.997.716
284.428.495
7
CIPETE
545.323.851
578.570.176
605.842.674
8
PAKOJAN
145.800.435
144.698.257
148.567.965
9
PANUNGGANGAN 146.269.426
152.323.943
193..421.625
10
PANUNGGANGAN 396.782.018 404.386.942 463.570.965 UTARA PANUNGGANGAN 126.255.692 132.100.372 144.162.291 TIMUR JUMLAH 3.652.319.216 3.710.085.324 4.243.087.188
11
Sumber: Kantor Kecamatan Pinang
48
4.4Analisis Target Penerimaan dan Realisasi Penerimaan pada Kelurahan Pinang Berikut adalah hasil Penerimaan pada Kelurahan Pinang: Tabel 4.7 Tahun
Target (Rp)
Target
Realisasi (Rp)
Realisasi
peningkatan
peningkatan
(%)
(%)
2009
795.361.455
4,2
598.933.676
3,8
2010
876.832.257
10,24
645.816.473
7,8
2011
946.416.582
7,93
674.978.374
4,52
Sumber: Kantor Kecamatan Pinang, diolah Dalam tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah target pada setiap tahunnya mengalami kenaikan. Pada tahun 2009 sebesar Rp 795.361.455,- kemudian pada tahun 2010 Rp 876.832.257,- dan pada tahun 2011 sebesar Rp 946.416.582,-. Peningkatan target terjadi karena kawasan ini mulai dipadati oleh ruko dan tempat usaha lainnya, kawasan ini merupakan kawasan yang strategis karena dekat sekali dengan kecamatan ciledug yang sudah maju karena berbatasan langsung dengan ciledug membuat kawasan ini menjadi ramai sehingga menyebabkan kenaikan NJOP. Dalam tabel realisasi PBB kelurahan Pinang setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 realisasi peningkatan 3,8%, Tahun 2010 realisasi peningkatan 7,8% dan kemudian pada tahun 2011 realisasi peningkatan 4,52%. Bila kita lihat dalam hal ini realisasi peningkatan paling tinggi pada tahun 2010 sebesar
49
7,8% pada tahun 2011 sebesar 4,52%,walaupun dari segi nominal mengalami kenaikan tetapi peningkatannya sangat kecil hal ini dapat terjadi karena kurangnya kesadaran wajib pajak padahal seharusnya dari wilayah yang strategis itu wajib pajak mampu membayar PBB. Berikut ini adalah tabel untuk mengetahui besarnya pencapaian target pada kelurahan Pinang: Tabel 4.8 tahun
Target penerimaan Realisasi (Rp)
Tingkat
(Rp)
penerimaan(%)
2009
795.361.455
598.933.676
75,30
2010
876.832.257
645.816.473
73,66
2011
946.416.582
674.978.374
71,31
Sumber: Kantor Kecamatan Pinang, diolah Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa setiap tahunnya tingkat penerimaan mengalami penurunan disebabkan oleh kenaikan target yang tinggi namun tidak diimbangi oleh kenaikan kesadaran wajib pajak dalam membayar PBB dan juga ada bangunan baru dan masih belum berpenghuni sehingga pemilik tidak membayar PBB sebagaimana mestinya.
50
4.5Analisis Target Penerimaan dan Realisasi Penerimaan pada Kelurahan Sudimara Pinang Berikut adalah hasil Penerimaan pada Kelurahan Sudimara Pinang: Tabel 4.9 Tahun
Target (Rp)
Target
Realisasi (Rp)
Realisasi
peningkatan
peningkatan
(%)
(%)
2009
544.978.374
10,09
329.730.428
2,46
2010
632.113.572
15,98
342.643.676
3,94
2011
773.461.322
22,36
357.203.431
4,25
Sumber: Kantor KecamatanPinang, diolah Dari hasil yang terlihat dalam tabel bahwa target yang ditetapkan pada kelurahan Sudimara Pinang mengalami kenaikan dari Tahun 2009 sampai tahun 2011. Pada tabel tersebut dapat dilihat target yang ditetapkan pada tahun 2009 sebesar Rp 544.978.374 ,-. Pada tahun 2010 mengalami kenaikan yaitu sebesar Rp 632.113.572,-. Pada tahun 2011 tingkat target ditetapkan juga mengalami kenaikan sebesar Rp 357.203.431,-. Dalam tabel target yang direncanakan kelurahanSudimara Pinang dapat disimpulkan adanya peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009 target mencapai 2,46%, Tahun 2010 target mengalami kenaikan sebesar 3,94% dan pada Tahun 2011 target mengalami kenaikan sebesar 4,25%. Pada kelurahan Sudimara pinang ini target mengalami kenaikan karena kawasan ini mulai dipenuhi ruko dan tempat untuk berjulan sehingga dapat menambah jumlah pendapatan PBB pada kelurahan Sudimara Pinang. Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat realisasi pada kelurahan Sudimara Pinang juga mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009 sebesar
51
329.730.42,- dan tingkat pencapaian realisasi sebesar 2,46%. Tahun 2010 terjadi peningkatan realisasi sebesar 342.643.676,- dan tingkat pencapaian naik sebesar 3,94%. Pada tahun 2011 tingakat pencapaian realisasi sebesar 357.203.431,meningkat sebesar 4,25% dari tahun sebelumnya. Peningkatan PBB ini mengalamin kenaikan karena sudah bertambahnya ruko dan tempat berjualan yang berdiri dan juga kenaikan nilai NJOP pada kawasan ini. Berikut ini adalah tabel untuk mengetahui besarnya pencapaian target pada kelurahan Sudimara Pinang: Tabel 4.10 tahun
Target penerimaan Realisasi (Rp)
Tingkat
(Rp)
penerimaan(%)
2009
544.978.374
329.730.428
60,50
2010
632.113.572
342.643.676
54,20
2011
773.461.322
357.203.431
46,18
Sumber:kantor Kecamatan Pinang, diolah Dari tabel diatas bahwa pencapian target paling tinggi terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 60,50% dan pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 54,20%. Terjadi karena kurangya kesadaran wajib pajak dalam membayar PBB dan pada tahun 2011
tingkat penerimaan juga terjadi penurunan sbesar 46,18%, Terjadi
karena kurangnya ajakan sosialisasi mengenai manfaat membayar PBB dari aparat kelurahan dan juga karena ruko baru didirikan dan mereka belum mendapatkan manfaat atau keuntungan sehingga wajib pajak memilih menunda membayar PBB.
52
4.6Analisis Target Penerimaan dan Realisasi Penerimaan pada Kelurahan Neroktog Berikut adalah hasil Penerimaan pada Kelurahan Neroktog: Tabel 4.11 Tahun
Target (Rp)
Target
Realisasi (Rp)
Realisasi
peningkatan
peningkatan
(%)
(%)
2009
516.721.236
13,89
346.170.275
2,28
2010
582.128.734
12,65
355.283.164
2,63
2011
643.782.621
10,59
368.572.189
3,74
Sumber: Kantor kecamatan Pinang, Diolah Dari hasil yang terlihat dalam tabel bahwa target yang ditetapkan pada kelurahan Neroktog mengalami kenaikan dari Tahun 2009 sampai tahun 2011. Pada tabel tersebut dapat dilihat target yang ditetapkan pada tahun 2009 sebesar Rp 516.721.236 ,-. Pada tahun 2010 mengalami kenaikan yaitu sebesar Rp 582.128.734,. Pada tahun 2011 tingkat target ditetapkan juga mengalami kenaikan sebesar Rp 643.782.621,-. Dalam tabel target yang direncanakan kelurahan Neroktog dapat disimpulkan adanya kenaikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009 target mencapai 13,89%, Tahun 2010 target mengalami kenaikan sebesar 12,65% dan pada Tahun 2011 target mengalami kenaikan sebesar 10,59%. Pada kelurahan Neroktog ini hanya berdiri pasar tradisional dan juga ruko yang masih belum sepenuhnya terisi dan sebagian ruko masih dalam tahap pengerjaan.
53
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat realisasi pada kelurahan Neroktog mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009 sebesar 346.170.275,- dan tingkat pencapaian realisasi sebesar 2,28%. Tahun 2010 terjadi peningkatan realisasi sebesar 355.283.164,- dan tingkat pencapaian naik sebesar 2,63%. Pada tahun 2011 tingakat pencapaian realisasi sebesar 368.572.189,- meningkat sebesar 3,74% dari tahun sebelumnya. Peningkatan PBB ini terjadi karena kesadaran wajib pajak dalam membayar PBB dan juga sosialisasi yang diberikan aparat kelurahan mengalamin kenaikan karena sudah bertambahnya ruko dan tempat berjualan yang berdiri dan juga kenaikan nilai NJOP pada kawasan ini. Berikut ini adalah tabel untuk mengetahui besarnya pencapaian target pada kelurahan Neroktog: Tabel 4.12 tahun
Target penerimaan Realisasi (Rp)
Tingkat
(Rp)
penerimaan(%)
2009
516.721.236
346.170.275
67,01
2010
582.128.734
355.283.164
61,04
2011
643.782.621
368.572.189
57,26
Sumber: Kecamatan Pinang, Diolah Dalam tabel diatas dapat kita ketahui bahwa tiap tahun tingkat penerimaan mengalami penurunan dari tahun 2009 sebesar 67,01% menjadi 61,04% merupakan penurunan yang cukup signifikan dan pada tahun 2010 mengalami penurunan juga sebesar 57,26%. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya kesadaran wajib pajak dan juga sanksi yang tegas kepada wajib pajak yangmenunda membayar PBB.
54
4.7Analisis Target Penerimaan dan Realisasi Penerimaan pada Kelurahan Kunciran Berikut adalah hasil Penerimaan pada Kelurahan Kunciran: Tabel 4.13 Tahun Target (Rp)
Target
Realisasi
Realisasi
peningkatan (Rp)
peningkatan
(%)
(%)
2009
536.584.422 10,49
450.616.116 4,27
2010
596.307.826 11,14
458.245.449 1,16
2011
687.235.112 15,24
587.848.938 28,29
Sumber kecamatan Pinang, diolah Dari hasil yang terlihat dalam tabel bahwa target yang ditetapkan pada kelurahan Kunciran mengalami kenaikan yang cukup stabil dari Tahun 2009 sampai tahun 2011. Pada tabel tersebut dapat dilihat target yang ditetapkan pada tahun 2009 sebesar Rp 536.584.422 ,-. Pada tahun 2010 mengalami kenaikan yaitu sebesar Rp 596.307.826,-. Pada tahun 2011 tingkat target ditetapkan juga mengalami kenaikan sebesar Rp 6873.235.112,-. Dalam tabel target yang direncanakan kelurahan Kunciran dapat disimpulkan adanya kenaikan target dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009 target mencapai 10,49%Tahun 2010 target mengalami kenaikan sebesar 11,14% dan pada Tahun 2011 target mengalami kenaikan sebesar 15,24%. Pada kelurahan Kunciran ini terdapat pasar tradisional dan pusat perdangangan kain yang sudah cukup dikenal banyak orng serta transportasi dan terminal yang terjangkau masyarakat,sehingga dapat menyebabkan kenaikan nilai NJOP pada kawasan ini.
55
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat realisasi pada kelurahan Kunciran mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009 sebesar 450.616.116,- dan tingkat pencapaian realisasi sebesar 4,27%. Tahun 2010 terjadi peningkatan realisasi sebesar 458.245.449,- dan tingkat pencapaian naik sebesar 1,16%. Pada tahun 2011 tingakat pencapaian realisasi sebesar 587.848.938,- meningkat sebesar 28,29% dari tahun sebelumnya. Peningkatan PBB ini terjadi karena kesadaran wajib pajak dalam membayar PBB dan juga semaakin padatnya bangunan yang didirikan sebagai tempat usaha serta tidak lupa peranan aparat kelurahan dalam mensosialisasikan PBB. Berikut ini adalah tabel untuk mengetahui besarnya pencapaian target pada kelurahan Kunciran: Tabel 4.14 tahun
Target penerimaan Realisasi (Rp)
Tingkat
(Rp)
penerimaan(%)
2009
536.584.422
450.616.116
83,97
2010
596.307.826
458.245.449
76,84
2011
687.235.112
587.848.938
85,53
Dalam tabel diatas dapat kita lihat bahwa pada tahun 2009 dan 2011 tingkat penerimaan cukup tinggi melebihi 80% dan pada kelurahan ini tingkat kesadaran wajip pajak cukup tinggi dalam membayar PBB serta sosialisasi yang diberikan aparat kelurahan dapat dikatakan berhasil, Sedangkan pada tahun 2009 mengalami penurunan disebabkan bangunan tersebut masih dalam tahap pengerjaan dan juga ada
56
tempat usaha yang direnovasi sehingga pembayaran PBB terganggu dan baru pada tahun 2011 menjadi tempat usaha yang pada serta meningkatnya NJOP pada wilayah kelurahan kunciran ini.
4.8Analisis Target Penerimaan dan Realisasi Penerimaan pada Kelurahan Kunciran Indah Berikut adalah hasil Penerimaan pada Kelurahan Kunciran Indah: Tabel 4.15 Tahun
Target (Rp)
Target
Realisasi (Rp)
Realisasi
peningkatan
peningkatan
(%)
(%)
2009
473.244.365
12,79
320.927.639
11,75
2010
534.610.728
10,68
363.987.248
13,41
2011
618.213.741
15,63
414.490.241
13,87
Sumber: Kecamatan Pinang, diolah Dari hasil yang terlihat dalam tabel bahwa target yang ditetapkan pada kelurahan Kunciran Indah mengalami kenaikan yang cukup stabil dari Tahun 2009 sampai tahun 2011. Pada tabel tersebut dapat dilihat target yang ditetapkan pada tahun 2009 sebesar Rp 473.244.365,-. Pada tahun 2010 mengalami kenaikan yaitu sebesar Rp 534.610.728,-. Pada tahun 2011 tingkat target ditetapkan juga mengalami kenaikan sebesar Rp618.213.741,-. Dalam tabel target yang direncanakan kelurahan Kunciran Indah dapat disimpulkan adanya kenaikan target dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009 target mencapai 12,79%. Tahun 2010 target mengalami kenaikan sebesar
57
10,68% dan pada Tahun 2011 target mengalami kenaikan sebesar 15,63%. Pada kelurahan Kunciran Indahini terdapat Perumahan dan pertokoan sebagai tempat berjualan yang aman dan strategis sehingga mengikuti ketetapan yang ada serta kenikan tanah dan bangunan dengan demikian meningkatnya NJOP. Berdasarkan tabel diatas tingkat realisasi pada Tahun 2009 sebesar 11,75% kemudian pada Tahun 2010 naik menjadi 13,41% dan pada tahun 2011 naik menjadi 13,87%. Hal ini terjadi karena dikawasan ini mulai dibangun kawasan untuk berdagang atau tempat berusaha seperti ruko dan pasar tradisional,serta supermarket dan juga sarana dan prasarana yang menunjang. Berikut ini adalah tabel untuk mengetahui besarnya pencapaian target pada kelurahan Kunciran Indah: Tabel 4.16 Tahun
Target Penerimaan Realisasi(Rp)
Tingkat
(Rp)
Penerimaan(%)
2009
473.244.365
320.927.639
67,81
2010
534.610.728
363.987.248
68,08
2011
618.213.741
414.490.241
67,05
Sumber:Kecamatan Pinang, Diolah Pada tabel diatas dapat kita lihat bahwa pada Tahun 2009 tingkat penerimaan sebesar 67,81% kemudian pada Tahun 2010 terjadi peningkatan sebesar 68,08% dan pada Tahun 2011 menjadi 67,05%, Walaupun demikian tingkat realisasi tetap meningkat . Dalam halnya tingkat penerimaan mengalami penurunan hal ini tidak
58
lepas dari kurangya kesadaran dan kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB, serta peran aparat kelurahan dalam mensosialisasikan PBB karena menggangap pada tahun 2010 sudah mengalami kenaikan, sehinga upaya yang dilakukan pada tahun 2011 dalam mensosialisasikannya berkurang.
4.9Analisis Target Penerimaan dan Realisasi Penerimaan pada Kelurahan Kunciran Jaya Berikut adalah hasil Penerimaan pada Kelurahan Kunciran Jaya: Tabel 4.17 Tahun
Target (Rp)
Target
Realisasi (Rp)
Realisasi
peningkatan
peningkatan
(%)
(%)
2009
465.842.083
10,92
245.509.660
4,65
2010
517.543.276
11,09
263.994.716
7,52
2011
564.297.070
9,04
284.428.495
7,74
Sumber: Kantor Kecamatan Pinang, Diolah Pada tabel diatas dapat kita lihat target pada Kelurahan Kunciran Jaya pada Tahun 2009 target sebesar Rp 465.842.083,- kemudian pada Tahun 2010 target menjadi sebesar Rp 517.543.276,- dan pada Tahun 2011 target menjadi sebesar Rp 564.297.070,-. Peningkatan target pada Tahun 2009 sebesar 10,92% kemudian pada Tahun 2010 naik menjadi 11,09 dan pada Tahun 2011 menjadi 9.04%. Dalam hal ini mengalami setiap tahun mengalami kenaikan target karena ada beberapa komplek perumahan yang telah dibangun dan juga Karena kenikan NJOP.
59
Pada tabel diatas dapat kita lihat realisasi peningkatan pada Kelurahan Kunciran Jaya pada Tahun 2009 sebesar 4,65% kemudian pada Tahun 2010 naik menjadi 7,52% dan pada Tahun 2011 naik menjadi 7,74% mengalami kenaikan setiap tahunnya. Dalam hal ini kita lihat pada Tahun 2009 yang hanya sebesar 4,65% terjadi karena kurangnya sosialisasi yang dilakukan aparat kelurahan dan juga kesadaran wajip pajak yang cenderung mengabaikan pembayaran PBB dan baru pada tahun 2010 kelurahan memperbaiki sistem mereka dengan membuat reklame pembayaran PBB dan melakukan sosialisasi kepada masyrakat di kelurahan Kunciran Jaya sehingga terjadi peningkatan yang cukup stabil. Berikut ini adalah tabel untuk mengetahui besarnya pencapaian target pada kelurahan Kunciran Jaya: Tabel 4.18 tahun
Target penerimaan Realisasi (Rp)
Tingkat
(Rp)
penerimaan(%)
2009
465.842.083
245.509.660
52,68%
2010
492.543.276
263.994.716
53.59%
2011
534.297.070
284.428.495
53.23 %
Sumber; Kecamatan Pinang, diolah Pada tahun 2009 tingkat penerimaan sebesar 52,86% kemudian tahun 2010 naik menjadi 53,59% dan pada tahun 2011 menjadi 53,2% walaupun ada penurunan tetapi dapat dikatakan stabil bila dilihat dari tingkat penerimaan PBB kecamatan Kunciran Jaya, Tetapi bila kita lihat pada realisasinya dari tahun 2009 sampai 2011 dapat disimpulkan kesadaran wajip pajak serta sosialisasi dan sistem yang terus
60
diperbaiki kelurahan Kunciran Jaya dapat membuat peningkatan terhadap realisasi PBB namun untuk tingkat penerimaan mengalami penurunan disebabkan potensi yang ada tidak diimbangi dengan penerimaan yang sesuai dengan perkembangan potensi, serta komplek baru yang telah selesai dibangun masih belum banyak warga yang tinggal disana sehingga penyampaian SPPT menjadi terhambat karena tidak sampai kepada wajib pajak.
4.10Analisis Target Penerimaan dan Realisasi Penerimaan pada Kelurahan Cipete Berikut adalah hasil Penerimaan pada Kelurahan Cipete: Tabel 4.19 Tahun
Target (Rp)
Target
Realisasi (Rp)
Realisasi
peningkatan
peningkatan
(%)
(%)
2009
785.803.576
15,62
545.323.851
3,25
2010
918.325.483
16,86
578.570.176
6,09
2011
1.082.613.745
17,89
605.842.674
4,71
Sumber: Kantor Kecamatan Pinang Dari tabel diatas dapat dilihat target Kelurahan Cipete dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup besar. Pada tahun 2009 sebesar Rp 785.803.576,- kemudian pada tahun 2010 naik menjadi Rp 918.325.483,- dan pada Tahun 2011 menjadi Rp 1.082.613.745,- . Hal ini dikarenakan kawasan ini mulai dipadati dengan bangunan sebagai tempat usaha dan juga lokasi yang strategis serta
61
banyak sarana dan prasarana yang diperbaiki dan ditingkatkan sehingga fasilitas di kawasan ini sangat menunjang sehingga NJOP mengalami kenaikan. Pada tabel diatas dapat kita lihat realisasi peningkatan pada Kelurahan Cipete pada Tahun 2009 sebesar 3,25% kemudian pada tahun 2010 naik sebesar 6,09% dan pada tahun 2011 sebesar 4,71%. Hal ini sebabkan karena kurangnya kesadaran wajib pajak dalam membayar PBB meskipun realisasi meningkat dan sarana dan prasarana sudah diperbaiki, dan juga petugas kelurahan sudah memasangkan spanduk di kawasan pertokoaan dan perumahan melalui RT/RW. Berikut ini adalah tabel untuk mengetahui besarnya pencapaian target pada kelurahan Cipete: Tabel 4.20 tahun
Target penerimaan Realisasi (Rp)
Tingkat
(Rp)
penerimaan(%)
2009
785.803.576
545.323.851
69,39
2010
918.325.483
578.570.176
63,01
2011
1.082.613.745
605.842.674
55,96
Sumber: Kecamatan Pinang, diolah Dalam tabel diatas dapat kita lihat bahwa tingkat penerimaan dalam pencapian realisasi target mengalami penurunan dari tahun 2009 sebesar 69,39% menjadi 63,01% dan pada tahun 2011 terjadi penurunan menjadi 55,96%. Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran wajib pajak dalam membayar PBB dan dapat kita lihat
dalam
pembayarannya
dari
tahun
ke
tahun
cenderung
mengalami
62
penurunan.Jadi dalam hal ini sosialisasi dari petugas kelurahan kepada masyarakat harus lebih ditingkatkan dan juga bagi wajib pajak yang menunda pembayaran harus diberikan sanksi yang tegas serta harus adanya sosialiasi dari kelurahan untuk memberikan penyuluhan kepada warganya untuk segera membayarkan PBB tepat waktu.
4.11Analisis Target Penerimaan dan Realisasi Penerimaan pada Kelurahan Pakojan Berikut adalah hasil Penerimaan pada Kelurahan Pakojan: Tabel 4.21 Tahun
Target (Rp)
Target
Realisasi (Rp)
Realisasi
peningkatan
peningkatan
(%)
(%)
2009
235.640.763
17,98
145.800.435
2,10
2010
276.113.438
17,16
144.698.257
-0.76
2011
327.160.119
18,48
148.567.965
2.67
Sumber: Kantor Kecamatan Pinang, Diolah Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa jumlah target cenderung naik dari tahun ke tahun dan dari data yang dihasilkan target peningkatan tertinggi pada Tahun 2011 sebesar 18,48% dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 17,16% dan tahun 2009 sebesar 17.98%. Naiknya target ini mengikuti kenaikan NJOP pada wilayah ini serta sarana dan prasana mulai diperbaiki.
63
Dari tabel realisasi dapat kita lihat bahwa realisasi peningkatan dari tahun ke tahun cenderung naik turun. Pada tahun 2009 sebesar 2,09% kemudian pada tahun 2010 menjadi sebesar -0.76% dan pada tahun 2011 baru mengalami kenaikan lagi sebesar 2,67%. Hal ini dapat terjadi karena pada tahun 2010 aada sebagian kawasan pemukiman terendam banjir sehingga banyak rumah yang dikosongkan dan dikontrakan pada kawasan ini, sehingga petugas kelurahan mengalami kesulitan dalam melakukan sosialisasi. Berikut ini adalah tabel untuk mengetahui besarnya pencapaian target pada kelurahan Pakojan: Tabel 4.22 tahun
Target penerimaan Realisasi (Rp)
Tingkat
(Rp)
penerimaan(%)
2009
235.640.763
145.800.435
61.17
2010
276.113.438
144.698.257
52,40
2011
327.160.119
148.567.965
45,42
Sumber: Kantor Kecamatan Pinang, diolah Dari hasil tabel yang kita lihat tingkat penerimaan dari tahun ke tahun cenderung menurun dikarenakan kurangnya kesadaran wajip pajak dan juga petugas kelurahan dalam melakukan sosialisasi pada kawasan ini, dan juga warga di daerah ini lebih individualis dan cenderung sibuk dengan kegiatan masing-masing sehingga sulit dilakukan penyuluhan.
64
4.12 Analisis Target Penerimaan dan Realisasi Penerimaan pada Kelurahan Panunggangan Berikut adalah hasil Penerimaan pada Kelurahan Panunggangan Tabel 4.23 Tahun
Target (Rp)
Target
Realisasi (Rp)
Realisasi
peningkatan
peningkatan
(%)
(%)
2009
284.652.473
22,36
146.269.426
6,29
2010
342.709.692
20,39
152.323.943
4,13
2011
431.421.082
25,88
193.421.625
26,98
Sumber: Kantor Kecamatan Pinang Dari tabel diatas terlihat bahwa kelurahan panunggangan melakukan target peningkatan PBB cukup tinggi. Pada tahun 2009 sebesar Rp 284.652.473,- kemudian pada Tahun 2010 sebesar Rp 342.709.692,- dan pada Tahun 2011 sebesar Rp 431.421.082,-. Peningkatan target dilakukan karena kawasan ini yang dulunya sepi dianggap sudah mulai memadati kawasan ini dengan dibangunnya komplek perumahan di kawasan ini. Dari tabel yang kita lihat bahwa kelurahan Panunggangan dalam realisasi penerimaan PBB melonjak cukup tinggi pada tahun 2011 yaitu sebesar 26,98% dibandingkan dengna tahun 2009 yang hanya mencapai 6,29% dan pada Tahun 2010 juga hanya mencapai 4,13%. Peningkatan realisasi ini hamper sama seperti target yang ditetapkan oleh kelurahan Panunggan, Hal ini terjadi karena kawasan ini sudah adanya bangunan komplek perumahan dan juga sudah banyka warga yang tinggal perumahan baru ini. 65
Berikut ini adalah tabel untuk mengetahui besarnya pencapaian target pada kelurahan Panunggangan: Tabel 4.24 Tahun
Target penerimaan Realisasi (Rp)
Tingkat
(Rp)
penerimaan(%)
2009
284.652.473
146.269.426
51,38
2010
342.709.692
152.323.943
44,45
2011
431.421.082
193.421.625
44,83
Sumber: Kantor Kecamatan Pinang Dari tabel diatas dapat kita lihat terjadinya penurunan dalam tingkat penerimaan PBB dari tahun 2009 yang 51,38% ke tahun 2010 hanya 44,45% dan pada tahun 2011 sedikit meningkat menjadi 44,83%. Terjadinya penurunan disebabkan karena pada kawasan wyangilayah perumahan yang baru dibangun belum sepenuhnya dipadati oleh masyarakat.Mekanisme penyampaian SPPT yang buruk juga menjadi kendala dalam merealisasikan penerimaan serta kawasan ini juga belum tersosialisasi secara penuh dari petugas kelurahan ataupun RW/RT di wilayah setempat.
66
4.13Analisis Target Penerimaan dan Realisasi Penerimaan pada Kelurahan Panunggangan Utara Berikut adalah hasil Penerimaan pada Kelurahan Panunggangan Utara: Tabel 4.25 Tahun
Target
Target
Realisasi
Realisasi
(Rp)
Peningkatan
(Rp)
Peningkatan
(%)
(%)
2009
672.843.741
7,78
396.782.018
6,49
2010
755.270.043
12,25
404.386.942
1,91
2011
836.526.082
10,72
463.570.965
14,63
Sumber: Kantor Kecamatan Pinang, diolah Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa kenaikan target penerimaan PBB pada kelurahan Panunggangan Utara pada tahun 2009 target peningkatan sebesar 7,78% menjadi 12,25% pada tahun 2010 kemudian pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 10,72%. Hal ini dapat terjadi karena kawasan ini mulai dibangun untuk kawasan berdagang yang telah terorganisir serta mulai dibangunnya komplek perumahan sehingga menyebabkan kenaikan nilai NJOP. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa realisasi penerimaan hanya meningkat sedikit dari tahun 2009 ke tahun 2010,baru pada tahun 2011 terjadi kenaikan yang cukup tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena adanya kesadaran wajip pajak dan juga sosialisasi yang diberikan petugas kelurahan sehingga realisasi PBB semakin meningkat.
67
Berikut ini adalah tabel untuk mengetahui besarnya pencapaian target pada kelurahan Panunggangan Utara: Tabel 4.26 Tahun
Target penerimaan Realisasi (Rp)
Tingkat
(Rp)
Penerimaan(%)
2009
672.843.741
396.782.018
58,97
2010
755.270.043
404.386.942
53,55
2011
836.526.082
463.570.965
55,41
Sumber: Kantor Kecamatan Pinang, diolah Dalam tabel diatas terlihat bahwa tingkat penerimaan dari tahun ke tahun cenderung naik turun dalam pencapaian realisasi target. Tahun 2008 sebessar 58,97%, 2009 sebesar 53,55% mengalami penurunan dan baru pada tahun naik 2011 naik menjadi 55,41%. Terjadinya penurunan disebabkan oleh banyak hal misalkan kesadaran wajip pajak,pengaruh petugas dalam mensosialisasikan PBB serta tidak adanya surat teguran kepada wajib pajak yang menunggak maupun pemberitahuan secara lisan dari RT setempat untuk segera membayarkan PBB.
68
4.14 Analisis Target Penerimaan dan Realisasi Penerimaan pada Kelurahan Panunggangan Timur Berikut adalah hasil Penerimaan pada Kelurahan Panunggangan Timur: Tabel 4.27 Tahun
Target
Target
Realisasi
Realisasi
(Rp)
Peningkatan
(Rp)
Peningkatan
(%)
(%)
2009
267.102.423
7.6
126.255.692
6,1
2010
282.629.907
5,8
132.100.372
4,6
2011
296.198.941
4,8
144.162.291
9.1
Sumber: Kantor Kecamatan Pinang, diolah Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa target pada kecamatan Panunggangan Timur mengalami kenaikan setiap tahunnya. Pada tahun 2009 sebesar Rp 267.102.423,- kemudian pada tahun 2010 sebesar Rp 282.629.907,- dan pada tahun 2011 sebesar RP 296.198.941,-. Hal ini terjadi karena sarana dan prasarana pada kawasan PanungganganTimur mulai diperbaiki walaupun masih relative sedikit. Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa realisasi peningkatan mengalami kenaikan dari tahun 2009 sampai 2011. Pada tahun 2009 sebesar 6,1% menjadi sebesar 4,6% pada tahun 2010 dan kemudian pada tahun 2011 menjadi 9,1%.Dapat terjadi karena kesadaran wajib pajak dan juga sosialisasi pada petugas kelurahan dan juga RT/RW wilayah setempat dalam memberikan SPPT kepada warga.
69
Berikut ini adalah tabel untuk mengetahui besarnya pencapaian target pada kelurahan Panunggangan Utara: Tabel 4.28 Tahun
Target penerimaan
Realisasi (Rp)
(Rp)
Tingkat Penerimaan(%)
2009
267.102.423
126.255.692
47,26
2010
282.629.907
132.100.372
46,73
2011
296.198.941
144.162.291
48,67
Sumber: Kantor Kecamatan Pinang, diolah Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat penerimaan pada tahun 2009 sebesar 47,26% kemudian pada tahun 2010 mengalami sedikit penurunan menjadi 46,73% dan pdaa tahun 2011 naik menjadi 48,67%. Adanya kenaikan tingkat penerimaan pada tahun 2011 tidak lepas dari sarana dan prasarana yang mulai diperbaiki misalkan dalam membetulkan jalan yg rusak dan juga tidak lepas dari peran wajib pajak serta petugas kelurahan dan juga RT/RW setempat.
4.15 Usaha- usaha yang dilakukan dalam meningkatkan penerimaan PBB Berikut ini adalah usaha yang dilakukan kecamatan Pinang untuk meningkatkan penerimaan PBB yaitu: 1. Petugas kecamatan dan kelurahan harus lebih aktif lagi dalam melakukan kegiatan dilapangan, Kegiatan yang dilakukan dengan melakukan penempelan stiker PBB kepada warga agar menarik minat wajib pajak untuk membayar pajak.
70
2. Adanya kerjasama antara petugas kelurahan dan ketua RT setempat untuk menghimbau kepada wajib pajak untuk membayar pajak tepat waktu. 3. Melakukan pemasangan spanduk pada setiap kelurahan dan di setiap jalan yang padat penduduk agar menarik minat wajib pajak untuk membayar PBB dan juga tumbuhnya kesadaran wajib pajak untuk membayarkan PBB.
4.16 Faktor- faktor penghambat dalam penerimaan realisasi PBB Setelah melakukan penelitian dan dilakukan analisa pada kecamatan Pinang ditemukan beberapa penghambat dalam merealisasikan penerimaan PBB yaitu: 1. Kurangnya kesadaran wajib pajak dalam melakukan pembayaran PBB, Wajib pajak lebih memilih menunda dari pembayaran PBB dengan alas an tidak ada waktu untuk membayar dan tidak dapat SPPT dari petugas ataupun RT/RW. 2. Kurangnya sosialisasi yang diberikan petugas kecamatan atau kelurahan tentang manfaat membayar PBB. 3. Petugas
kecamatan
juga
harus
memperbaiki
sistem
dengan
memperbanyak lokasi jemput bola, sehingga wajib pajak lebih mudah dalam membayar PBB. 4. Harus diberikannya sanksi yang tegas bagi setiap wajib pajak yang selalu menunda pembayaran PBB terlebih sampai bertahun-tahun tidak membaya karena tanpa sanksi yang tegas maka sulit pemerintah untuk mencapai target PBB.
71