BAB 3 PERANCANGAN SISTEM
1.1 Perancangan Perangkat Keras Sistem yang dirancang terdiri atas beberapa bagian modul yaitu seperti diagram dibawah ini:
Internet
Router E-Buddy Serial to Console Switch HP
SMS
FastEthernet
GSM Modem
Remote Connection Server
Jaringan yang Di Monitor
Gambar 3.1 Modul Sistem. 3.1.1 Remote Connection Server Modul remote connection server dari sistem ini berupa PC yang terhubung langsung dengan jaringan yang akan dimonitor dan router yang akan diakses. Tipe konektor yang digunakan untuk menghubungkan antara PC dengan jaringan adalah kabel UTP (Unshielded Twisted Pair), sedangkan untuk koneksi ke router menggunakan USB to serial dan serial to console PC ini digunakan untuk memproses SMS dan Instant
29
30 Messaging (IM) dari network administrator yang akan mengakses router, serta memberikan alert berupa SMS bila terjadi masalah pada jaringan.
3.1.2 Modul GSM modem Modul GSM modem dengan AT comand digunakan sebagai pengirim dan penerima SMS. Menggunakan SMS gateway yang terdapat di dalam PC, sehingga PC dapat menerima dan mengirim SMS.
3.1.3 Modul Mobile Phone Alat yang digunakan network administrator untuk mengirimkan pesan atau informasi kepada sistem yang bersangkutan.
3.1.4 Modul Router Modul ini merupakan objek yang akan di akses oleh network administrator. 3.1.5 Modul Switch/Network Modul ini merupakan jaringan (host – host) yang akan dimonitor oleh sistem.
1.2 Perancangan Perangkat Lunak Sistem akan memonitoring jaringan selama 24 jam. Proses monitoring akan menggunakan program yang berbasiskan Visual Basic.Net. Jika pada saat proses monitoring berlangsung, terjadi perubahan event (dalam hal koneksi) pada jaringan maka sistem akan mereport ke SMS gateway dan mengirimkan SMS kepada network administrator. Program juga memungkinkan network administrator untuk melakukan
31 akases terhadap jaringan, dimana akses dapat dilakukan melalui SMS ataupun melalui messenger. Setting
MAIN
PARSING CONSOLE ACCESS
SMS GATEWAY
MESSENGER
MONITORING
Gambar 3.2 Blok Diagram Software 3.2.1 Modul MAIN Modul main ini terbagi lagi menjadi 2 bagian yaitu modul SMS GATEWAY dan modul CONSOLE ACCESS. 3.2.1.1 Modul SMS GATEWAY Modul SMS GATEWAY ini digunakan sebagai tempat melakukan proses terhadap pesan SMS yang akan dikirim ke network administrator ataupun pesan SMS yang didapat saat network administrator melakukan akses.
32
Gambar 3.3 Flowchart SMS Gateway
Pada flowchart di atas dapat dilihat bahwa pesan berupa SMS akan dikirimkan kepada network administrator bila pada modul MONITORING mendeteksi terdapat masalah pada host atau IP tertentu. Informasi yang diterima dari modul MONITORING akan diproses sehingga dijadikan suatu alert message yang akan dikirimkan kepada network administrator. Sedangkan saat melakukan penerimaan SMS dari network administrator, hal yang dilakukan pertama kali adalah program melakukan parsing terhadap SMS tersebut. Setelah itu dilakukan pengecekan nomor pengirim, apakah nomor tadi terdapat pada listphone (nomor – nomor yang berhak melakukan akses) atau tidak. Jika ternyata tidak terdapat pada list maka pesan akan dibuang (tidak diproses lagi), namun jika nomor tadi terdapat pada list maka program akan memproses SMS tadi dan melakukan cek format pesan, apakah isi pesan sudah sesuai dengan ketentuan atau
33 belum. Jika sudah sesuai maka isi pesan akan dikirimkan ke modul CONSOLE ACCESS untuk diproses lebih lanjut, tetapi bila masih terdapat kesalahan, program akan mengirimkan pesan bantuan (help message) kepada pengirim (network administrator) format yang benar.
3.2.1.2 Modul CONSOLE ACCESS Modul CONSOLE ACCESS merupakan modul yang akan mengirimkan pesan – pesan yang diterima ke dalam router.
Messenger or SMS Gateway?
Messenger
MESSENGER
Check Console Lock
Message
T
Locked?
SMS Gateway
PARSING
SMS GATEWAY
Message
F Router Output
Error Message
F
Check Sender
Lock Console
Sender = Locker?
Make Sender as Locker
T
Send To Router
Router
Buffering Output
Gambar 3.4 Flowchart Network Access
Pada modul CONSOLE ACCESS ini sebelum pesan yang diterima dimasukkan ke dalam router baik berupa SMS ataupun Messengger akan dilakukan terlebih dahulu pengecekan Console Lock. Maksud dari Console Lock adalah program akan melakukan
34 Lock (penguncian) terhadap akses router dengan interval waktu tertentu jika suatu ID (jika menggunakan messenger) atau nomor (jika menggunakan SMS) telah melakukan akses, sehingga hanya ID atau nomor tersebutlah yang dapat melakukan akses terhadap router pada saat itu. Jadi hal pertama yang dilakukan program adalah melakukan cek apakah lock sedang aktif atau tidak. Jika ternyata lock belum aktif maka pesan yang diterima tadi akan dikirim ke router dan program juga akan melakukan penguncian akses router dalam waktu tertentu untuk ID dan nomor si pengirim pesan. Namun jika dalam pengecekan ternyata lock sudah aktif, maka ID atau nomor pengirim pesan tadi akan dicek kembali, apakah ID atau nomor tersebut merupakan nomor yang mengaktifkan lock sebelumnya atau tidak, jika benar maka pesan akan dikirimkan ke router tetapi jika salah maka ID atau nomor tadi akan dikirimkan pesan error (Error Message) sebagai pertanda bahwa router sedang di akses oleh ID atau nomor lain. Pesan yang telah lolos pengecekan akan dikirimkan ke router untuk kemudian diproses oleh router. Respon dari router tidak akan langsung dikirimkan ke ID atau nomor yang melakukan akses tadi, tetapi akan ditampung di dalam suatu buffer untuk selanjutnya dikirimkan ke ID atau nomor tujuan. Khusus untuk akses melalui SMS, output dari router tidak akan langsung dikirimkan tetapi diproses terlebih dahulu pada modul PARSING untuk selanjutnya dikirim ke modul SMS GATEWAY.
35 Perancangan Layar Modul MAIN SMS Manager File
Module Phone Number
Info
signal Send Message Output (GSM Modem – Serial Router)
Add Phone
Del Phone
Message
Input to Router
Gambar 3.5 Rancangan Layar Modul MAIN
Pada tampilan program main bagian paling atas merupakan menu – menu yang digunakan untuk keluar dari program (dengan menekan File lalu Exit) dan menu untuk mengaktifkan modul – modul lain (dengan menekan Module lalu pilih modul yang ingin diaktifkan). Di bawah menu tadi terdapat indikator dari sinyal yang didapat oleh modem GSM yang digunakan, selain indikator bagian – bagian lain yang terdapat pada layar ini adalah diantaranya: Phone Number : Terdiri dari listbox yang akan menampilkan nomor – nomor yang dapat melakukan akses dan akan menerima SMS baik yang merupakan pesan alert dari program monitoring maupun respon dari router. Di bawah listbox tadi terdapat sebuah
36 textbox yang digunakan jika ingin memasukkan nomor tujuan (Network Administrator) yang baru. Phone Number ini juga akan terhubung dengan 2 buah button yang digunakan untuk menambahkan nomor (Add Phone) atau pun memindahkannya dari daftar (Del Phone). Info : Bagian ini akan menampilkan informasi tentang tanggal dan waktu dari pesan yang berupa SMS dikirimkan ke network administrator dan juga informasi apakah pesan tersebut telah sukses terkirim atau tidak. Message : Bagian ini merupakan textbox yang disediakan jika ingin melakukan tes secara manual. Output (GSM modem – Serial Router) : Bagian ini terdiri dari 2 buah textbox. Textbox pertama akan menampilkan output dari GSM modem. Sedangkan textbox yang kedua merupakan tampilan dari output router yang sedang di akses. Input to Router : Sesuai dengan penamaannya bagian ini akan menampilkan command – command yang nantinya akan menjadi input menuju router.
3.2.2 Modul MONITORING Modul ini bekerja dengan menggunakan salah satu fungsi di jaringan yang bernama ping, Proses monitoring akan dilakukan dengan melakukan ping ke setiap IP address yang akan di monitor. Jika program ping yang dikirim sukses dan mendapat reply, maka tidak akan mentriger SMS Gateway untuk mengirim SMS. Tetapi jika ping gagal, maka modul akan mentriger SMS Gateway untuk mengirim SMS ke network administrator. Sehingga network administrator akan mendapat alert melalui SMS.
37
START
Main Node = ON?
F
Ping Disconnected Main Node Address Interval : 30 min (default)
T
Reply?
T
Main Node State = ON
Reply?
F
Main Node State = OFF
F
Ping Main Node Address Interval : 1 min (default)
Reply?
F
Ping Disconnected Main Node Address (Verifikasi)
T Main Node State = ON
T
Ping Address Interval : 1 min (default)
T
Reply?
T
F
Send Alert (Main Node State)
Ping Disconnected Address (Verifikasi)
Reply?
F
Send Alert (Address Disconnected)
SMS GATEWAY
Ping Disconnected Address Interval : 30 min (default)
F Reply?
T
Send Alert (Address Connected)
Gambar 3.6 Flowchart Monitoring
Berdasarkan flowchart di atas, program pada modul monitoring akan melakukan cek koneksi terlebih dahulu ke Main node Address yang terdapat pada jaringan. Jika pada saat pengecekan koneksi ternyata main node tidak mereply, maka program akan
38 kembali melakukan proses ping terhadap main node yang bermasalah tadi 30 menit kemudian dan setelah ping ternyata main node mereply maka program akan memberi informasi pada modul SMS Gateway bahwa main node telah berjalan normal kembali. Lain halnya saat program dijalankan dan main node mereply, maka cek koneksi akan dilakukan kembali dalam interval waktu tertentu (dalam hal ini 1 menit). Jika dalam pengecekan tiap 1 menit tersebut ternyata main node tidak mereply maka program akan kembali melakukan ping terhadap main node tersebut sebanyak 1 kali untuk memastikan apakah main node tersebut benar – benar bermasalah (verifikasi). Jika setelah dilakukan verifikasi namun main node tetap tidak mendapat reply maka program akan menginformasikan modul SMS Gateway bahwa main node bermasalah. Setelah melakukan pengecekan terhadap main node, dan main node tersebut berjalan dengan baik, barulah program akan melakukan cek koneksi terhadap IP address dibawahnya. Proses cek koneksi terhadap IP address dilakukan sama seperti pada pengecekan main node, dimana proses ping dilakukan dalam interval tertentu (1 menit) dan jika terjadi masalah terhadap IP address yang dimonitor maka program akan memberikan informasi kepada modul SMS Gateway untuk mengirimkan pesan. Proses ping baru akan dilakukan terhadap IP address yang bermasalah tadi, 30 menit kemudian. Jika setelah 30 menit kemudian IP address tersebut mereply, maka program akan member informasi pada SMS Gateway bahwa IP address tersebut telah berjalan normal kembali. Perancangan Modul MONITORING
39 Monitoring Control Connected Address
Disconnected Address
Main Node Address
Add Address
Delete Address
Interval Setting Ping Interval (s) Disconnect Add Ping Interval (m) Report SMS Alert Setting
Send SMS when UP Send SMS when Down
Gambar 3.7 Rancangan Layar Modul MONITORING
Pada tampilan modul monitoring ini dapat dilihat bahwa terdapat 2 buah listbox yang terdiri dari: Connected Address : Listbox ini akan menampilkan alamat IP dari host – host yang akan dimonitoring. Disconnected Address : Listbox ini akan menampilkan alamat IP dari host yang telah terdeteksi mengalami masalah. Tepat berada di bawah kedua listbox tadi terdapat sebuah textbox, textbox tersebut akan menampilkan informasi (report) tentang alamat IP mana saja yang bermasalah (putus) dan juga waktu serta tanggal pesan dikirimkan. Begitu juga jika suatu alamat IP sudah kembali berjalan dengan baik. Tiga button juga disediakan yaitu button Add Address yang digunakan untuk memasukkan IP address ke dalam list dan button Delete Address yang digunakan untuk
40 menghapus IP address dari list serta main node address yang digunakan untuk memasukan node utama yang terhubung langsung dengan sistem. Terdapat pula bagian untuk melakukan pengaturan interval (Interval Setting) ping pada keadaan normal dan interval ping ketika IP telah dinyatakan bermasalah atau terputus. Terakhir pada SMS Alert Setting disediakan listbox untuk menentukan kepada siapa (nomor tujuan) pesan akan dikirimkan. Dan 2 checkbox sebagai penentu apakah pesan perlu dikirim atau tidak.
3.2.3 Modul MESSENGER Modul ini merupakan bagian yang akan melakukan pengiriman dan penerimaan pesan berupa Instant Messaging (IM). Pada modul ini juga terdapat protokol – protokol yang diperlukan untuk melakukan Instant Messaging.
Gambar 3.8 Flowchart Messenger
41 Pesan (Message) yang diterima dari network administrator menuju console terlebih dahulu akan dilakukan pengecekan oleh program. Pengecekan yang dilakukan adalah dengan mengambil ID pengirim dari pesan tadi dan dicocokkan apakah ID tersebut merupakan ID yang valid (ID yang berhak melakukan akses). Jika tidak maka pesan akan dibuang atau tidak diproses lebih lanjut, namun jika ternyata valid maka pesan tadi akan dimasukkan ke modul CONSOLE ACCESS. Setelah CONSOLE ACCESS memproses pesan yang diterima tadi, maka CONSOLE ACCESS akan memberikan respon atau balasan dan hasil respon ini akan dikirim kepada network administrator yang melakukan akses tadi. Perancangan Modul MESSENGER Ymessenger Username
Password
Login
Login as Invisible Auto Reconnect
Disconnected Conversation Box
Target ID
Auto
Add
Delete
Send Message
Gambar 3.9 Rancangan Layar Modul MESSENGER
42 Rancangan layar modul Messenger terdiri dari 2 buah textbox yang merupakan tempat untuk memasukkan username dan password dari account Yahoo yang akan digunakan pada modul Messenger ini. Lalu terdapat pula 2 buah button dan 2 buah checkbox, dimana 2 buah button tadi masing – masing digunakan untuk melakukan login ke dalam yahoo dan disconnected (logout) dari yahoo. Sedangkan 2 buah checkbox disebelahnya merupakan box untuk mengaktifkan mode Auto Reconnect dan mode invisible, seperti yang terdapat pada yahoo messenger. Tepat di bawah 2 button dan checkbox tadi terdapat conversation box yang akan menampilkan pesan – pesan yang masuk dan keluar. Sedangkan untuk menentukan kepada siapa pesan akan dikirim, terdapat listbox target ID yang isi listnya dapat ditambah ataupun dikurang dengan menggunakan button Add dan Delete. Dan satu button lagi yang terletak di bawah listbox Target ID adalah button Auto/Manual, dimana button ini berhubungan dengan penggunaan textbox Send Message di bawahnya. Apabila button dalam keadaan Auto berarti program akan mengirimkan pesan yang di dapat dari network administrator ke modul CONSOLE ACCESS dan akan mereply pesan secara otomatis seperti yang digambarkan flowchart modul MESSENGER sebelumnya. Namun bila button dalam keadaan manual maka pesan dari network administrator tidak akan dikirimkan ke modul CONSOLE ACCESS sehingga diperlukan reply secara manual dengan cara menuliskan pesan pada textbox Send Message.
3.2.4 Modul PARSING Modul
PARSING
merupakan
bagian
yang
akan
melakukan
proses
penyederhanaan kata – kata atau kalimat terhadap output router yang hanya berlaku
43 untuk akses melalui SMS. Hal ini bertujuan untuk lebih menghemat karakter pada pengiriman SMS. CONSOLE ACCESS
Replace String from Parsing Table 1 to Parsing Table 2
Router Output
Parsed Output
SMS GATEWAY
Gambar 3.10 Flowchart Parsing Berdasarkan flowchart di atas, modul CONSOLE ACCESS akan menghasilkan output dari router. Output ini akan diolah oleh program untuk dilakukan proses parsing. Parsing bekerja dengan menggantikan (replaced) kata – kata atau kalimat pada table 1 dengan kata – kata atau kalimat pada table 2. Setelah proses parsing selesai dilakukan barulah hasil output tersebut dikirimkan ke modul SMS GATEWAY. Perancangan Modul PARSING
Gambar 3.11 Rancangan Layar Modul PARSING Pada rancangan modul PARSING, disediakan 2 buah table, Table kiri merupakan kata – kata atau kalimat yang akan diparsing dan table kanan merupakan hasil dari parsing. 2 Buah listbox juga disediakan untuk menambah atau menghilangkan kata –
44 kata maupun kalimat dalam table (Add Record dan Delete Record) dan untuk memindahkan urutan parsing (Up dan Down).