BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1
Metode Penelitian Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yangberlandaskan pada
filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2009: 14). Metode penelitian kualitatif yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Dalam penelitian deskriptif, untuk menggambarkan tentang karakterisitik (ciri-ciri) individu, situasi atau kelompok tertentu. Penelitian ini relatif sederhana yang tidak memerlukan landasan teoritis rumit atau pengajuan hipotesis tertentu. Dapat meneliti pada hanya satu variabel, dan termasuk penelitian mengenai gejala atau hubungan antara dua gejala atau lebih (Ruslan, 2010: 12).
3.2
Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data (input) merupakan suatu langkah dalam metode ilmiah
melalui prosedur sistematik, logis, dan proses pencarian data yang valid, baik diperoleh secara langsung (primer) atau yang tidak langsung (seconder) untuk keperluan analisis dan pelaksanaan pembahasan (process) suatu riset secara benar untuk menemukan kesimpulan, memperoleh jawaban (output) dan sebagai upaya untuk memecahkan suatu persoalan yang dihadapi oleh peneliti. Menurut J. Supranto
36
37 (Ruslan, 2010: 27), pada dasarnya bahwa data tersebut sebagai alat pengambil keputusan atau pemecah permasalahan itu harus secara tepat dan benar. Data yang baik adalah data dapat dipercaya kebenarannya (reliable), tepat waktu dan mencakupi ruang yang luas serta dapat memberikan gambaran jelas (untuk menarik benang merahnya) tentang suatu masalah secara menyeluruh, sistematis, dan komprehensif.
3.2.1 Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian perorangan, kelompok, dan organisasi (Ruslan, 2010: 29). Sumber data ini bisa responden atau subjek riset, dari hasil wawancara dan observasi
3.2.1.1 Metode Wawancara Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti memilih metode wawancara semistrutktur. Pada wawancara semi-terstruktur biasanya pewawancara memiliki daftar pertanyaan tertulis tapi memungkinkan untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan secara bebas, yang terkait dengan permasalahan. Artinya, wawancara dilakukan secara bebas tapi terarah dengan tetap berada pada jalur pokok permasalahan yang akan ditanyakan dan telah disiapkan terlebih dahulu. (Kriyantono. 2006: 99) Pedoman permasalahan dijadikan landasan dalam melakukan wawancara, namun kemudian peneliti dapat mengembangkan pertanyaan sesuai dengan situasi dan kondisi sehingga dimungkinkan mendapatkan data yang lebih lengkap.
38 Selanjutnya Kriyantono (Kriyantono, 2006:102) membedakan antara responden (orang yang ingin periset ketahui atau pahami dan diwawancarai satu kali waktu) dengan informan (orang yang akan diwawancarai beberapa kali secara intensif dan dikombinasikan dengan observasi partisipan). Pada penelitian ini, peneliti mewawancarai pihak internal Garuda Indonesia: 1. Bapak Ikhsan Rosan, selaku Senior Manajer Public Relations Garuda Indonesia 2. Bapak Pujobroto selaku Vice President Public Relation Garuda Indonesia 3. Bapak Elisa Lumbantoruan sebagai Direktur Pemasaran dan Penjualan Garuda Indonesia
3.2.1.2 Metode Observasi Tujuan dari metode observasi adalah untuk memahami suatu cara hidup dari pandangan orang-orang yang terlibat di dalamnya (Ruslan, 2010: 33). Kelebihan metode observasi dibandingkan dengan survey, bahwa data yang dikumpulkan pada umumnya tidak terdistorsi, lebih akurat dan rinci, serta bebas dari respon bias. Jenis metode observasi yang dilakukan adalah metode Active Participant Observation (Pengamatan Aktif). Pengamat yang aktif memiliki peran dalam situasi lingkungan social tertentu. Seperti dilakukan ketika peneliti berada di ruang pengadilan sebagai ‘spektator’ tanpa diketahui orang lain, dalam suatu siding pengadilan
39 dengan mengamati tertudu, pengacara, hakim, jaksa dan spectator (pengunjung) lainnya. Selanjutnya, peneliti secara aktif melakukan wawancara
dengan
pihak
orang-orang
yang
terlibat
untuk
memperoleh informasi dan data yang lebih lengkap. Nazir dalam (Kriyantono, 2006:110) juga menambahkan tidak semua observasi bisa disebut sebagai suatu metode dalam riset.Ada empat syarat utama agar suatu observasi dapat berguna bagi riset sebagai berikut. 1. Observasi digunakan dalam riset dan telah direncanakan secara sistematis. 2. Observasi harus berkaitan dengan tujuan riset yang telah ditetapkan. 3. Observasi yang dilakukan harus dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu yang hanya menarik perhatian. 4. Observasi dapat dicek dan dikontrol mengenai validitasnya. Peneliti menggunakan metode observasi ini, Karena peneliti melakukan kegiatan magang di Garuda Indonesia, tetapi tidak langsung melakukan kegiatan yang berhubungan dengan program kerja sama dengan Liverpool FC.
3.2.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua tau sumber sekunder.Data sekunder bersifat untuk melengkapi data primer, kita dituntut untuk hati-hati atau menyeleksi data sekunder jangan sampai data
40 tersebut tidak sesuai dengan tujuan riset kita atau mungkin terlalu banyak. Selain melengkapi, data sekunder juga dapat membantu periset bila data primer terbatas atau sulit diperoleh (Kriyantono. 2006: 42). Menurut Basrowi dan Suwandi (Basrowi dan Suwandi, 2008: 160161) dilihat dari sumbernya, data dokumentasi bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain : 1. Dokumen-dokumen
ekspresif,
misalnya
autobiografi,
surat
pribadi. 2. Laporan media massa, misalnya media monitoring yang dilakukan oleh public relations. 3. Dokumen resmi terbagi atas dokumen internal dan dokumen eksternal. Dokumen internal berupa memo, pengumuman, interaksi, aturan suatu lembaga masyarakat tertentu yang digunakan dalam kalangan sendiri. Termasuk di dalamnya laporan rapat dan keputusan pemimpin kantor. Dokumen demikian menyajikan informasi tentang keadaan, aturan, disiplin, dan dapat memberikan petunjuk tentang gayakepemimpinan. Dokumen eksternal berisi bahan-bahan informasi yang dihasilkan oleh suatu lembaga sosial, misalnya majalah, buletin, pernyataan, dan berita yang disiarkan kepada media massa. Dalam penelitian ini data sekunder yang peneliti gunakan adalah beberapa buku dan dokumentasi yang peneliti anggap dapat melengkapi dan membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini dan dokumentasi perusahaan hasil press release, media invitation, dll.
41 3.3
Teknik Validitas Data Dalam penulisan ini, peneliti menggunakan validitas data trustworthiness.
Artinya adalah menguji kebenaran dan kejujuran subjek dalam mengungkap realitas sesuai dengan apa yang dialami, dirasakan, atau dibayangkan (Kriyantono, 2006: 71). Peneliti menggunakan analisis triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan pengecekan sumber lain untuk pembanding, yaitu penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori dalam penelitian secara kualitatif (Moleong, 2004: 330). Artinya, teknik triangulasi adalah sebagai upaya untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks pengumpulan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan, dengan kata lain bahwa pihak peneliti dapat melakukan ‘check and recheck’ temuannya dengan cara membandingkan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber dan metode, yang berarti membandingkan dan pengecekan balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda melalui: a.
Perbandingan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara
b.
Perbandingan apa yang dikatakan tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.
Peneliti menggunakan triangulasi sumber karena peneliti menggunakan 2 sumber, yaitu wawancara dengan pihak internal Garuda Indonesia, observasi dengan melakukan kerja praktek di Garuda Indonesia, buku dan dokumentasi kegiatan yang berkaitan dengan kerja sama dengan Liverpool FC.untuk mendapatkan hasil penelitian yang maksimal
42 3.4
Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
model interaktif yang dikemukakan Miles and Huberman dalam (Sugiyono, 2009: 431-438). Model interaktif ini sendiri terdiri atas tiga tahapan yakni terdiri dari: 1. Reduksi data Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer mini, dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu. Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh karena itu, kalau peneliti dalam melakukan penelitian menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola, justru itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data. 2. Display data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualititatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dalam hal ini, Miles dan Huberman (Sugiyono, 2009: 434) menyatakan “The most frequent form of display data for qualitative research data in the past has been narrative text” (Yang paling sering
43 digunakan unutk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang naratif.
Dengan mendisplaykan data, maka akan
memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. peneliti harus menguji apa yang telah ditemukan pada saat memasuki lapangan yang masih bersifat hipotetik itu berkembang atau tidak. bila setelah lama memasuki lapangan , maa hipotesis tersebut terbukti, dan akan berkembang menjadi teori yang grounded. Teori grounded adalah teori yang ditemukan secara induktif, berdasarkan data-data yang ditemukan di lapangan, dan selanjutnya diuji melalui pengumpulan data yang terusmenerus 3. Conclusion drawing Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.