BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pada dewasa ini, situasi perekonomian di Indonesia mempunyai pengaruh
yang sangat besar terhadap bidang industri. Baik itu dibidang industri jasa maupun manufaktur. Sehingga untuk meningkatkan kualitanya, industri manufaktur maupun jasa harus terus melakukan usaha perbaikan dalam kegiatan produktifitasnya. Usaha peningkatan kualitas ini memberikan dampak terhadap biaya produksi dan pendapatan. Dimana dengan adanya usaha peningkatan kualitas produk, maka proses produksi akan berjalan semakin efektif dan efisien sehingga perusahaan memperoleh hasil sesuai dengan spesifikasi perusahaan, hal ini akan meminimalkan kemungkinan adanya produk-produk cacat yang merupakan biaya yang tidak diharapkan. PT. FEDERAL KARYATAMA adalah perusahaan yang bergerak dibidang pelumasan kenderaan bermotor. Walaupun Oli federal tidak begitu populer jika dibandingkan dengan Top One dan produk lainnya, tetapi Oli Federal mampu bertahan di pasaran karena adanya konsorsium dengan HONDA ASTRA MOTOR. Sehingga jika kita lihat motor Honda sekarang diblok mesinnya terdapat stiker “ Motor ini menggunakan Oli Federal “. Salah satu produk yang laku dipasaran sekarang adalah Oli Federal Supreme Ultratec New 0.8 L.
2
Untuk memberikan kepuasan pada konsumen dibutuhkan kualitas produk yang
baik,
tentunya
diperlukan
pengendalian
kualitas.
Dalam
melakukan
pengendalian kualitas kegagalan yang terjadi pada saat proses produksi harus dianalisa. Permasalahan yang dihadapi oleh PT. FEDERAL KARYATAMA adalah banyaknya kecacatan yang terjadi pada proses produksi pada produk Supreme Ultratec New 0.8 L. Dan sampai sekarang ini perusahaan hanya menganalisa berdasarkan frekuensi terjadinya cacat, karena itu dibutuhkan pengindentifikasi yang lebih mendetail sampai pada penyebab kecacatan pada proses yang terjadi dengan menggunakan metode FMEA (Failure Modes And Effect Analysis ), dengan pendekatan logika FUZZY .
1.2
Identifikasi dan Perumusan Masalah
1.2.1
Identifikasi Masalah Setelah dilakukan penelitian di PT. FEDERAL KARYATAMA, dapat
diketahui permasalahan utama yang sedang dihadapi oleh perusahaan ini, yaitu : ¾ Dari data bulanan proses produksi yang diperoleh ( Februari 2007 s/d April 2007 ), ditemukan beberapa jenis – jenis cacat atribut yang dikategorikan sebagai cacat yang paling sering terjadi dalam proses produksi, antara lain: jenis cacat botol penyok, botol basah, ring patah,
3
tutup reject, tutup rusak, aluminium tidak menempel pada mulut botol, dan tali pengikat putus sewaktu proses Stripper. ¾ Dari hasil penelitian bahwa kecacatan sering terjadi yang disebabkan oleh penyebab khusus, antara lain faktor material, mesin, dan manusia. Sehingga kelancaran proses produksi terganggu. 1.2.2
Perumusan Masalah Masalah utama yang menjadi pembahasan dalam penelitian pada tugas akhir
ini adalah mengenai tingkat kecacatan pada proses produksi di PT. FEDERAL KARYATAMA khususnya pada produk oil Supreme Ultratec New 0.8 L cukup tinggi dan belum mencapai hasil diinginkan yaitu menghasilkan zero defect.
1.3
Ruang Lingkup Pembahasan Agar pembahasan dalam tugas akhir ini lebih jelas dan terarah maka berikut
adalah ruang lingkup dalam penelitian ini, antara lain : •
Penelitian ini dilakukan pada PT. FEDERAL KARYATAMA.
•
Waktu penelitian yang telah dilakukan dari bulan Februari 2007 sampai April 2007.
•
Produk yang diteliti dalam laporan ini yaitu Pelumas Supreme Ultratec New berukuran 0.8 liter 20w-50 multigrade dalam proses Round Table, Filling machine, hopper machine, capper machine, induksi machine dan Stripper machine.
4
•
Area penelitian difokuskan pada Quality Assurance karena departemen ini yang bertugas menganalisis berapa banyak produk yang direject dan bertugas menyelesaikan meminimalisirkan terjadinya cacat.
•
Data yang dipergunakan pada pengamat produk cacat untuk perhitungan dan pengolahan data diambil dari periode produksi bulan Februari, Maret, April 2007.
•
Metode yang dipakai untuk pengolaan data adalah metode Statistical Process Control (SPC) dan FMEA dengan pendekatan logika Fuzzy.
•
Dalam Penelitian ini untuk mengetahui penyebab kecacatan didapat melalui data kecacatan dari perusahaan dan wawancara dengan pihak perusahaan.
1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui apakah jenis cacat apa yang paling dominan. 2. Mengetahui apakah proses produksi produk Supreme Ultratec New 0.8 L berlangsung terkendali secara statistik 3. Mengindentifikasi jenis cacat yang dominan dengan diagram pareto 4. Mengindentifikasi penyebab timbulnya cacat dominan dengan diagram sebab akibat.
5
5. Mengetahui rangking prioritas dari jenis - jenis cacat dengan FMEA Fuzzy 6. Meningkatkan kemampuan produksi secara efektif dan efisien.
1.4.2
Manfaat Beberapa manfaat yang diharapkan dengan adanya penelitian ini adalah : 1. Membantu perusahaan mengurangi penyebab dominan dari kecacatan. 2. Membantu perusahaan dalam pengendalian kualitas dengan metode Statistical Process Control ( SPC ). 3. Membantu
perusahaan
dalam
pengidentifikasi
kecacatan
dengan
menggunakan FuzzyFMEA. 4. Membantu perusahaan dalam mengambil tindakan perbaikan dengan metode 5W + 2H.
1.5 Gambaran Umum Obyek. 1.5.1 Sejarah Perusahaan PT. Federal Karyatama di dirikan sejak tanggal 6 Juni 1988 ( Akte Notaris ) dengan kantor pertama di Jl. Gaya Motor Barat – Sunter II, Jakarta Utara, sedangkan Lokasi Pabrik di Jl. Pulo Buaran Raya – Gudang III Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta Timur. PT. Federal Karyatama adalah perusahaan yang memproduksi Minyak Pelumas dengan merek Federal Oil, yang pertama kali dipasarkan di awal tahun
6
1989. Pada tahun 1992 dilakukan Ekspor perdana ke luar negeri dan di tahun tersebut kemasan Federal Oil menggunakan system hologram. Pada kemasan kaleng menggunakan stiker hologram dan kemasan botol plastik menggunakan Alu-foil berhologram pada setiap leher botol sebagai fungsi proteksi dari pemalsuan. Pada tahun 1997 PT. Federal Karyatama melakukan inovasi pada kemasan supreme untuk wilayah pemasaran Jawa dan Bali dan diberikan nama kemasan Federal Oil Ultratec. Sejak tanggal 1 Januari 1997, Kantor dan pabrik yang telah dilengkapi dengan fasilitas Laboratorium, menempati lokasi yang sama yaitu di Jl. Rawa Gelam I No. 9 Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta Timur
1.5.2 Manajemen dan Organisasi Keberhasilan pada suatu perusahaan sangat ditentukan oleh manajemennya. Dengan adanya struktur organisasi, suatu perusahaan diharapkan dapat berjalan dengan lancar karena adanya pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab. Dalam suatu organisasi dengan segala aktivitasnya, terdapat hubungan diantara orang – orang yang menjalankan aktivitas tersebut. Pada PT. Federal Karyatama pembagian wewenang dan tanggung jawab cukup jelas. Hal ini untuk mengantisipasi perkembangan perusahaan dikemudian hari yang memerlukan orang-orang yang bertanggung jawab terhadap tugasnya masing-masing sehingga perusahaan dapat terus berkembang. Struktur organisasi di pabrik PT. Federal Oil terdapat pada gambar dibawah ini:
7
BOARD OF DIRECTOR PRESIDENT DIRECTOR DIRECTOR DIRECTOR
MARKETING DIVISION
MANUFACTURING DIVISION
ADM & FINANCE DIVISION
MARKETING SUPPORT DEPT
SALES DEPARTMENT
PLANT DEPARTMENT
ENGINEERING & TECH DEPT
PGA DEPARTMENT
ACCT & FIN DEPARTMENT
MIS DEPARTMENT
ADVERTISING PRODUCT
1 st DEALER
PPIC
QUALITY ASSURANCE
PERSONALIA
TREASURY
OPPERASIONAL SUPPORT
MARKET&PRODUC T DEVELOPMENT
2 nd DEALER
PRODUCTION
PROCESS & PROD ENGINEERING
PAYROLL
PROCUREMENT
SYSTEM MAINTENANCE DEVELOPMENT
CHANNEL IMPROVEMENT DEVELOPMENT
3 th DEALER
WAREHOUSE
MAINTENANCE
PEOPLE DEVELOPMENT
TAX
SYSTEM ANALYSIS & DATA ADM
SECURITY
ACCOUNT RECEIVABLE
SAFETY & HEALTH ENVIRONMENT
GENERAL ACCOUNTING
EXTERNAL RELATION
S.O.P
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Struktur organisasi di PT. FEDERAL KARYATAMA terbagi menjadi tiga tingkatan yaitu: Marketing Division, Manufacturing Division, Administrtioni & Finance division. Perusahaan ini dipimpin oleh President Director. dibantu dengan dua orang Director yang membawahi semua bagian yang ada. Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan di PT. FEDERAL KARYATAMA sebagai berikut : 1. President Director Tugas dan tanggung jawab President Director adalah •
Mempertimbangkan, menyempurnakan, mewakili para pemegang saham dan memutuskan perumusan kebijaksanaan umum perusahaan.
8
•
Mengawasi dan mengevaluasi kebijaksanaan umum yang meliputi kebijakan penjualan, keuangan dan administrasi, personalia dan sebagainya.
•
Mengangkat, mengawasi dan memberhentikan director.
2. Director Tugas dan tanggung jawab Director adalah •
Memimpin,
merencanakan,
mengkoordinir
dan
mengawasi
operasi
perusahaan untuk pencapaian sasaran strategis masing-masing. •
Mengamati atau mencari, peluang bisnis, mewakili organisasi dalam acara formal atau informal yang bersifat organisasional serta menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat multidimensional.
•
Mengurus harta kekayaan perusahaan dan bertanggung jawab atas kelangsungan perusahaan.
Marketing Division
1. Direktur Marketing Tugas dan tanggung jawab Direktur Marketing adalah •
Merencanakan, mengorganisir dan mengendalikan keseluruhan aktivitas dari penjualan perusahaan.
•
Menentukan kebijaksanaan dan perencanaan kegiatan pemasaran dalam jangka pendek atau jangka panjang.
9
•
Menciptakan koordinasi yang terpadu dengan para manager dalam bidangbidang kegiatan yang mempunyai kaitan dengan aktivitas penjualan perusahaan.
2. General Marketing Tugas dan tanggung jawab General Marketing adalah •
Membuat recana kerja secara lengkap dari kegiatan yang ada di dalam marketing bisnis (misalnya: program penjualan, promosi dan lainnya).
•
Mengawasi kinerja manager logistik mengenai pendistribusian produk-produk ke dealer-dealer sepeda motor.
•
Mengkoordinasikan pelaksanaan kebijaksanaan penjualan.
•
Melaksanakan kebijaksanaan penjualan yang telah ditetapkan dengan mengumpulkan informasi, menganalisa dan mempertimbangan pasar.
3. Manager Marketing Tugas dan tanggung jawab Manager Marketing adalah •
Mengawasi pencapaian target penjualan.
•
Memberikan persetujuan atas kebijakan penjualan kredit bagi para dealer atau konsumen.
•
Membina serta meningkatkan hubungan yang baik dengan para dealer atau langganan.
10
•
Senantiasa mengikuti rencana pemasaran serta pelaksanaannya, agar pengiriman dapat dilaksanakan tepat waktunya sesuai dengan kontrak.
4. Administrasi Marketing Tugas dan tanggung jawab Administrasi Marketing adalah •
Menerima pesanan penjualan atau purchase order dari dealer.
•
Menyerahkan sales order dan meminta persetujuan kredit pada manager marketing atas purchase order tersebut.
•
Membuat laporan harian distribusi rangkap 3 untuk ditujukan bagi pemegang saham, manager marketing dan untuk arsip marketingnya.
•
Membuat laporan posisi persediaan barang dengan benar setiap akhir bulan dengan dibantu kepala bagian penjualan.
•
Mengarsip semua dokumen - dokumen penjualan secara sistematis.
Manufacturing Division Tugas dan tanggung jawab Manufacturing Division adalah •
Menanggulangi masalah kelancaran pengelolaan dibidang produksi yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian guna mencapai hasil produksi yang telah direncanakan.
•
Merencanakan, mengatur, mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan produksi atas pesanan sesuai dengan jumlah pesanan.
11
•
Mengatur jadwal produksi berdasarkan pesanan.
•
Mengawasi kualitas dan mutu produk yang telah selesai diproduksi.
Dalam menjalankan tugasnya Manufacturing Division membawahi : 1. Plant Department Tugas dan tanggung jawab Plant Department adalah •
Memimpin, memberikan pengarahan, mengkoordinir dan mengawasi bagian teknik dari proses produksi.
•
Merumuskan, menyusun dan melaksanakan kebijaksanaan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
•
Melakukan koordinasi dengan bagian lain yang berkaitan dengan kepentingan bidang produksi.
Plant Department membawahi beberapa bagian yaitu : -
PPIC (Production Planning Inventory Control) Tugasnya merencanakan produksi, follow up produksi dan merencanakan serta mengontrol penggunaan bahan-bahan material dan bahan-bahan pembantu selama proses produksi. Selain itu, mendorong dan memberikan semangat kepada seluruh bagian dalam produksi untuk mencapai hasil produksi yang optimal sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
12
-
Production Tugasnya mengawasi masalah produksi mulai dari pengisian minyak pelumas (filling) sampai proses pengemasan (packing) selesai.
-
Warehouse Tugasnya menyimpan material dan finished goods dalam gudang, menjamin penerimaan barang dengan benar dan pengirimannya apakah sesuai dengan jumlah barang berdasarkan surat jalan, menerima dan mengecek barang yang ada di dalamnya dan bertanggung jawab terhadap kondisi barang.
2. Engineering Department Tugas dan tanggung jawab Engineering Department adalah •
Mengawasi dan mengontrol pemeliharaan peralatan atau mesin-mesin produksi.
•
Menjamin keadaan mesin untuk bisa beroperasi.
Engineering Department membawahi beberapa bagian yaitu : -
Quality Assurance.
-
Process & Product Engineering.
-
Maintenance.
13
Administrasi & Finance Division Tugas dan tanggung jawab Administrasi & Finance Division Division adalah •
Memimpin dan mengawasi semua bagian yang dilakukan oleh Department Administrasi & Finance Division.
•
Menyelenggarakan
akuntansi
atas
penerimaan,
penyimpangan
dan
pengeluaran serta akuntansi biaya. Dalam menjalankan tugasnya Administrasi & Finance Division membawahi : 1. Accounting Department •
Mengawasi semua kegiatan yang dilakukan oleh bawahan yang meliputi bagian budget, general accounting dan account receivable.
•
Mengkoordinasi dan mengarahkan bawahan agar dapat bekerja sesuai pekerjaannya.
•
Mengadakan rapat bulanan untuk mengetahui hasil kerja bawahan.
•
Mengawasi & mengkoordinir kegiatan - kegiatan pembukuan.
2. Finance Department •
Mengkoordinir dan mengawasi semua kegiatan pencatatan keuangan dan akuntansi pembayaran serta pengelolaan dokumen.
•
Melaksanakan sistem akuntansi bagi seluruh aktivitas perusahaan.
•
Melakukan pengawasan dan pemeriksaan laporan, juga bukti penerimaan dan pengeluaran.
14
•
Bertanggung jawab atas laporan keuangan berdasarkan bukti penerimaan dan pengeluaran, serta membuat dan menganalisa laporan keuangan berdasarkan bukti yang ada.
Accounting & Finance Department membawahi beberapa bagian yaitu : Treasury, Procurement, Tax, Account receivable, General accounting, SOP. 3. PGA Department PGA Department membawahi beberapa bagian yaitu : Personalia, Payroll, People Development, Security, Safety & Health Environment, dan External Relation. 4. MIS Department MIS Department membawahi beberapa bagian yaitu : Opperasional Support, System Maintenance Development, dan System Analysis & Data Administrasi.
1.5.3
Spesifikasi Produk Jenis minyak pelumas yang dihasilkan oleh PT. Federal Karyatama ada 5 jenis,
antara lain: 1. Supreme Ultratec -
Minyak pelumas multigrade dengan additives pilihan.
-
Menjaga mesin tetap bersih.
-
Menurunkan tingkat keausan dan tidak menyebabkan slip pada kopling.
-
Mengandung anti oksidasi dan anti wear.
-
Melumasi dan melindungi bagian mesin yang bergerak.
15
-
Memenuhi persyaratan API service Classification SAE 20 W - 50.
2. Supreme Plus -
Pelumas bensin berkualitas tinggi dan mempunyai kekentalan ganda (multigrade), mantap pada suhu tinggi dan rendah.
-
Melindungi dan memelihara kebersihan mesin secara permanen.
-
Tidak perlu menambah aditif lagi.
-
Mampu mengurangi keausan dengan baik terutama pada bagian katup.
-
Tidak menyebabkan slip pada kopling.
-
Memenuhi persyaratan API service Classification SAE 20 W - 50.
3. Econo Motor Oil -
Minyak pelumas mesin untuk motor bensin yang diformulasikan dengan bahan dasar High Viscosity Index (HVI).
-
Mengandung ditergent - dipersant dan aditif yang lengkap, sehingga tidak perlu ditambah aditif lagi.
-
Menjaga mesin motor tetap bersih dan dapat menurunkan tingkat keausan mesin atau engine.
-
Memenuhi persyaratan SAE 40 dengan API service Classification SE/CC.
-
Dikemas dan dipasarkan khusus engine motor oil 4 langkah.
16
4. Supreme XX -
Pelumas bensin berkualitas tinggi dan mempunyai kekentalan ganda (multigrade), mantap pada suhu tinggi dan suhu rendah.
-
Minyak pelumas ini mampu memberikan hasil seperti halnya pelumas sintetis atau synthetic base yang dapat memberikan perlindungan maksimal terhadap bagian-bagian mesin yang dilumasi.
-
Tidak dianjurkan untuk menambah lagi aditif atau oil treatment atau engine protection atau sejenisnya.
-
Memenuhi persyaratan mutu International API service SJ/CF.
-
Dikemas dan dipasarkan untuk sepeda motor Honda dan sepeda motor 4 Tak lainnya.
5. Rextron 9900 Gasoline -
Minyak pelumas yang memenuhi persyaratan API service SJ/CF untuk perlindungan mesin paling super.
-
Membuat mesin mudah dihidupkan dalam temperatur dingin.
-
Meningkatkan penggunaan bahan bakar lebih ekonomis.
-
Minyak pelumas ini mampu dengan cepat mengalir melindungi bagian-bagian mesin yang dilumasi dengan maksimal.
-
Mampu melindungi mesin dalam segala kondisi, terutama pada saat mendapatkan beban berat.
-
Tidak menyebabkan slip pada kopling.
17
-
Sangat cocok digunakan untuk sepeda motor Honda dan sepeda motor 4 Tak lainnya.
1.5.4 Sistem Kerja Sistem kerja yang akan dibahas di sini adalah sistem kerja dari segi lamanya jam kerja. Sistem kerja pada PT. Federal Karyatama menggunakan standar international yaitu, seorang karyawan yang bekerja tidak lebih dari 40 jam seminggu. Karyawan PT. Federal Karyatama terbagi menjadi dua sistem kerja, yaitu sistem kerja pada bagian kantor dan bagian pabrik. •
Kantor Sistem kerja bagian kantor hampir sama dengan kantor-kantor lainnya pada
umumnya. Karyawan kantor bekerja dari hari senin - jumat, dimulai dari jam 08.00 16.30. Dimana, untuk hari sabtu dan hari minggu atau hari besar lainnya libur. •
Pabrik Sistem kerja pada bagian pabrik PT. Federal Karyatama setiap saat yaitu 24 jam
sehari, dimana dalam seminggu 5 x kerja (senin - jumat) sedangkan untuk hari sabtu dan minggu libur. Sistem kerja bagian pabrik terdiri dari 9 orang ditambah 1 kepala regu tiap linenya. Untuk itu, sistem kerja pada bagian pabrik dalam sehari dibagi menjadi 2 shift yaitu shift pagi dan shift malam..
18
Shift I (pagi) :
Shift II (malam) :
-
07.00 - 09.20
-
16.30 - 18.50
-
09.30 - 12.20
-
19.00 - 21.50
-
12.40 - 14.20
-
22.10 - 23.50
-
14.30 - 16.20
-
24.00 - 01.50
1.5.5 Perencanaan Dan Pengendalian Produksi Perencanaan dan pengendalian produksi dilakukan oleh bagian marketing, pertama-tama bagian marketing melakukan estimasi produksi per bulannya untuk diberikan ke bagian PPC. Setelah bagian PPC menerima estimasi form dari marketing, kemudian diperiksa apakah estimasi yang diusulkan oleh bagian marketing itu bisa dipenuhi dan apakah sesuai dengan space yang ada untuk bulan tersebut, apabila tidak bisa maka bagian PPC akan memberikan estimasi tanggal yang memungkinkan untuk dikonfirmasikan ke customer. Berdasarkan estimasi form tersebut, maka dibuatlah pra planning terlebih dahulu dengan menggunakan software yang telah diprogramkan pada computer dengan memperhatikan kapasitas mesinnya, persediaan WIP, rencana maintenance bahan baku dan bahan pembantu lainnya serta target yang harus dibuat oleh perusahaan. Kemudian kepala PPC mengisi tanggal delivery dan valid date pada estimasi sesuai dengan formnya. Setelah itu, kepala PPC menyetujui tanggal delivery pada
19
estimasi form dengan memeriksa planning yang telah dibuatnya. Berdasarkan planning tersebut, maka dibuatlah rencana produksi bulanan untuk masing-masing proses. Kemudian berdasarkan rencana produksi bulanan tersebut maka dibuatkan rencana produksi harian masing-masing proses produksi. Rencana produksi harian untuk masing-masing proses produksi tersebut akan dievaluasi apakah sesuai dengan parameter yang ada, kemudian akan dilakukan pengesahan kalau tidak ada perbaikan. Rencana produksi harian tersebut, kemudian akan didistribusikan ke departemen terkait untuk dilakukan produksi sesuai dengan rencana yang sudah diberikan.
1.5.6
Teknolgi Proses Proses produksi dilakukan dengan menggunakan mesin, operator-operator akan
menginput bahan baku kedalam mesin-mesin tersebut. Mesin-mesin yang ada pada pabrik ini antara lain ; 1. Round table Untuk memasukkan botol kedalam konveyor, yang seterusnya memasuki proses filling. 2. Conveyor Mengangkut botol ke mesin filling 3. Mesin sensor Mengatur mekanisme dan jumlah botol pada proses filling
20
4. Mesin Filling Mengisi oli kedalam botol 5. Mesin Pemasang Tutup Memasangkan tutup pada botol oli 6. Mesin Pengunci Tutup Mengencangkan tutup botol 7. Mesin Induksi Melakukan proses induksi, sehingga alumunium foil pada tutup botol melekat pada botol oli 8. Mesin Stripper. Mengikat kotak denga tali Strip.
21
Peta proses operasi pada perusahann ini seperti pada gambar berikut :
Gambar 1.2 Peta Proses Operasi Pengepakan Oli 1.5.7 Layout Pabrik
22
1.5.7 Layout Pabrik Bentuk layout yang digunakan oleh pabrik ini yaitu : produk layout, dimana terdiri dari empat lini produksi, disetiap lini terdapat sembilan orang pekerja, yang terdiri dari : 1. operator penuang botol 2. operator penyusun botol 3. operator pemasang tutup botol 4. operator pemeriksaan botol 5. operator packing Pada pabrik ini tidak terdapat gudang bahan baku maupun bahan jadi, hal ini terjadi karena produk-produk yang telah selesai diproduksi akan didistribusikan secara pada konsumen yang telah memesan terlebih dahulu. Sehingga stock barang yang ada dapat dikatakan sangatlah sedikit sehinnga tidak membutuhkan tempat penyimpanan yang khusus. Barang-barang yang telah dipacking biasanya diletakkan disekitar lantai produksi dimana tersedia ruangan yang cukup luas unutk meletakkan barang jadi maupun bahan bakunya. Hal ini dapat terjadi karena lokasi dari suplier bahan baku yang sangat berdekatan dengan lokasi dari perusahaan ini sehinnga memungkinkan untuk pemesanan bahan dalam jangka waktu yang singkat sesudah order diterima.