BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selain itu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 juga menyebutkan bahwa pendidikan nasional juga berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan memiliki tujuan yang dapat dicapai melalui proses pendidikan. Proses pendidikan tentunya tidak terlepas dari lingkungan pendidikan. Proses pendidikan dan lingkungan memiliki hubungan yang erat dan tidak bisa dipisahkan. Rohman (dalam Trahati, 2015:1) berpendapat bahwa hubungan pendidikan dengan lingkungan ibarat makhluk hidup dalam ilmu ekologis dinyatakan selalu hidup dalam habitatnya. Pendidikan memiliki tujuan yang mulia
bagi kehidupan dan lingkungan manusia, tetapi sekarang semakin banyak kerusakan lingkungan yang terjadi disekitar manusia. Selama tahun 2014 Indonesia banyak mengalami bencana alam yang ditimbulkan oleh kesalahan perlakuan manusia terhadap lingkungan seperti banjir, longsor, dll. Bencana tersebut terjadi akibat banyak faktor, salah satunya yaitu kerusakan lingkungan. Manusia cenderung mengeksploitasi lingkungan untuk kepentingannya tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan. Memudarnya keperdulian
terhadap
lingkungan pada
akhirnya
menyebabkan berbagai
permasalahan lingkungan yang berakibat pada kehidupan manusia. Salah satu contohnya yaitu sulitnya menanamkan kebiasaan membuang sampah pada tempatnya meskipun sudah disediakan tempat membuang sampah. Permasalahan
lingkungan
yang
terjadi
selama
ini
harus
segera
ditanggulangi. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan lingkungan yaitu melalui pembentukan karakter peduli lingkungan sejak dini. Menurut Uno dan Mohamad (dalam Trahati, 2015:4) menyebutkan bahwa penanaman, pemahaman, dan kesadaran tentang pentingnya menjaga kelestarian kualitas lingkungan sangat baik apabila mulai diterapkan melalui pendidikan. Pendidikan yang paling dasar yaitu sekolah dasar. Menurut Sadulloh (dalam Trahati, 2015:4) menyebutkan anak usia sekolah ini masih sangat aktif mempelajari apa saja yang ada di lingkungannya, dorongan untuk mengetahui dan berbuat terhadap lingkungannya sangat besar. Penanaman karakter sejak dini dapat menjadi dasar yang kuat bagi penanaman karakter peduli lingkungan. Karakter peduli lingkungan dapat
ditanamkan berdasarkan kurikulum sekolah maupun program-program yang sudah direncanakan sekolah. Undang-Undang RI No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menambahkan salah satu cara untuk menanamkan karakter peduli lingkungan melalui kesehatan lingkungan sekolah. Pembudayaan
karakter
peduli
lingkungan
adalah
penanaman
dan
penumbuhkembangan sikap atau watak untuk peduli terhadap lingkungan yang kita diami dengan berbagai kegiatan seperti membuang sampah pada tempatnya, mengadakan satu hari bersih sampah dan pembuatan jadwal menyapu di kelas. Faktor yang menjadi kendala pembudayaan sikap peduli lingkungan meliputi faktor lingkungan dan faktor hubungan anak dengan masyarakat. Untuk membiasakan anak selalu peduli terhadap lingkungan perlu pendidikan karakter ini dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Dengan pendidikan karakter peduli lingkungan ini anak mempunyai bekal pengetahuan tentang pentingnya menjaga lingkungan agar anak menjadi manusia yang sehat jasmani dan rohani. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti selama masa kuliah pada sekolah dasar di SDN 55/1 Sridadi, peneliti melihat siswa di SDN 55/1 Sridadi sudah cukup peduli terhadap lingkungan sekolah dan lingkungan kelas. Siswa sangat kompak dalam melaksanakan tugas piket dan merawat tanamantanaman yang ada di sekolahnya. Siswa juga sudah bisa membuang sampah berdasarkan jenis sampah tersebut. Guna mendapatkan gambaran lebih jauh dan lengkap tentang sikap peduli lingkungan siswa kelas tinggi di SDN 55/1 Sridadi
membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian di kelas tinggi yaitu pada kelas IV dan V di SDN 55/1 Sridadi. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
’’Penerapan Nilai Pendidikan Karakter Peduli
Lingkungan di Kelas Tinggi SDN 55/1 Sridadi”.
1.2
Batasan Masalah Mengingat luasnya ruang lingkup penelitian serta keterbatasan kemampuan
yang peneliti miliki, maka dalam penelitian ini peneliti membatasi pada karakter peduli lingkungan pada siswa kelas IV, dan V di SDN 55/1 Sridadi. 1.3
Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang diatas maka rumusan masalah penelitian ini
adalah “Bagaimana Penerapan Nilai Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan di Kelas Tinggi SDN 55/1 Sridadi?”
1.4
Tujuan Penelitian Dalam melaksanakan sesuatu, tentunya semua mempunyai tujuan yang
selalu ingin dicapai. Berdasarkan dari rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Penerapan Nilai Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan di Kelas Tinggi SDN 55/1 Sridadi.
1.5
Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1.5.1 Manfaat teoritis
1. Memperluas wawasan tentang pendidikan karakter peduli lingkungan. 2. Sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya pada permasalahan yang sejenis atau relevan. 1.5.2 Manfaat praktis 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian dan pengembangan bagi lembaga pendidikan tingkat sekolah dasar dalam membentuk pendidikan karakter peduli lingkungan pada siswa-siswi. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengetahui apakah para siswa sudah dapat menumbuhkan karakter peduli lingkungan. 1.6
Definisi Operasional Definisi operasional digunakan untuk mendapatkan pengertian dan arah
yang jelas dalam menafsirkan judul ini adalah “Penerapan Nilai Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan di Kelas Tinggi SDN 55/1 Sridadi”. 1. Pendidikan Karakter Pendidikan karakter adalah suatu proses yang membentuk akhlak diri peserta didik baik dari dalam lingkungan sekolah, diluar lingkungan maupun dalam kehidupan dimasyarakat. 2. Karakter Peduli Lingkungan Karakter peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
3. Siswa kelas tinggi yang dimaksud yaitu siswa yang dijadikan sebagai subjek dalam penelitian yang berada di kelas IV dan V di SDN No. 55/1 Sridadi.