BAB 3
ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN
3.1
S truktur Organisasi Perusahaan 3.1.1 Tentang Perusahaan Bank Indonesia adalah salah satu Perusahaan BUM N yang bergerak dibidang perbankan. Bank Indonesia memiliki kantor pusat di Jakarta. Bank Indonesia juga memiliki kantor cabang di hampir seluruh Indonesia dan perwakilan di luar negeri. Sesuai dengan undang-undang yang dikeluarkan mengenai Bank Indonesia, upaya mensejahterakan rakyat Indonesia ditempuh dengan menjaga kestabilan nilai mata uang rupiah yang ditandai dengan tercapainya sasaran inflasi dan stabilnya nilai tukar. Kestabilan nilai mata uang sangat penting untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Nilai uang yang stabil dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat dan dunia usaha dalam melakukan berbagai aktivitas ekonomi. Lebih dari itu, inflasi yang terkendali dan rendah dapat mendukung terpeliharanya daya beli masyarakat, khususnya mereka yang berpendapatan tetap. 34
35
Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap
tugas dan wewenangnya sebagaimana
ditentukan dalam undang-undang tersebut. Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga. Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun badan hukum perdata ditetapkan dengan undang-undang.
Sebagai badan
hukum publik
Bank
Indonesia
berwenang menetapkan peraturan-peraturan hukum yang merupakan pelaksanaan dari undang-undang yang mengikat seluruh masyarakat luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai badan hukum perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di luar pengadilan. Visi dari Bank Indonesia adalah menjadi bank sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilainilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil. M isi dari Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan nasional jangka panjang yang berkesinambungan. Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut Bank Indonesia menetapkan sasaran strategis jangka menengah panjang, yaitu :
36
•
Terpeliharanya kestabilan moneter.
•
Terpeliharanya stabilitas sistem keuangan.
•
Terpeliharanya kondisi keuangan Bank Indonesia yang sehat dan akuntabel.
•
M eningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen moneter.
•
M emelihara SSK : (i) melalui efektifitas pengaturan dan pengawasan bank, surveillance sektor keuangan, dan manajemen krisis serta (ii) mendorong fungsi intermediasi.
•
M emelihara keamanan dan efisiensi sistem pembayaran.
•
M eningkatkan kapabilitas organisasi, Sumber Daya M anusia (SDM ) dan sistem informasi.
•
M emperkuat institusi melalui good governance,
efektivitas
komunikasi dan kerangka hukum. •
M engoptimalkan
pencapaian
dan
manfaat
inisiatif
Bank
Indonesia.
3.1.2
S truktur Organisasi Organisasi Bank Indonesia dikelompokkan dalam tiga bidang utama yang menggambarkan tugas-tugas pokoknya, yaitu M oneter, Perbankan, dan Sistem Pembayaran. Disamping itu, terdapat pula fungsi manajemen intern sebagai unit pendukung strategis (strategic support) untuk menjamin agar pelaksanaan tugas ketiga bidang utama dapat berjalan lancar, efektif dan efisien.
37
Dalam pelaksanaan tugasnya, Bank Indonesia memiliki jaringan kantor cabang di seluruh wilayah Indonesia yang disebut dengan KBI dan beberapa perwakilan di luar negeri yang disebut dengan Kantor Perwakilan (KPw). Struktur organisasi Bank Indonesia tersebut terus mengalami penyempurnaan agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik dalam dinamika perekonomian nasional dan internasional. Gambar 3.1 menunjukkan bagan struktur organisasi umum dari Bank Indonesia.
Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi Umum
38
3.2
Sistem yang Sedang Berjalan 3.2.1
Sistem Penamaan Pada Bank Indonesia Sistem penamaan pada hardware di Bank Indonesia menggunakan 5 kata
yang masing-masing dipisahkan oleh tanda strip (-). Tabel 3.1 menunjukkan sistem penamaan pada Bank Indonesia. Tabel 3.1 Sistem Penamaan pada BI
LLL‐##‐OOOO‐NNNN‐$$
LLL
=
Kode Lokasi
##
=
Kode Lantai
OOOO
=
Kode Fungsi
NNNN
=
Kode Hardware
$$
=
Kode Penomoran di lantai pada gedung
Lokasi : Tabel 3.2 Penamaan Kode Lokasi Dari Bank Indonesia Penamaan
Pengertian
JKT
Jakarta
SIN
Singapura
TKY
Tokyo
LND
London
39
NYK
M edan
BDG
Bandung
SM R
Semarang
SBY
Surabaya
MDN
M edan
YGY
Yogyakarta
PLM
Palembang
MKS
M akassar
MND
M anado
DPS
Denpasar
PDG
Padang
ABN
Ambon
BLK
Balikpapan
ACH
Nangroe Aceh Darussalam
LM P
Bandar Lampung
BJR
Banjarmasin
BTM
Batam
BKL
Bengkulu
CBN
Cirebon
JM B
Jambi
JYP
Jayapura
JBR
Jember
KDR
Kediri
40
KND
Kendari
KPG
Kupang
LHO
Lhokseumawe
M LG
M alang
MTM
M ataram
PKY
Palangkaraya
PLU
Palu
PKB
Pekanbaru
PTK
Pontianak
PWT
Purwokerto
SRD
Samarinda
SBG
Sibolga
SLO
Solo
TSK
Tasikmalaya
TNT
Ternate
PSR
Pematang Siantar
TGL
Tegal
SRG
Serang
GRT
Gorontalo
CLK
Cilangkap
MUK
M useum Kota
41
Fungsi : Tabel 3.3 Kode Fungsi (OOOO) Penamaan
Pengertian
CM E
Call Management Express
INF
Informasional
TRA
Transaksional
Hardware : Tabel 3.4 Kode Hardware (NNNN) Penamaan
Pengertian
7206
Router Core Cisco dengan seri 7206
3925
Router Voice Cisco dengan seri 3925
4507
Switch Catalyst untuk Distribution switch
3550
Switch Catalyst untuk acess switch
Contoh penamaan alat di Bank Indonesia : CLK-01-CM E-3925-01 menunjukkan Lokasi berada di Cilangkap. Alat ini berada di lantai 1 dan memiliki fungsi sebagai Call Management Express. Alat ini adalah Router core Cisco dengan seri 3925 yang memiliki penomoran ke 1 pada lantai tersebut.
42
3.2.2 Sistem Penamaan VOIP Tabel 3.5 Sistem penamaan VOIP BI Kode
Lokasi
01
Kantor Pusat (Jakarta)
02
KPw Singapura
03
KPw Tokyo
04
KPw London
05
KPw New York
06
KBI Bandung
07
KBI Semarang
08
KBI Surabaya
09
KBI M edan
10
KBI Yogyakarta
11
KBI Palembang
12
KBI M akassar
13
KBI M anado
14
KBI Denpasar
15
KBI Padang
16
KBI Ambon
17
KBI Balikpapan
18
KBI Nangroe Aceh Darussalam
19
KBI Bandar Lampung
43
20
KBI Banjarmasin
21
KBI Batam
22
KBI Bengkulu
23
KBI Cirebon
24
KBI Jambi
25
KBI Jayapura
26
KBI Jember
27
KBI Kediri
28
KBI Kendari
29
KBI Kupang
30
KBI Lhokseumawe
31
KBI M alang
32
KBI M ataram
33
KBI Palangkaraya
34
KBI Palu
35
KBI Pekanbaru
36
KBI Pontianak
37
KBI Purwokerto
38
KBI Samarinda
39
KBI Sibolga
40
KBI Solo
41
KBI Tasikmalaya
42
KBI Ternate
44
3.2.3
43
KBI Pematang Siantar
44
KBI Tegal
45
KBI Serang
46
KBI Gorontalo
47
**Cadangan**
48
**Cadangan
49
Cabang Cilangkap
50
M useum Bank Kota
Topologi Jaringan pada Bank Indonesia Cabang Cilangkap Jaringan data dan komunikasi digunakan sebagai sumber utama dalam
pertukaran informasi antara kantor pusat dan kantor cabang dan kantor perwakilan . Beberapa network provider yang digunakan oleh Bank Indonesia Cabang Cilangkap untuk jaringan informasi adalah Telkom dan Lintas Arta. Topologi pada Bank Indonesia Cabang Cilangkap hingga saat ini masih menggunakan teknologi Time Division M ultiplexing (TDM ).
45
Gambar 3.2 Topologi pada Bank Indonesia Cabang Cilangkap dengan teknologi TDM
3.2.4 Pengalamatan IP Address dan Vlan Pada Bank Indonesia Cabang Cilangkap. Tabel 3.6 Sistem penamaan IP Address dan Vlan BI Cilangkap Network User-SOSA-RTClient
Network Address 10.xx.3.0/24
VLAN 3
46
USER-LHBU
10.xx.4.0/24
4
User-SKN-BI
10.xx.5.0/24
5
User-Lt-1
10.xx.11.0/24
11
HAND-PRINT
10.xx.40.0/24
40
Bloomberg-Client
10.xx.228.0/24
228
SWIFT-Network
10.xx.229.0/24
229
Treasury-Network
10.xx.230.0/24
230
G/W-Client-Reuters
10.xx.233.0/24
233
Client-Opics-Plus
10.xx.234.0/24
234
Client-PVP
10.xx.237.0/24
237
3.2.5 Hardware yang Digunakan pada Bank Indonesia Cabang Cilangkap 1. Router Cisco 7206 Tabel 3.7 Router Cisco 7206 dan spesifikasinya Nama Hardware
Spesifikasi Router - with Cisco 7200VXR NPE-G1 Network Processing Engine
Router
Rack-mountable - modular - 3U
Cisco 7206 Ethernet, Fast Ethernet, Gigabit Ethernet 1 Gbps TCP/IP, UDP/IP
47
OSPF, IGRP, RIP, IS-IS, BGP, EIGRP, HSRP SNM P, Telnet M odular design, full duplex capability, DHCP support, NAT support, RARP support, ARP support, VLAN support IEEE 802.1Q AC 120/230 V ( 50/60 Hz ) 42.7 cm x 43.2 cm x 13.3 cm
Gambar 3.3 Router Cisco 7206
Tabel 3.8 Router Cisco 7206 dan jumlah hardware Pada BI Cilangkap Nama hardware Router Cisco 7206
Jumlah hardware 2
48
2. Router Cisco 3925 Tabel 3.9 Router Cisco 3925 dan spesifikasinya
Nama Hardware
Spesifikasi 3 integrated 10/100/1000 ethernet ports dengan 2 port yang support yaitu RJ-45 dan SFP connectivity M ampu memberi peningkatan kinerja dan modularitas M emiliki 2 slot untuk service module 4 Enhanced High-Speed WAN Interface Card
Router 3925
(EHWIC) slots 1 slot untuk internal service module Support PoE (Power over Ethernet) M endukung analog dan digital voice call M endukung Cisco Unified Call Manager Express (CUCM Express) Dual integrated power supplies
49
Gambar 3.4 Router Cisco 3925
Tabel 3.10 Router Cisco 3925 dan jumlah hardware pada BI Cabang Cilangkap Nama hardware Router Cisco 3925
Jumlah hardware 1
3. Switch Catalyst 4507R Tabel 3.11 Switch Catalyst 4507R dan spesifikasinya Nama Hardware
Spesifikasi M emiliki 5 line-Card slots
Switch Catalyst M endukung Power over Ethernet (PoE) dengan daya 4507R maksimum per slot adalah 1500w
50
Termasuk tipe distribution switch M endukung redudansi M emiliki performa yang baik untuk menangani data, suara dan video
Gambar 3.5 Switch Catalyst 4507R
Tabel 3.12 Switch 4507R dan jumlah hardware pada BI Cabang Cilangkap Nama hardware Switch Catalyst 4507R
Jumlah hardware 2
51
4. Switch Catalyst 3550 Tabel 3.13 Switch Catalyst 3550 dan spesifikasinya Nama hardware
Spesifikasi Termasuk jenis stackable switch yang menyediakan ketersediaan (avalaible) yang tinggi.
Switch catalyst 3550
M endukung Quality of Service (QoS) M endukung port fast ethernet dan gigabit ethernet M emiliki fitur bandwidth optimization
Gambar 3.6 Switch Catalyst 3550
Tabel 3.14 Switch 3550 dan jumlah hardware pada BI Cabang Cilangkap
Nama hardware Switch Catalyst 3550
Jumlah hardware 2
5..Private Branch eXchange (PBX) Phillips Sopho iS3000
52
Tabel 3.15 PBX Phillips Sopho iS3000 dan spesifikasinya Nama hardware
Spesifikasi Digunakan untuk komunikasi dengan teknologi TDM
PBX Phillips Sopho M enyediakan fitur extension iS3000 M enggunakan SIP sebagai based operator trunking
Gambar 3.7 Phillips PBX Sopho iS3000 Tabel 3.16 PBX Phillips Sopho pada BI Cilangkap Nama hardware Private Branch eXchange (PBX) Phillips Sopho iS3000
Jumlah hardware 1
53
6. Main Distribution Frame (M DF) Tabel 3.17 Main Distribution Frame (M DF) dan spesifikasinya Nama hardware
Spesifikasi
Main Distribution Frame
Hardware ini digunakan sebagai tempat
(MDF)
perpanjangan kabel dari Telkom dan PBX ke telepon analog
Gambar 3.8 Main Distribution Frame (M DF) Tabel 3.18 Main Distribution Frame dan jumlah modul pada Bank Indonesia Cabang Cilangkap Nama perangakat
Jumlah modul
MDF ke Telkom (gambar sebelah kanan)
14
MDF ke PBX (gambar sebelah kiri)
20
54
7. Telepon analog Tabel 3.19 Telepon analog Nama hardware
Spesifikasi
Telepon analog
Hardware ini merupakan jenis telepon analog yang membutuhkan PBX untuk mengkonversi sinyal analog menjadi sinyal digital
Gambar 3.9 Telepon Analog
Tabel 3.20 Telepon Analog Pada BI Cilangkap Nama hardware Telepon analog
Jumlah hardware 14
55
3.3
Analisis Data pada Bank Indonesia Cabang Cilangkap 3.3.1
Analisa Topologi Jika dilihat dari topologi konvensional yang berjalan pada Bank Indonesia baik
kantor pusat, kantor cabang, dan kantor perwakilan
memiliki keadaan yang sama. Dimana terdiri dari pada dua buah router, dua buah switch dan terhubung dengan dua ISP yaitu Lintas Arta & Telkom. Hardware router, berperan sebagai hierarki inti serta diikuti oleh switch sebagai distribusi pada sistem jaringan Bank Indonesia. Dengan menggunakan dua buah router sebagai pusat transaksi dan pusat informasi cukup untuk menyediakan ketersediaan kebutuhan akan jaringan di Bank Indonesia. Antara router dengan switch juga saling terhubung satu sama lain sehingga membentuk logical topologi seperti partial mesh. Dengan adanya koneksi ini maka tersedianya sebuah jaringan cadangan ketika jaringan utama putus, terganggu, ataupun rusak. Sedangkan untuk gambaran umum sistem telepon yang sedang berjalan di Bank Indonesia masih menggunakan PSTN-Telkom. Namun, dari sistem telepon yang ada sudah mengalami perkembangan dengan adanya pemanfaatan dari teknologi VOIP khusus pada 15 cabang Bank Indonesia. Teknologi VOIP ini mengganti sistem yang terdahulu yaitu PBX yang berbasis teknologi TDM . Dengan adanya VOIP maka jalur
56
sistem telepon berubah melewati internet. Untuk penerapan dari teknologi VOIP ini digunakan VOIP gateway yang dapat memfasilitasi jaringan telepon analog ke jaringan telepon berbasis digital. Sehingga kabel telepon analog dihubungkan langsung dari ruang M DF dan PBX. Dari ruang tersebut langsung menuju VOIP gateway. Dan di VOIP gateway dilakukanlah perubahan kode-kode sinyal analog ke sinyal digital. Namun, disamping itu masih tetap ada yang menggunakan jaringan konvensional atau dengan kata lain masih melewati PBX. Jaringan konvensional ini tetap digunakan untuk menelepon jaringan diluar dari kantor pusat, kantor cabang, kantor perwakilan pada Bank Indonesia.
3.3.2
Analisa Hardware Hardware yang digunakan di Bank Indonesia sama seperti subbab 3.2 yaitu router cisco 7206, 3925, switch catalyst 4507R, PBX Phillips Sopho iS 3000, M DF dan telepon analog. Alokasi tempat untuk router dan switch berada pada ruang CNC. Ruang ini berisi perangkat inti dan distribusi. Sedangkan untuk hardware jaringan access dilokasikan setiap lantai pada gedung Bank Indonesia. Hardware pada jaringan access ini terdiri dari switch catalyst, komputer dan telepon. Selain hal tersebut Hardware-hardware jaringan data yang digunakan memiliki spesifikasi nama yang khusus. Diberikan nama
57
khusus agar identifikasi untuk kerusakan, perawatan, penggantian dan melakukan remote connection menjadi lebih mudah. Untuk lokasi tempat PBX dan MDF terletak di ruang PBX dan MDF. Lokasi ini berbeda dengan ruang CNC. Tempat ini dibedakan agar jaringan komunikasi suara dan data tidak menjadi rumit. Namun pada kenyataannya masih saja rumit untuk perawatannya.. Hal ini terjadi karena penggunaan koneksi jaringan telepon yang terdiri banyak line telepon yang langsung terhubung kedalam ruangan PBX.
3.3.3
Analisis Pengalamatan IP Di dalam pengalamatan ip address ini digunakan ip private kelas A (10.X.X.X/24) sebagai konsumsi untuk pengguna access. Dengan menggunakan
subnetmask
255.255.255.0.
Pengalamatan
IP
ini
diterapkan juga bersamaan dengan penggunaan vlan. Untuk tiap lantai akan digunakan satu jenis vlan. Penggunaan IP address dan vlan tercakup dalam subbab 3.2
3.4
Identifikasi Permasalahan 3.4.1
Permasalahan Sistem Jaringan Komunikasi Yang Sedang Berjalan Bank merupakan suatu tempat yang memproses segala macam jenis transaksi yang berbentuk uang maupun non-uang. Pada zaman sekarang pemprosesan transaksi terjadi sangat cepat jika dibandingkan
58
dengan zaman terdahulu. Hal ini terjadi akibat adanya bantuan dari sistem komputerisasi yang terintegrasi dengan internet. Dengan adanya sistem komputerisasi ini memberikan salah satu dampak positif bagi sistem jaringan komunikasi dan data yaitu segala macam bentuk informasi dapat diproses dengan cepat dan tepat. Karena bergerak dalam bidang perbankan, Bank Indonesia Cabang Cilangkap membutuhkan sistem komunikasi bagi karyawannya untuk memenuhi kebutuhan informasi yang cepat dalam pemprosesan suatu transaksi. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah jaringan komunikasi yang reliable dan real time sehingga dapat memastikan keakuratan informasi yang akan digunakan. Sedangkan sistem komunikasi yang digunakan oleh cabang Bank Indonesia tidak mendukung kebutuhan tersebut. Karena adanya permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
•
Umur teknis hardware yang sudah ada lebih dari 10 tahun, sehingga mempunyai potensi kerusakan teknis yang tinggi dan dukungan dari penggantian hardware ganti, sudah mulai berkurang.
•
Hardware PBX yang ada di cabang Bank Indonesia sudah tidak memungkin lagi untuk mendapat penambahan extension baru.
•
Perawatan untuk PBX masih sangat sulit karena sistem jaringan data dicabang Bank Indonesia terpisah dengan
59
sistem jaringan komunikasi, serta membutuhkan admin khusus yang menangani hal tersebut. •
Pada Bank Indonesia, masalah scalability tercermin dari kegiatan penambahan extension baru yang banyak hampir tiap bulan
•
Biaya telepon untuk komunikasi antar kantor cabang masih berbayar.
•
Teknologi PBX dan jaringan suara, penuh dengan keadaan yang rumit, sangat proprietary (sangat vendor specific), dan sumber informasinya sulit diperoleh.
•
M asalah
network
management
disebabkan
obsolete
technology dan tidak terpadunya jaringan komunikasi dengan jaringan data.
Hardware-hardware jaringan
komunikasi dan hardware-hardware jaringan data tidak dapat dipantau secara bersamaan, melainkan hanya bisa dari satu sisi. M asalah-masalah tersebut menjadi kendala besar bagi cabang Bank Indonesia. Di sisi lain, sistem komunikasi cabang Bank Indonesia harus memenuhi kebutuhan perusahaan akan komunikasi yang sangat kritis bagi kinerja perusahaan.
3.5
Pemecahan Masalah 3.5.1
Pemilihan S olusi Teknologi IP Telephony
60
IP
Telephony
memberikan
manfaat
yang
lebih
dalam
mendukung jaringan telekomunikasi dibandingkan dengan sistem PBX. Sistem PBX konvensional dewasa ini berkembang ke arah yang sama dengan sistem IP Telephony yaitu IP PBX yang mendukung penggunaan IP. Walaupun tidak dapat menerapkan sepenuhnya fleksibilitas yang dimiliki IP Telephony. Hal tersebut dikarenakan desain awal sistem PBX yang masih berbasiskan switching bukan packet, sehingga aplikasi-aplikasi harus dibangun berbasiskan sistem konvensional bukan berbasis IP seperti pada jaringan komputer. Pembangunan keterbatasan
jaringan
PBX
konvensional
memiliki
hardware yang lebih rumit dan cenderung statis.
M isalnya pemakaian jumlah extension dan port yang terbatas. Sehingga untuk meng-expand perlu penggantian sentral PBX yang lebih besar dengan harga yang relatif mahal. Sedangkan dari sisi IP Telephony penambahan
extension
cukup
dengan
menambahkan
konfigurasi dan penggunaan port yang lebih besar pada telephony server. Bagi perusahaan yang memiliki banyak cabang dan untuk menghubungkan jaringan telekomunikasi antar perusahaan dengan sistem PBX memerlukan jalur khusus yang mahal (dedicated lines) serta pemasangan hardware sentral PBX pada setiap node/gateway-nya. Sementara dengan IP Telephony, hardware yang dibutuhkan sebagai gateway adalah router yang juga berfungsi sebagai jaringan data dan
61
jalur yang digunakan cukup menggunakan jalur yang sama dengan arus data. Oleh karena itu pengintegrasian jaringan data dan suara akan memberikan efisiensi khususnya dalam pemeliharaan infrastruktur. Karena dengan menggunakan infrastruktur yang sama untuk data dan suara, maka infrastruktur perkabelan, penggunaan switch, dan router dapat dipakai bersama-sama tanpa perlu investasi dan perawatan terpisah.
3.5.2
Usulan S olusi IP Telephony pada Bank Indonesia Cabang Cilangkap Berdasarkan hasil analisis permasalahan yang terjadi pada Bank Indonesia Cabang Cilangkap terdapat solusi utama yang dapat mengatasi permasalahan yang terjadi disana. Solusinya adalah dengan menggunakan jaringan IP Telephony untuk menggantikan jaringan PBX yang ada saat ini dan sudah tidak mampu mendukung perkembangan bisnis Bank Indonesia Cabang Cilangkap.
3.5.3
S olusi Dari Permasalahan Pemasangan jaringan PBX yang baru memerlukan perubahan struktur. Baik penggantian hardware PBX yang lama digantikan dengan yang baru dan pemasangan kabel-kabel baru adalah sesuatu yang harus dilakukan. Akan tetapi berdasarkan permasalahan yang terjadi hal
62
tersebut tidak memungkinkan. Oleh karena itu sebagai solusi IP Telephony lah yang terbaik dalam memecahkan masalah tersebut. IP Telephony memiliki beberapa keunggulan dan hal ini tidak ditemukan pada PBX. Keunggulan utama IP Telephony adalah dari segi teknologi pendukung dan infrastruktur yang ada saat ini pada Bank Indonesia seperti perkabelan dan peralatan jaringan sudah mendukung untuk pengimplementasian IP Telephony tanpa perlu melakukan penggantian. Disamping itu IP Telephony dibutuhkan juga untuk investasi jangka panjang. Apabila di waktu yang akan datang ada ruangan baru pada Bank Indonesia Cabang Cilangkap
yang siap
ditempati serta
memerlukan implementasi jaringan suara dan data, peralatan yang ada saat ini tetap dapat digunakan dan infrastruktur perkabelan cukup menggunakan jaringan kabel data (RJ-45), tidak perlu memasang sistem perkabelan untuk jaringan suara (RJ-11) dan data sekaligus. Adapun keunggulan lain sebagai solusi yang dapat dipecahkan adalah sebagai berikut : Tabel 3.21 Solusi dari IP Telephony Kebutuhan
Telepon
IP
tradisional
Telephony
(jaringan
(komunikasi
data
dan data
Penjelasan
63
terpisah)
menjadi satu)
Wiring yang efektif
Tidak
Ya
Pada IP Telephony System, diperlukan hanya satu connection line dari switch; untuk telepon dan komputer. Pada traditional telephony, diperlukan 2 kabel telepon dan komputer.
Teknologi yang lebih
Tidak
Ya
maju
Teknologi PBX adalah teknologi lama, sedangkan IP Telephony teknologi terkini
Centralized Network Management
Tidak
Ya
Tingkat proprietary PBX yang tinggi, memustahilkan centralized network management jaringan telepon dan data. Berbeda
64
dengan IP Telephony Integrasi dengan
Tidak
Ya
applications
Pada IP Telephony dapat melakukan integrasi voice-mail dengan e-mail, nomor telepon dengan Active Directory. Sedangkan pada PBX tidak ada
Respons yang cepat
Tidak
Ya
Pembuatan extension
dalam menangani
dapat dengan mudah
permintaan extension
dibuat dengan
baru
memasukkan command di router
Biaya telepon yang lebih Tidak
Ya
rendah
Biaya telepon pada IP Telephony lebih hemat
Dukungan dari vendor
Tidak
Ya
Sumber informasi lebih
mengenai informasi-
mudah didapat pada IP
informasi baru mudah
Telephony
didapat
Dengan melihat tabel solusi penggunaan dari IP Telephony dapat disimpulkan semua komunikasi yang dilakukan akan melalui WAN, dimana biaya yang dikeluarkan hanya biaya sewa bandwith terhadap
65
ISP. Sehingga dapat menekan jumlah biaya komunikasi dan membuat jaringan komunikasi terintegrasi menjadi satu. Namun hal ini tidak akan menutup kemungkinan untuk menggunakan kembali dari jaringan P STN. Karena jaringan PSTN ini digunakan sebagai backup apabila jaringan utama WAN mengalami gangguan, rusak, ataupun panggilan ke telepon analog. IP Telephony sendiri memberikan banyak keuntungan dalam fiturfiturnya yang beragam dan dapat diimplementasikan dengan mudah tanpa penambahan biaya. Beberapa fitur yang akan diaktifkan pada sistem IP Telephony ini beserta kegunaannya bagi Bank Indonesia: Tabel 3.22 Fitur-fitur IP Telephony Nama fitur Phone book
Kegunaan fitur M emudahkan pengguna untuk melakukan panggilan tanpa harus mengingat nomor extension yang akan dituju
Call park
M emungkinkan setiap
pembicaraan
yang sedang
berlangsung untuk dipindahkan ke pesawat lainnya Password (PIN)
Untuk melakukan panggilan SLI/SLJJ melalui Telkom harus memasukkan password (PIN)
Conference
M elakukan komunikasi telepon dengan total peserta sebanyak 3 pihak
Call hold
M emungkinkan pengguna untuk menunda komunikasi
66
yang
sedang
dilakukan
tanpa
perlu
memutus
sambungan telepon yang dilakukan Call transfer
M emungkinkan telepon yang masuk untuk dialihkan ke nomor extension/telepon lainnya secara manual
Call forward
M emungkinkan
setiap
telepon
yang
masuk
ke
extension tertentu untuk dialihkan ke nomor lainnya Call pickup
M emungkinkan apabila ada telepon yang berdering dan tidak ada yang mengangkat, maka telepon tersebut bisa diangkat di handset lainnya
Call back
Apabila nomor extension yang dituju sedang sibuk, maka pengguna dapat melakukan panggilan kembali secara otomatis, bila nomor extension yang dituju sudah tidak dalam kondisi sibuk