BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, saham adalah salah satu instrumen pasar modal yang diminati oleh para investor, terutama penanaman investasi saham diperusahaan manufaktur yang pada akhir-akhir ini menarik minat para investor. Tujuan semua investasi dalam berbagai bidang dan jenis perusahaan tersebut pada dasarnya adalah melakukan analisis harga saham untuk memilih saham yang bisa menghasilkan return terbaik dan risiko terkecil atas investasinya. Dalam rangka mendapatkan return investor dihadapkan pada beberapa risiko, seperti berbagai kemungkinan kesalahan dalam menyeleksi saham, kesalahan penafsiran kondisi emiten, kondisi krisis pasar modal dan lain sebagainya. Pasar modal adalah tempat bertemunya antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas, bertemunya permintaan dan penawaran instrumen keuangan jangka panjang. Instrumen keuangan jangka panjang yang bisa digunakan investor sebagai pilihan berinvestasi diantaranya yaitu saham, obligasi, reksadana, instrumen derivatif (opsi dan futures). Diantara instrumen pasar modal diatas yang paling populer adalah saham. Menurut Sjahrial (2012:19) saham adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang dibentuk perseroan terbatas atau yang biasa disebut emiten. Saham menyatakan bahwa pemilik saham tersebut juga pemilik sebagian
1
2
dari perusahaan itu, dengan demikian kalau seorang investor membeli saham, maka dia juga menjadi pemilik ataupun juga sebagai pemegang saham perusahaan. Saham ada dua macam yaitu saham atas nama dan saham atas tunjuk. Pada saat ini saham-saham yang diperdagangkan di bursa efek adalah saham atas nama, yaitu saham yang nama pemilik saham tertera di atas saham tersebut. Sedangkan menurut Darmadji dan Fakhrudin (2008:18) saham (stock atau share) didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud saham adalah suatu surat bukti kepemilikan terhadap perusahaan. Investasi dalam bentuk saham (common stock) memerlukan informasi yang akurat sehingga investor tidak terjebak pada kondisi yang merugikan, karena investasi di bursa efek merupakan investasi dengan risiko yang relatif tinggi, meskipun menjanjikan keuntungan yang relatif besar. Sebelum melakukan investasi di pasar modal, seorang investor perlu mempertimbangkan dua faktor, yaitu tingkat keuntungan (return) yang diharapkan dan risiko yang mungkin terjadi. Tujuan investor dalam menanamkan modalnya adalah untuk mendapatkan keuntungan yang setinggi-tingginya dengan tingkat risiko yang rendah. Harga saham sebagai salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan pengelolaan perusahaan, dimana kekuatan pasar di bursa saham ditunjukkan dengan adanya transaksi jual beli saham perusahaan tersebut di pasar modal. Terjadi syarat transaksi tersebut didasarkan pengamatan para investor terhadap prestasi perusahaan dalam meningkatkan keuntungan. Pemegang saham yang
3
tidak puas terhadap kinerja manajemen dapat menjual saham yang dimiliki dan menginvestasikan uangnya ke perusahaan lain. Jika hal ini dilakukan, maka akan menurunkan harga saham suatu perusahaan. Harga saham suatu perusahaan mencerminkan nilai perusahaan di mata masyarakat, apabila harga saham suatu perusahaan tinggi, maka nilai perusahaan di mata masyarakat juga baik dan begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu harga saham merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan. Pada umumnya kondisi persaingan menuntut setiap perusahaan membaca dengan baik terhadap situasi internalnya baik dibidang pemasaran, produksi, sumber daya manusia dan keuangan. Hal ini agar perusahaan dapat bertahan dalam situasi yang dihadapi. Perdagangan surat berharga merupakan cara untuk menarik dana masyarakat dalam hal ini investor untuk mengembangkan perekonomian dimana dana tersebut adalah modal yang dibutuhkan perusahaan untuk memperluas usahanya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pergerakan harga saham yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal disebut juga sebagai faktor fundamental adalah faktor yang berasal dari dalam perusahaan dan dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan. Faktor internal ini berkaitan dengan pendapatan yang akan diperoleh para pemodal baik berupa dividen maupun capital gain. Faktor eksternal merupakan faktor non fundamental biasanya bersifat makro seperti hukum dan kondisi politik, inflasi, perubahan nilai tukar mata uang dan naik turunnya suku bunga bank. Faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi permintaan dan penawaran masyarakat atas saham yang
4
diperdagangkan di pasar modal. Sehingga juga mempengaruhi harga saham dari perusahaan, apakah akan terjadi peningkatan harga saham atau sebaliknya. Bagi perusahaan yang ingin masuk ke pasar modal perlu memperhatikan syarat-syarat yang dikeluarkan oleh Bapepam sebagai regulator pasar modal. Selain itu, perusahaan juga harus mampu meningkatkan nilai perusahaan sehingga terjadi peningkatan penjualan sahamnya di pasar modal. Jika diasumsikan investor adalah seorang yang rasional, maka investor tersebut pasti akan sangat memperhatikan aspek fundamental untuk menilai ekspektasi imbal hasil yang akan diperolehnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham yaitu kondisi perusahaan, yang diartikan sebagai kinerja perusahaan dan permasalahannya dibatasi bahwa yang dimaksud dengan kinerja perusahaan adalah kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan umumnya dilihat dari laporan keuangan perusahaan dan di nilai dari perbandingan unsur-unsur rasio. Kinerja keuangan merupakan pengakuan pendapatan dan pengaitan biaya menghasilkan angka laba yang lebih unggul dibandingkan arus kas untuk mengevaluasi kinerja keuangan. Pengakuan pendapatan memastikan bahwa semua pendapatan yang dihasilkan dalam suatu periode yang diakui. Pengaitan memastikan bahwa beban yang dicatat pada suatu periode hanya beban yang terkait dengan periode tersebut (Subramanyam dan Wild, 2008:101). Hal ini diperkuat dengan adanya penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ardhian (2014) yang menunjukkan bahwa EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan DER dan TATO berpengaruh tidak signifikan terhadap
5
harga saham. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Intan (2014) yang menunjukkan bahwa ROE dan EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan CR, DAR dan DER berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Setiyawan (2014) yang menunjukkan bahwa CR, TIE dan ROE berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan ITO berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Primayanti (2013) yang menunjukkan bahwa EPS dan PER berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan DPS, DER, dan ROI berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yanti dan Safitri (2012) yang menunjukkan bahwa EPS, ROA, BV, dan CR berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan ROE, PER, dan OPM berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian terdahulu yang tidak konsisten dan berbeda-beda, maka peneliti tertarik untuk menguji kembali tentang pengaruh Current Ratio (CR), Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER) dan Total Asset Turn Over (TATO) terhadap Harga Saham. Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini difokuskan pada perusahaan manufaktur sub industri otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2014. Alasan pemilihan sampel perusahaan manufaktur sub industri otomotif dalam penilitian ini karena naiknya pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor dan komponennya di indonesia yang setiap tahun semakin meningkat, mengingat kebutuhan masyarakat untuk memiliki kendaraan pribadi sangat tinggi.
6
Dari keterangan dan Informasi diatas maka penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.” 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini akan menguji variabel-variabel yang mempengaruhi harga saham. Untuk itu dalam penelitian ini yang akan menjadi permasalahan utama adalah: 1. Apakah Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap harga saham? 2. Apakah Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap harga saham? 3. Apakah Price Earning Ratio (PER) berpengaruh terhadap harga saham? 4. Apakah Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap harga saham? 5. Apakah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap harga saham? 6. Apakah Total Asset Turn Over (TATO) berpengaruh terhadap harga saham? 7. Manakah diantara CR, EPS, PER, ROE, DER dan TATO yang memiliki pengaruh dominan terhadap harga saham? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh Current Ratio (CR) terhadap harga saham. 2. Untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham. 3. Untuk mengetahui pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap harga saham. 4. Untuk mengetahui pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap harga saham.
7
5. Untuk mengetahui pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham. 6. Untuk mengetahui pengaruh Total Asset Turn Over (TATO) terhadap harga saham. 7. Untuk mengetahui manakah yang memiliki pengaruh paling dominan diantara CR, EPS, PER, ROE, DER dan TATO terhadap harga saham. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini mempunyai manfaat yang utama sebagai sarana untuk menyusun perencanaan dan membuat kebijakan dalam mengambil keputusan. Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah dan tujuan penelitian diharapkan manfaat yang dapat diperoleh dari peneliti ini yaitu: 1. Kontribusi Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi para investor atas informasi keuangan dalam melakukan pengambilan keputusan untuk berinvestasi di pasar modal, sehingga dapat memperkecil risiko yang mungkin dapat terjadi sebagai akibat dalam pembelian saham di pasar modal. Bagi peneliti selanjutnya sebagai sumber referensi dan dapat memberikan tambahan acuan untuk penelitian sejenis atau penelitian dengan topik yang sama. 2. Kontribusi Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan tentang pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap
8
harga saham melalui teori efisiensi dan analisis fundamental dengan cara menganalisis rasio keuangan. 3. Kontribusi Kebijakan Bagi perusahaan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi tentang usaha atau cara yang ditempuh bila perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan tingkat keluarnya sehingga perusahaan tidak sampai mengalami kebangkrutan. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah suatu permasalahan meliputi penilaian kinerja keuangan dengan menggunakan rasio keuangan. Penelitian ini juga memberikan pemahaman sesuai dengan yang diharapkan dan permasalahan yang akan dibahas bisa terpecahkan dengan lebih terarah, maka peneliti membatasi masalah dengan populasi sampel perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 5 tahun, yaitu dari periode tahun 2010 sampai tahun 2014. Dengan pengujian mengenai pengaruh Current Ratio (CR), Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Ratio On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER) dan Total Asset Turn Over (TATO) terhadap Harga Saham.