BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan ekonomi di Indonesia sangat berkembang pesat.
Banyak hal yang mempengaruhi perkembangan ekonomi di Indonesia. Salah satu hal yang mempengaruhi perkembangan ekonomi adalah sektor pariwisata. Pariwisata di Indonesia berkembang sangat pesat karena banyak faktor, seperti SDM yang baik atau SDA yang menguntungkan. Banyak sekali sektor pariwisata di Indonesia yang tersedia antara lain: wisata alam, wisata budaya, wisata belanja dan lain sebagainya. Salah satu jenis wisata yang layak untuk dikembangkan adalah wisata konvensi. Melalui keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM 108/HM.703/MPPT-91 bahwa: konggres, konferensi atau konvensi merupakan suatu kegiatan berupa pertemuan sekelompok orang (negarawan, usahawan, cendekiawan dan sebagainya) untuk membahas masalah – masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama. Wisata konvensi di Indonesia akhir – akhir ini sedang mengalami peningkatan yang cukup signifikan dengan banyaknya pertemuan – pertemuan, event – event, bahkan baru – baru ini sebagaimana yang telah diberitakan sindonews.com tanggal 6 Maret 2016, Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa ke – 5 OKI atau Organisasi Kerja Sama Islam diadakan di Jakarta Convention Centre, Jakarta.
1
Sebagai salah satu kota metropolitan di Indonesia, Kota Semarang mengandalkan
kegiatan
perdagangan
dan
jasa
sebagai
ujung
tombak
perekonomiannya. Hal ini membuat kota Semarang sering dijadikan tempat untuk mengadakan meeting, baik meeting dengan skala kecil ataupun meeting dengan skala yang besar. Hal inilah yang menjadikan Kota Semarang memiliki banyak gedung atau hotel yang menyediakan fasilitas meeting. Mulai dari bangunan dengan ukuran kecil hingga besar banyak tersedia di Kota Semarang. Gedung dan hotel – hotel pun saling bersaing untuk menyediakan fasilitas meeting yang baik dan memadai. Patra Jasa Convention Hotel Semarang merupakan salah satu hotel di Kota Semarang yang sering digunakan untuk kegiatan Meeting Incentive Convention and Exhibition (MICE). Hotel ini memiliki dua ballroom dan beberapa ruangan kecil yang sudah dilengkapi dengan fasilitas MICE. Dengan adanya potensi MICE yang dimiliki, Patra Jasa Convention Hotel Semarang telah menyediakan berbagai acara. Salah satu paket MICE yang dimiliki oleh Patra Jasa Convention Hotel yaitu paket meeting yang ditawarkan kepada masyarakat dan pelaku bisnis. Dalam memasarkan paket meeting yang dimiliki, Patra Jasa Convention Hotel belum secara optimal dalam melakukan upaya pemasaran. Sehingga perlu adanya pembuatan suatu gagasan atau rancangan khusus untuk pemasaran paket meeting. Selain itu tim marketing perlu memperhatikan serta mengevaluasi upaya yang telah dilakukan dalam memasarkan suatu produk khususnya paket meeting. Hal tersebut diperlukan untuk mengetahui kendala ataupun kekurangan dari upaya pemasaran yang telah dilakukan.
2
Di sisi lain, dengan adanya fasilitas MICE yang memumpuni di Patra Jasa Semarang Convention Hotel, dan juga upaya pemasaran paket meeting yang baik maka dapat
meningkatkan pendapatan
daerah Kota
Semarang dengan
mengandalkan Wisata Konvensi atau MICE di Kota Semarang. Hal ini tentunya akan menjadikan Kota Semarang menjadi kota metropolitan yang lebih berkembang dan dapat bersaing dengan kota – kota metropolitan di Indonesia lainnya dalam bidang MICE. Berdasarkan pada latar belakang tersebutlah, penulis memilih untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Upaya Pemasaran Meeting Package Patra Jasa Convention Hotel Semarang”.
1.2
Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan uraian tersebut diatas maka dalam penelitian
ini dapat dirumuskan persoalan sebagai berikut: a. Apa saja paket Meeting yang ada di Patra Jasa Convention Hotel Semarang? b. Bagaimanakah upaya Patra Jasa Convention Hotel Semarang dalam memasarkan paket Meeting mereka ke masyarakat? c. Apa saja kendala yang dihadapi Patra Jasa Convention Hotel Semarang dalam memasarkan paket Meeting mereka?
1.3
Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui jenis paket Meeting yang ada di Patra Jasa Convention Hotel Semarang.
3
b. Untuk mengetahui upaya pemasaran paket Meeting yang dilakukan Patra Jasa Convention Hotel Semarang. c. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh Patra Jasa Convention Hotel Semarang dalam memasarkan paket meeting mereka.
1.4
Manfaat
1.4.1
Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi ilmu pengetahuan, khususnya ilmu kepariwisataan yang terkait dengan pengelolaan MICE. 1.4.2
Manfaat Praktis
1)
Sebagai bahan pembelajaran bagi pelaku bisnis di bidang MICE.
2)
Dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa pariwisata dalam menyelesaikan tugas akhir.
1.5
Tinjauan Pustaka Dalam penulisan laporan ini, penulis menggunakan buku – buku yang
berkaitan dengan tema penulisan laporan. Yaitu referensi karya ilmiah yang berhubungan dengan upaya pemasaran
MICE. Selain referensi dan tinjauan
pustaka, penulis menggunakan sumber lain yaitu dari artikel – artikel di internet, buku referensi dan data pribadi. Menurut penelitian yang ditulis oleh Larasati (2012) dari Universitas Gadjah Mada, penulis menjelaskan bagaimana aktivitas Sales Hotel Melia Purosani Yogyakarta ketika menjual dan menjelaskan paket meeting dan menjelaskan paket
4
meeting Hotel Melia Purosani Yogyakarta sementara di laporan ini, penulis hanya menjelaskan paket Meeting Patra Jasa Convention Hotel Semarang tanpa mencantumkan cara sales menjual paket meeting. Selain itu ada pula penelitian yang dibuat oleh Noor (2015) dari Universitas Gadjah Mada dengan judul Strategi Pemasaran Pameran Otomotif Semarang Oleh PT. Dyandra Promosindo Sebagai Wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition). Dalam penelitiannya, penulis meneliti bagaimana analisis strategi pemasaran dapat membuat pameran menjadi solusi dan bisnis masyarakat Kota Semarang. Selain itu penelitian yang dibuat oleh Nova T (2014) dari Universitas Gadjah Mada dengan judul Usaha Marketing Department Dalam Menawarkan Wisata Konvensi dan MICE di Gadjah Mada Univercity Club, penulis menjelaskan Produk Meeting Package yang disediakan oleh Gadjah Mada Univercity Club, siapa pengguna Meeting Package di Gadjah Mada University Club, bagian apa yang secara langsung menangani penjualan meeting package dan bagaimana cara Banquet Sales menangani penjualan Meeting Package.
1.6
Landasan Teori
1.6.1
Hotel Menurut Keputusan Menteri Parpostel No. Km 94/HK103/MPPT 1987,
Hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil.
5
Sementara menurut Endar dan Sri pengertian hotel adalah suatu bangunan yang dikelola secara komersil guna memberikan fasilitas penginapan kepada masyarakat umum dengan fasilitas antara lain jasa penginapan, pelayanan barang bawaan, pelayanan makanan dan minuman, penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada didalamnya serta jasa pencucian pakaian (1996:8). Sedangkan menurut Lawson pengertian hotel adalah sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran (1976:27). 1.6.2
MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) Menurut Pendit (1999:25–39) MICE merupakan wisata dengan kegiatan
yaitu konvensi, perjalanan insentif dan pameran. MICE merupakan wadah untuk menyalurkan produk wisata siap jual untuk beberapa pertemuan, sidang, konfrensi, musyawarah dan lain – lain. MICE merupakan akronim dari Meeting, Incentive, Conference, Exhibition yang memiliki pengertian yaitu: 1. Meeting Meeting merupakan pengertian dari rapat, pertemuan ataupun sidang yang diselenggarakan oleh beberapa kelompok orang dalam suatu perkumpulan atau asosiasi 2. Incentive Incentive merupakan suatu perjalanan insentif. Perjalanan ini biasanya diselenggarakan oleh suatu perusahaan untuk karyawan ataupun mitra kerja yang dimiliki sebagai imbalan penghargaan atas prestasi yang telah diraih.
6
3. Conference Conference merupakan konfrensi atau konperensi. Dalam praktiknya meeting dan conference memiliki arti yang sama sehingga memiliki kesatuan pemahaman. 4. Exhibition Merupakan pameran, pameran tergolong dalam bisnis wisata konvensi sehingga berkaitan dengan industri pariwisata. 1.6.3
Pemasaran Pemasaran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses, cara,
perbuatan memasarkan suatu barang dagangan. Menurut Kotler (2000:9) menyebutkan bahwa Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”. Dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu hal yang sangat penting bagi keberhasilan suatu perusahaan dalam menjual produk atau jasanya. Hal ini karena pemasaran merupakan cara suatu perusahaan menjual produk atau jasa mereka ke masyarakat luas, sehingga produk atau jasa yang dijual kepada masyarakat dapat diterima dan digunakan oleh masyarakat luas. 1.6.4
Segmentasi Pasar Dalam buku Kotler (2000:292-297) menyebutkan bahwa segmentasi pasar
merupakan usaha suatu perusahaan dalam meningkatkan ketepatan pemasaran. Segmen pasar dapat dibentuk dengan banyak cara diantaranya mengidentifikasi segmen preferensi tiga pola yang berbeda yaitu preferensi homogen, preferensi
7
tersebar dan preferensi kelompok. Menurut Tjiptono (1995:54-57) menyebutkan bahwa ada lima level definisi pasar, yaitu: 1. Pasar potensial 2. Pasar yang tersedia 3. Pasar tersedia yang memenuhi syarat 4. Pasar yang dilayani 5. Pasar penetrasi Tjiptono juga menjelaskan mengenai tiga kemungkinan pandangan perusahaan terhadap strategi pemasaran dalam melayani pasarnya, yaitu: 1. Mass Marketing Dalam strategi ini suatu perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan pembeli dengan melakukan produksi massa, distribusi massa dan promosi massa suatu produk. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan skala ekonomi sehingga biaya dan harganya rendah dan menjangkau segala pasar yang potensial. 2. Product Variety Marketing Perusahaan berusaha menghasilkan beberapa produk yang memiliki karakteristik yang berbeda – beda. Strategi ini lebih menekankan penyediaan berbagai macam produk kepada pembeli dari pada usaha menarik dari berbagai segmen pasar yang berbeda. 3. Target Marketing Dalam strategi ini perusahaan melakukan segmentasi pasar kemudian memilih salah satu atau lebih segmen tersebut serta mengembangkan
8
produk dan program pemasaran yang dirancang khusus untuk segmen – segmen yang dipilih tersebut. 1.6.5
Bauran Promosi
Menurut Tjiptono (1995:219-224) bauran promosi berupaya memberikan distribusi yang optimal dari setiap metode promosi. Berikut ini adalah faktor – faktor yang menentukan bauran promosi, yaitu: 1. Faktor produk, mempertimbangkan karakteristik dan cara produk itu dibeli, dikonsumsi dan dipersepsikan. 2. Faktor pasar, apabila persaingan sangat ketat ketiga metode promosi (personal selling, mass selling dan sales promotion) dibutuhkan untuk mempertahankan untuk posisi produk. 3. Faktor pelanggan, tipe konsumen atau sasaran yang diambil menentukan promosi yang dibutuhkan. 4. Faktor anggaran, anggaran menentukan batasan promosi yang dilakukan suatu perusahaan. 5. Faktor bauran pemasaran, metode promosi berbeda – beda dengan setiap segmentasi pasar. 1.6.6
Strategi Harga Seaton
dan
Bennet
(1996,135-142)
menjelaskan
bahwa
harga
merupakan syarat penting, terlepas dari apa yang dirasakan konsumen terhadap produknya. Menurut Seaton dan Morgan dalam Seaton dan Bennet (1996, 135-142) terdapat lima strategi dalam membuat harga, yaitu:
9
1. Target-profit pricing yaitu ahrga ditentukan berdasarkan perkiraan laba dan penjualan yang akan terjadi 2. Cost-plus pricing yaitu harga dibuat dengan menentukan tingkat mark-up berdasar biaya dan aturan yang ada di perusahaan 3. Perceived value pricing yaitu penentuan harga ditentukan berdasarkan kompetitor di tingkat pasar yang sama 4. Sealed bid pricing yaitu penentuan harga ditentukan oleh pembeli secara tertutup melalui sistem kontrak. 5. Negotiated pricing yaitu harga ditentukan berdasar negosiasi antara konsumen dengan penyedia jasa
1.7
Metode Penelitian
1.7.1
Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat
: Patra Jasa Convention Hotel Semarang
b. Alamat
: Jalan Sisingamangaraja, Candi Baru Semarang
c. Durasi PKL
: 3 bulan (18 Januari 2016 – 18 April 2016)
d. Jam masuk PKL
: 07.00 WIB – 17.00 WIB
1.7.2
Cara Pengambilan data
a. Partisipatoris Metode penelitian ini dilakukan dengan berinteraksi langsung dengan objek yang diteliti ketika melakukan Praktek Kerja Lapangan. Sehingga hasil yang didapat akan diketahui di lapangan.
10
b. Wawancara Untuk mendapatkan hasil yang akurat, penulis membuat daftar pertanyaan untuk ditanyakan kepada senior sehingga mendapatkan penjelasan yang lebih jelas dan akurat. c. Dokumentasi Sebagai salah satu penunjang atau bukti hasil penelitian yang telah dilakukan di tempat Praktek Kerja Lapangan. d. Studi Pustaka Penulis mengumpulkan data dengan cara membaca dan mempelajari beberapa buku dan artikel yang berhubungan dengan Judul Tugas Akhir yang didapat di Perpustakaan Kota dan Perpustakaan Universitas Gadjah Mada. 1.7.3
Teknik Analisis Data Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode deskriptif
kualiatatif, dimana penulis akan memberikan data berupa kalimat sebagai hasil data. Analisis data tersebut didukung dengan menggunakan data yang diperoleh dari pengamatan langsung, wawancara dengan narasumber, studi pustaka dan dokumentasi.
11
1.8
Sistematika Penulisan
Tugas akhir ini disusun dengan format sebagai berikut: Bab I
Bab ini membahas tentang pendahuluan yang berisi: latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan, manfaat, tinjauan pustaka, landasan teori, metode dan sistematika penulisan.
Bab II
Bab ini membahas tentang deskripsi lokasi penelitian yang berisi: sejarah, lokasi, fasilitas, struktur organisasi, profil Meeting Room.
Bab III
Bab ini membahas tentang pembahasan dan analisis mengenai paket meeting Patra Jasa Convention Hotel Semarang, upaya pemasaran dan kendala pemasaran.
Bab IV
Bab ini membahas tentang penutup, meliputi: kesimpulan dan saran. Penutup ini berisi pemaparan kesimpulan dari pertanyaan penelitian.
12