BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarana transportasi dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dalam jumlah pelayanan kepada masyarakat, terutama tranportasi darat. Kereta api merupakan transportasi darat yang dapat mengangkut jumlah penumpang yang banyak dalam sekali perjalanan. Semakin banyak masyarakat yang menggunakan Kereta Api, maka sarana dan prasarana perlu mengalami peningkatan, guna mewadahi semakin banyaknya masyarakat yang berada di Stasiun Kereta Api tersebut. Perlu dilakukan sebuah upaya peningkatan sarana Stasiun Kereta Api mengenai kebutuhan ruang maupun fasilitas dan kualitas pelayanannya. Pada saat ini PT. KAI melakukan perombakan besar – besaran pada stasiun – stasiun yang sudah tidak memenuhi syarat kelayakan agar stasiun memiliki kualitas dan kuantitas yang baik. Untuk menjaring lebih banyak pengguna jasa kereta api, fasilitas dan pelayanan yang di upgrade mulai dari pemesanan tiket, penerapan sistem boarding pass, menempatkan sejumlah polisi khusus KA (Polsuska), hingga penertiban pedagang asongan yang berada di sekitar stasiun. PT KAI juga berusaha untuk memanfaatkan aset-aset yang ada demi memaksimalkan pelayanan bagi konsumen. Pemerintah sedang bekerja keras untuk memperbaiki stasiun-stasiun yang ada dan merevitalisasi kembali stasiun-stasiun yang sudah tidak berfungsi lagi. Bukan hanya stasiun, pemerintah juga merevitalisasi dan menambahkan jalur kereta baru. Dengan penambahan jalur baru atau yang disebut rel ganda membuat lalu lintas kereta api lebih tertata dan cepat. Serta dapat menambah jumlah armada kereta api, salah satunya commuter line di wilayah Jabodetabek. Rel ganda merupakan proyek pemerintah yang sedang dikerjakan, penambahan dilakukan dari surabaya hingga merak. Masyarakat lebih mengenal Cilegon terutama Pulo Merak sebagai kawasan industri tetapi berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Banten tahun 2011, Pulo Merak ditetapkan sebagai kawasan terbuka hijau dan kawasan pelestarian alam. Oleh karena itu RTRW provinsi Banten sedang di kaji ulang dan kedepannya Pulo Merak akan direncanakan menjadi kawasan wisata karena akan ada pembangunan 10 dermaga di kecamatan tersebut. Stasiun kereta api Merak adalah stasiun pemberhentian terakhir dari perjalanan kereta api di wilayah barat dan juga terintegrasi dengan pelabuhan Merak. Lokasi stasiun Merak berada di area pelabuhan menguntungkan karena pengguna transportasi kapal laut dapat menggunakan transportasi kereta api untuk menuju pelabuhan tanpa harus berjalan kaki terlalu jauh. Tetapi stasiun ini tidak memiliki fasilitas akses yang baik bagi penduduk sekitar yang ingin menggunakan transportasi ini. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 43 tahun 2011, salah satu rencana jaringan jalur kereta api di pulau jawa pada tahun 2030 yaitu Peningkatan kapasitas jaringan kereta api melalui pembangunan jalur ganda dan elektrifikasi meliputi lintas:
Relokasi Stasiun Merak | 1
Duri - Tangerang, Serpong - Maja - Rangkasbitung – Merak. Dan Pengembangan jaringan dan layanan kereta api cepat (High Speed Train) pada lintas : Merak - Jakarta Cirebon - Semarang - Surabaya - Banyuwangi. Dan berdasarkan masterplan perkeretaapian Daop 1 akan adanya pembangunan shortcut jakarta – serang, dan pada Perda tahun 2011 provinsi Banten pasal 21 disebutkan bahwa Pengembangan jaringan kereta api meliputi jaringan jalur kereta api umum, jaringan jalur kereta api khusus, serta stasiun kereta api, meliputi: meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan prasarana kereta api pada lintas Merak – Cilegon – Serang – Tangerang – Jakarta; mengembangkan pelayanan angkutan kereta api bisnis dan eksekutif yang melayani angkutan perkotaan terutama pada lintas Tangerang – Duri, Rangkasbitung – Serpong – Tanah Abang dan lintas Merak – Cilegon – Serang – Rangkasbitung; meningkatkan pelayanan sarana dan prasarana Stasiun Merak (Kota Cilegon), Serang (Kota Serang), Rangkasbitung (Kabupaten Lebak), Pasar Anyar (Kota Tangerang), Serpong (Kota Tangerang Selatan); mengembangkan stasiun kereta api terpadu pada kawasan merak, kawasan Bojonegara, kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Kawasan Bandar Udara Banten Selatan, dan Kawasan Bumi Serpong Damai. Berdasarkan rencana di atas maka stasiun Merak harus dilakukan relokasi karena bangunan saat ini sudah tidak memenuhi persyaratan stasiun yang layak dan kedepannya diharapkan akan menjadi moda transportasi yang lebih diminati masyarakat yang akan menyebrang melalui pelabuhan dan mampu mengurai kemacetan di jalur darat. 1.2 Tujuan dan Sasaran 1.2.1 Tujuan Tujuan pembahasan adalah berusaha untuk menggali, menelaah serta mampu merumuskan permasalahan tentang perencanaan dan perancangan redesain Stasiun Merak dengan skala pelayanan yang memenuhi standar bangunan stasiun yang ideal serta nyaman untuk digunakan. 1.2.2
Sasaran Sasaran yang hendak dicapai yaitu untuk mendapatkan langkah-langkah pokok (dasar) dalam proses perencanaan dan perancangan redesain Stasiun Merak berdasarkan atas beberapa aspek-aspek panduan perancangan serta dengan memperhatikan potensi serta masalah yang ada, yang dijadikan dasar berpijak pada penyusunan program perencanaan dan perancangan
1.3 Manfaat 1.3.1 Sasaran Subjektif A. Memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh Tugas Akhir sebagai ketentuan kelulusan Sarjana Strata 1 (S1) pada Jurusan Arsitektur Fakultas Undip B. Sebagai pegangan dan acuan selanjutnya dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur.
Relokasi Stasiun Merak | 2
1.3.2 Sasaran Objektif A. Sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa arsitektur yang akan mengajukan proposal Tugas Akhir. B. Memberi masukan dan pengalaman dalam mengenali potensi dan permasalahan yang ada di lapangan, sehingga bisa memperoleh alternative-alternatif pemecahan masalah baik secara arsitektural maupun kontekstual dalam merencanakan dan merancang sebuah objek. 1.4 Ruang Lingkup Ruang lingkup pembahasan adalah aspek-aspek fisik maupun non fisik dari Stasiun Merak, sebagai suatu sarana bagi pengguna jasa kereta api sekaligus juga sebagai wadah untuk menambah perekonomian perusahaan tersebut. Untuk aspekaspek lain, sejauh ini masih berkaitan dengan substansi pokok akan dibahas secara garis besar dengan asumsi yang logis dan rasional. Aspek-aspek fisik yang akan dibahas meliputi bidang arsitektural suatu Stasiun Kereta Api, fasilitas-fasilitas pengguna jasa kereta api, serta penunjang lainnya, serta kondisi fisik Stasiun Merak, aspek-aspek non fisik meliputi potensi dan fenomena pengguna jasa kereta api. 1.5 Metode Pembahasan Metode pembahasan yang digunakan adalah dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan menganalisa baik secara kualitatif maupun kuantitatif terhadap data data primer maupun sekunder yang dikumpulkan dengan cara studi literatur, wawancara dengan pihak terkait serta observasi langsung ke lapangan, kemudian ditarik sebuah kesimpulan sebagai program perencanaan dan perancangan. 1.5.1
Metode deskriptif Yaitu dengan melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara : studi pustaka/ studi literatur, data dari instansi terkait wawancara dengan narasumber, observasi lapangan serta browsing internet.
1.5.2
Metode dokumentatif Yaitu mendokumentasikan data yang menjadi bahan penyusunan penulisan ini. Cara pendokumentasian data adalah dengan memperoleh gambar visual dari foto-foto yang di hasilkan.
1.5.3
Metode komparatif Yaitu dengan mengadakan studi banding terhadap bangunan Stasiun di suatu kota atau negara yang sudah ada. Dari data - data yang telah terkumpul, dilakukan identifikasi dan analisa untuk memperoleh gambaran yang cukup lengkap mengenai karakteristik dan kondisi yang ada, sehingga dapat tersusun suatu Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur bangunan Stasiun.
Relokasi Stasiun Merak | 3
1.6 Sistematika Pembahasan BAB I PENDAHULUAN Membahas tentang latar belakang permasalahan, tujuan dan sasaran pembahasan, manfaat pembahasan, ruang lingkup pembahasan, metode pembahasan dan sistematika pembahasan. BAB II TINJAUAN UMUM Membahas tentang tinjauan umum komplek stasiun, yang menguraikan tentang pengertian, aspek-aspek perancangan bangunan stasiun, serta persyaratan teknis stasiun kereta api. BAB III TINJAUAN UMUM PROYEK Menguraikan tentang gambaran umum Kota Semarang perkembangan jumlah pengguna jasa kereta api, Kebijakan syarat teknis Stasiun Merak. BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Berisi tentang uraian pendekatan program perencanaan dan perancangan yang bersifat analistia terhadap skala pelayanan, pendekatan arsitektur bangunan, pendekatan pelaku dan aktifitas, pendekatan arsitektur bangunan, pendekatan sistem struktur dan utilitas, pendekatan terhadap lokasi tapak dan lingkungan sekitar. BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Berisi tentang rumusan konsep dasar perancangan kawasan serta program ruang yang dibutuhkan yang disesuaikan dengan penekanan desain.
Relokasi Stasiun Merak | 4
1.7 Alur Pikir LATAR BELAKANG Aktualita : 1. Perencanaan pembangunan double track dan elektrifikasi hingga stasiun Merak 2. Stasiun Merak berada di tengah-tengah pelabuhan dan tidak ada akses penduduk sekitar untuk menuju stasiun 3. Luas tapak saat ini tidak memungkinkan untuk melakukan pengembangan karena Stasiun Merak berada di tengah pelabuhan 4. Rel yang aktif saat ini hanya 2, sedangkan pemerintah merencanakan jalur ganda sampai Merak 5. Perencanaan pembangunan shortcut Jakarta-Serang Urgensi : 1. dibutuhkan perencanaan perancangan stasiun merak yang lebih layak 2. dibutuhkan pelebaran lahan di area rel yang akan dibangun double track 3. dibutuhkan bangunan yang memiliki fungsi yang dapat digunakan dengan baik originalitas : Merencanakan Stasiun Merak yang sesuai dengan standar dan kelayakannya dan menunjang aksesibilitas pengguna sesuai dengan fungsi utamanya untuk terintegrasi dengan pelabuhan.
Tujuan: Memperoleh suatu judul Tugas Akhir yang jelas dan layak, sesuai dengan originalitas / karakteristik judul dan citra yang dikehendaki atas judul yang diajukan. Sasaran Tersusunnya usulan langkah-langkah dasar perencanaan dan perancangan Stasiun Kereta Api Merak berdasarkan aspek-aspek panduan perancangan (Design Guidelines Aspect). Ruang Lingkup Merencanakan dan merancang Stasiun Kereta Api Merak.
Studi Pustaka : Landasan Teori Standar perencanaan dan perancangan
Studi Lapangan : Tinjauan Kota Cilegon Tinjauan Lokasi dan Tapak di Pulo Merak
Studi Banding : Stasiun Banyuwangi Baru Stasiun Jakarta Kota
Analisa Mengkaji potensi dan permasalahan yang ada dengan data lapangan dan studi literatur, sebagai bahan pertimbangan penentuan pendekatan aspek fungsional, aspek kontekstual, aspek arsitektural, aspek teknis dan aspek kinerja.
Pendekatan Program Perencanaan Dan Perancangan Stasiun Kereta Api Merak
Konsep Dasar dan Program Perencanaan dan Perancangan Stasiun Kereta Api Merak
Relokasi Stasiun Merak | 5
F E E D B A C K