BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Carut marut transportasi umum dan fasilitas jalan raya di Indonesia memaksa
para pengguna jasa angkutan umum dan juga pejalan kaki beralih menggunakan kendaraan pribadi, salah satunya kendaraan roda dua yaitu sepeda motor. Hal ini tentu membuat pertumbuhan jumlah kendaraan roda dua ini meningkat. Ini bisa kita lihat dari banyaknya jumlah kendaraan roda dua di jalan raya. Hal ini pun akhirnya dimanfaatkan para produsen sepeda motor di tanah air untuk meningkatkan total penjualan mereka. Bahkan akhir-akhir ini sudah banyak produsen sepeda motor yang menawarkan berbagai fitur yang canggih demi menunjang kegiatan penggunanya. Hal ini tentu membuat perkembangan industri sepeda motor di indonesia semakin meningkat. Statistik Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia AISI menunjukkan Data Penjualan Motor Indonesia Maret 2013 meningkat di bandingkan penjualan Februari 2013 dengan jumlah peningkatan sebesar 14.126 unit motor terjual. Dengan kata lain pada bulan Februari 2013 Motor Indonesia terjual 653.357 unit, pada Data Penjualan Motor Indonesia bulan Maret 2013 terjual sebanyak 667.483 unit motor. Penjualan motor di Indonesia terus meningkat sejak Januari 2013 yang mana memang di Indonesia perkembangan sepeda motor sangat pesat. Terbukti dengan banyaknya tambahan teknologi motor maupun aspek kehidupan masyarakat sendiri yang berubah. 1
2 Sementara sampai Maret Tahun 2013 total sebanyak 1.970.823 unit motor terjual di Indonesia. Data statistik AISI untuk triwulan pertama tahun 2013 adalah sebagai berikut: •
649.983 unit motor terjual pada bulan Januari 2013
•
653.357 unit motor terjual pada bulan Februari 2013
•
667.483 unit motor terjual pada bulan Maret 2013
Untuk penjualan pada bulan Maret 2013 rangking pertama masih di pegang oleh Honda dengan penjualan sebanyak 410.591 unit motor disusul Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan TVS dengan data statistik jumlah penjualan motor sebagai berikut: •
Honda 410.591 unit motor terjual
•
Yamaha 217.817 unit motor terjual
•
Suzuki 28.286 unit motor terjual
•
Kawasaki 9.732 unit motor terjual
•
TVS 1.057 unit motor terjual
Demikian Data Penjualan Motor Indonesia Maret 2013 berdasarkan Statistik Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia AISI.
3
Sumber: Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia, (2013) Gambar 1.1 Data Penjualan Motor Indonesia Maret 2013
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat disertai dengan ketatnya persaingan dalam dunia usaha mengakibatkan adanya persaingan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya dalam memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada konsumen. Pemimpin perusahaan sering terlibat pada persoalan yang mengharuskan membuat dan menggunakan ramalan. Ramalan pada dasarnya merupakan perkiraan mengenai sesuatu yang belum terjadi (Pangestu Subagyo, 2004 : 1). Ramalan telah banyak digunakan dan membantu dengan baik dalam berbagai manajemen sebagai dasar perencanaan, pangawasan,
4
dan pengambilan keputusan. Salah satu diantaranya adalah peramalan (forecasting) penjualan. Seorang pemimpin perusahaan yang bertanggung jawab, perlu mengetahui bagaimana volume penjualan untuk periode berikutnya Pencatatan data penjualan dari waktu ke waktu berguna untuk melihat gambaran tentang perkembangan suatu perusahaan, apakah mengalami kenaikan atau mengalami penurunan. Ramalan penjualan akan memberikan gambaran tentang kemampuan menjual di waktu yang akan datang (J. Supranto, 2004 : 3). Data ramalan penjualan dapat digunakan untuk dasar perencanaan produksi agar nantinya dalam produksi itu tidak terjadi over production sehingga banyak barang tidak laku atau under production yang menyebabkan perusahaan itu kehilangan kesempatan dalam menjual hasil produksinya. Hasil dari ramalan penjualan ini bisa dipergunakan untuk menentukan atau merencanakan biaya-biaya lain dalam perusahaan, misalnya biaya produksi, biaya promosi, dan lain sebagainya. Ada beberapa metode peramalan yang ada, diantaranya metode linear regression, weighted moving average, metode moving average, metode exponential smoothing with trend, exponential smoothing, naive method. Akan tetapi, tidak semua metode peramalan ini cocok digunakan untuk meramalkan setiap macam hal. Suatu metode peramalan yang cocok digunakan untuk meramalkan satu hal, belum tentu cocok digunakan untuk meramalkan hal yang lainnya. Oleh karena itu, perlu memilih metode peramalan yang cocok berdasarkan karakteristik atau ciri pola gerakan yang dimiliki oleh data yang telah diperoleh, sehingga hasilnya bisa meminimumkan kesalahan forecast. (Singgih Santoso, 2009) Peramalan penjualan sangat dibutuhkan oleh perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan dan untuk merencanakan langkah-langkah selanjutnya dalam
5
rangka meningkatkan kuantitas penjualannya. Hal ini juga dilakukan oleh PT. Honda Dunia Motorindo. PT. Honda Dunia Motorindo merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan sepeda motor bermerek Honda. Perusahaan ini bersaing tidak hanya dengan sesama distributor saja tetapi juga para produsen yang memiliki pemasaran langsung. Perusahaan bersaing dengan menambah variasi produk yang dicari konsumen guna menguasai pangsa pasar agar pasar milik mereka tidak beralih kepada para pesaing yang memiliki pemasaran langsung. Sebagai suatu perusahaan yang cukup besar, PT. Honda Dunia Motorindo perlu mengetahui unit penjualan motor Honda untuk periode berikutnya dengan cara meramalkan unit penjualannya berdasarkan data-data yang dimiliki dari periodeperiode sebelumnya. Hal tersebut berfungsi untuk menentukan strategi penjualan kedepannya. Untuk itu perlu diidentifikasi unit penjualan yang tepat bagi PT. Honda Dunia Motorindo untuk membantu melakukan pengambilan keputusan guna meningkatkan kuantitas penjualan motor Honda yang dilakukan oleh PT. Honda Dunia Motorindo. Berdasarkan alasan diatas, maka penulis bermaksud ingin meramalkan unit penjualan motor Honda dengan metode peramalan yang ada. Metode peramalan yang digunakan tidak sembarang pilih, melainkan memakai metode teori yang sudah disesuaikan dengan pelajaran kurikulum yang ada. Untuk itu, penulis tertarik mengambil judul “FORECASTING UNIT PENJUALAN MOTOR HONDA PADA PT. HONDA DUNIA MOTORINDO DI DAERAH CIPUTAT PERIODE JUNI 2013”.
6
1.2
Ruang Lingkup Kegiatan Dalam penulisan tugas akhir ini penulis melakukan penelitian di sebuah perusahaan yang bergerak sebagai distributor sepeda motor Honda yaitu PT. Honda Dunia Motorindo di Jalan H.Juanda No.34 Ciputat Jakarta Selatan Indonesia. Dalam penelitian ini adalah mengenai data perusahaan unit penjualan motor Honda pada PT. Honda Dunia Motorindo.
1.3
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka identifikasi masalah adalah sebagai berikut: 1. Berapakah forecasting volume kendaraan bermotor yang berhasil dijual oleh PT. Honda Dunia Motorindo pada periode Juni 2013 dengan menggunakan 6 metode forecasting yang telah dipilih? 2. Metode forecasting apa yang cocok digunakan untuk meramal volume kendaraan bermotor yang dijual oleh PT. Honda Dunia Motorindo?
1.4
Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui hasil forecasting volume kendaraan bermotor yang berhasil dijual oleh PT Honda Dunia Motorindo pada periode Juni 2013 dengan menggunakan 6 metode forecasting yang telah dipilih.
2.
Untuk mengetahui metode forecasting yang cocok digunakan untuk meramal volume kendaraan bermotor yang dijual oleh PT. Honda Dunia Motorindo.
7
1.5
Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: I.
Bagi perusahaan Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi cara bagi perusahaan untuk menjadikan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan yang tepat dan dapat mengetahui proyeksi peramalan volume penjualan motor Honda untuk periode-periode selanjutnya.
II.
Bagi jurusan Tugas akhir ini dapat dijadikan referensi bagi pihak perpustakaan sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa yang membutuhkan untuk lebih memahami pengaplikasian metode peramalan yang ada untuk meramalkan volume suatu penjualan produk.
III.
Bagi penulis Membantu penulis dalam mengaplikasikan teori-teori yang telah diperoleh selama kuliah kedalam praktek yang sesungguhnya, khususnya menerapkan teori yang didapat dalam materi perkuliahan Analisis Kuantitas Bisnis dalam melakukan analisis suatu metode forecasting penjualan.