PT. PLN (Persero) P3B Pelatihan O&M Relai Proteksi Penghantar
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR Berlaku Efektif : September 2005
BAB 3 Pemeliharaan Peralatan Disturbance Fault Recorder ( DFR )
Suatu alat yang dapat mengukur dan merekam besaran listrik seperti arus ( I ), tegangan (V)dan frekuensi (F) pada saat sebelum, selama dan setelah gangguan. Disturbance Recorder yang saat ini sudah merupakan suatu kebutuhan, dapat membantu perekaman data dari Sistem Tenaga Listrik termasuk Sistem Proteksi serta peralatan terkait lainnya yang pada akhirnya membantu dalam analisa dan memastikan bahwa sistem telah bekerja dengan baik. 3.1 Prinsip Kerja DFR akan bekerja secara real time untuk memonitor kondisi listrik dan peralatan terkait lainnya, Karena menggunakan sistem digital maka semua data dikonversikan ke bentuk digital dan disimpan di memori. Pada saat terjadi gangguan, hasil monitor tersebut akan tersimpan secara permanen dalam bentuk hasil cetakan di kertas dan data memori. Manfaat Disturbance Fault Recorder (DFR) : §
Mendeteksi penyebab gangguan
§
Mengetahui lamanya gangguan (fault clearing time)
§
Mengetahui besaran listrik seperti Arus (I), Tegangan (V) dan Frekuensi (F)
§
Mengetahui unjuk kerja sistem proteksi terpasang
§
Melihat harmonik dari sistem tenaga Listrik
§
Melihat apakah CT normal / tidak ( jenuh)
§
Memastikan bahwa PMT bekerja dengan baik
§
Dokumentasi
Pemeliharaan Peralatan Disturbance Fault Recorder - Edisi 02
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Halaman :
95
PT. PLN (Persero) P3B Pelatihan O&M Relai Proteksi Penghantar
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR Berlaku Efektif : September 2005
Pengembangan DFR : §
Time Synchronizing (GPS)
§
Master Station
§
Monitoring Frekuensi
§
DC Monitoring
Bagian dari DFR (Disturbance Fault Recorder) : DAU (Data Acquisition Unit), AC/DC Power Supply Communication Channel, Sistem Alarm INPUT
OUTPUT
ANALOG 16 Channel
EVENT 32 Channel
SYNCHR
PRINTER
DAU COMM
Data Acquisition Unit
KE MASTER
ALARM RELAY
DC POWER AC POWER EXTERNAL
KEY BOARD & SCREEN
Pemeliharaan Peralatan Disturbance Fault Recorder - Edisi 02
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Halaman :
96
PT. PLN (Persero) P3B Pelatihan O&M Relai Proteksi Penghantar
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR Berlaku Efektif : September 2005
3.2. Routine Test : Mencetak / print out ulang Record gangguan yang pernah direkam : §
DFR II harus dalam kondisi Manual Mode
§
Tekan tombol Record Select display akan tampil Record Select
§
Tekan kunci panah kebawah, display tampil : Rec No ….
§
Setelah ini tekan / masukkan nomor yang diinginkan kemudian tekan tombol Enter. Printer akan bekerja, dan layar akan terbaca Printing.
§
Tunggu sampai selesai mencetak, atau Cancel untuk membatalkan.
§
Jangan lupa kembali ke Auto setelah selesai, dengan tombol Auto
§
Kita dapat juga memilih nomor record dengan menggunakan tombol Panah Keatas / Kebawah.
§
Apabila nomor record yang akan dicetak sudahdiperagakan, maka kita cukup menekan tombol Enter.
Mencetak Setup Parameter §
DFR II harus dalam kondisi Manual Mode
§
Tekan tombol Print Setup
§
Tekan tombol Panah Kebawah kemudian printer akan bekerja
§
Tekan sampai selesai mencetak, atau Cancel untuk membatalkan
§
Jangan lupa kembali ke Auto setelah selesai, dengam tombol Auto.
3.3. Basic Operation 1.
Switch on : Menyalakan DFR Pertama kali dinyalakan DFR II akan memeriksa keadaan didalam rangkaian elektroniknya dan menghitung Memorinya sampai 4096 KB. Setelah semuanya dalam kondisi baik, maka secara otomatis display/peragaan di DFR II akan menampilkan Jam dan Nomor Record yang ada didalam DFR.
Pemeliharaan Peralatan Disturbance Fault Recorder - Edisi 02
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Halaman :
97
PT. PLN (Persero) P3B Pelatihan O&M Relai Proteksi Penghantar
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR Berlaku Efektif : September 2005
Apabila kita ingin mempercepat pemeriksaan dan test memory, tekan tombol Panah Kebawah dan display akan menampilkan Jam dan Rec No. Misalnya : JJ : MM : SS REC …. 15 : 06:32 REC 041 Setelah itu tekan tombol Reset Alarm Indicator, maka seluruh lampu Alarm Indicator harus padam/tidak menyal. Apabila ada Alarm Indicator yang menyala, maka lihat petunjuk bagian Trouble Shooting.
2.
Automatic Mode : Posisi DFR siap/otomatis Pada kondisi Jam dan Nomor Record tampil dilayar, dan Status Indicator Led Auto menyala, kondisi ini disebut Automatic Mode. Dalam kondisi ini semua key kecuali Manual Mode dan Reset Alarm dan Sensor Target tidak dapat difungsikan. Pada posisi ini DFR dalam keadaan siap akan merekam data gangguan/fault secara otomatis. Catatan : Dalam kondisi ini Lampu Status Indicator yang menyala adalah: Auto dan Data Memory (kalau ada data ). Apabila Lampu Status Indicator lain ada yang menyala, berarti ada gangguan didalam DFR, contoh lampu Off Line, artinya DFR dalam keadaan tidak siap merkam. Lihat bagian Trouble Shooting.
3.
Manual Mode : Posisi manual operation : Merubah ke kondisi manual untuk dirubah / dioperasikan oleh operator / manusia Pada posisi ini kita dapat : §
Merubah Parameter dari DFR
§
Melakukan pengetesan / pemeriksaan komponen elektronis
§
Meminta rekaman data, ataupun memanipulasikan data rekaman
Pemeliharaan Peralatan Disturbance Fault Recorder - Edisi 02
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Halaman :
98
PT. PLN (Persero) P3B Pelatihan O&M Relai Proteksi Penghantar
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR Berlaku Efektif : September 2005
Dari kondisi Automatic kita dapat merubah ke kondisi manual dengan cara : Tekan tombol Manual, pada display akan tampil Manual Mode. Berarti kita sudah ada pada posisi Manual dan Lampu Status Manual akan menyala. 4.
Kembali ke posisi / kondisi Automatic mode Untuk kembali ke posisi Automatic mode, setelah kita selesai dengan posisi Manual mode, kita harus kembali ke tampilan layar Manual Mode, yaitu dengan menekan tombol Cancel beberapa kali(tergantung diposisi mana kita sedang berada). Lalu tekan tombol Auto, maka pada layar akan tampil JAM dan Record No untuk mempercepat peragaan, tekan tombol Panah Kebawah atau Cancel.
5. Tombol-tombol yang sering digunakan
ENTER
SELECT
Untuk menerima pilihan dilayar
Untuk memilih / merubah pilihan dilayar
Untuk pindah posisi : kekanan/kekiri cursor atau keatas/kebawah untuk menu
TAB
Alphanumeric (A-Z, 0 – 9),
Untuk pindah posisi kekanan/kekiri untuk display yang memiliki beberapa kolom / bagian Untuk memasukkan karakter,atau juga digunakan untuk memilih menu. Pada perincian dari Menu, tombol ini dapat digunakan untuk memasukkan karakter.
Pemeliharaan Peralatan Disturbance Fault Recorder - Edisi 02
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Halaman :
99
PT. PLN (Persero) P3B Pelatihan O&M Relai Proteksi Penghantar
CANCEL
AUTO RESET MANUAL
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR Berlaku Efektif : September 2005
Untuk membatalkan pilihan dan kembali ke bagian sebelumnya
Untuk pindah ke posisi Automatic
Untuk me RESET ALARM INDICATOR Untuk pindah dari posisi Automatic ke Manual
Bagaimana Analisanya : 1. Pada kondisi normal, arus dan tegangan akan menggambarkan sinusoidal (50HZ) yang sempurna. 2. Besaran arus dan tegangan tersebut dapat diukur dengan memperhatikan skala rekaman, serta ratio CT & PT. 3. Setiap trigger karena besaran analog yang diluar normal, DFR akan menggambarkan pada bagian sensor digital, serta bentuk sinusoidal arus/tegangan akan berubah menjadi lebih besar atau Lebih kecil. 4. Apabila perubahan besaran analog ini diikuti dengan bekerjanya proteksi maka diikuti dengan perubahan status input digital. 5. Bila PMT juga bekerja, maka dapat dilihat status PMT sebagai input digital yang berubah. 6. Setiap trigger karena perubahan status input digital, DFR akan menggambarkannya pada bagian digital, dimana garisnya akan berubah menjadi terputus
Pemeliharaan Peralatan Disturbance Fault Recorder - Edisi 02
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Halaman :
100
PT. PLN (Persero) P3B Pelatihan O&M Relai Proteksi Penghantar
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR Berlaku Efektif : September 2005
3.4. Pemeliharaan Disturbance Fault Recorder 3.4.1. Pemeriksaan Fisik Indikator Indikator
Kondisi
Penyebab
a. Fail
Menyala
• DFR dalam • Pindahkan keposisi auto dan kondisi manual tekan tombol reset • Printer terganggu • Periksa printer dan • DFR mendeteksi kertas dan gangguan internal, sambungannya biasanya diikuti lampu Offline menyala
b. Fault
Menyala
c. Service
Menyala
• Ada gangguan pd • Tekan tombol DFR seperti pada reset saat pertama dinyalakan, saat berkomunikasi dgn komputer, dll • DFR • Periksa GPS membutuhkan clock, kabel pelayanan coaxial, atau misalnya memory konektornya mendekati penuh, • Selalu periksa sinkron waktu data yg tersimpan (clock) hilang dimemory down load atau cetak data yang diperlukan lalu hapus data yg ada di memory
Menyala d.Operatio n e. Auto
Menyala
Penanggulangan
Hasil
• DFR pernah • Tekan tombol reset merekam gangguan • DFR kondisi automatic siap merekam data
Pemeliharaan Peralatan Disturbance Fault Recorder - Edisi 02
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Halaman :
101
PT. PLN (Persero) P3B Pelatihan O&M Relai Proteksi Penghantar
Indikator
Kondisi
f. Manual
Menyala
g. Offline
Menyala
h. CPU Menyala Fail
i. Data in Menyala Memory
Penyebab
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR Berlaku Efektif : September 2005
Penanggulangan
Hasil
• DFR dalam kondisi • Setelah selesai dapat dirubah oleh merubah setting (bila user/manusia diperlukan) maka pindahkan selalu Catatan : DFR harus keposisi auto selalu dikembalikan kepada posisi auto
DFR tdk siap • Lakukan langkah point c menerima data • Lakukan langkah gangguan akibat : point h • Memory sudah terisi penuh • DFR terganggu misalnya kerusakan CPU • DFR mengalami • Buka pintu DFR gangguan pd bagian depan internal • Matikan DFR denga n switch Supply DC ke posisi Off • Lepas card CPU , Fault board, Network controller, dan patch board satu persatu, lalu masukkan dengan benar lalu coba dinyalakan. • Ada data yg sudah Lakukan langkah direkm dimemory point c yg siap dicetak ke printer atau dikirim ke master station
Pemeliharaan Peralatan Disturbance Fault Recorder - Edisi 02
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Halaman :
102
PT. PLN (Persero) P3B Pelatihan O&M Relai Proteksi Penghantar
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR Berlaku Efektif : September 2005
Pemeriksaan Fungsi No
Pemeriksaan Fungsi
2.1
Periksa
Battery
backup
Hasil RAM
apakah
masih
baik,
tempatnya pada card sebelah paling kanan dekat engsel pintu. Kesiapan Battery backup RAM +/- 6.5 Vdc 2.2
Pada saat maintenance atau terjadi gangguan eksternal DFR
merekam
data,
sehingga
data-data
tersebut
menumpuk dan menyebabkan memory full pada hal data tersebut ada yg tidak dibutuhkan, untuk itu lakukan langkah c diatas. 2.3
Periksa tanggal, Jam (bagi yg tdk terhubung dengan GPS) apabila tidak sesuai maka cocokkan dengan kondisi real time. Cetakan rekaman yang aneh dan DFR tidak dapat diset Bila terjadi keluaran yang aneh seperti jam salah/rusak, hasil cetakan tidak benar dan tombol DFR tidak dapat ditekan maka coba lakukan hal-hal sebagai berikut : • Buka pintu DFR bagian depan • Tekan tombol CPU reset terdapat di CPU card (card paling kanan) • Lalu nyalakan DFR dan akan memulai menghitung memory. • Coba normalkan dan Snap shot untuk melihat cetakan keluarannya apakah sudah benar. • Cek dan sesuaikan dengan urutan Parameter • Cek dan sesuaikan DAU ID DFR
Pemeliharaan Peralatan Disturbance Fault Recorder - Edisi 02
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Halaman :
103
PT. PLN (Persero) P3B Pelatihan O&M Relai Proteksi Penghantar
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR Berlaku Efektif : September 2005
No
Pemeriksaan Fungsi
Hasil
2.4
Apabila muncul CPU fail dan setelah melakukan langkahlangkah diatas tetap tidak bisa bekerja normal,sebaliknya segera dikonsultasikan ke pihak pabrikan.
3.4.2. Pengujian Fungsi DFR / merubah setting (bila diperlukan) 1. I/O Test § Printer test § Printer status 2. Dari Panel Test § Lakukan Snapshot 3. Pemeriksaan Kapasitas Memory 4. Lakukan Down load/cetak data yang diperlukan dilanjutkan penghapusan data 5. Menekan Tombol Reset (indikasi ini muncul bila DFR pernah merekam gangguan, saat
pertama DFR dinyalakan dan saat berkomunikasi
dengan komputer/CPU. 6. Pemeriksaan posisi selektor switch operasi (selalu dikembangkan ke posisi Auto) 3.5 Travelling Wave System (TWS) 3.5.1. Prinsip Kerja TWS Untuk mengukuran jarak SUTT saat ini dapat menggunakan methode impedansi dengan bantuan disturbance fault recorder atau numerical relay. Methode hasilnya akan menjadi kurang akurat apabila terdapat kondisikondisi sebagai berikut : §
Resistansi gangguan dan faktor infeed
§
Arcing fault yang membentuk gelombang non-sinusoidal
§
Source impedance ratio (SIR) yang tinggi
§
Line constanta jaringan berbeda-beda
§
Capasitansi jaringan (jaringan > 100 km)
Pemeliharaan Peralatan Disturbance Fault Recorder - Edisi 02
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Halaman :
104
PT. PLN (Persero) P3B Pelatihan O&M Relai Proteksi Penghantar
§
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR Berlaku Efektif : September 2005
Error CT dan CVT
Agar akurasi pengukuran jarak SUTT lebih akurat digunakan methode traveling waves (TWS). Selain untuk mengukur jarak SUTT, TWS dapat pula digunakan sebagai fault locator, dengan akurasi hingga 100-200 m. Prinsip kerja dari TWS adalah gelombang berjalan
terbentuk apabila
terdapat switcing di SUTT yang disebabkan oleh buka / tutup PMT atau arcing saat gangguan. Pulsa ini berjalan sepanjang seksi SUTT yang mempunyai impedansi karakteristik yang sama, sampai ke titik bus akan menemui impedansi karakteristik yang berbeda dan menyebabkan pulsa mengalami pemantulan.
t1
t2
t3
L
Gambar 3.5.1.a. Proses gelombang berjalan pada penghantar Waktu tempuh gelombang ini terekam oleh TWS adalah t2-t1, maka jarak yang diukur adalah :
L = (t2-t1) . V/2
dimana V adalah kecepatan gelombang berjalan dalam hal ini sama dengan kecepatan cahaya atau gelombang elektromagnetik (300.000 km/dt).
Pemeliharaan Peralatan Disturbance Fault Recorder - Edisi 02
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Halaman :
105
PT. PLN (Persero) P3B Pelatihan O&M Relai Proteksi Penghantar
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR Berlaku Efektif : September 2005
Ada beberapa cara untuk mengukur jarak SUTT atau menentukan lokasi gangguan dengan menggunakan methode gelombang berjalan ini. Pada saat terjadi gangguan penghantar maka pada titik gangguan akan dibangkitkan gelombang berjalan ke dua ujung penghantar seperti pada Gambar 3.5.1.b.
t1a
t2a
La
Lb
Gambar 3.5.1.b. Proses gelombang berjalan pada penghantar
Pada kondisi ini maka jarak ke titik gangguan :
La = (t1a - t1a) x V/2
Jika waktu gangguan singkat sekali atau resistansi gangguan tinggi maka waktu pantulan gelombang yang kedua bukan dipantulkan oleh titik gangguan sehingga waktu yang tercatat bukan waktu tempuh dua kali jarak gangguan.
Pemeliharaan Peralatan Disturbance Fault Recorder - Edisi 02
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Halaman :
106
PT. PLN (Persero) P3B Pelatihan O&M Relai Proteksi Penghantar
t1a
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR Berlaku Efektif : September 2005
t2a
La
Lb t1b
Gambar 3.5.1.c. Proses gelombang berjalan pada penghantar Hal tersebut diatas dapat diatasi dengan menggunakan dua buah TWS masing-masing pada kedua ujung penghantar. Pada kondisi ini maka jarak ke titik gangguan : La = L/2 + (t1a - t1b) x V/2 Lb = L/2 + (t1b - t1a) x V/2 Ada beberapa cara untuk memanfaatkan TWS untuk mengukur jarak penghantar atau jarak ke lokasi gangguan dengan menggunakan gelombang berjalan yaitu :
Pemeliharaan Peralatan Disturbance Fault Recorder - Edisi 02
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Halaman :
107
PT. PLN (Persero) P3B Pelatihan O&M Relai Proteksi Penghantar
No. Dokumen : NO.P3B/OMPROT/01/TDSR Berlaku Efektif : September 2005
3.5.2. Cara mengukur jarak SUTT (type E single ended mode). 1. 2. 3. 4.
1 buah TWS dipasang membelakangi sumber. Posisi kedua PMT dalam keadaan terbuka. PMT dilokasi TWS dimasukkan (re-energize). Pulsa dibentuk dari PMT masuk terekam (t1a) melalui CT oleh TWS dan berjalan sepanjang seksi penghantar sampai diujung depan PMT masih kondisi terbuka (impedansi tinggi) maka pulsa yang dipantulkan dalam posis terbalik terekam oleh TWS (t2a). 5. Jarak seksi saluran adalah : La = (t2a - t1a) x V/2 3.5.3. Cara mengukur jarak gangguan SUTT (type A single ended mode). 1. 1 buah TWS dipasang membelakangi sumber. 2. Posisi kedua PMT dalam keadaan masuk (operasi normal). 3. Pada saat terjadi gangguan pulsa dibentuk dari switcing dari dititik gangguan bergerak menuju TWS terekam (t1a) dan dipantulkan berjalan ke titik gangguan sampai dititik gangguan dipantulkan kembali menuju TWS dan terekam lagi (t2a). 4. Jarak seksi saluran adalah : La = (t2a - t1a) x V/2 3.5.4. Cara mengukur jarak gangguan SUTT (type D double ended). 1. 2. 3. 4. 5.
2 buah TWS dipasang saling berhadapan Posisi kedua PMT dalam keadaan masuk (operasi normal). Pada saat terjadi gangguan pulsa dibentuk dari switcing dititik gangguan bergerak menuju TWS A terekam (t1a). Pada saat itu pula pulsa dibentuk dari switcing dititik gangguan bergerak menuju TWS B terekam (t1b). Jarak seksi saluran adalah : La = (L/2) + (t1a - t1b) x V/2 Lb = (L/2) + (t1b - t1a) x V/2
Pemeliharaan Peralatan Disturbance Fault Recorder - Edisi 02
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Halaman :
108