BAB 2 PREFERENSI PASAR DAN PROSES PEMILIHAN
Dua studi awal yang penting mengenai adopsi teknologi dilakukan oleh Balcer dan Lipman (1984) dan Gaimon (1985a, 1985b).
Balcer
dan
Lipman mengembangkan teknologi dinamis komprehensif, model stokastik untuk menyelidiki masalah, dimana perusahaan harus memilih antara memperbaharui teknologi saat ini atau tidak melakukan apa - apa. Mereka mengukur peningkatan teknologi semata - mata karena penurunan biaya produksi dan menunjukkan bahwa perusahaan dapat memilih untuk mengadopsi teknologi yang sebelumnya tersedia dalam keadaan tertentu. Pada penelitian yang dilakukan Gaimon, ia menggunakan model kontrol deterministik untuk akuisisi proses otomatis, namun hal ini menunjukkan kurang optimal dalam meningkatkan otomatisasi tanpa memodifikasi tingkat pada output manual. Penelitiannya menyajikan metodelogi untuk mengidentifikasi penggabungan yang optimal pada otomatisasi dan tenaga kerja untuk meningkatkan produktifitas kerja. Gaimon dan Ho (1994) menggunakan pendekatan teori permainan dinamik untuk memeriksa faktor - faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan untuk mengakuisisi kapasitas baru, termasuk efek dari inovasi teknologi terhadap kapasitas biaya. Pengoptimalan dari strategi wait and see dalam pengambilan keputusan diamati oleh Monahan dan Smunt (1989), yang menemukan bahwa penundaan akuisisi dari teknologi proses yang baru dapat dioptimalkan pada ketidakpastian ˙ teknologi perkiraan dan potensial perubahan tingkat bunga (biaya modal). Secara eksplisit model potensial untuk mengurangi persediaan dan biaya produksi ketika mengadopsi teknologi baru, dan juga memungkinkan pada skala ekonomi. Lain halnya dengan Monahan dan Smunt, bagaimanapun kapasitas ekspansi atau potensi untuk produk - campuran berubah dari waktu ke waktu. Rajagopalan (1999) menambahkan Monahan dan Smunt dengan model yang diteliti dari dampak ketidakpastian dan ekspansi output pada adopsi teknologi baru yang langka. Dia juga menemukan bahwa perusahaan mungkin 5 Universitas Sumatera Utara
6 mengadopsi strategi wait and see dan menunda pengenalan teknologi proses baru meskipun permintaan meningkat. Penundaan ini terutama terjadi ketika pengenalan teknologi yang lebih baik akan segera terjadi, tetapi teknologi saat ini tidak kompatibel pada generasi berikutnya. Li dan Tirupati (1997) mengembangkan model alokasi statis dan dinamis untuk menentukan strategi kapasitas. Secara khusus mereka menganggap dua jenis fasilitas : pertama, ketika fasilitas produksi yang didedikasikan untuk produk
tertentu dan yang
lainnya mampu memproduksi semua produk. Model ini menentukan campuran yang optimal dari kedua jenis fasilitas dengan tujuan untuk meminimalkan biaya total investasi. Banyak melacak Perluasan
akar
literatur
yang
masalah
kapasitas
menangani
yang
klasik
proses
berkaitan
dari
Manne
pemilihan
dengan
yang
bisa
ekspansi kapasitas.
(1961)
menggunakan
mo-
del deterministik dan probabilistik untuk menentukan waktu optimal dan jumlah peningkatan kapasitas. Kesimpulan utama yang dikembangkan oleh Manne adalah mengamati penambahan kapasitas yang optimal meningkatkan ekspansi dengan meningkatnya varians permintaan. Berbeda dengan ekspansi kapasitas, sebuah studi terbaru oleh Rajagopalan Singh dan Morton (1998) menunjukkan bahwa varians dalam evolusi teknologi proses dapat menghambat proses adopsi, misalnya akuisisi teknologi baru dapat memperlambat ketika ada peningkatan ketidakpastian tentang kecepatan evolusi teknologi. Akhirnya, seperti yang ditunjukkan oleh Rajagopalan dan Soteriou (1994) ada banyak makalah dalam literatur penggantian mesin (misalnya, Pierskalla dan Voker 1976 dan Chand dan Shetti 1982). Aliran penelitian ini tidak mengarah pada skala ekonomi atau pertumbuhan permintaan, juga tidak mengubah perubahan produk campuran dari waktu ke waktu. Masih ada penelitian yang menunjukkan adanya persaingan dalam hal waktu yang optimal untuk memperoleh , memperluas dan menggantikan teknologi proses baru. Implikasi dalam manajemen yaitu bahwa akuisisi dari teknologi proses merupakan masalah kompleks yang memerlukan pemeriksaan tertutup pada ketidakpastian, biaya dan pengorbanan berikutnya yang terlibat.
Universitas Sumatera Utara
7 Sebagian besar hilang dari literatur yaitu pertimbangan interaksi antara keputusan akuisisi teknologi dan permintaan pasar (Li dan Tirupati 1997). Fehlmann (2011) mengajukan fungsi transfer dan quality function deploy untuk menganalisis preferensi pasar terhadap produk perangkat lunak. 2.1 Pengertian Preferensi Pasar dan Proses Pemilihan Preferensi pasar dan proses pemilihan merupakan permasalahan yang memilih urutan untuk memaksimalkan keuntungan dalam teknologi proses dari waktu ke waktu untuk memenuhi preferensi pasar yang berkembang. Permasalahan ini merupakan masalah yang dihadapi oleh para manager yang sebagian industrinya melayani kebutuhan pasar. Sebagai pasar berkembang dan mengahadapi preferensi baru, para manager harus mengadopsi alternatif lain dan teknologi proses yang untuk memenuhi kebutuhan pasar. Masalah ini akan cukup sulit jika preferensi pasar dapat dipredisksi untuk beberapa tahun kedepan. Tetapi preferensi pasar selalu berubah - ubah tak terduga dengan cara yang tak terduga pula (Fisher, dkk, 1994). Sifat stokastik preferensi pasar menghasilkan lapisan tambahan yang kompleks pada masalah presferensi pasar dan proses pemilihan. Pemodelan masalah preferensi pasar dan proses pemilihan yaitu untuk menunjukkan efektivitas tanggapan terhadap perubahan stokastik dalam preferensi pasar dan menyelidiki nilai dari proses fleksibilitas sebagai asumsi dari model yang akan dihasilkan.
Pertama, diasumsikan bahwa ada se-
jumlah negara yang memiliki keterbatasan preferensi pasar atau skenario pasar dapat mengadopsi rencana cakrawala dari bunga. Perubahan preferensi pasar diasumsikan suatu hal stokastik terhadap periode dan menggunakan proses Markov. Kedua, diasumsikan bahwa terdapat himpunan berhingga dari teknologi proses yang tersedia yang dapat diperoleh dan diterapkan ke beberapa biaya untuk mengatasi preferensi pasar. Model pilihan teknologi statis bertujuan untuk memeriksa proses pemilihan dan nilai dari fleksibilitas dan tidak untuk mengatasi teknologi inovasi. Akhirnya, diasumsikan bahwa tingkat permintaan pasar tetap dan tidak berubah sehingga proses kapasitas yang dibutuhkan tidak berubah.
Universitas Sumatera Utara
8
Keadaan sistem pada model preferensi pasar dan proses pemilihan ditentukan oleh dua faktor yaitu keadaan pasar dan teknologi yang saat ini digunakan. Profitabilitas pada periode saat ini tergantung pada interkasi antara dua faktor. Untuk beberapa kombinasi teknologi dan preferensi pasar, biaya produksi dapat tinggi / rendah dan pendapatan rendah / tinggi karena ketidaksesuaian antara kemampuan proses saat ini dengan preferensi pasar. Misalnya dalam industri otomotif, jika proses produksi saat ini diarahkan pada pembuatan alat alat kendaraan sport besar yang mewah dan preferensi pasar berkembang terhadap mobil yang sederhana, biaya produksi cenderung menjadi besar dan pendapatan relatif kecil sehingga tidak ada potensi keuntungan. Keputusan yang dihadapi manajer dalam masalah preferensi pasar dan proses pemilihan adalah memilih urutan teknologi proses untuk memaksimalkan keuntungan dengan meminimalkan biaya produksi dan memaksimalkan pendapatan pasar tertentu preferensi pasar yang tidak menentu di masa depan. Dalam hal yang ekstrim, manajer dapat berada di bawah tekanan untuk segera merespon preferensi pasar dalam rangka untuk memenuhi permintaan pelanggan dan untuk memaksimalkan pendapatan. Di sisi lain, manajer mungkin mengalami tekanan untuk meminimalkan biaya akuisisi teknologi dengan memilih teknologi proses tunggal dan tidak berubah dari itu terlepas dari preferensi pasar. Hal ini akan berguna bagi para manager untuk memahami manfaat positif dari fleksibilitas dan biaya dari proses baku. 2.2 Skenario Pasar dan Teknologi Pilihan model struktur pasar dan teknologi dimisalkan sebagai himpunan dari alternatif skenario yang umum dan intuisi. Sebagai contoh, setiap hari sering dibicarakan tentang keadaan pasar yang naik turun atau tidak berubah. Menurut Hayes dan Wheelwright (1979a, 1979b) umumnya spesifikasi pasar suatu wilayah dalam literatur akademik, membagi produk preferensi pasar menjadi 4 skenario yaitu :
Universitas Sumatera Utara
9 1. Jenisnya 2. Penggunaan standar yang rendah 3. Penggunaan standar yang tinggi, dan 4. Komoditas Dan prosesnya dibagi ke dalam 4 pilihan teknologi yaitu : 1. Toko, 2. Produksi, 3. Perakitan, dan 4. Berkesinambungan Sementara produk preferensi pasar dan pilihan proses berada pada suatu keadaan yang kontinu, menurut Hayes dan Wheelwright matriks proses produksi telah bertahan dan bermanfaat. Selanjutnya, kecenderungan manusia untuk mengatasi masalah yang kompleks dengan menggabungkan banyak informasi dalam diskrit kecil potongan dan skema yang berulang kali ditunjukkan dalam literatur psikologi kognitif dan pemecahan masalah (Newell and Simon,1972). 2.3 Skenario Preferensi Pasar Untuk menggambarkan konsep yang disajikan dalam penelitian ini, maka digunakan model proses produksi dari Hayes dan Wheelwright (1979a, 1979b). Berdasarkan pertimbangan produsen yang berencana untuk menghasilkan batasan produk pada produk yang tidak spesifik pada perencanaan cakrawala selama (5 tahun). Diskusi dengan karyawan pemasaran menunjukkan bahwa volume permintaan pasar akan stabil pada perencanaan horizon, tetapi satu atau lebih dari tiga skenario preferensi pasar yang mungkin terjadi yaitu:
Universitas Sumatera Utara
10 1. Preferensi tinggi - terdiri dari berbagai keinginan pelanggan yang bervariasi dari konfigurasi produk atau fitur. 2. Preferensi menengah - terdiri dari berbagai keinginan pelanggan yang sedang dari konfigurasi produk atau fitur. 3. Preferensi rendah - terdiri dari pelanggan yang tidak peduli tentang atau keinginan yang tinggi dari konfigurasi produk.
Jawaban atas pertanyaan di atas tergantung pada sifat produk, jenis pasar, tujuan dari perusahaan dan lain - lain. Sebagai tanggapan terhadap preferensi pasar, produsen dapat memilih antara 4 teknologi proses yaitu: 1. Teknologi Job Shop a. Terdiri dari variasi tinggi b. Biaya unit produksi tinggi c. Biaya bahan mentah relatif rendah 2. Teknologi Batch Shop a. Terdiri dari beberapa variasi b. Biaya unit produksi sedang c. Biaya bahan mentah sedang 3. Teknologi Flow Shop a. Memiliki standar variasi produk b. Biaya unit produksi rendah c. Biaya bahan mentah tinggi
Universitas Sumatera Utara
11 4. Teknologi Flexible Shop a. Memiliki variasi yang rendah, sedang dan tinggi b. Biaya unit produksi sedang c. Biaya bahan mentah sangat tinggi. Masalah ini sesuai dengan teori Hayes dan Wheelwright tentang model proses - produksi dengan dua pengecualian. Pertama, diasumsikan bahwa permintaan produk konstan sepanjang waktu pada preferensi pasar. Maka Hayes dan Wheelwright menyatakan bahwa preferensi produk berhubungan dengan daur ulang produk dan volume permintaan. Kedua, menggunakan teknologi yang fleksibel pada Flexible Shop.
Alternatif Flexible Shop mewakili keterse-
diaan kustomisasi massa teknologi dan proses yang mampu menghasilkan beberapa produk yang lebih banyak dari konfigurasi produk pada tingkat produksi yang lebih tinggi dari sebelumnya. Konsisten terhadap teori Hayes dan Wheelwright, asumsi bahwa teknologi produksi lebih efektif ketika dipasangkan dengan preferensi pasar yang sesuai yaitu : a. Teknologi Job shop cocok dipasangkan dengan preferensi pasar yang tinggi b. Teknologi Batch shop cocok dipasangkan dengan preferensi pasar yang sedang c. Teknologi Flow shop dengan preferensi pasar yang rendah d. Teknologi Fleksibel shop tidak cocok jika dipasangkan dengan preferensi pasar seperti yang lainnya, tetapi cocok digunakan saat teknologi proses tidak cocok dengan preferensi pasar (misalnya teknologi Job Shop untuk preferensi pasar rendah)
Universitas Sumatera Utara
12 Asumsi ini diilustrasikan dengan grafik pada gambar berikut :
Bagian yang diarsir menyatakan pasangan yang baik dari preferensi dan teknologi proses Gambar 2.1 Struktur dari Preferensi Pasar dan Teknologi Proses Sumber : Jurnal Harvard Business Review hal. 24
Universitas Sumatera Utara