29
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian Metode yang akan penulis gunakan adalah metode ekperimen. Metode penelitian ekperimen diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis, dan terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hubungan kausalitas (Syamsuddin dan Vismaia, 2006:151). Alasan digunakannya eksperimen semu ini disebabkan ketidakmungkinan peneliti untuk mengontrol semua variabel yang relevan. Penelitian dengan pendekatan percobaan atau eksperimen dimaksudkan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat (cause and effect relationship), dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimen dan satu atau lebih kondisi eksperimen (Syamsuddin, 2006: 150). Dalam penelitian ini, penulis bertujuan mencari pengaruh strategi planned humor terhadap pembelajaran menulis paragraf persuasif. Pada kelompok eksperimen, perlakuan yang diberikan adalah strategi planned humor, sedangkan pada kelompok kontrol perlakuan yang diberikan adalah strategi pembelajaran cooperative learning. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah the randomized pretest-posttest control group design (Syamsuddin, 2006: 160).
Egi Aprianda, 2012 Penerapan Strategi Planned Humor Dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
30
Tabel 3.1 The Randomized Pretest-Posttest Control Group Design Kelas Prates Perlakuan Pascates 𝑂1 𝑋1 𝑂2 E 𝑂3 𝑋2 𝑂4 K Keterangan: E : Kelas Eksperimen K : Kelas Kontrol O1 : Prates (kelas eksperimen) O3 : Prates (kelas kontrol) X1 : Perlakuan pada kelas eksperimen X2 : Perlakuan pada kelas kontrol O2 : Pascates (kelas eksperimen) O4 : Pascates (kelas kontrol)
3.2 Sumber Data Penelitian Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung. Sumber data penelitian diperinci kembali menjadi dua bagian sebagai berikut.
3.2.1 Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung tahun pelajaran 2010/ 2011 semester genap yang berjumlah tujuh kelas, terdiri dari kelas X-1 sampai kelas X-7.
Egi Aprianda, 2012 Penerapan Strategi Planned Humor Dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
31
3.2.2 Sampel Penelitian Sampel merupakan variabel yang terdapat dalam populasi dan harus memiliki sifat serta karakteristik populasinya. Berdasarkan informasi guru, semua kelas memiliki karakteristik yang hampir sama, dilihat dari nilai rata-rata kelas untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara Simple Random Sampling, yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak (Sugiyono, 2010: 64), sehingga untuk mengambil sampel, peneliti mengambil dua kelas tanpa prasangka. Cara ini dipilih karena pada dasarnya setiap kelas memiliki rata-rata karakteristik yang tidak jauh berbeda karena pada sekolah tempat penelitian berlangsung tidak ada pemberlakuan kelas unggulan. Dua kelas yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah kelas X-5 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-4 sebagai kelas kontrol.
3.3 Teknik Penelitian Teknik penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini terdiri dari teknik pengumpulan dan teknik pengolahan data. Penjelasan mengenai kedua teknik tersebut adalah sebagai berikut.
3.3.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah-langkah yang ditempuh dalam mengumpulkan data dan menjawab hipotesis penelitian. Teknik
Egi Aprianda, 2012 Penerapan Strategi Planned Humor Dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
32
pengumpulan data dan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 3.3.1.1 Tes Menulis Tes dalam penelitian ini dilaksanakan dua kali tes. Tes pertama yaitu prates bertujuan mengetahui kompetensi strategis siswa dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif sebelum mendapat perlakuan. Tes kedua yaitu pascates yang bertujuan mengetahui kompetensi strategis siswa dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif setelah mendapat perlakuan berupa penerapan strategi planned humor. 3.3.1.2 Observasi Observasi akan dilakukan terhadap peneliti dan siswa. Observasi terhadap peneliti dilakukan bertujuan menilai aktivitas peneliti selama pembelajaran menulis paragraf persuasif menggunakan strategi planned humor. Observasi terhadap siswa dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Observasi tersebut dilakukan agar hal-hal yang tidak dapat diamati peneliti dapat dipantau oleh observer.
Egi Aprianda, 2012 Penerapan Strategi Planned Humor Dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
33
3.3.2 Teknik Pengolahan Data Dalam penelitian ini, data yang akan diolah terdiri dari data hasil tes menulis dan hasil observasi.
3.3.2.1 Pengolahan Data Hasil Tes Menulis Langkah-langkah dalam penilaian hasil tes menulis adalah sebagai berikut. 1) Menilai hasil Untuk menilai hasil menulis paragraf persuasif sebelum dan sesudah mendapat perlakuan menggunakan rumus: Nilai = Skor
2) Uji reliabilitas antarpenimbang Uji reliabilitas antarpenimbang bertujuan menghindari subjektivitas dalam penilaian.Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan mencari nilai: (∑ Xt)2 (∑ X)2 − k k.N (∑ Xp)2 (∑ X)2 2 SSp ∑dp = N − k.N (∑ X)2 SStot ∑ Xt 2 = ∑ X2 – k.N SSkk ∑ Xt 2 = ∑ Xt 2 – ∑ dt 2 − ∑dp2
SSt ∑dt2 =
Keterangan: SSt ∑dt2 = Sumber variansi dari testi SSp ∑dp2 = Sumber variansi dari penimbang SStot ∑ Xt 2 = Sumber variansi total K = Jumlah penilai N = Jumlah siswa Dengan menggunakan prinsip ANAVA, data-data tersebut dapat dimasukkan dalam format ANAVA sebagai berikut.
Egi Aprianda, 2012 Penerapan Strategi Planned Humor Dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
34
Tabel 3.2 Format ANAVA Sumber variansi dari testi
SS SSt ∑dt2
Dk (N-1) N-1
dari penimbang dari kekeliruan
SSp ∑dp2 SSkk ∑ Xt 2
k-1 (N-1)(k-1)
Variansi SSt ∑dt2 Vt= N−1 SSkk ∑ Xt 2 Vkk=(N−1)(k−1)
Berdasarkan tabel 3.2, untuk mencari reliabilitas antarpenimbang dapat digunakan rumus: rII =
Vt−Vkk Vt
Keterangan: Vt = Variansi testi Vkk = Variansi kekeliruan
Hasil perhitungan reliabilitas yang telah diperoleh disesuaikan dengan tabel 3.3 guilford. Tabel 3.3 Tabel Guilford Nilai 0,800 – 1,00 0,600 – 0,800 0,400 – 0,600 0,200 – 0,400 00,00 – 0,200
Kualitas Korelasi Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah (Subana dan Sudrajat, 2005:104)
Egi Aprianda, 2012 Penerapan Strategi Planned Humor Dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
35
3) Uji normalitas nilai prates, pascates, dan indeks gain. Uji normalitas bertujuan mengetahui sebuah data berdistribusi normal atau tidak normal. Pasangan hipotesis nol dan hipotesis tandingannya adalah: H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal Ha : Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Dengan taraf signifikansi (α) sebesar 0,05, dapat disimpulkan bahwa jika nilai signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan H0 ditolak jika nilai signifikansi < 0,05 (Priyatno, 2009:40).
4) Menghitung indeks gain (normalized gain) Untuk menghitung nilai indeks gain dapat digunakan rumus sebagai berikut. Indeks gain =
skor paskates−skor prates 100−skor pretes
Kriteria nilai indeks gain Indeks gain < 0,30
: Rendah
0,30 ≤ indeks gain ≥ 0,70
: Sedang
Indeks gain > 0,70
: Tinggi
5) Uji kesamaan dua rata-rata nilai prates, pascates, dan indeks gain Uji kesamaan dua rata-rata nilai prates dan pascates bertujuan menguji hipotesis dalam penelitian ini. Jika sebuah data berdistribusi normal, maka uji statistik yang digunakan adalah uji parametrik. Sebaliknya, jika data tersebut berdistribusi tidak normal maka uji statistik yang digunakan adalah uji
Egi Aprianda, 2012 Penerapan Strategi Planned Humor Dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
36
nonparametrik. Sama halnya dengan uji normalitas, pada uji kesamaan dua ratarata nilai prates dan pascates. Dengan taraf signifikansi 0,05 dapat disimpulkan, jika nilai signifikansi (2tailed) > (α) = 0,05 maka, H0 diterima, sedangkan jika nilai signifikansi (2-tailed) < 0,05 maka, H0 ditolak. Jika H0 diterima memberikan arti bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa kelas eksperimen dalam menulis paragraf persuasif menggunakan strategi planned humor dengan kemampuan siswa kelas kontrol dalam menulis paragraf persuasif menggunakan strategi pembelajaran cooperative learning. Sebaliknya, jika H0 ditolak maka terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa kelas eksperimen dalam menulis paragraf persuasif menggunakan strategi planned humor dengan kemampuan siswa kelas kontrol dalam menulis paragraf persuasif menggunakan strategi pembelajaran cooperative learning.
3.3.2.2 Pengolahan Data Hasil Observasi Rata-rata hasil observasi dapat diketahui dari akumulasi rata-rata nilai observer dibagi jumlah observer dengan rumus sebagai berikut.
𝑥
𝑥 𝑂 𝑥 𝑂2 𝑜= 1+ 𝑛𝑜
Setelah diketahui hasil rata-rata nilai observasi, selanjutnya nilai tersebut dapat diketahui termasuk dalam kategori nilai dengan tingkat sangat baik, baik, cukup, atau kurang seperti pada tabel 3.4.
Egi Aprianda, 2012 Penerapan Strategi Planned Humor Dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
37
Tabel 3.4 Skala Penilaian Rata-Rata Observasi Nilai A B C D E
Rentang Nilai 4,00 – 3,50 3,49 – 3,00 2,99 – 2,50 2,49 – 2,00 1,99 – 1,50
Keterangan Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali
3.4 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari instrumen perlakuan, yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan instrumen pengolahan data, yaitu soal dan lembar observasi. Penjelasan mengenai instrumen penelitian tersebut adalah sebagai berikut. 3.4.1 Silabus Silabus merupakan inti penyusunan standar kompetensi (SK) maupun kompetensi dasar (SK). Sejalan dengan pendapat Mulyasa (2009: 183) bahwa silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembeljaran, indikator, penilaian alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. 3.4.2 RPP Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan penjabaran dari silabus. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupkan acuan atau tolak ukur bagi guru dalam proses kegiatan mengajar. Deskripsi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) terdapat pada halaman lampiran.
Egi Aprianda, 2012 Penerapan Strategi Planned Humor Dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
38
3.4.3 Instrumen Perlakuan Pada kelas eksperimen dilakukan dua kali tes, yaitu prates (O1) sebelum mendapat perlakuan dan pascates (O2) setelah mendapatkan perlakuan berupa strategi planned humor. Pada kelas kontrol, tes dilakukan sebanyak dua kali. Prates (O3) dilaksanakan sebelum mendapat perlakuan dan pascates (O4) setelah mendapat perlakuan berupa strategi pembelajaran cooperative learning. Pola: (O1) X (O2) (O3) X (O4) Berikut ini gambaran dari pelaksanaan perlakuan pada kelas eksperimen. Bagan 3.1 Pelaksanaan Penelitian
Prates
Keterangan:
P1
P2
P3
Pascates
P1 = Perlakuan 1 P2 = Perlakuan 2 P3 = Perlakuan 3
Pada bagan 3.1 menunjukan alur pelaksanaan penelitian baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol. 1. Kelas Eksperimen 1) Pada tahap pertama penelitian, penulis melakukan prates menulis paragraf persuaif dengan tema yang disesuaikan dengan keinginan siswa. 2) Pada tahap kedua penelitian, penulis memberikan perlakuan kesatu, yaitu melaksanakan pembelajaran menulis paragraf persuasif dengan strategi planned humor menggunakan permainan dadu kata. Permainan ini dimainkan Egi Aprianda, 2012 Penerapan Strategi Planned Humor Dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
39
agar terciptanya suasana menyenangkan saat pembelajaran berlangsung, dengan cara siswa diperintahkan memilih salah satu kalimat yang ada pada dadu kata. Dadu kata tersebut terbuat dari bahan karton berbentuk kotak, pada setiap sudut kotak terdapat kalimat persuasif atau ajakan seperti membaca memperluas cakrawala, hutan sahabat kita, dan hemat energi demi generasi mendatang. Setelah itu siswa diperintahkan untuk mengembangkan kalimat persuasif yang dipilihnya kedalam tulisan paragraf persuasif. 3) Pada tahap ketiga penelitian, penulis memberikan perlakuan kedua, yaitu melaksanakan pembelajaran menulis paragraf persuasif dengan strategi planned humor menggunakan foto peristiwa yang dikemas dalam powerpoint, didalam tampilannya menyisipkan visualisasi gambar-gambar lucu, visualisasi tersebut bertujuan untuk menarik konsentrasi siswa. Dalam powerpoint berisi foto peristiwa tentang kebersihan dan pencemaran lingkungan, disertai penjelasan cara-cara menjaga lingkungan, serta dampak apa saja yang akan timbul akibat pencemaran lingkungan. Siswa memperhatikan foto peristiwa yang diberikan sebagai salah satu ide dalam penulisan paragraf persuasif. 4) Pada tahap keempat penelitian, penulis memberikan perlakuan ketiga, yaitu melaksanakan pembelajaran menulis paragraf persuasif dengan strategi planned humor menggunakan film animasi: “Masa Depan yang Lepas akibat Narkoba.” film ini dipilih karena didalam alur ceritanya mengandung pesan moral dengan disertai adegan yang mengandung humor sebagai alur cerita. Film tersebut dapat menciptakan suasana menyenangkan yang dapat membantu atau merangsang siswa dalam mengembangkan daya kreatifitas
Egi Aprianda, 2012 Penerapan Strategi Planned Humor Dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
40
dalam pembelajaran, agar terhindar dari situasi membosankan, sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif. Dengan demikian, siswa dapat menuangkan idenya kedalam bentuk tulisan berupa paragraf persuasif. 5) Pada tahap kelima penelitian, penulis melakukan pascates menulis paragraf persuasif dengan menggunakan strategi planned humor. Sama halnya dengan penugasan pada prates, siswa ditugaskan untuk menulis paragraf persuasif dengan tema yang disesuaikan dengan keinginan siswa. Pada tahap terakhir ini merupakan pembuktian dari hasil perlakuan yang telah dilaksanakan sebelumnya. 2. Kelas Kontrol 1) Pada tahap pertama penelitian, penulis melakukan prates menulis paragraf persuasif dengan tema yang disesuaikan dengan keinginan siswa. 2) Pada tahap kedua penelitian, penulis memberikan perlakuan kesatu, yaitu melaksanakan pembelajaran menulis paragraf persuasif
dengan strategi
pembelajaran cooperative learning menggunakan artikel: “Hidup Sehat tanpa Rokok”. Siswa dibagi kelompok untuk bekerja sama membuat paragraf persuasif. Siswa membaca artikel yang diberikan sebagai salah satu ide dalam penulisan paragraf persuasif. 3) Pada tahap ketiga penelitian, penulis memberikan perlakuan kedua, yaitu melaksanakan pembelajaran menulis paragraf persuasif dengan strategi pembelajaran cooperative learning menggunakan artikel: “Wajib Membayar Pajak”. Siswa dibagi kelompok untuk bekerja sama membuat paragraf persuasif. Siswa membaca artikel yang diberikan sebagai salah satu ide dalam penulisan paragraf persuasif. Egi Aprianda, 2012 Penerapan Strategi Planned Humor Dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
41
4) Pada tahap keempat penelitian, penulis memberikan perlakuan ketiga, yaitu melaksanakan pembelajaran menulis paragraf persuasif dengan strategi pembelajaran cooperative learning menggunakan artikel: “Global Warming”. Siswa dibagi kelompok untuk bekerja sama membuat paragraf persuasif. Siswa membaca artikel yang diberikan sebagai salah satu ide dalam penulisan paragraf persuasif. 5) Pada tahap kelima penelitian, penulis melakukan pascates menulis paragraf persuasif dengan menggunakan strategi pembelajaran cooperative learning. Sama halnya dengan penugasan pada prates, siswa ditugaskan untuk menulis paragraf persuasif dengan tema yang disesuaikan dengan keinginan siswa. Pada tahap terakhir ini merupakan pembuktian dari hasil perlakuan yang telah dilaksanakan.
3.4.4 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal sebagai instrumen dari tes menulis dan lembar observasi sebagai instrumen dari observasi. 3.4.4.1 Wawancara Wawancara dilakukan dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas X SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung. Wawancara dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai proses pembelajaran paragraf persuasif.
Egi Aprianda, 2012 Penerapan Strategi Planned Humor Dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
42
Tabel 3.5 Wawancara No. 1.
2.
3.
4. 5. 6.
7. 8.
9.
Pertanyaan Bagaimana kemampuan belajar siswa dalam belajar mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas X SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung? Apakah hasil belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia di atas rata-rata mata pelajaran lain? Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, kompetensi apa yang paling menonjol, apakah keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis? Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, keterampilan apa yang kurang dikuasai siswa? Mengapa keterampilan tersebut kurang dikuasai siswa? Keterampilan menulis, menyimak, berbicara, dan membaca keterampilan mana yang kurang dikuasai siswa? Mengapa keterampilan tersebut kurang dikuasai siswa? Apakah dalam pembelajaran bahasa Indonesia sering digunakan metode/strategi tertentu untuk meningkatkan kemampuan siswa? Jika ya atau pernah, metode, model, media, dan strategi apa saja yang pernah digunakan?
Jawaban
3.4.4.2 Soal Dalam lembar soal tersebut berisi instruksi yang harus dilakukan dalam menulis paragraf persuaif. Format soal terdapat pada halaman lampiran. Format penilaian hasil tulisan berupa paragraf persuasif tercantum pada tabel 3.6 (Nurgiantoro, 2010:296). Sedangkan format kriteria penilaian menulis paragraf persuaif tercantum pada tabel 3.7.
Egi Aprianda, 2012 Penerapan Strategi Planned Humor Dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
43
Tabel 3.6
Format Penilaian Menulis Paragraf Persuasif. No
Aspek yang
Skala Penilaian
Bobot
Skor Ideal
Skor Siswa
Nilai Akhir
STS=
N=
dinilai 1
2
3
4
5
1.
Bahasa Paragraf: a) Ketepatan tanda baca. b) Ketertiban ejaan. c) Diksi (Pilihan Kata) d) Struktur kalimat.
6
30
2
Isi Paragraf: a) Kesesuaian judul dengan tema. b) Kemudahan baca. c) Original Ide. d) Keruntutan sistematik penulisan. Teknik paragraf: a) Adanya fakta. b) Adanya himbauaan atau ajakan. Jumlah
8
40
6
30
25
STI=100
3.
Egi Aprianda, 2012 Penerapan Strategi Planned Humor Dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
44
Tabel 3.7 Kriteria Penilaian Prates dan Pascates Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif Menggunakan Planned Humor pada Siswa Kelas X SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung. No
Aspek Yang Dinilai Skala
1.
Bahasa Paragraf: a) Ketepatan tanda baca. b) Ketertiban ejaan c) Diksi (Pilihan Kata) d) Struktur kalimat
Kriteria
5
Siswa sudah sangat baik dalam penggunaan bahasa paragraf , tidak terdapat kesalahan.
4
Siswa baik dalam penggunaan bahasa paragraf, ketepatan tanda baca, ketertiban ejaan, pemilihan diksi, tetapi masih terdapat kesalahan dalam struktur kalimatnya saja.
3
Siswa sudah cukup dalam penggunaan bahasa paragraf, ketepatan tanda baca dan ketertiban ejaan sudah baik, tetapi masih terdapat kesalahan diksi dan struktur kalimat.
2
Siswa kurang dalam penggunaan bahasa paragraf, ketepatan tanda baca sudah baik, tetapi masih terdapat kesalahan ketertiban ejaan, pemilihan diksi, dan struktur kalimat.
1
Siswa sangat kurang dalam penggunaan bahasa paragraf, terdapat banyak ketepatan tanda baca, ketertiban ejaan, kesalahan diksi, dan struktur kalimat.
Egi Aprianda, 2012 Penerapan Strategi Planned Humor Dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
45
2.
3.
Isi Paragraf: a) Kesesuaian judul dengan tema. b) Kemudahan baca. c) Original Ide. d) Keruntutan sistematik penulisan.
Teknik paragraf: a) Adanya fakta. b) Adanya himbauaan atau ajakan.
5
Siswa sangat baik dalam pengembanganya dilihat dari kesesuaian judul dengan tema, original ide, kesesuaian sistematika, kemudahan baca siswa, pengembangan isi karangan sudah sangat baik.
4
Siswa baik dalam segi isi paragraf, kesesuian judul dengan tema, kemudahan baca, original ide, tetapi masih kurang dalam keruntutan sistematika penulisanya saja.
3
Siswa cukup dalam segi isi paragraf, kesesuian judul dan kemudahan baca sudah baik, tetapi masih kurang baik dalam original ide dan keruntutan sistematik penulisan.
2
Siswa kurang dalam segi isi paragraf, kesesuaian judul dengan tema sudah baik, tetapi masih kurang dalam kemudahan baca, original ide, dan keruntutan sistematika penulisan.
1
Siswa sangat kurang dalam segi isi paragraf, dilihat dari kesesuaian judul dengan tema, kemudahan baca, original ide, dan keruntutan sistematika penulisan.
5
Siswa sudah sangat baik dari segi teknik, menggunakan fakta-fakta yang banyak dan himbauan dan ajakan yang kuat.
4
Siswa baik dalam segi teknik, fakta-fakta sudah baik, tetapi himbauan ajakanya yang sedikit.
Egi Aprianda, 2012 Penerapan Strategi Planned Humor Dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
46
3
Siswa cukup dalm segi teknik, terdapat sedikit fakta-fakta dan himbauan atau ajakanya yang sesuai dengan topik.
2
Siswa kurang dalam segi teknik paragraf, terdapat sedikit fakta-fakta, tetapi himbauan atau ajakannya tidak ada.
1
Siswa sangat kurang dalam segi teknik karangan tidak ada unsur fakta-fakta dan himbauan atau ajakan yang sesuai dengan topik.
3.4.4.3 Lembar Observasi Lembar observasi dalam penelitian ini terdiri dari dua subjek pengamatan, yaitu pada siswa dan pada guru (penulis). Lembar observasi tersebut terdapat pada halaman lampiran.
Egi Aprianda, 2012 Penerapan Strategi Planned Humor Dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
47
Tabel 3.8 Lembar Observasi Kegiatan Guru No.
Hal yang Diamati SB
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Penilaian B C
Kemampuan membuka pelajaran. a. Menarik perhatian siswa b. Menumbuhkan motivasi c. Memberi acuan d. Mengadakan apresiasi Sikap guru dalam proses pembelajaran. a. Artikulasi suara b.Gerakan badan tidak menggangu perhatian siswa c. Antusias penampilan menarik d. Mobilitas posisi tempat Proses Pembelajaran. a. Kesesuaian metode dengan pokok bahasan b. Kejelasan dalam menerangkan dan memberikan contoh c. Antusias dalam menanggapi dan menggunakan respons. d. Kecermatan dalam pemanfaatan waktu Kemampuan menggunakan strategi planned humor. a. Memperhatikan langkah-langkah penggunaan strategi planned humor. b. Kesesuaian startegi planned humor dengan materi pembahasan. c. Keterampilan dalam mempraktikan stategi planned humor. d. Membangun antusias serta menanggapi respon siswa dalam menggunakan strategi planned humor. Evaluasi a. Menggunakan penilaian proses dan hasil b. Melakukan evaluasi sesuai alokasi waktu yang direncanakan c. melakukan evaluasi sesuai dengan bentuk dan jenis yang dirancang. Kemampuan menutup pembelajaran a. Meninjau kembali b. Mengevaluasi c. Menugaskan kegitan kurikuler d. Menginformasikan bahan selanjutnya
Egi Aprianda, 2012 Penerapan Strategi Planned Humor Dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
K
48
Komentar mengenai kegiatan guru :
Keterangan: Mengisi lembar observer dengan memberikan tanda centang (V) Sangat Baik (SB)
= 4
Baik (B)
= 3
Cukup (C)
= 2
Kurang (K)
=1 Observer,………………….….…..2011
(…………………………………………..)
Egi Aprianda, 2012 Penerapan Strategi Planned Humor Dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
49
Tabel 3.9 Lembar Observasi Kegiatan Siswa No.
1.
2.
3.
4.
Hal yang Diamati
SB
B
C
Antusias dalam menulis paragraf persuasif. a. Mengikuti istruksi guru untuk belajar b.Secara tekun melaksanakan kegiatan belajar c.Mencari dan menentukan hal-hal yang penting yang dapat mendukung menulis paragraf persuasif. d. Mencatat hal-hal penting. Inisiatif dalam mengajukan pendapat. a. Keaktifan bertanya. b. Keaktifan untuk menjawab. c. Penyanggahan terhadap sesuatu yang kurang sependapat. d. Mampu memberikan alasan atas pendapat yang diajukan. Kesungguhan mengajar tugas menulis pargraf persuasif. a. Keseriusan dalam menulis paragraf persuasif. b. Ketekunan dalam menulis paragraf persuasif. c. Kesesuaian karangan narasi ditulis dengan karakteristik pargraf persuasif. d. Kemampuan menulis paragraf persuasif secara sistematis. Memperhatikan penjelasan guru dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif. a. Menyimak penjelasan guru dengan seksama b. Tidak membuat kegaduhan saat guru menjelaskan c. Mencatat hal-hal penting dari penjelsan guru d. Memahami contoh paragraf persuasif yang diberikan guru.
Egi Aprianda, 2012 Penerapan Strategi Planned Humor Dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
K
50
Komentar mengenai kegiatan siswa :
Keterangan: Mengisi lembar observer dengan memberikan tanda centang (V) Sangat Baik (SB)
= 4
Baik (B)
= 3
Cukup (C)
= 2
Kurang (K)
=1
Observer,………………….….…..2011
(…………………………………………..)
Egi Aprianda, 2012 Penerapan Strategi Planned Humor Dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu