BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Model Diagram Metodologi
Gambar 4.1 Metodologi Penelitian
47
Gambar 4.2 Metodologi Penelitian (lanjutan)
48
4.2 Penelitian Pendahuluan Penelitian dilakukan di PT. Refconindo Bintang Sejahtera yang terletak di PT. Refconindo Bintang Sejahtera, dengan alamat Jalan Jombang Raya No. 11, Pondok Pucung, Pondok Aren, Tangerang 15229. Penelitian yang dilakukan di perusahaan tersebut menggunakan metode penelitian survei. Sehingga data yang didapat merupakan data primer. Metode penelitian survei merupakan bentuk dalam mengumpulkan informasi mengenai bahan penelitian dengan cara langsung terjun ke lapangan dan memperoleh keterangan secara faktual. Dengan melakukan penelitian awal ini dimaksudkan dapat mengetahui masalah-masalah apa saja yang muncul dan dapat dianalisa. Kemudian dalam pembuatan laporannya dipilih beberapa masalah saja yang dianggap menarik dan dapat dipecahkan yang diambil sebagai bahan untuk membuat laporan. Penelitian pendahuluan ini dimulai sejak diterima di PT. Refconindo Bintang Sejahtera selama seminggu pertama melakukan survei di pabrik tersebut. Masa ini dapat dilihat sebagai masa perkenalan tempat dan mencoba mencari masalah apa yang muncul yang dapat dijadikan bahan laporan.
4.3 Identifikasi dan Perumusan Masalah Pada saat melakukan penelitian pendahuluan di PT. Refconindo Bintang Sejahtera terdapat satu masalah yang muncul dan menarik untuk dibahas. Masalah tersebut merupakan masalah yang berhubungan dengan produktivitas dari para pekerja di pabrik tersebut, karena seharusnya kerja dilakukan selama 8 jam per hari, mulai dari pukul 8 pagi sampai pukul 17.00, dengan istirahat 1 jam pada pukul 12.00-13.00. Tetapi pada kenyataannya di pabrik para operator sudah mulai beresberes untuk pulang sejak dari pukul 16.00. Hal ini menandakan bahwa produktivitas 49
dari pabrik tersebut sudah menurun dan tidak berjalan sesuai dengan rencana dari perusahaan lagi. Setelah teridentifikasi masalah yang muncul pada saat melakukan penelitian awal tersebut. Dan berikut adalah permasalahan yang terdapat pada PT. Refconindo Bintang Sejahtera : 1. Bagaimana studi waktu dan penggunaan diagram alir dalam analisa telaah metode kerja dapat membantu memperbaiki manajemen operasionalnya (produktivitas)? 2. Bagaimana posisi PT. Refconindo Bintang Sejahtera dalam persaingan bisnis shelter dengan menggunakan analisis lima kekuatan porter? 3. Gerakan – gerakan mana pada saat melakukan proses produksi yang dapat dieliminasi, sehingga dapat mempersingkat waktu prosesnya? 4. Berapa standar produktivitas yang relevan terhadap proses pembuatan BTS shelter per harinya (setelah dilakukan eliminasi kegiatan yang tidak perlu)? 5. Bagaimana cara memperbaiki kondisi lingkungan kerja pada PT. Refconindo agar dapat membuat pekerja nyaman dalam bekerja?
4.4 Studi Kepustakaan Setelah melihat masalah-masalah yang memungkinkan untuk dianalisa dan dipecahkan, maka selanjutnya dilakukan sebuah studi kepustakaan. Dari perumusan dan identifikasi masalah yang diambil untuk dibahas dalam skripsi ini sangat berkaitan erat dengan ilmu ergonomi. Studi kepustakaan ini dilakukan di perpustakaan sambil mencari beberapa buku teori mengenai ergonomi terutama dengan spesifikasi telaah metode. Studi kepustakaan ini juga tidak terbatas pada 50
pembacaan di perpustakaan saja, tapi yang terpenting adalah mendapatkan bahan teoritis dari bahan tersebut, sehingga dapat diambil juga dari internet. Buku-buku yang menjadi pedoman dalam penulisan skripsi ini adalah buku mengenai time study, motion study, telaah metode, dan produktivitas. Karena Dengan menggunakan teori telaah metode, permasalahan itu diteliti dan dianalisa dari berbagai unsur yang terdapat dalam pabrik, unsur-unsur tersebut adalah tenaga kerja, material, mesin, dan juga lingkungan fisik tempat kerjanya. Dengan
analisa
tersebut
dapat
dicari
bagaimana
cara
memaksimalkan
produktivitasnya. Beberapa judul buku yang menjadi bahan dasar studi kepustakaan ini adalah buku tata cara kerja, ergonomi studi gerak dan waktu, metedologi penelitian, motion and time study ; improving productivity, Motion and Time Study for Lean Manufacturing,dan Motion and Time Study design and measurement of work. Serta beberapa sumber yang diambil melalui internet.
4.5 Pengumpulan Data Pengumpulan data pada skripsi ini menggunakan metode pengamatan langsung. Sehingga data-data yang diambil merupakan data primer. Data yang dikumpulkan berupa data waktu siklus yang dibutuhkan untuk mengerjakan proses produksi di PT. Refconindo Bintang Sejahtera, dan juga pengamatan langsung mengenai siklus kerjanya. Proses produksi tersebut dimulai dari proses press shop sampai cladding. Pengumpulan waktu ini dilakukan dengan menggunakan bantuan stopwatch. Keuntungan dari pengamatan ini adalah terdapat kemungkinan untuk mencatat perilaku yang terjadi pada saat itu sesegera mungkin. Hanya saja dalam pengamatan langsung ini dibutuhkan waktu menunggu yang cukup lama untuk dapat benar-benar 51
mengamati suatu objek. Pengumpulan data waktu ini nantinya digunakan untuk mencari data waktu baku dari suatu proses produksi, guna mengetahui produktivitas dari pabrik tersebut. Pengumpulan data juga dilakukan dengan melakukan wawancara singkat mengenai lingkungan fisik dari pekerja. Data – data yang dikumpulkan tersebut untuk melengkapi analisa dengan menggunakan telaah metode.
4.6 Uji Keseragaman Data Data waktu yang telah dikumpulkan sebelumnya melalui proses observasi di lapangan, Kemudian di test dengan uji keseragaman data untuk melihat apakah data yang telah dikumpulkan memiliki tingkat fluktuasi yang tidak terlalu tinggi (data waktu masih tergolong dalam batas kewajaran). Cara untuk mengukurnya adalah dengan menentukan : a. Pertama dicari jumlah dan rata – rata waktu siklusnya. b. Kemudian dicari standar deviasinya c. Setelah itu dicari BKA dan BKB (batas kontrol atas dan batas kontrol bawah). d. Setelah itu, BKA, BKB dan waktu siklus dimasukkan dalam satu buah grafik garis. Dari grafik yang dibuat ini akan terlihat dengan jelas data waktu mana saja yang keluar dari BKA dan BKB. e. Kemudian data waktu yang keluar dari BKA dan BKB tadi dibuang, dan data waktu yang terletak di tengah BKA dan BKB akan dilakukan uji keseragaman lagi sampai data benar-benar tidak ada yang keluar dari BKA dan BKBnya (jalannya dimulai dari pertama lagi, karena dengan 52
jumlah data waktu yang lebih sedikit maka jumlah, rata-rata, standar deviasi dan BKA – BKBnya juga pasti berubah). Sebelum masuk kedalam tahap uji coba terlebih terdahulu ditentukan tingkat atau derajat kepercayaannya terlebih dahulu. Tingkat kepercayaan ini mengandung arti sejauh mana data yang kita kumpulkan dari hasil observasi ini benar. Derajat kepercayaan untuk data skripsi ini adalah 95 persen. Artinya 95 persen data yang telah diambil adalah akurat. Derajat kepercayaan ini ditentukan hanya 95 persen karena selama penelitian atau observasi berlangsung peneliti juga mengalami kejenuhan dan kecapaian sehingga data yang diambil tidak 100 persen akurat, bisa juga peneliti juga diajak bicara oleh operator atau orang lain. Kemudian setelah ditentukan derajat kepercayaannya atau beta ( β ), maka dapat
⎛1− β ⎞ ditentukan angka pada tabel Znya, yaitu dengan rumus z = 1 − ⎜ ⎟ . Hasil dari ⎝ 2 ⎠ rumus tersebut akan dicari pada tabel Z untuk menemukan berapa angka Znya tersebut.
Dengan derajat kepercayaan 95 persen maka Znya menjadi :
⎛ 1 − 0.95 ⎞ z = 1− ⎜ ⎟ = 0.975 ; maka z = 2 (hasil z = 1 ini didapat dari tabel distribusi ⎝ 2 ⎠ normal). Hasil dari Z sama dengan 2 ini yang akan berpengaruh di BKA dan BKBnya.
4.7 Uji Kecukupan Data
Setelah semua data waktu dari setiap siklus kerja diperiksa keseragamannya dan telah menjadi data waktu yang seragam (tingkat fluktuasi dari data tidak melebihi batas kontrol atas dan bawah), maka berikutnya yang harus dilakukan adalah
53
memeriksa banyaknya penelitian yang harus dilakukan berdasarkan tingkat keyakinan dan ketelitian yang ingin dicapai. Terlebih dahulu ditentukan tingkat ketelitian yang ingin dicapai yaitu 10 persen. Tingkat ketelitian ini berarti batas data waktu dapat melenceng dari kebenarannya adalah sebesar 10 persen karena data waktu yang sebenarnya tidak ada, maka harus dibuat asumsi tersebut.
Lalu
kemudian masuk kedalam uji kecukupan data yang dimulai dengan : a. Uji ini merupakan kelanjutan dari uji keseragaman data. Sehingga jika data sudah seragam maka data waktu selanjutnya diuji dengan menggunakan rumus N’. b. Dengan rumus tersebut akan diketahui berapa banyaknya data yang harus dikumpulkan dengan menggunakan derajat kepercayaan (Z) dan ketelitian (S) yang kita inginkan. Bila hasilnya sudah muncul maka hanya ada dua kemungkinnan yaitu : 1. Jika N ' ≤ N, maka berarti data telah tercukupi. 2. Jika N ' > N, berarti data belum cukup, besar kekurangannya data adalah selisih antara N’ dengan N. Hal ini menunjukkan bahwa data masih harus dikumpulkan kembali sebesar selisih tersebut. Kemudian data yang telah dikumpulkan, pada observasi selanjutnya agar data waktu sesuai dengan N’, harus mengalami uji keseragaman dan uji kecukupan data kembali. Setelah semua data waktu yang dikumpulkan sesuai dengan yang diharuskan dan data waktu telah memiliki tingkat keseragaman data yang diinginkan, maka pengumpulan dan uji untuk memnentukan data waktu yang diperlukan pada saat melakukan suatu proses kerja (waktu baku) sudah dapat dilakukan. 54
4.8 Flow Process Chart
Proses pengamatan berikutnya berlanjut pada proses produksi pada PT. Refconindo Bintang Sejahtera secara keseluruhan, dengan menggunakan bantuan Flow Process Chart (FPC). Karena pada proses telaah metode yang diperhatikan
dan diteliti tidak hanya dari segi waktu pengerjaan saja tapi juga aliran material. Maka dari itu dibutuhkan bantuan FPC untuk meniliti keseluruhan aliran proses material sampai menjadi panel-panel dari shelter (proses Cladding). Pembuatan FPC ini sebetulnya cukup sederhana karena sudah terdapat bentuk yang bakunya sehingga tinggal diisi pada form yang sudah jadi dengan prosesproses yang terjadi di pabrik tersebut. Serta tidak lupa juga untuk memberikan jarak yang dituju oleh material dan juga waktu menunggu yang dibutuhkan oleh material untuk sampai pada proses berikutnya. Selama pengamatan jarak yang dibutuhkan untuk material berpindah tempat pun harus diukur, dan waktu yang diperlukan material untuk menunggu juga harus dihitung sehingga cukup memakan waktu yang tidak sebentar. Segala kegiatan menganggur dan produktif tercatat pada bagan ini. Sehingga pada saat analisa nanti dapat dengan mudah melihat kegiatan yang tidak produktif, dan dapat mengeliminasi kegiatan tidak produktif yang seharusnya dapat dihindarkan tersebut.
4.9 Flow Diagram
Agar aliran material lebih terlihat dengan jelas maka digambarkan dalam bentuk flow diagram. flow diagram dibuat karena penggunaan FPC saja dinilai belum cukup untuk menggambarkan suatu aliran proses secara keseluruhan di pabrik.
55
Penggambaran pada flow diagram ini dilakukan layaknya menggambarkan sebuah denah kerja produksi beserta dengan alur prosesnya menggunakan simbolsimbol standar peta kerja (sesuai dengan ASME). Pembuatan flow diagram dilakukan untuk memudahkan penganalisaan aliran material. Penganalisaan ini termasuk analisa jarak antar mesin dan juga jarak transportasi material dari tempat kerja satu ke tempat kerja berikutnya. Karena jarak ini berpengaruh pada waktu transportasi yang diperlukan material sebelum material tersebut diproses di tempat kerja berikutnya. Jika jarak ini dapat diminimalisasi maka berarti waktu transportasi juga terminimalisasi, yang berarti penggunaan waktu menjadi semakin efektif.
4.10
Perhitungan Faktor Penyesuaian
Faktor penyesuaian berhubungan dengan waktu siklus rata-rata dari tiap tempat kerja. Faktor penyesuaian bertujuan untuk menormalkan kembali waktu siklus tersebut. Sebab pada saat dilakukan observasi, pekerja dapat melakukan kerja yang terlalu cepat atau terlalu lambat, maka dari itu harus dinormalkan kembali dengan melakukan beberapa penyesuaian. Agar hasil waktu baku nantinya menjadi waktu yang terbaik untuk melakukan kerja (tidak terlalu cepat atau juga terlalu lama). Faktor penyesuaian ini diberi simbol P. Faktor-faktor yang termasuk dalam penyesuaian ada 4 faktor, yaitu : keterampilan, usaha, kondisi kerja, dan konsistensi. Kemudian keempat faktor ini dijumlahkan dan kemudian ditambahkan dengan satu (P = 1 + penyesuaian). Faktor penyesuaian dicari untuk setiap siklus kerjanya, mulai dari press shop sampai cladding. Cara menentukan faktor-faktor ini juga merupakan hasil pengamatan selama di pabrik.
56
4.11
Perhitungan Waktu Normal (Wn)
Setelah menentukan faktor penyesuaian berdasar pengamatan maka waktu normal dapat dicari. Waktu normal (Wn) ini dicari untuk menentukan waktu pengerjaan dari operator pada saat menyelesaikan satu siklus kerja dalam kecepatan normal. Caranya adalah dengan mengkalikan antara data waktu siklus rata – rata dari tiap proses kerja yang sudah melalui kedua uji sebelumnya dengan faktor penyesuaiannya (Wn = Ws * p).
4.12
Perhitungan Faktor Kelonggaran
Kelonggaran atau allowance ini juga perlu diperhitungkan sebelum mendapatkan waktu baku, faktor ini perlu diamati dan dibuat untuk setiap siklus kerjanya. Bagaimana pun juga pada saat bekerja seorang operator akan memperoleh beberapa gangguan. Kelonggaran dari beberapa gangguan tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu, kelonggaran pribadi, kelonggaran kelelahan, dan kelonggaran delay. Faktor-faktor kelonggaran yang harus diperhitungkan yaitu, tenaga yang dikeluarkan, sikap kerja, gerakan kerja, kelelahan mata, keadaan temperatur tempat kerja, keadaan atmosfir, dan keadaan lingkungan yang baik, serta kelonggaran pribadi. Keseluruhan faktor kelonggaran ini dijumlahkan menjadi satu dalam bentuk persen. Faktor-faktor tersebut telah ada pedomannya, maka pengamat tinggal menyesuaikan saja pada saat melakukan observasi di pabrik dengan tabel yang ada.
57
4.13
Perhitungan Waktu Baku (Wb)
Kemudian hasil kelonggaran tersebut dimasukkan dalam perhitungan waktu baku pengerjaan dari satu tempat kerja tersebut. Bila waktu telah dinormalkan dan faktor kelonggaran dari pekerja telah ditentukan maka selanjutnya dapat dicari waktu baku untuk melakukan proses tersebut. Perhitungan waktu baku dapat menggunakan cara berikut: Wb = Wn * (1 + kelonggaran).
4.14
Analisa
Analisa ini dilakukan dengan menggunakan telaah metode pada ergonomi. Sehingga hal yang dianalisa adalah material, mesin, peralatan, lingkungan kerja dan juga manusia (operator). Segala bahan untuk analisa tersebut telah terdapat pada perhitungan waktu baku (time study), pembuatan FPC dan flow diagram. Data dari pencarian waktu baku digunakan untuk mencari produktivitas yang maksimal bagi PT. Refconindo Bintang Sejahtera. Karena pada saat ini PT. Refconindo Bintang Sejahtera belum memiliki standar waktu baku pengerjaan operasinya. Sehingga standar produksi per harinya belum dapat ditentukan. Dengan menggunakan studi waktu ini maka akan didapat produktivitas yang baku untuk proses produksi harian di PT. Refconindo Bintang Sejahtera tersebut. Sedangkan penggunaan data FPC dan flow diagram untuk menganalisa proses aliran material yang terjadi di pabrik sehingga dapat meminimalisasi waktu yang dibutuhkan untuk membawa dan menunggu material datang. Setelah analisa dilakukan maka dapat dibuat usulan FPC dan flow diagram yang telah memiliki waktu proses yang maksimal.
58
Kemudian setelah didapat peningkatan produktivitas bagi pabrik refconindo, hasil tersebut dianalisa kembali dengan menggunakan lima kekuatan porter. Analisa porter digunakan untuk melihat peran dari peningkatan produktivitas perusahaan terhadap lingkungan industrinya. Kemudian dilihat apakah perusahaan mampu mengatasi masalah-masalah dan ancaman yang dihadapi dari luar ini. 4.15
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan merupakan cara untuk menyampaikan hasil dari penelitian secara singkat dan padat. Sehingga dengan membaca kesimpulannya saja maka dapat diketahui keseluruhan dari laporan tersebut. Sedangkan saran bertujuan untuk memberikan masukan terhadap objek yang diteliti, dengan berdasar pada hasil analisa yang telah dilakukan.
59