Bab 1 Pendahuluan
1.1
Latar Belakang Sejarah kesusastraan Jepang dalam bentuk tertulis sudah ada sejak abad ke -8.
Bila dibandingkan dengan negara-negara lain, sejarah Jepang bukanlah sejarah yang singkat. Dalam sejarah yang begitu panjang itu, genre atau bentuk kesusastraan Jepang ditradisikan dengan keadaan yang hampir tidak mengalami perubahan sampai sekarang. Sifat seperti itu dapat dikatakan sebagai salah satu sifat khas dari kesusastraan Jepang. Tanka (puisi pendek) sebagai salah satu contohnya, yaitu puisi yang telah dahulu kala terbentuk, yang sampai sekarang masih tetap hidup. Puisi adalah bentuk kesusastraan yang paling cocok untuk mengekpresikan emosi dan gerak hati orang Jepang. Tanka (puisi pendek) tetap hidup, walaupun bentuk kesusastraan lain yang sesuai dengan keadaan budaya masing-masing jamannya bermunculan, seperti renga pada jaman pertengahan, haikai pada jaman pramodern, dan haiku pada jaman modern lahir dan berkembang terus. Menurut Wikipedia berbahasa Indonesia, Sastra Jepang (Nihon Bungaku) adalah karya sastra dalam bahasa Jepang, atau studi mengenai karya sastra tersebut dan pengarangnya. Secara garis besar, sastra Jepang dibagi menjadi 5 periode: sastra kuno (zaman Nara), sastra klasik (zaman Heian), sastra pertengahan (zaman Kamakura, zaman Namboku-cho, zaman Muromachi), sastra modern (zaman Azuchi-Momoyama, zaman Edo), dan sastra kontemporer (karya sastra mulai zaman Meiji hingga sekarang). Meskipun demikian, sastra kuno dan sastra klasik sering dijadikan satu menjadi sastra klasik. Sastra zaman Azuchi-Momoyama juga sering digolongkan ke dalam sastra abad pertengahan. Sementara itu, sastra modern sering 1
hanya berarti karya sastra zaman Meiji hingga zaman Taisho, dan sastra kontemporer hanya mencakup karya sastra zaman Showa hingga sekarang. Dalam buku Jepang Dewasa Ini (1989 : 122) dipaparkan bahwa “Sastra Jepang kontemporer, seperti banyak hal lain di Jepang, memperoleh kekuatannya dari aneka ragam sumber, yaitu dari pengaruh klasik Cina kuno, dari keanekaragaman pemilikiran Barat, dan dari sifat-sifat lestari tradisinya sendiri.” Salah satu contoh kesusatraan modern Jepang adalah novel Kitchen karya Yoshimoto Banana yang merupakan salah satu novel kontemporer yang best-seller. Cerita dalam novel sederhana namun menyentuh. Berkisah tentang percintaan, kehilangan, dan pemulihan. Yoshimoto Banana memulai debut karir menulisnya dengan membuat novel Kitchen. Novelis mampu menggambarkan perasaan tokoh-tokoh dengan sangat nyata dan detail. Sentuhannya terasa oleh pembaca. Seperti perasaan kehilangan dan kesepian yang tergambar dengan jelas pada tokoh Mikage Sakurai, tokoh Yuichi Tanabe yang besikap acuh tak acuh namun tidak bisa hidup sendiri, dan tokoh Eriko Tanabe yang mendambakan keutuhan keluarga. Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan novel Kitchen sebagai korpus data. Penulis tertarik dengan kehidupan ketiga tokoh dalam novel ini yang harus berjuang melawan kesepian mereka yang sangat manusiawi dan juga sangat kental akan nuansa kekeluargaan dan cinta. Penulis akan meneliti teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow pada tingkat kebutuhan dimiliki dan cinta (belonging and love) pada tokoh Mikage Sakurai, Yuichi Tanabe, dan Eriko Tanabe. Alasan penulis memilih tema tersebut adalah dalam novel Kitchen terlihat jelas bahwa para tokohnya membutuhkan rasa dimiliki dan cinta dari orang lain, hal tersebut sangat menarik untuk diteliti. Dalam novel ini tergambar dengan jelas perbedaan sifat dan karakteristik tiap 2
tokohnya dalam “menyembuhkan” diri setelah ditinggal orang yang disayang, tetapi dalam perbedaan itu terdapat benang merah yaitu perasaan saling membutuhkan satu sama lain. Yang terlihat pada saat Mikage Sakurai dan Yuichi Tanabe kehilangan satu-satunya keluarga mereka yang tersisa. Mereka sangat terpukul seperti berada dalam lubang kegelapan yang tidak berpangkal, namun hidup harus terus berjalan sampai pada akhirnya mereka mampu bangkit. Seperti yang dikemukakan oleh Abraham Maslow (2010: 74), manusia pada kodratnya ingin memiliki dan dimiliki serta dicintai dan mencintai. Begitu pula dengan keadaan Mikage Sakurai yang merasa hampa dan sedih setelah ditinggal mati oleh neneknya, namun berusaha untuk memenuhi kebutuhan dimiliki dan cinta (belonging and love) dengan tinggal bersama orang lain yang notabene bukan keluarga yang terikat hubungan darah. Sama halnya dengan Yuichi Tanabe dan Eriko Tanabe, mereka pun merasa kesepian tanpa kehadiran sesosok ibu dan istri, apalagi setelah Eriko dibunuh, Yuichi pun merasa terpuruk dalam kesedihan dan kesendirian. Sampai pada akhirnya, kebutuhan akan dimiliki dan cinta Yuichi mampu dipenuhi oleh Mikage Sakurai.
1.2
Profi Pengarang Yoshimoto Banana Yoshimoto Banana, seorang novelis Jepang yang memulai debut menulisnya
lewat novel Kitchen, bernama asli Yoshimoto Mahoko yang lahir di Tokyo pada tanggal 24 juli 1964.
Ayahnya Takaaki Yoshimoto, seorang penyair terkenal dan
saudara perempuannya yaitu Haruno Yoiko adalah seorang kartunis yang terkenal di Jepang. Tumbuh dalam keluarga liberal, Yoshimoto Banana mengenal arti “kebebasan” dari sejak dini.
3
Dia lulus dari Nihon University's Art College jurusan sastra. Pada masa itu, dia menggunakan nama pena “Banana”. Yoshimoto Banana mengawali debut menulisnya lewat novel Kitchen yang fenomenal pada saat bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran pada tahun 1987. Novel ini membawanya pada kesuksesan besar di Jepang dan negara-negara lainnya. Dia meraih penghargaan Kaien Newcomer Writers 1987 dan pada tahun 1988, dia meraih penghargaan Sastra Izumi Kyoka. Novel Kitchen juga dibuat filmnya di Jepang, dan pada tahun 1997 dibuat pula di Hong Kong. Selain itu, Yoshimoto Banana juga meraih penghargaan sastra Fendissime 1996 di Italia dan penghargaan sastra Bunkamura Deux Margots 2000 di Jepang untuk karya-karyanya yang lain. Novel lainnya yang berjudul Goodbye Tsugumi, juga diangkat ke layar lebar pada tahun 1990, yang disutradarai oleh Jun Ichikawa. Novel-novel karyanya telah diterjemahkan di lebih dari 20 negara.
1.3 Rumusan Permasalahan Rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah penulis akan meneliti novel Kitchen karya Yoshimoto Banana.
1.4 Ruang Lingkup Permasalahan Ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini adalah analisis teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow pada tingkat kebutuhan dimiliki dan cinta (belonging and love) pada tokoh Mikage Sakurai, Yuichi Tanabe, dan Eriko Tanabe dalam novel Kitchen karya Yoshimoto Banana.
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penulis meneliti masalah tersebut adalah untuk membuktikan tokoh 4
Mikage Sakurai, Yuichi Tanabe, dan Eriko Tanabe dalam novel Kitchen karya Yoshimoto Banana memiliki sinkronisasi dengan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow pada tingkat dimiliki dan cinta (belonging and love) yaitu mereka berusaha untuk memenuhi kebutuhan dimiliki dan cinta di tengah keterpurukan hidup mereka. Manfaat dari penelitian ini adalah memperluas pengetahuan penulis dan pembaca tentang salah satu teori dalam psikologi tentang hierarki kebutuhan manusia yang dikemukakan oleh Abraham Maslow dan inti dari novel Kitchen, serta dapat menjadi reverensi untuk penulisan-penulisan berikutnya yang relevan.
1.6 Metodologi Penelitian Dalam memulai penelitian ini, penulis mengumpulkan data utama maupun data pendukung yang sesuai dengan tema yang dipilih. Dari data-data yang berhasil dikumpulkan, penulis membaca secara intensif serta memilah data yang sesuai dengan tema. Setelah itu, data-data tersebut akan dianalisis sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan. Penulis menggunakan metodologi kajian kepustakaan dengan seluruh data berasal dari kepustakaan. Korpus data dalam penelitian ini adalah novel Kitchen karya Yoshimoto Banana. Dari novel tersebut, penulis akan menganalisis tentang teori hierarki kebutuhan manusia yang dikemukakan oleh Abraham Maslow pada tingkat dimiliki dan cinta (belonging and love) terhadap tokoh Mikage Sakurai, Yuichi Tanabe, dan Eriko Tanabe, dengan landasan teori dari buku-buku ilmiah yang membahas tentang teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow dan teori-teori pendukung lainnya. Penulis akan mengsinkronisasikan antara korpus data dengan data-data pendukung. 5
1.7 Sistematika Penulisan Dalam penelitian ini, bagian pembuka terdiri dari kata pengantar dan daftar isi. Dalam bagian kata pengantar, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, serta permintaan maaf atas segala kekurangan dalam penulisan dan harapan penulis. Bab 1 berisi pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, rumusan permasalahan, ruang lingkup permasalahan, manfaat dan tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penelitian. Pada latar belakang, penulis membahas sekilas tentang Yoshimoto Banana, alasan pemilihan novel Kitchen sebagai korpus data, ringkasan garis besar novel tersebut, dan sekilas tentang teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow. Pada bab 2 ( landasan teori ), penuliskan akan menjelaskan tentang teori penokohan serta teori motivasi dan hierarki kebutuhan Abraham Maslow yang akan digunakan dalam penelitian ini. Pada bab 3 ( analisis data ), penulis akan menganalisis teori hierarki kebutuhan pada tingkat dimiliki dan cinta (belonging and love) terhadap tokoh Mikage Sakurai, Yuichi Tanabe, dan Eriko Tanabe. Sehingga penulis dapat menemukan sinkronisasi antara teori-teori yang dipaparkan dengan ketiga tokoh tersebut. Bab 4 yang merupakan bab penutup, berisi kesimpulan yang diperoleh penulis dari hasil analisis antara korpus data dengan data-data pendukung. Bab 5 merupakan rangkuman dari bab 1 sampai bab 4 yang berisi kesimpulan akhir. Isi dari bab ini pula yang akan diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang (gaiyou) yang akan dilampirkan.
6
Dalam bagian bibliografi, penulis akan menuliskan tentang sumber-sumber data, baik korpus data maupun data-data pendukung yang digunakan penulis dalam penelitian ini. Serta terdapat lampiran yang berisi gaiyou dari penelitian ini.
7