BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan menggunakan desain penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi deskriptif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Metode penelitian kualitatif ini sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (Sugiyono, 2012).
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang mencoba memahami fenomena dalam seting dan konteks naturalnya (bukan di dalam laboratorium) di mana peneliti tidak berusaha untuk memanipulasi fenomena yang diamati (Sarosa, 2012). Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna. Generalisasi dalam penelitian kualitatif dinamakan transferability, artinya hasil penelitian tersebut dapat digunakan ditempat lain manakala tempat tersebut memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda (Sugiyono, 2012)
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Field research adalah penelitian yang dilakukan secara langsung kelapangan untuk menggali dan meneliti data. Metode ini dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi
35
36
lama di lapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi, melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan di lapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail (Sugiyono, 2012 :10).
3.2. Populasi dan Sampel Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley dinamakan “social situation” atau situasi social yang terdiri atas tiga elemen yaitu : tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Pada situasi sosial atau obyek penelitian ini peneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas (activity) orang-orang (actors) yang ada pada tempat (place) tertentu. Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai narasumber, atau partisipan, informan, teman, atau guru dalam penelitian.. Dalam penelitian kualitatif ini informan atau narasumbernya adalah perempuan yang telah melakukan pemeriksaan deteksi dini pap smear di Yayasan Kanker Indonesia cabang Jombang.
3.3 Instrument Penelitian Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus divalidasi seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai instrument meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki obyek penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya. Yang melakukan validasi
37
adalah peneliti sendiri, melalui evaluasi diri seberapa jauh pemahaman terhadap metode kualitatif, penguasaan teori dan wawasan terhadap bidang yang diteliti, serta kesiapan dan bekal memasuki lapangan. Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiyono, 2012 : 5960). Dan dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat bantu seperti recorder dan kamera.
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.4.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Yayasan Kanker Indonesia cabang Jombang. 3.4.2 Waktu Peneltian Waktu penelitian dilaksanakan selama bulan April 2013.
3.5 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data yang dihimpun terdiri atas data primer dan data sekunder. Data Primer adalah suatu dokumen original dari pelaku yang disebut first-hand information. Individu, kelompok fokus, dan satu kelompok responden bisa disebut data primer. Data sekunder ialah data yang diperoleh dari tangan kedua, yang disebut second-hand information atau data dari sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan. Data sekunder dapat berupa artikel dalam surat kabar atau majalah, buku, jurnal ilmiah, buletin statistik, laporanlaporan, publikasi pemerintah, informasi yang dipublikasikan atau tidak
38
dipublikasikan dan tersedia dari dalam organisasi atau luar organisasi, analisisanalisis para ahli, hasil survey terdahulu, penelitian terdahulu, catatan-catatan publik, catatan-catatan perpustakaan (Silalahi, 2009 : 289-291). Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2006).
Pengumpulan data tidak dipandu oleh teori, tetapi dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian di lapangan. Oleh karena itu analisis data yang dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dan kemudian dapat dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategi dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2012 : 62).
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik triangulasi sumber. Triangulasi sumber berarti, untuk mendapatkan data dari sumber yang berbedabeda dengan teknik yang sama. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data sekaligus menguji kredibiltas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pngumpulan data dan berbagai sumber data (Sugiyono, 2012 : 83). Susan Stainback (1988) mengatakan bahwa tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tenang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.
Pengumpulan data dilakukan pada bulan April 2013 dengan informan perempuan yang telah melakukan pemeriksaan pap smear di Yayasan Kanker Indonesia
39
cabang Jombang. Setelah mendapatkan informan atau narasumber, peneliti memberikan informasi terlebih dahulu mengenai maksud dan tujuan penelitian kepada para informan. Setelah informan memahami tujuan penelitian, informan atau narasumber diminta untuk menandatangani pernyataan kesediaan informan dan penelitian Peneliti melakukan teknik pengumpulan data secara triangulasi dengan metode wawancara secara secara mendalam atau in-dept interview pada informan yang berbeda sampai ditemukan titik jenuh dari pengumpulan data tersebut. Peneliti mencoba mengeksplor persepsi informan mengenai pemeriksaan pap smear menggunakan pertanyaan terbuka. Diharapkan informan mampu menceritakan secara detail persepsi dan pengalaman melakukan pemeriksaan pap smear. Wawancara dapat dilakukan di Yayasan Kanker Indonesia cabang Jombang atau di rumah informan.
3.5. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara. Catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Pendekatan yang digunakan untuk mengelola data kualitatif yaitu secara Critical Incident atau kejadian kritis. Kejadian kritis adalah pendekatan dimana peneliti dan partisipan mendiskusikan peristiwa atau kejadian yang dianggapnya sangat penting dan berkaitan erat dengan penelitian. Pendekatan ini memungkinkan pengumpulan secara sistematis makna pentingnya suatu peristiwa, menganalisis pola yang muncul dan merumuskan kesimpulan sementara untuk dipertimbangkan (Sarosa, 2012 : 70).
40
Dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses dilapangan bersamaan dengan pengumpulan data (Sugiyono, 2012 : 89-90). Miles and Huberman (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/ verification.
Data Collection Data Display Data reduction
Conclusions : drawing/verifying
Gambar 1. Komponen dalam analisis data (interactive model)
Adapun langkah-langkah analisis data kualitatif dari Colaizzi (1978) adalah sebagai berikut: 1.
Mendeskripsikan fenomena yang diteliti. Peneliti mencoba memahami fenomena
gambaran
konsep penelitiannya dengan cara memperkaya
informasi melalui studi literatur. 2.
Mengumpulkan deskripsi fenomena melalui pendapat atau pernyataan partisipan. Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dan menuliskannya dalam bentuk naskah transkrip untuk dapat mendeskripsikan gambaran konsep penelitian.
41
3.
Membaca seluruh deskripsi fenomena yang telah disampaikan oleh semua partisipan.
4.
Membaca kembali transkrip hasil wawancara dan mengutip pernyataanpernyataan yang bermakna dari semua partisipan. Setelah mampu memahami pengalaman partisipan, peneliti membaca kembali transkrip hasil wawancara, memilih pernyataan-pernyataan dalam naskah tranksrip yang signifikan dan sesuai dengan tujuan khusus penelitian dan memilih kata kunci pada pernyataan yang telah dipilih dengan cara memberikan garis penanda.
5.
Menguraikan arti yang ada dalam pernyataan-pernyataan signifikan. Peneliti membaca kembali kata kunci yang telah diidentifikasi dan mencoba menemukan esensi atau makna dari kata kunci untuk membentuk kategori.
6.
Mengorganisir kumpulan-kumpulan makna yang terumuskan ke dalam kelompok
tema.
Peneliti
membaca
seluruh
kategori
yang
ada,
membandingkan dan mencari persamaan diantara kategori tersebut, dan pada akhirnya mengelompokkan kategori-kategori yang serupa ke dalam sub tema dan tema. 7.
Menuliskan deskripsi yang lengkap. Peneliti merangkai tema yang ditemukan selama proses analisis data dan menuliskannya menjadi sebuah deskripsi dalam bentuk hasil penelitian.
8.
Menemui partisipan untuk melakukan validasi deskripsi hasil analisis. Peneliti kembali kepada partisipan dan membacakan kisi-kisi hasil analisis tema. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah gambaran tema yang diperoleh sebagai hasil penelitian sesuai dengan keadaan yang dialami partisipan.
9.
Menggabungkan data hasil validasi ke dalam deskripsi hasil analisis. Peneliti menganalisis kembali data yang telah diperoleh selama melakukan validasi kepada partisipan, untuk ditambahkan ke dalam deskripsi akhir yang mendalam pada laporan penelitian sehingga pembaca mampu memahami pengalaman partisipan.
42
3.6 Etika Penelitian Etika didefinisikan sebagai prinsip-prinsip moral yang mengendalikan atau mempengaruhi perilaku. Etika penelitian dengan demikian dapat didefinisikan sebagai aplikasi prisip-prinsip moral kedalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil penelitian. Dalam penelitian kualitatif, etika penelitian berkaitan dengan cara peneliti merumuskan topik penelitian, merencanakan penelitian, mengakses data, mengumpulkan data, menyimpan data, menganalisa data, dan melaporkannya secara bertanggung jawab dan bermoral ( Saunders, Lewis & Thornhill 2007). Dalam melakukan penelitian ini, peneliti meminta ijin langsung dari Yayasan Kanker Indonesia cabang Jombang serta responden yang akan diteliti. Setelah mendapatkan persetujuan, peneliti melakukan penelitian. Penelitian yang menggunakan manusia sebagai subjek, tidak bertentangan dengan etika yang meliputi: 1. Informed Contest ( Lembar Persetujuan) Lembar persetujuan diberikan kepada subyek yang akan diteliti. Tujuan agar subyek mengetahui maksud dan tujuan penelitian. Untuk itu peneliti akan memberikan lembar persetujuan kepada informan yang bersedia diteliti. Tetapi jika informan tidak bersedia menjadi subjek penelitian, maka peneliti menghormati hak- hak informan. 2. Anonimity (Tanpa Nama) Untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek penelitian, peneliti tidak mencantumkan nama informan pada lembar observasi tersebut cukup dengan memberi nomor/kode pada masing masing lembar observasi tersebut. 3. Confidentiality (Kerahasiaan)
43
Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh subyek dijamin oleh peneliti. Hanya sekelompok data tertentu saja yang akan dilaporkan pada hasil penelitian.