BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian di Indonesia yang signifikan dari tahun ke tahun, membuat sepeda motor di Indonesia mengalami tingkat penjualan secara signifikan. Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), total penjualan segmen motor matik 58,46% atau 3.522.514 unit, segmen bebek 30,82% atau 1.857.127 unit, dan segmen sport 10,27% atau 646.056 unit. Pada segmen motor besar, berdasarkan hasil pengumpulan informasi memiliki kenaikan 10% dari 4050 unit menjadi 4455 unit, walaupun memiliki segmen pasar kecil tetapi diperkirakan akan terus berkembang di Indonesia. Dengan adanya acara Jakarta Motorcycle Show (JMCS) di Indonesia yang menampilkan motor-motor berkapasitas mesin besar pun membuat konsumen tertarik dan berdampak pada perkembangan segmen motor besar di Indonesia. Adanya kenaikan pembelian motor besar, karena banyak konsumen sepeda motor yang ingin mengupgrade sepeda motor ke mesin yang berkapasitas lebih besar, untuk memiliki varian terbaru, serta menaikkan kelas sosial dan menjadi gaya hidup untuk memiliki sepeda motor besar, dan juga pengendara sepeda motor besar dinilai terlihat gagah, keren, dan macho. Dengan perkembangan ekonomi di dunia, hal ini membuat tingkat ketergantungan antar negara pun tidak dapat dihindari, khususnya dalam perdagangan ekspor impor. Dalam segmen sepeda motor besar pun masih mengandalkan impor dari negara asal, karena masih terbatasnya Agen Pemegang Merek (APM) yang tersedia di Indonesia. Sehingga adanya beberapa Importir Umum (IU) yang tersedia di Indonesia untuk menyediakan sepeda motor besar CBU (Completely Built Up) yang dikirim dan 1
2
dirakit langsung dari negara asal pembuatan motor besar tersebut, ditambah dengan adanya Asean Free Trade Area (AFTA) adalah bentuk dari kerjasama perdagangan dan ekonomi di wilayah ASEAN yang berupa kesepakatan untuk menciptakan situasi perdagangan yang seimbang dan adil melalui penurunan tarif barang perdagangan dimana tidak ada hambatan tarif (bea masuk 0-5%) maupun hambatan non tarif bagi negara-negara anggota ASEAN. Di Indonesia terdapat beberapa Agen Pemegang Merek (APM), seperti PT. Mabua Harley Davidson yang berasal dari Amerika, PT. Ducati Indonesia yang berasal dari Eropa. Dengan berkembangnya segmen motor besar di Indonesia, pada tahun 2013 Agen Pemegang Merek mulai resmi buka di Indonesia, seperti MV Agusta, Aprilia, Victory Motorcycle yang berasal dari Eropa dan Amerika. Hanya saja produsen dari Jepang seperti Yamaha, Honda, Suzuki belum menyediakan sepeda motor berkapasitas besar tersebut karena diyakini mereka segmen pasarnya masih kecil, dibanding motor matik, bebek, dan sport yang lebih besar konsumennya. Tetapi berbeda dengan Kawasaki yang memulai masuk ke penjualan segmen motor besar pada tahun 2013 di Indonesia. Jenis motor besar dari Jepang yang dikenal oleh konsumen Indonesia yaitu seperti Honda CBR, Yamaha R1, R6 dan Kawasaki ZX6, Ninja, serta Suzuki GSXR. PT. HOBBY MOTOR INDONESIA sebagai Importir Umum (IU) di Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penjualan motor besar CBUJepang, Eropa, Amerika, garansi dan perbaikan motor besar, penyediaan suku cadang, dan aksesoris motor. Awal berdiri perusahaan ini pada tahun 2005, yang berawal dari penjualan motor besar dari orang ke orang (Personal Selling) mulai dari tahun 1998 sampai 2001, dan mulai membuka toko (Showroom) bernama HOBBY MOTOR yang berpusat di Jakarta pada tahun 2005 dan mempunyai cabang di Bandung.
3
Mayoritas pelanggan HOBBY MOTOR yaitu adalah penghobby motor besar, komunitas motor besar, pengusaha, daninstansi pemerintah. HOBBY MOTOR melakukan strategi pemasaran dengan membuka showroom sebagai pameran produk motor (display) yang bertujuan untuk memudahkan konsumen dalam melihat merek, jenis, bentuk, spesifikasi, warna motor besar yang diinginkan. HOBBY MOTOR melakukan strategi pemasaran melalui periklanan (Advertising), seperti website, media cetak, dan media internet. Salah satu strategi pemasaran yang terbukti efektif adalah promosi, dan media yang paling sering digunakan untuk promosi yaitu media periklanan. Hingga saat ini, iklan di media cetak (koran, majalah) masih efektif karena kebiasaan masyarakat Indonesia yang suka membaca, ditambah dengan adanya kemajuan teknologi melalui media internet sangat efektif dalam media periklanan. Pada kemajuan era sekarang ini, word of mouth digunakan juga sebagai strategi pemasaran kepada konsumen. Word of mouth memberikan dampak positif terhadap penjualan motor besar di HOBBY MOTOR, karena adanya komunitas pelanggan motor besar yang cukup luas di Indonesia. Dimana dalam suatu komunitas pemberian informasi dan rekomendasi sangat penting dan dibutuhkan bagi anggota komunitas tersebut. Dengan adanya advertising dan word of mouth diharapkan dapat menciptakan keputusan pembelian dan berdampak terhadap loyalitas merek (brand loyalty) motor besar tersebut. Dengan kata lain, mampu meningkatkan persepsi keputusan membeli terhadap merek Honda dan pada akhirnya memberikan kontribusi positif kepada perusahaan dengan memperkuat loyalitas merek dalam sebuah komunitas yang terikat satu dengan lainnya. Di Indonesia terdapat beberapa komunitas motor besar yang memiliki merek motor dari Jepang, Amerika dan Eropa. Di Indonesia jenis sepeda motor besar
4
sport(Sport Bike) sangat diminati oleh para konsumen sepeda motor besar. Dikarenakan jenis motor ini terkenal kencang dan memiliki handling yang baik. Dengan konsumen Indonesia gemar menonton kejuaraan MOTOGP, jenis sportbike pun makin banyak digemari oleh konsumen Indonesia. Dapat diketahui pemegang juara MOTOGP pun berasal dari sepeda motor Jepang yaitu Yamaha dan Honda, yang diikuti oleh produsen asal Eropa yaitu Ducati. Ditambah adanya slogan dari Bahasa Indonesia yang terdapat pada motor balap dari Merek Yamaha dan Honda tersebut. Dengan adanya segmen motor besar di Indonesia, terdapat data penjualan pada tabel berikut ini : Tabel 1.1 Penjualan Motor Besar Honda di Indonesia Tahun 2011
Total Penjualan 2012
Total Penjualan Sumber : HOBBY MOTOR
Bulan Januari Februari April Mei Juni Agustus September Oktober November Januari Februari Maret April Juni Agustus November
Penjualan Rp. 445.000.000 Rp. 525.000.000 Rp. 1.141.000.000 Rp. 915.000.000 Rp. 708.000.000 Rp. 955.000.000 Rp. 1.830.000.000 Rp. 860.000.000 Rp. 451.000.000 Rp. 7.830.000.000 Rp. 930.000.000 Rp. 665.000.000 Rp. 1.145.000.000 Rp. 900.000.000 Rp. 840.000.000 Rp. 1.171.000.000 Rp. 1.345.000.000 Rp. 6.971.000.000
Berdasarkan tabel data penjualan diatas, terdapat penurunan tingkat penjualan motor besar Honda pada HOBBY MOTOR yang cukup siginifikan dari satu tahun terakhir.
5
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ANALISIS PENGARUH KEPUTUSAN ADVERTISING DAN WORD OF MOUTHTERHADAP
KEPUTUSAN
PEMBELIAN
SERTA
DAMPAKNYATERHADAP BRAND LOYALTY MOTOR BESAR PADA PT. HOBBY MOTOR INDONESIA“, dimana penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah keputusan advertising dan word of mouth memiliki pengaruh ynag signifikan terhadap keputusan pembelian serta dampaknya terhadap brand loyalty motor besar pada HOBBY MOTOR. Dengan penelitian ini dapat disimpulkan sejauh mana strategi pemasaran advertising dan word of mouth akan dapat mempengaruhi keputusan pembelian serta dampaknya terhadap brand loyalty motor besar pada HOBBY MOTOR. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan
uraian
latar
belakang
penelitian
diatas,
maka
penulis
merumuskan rumusan masalah sebagai berikut : •
Apakah keputusan advertising dan word of mouth memiliki pengaruh yang simultan dan parsial terhadap keputusan pembelian motor besar pada HOBBY MOTOR ?
•
Apakah keputusan pembelian memiliki pengaruh terhadap brand loyalty motor besar pada HOBBY MOTOR ?
•
Apakah keputusan advertising dan word of mouth memiliki pengaruh yang simultan dan parsial terhadap brand loyalty motor besar pada HOBBY MOTOR baik secara langsung maupun melalui keputusan pembelian ?
1.3 Ruang Lingkup
6
Bagian ini menjelaskan keluasan cakupan penelitian. Keluasan cakupan penelitian membatasi variabel yang akan dikaji, dan membatasi subjek penelitian, maka ruang lingkup penelitian sebagai berikut : 1. Penelitian ini dibatasi pada pengaruh variabel keputusan advertising dan word of mouth terhadap keputusan pembelian serta dampaknya terhadap brand loyalty motor besar pada HOBBY MOTOR. 2. Penelitian ini dibatasi pada subjek penelitian, yaitu hanya kepada pelanggan motor besar merek Honda sebesar 131 orang dalam 3 tahun terakhir pada HOBBY MOTOR. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh yang simultan dan parsial keputusan advertisingdan word of mouthterhadap keputusan pembelian motor besar pada HOBBY MOTOR. 2. Untuk mengetahui pengaruh keputusan pembelianterhadap brand loyalty motor besar pada HOBBY MOTOR. 3. Untuk mengetahui pengaruh simultan dan parsial keputusan advertising dan word of mouth terhadap brand loyalty motor besar pada HOBBY MOTOR baik secara langsung maupun melalui keputusan pembelian. b. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi penulis :
7
•
Memperluas wawasan pengetahuan penulis pada teori-teori keputusan advertising, word of mouth, keputusan pembelian, serta brand loyalty.
•
Memberikan pengalaman dan pemahaman kepada penulis mengenai penerapan teori-teori yang pernah didapat dalam perkuliahan dan diterapkan dalam dunia nyata.
•
Sebagai pelatihan kepada penulis untuk mendefinisikan masalah, melihat situasi konsumen dan menyelesaikan masalah.
2. Bagi Perusahaan : •
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu HOBBY MOTOR.
•
Perusahaan dapat mengetahui apakah keputusan advertising dan word of mouth merupakan strategi yang tepat untuk menciptakan keputusan pembelian serta dampaknya terhadap brand loyalty motor besar pada HOBBY MOTOR.
•
Perusahaan dapat melakukan pengembangan strategi yang lebih kreatif dan inovatif untuk memenangkan persaingan dari perusahaan lain
3. Bagi Pembaca : •
Penelitian ini diharapkan dapat membantu memperluas wawasan pengetahuan pembaca secara umum.
•
Penelitian ini diharapkan dapat membantu menambah informasiinformasi dan menjadi referensi bagi pembaca.
8
1.5 Metodologi Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dan asosiatif untuk menguji hipotesis atau pertanyaan dengan subjek yang diteliti, serta mengetahuibagaimana hubungan atau pengaruh antara dua atau lebih variabel. Unit analisisnya adalah individu yang diambil sampel sebanyak 100 orang secara acak dengan menyebarkan kuesioner. Pengumpulan data dilakukan secara cross-sectional atau hanya dilakukan satu kali. Metode analisis yang digunakan adalah path-analysis, untuk mengetahui bagaimana analisa jalur pada variabel-variabel yang diuji. 1.6 Sistematika Penulisan Penelitian ini terdiri dari lima bab yang secara garis besar dapat dirinci sebagai berikut: 1.
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini memuat latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi, serta sistematika penulisan dari penelitian.
2.
BAB 2LANDASAN TEORI Bab ini berisikan kajian teori, hubungan antar variabel, kerangka pemikiran dari penelitian, serta hipotesis.
3.
BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini memaparkan jenis penelitian, unit analisis, time horizon, operasionalisasi variabel, prosedur pengambilan data atau sampel, serta metode analisis yang digunakan dalam penelitian.
4.
BAB 4HASIL DAN BAHASAN Bab ini menyajikan hasil pengolahan data baik berupa tabel, gambar, model, serta pembahasannya untuk mencapai tujuan penelitian.
9
5.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi simpulan dari penelitian serta saran yang diberikan baik untuk perusahaan maupun untuk penelitian selanjutnya.