BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah Kopi merupakan komoditas penting dalam perekonomian dunia. Kopi adalah salah satu produk utama yang paling memiliki nilai jual tinggi kedua dalam perdagangan dunia setelah minyak sebagai sumber devisa bagi negara produsen. Kopi sangat penting dalam bidang ekonomi dan politik di negaranegara berkembang, karena banyak ekspor kopi untuk negara-negara berkembang, menghasilkan lebih dari 50 persen pendapatan devisa dan merupakan komoditas berjangka yang diperdagangkan di bursa komoditas utama. (International Coffee Organization, 2007) Kopi
(Coffea spp. L) merupakan komoditi penting dalam bidang
perkebunan, disamping itu permintaan konsumsi kopi dunia semakin hari semakin meningkat. Saat ini, produksi kopi Indonesia telah mencapai 600 ribu ton pertahun dan lebih dari 80 persen berasal dari perkebunan rakyat. (Indonesian Coffee and Cocoa Research Institute, 2008). Berdasarkan statistik perkebunan, luas perkebunan rakyat di Indonesia sebesar 1.217.506 ha atau sekitar 95.2% dari 1.266.235 ha yang merupakan luas total perkebunan kopi di Indonesia. (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2011) Namun sayangnya, produktivitas dan kualitas hasil komoditi perkebunan rakyat masih cukup rendah. Salah satu faktor penyebabnya antara lain disebabkan oleh petani yang belum memperhatikan budidaya tanaman, agroekosistem dan penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) pada areal
1
2 kebunnya, sehingga kerugian hasil akibat serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) terutama hama dan penyakit tanaman cukup besar. Salah satu contoh kerugian karena penyakit pada tanaman kopi adalah disebabkan oleh Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) atau hama Hypothenemus hampei. Hama ini dapat menurunkan produktivitas 40-50% dari hasil produksi dan menyebabkan penyusutan 30-40% dari berat biji kopi. (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2010) Pada dasarnya hal-hal seperti ini dapat dicegah, jika saja para petani mengetahui penyakit jenis apa yang menyerang tumbuhan mereka dan bagaimana cara penanggulangannya. Menurut data statistik hasil survei berdasarkan tingkat popularitas di akhir kuarter pertama tahun 2011 yang diadakan pihak Nielsen (2011), sistem operasi mobile berbasis Android berada di urutan pertama dengan presentase mencapai 36% kemudian diikuti dengan sistem operasi iOS dengan presentase mencapai 27% dan sistem operasi Blackberry dengan presentase mencapai 23%. Untuk presentase sisanya diikuti oleh beberapa sistem operasi lainnya yang cukup populer seperti Windows Mobile, Windows Phone, Palm OS, HP WebOS dan Symbian OS. Berdasarkan hasil data dan fakta yang diperoleh, akan dibuat sistem pakar dengan layanan berbasis lokasi yang mendukung pendeteksian penyakit pada tanaman kopi. Cara pendeteksian penyakit pada tanaman kopi didapat dari data yang dikirim oleh pengguna yaitu data pengguna, lokasi pengguna, daftar pertanyaan atau pernyataan yang berisi tentang symptom atau gejala penyakit tanaman kopi yang akan diberikan respon benar atau salah sesuai dengan asumsi oleh pengguna. Data dari pengguna tersebut dikirimkan melalui sistem yang
3 terintegrasi secara online melalui fitur web service pada mobile/handheld devices berbasis Android agar dapat di analisis. Kemudian sistem akan mengirimkan respon balik berupa hasil diagnosis tentang penyakit tanaman kopi yang telah dikirim pengguna dan data akan diolah menjadi statistik penyebaran lokasi penyakit tanaman kopi yang akan ditampilkan dalam bentuk peta pada mobile/handheld devices berbasis Android. 1.2
Ruang Lingkup Untuk pembahasan topik yang lebih fokus dan terarah, maka pembahasan akan dibatasi dengan lingkup sebagai berikut : 1.
Aplikasi yang dirancang terbagi menjadi 2 jenis yaitu aplikasi mobile pada device berbasis android yang digunakan oleh pengguna dan aplikasi berbasis web untuk memproses data yang dikirim oleh pengguna dan sebagai pusat data informasi untuk sistem pakar pendeteksi penyakit tanaman kopi dengan layanan berbasis lokasi.
2.
Data yang divisualisasikan pada aplikasi berupa teks, grafik, tabel dan peta dengan Google Maps.
3.
Data tidak di simpan pada database Google melainkan disimpan pada local storage di aplikasi sistem pakar pendeteksi penyakit pada tanaman kopi dengan layanan berbasis lokasi.
4.
Menampilkan hasil informasi pada aplikasi mobile sesuai dengan relevansi yang terdapat pada pusat data informasi yang berada pada aplikasi berbasis web yang didapat dari instansi terkait seperti Departemen Pertanian Republik Indonesia dan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Provinsi Jawa Barat.
4 5.
Aplikasi hanya mencakup penyakit penting pada tanaman kopi yaitu karat daun kopi, bercak daun kopi, nematoda, jamur upas, jamur akar hitam, jamur akar cokelat dan jamur akar putih, tidak termasuk hama dan musuh alami tanaman kopi.
1.3
Tujuan dan Manfaat Tujuan-tujuan yang ingin dicapai dari penelitian topik skripsi ini adalah : 1. Merancang suatu sistem pakar yang dapat mendeteksi penyakit yang dialami oleh tanaman kopi dan memberikan alternatif solusi untuk pengguna. 2. Merancang suatu aplikasi pendeteksi penyakit yang bisa digunakan untuk membantu pengguna mengetahui lokasi penyebaran penyakit pada tanaman kopi agar didapat frekuensi tiap penyakit tersebut di wilayah Indonesia.
Manfaat yang akan diperoleh oleh pengguna dari penelitian dan penyusunan skripsi ini adalah : 1. Memudahkan pengguna dalam menentukan jenis penyakit yang dialami oleh tanaman kopi tanpa harus konsultasi kepada pakar penyakit tanaman. 2. Memudahkan pengguna dalam mengetahui peta persebaran penyakit pada tanaman kopi dan mendapat frekuensi tiap penyakit di wilayah Indonesia. 3. Memberikan daftar alternatif solusi yang dapat digunakan pengguna dalam menentukan cara penanggulangan yang tepat.
5 1.4
Metodologi Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Metodologi yang akan dipakai pada penelitian ini adalah metode analisis dan metode perancangan.
1.4.1 Metode Analisis 1.4.1.1 Studi Lapangan/Observasi Pengumpulan dilakukan dengan studi literatur dan pengumpulan data dari instansi yang terkait dalam bidang pertanian. Data – data yang dikumpulkan adalah jenis - jenis tanaman kopi dan database penyakit pada tanaman kopi meliputi nama penyakit, contoh gambar pada penyakit pada tanaman kopi serta gejala atau penyebab timbulnya penyakit pada tanaman kopi. 1.4.1.2 Pencarian Data serta Referensi dari Perpustakaan Pencarian referensi diperoleh dari perpustakaan maupun internet maupun buku rekomendasi dari pakar. 1.4.1.3 Penyebaran Kuesioner kepada Para Petani dan Wawancara dengan Pakar di Bidang Pertanian Wawancara dilakukan dengan pakar di bidang pertanian dan kuesioner disebarkan kepada para petani dan orang yang bergelut di bidang pembudidayaan khususnya tanaman kopi.
6 1.4.1.4 Pembelajaran Data melalui Referensi Situs – Situs di Internet Situs yang dipercaya untuk bidang pertanian adalah Departemen Pertanian (Deptan). Situs pertanian memiliki informasi yang lengkap tentang tanaman pertanian serta informasi-informasi yang berhubungan.
1.4.2 Metode Perancangan dan Implementasi Perancangan program di mulai dengan pembuatan use case diagram, activity diagram, class diagram dan sequence diagram untuk mengetahui aliran data, dan membuat efisiensi data lebih baik. Perancangan pembuatan aplikasi menggunakan spiral model karena spiral model merupakan pengembangan lanjutan dari model-model sebelumnya seperti waterfall model, prototyping model dan incremental model. Spiral model memungkinkan proses penambahan fitur atau perbaikan aplikasi setelah aplikasi mulai digunakan tanpa harus melalui langkah-langkah sebelumnya. 1.4.3 Metode Pengujian dan Evaluasi Metode pengujian di lakukan setelah implementasi. Pada model gabungan model spiral model, pengecekan dan evaluasi di lakukan setelah implementasi. Pada model ini di terapkan planning-do-check-action pada perbaikan proses pada aplikasi. Dengan siklus tersebut maka kesalahan yang di hasilkan langsung dapat di atasi tanpa harus menumpuk-numpuk kesalahan yang ada.
7 1.5
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini dibagi menjadi lima bab dan isi dari masingmasing bab diuraikan secara ringkas sebagai berikut : •
BAB 1 Pendahuluan Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang pemilihan topik skripsi, ruang lingkup pembahasan, tujuan dan manfaat dari penulisan skripsi, metodologi penelitian yang digunakan dan sistematika penulisan yang diterapkan.
•
BAB 2 Landasan Teori Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang menunjang pembuatan skripsi dan menjadi dasar permasalahan yang diangkat beserta pemecahannya, yang didapat dengan melakukan studi pustaka sebagai landasan dalam melakukan penelitian.
•
BAB 3 Analisis dan Perancangan Pada bab ini akan dipaparkan data-data pendukung, analisa masalah yang diangkat, analisa sistem yang sedang berjalan serta perancangan antarmuka, aplikasi dan sistem yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan pengguna.
•
BAB 4 Implementasi dan Evaluasi Pada bab ini akan dilakukan implementasi sistem yang telah dirancang sesuai kebutuhan pengguna dengan cara pengujian langsung dari pakar serta evaluasi hasil dari implementasi sistem tersebut.
8 •
BAB 5 Simpulan dan Saran Pada bab ini penulis akan mencoba menarik kesimpulan dari hasil implementasi dan evaluasi bab-bab sebelumnya dan memberikan saran untuk pengembangan aplikasi yang telah dibuat.