BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Sistem assessment pada saat ini sebagian besar masih menggunakan media berupa kertas dan pena dimana media ini memiliki beberapa kelemahan, seperti tingginya biaya penggunaan kertas, proses yang membutuhkan banyak waktu dalam penyusunan hasil assessment, kesulitan sistem dalam beradaptasi dengan kemampuan peserta didik, dan keterbatasan peserta didik dalam melakukan assessment (waktu dan lokasi) (Sungkur dan Beeharry, 2012;Wen et al., 2007). Pada saat ini, para peneliti mencoba menggabungkan sistem ini dengan perangkat mobile untuk menutupi kelemahan-kelemahan yang ada. Sebagai hasilnya, smartphone digunakan sebagai salah satu perangkat mobile self-assessment untuk menutupi kelemahan sistem. Smartphone dipilih karena saat ini telah terjadi transisi yang mengarah kepada paradigma ubiquitous computing di masyarakat (Martinez and Hilera, 2010). Triantafillou, Georgiadou, dan Economides (2008) melakukan penelitian mengenai evaluasi computerized adaptive test pada perangkat mobile di University of Macedonia. Para peserta didik harus memiliki PDA untuk dapat melakukan latihan dengan pertanyaan yang unik.
Pertanyaan tersebut akan
berbentuk multiple-choice dimana pertanyaan akan menyesuaikan dengan kemampuan peserta didik. Peserta didik di University of Macedonia merasa bahwa computerized adaptive test menawarkan hasil yang lebih akurat dimana mereka bukan hanya dinilai dari jumlah jawaban yang benar, tetapi juga dari 1
2
tingkat kesulitan pada pertanyaan-pertanyaan yang dijawab.
Schuler dan
Morisse (2011) melakukan penelitian yang berbeda tanpa adanya kemampuan adaptif pada sistem yang dibuat. Penelitian ini membahas mengenai penggunaan mobile self-assessment untuk mendukung blended learning di University of Applied Sciences. Para peserta didik harus memiliki iPhone atau iPod touch untuk dapat menggunakan layanan mobile self-assesment. Para peserta didik dapat melakukan self-assessment dengan berbagai tipe pertanyaan, seperti single-choice, multiple-choice, open textbox, cloze exercise, yes-no question, dan association.
Penggunaan mobile self-assessment untuk mendukung blended
learning di University of Applied Sciences mendapat umpan balik yang positif dari para peserta didik. Sungkur dan Beeharry (2012) juga melakukan penelitian yang berbeda dengan hanya mendukung satu tipe pertanyaan. Penelitian ini membahas mengenai keuntungan dari mobile self-assessment yang didapatkan peserta didik di University of Mauritius. Para peserta didik dapat melakukan self-assessment dengan tipe pertanyaan multiple-choice dan dapat melihat materi pembelajaran mereka untuk modul yang mereka ikuti di University of Mauritius.
1.2
Ruang Lingkup Untuk pembahasan sebuah topik skripsi yang lebih terarah dan terfokus pada tujuan yang ingin dicapai, maka skripsi ini akan membahas cakupan perancangan aplikasi yang akan dibuat sebagai berikut : •
Aplikasi dikembangkan pada perangkat mobile, yaitu smartphone berbasis Android dengan versi Froyo (2.2) dan Gingerbread (2.3)
3
•
Tipe pertanyaan pada evaluasi dan input pertanyaan meliputi multiple correct, fill-in, dan ordering
•
Tipe file yang didukung meliputi gambar (png, gif, jpg), audio (mp3,m4a), video (mp4,m4v), dan dokumen (pdf, doc, docx, xls, xlsx, ppt, pptx)
1.3
•
Penggunaan metode autentikasi berasal dari facebook dan built-in aplikasi
•
Questions Import menggunakan excel file (xls)
•
Mata pelajaran yang diuji adalah Software Engineering
Tujuan dan Manfaat Aplikasi yang dibuat memiliki beberapa tujuan dan manfaat. Tujuan yang hendak dicapai adalah : •
menyelidiki bagaimana seorang dosen dapat memanfaatkan mobile self-assessment dengan bentuk latihan online untuk mahasiswanya pada kegiatan perkuliahan mata pelajaran Software Engineering yang ditangani dosen tersebut
•
memeriksa tanggapan dosen dan mahasiswa terhadap penggunaan prototype mobile self-asssessment
Adapun manfaat-manfaat yang dapat diperoleh : •
Memungkinkan mahasiswa untuk melakukan self-assessment sesuai dengan kemampuannya pada mata pelajaran Software Engineering
•
Memungkinkan peserta didik untuk melakukan self-assessment dimana saja dan kapan saja
4
1.4
Metodologi Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah prototyping yang terdiri atas beberapa tahap, yaitu tahap pengumpulan informasi dan analisis , tahap perancangan sistem, tahap perancangan prototype dan tahap pengujian. Tahaptahap ini hanya dilakukan sekali dikarenakan keterbatasan waktu. 1. Pengumpulan informasi dan analisis Tujuan dari proses ini adalah mengetahui
informasi yang dibutuhkan
mengenai sistem yang akan dibuat, yaitu dengan tahapan sebagai berikut : a. Studi literatur Studi literatur dilakukan dengan cara : • Mencari landasan teori untuk membantu pemahaman mengenai pembuatan aplikasi m-assessment. • Mencari data-data statistik yang dikeluarkan perusahaan seperti GfK untuk menentukan
basis perangkat
dalam membuat
aplikasi. • Mempelajari pemrograman pada sisi client ( Android ) dan sisi server ( PHP )
b. Peninjauan terhadap solusi sejenis yang sudah ada Hal ini dilakukan agar peneliti mengetahui fitur-fitur apa saja yang harus ada pada solusi yang akan dibuat
5
c. Analisis hasil kuesioner Data yang diperoleh dari studi literatur dan peninjauan solusi yang ada kemudian dianalisis agar dapat membuat rancangan sistem.
2. Perancangan Perancangan sistem pada skripsi ini menggunakan perancangan database dengan ERD, perancangan struktur menu, perancangan arsitektur dengan UML dan perancangan layar. UML yang digunakan yaitu use case diagram, class diagram, sequence diagram, activity diagram, dan deployment diagram. Untuk perancangan prototype, digunakan Android sebagai bahasa pemrograman native di smartphone dan PHP sebagai bahasa pemprograman web service yang digunakan untuk komunikasi data antara smartphone dengan server.
3. Pengujian Pengujian prototype pertama kali dilakukan oleh pengembang aplikasi. Setelah itu, pengujian dilakukan dengan metode black-box testing dimana pengguna yang diuji tidak mengetahui cara kerja dari sistem yang dibuat. Pengguna hanya akan menilai tampilan dan juga fungsi dari sistem apakah sudah berjalan dengan baik. Pengujian dilanjutkan di dalam kelas pada mata kuliah Software Engineering. Dosen yang mengajar Software Engineering dan mahasiswa yang memiliki smartphone Android diminta untuk berpartisipasi.
6
1.5
Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan skripsi ini disusun dengan urutan sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi yang digunakan, serta sistematika penulisan untuk menjelaskan pokok-pokok pembahasan. BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini akan menguraikan teori-teori yang mendukung dalam perancangan dan pembuatan sistem dimana menjadi landasan dalam pemecahan masalah. Teoriteori yang akan diuraikan dalam bab ini adalah teori mengenai Object Oriented Programming, UML ( Unified Modeling Language ), metode pengembangan perangkat lunak, black-box testing, ERD, DBMS, Web Service, SHA-1, binary prefix, SFTP, MIME type, email password recovery, Android, teknik menyentuh layar pada Android, resolusi layar Android, M-Assessment, pertanyaan terbuka, pertanyaan tertutup dan tipe pertanyaan kuis. BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan membahas tentang analisis sistem yang sedang berjalan, analisis permasalahan, perancangan solusi yang terdiri dari perancangan database, perancangan struktur menu, perancangan arsitektur, dan perancangan layar.
7
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini akan membahas mengenai kebutuhan untuk melakukan implementasi aplikasi dan juga berisi langkah-langkah melakukan install aplikasi ini. Selain itu, bab ini juga berisi langkah-langkah penggunaan aplikasi, langkah-langkah menghapus aplikasi dan hasil evaluasi terhadap aplikasi ini, baik evaluasi sistem dan evaluasi user. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan berisi simpulan dari semua yang telah dilakukan dan saran-saran mengenai hal yang masih perlu diperbaiki dimana berguna untuk pengembangan sistem ini selanjutnya agar lebih baik.