1
BAB 14
Keputusan Investasi & Penganggaran Modal
Ekonomi Manajerial Manajemen
2
PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Capital Budgeting. Capital budgeting meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran uang, dimana hasil pengembaliannya diharapkan terjadi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Capital budgeting penting bagi manajer dan staf keuangan, karena : 1. Hasil keputusan capital budgeting terus berlanjut selama beberapa tahun, sehingga perusahaan kehilangan fleksibilitas. 2. Perluasan aktiva didasarkan atas penjualan yang diharapkan dimasa depan, sehingga perencanaan atas penjualan harus didasarkan pada usia ekonomis dari aktiva tersebut. 3. Keputusan capital budgeting akan menentukan arah strategis perusahaan, karena perusahaan bergerak ke arah produk, jasa atau pasar baru yang harus didahului dengan capital budgeting.
3
Capital Expenditure. Capital expenditure adalah merupakan pengeluaranpengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan dengan harapan bahwa pengeluar-an tersebut akan memberikan manfaat atau hasil untuk jangka waktu lebih dari satu tahun. Namun tidak semua capital expenditure dipergunakan untuk pembelian aktiva tetap. Misalkan : 1. Pembelian aktiva tetap. 2. Pengurusan perijinan. 3. Pengeluaran biaya promosi. 4. Pengeluaran untuk biaya penelitian dan pengembangan. 5. Pengeluaran biaya untuk pengolahan limbah, dll.
Klasifikasi Proyek. Perusahaan dapat mengklasifikasikan proyek kedalam beberapa kategori, antara lain : 1. Penggantian : pemeliharaan bisnis. Kategori ini terdiri dari pengeluaran untuk mengganti peralatan yang sudah usang atau rusak yang digunakan dalam membuat produk yang menguntungkan. 2. Penggantian : pengurangan biaya. Kategori ini termasuk pengeluaran untuk mengganti peralatan yang telah usang. Tujuannya adalah untuk mengurangi biaya tenaga kerja, bahan dan input lainnya. 3. Ekspansi produk atau pasar yang ada. Kategori ini termasuk pengeluaran untuk meningkatkan output produk yang sudah ada, atau untuk memperluas outlet ritel atau fasilitas distribusi dalam pasar yang sekarang dilayani. 4. Ekspansi ke dalam produk atau pasar baru. Investasi ini untuk menghasilkan produk baru atau untuk memperluas ke daerah geografi yang saat ini tidak terlayani. 5. Proyek pengaman dan/atau lingkungan. Kategori ini meliputi pengeluaran yang diperlukan untuk memenuhi permintaan pemerintah, perjanjian tenaga kerja, atau polis asuransi.
Persamaan Proses Capital Budgeting dengan Penilaian Surat Berharga. Ada kesamaan analisis dalam proses capital budgeting dengan analisis investasi pada surat berharga, sbb : 1. Biaya proyek harus ditentukan. Penentuan initial investment, atau sama dengan menentukan harga yang harus dibayar untuk saham, dan/atau obligasi. 2. Mengestimasi arus kas yang diharapkan dari proyek, ter-masuk menaksir nilai sisa aktiva pada akhir proyek. Menentukan proceed tahunan untuk proyek, dan nilai residu, atau sama dengan mengestimasi dividen di masa depan atau serangkaian pembayaran bunga atas obligasi, bersama dengan harga jual saham yang diharapkan atau nilai jatuh tempo obligasi. 3. Mengestimasi risiko arus kas yang diproyeksikan. Sama dengan mengestimasi distribusi probabilitas arus kas. 4. Menentukan biaya modal dimana arus kas harus didiskon-tokan. 5. Menghitung arus kas masuk yang diharapkan atas dasar PV untuk mendapatkan estimasi nilai aktiva perusahaan. Menghitung PV dari proceed di masa depan dan nilai residu, atau sama dengan mencari PV dari dividend saham yang diharapkan di masa depan. 6. Membandingkan PV dari arus kas masuk yang diharapkan dengan pengeluaran atau atau biaya yang dibutuhkan.
Metode Penilaian Investasi.
6
1. Average Rate of Return. Mengukur keuntungan investasi dengan membandingkan antara EAT dengan Average Investment, atau EAT dengan Total Investment. Formulasi : Earning Afer Tax ARR =
x 100% Average Investment
atau Earning After Tax ARR =
x 100% Total Investment
Kriteria : Jika; ARR atau ror > Expected Return Investasi diterima. ARR < Expected Return Investasi ditolak. Kelemahan : 1. Tidak menggunakan aliran kas (proceed). 2. Mengabaikan time value of money.
7
1. Payback Period. PBP merupakan periode waktu yang diminta untuk arus kas kumulatif yang diharapkan dari proyek investasi sehingga sama dengan arus kas awal. Formulasi : a. Jika proceed tahunannya sama : Initial Investment PBP =
x 1 tahun. Proceed
b. Jika proceed tahunannya tidak sama : Initial Investment Proceed tahun 1
= A = B -
Nilai Sisa Investasi Proceed tahun 2
= C = D -
Nilai Sisa Investasi = E habis, atau NSI = nol. Kriteria : Jika : PBP < PB maksimum PBP > PB maksimum
dst,
sampai
dengan
Investasi diterima. Investasi ditolak.
Kelemahan : 1. Mengabaikan time value of money. 2. Mengabaikan arus kas yang terjadi setelah payback tercapai.
8
1. Net Present Value. Menggunakan teknik arus kas diskonto terhadap penganggar-an modal. NPV adalah nilai sekarang dari arus kas bersih se-lama usia investasi setelah dikrangi dengan arus kas awal. NPV = PV of Proceed – PV of Investment Formulasi : CF1 NPV = (
(1+k)1
CF2 +
(1+k)2
+ …….. +
CFn (1+k)n
) - ICO
Penyelesaian selanjutnya dapat menggunakan bantuan table PVIF dan/atau PVIFA. Terminal cash flow diperhitungkan sebagai aliran kas masuk pada akhir periode, sehingga menambah nilai PV of Proceed. NPV = {(Proceed x PVIFAi,n) + (Residu x PVIFi,n) + (MK x PVIFi,n)} – ICO Kriteria : Jika : NPV > atau = 0 NPV < 0
Investasi diterima. Investasi ditolak.
Alasan Rasional Metode NPV. i. Jika NPV = nol berarti arus kas proyek sudah mencukupi untuk membayar kembali modal yang diinvestasikan , dan memberikan expected return yang diperlukan atas modal tersebut. ii. Jika NPV positif, maka proyek tersebut menghasilkan lebih banyak kas dari yang dibutuhkan untuk menutup utang dan memberikan
9
1. Profitability Index. Metode ini menilai investasi didasarkan pada rasio dari PV of Porceed terhadap PV of Investment. Formulasi : CF1 CF2 CFn PI = { + + ……….. + }/ICO (1+k)1 (1+k)2 (1+k)n atau PV of Proceed PI =
x1 Initial Cash Outflow
Kriteria : Jika : PI > atau = 1 Investasi diterima. PI < 1 Investasi ditolak.
10
1. Internal Rate of Return. IRR merupakan tingkat diskonto yang menyamakan PV of Proceed dengan PV of Investment, sehingga NPVnya sama dengan nol.
Formulasi : CF1 CF2 CFn ICO = + + ……….. + 1 2 (1+IRR) (1+IRR) (1+IRR)n Jika arus penerimaan kasnya sama (annuitet) dan arus kas keluar hanya terjadi pada awal periode, maka formulasinya lebih sederhana dengan menggunakan bantuan table PVIFA. ICO = (PVIFAIRR,n) x (Arus Kas Periodik) PVIFAIRR,n = ICO/Arus Kas Periodik
atau
11
Interpolasi : Selisih DF DF I DF II
Selisih PV of Proceed
Selisih PV of Proceed Dengan PV of ICO
PV of Proceed dari DF I PV of Proceed dari DF I PV of Proceed dari DF II PV of ICO
A
B
C
C IRR = DF I + (
x A)% B
Kriteria : Jika : IRR > Expected Retun IRR < Expected Retun
Investasi diterima. Investasi ditolak.
12
Alasan rasional Metode IRR. 1. IRR proyek adalah expected rate of return atau tingkat pengembalian yang diharapkan. 2. Jika IRR melebihi biya dana yang digunakan untuk membiayai proyek, maka akan terdapat surplus setelah pembayaran modal, dan surplus ini akan menjadi milik pemegang saham perusahaan. 3. IRR yang melebihi biaya modal meningkatkan kekayaan pemegang saham. Multiple IRR. Merupakan situasi dimana sebuah proyek memiliki dua atau lebih IRR. Hal ini terjadi pada suatu proyek yang mempunyai arus kas tidak normal.
Contoh :
13
0
1
-$1.6
2
+$10
-$10
NPV(jutaan $) $10 NPV = -$1,6 +
1
(1+k)
$10 -
(1+k)2
1.0 IRR =400% 0 200 IRR =25% -1.5
400%
COC/IRR
14
Hubungan NPV dan IRR. NPV 145,540
IRR = 17,14% +4 20 0
COC/IRR 15
-5
15
1. Modified Internal rate of Return. MIRR merupakan tingkat diskonto dimana nilai sekarang dari biaya proyek sama dengan nilai sekarang dari nilai terminal. Nilai terminal diperoleh dari jumlah nilai masa depan dari arus kas masuk yang dimajemukan pada biaya modal perusahaan. Formulasi :
n COFt = t=0 (1+k)t
n CIFt (1+k)n-t t=0 (1+MIRR)n
PV Biaya = PV Nilai terminal Terminal Value PV Biaya = (1 + MIRR)
Garis Waktu : 16
0 10% 1 -1000
500
2
3
4
400
300
100 330,00 484,00 665,50
PV of Terminal Value 1000
1.579,50 = TV
MIRR = 12,1% a. = NPV MIRR mempunyai keunggulan yang signifikan dibandingkan dengan IRR biasa, karena MIRR mengasumsikan arus kas dari semua proyek direinvestasi pada biaya modal. Sedang-kan IRR biasa mengasumsikan bahwa arus kas dari setiap proyek direinvestasi pada IRR proyek.
17
Kasus Perusahaan Kecil. Untuk perusahaan kecil biasanya cenderung menggunakan metode PBP daripada metode arus kas yang didiskontokan, logikanya : 1. Bahwa pelaksanaan analisis DCF mungkin melebihi manfaat proyek. 2. Biaya modal perusahaan tidak dapat diestimasi secara akurat. 3. Pemilik perusahaan kecil mungkin mempertimbangkan tujuan nonmoneter.
18
The Timing of The Cash Flow. Jika dua proyek yang bersifat mutually exclusive memperlihat-kan bahwa profil NPV menurun pada saat tingkat diskonto me-ningkat. Namun pada suatu tingkat diskonto tertentu kedua proyek memiliki NPV yang sama, titik tersebut disebut Cross Over Discount Rate. Jika dua proyek tersebut adalah Proyek A dan proyek B, proyek A memiliki NPV lebih tinggi ($17.3), sedangkan proyek B lebih rendah ($16.7). Namun IRR proyek B lebih tinggi (25%) disbanding dengan IRR proyek A (20%). Cross over discount rate sebagai batas untuk menentukan antara dua proyek yang akan dipilih. Dalam kasus ini adalah 10.9%, jadi jika DF > 10.9% dipilih proyek B, dan jika DF < 10.9% dipilih proyek A. Akan tetapi sebenarnya proyek mana yang lebih menguntungkan?, proyek A atau proyek B!.
19
Untuk mencari mana yang sebenarnya lebih menguntungkan, maka harus dihitung IRR dari incremental investmentnya, yaitu dengan mencari NPV atau IRR “A minus B”dengan DF 10%. Dimana NPV “A minus B” adalah +$0.6, dan IRRnya 10.9%. Dari hasil perhitu-ngan NPV “A minus B” adalah positif, berarti A lebih besar dari B atau A = B + (A - B). Oleh karena itu, maka yang lebih menguntungkan sebenarnya adalah Proyek A. Project
ICO
First Year
Project A Project B “A minus B”
-$100 - 100 0
$ 20 100 (80)
Second Year $120 31.25 88.75
20 Project
NPV
IRR
Project A Project B “A minus B”
$17.3 16.7 0.6
20% 25 10.9
NPV 40.00
31.25 Cross Over Discount Rate
8.75
0
DF 10.9%
20%
25%
21
The Horizon Problem. Kasus lain yang mungkin terjadi pada proyek yang mutually exclusive adalah jika proyek mempunyai usia ekonomis ber-beda. Satu proyek berusia satu tahun yang lain empat tahun, maka pemecahannya harus disamakan dulu usia ekonomisnya, tentunya dengan asumsi bahwa proyek yang sudah habis usia ekonomisnya direinvestasikan pada proyek yang sama. Project
ICO
Year 1
Proyek A
-$100
$120
Project B
- 100
-
-
Year 2
Year 3
Year 4
-
-
-
-
$174