ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian observasional cross sectional.
4.2
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di klinik S1 ortodonti Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Airlangga Surabaya pada bulan Juli 2012 – Desember 2012.
4.3
Populasi dan Sampel
4.3.1
Populasi Penelitian Populasi penelitian ini diambil dari seluruh pasien yang masih dirawat
menggunakan peranti ortodonti lepasan lebih dari enam bulan oleh mahasiswa di klinik S1 ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya.
4.3.2
Sampel Penelitian Sampel penelitian ini adalah sebagian pasien yang masih dirawat
menggunakan peranti ortodonti lepasan lebih dari enam bulan oleh mahasiswa di klinik S1 ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya yang memenuhi kriteria sampel.
SKRIPSI
KORELASI KESEHATAN MARIA GINGIVA ELISEA ... KISWANTORO HADINOTO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4.3.3
Besar Sampel Penelitian Besar sampel dihitung berdasarkan rumus (Lwanga dan Lemeshow, 1991) : Z2
1- α /2 P
(1-P) N
n=
= 41 d2 (N-1) + z21-α /2P (1-P)
Besar sampel minimal dalam penelitian ini sebanyak 41 pasien. Keterangan : n
: besar sampel minimum
Z 1-α/2 : nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada α 5% = 1,96.
4.3.4
P
: harga proporsi di populasi = 0,5.
N
: besar populasi = 68.
d
: kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir = 0,1.
Kriteria Sampel Penelitian Sampel diambil dengan kriteria sebagai berikut : Data dihimpun dari kartu status pasien yang masih dirawat menggunakan peranti ortodonti lepasan lebih dari enam bulan oleh mahasiswa di klinik S1 ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya : - Pasien yang sedang dirawat dengan peranti ortodonti lepasan rahang atas dan rahang bawah. - Tidak membedakan jenis kelamin.
SKRIPSI
KORELASI KESEHATAN MARIA GINGIVA ELISEA ... KISWANTORO HADINOTO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
- Rentang usia 9-11 tahun. - Pasien tersebut kooperatif.
4.3.5
Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Simple Random
Sampling, karena pengambilan sampel secara acak pada pasien yang yang masih dirawat menggunakan peranti ortodonti lepasan lebih dari enam bulan oleh mahasiswa di klinik S1 ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya.
4.4
Variabel Penelitian
4.4.1
Variabel Dependen Kesehatan gingiva pasien yang masih dirawat menggunakan peranti
ortodonti lepasan lebih dari 6 bulan.
4.4.2
Variabel Independen Kebersihan rongga mulut pada pasien yang masih dirawat
menggunakan peranti ortodonti lepasan lebih dari 6 bulan.
4.5
Definisi Operasional Penelitian
Agar variabel dapat dinilai atau diamati maupun diukur, maka variabel tersebut perlu didefinisikan sebagai berikut : 1. Pemakaian peranti ortodonti lepasan Pemakaian peranti ortodonti lepasan adalah kegiatan yang dilakukan
SKRIPSI
KORELASI KESEHATAN MARIA GINGIVA ELISEA ... KISWANTORO HADINOTO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
responden menggunakan peranti ortodonti lepasan secara baik dan teratur. 2. Kesehatan gingiva Kesehatan gingiva pada pasien dengan perawatan ortodonti lepasan adalah perubahan kondisi kesehatan gingiva pada pasien yang sedang memakai peranti ortodonti lepasan. Pengukuran tingkat keparahan penyakit gingiva menggunakan Gingival Index (GI) dari Loe dan Silness. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan kaca mulut dan periodontal probe. Pemeriksaan dilakukan pada distofasial papila, margin fasial, mesiofasial, margin lingual. Gingival Index didapat dari jumlah skor sekeliling dibagi 4. Gigi yang diperiksa adalah gigi molar kanan rahang atas (16), gigi molar kiri rahang atas (26), gigi molar kanan rahang bawah (46), gigi molar kiri rahang bawah (36), gigi insisivus satu kanan rahang atas (11) dan gigi insisivus satu kiri rahang bawah (31). Kriteria Gingival Index : 0:
Gingiva normal.
1:
Keradangan ringan, sedikit perubahan warna, sedikit pembengkakan, tidak terdapat perdarahan saat probing.
2:
Keradangan sedang, kemerahan, oedem, kilap dan berdarah pada waktu probing.
3:
Keradangan parah, kemerahan, dan oedem yang nyata, ulserasi, perdarahan spontan.
SKRIPSI
KORELASI KESEHATAN MARIA GINGIVA ELISEA ... KISWANTORO HADINOTO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Tingkat keparahan penyakit gingiva Skor 0,1-1,0
:
keradangan ringan.
1,1-2,0
:
keradangan sedang.
2,1-3,0
:
keradangan berat.
3. Kebersihan rongga mulut Kebersihan rongga mulut pada pasien dengan perawatan ortodonti lepasan adalah keadaan rongga mulut pada pasien yang sedang memakai peranti ortodonti lepasan. Indeks yang digunakan untuk melihat kebersihan rongga mulut adalah Oral Hygiene Index – Simplified (OHI-S) dari Green dan Vermillion. Untuk menilai kebersihan rongga mulut penderita, yang dilihat adalah adanya debris dan kalkulus pada permukaan gigi. OHI-S diperoleh dengan cara menjumlahkan Debris Index dan Calculus Index. Pemeriksaan debris dan kalkulus dilakukan pada gigi tertentu dan pada permukaan gigi tertentu, yaitu : gigi molar kanan rahang atas (16) permukaan bukal, gigi molar kiri rahang atas (26) permukaan bukal, gigi insisivus satu kanan rahang atas (11) permukaan labial, gigi molar kanan rahang bawah (46) permukaan lingual, gigi molar kiri rahang bawah (36) permukaan lingual, dan gigi insisivus satu kiri rahang bawah (31) permukaan labial.
SKRIPSI
KORELASI KESEHATAN MARIA GINGIVA ELISEA ... KISWANTORO HADINOTO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Gambar 2.1 Kriteria skor untuk debris (Wyche dan Wilkins, 2010)
Kriteria Debris Index (DI-S) : 0: Tidak dijumpai debris atau stain. 1: Ada debris lunak menutupi tidak > 1/3 permukaan gigi atau adanya stain (bercak) ekstrinsik tanpa debris dengan tidak memperhitungkan perluasannya. 2: Adanya debris lunak menutupi > 1/3 tetapi belum sampai 2/3 permukaan gigi. 3: Adanya debris lunak menutupi > 2/3 permukaan gigi. Skor DI-S individu didapat dari jumlah skor debris permukaan yang diperiksa dibagi dengan permukaan yang diperiksa. Derajat kebersihan bila dihubungkan dengan DI-S
SKRIPSI
0-0,6
:
Baik.
0,7-1,8
:
Sedang.
1,9-3
:
Buruk.
KORELASI KESEHATAN MARIA GINGIVA ELISEA ... KISWANTORO HADINOTO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Gambar 2.2 Kriteria skor untuk kalkulus (Wyche dan Wilkins, 2010)
Kriteria Calculus Index (CI-S) 0: Tidak dijumpai kalkulus. 1: Adanya kalkulus supragingival menutupi > 1/3 permukaan gigi. 2: Adanya kalkulus supragingival menutupi > 1/3 tetapi belum melewati 2/3 permukaan gigi atau ada flek-flek kalkulus subgingival sekeliling servikal gigi atau keduanya. 3: Adanya kalkulus suprangival menutupi > 2/3 permukaan gigi atau kalkulus subgingival mengelilingi servikal gigi atau keduanya. Skor CI-S individu didapat dari jumlah skor kalkulus permukaan yang diperiksa dibagi dengan permukaan yang diperiksa. Derajat kebersihan bila dihubungkan dengan CI-S.
SKRIPSI
0-0,6
:
Baik.
0,7-1,8
:
Sedang.
1,9-3
:
Buruk.
KORELASI KESEHATAN MARIA GINGIVA ELISEA ... KISWANTORO HADINOTO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Dengan menjumlahkan skor Debris Index dan Calculus Index maka akan didapatkan indeks kebersihan gigi dan mulut. OHI-S = Debris Index + Calculus Index atau OHI-S = DI + CI
Derajat kebersihan mulut bila dihubungkan dengan OHI-S adalah sebagai berikut:
4.6
0,0-1,2
:
Baik.
1,3-3,0
:
Sedang.
3,1-6,0
:
Buruk.
Instrumen Penelitian 1. Pemakaian peranti ortodonti lepasan. Pemakaian peranti ortodonti lepasan adalah kegiatan yang dilakukan responden menggunakan peranti ortodonti lepasan secara baik dan teratur. Metode ukur : Form kuesioner. Alat ukur
: Jawaban
kuesioner
dari
responden
meliputi
pemakaian saat sikat gigi, pemakaian saat makan, pemakaian saat makan snack, pemakaian saat tidur, cara membersihkan peranti, kepatuhan pemakaian peranti ortodonti lepas secara rutin.
SKRIPSI
KORELASI KESEHATAN MARIA GINGIVA ELISEA ... KISWANTORO HADINOTO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Skala ukur 2.
: Data rasio pemakaian peranti ortodonti lepasan.
Kesehatan gingiva Kesehatan gingiva pada pasien dengan perawatan ortodonti lepasan adalah perubahan kondisi kesehatan gingiva pada pasien yang sedang memakai peranti ortodonti lepasan. Metode ukur : Pemeriksaan secara langsung dan dicatat pada tabel pemeriksaan Gingival Index.
3.
Alat ukur
: Gingival Index.
Instrumen
: Kaca mulut, sonde, probe WHO, pinset.
Skala ukur
: Data rasio.
Kebersihan rongga mulut Kebersihan rongga mulut pada pasien dengan perawatan ortodonti lepasan adalah keadaan rongga mulut pada pasien yang sedang memakai peranti ortodonti lepasan. Metode ukur : Pemeriksaan secara langsung dan dicatat pada tabel pemeriksaan OHI-S.
SKRIPSI
Alat ukur
: OHI-S.
Instrumen
: Kaca mulut, sonde, pinset.
Skala ukur
: Data rasio.
KORELASI KESEHATAN MARIA GINGIVA ELISEA ... KISWANTORO HADINOTO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4.7
Alat dan Bahan Penelitian Alat : - Kartu status pasien yang masih dirawat menggunakan peranti ortodonti lepasan lebih dari enam bulan oleh mahasiswa di klinik S1 ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya. - Kaca mulut.
- Sonde. - Probe WHO. - Pinset. - Dappen glass. - Alat tulis dan kertas. Bahan : - Alkohol 70%.
4.8
Prosedur Penelitian Pelaksanaan yang dilakukan : - Pada kunjungan pertama : a. Melakukan pengumpulan data dari kartu status pasien yang masih dirawat menggunakan peranti ortodonti lepasan lebih dari enam bulan oleh mahasiswa di klinik S1 ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya. b. Mencatat identitas pasien yang masih dirawat menggunakan peranti ortodonti lepasan lebih dari enam bulan di klinik S1
SKRIPSI
KORELASI KESEHATAN MARIA GINGIVA ELISEA ... KISWANTORO HADINOTO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ortodonti
Fakultas
Kedokteran
Gigi
Universitas
Airlangga
Surabaya. c. Pasien diminta untuk menandatangani surat persetujuan bersedia sebagai subjek penelitian. d. Pasien diminta untuk mengisi form. kuesioner mengenai pemakaian peranti ortodonti lepasan. e. Pasien diinstruksikan untuk melepas peranti ortodonti lepasan yang digunakan dan berkumur dengan air untuk menghilangkan sisa makanan.
f. Melakukan pengukuran dan pemeriksaan indeks kesehatan gingiva subjek penelitian. g. Melakukan pengukuran dan pemeriksaan indeks kebersihan rongga mulut subjek penelitian. h. Pasien kembali memakai peranti ortodonti lepasan. i. Pasien diberi penjelasan singkat (Dental Health Education) dan lembar instruksi mengenai petunjuk menggosok gigi dan cara membersihkan peranti ortodonti lepasan.
- Pada kunjungan kedua (setelah dua kali aktivasi ortodonti lepasan ±6 minggu). a. Pasien diinstruksikan untuk melepas peranti ortodonti lepasan yang digunakan dan berkumur dengan air terlebih dahulu. b. Melakukan pengukuran dan pemeriksaan indeks kesehatan gingiva (GI) dan kebersihan rongga mulut (OHI-S) subjek penelitian. - Mencatat hasil penelitian dalam tabel.
SKRIPSI
KORELASI KESEHATAN MARIA GINGIVA ELISEA ... KISWANTORO HADINOTO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4.9
Analisis Data Setelah data dikumpulkan dilakukan pengkodean yang dilanjutkan
entry data dan pembersihan data. Data diolah dan diuji menggunakan statistik korelasi Pearson dan Spearman, serta Chi-square test.
SKRIPSI
KORELASI KESEHATAN MARIA GINGIVA ELISEA ... KISWANTORO HADINOTO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4.10
Alur Penelitian
Melihat KARTU STATUS di klinik S1 Ortodonti FKG Universitas Airlangga Surabaya dengan pemakaian peranti lepasan >6 bulan Populasi Kriteria sampel :
-Pemakaian peranti lepasan >6 bulan -Px peranti ortodonti lepasan RA & RB. -Rentang usia 9-11 tahun. -Px kooperatif.
Sampel Mengisi :-Formulir Identitas. -Formulir Persetujuan Pemakaian Peranti Ortodonti Lepasan (Form Kuesioner)
Kesehatan Gingiva (Gingival Index)
Kebersihan RM (OHI-S)
Baik
Buruk
Sedang
DHE (perlakuan terhadap POL / Lembar Instruksi) Setelah 2x aktivasi ±6 minggu Kebersihan RM (OHI-S)
Kesehatan Gingiva (Gingival Index)
Analisis Data Pembahasan Simpulan
SKRIPSI
KORELASI KESEHATAN MARIA GINGIVA ELISEA ... KISWANTORO HADINOTO