BAB 3 METODOLOGI
3.1
Pendekatan Penelitian Ilmu komunikasi sebagai bagian dari ilmu sosial berinteraksi langsung
dengan manusia, subjektif, memiliki jiwa, tanggapan, keinginan dan kemauan yang bebas. Hal tersebut memungkinkan terjadinya banyak fenomena. Fisher (Ruslan, 2010: 213), menyatakan keistimewaan bidang komunikasi yang memiliki beragam metode untuk mengkaji fenomena komunikasi. Penggunaan pendekatan penelitian kualitatif memungkinkan untuk dilakukannya pemahaman secara mendalam terhadap gejala-gejala yang terjadi di balik fenomena tersebut. Berdasarkan penjelasan tersebut, penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif pada penelitian ini. Strauss dan Corbin (Ruslan, 2010:214), menjelaskan bahwa penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan, yang didapatkan setelah melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian. Kemudian ditarik suatu kesimpulan berupa pemahaman umum tentang kenyataan-kenyataan tersebut (Ruslan, 2010:215). Moleong (2011) memaparkan penelitian dengan pendekatan kualitatif sebagai penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain
35
secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatan berbagai metode ilmiah.
37 Sjoberg dan Nett (Ruslan, 2010:216), menjelaskan 2 (dua) perbedaan pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Pertama, paradigma kuantitatif memandang kehidupan sosial menggunakan asumsi-asumsi mekanistik dan statistik, sesuai dengan aliran positivisme, yaitu: 1. Peneliti memperoleh pengetahuan objektif mengenai dunia fisik dan sosial secara otomatik. 2. Metodologi ilmu alam dan sosial pada dasarnya adalah sama bukan karena persamaan faktor subjek, namun karena keduanya menggunakan logika penelitian dan prosedur penelitian yang ama. 3. Susunan alam dan sosial bersifat mekanistik. Kedua, paradigma kualitatif menggunakan pendekatan humanistic untuk memahami realitas sosial yang idealis, dengan melakukan penekanan lebih terbuka tentang kehidupan sosial dan dipandang sebagai suatu kreativitas bersama.
3.2
Jenis Penelitian Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif analisis. Penelitian deskriptif
analisis digunakan untuk mengetahui dan mengumpulkan informasi sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. Peneliti tidak menambah atau mengurangi informasi apapun (Arikunto dalam Sayutini, 2012:32). Pengumpulan informasi dalam penelitian deskriptif analisis dilakukan dengan tidak menambah atau mengurangi apapun. Informasi didapatkan sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. Penelitian deskriptif analisis memungkinkan peneliti untuk menganalisis data yang didapat, namun dengan tidak menambahkan atau mengurangi apapun (Sayutini, 2012:32-33).
38 3.3
Jenis Data Peneliti mengumpulkan 2 (dua) jenis data dalam penelitian ini, yaitu:
a. Data primer (primary data), merupakan data berupa teks yang didapatkan dari hasil wawancara. Data primer dihimpun secara langsung dari sumbernya dan diolah sendiri oleh lembaga bersangkutan unutk dimanfaatkan. Data primer dapat berbentuk opini subjek secara individual atau kelompok, dan hasil observasi terhadap karakterisitik benda (fisik), kejadian, kegiatan dan hasil suatu pengujian tertentu. b. Data sekunder, merupakan data yang diperoleh oleh peneliti dengan cara membaca atau mendengarkan. Data sekunder biasanya bisa didapatkan pula dari data yang sudah diolah pada penelitian sebelumnya. Data sekunder pada umumnya berbentuk catatan atau laporan data dokumentasi oleh lembaga tertentu yang dipublikasikan.
3.4
Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini, peneliti menggunakan 3 (tiga) teknik pengumpulan data,
yaitu: a. Wawancara (in-depth interview), merupakan wawancara yang dilakukan secara mendalam
dengan
informan
atau
narasumber
yang
berkaitan
dengan
permasalahan yang sedang diteliti. b. Studi pustaka, merupakan metode pengumpulan data dengan mengkaji buku atau dokumen mengenai teori atau pemaparan yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti. c. Teknik observasi. Indriantoro dan Supomo, (Ruslan, 2010:34), menjelaskan teknik observasi sebagai proses pencatatan pola perilaku (orang), objek (benda-
39 benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu yang diteliti. Observasi dilakukan peneliti dengan melibatkan diri atau menjadi bagian lingkungan sosial atau organisasi yang tengah diamati. Sehingga dapat memperoleh data yang relatif lebih akurat dan lebih banyak, karena peneliti mengamati perilaku dan kejadian dalam lingkungan penelitian secara langsung.
3.5
Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah
metode
perbandingan
tetap
atau
Constant
Comparative
Method.
Metode
perbandingan tetap melakukan perbandingan antar data dan kategori. Metode analisis ini juga dinamakan Grounded Research, berdasarkan penemuan pertama yang dilakukan oleh Glaser & Strauss dalam buku 'The Discovery of Grounded Research'. Proses analisis data pada metode ini secara umum terbagi dalam reduksi data, kategorisasi data, sintetisasi, dan menyusun hipotesis kerja (Moleong, 2011:288289). 1. Reduksi data. Reduksi data terbagi ke dalam 2 tahap, yaitu identifikasi satuan (unit) dan membuat koding. Identifikasi data dilakukan dengan mengidentifikasi satuan, yaitu bagian terkecil dalam data yang memiliki makna jika dikaitkan dengan fokus dan masalah penelitian. Pembuatan koding dilakukan dengan memberikan
kode
pada
setiap
'satuan'
agar
dapat
ditelusuri sumber
data/satuannya. 2. Kategorisasi data. Kategorisasi adalah upaya memilah-milah setiap satuan ke dalam bagian yang memiliki kesamaan. Setiap kategori kemudian diberi nama yang disebut 'label'.
40 3. Sintetisasi. Sintetisasi adalah proses pengaitan antar kategori. kaitan antar kategori tersebut kemudian diberi nama/label. 4. Menyusun hipotesis kerja. Penyusunan hipotesis kerja dilakukan dengan merumuskan suatu pertanyaan yang proposional. Hipotesis kerja merupakan teori substantif, yaitu teori yang berasal dan masih terkait dengan data. Hipotesis kerja juga sebaiknya terkait dan menjawab pertanyaan penelitian.
3.6
Objek Penelitian
3.6.1 Program Berita "Indonesia Now" Indonesia Now merupakan program berita berbahasa Inggris yang ditayangkan oleh stasiun televisi Metro TV, di bawah perusahaan PT. Media Televisi Indonesia. Target audiens utama program Indonesia Now adalah audiens internasional, yaitu orang-orang yang tinggal di luar negeri dan kaum ekspatriat yang tinggal di Indonesia. Program ditayangkan setiap hari Sabtu, pukul 08.00 - 08.30 WIB. Format penayangan Indonesia Now adalah news bulletin yang terbagi ke dalam 3 (tiga) segmen utama. 1. Sumber berita Sebagian besar materi berita program "Indonesia Now" didapatkan melalui situs berita langganan seperti Reuters dan APTN (Associated Press Television News), hasil liputan dari program siaran lain di Metro TV lainnya. Sebagai program mingguan, Indonesia Now mengemas materi berita dalam bentuk rangkuman berita, untuk berita seputar politik, ekonomi dan sosial.
41 2. Berita yang ditampilkan Materi berita pada program "Indonesia Now terdiri dari berita pendek seputar politik, sosial dan ekonomi, serta paket berita seputar budaya, hiburan dan gaya hidup. a. VO, menayangkan rangkuman berita hard news seputar dunia politik, ekonomi dan sosial yang terjadi di wilayah Indonesia dalam jangka waktu 1 (satu) minggu. b. Indo Biz, merupakan paket berita dengan tema kewirausahaan yang menayangkan industri bisnis di Indonesia dari lingkup industri kecil, menengah hingga besar. c. Market review, menayangkan informasi perkembangan terkini dalam dunia saham dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. d. Asia Watch, menayangkan rangkuman berita hard news seputar dunia politik, ekonomi, sosial dan budaya yang terjadi di wilayah Asia Pasifik dalam jangka waktu 1 (satu) minggu. e. Spotlight, merupakan paket berita yang menayangkan informasi seputar profil tokoh yang cukup dikenal di kalangan masyarakat lokal maupun ekspatriat. f. Pop Life, merupakan paket berita dengan tema gaya hidup (life style), yang menayangkan informasi seputar tempat yang sedang digemari, memiliki keunikan, dan menjadi daya tarik bagi kaum ekspatriat. g. Destination, merupakan paket berita yang menayangkan tempat tujuan wisata yang ada di Indonesia. h. Calendar, menayangkan informasi seputar acara yang akan diadakan di Jakarta dan wilayah lain di Indonesia, dalam minggu-minggu terdekat saat episode ditayangkan.
42 i. Feedback, menayangkan informasi seputar tanggapan dari penonton program Indonesia Now yang disampaikan melalui akun situs jejaring sosial Indonesia Now, e-mail, maupun video kiriman penonton. j. Kickers, menayangkan informasi dari berbagai bidang, yang memiliki daya tarik tinggi terhadap penonton melalui keunikannya. k. Indonesia Fact, menayangkan informasi seputar fakta-fakta tentang Indonesia untuk menambah wawasan target audiens. Segmen ditampilkan dalam bentuk teks dan grafis, dan muncul setiap pergantian segmen. 3. Gatekeeper Target
audiens
program
berita
"Indonesia
Now"
merupakan
audiens
internasional, dimana target audiens tersebut memiliki kebutuhan dan ketertarikan informasi yang berbeda. Pemilihan target audiens tersebut didasarkan pada tujuan program "Indonesia Now" yang ingin mengenalkan Indonesia kepada khalayak internasional. Oleh karena itu, "Indonesia Now" memiliki seorang gatekeeper yang memiliki wawasan jurnalisme internasional, sehingga dapat memahami kebutuhan dan ketertarikan informasi audiens internasional, serta dapat membantu pencapaian tujuan penayangan program.
3.7
Subjek Kajian Subjek kajian pada penilitian ini merupakan salah satu sumber untuk
mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian, terutama data primer. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menentukan 2 (dua) informan yang dijadikan subjek kajian pada penelitian ini.
43 a. Dalton Tanonaka Dalton Tanonaka adalah Host sekaligus perancang program Indonesia Now. Berdasarkan hal tersebut, Dalton Tanonaka memiliki peran sebagai gatekeeper, dimulai dari penentuan agenda pemberitaan hingga penyuntingan isi naskah berita yang dibacakan. b. Ni Wayan Suryatini Ni Wayan Suryatini merupakan Junior Producer dalam program Indonesia Now. Beliau adalah orang yang melakukan pengawasan langsung terhadap pelaksanaan konsep yang ditentukan oleh Host.
3.8
Keabsahan Data Peneliti menetapkan keabsahan data yang didasarkan pada 4 (empat) kriteria,
yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability) (Moleong, 2011:324-326). a. Derajat kepercayaan (credibility) Penerapan kriteria derajat kepercayaan (kredibilitas) memiliki 2 fungsi. Pertama, melaksanakan inkuiri sehingga tingkat kepercayaan penemuan dapat dicapai. Kedua, memperlihatkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. b. Keteralihan (transferability) Konsep keteralihan menyatakan bahwa generalisasi suatu penemuan dapat berlaku atau diterapkan pada semua konteks dalam populasi yang sama atas dasar yang diperoleh pada sampel yang secara representatif mewakili populasi itu. c. Ketergantungan (dependability)
44 Kriteria ketergantungan ditunjukkan dengan jalan mengadakan replikasi studi. Jika diadakan pengulangan studi dalam kondisi yang sama dan hasilnya secara esensial sama, maka dapat dikatakan sudah mencapai kriteria ketergantungan. d. Kepastian (confirmability) Kriteria kepastian berasal dari konsep 'objektifitas' menurut non-kualitatif. Nonkualitatif menetapkan objektivitas dari segi kesepakatan antar subjek. Pemastian objektifitas suatu objek tergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat dan penemuan dari penemuan seseorang. 3.8.1 Teknik Keabsahan Data Kriteria keabsahan data dibuktikan peneliti melalui teknik keabsahan data di bawah ini: 1. Derajat kepercayaan (credibility) dibuktikan melalui perpanjangan keikut sertaan dan triangulasi. a. Perpanjangan keikutsertaan adalah keikutsertaan peneliti dalam waktu yang lama, dimana peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian. Keikutsertaan peneliti di lokasi penelitian dapat membatasi gangguan dari dampak peneliti terhadap konteks, membatasi kekeliruan, mengompensasikan pengaruh dari kejadian-kejadian yang tidak biasa atau pengaruh sesat, serta memungkinkan terjadinya peningkatan kepercayaan data yang dikumpulkan. Pada penelitian ini, peneliti terjun langsung dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang berlangsung selama 3 (tiga) bulan untuk melakukan observasi terhadap lokasi penelitian. b. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu hal yang lain. Teknik triangulasi banyak dilakukan dengan melakukan pemeriksaan melalui sumber lainnya, yaitu:
45 i.
Triangulasi dengan sumber adalah membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam peneltian kualitatif. Pada penelitian ini, triangulasi dengan sumber dilakukan dengan membandingkan data hasil wawancara antar informan.
ii.
Triangulasi dengan metode dilakukan dengan pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dengan beberapa teknik pengumpulan data, dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Pada penelitian ini, triangulasi dengan metode dilakukan dengan pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dengan teknik wawancara, observasi dan studi kepustakaan. Serta, melakukan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode perbandingan tetap.
iii.
Triangulasi dengan teori dilakukan dengan melakukan pengecekan derajat kepercayaan menggunakan satu teori atau lebih. Pada penelitian ini, triangulasi dengan toeori dilakukan dengan melakukan pengecekan derajat kepercayaan menggunakan berbagai teori yang dipaparkan dalam teori umum dan teori khusus.
2. Keteralihan (transferability) dibuktikan dengan memberikan pangakalan data yang membuat pertimbangan transferabilitas yang memungkinkan bagi pihak pelaksana yang berpotensi. Pada penelitian ini, kriteria keteralihan dibuktikan dengan menyertakan tahapan coding yang dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian. 3. Ketergantungan (dependability) dibuktikan dengan adanya kebergantungan data terhadap faktor-faktor tertentu. Pada penelitian ini, kriteria ketergantungan
46 dibuktikan dengan adanya kebergantungan instrumen pencarian data dan hasil temuan data data pada sejumlah teori yang diapaparkan dalam teori khusus dan umum. 4. Kepastian (confirmability) dibuktikan dengan adanya pemeriksaan. Pada penelitian ini, kriteria kepastian dibuktikan dengan adanya bukti pemeriksaan dari informan.