1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Penelitian Pada dasarnya bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dan untuk
berpikir. Belajar bahasa berarti belajar menggunakannya untuk berkomunikasi dan untuk berpikir, bukan hanya untuk mengetahuinya. Bahasa Indonesia sebagai bahasa asing banyak diminati oleh berbagai lapisan masyarakat dari mancanegara, antara lain pejabat pemerintah, politikus, wartawan, mahasiswa, seniman, atau wisatawan. Perkembangan bahasa Indonesia menuju bahasa Internasional tampak sangat menggembirakan. Sebagai ilustrasi, di Australia bahasa Indonesia telah diangkat sebagai salah satu dari empat bahasa Asia prioritas (Cina, Indonesia, Jepang, dan Korea) yang perlu diajarkan di sekolah dasar dan menengah dengan sistem pendidikan Australia. Bahkan, di antara empat bahasa itu bahasa Indonesia direkomendasikan menjadi bahasa Asia pertama di Australia (Kirpatrick, 1995). Orang asing mempelajari bahasa Indonesia dengan tujuan yang bermacammacam dari sekedar berkomunikasi untuk keperluan sehari-hari, seperti berbicara dengan supir, menawar barang, sampai penguasaan bahasa Indonesia yang bersifat resmi, yaitu mengikuti kuliah atau mengajarkan bahasa Indonesia. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia ini dikenal adanya empat jenis keterampilan berbahasa. Proses orang belajar berbahasa selalu berurutan, yaitu dimulai dari menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dua tahap yang
2
pertama berkaitan dengan bahasa lisan, sedangkan dua tahap terakhir berkaitan dengan bahasa tulisan. Dj. Tarigan dan H.G. Tarigan dalam bukunya yang berjudul “Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa” (1986: 135) mengungkapkan bahwa posisi membaca yang menduduki urutan ketiga merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting untuk dikembangkan karena membaca adalah kunci ke gudang ilmu. Ilmu yang tersimpan dalam buku harus digali dan dicari melalui kegiatan membaca. Keterampilan membaca dapat menentukan hasil penggalian ilmu itu. Karena itu dapat kita katakan bahwa keterampilan membaca sangat diperlukan dalam dunia modern, dunia buku. Bila dikaitkan dengan pembelajaran BIPA, Sri Pujiastuti dalam makalahnya yang berjudul “Peranan Membaca Ekstensif dalam Pemerolehan Bahasa Kedua” (Dimensi-dimensi dalam Belajar Bahasa Kedua, 1990: 191) mengemukakan pendapatnya bahwa belajar bahasa kedua dalam pendidikan formal tidak memungkinkan adanya pemerolehan input dalam jumlah yang sangat besar, karena terbatasnya jam di kelas. Sehingga salah satu cara memperoleh input dalam jumlah yang besar adalah melalui kegiatan membaca yang dapat dilakukan di luar kelas. Berdasarkan pandangan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa keterampilan membaca pada pembelajar BIPA sangat diperlukan untuk membantu meningkatkan pemahaman terhadap bahasa target yang dipelajari. Pada situasi seperti ini, penggunaan pendekatan dan pemilihan materi atau bahan ajar sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa
3
asing. Pemilihan dan penyusunan bahan ajar dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) membaca BIPA hendaknya dilakukan sedemikian rupa karena bahasa Indonesia untuk orang asing tentu berbeda dengan bahasa Indonesia untuk orang Indonesia. Orang Indonesia yang belajar bahasa Indonesia umumnya sudah mengetahui konsep-konsep bahasa Indonesia. Sedangkan orang asing yang belajar bahasa Indonesia hanya mengetahui konsep-konsep bahasa ibunya. Dengan demikian, jika ada perbedaan konsep antara bahasa yang dia miliki dan bahasa Indonesia maka perlu suatu materi yang tepat untuk membantu mereka agar terampil berbahasa Indonesia. Bahan ajar membaca untuk pembelajar BIPA tidak digunakan begitu saja untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap teks, tetapi digunakan juga untuk melatih logika mereka dalam berbahasa Indonesia. Sehingga dalam hal ini kita juga perlu memperhatikan tingkatan pembelajar. Tingkat kesulitan materi yang diberikan pada pembelajar BIPA tingkat menengah tentu berbeda dengan kesulitan materi yang diberikan pada pembelajar tingkat dasar atau tingkat lanjut. Selain itu, satu hal yang perlu kita ingat adalah bahwa mereka bukan orang Indonesia yang belajar bahasa Indonesia melainkan orang asing yang belajar bahasa Indonesia dan tidak cukup mengenal Indonesia dan bahasa Indonesia. Sehingga dalam penelitian ini penulis bermaksud untuk mengembangkan sebuah bahan ajar membaca yang efektif dan dapat digunakan oleh pembelajar BIPA tingkat menengah.
4
Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang di atas maka penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil judul Pengembangan Bahan Ajar Membaca Bagi Pembelajar BIPA Tingkat Menengah. Seperti yang telah umum diketahui, penelitian mengenai bahan ajar bagi pembelajar BIPA ini telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu. Namun penelitian kali ini dilakukan guna menyempurnakan penelitian sebelumnya dengan subjek penelitian yang berbeda. Sehingga dalam hal ini penulis benar-benar melepaskan diri dari aksi penjiplakan kecuali pengutipan dalam batas-batas yang masih wajar.
1.2
Identifikasi Masalah Penelitian Dari sekian banyak permasalahan dalam pengembangan bahan ajar,
penulis mengidentifikasi permasalahan tersebut berdasarkan latar belakang di atas seperti di bawah ini. a) Bahasa Indonesia untuk orang asing berbeda dengan bahasa Indonesia untuk orang Indonesia. b) Bahan ajar membaca untuk pembelajar BIPA tidak digunakan begitu saja untuk meningkatkan pemahaman pembelajar terhadap teks, tapi digunakan juga untuk melatih logika mereka dalam berbahasa Indonesia. c) Tingkat kesulitan materi yang diberikan pada pembelajar BIPA tingkat menengah berbeda dengan materi yang diberikan pada pembelajar BIPA tingkat dasar atau tingkat lanjut. d) Bahan ajar atau materi yang tepat sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran BIPA.
5
1.3
Pembatasan Masalah Penelitian Untuk lebih memfokuskan permasalahan, penelitian ini hanya akan
dibatasi pada masalah: a) materi ajar membaca yang sesuai untuk pembelajar BIPA tingkat menengah; b) urutan materi ajar membaca yang tepat bagi pembelajar BIPA tingkat menengah; c) karakteristik bahan ajar membaca yang tepat bagi pembelajar BIPA tingkat menengah; d) topik yang penting untuk teks membaca BIPA tingkat menengah; e) tingkat keterbacaan teks yang sesuai untuk pembelajar BIPA tingkat menengah.
1.4
Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas maka masalah yang akan dikaji dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut ini. a. Materi ajar membaca apa saja yang sesuai untuk pembelajar BIPA tingkat menengah? b. Bagaimana urutan materi ajar membaca yang tepat bagi pembelajar BIPA tingkat menengah? c. Bagaimana karakteristik bahan ajar membaca yang tepat bagi pembelajar BIPA tingkat menengah? d. Topik apa yang penting untuk teks membaca BIPA tingkat menengah?
6
e. Bagaimana tingkat keterbacaan teks yang sesuai untuk pembelajar BIPA tingkat menengah?
1.5
Tujuan Penelitian Berdasarkan pembatasan dan perumusan masalah di atas, tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang: a) materi ajar membaca yang sesuai bagi pembelajar BIPA tingkat menengah; b) urutan materi ajar membaca yang tepat bagi pembelajar BIPA tingkat menengah; c) topik yang penting untuk teks membaca BIPA tingkat menengah; d) karakteristik bahan ajar membaca yang tepat bagi pembelajar BIPA tingkat menengah; e) tingkat keterbacaan teks yang sesuai bagi pembelajar BIPA tingkat menengah.
1.6
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan
penulis terhadap pembelajaran BIPA, terutama yang berkaitan dengan pengembangan bahan ajar BIPA. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif mengenai bahan ajar yang sesuai bagi pembelajar BIPA tingkat menengah.
1.7
Anggapan Dasar Penelitian ini bertumpu pada anggapan dasar sebagai berikut ini.
7
a) Keterampilan
membaca dapat
membantu
pembelajar
BIPA dalam
penguasaan bahasa Indonesia sebagai bahasa asing. b) Penggunaan bahan ajar yang tepat sangat berpengaruh terhadap hasil belajar seseorang. c) Urutan materi dan topik yang tepat dapat mempermudah pembelajar untuk menguasai bahasa Indonesia. d) Pemilihan dan penggunaan teks yang tepat sangat penting untuk membantu meningkatkan pemahaman pembelajar terhadap bahan ajar yang diberikan.
1.8
Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan kesalahpahaman terhadap judul penelitian ini
maka penulis secara operasional mendeskripsikan variabel-variabel dalam penelitian ini sebagai berikut. 1) Pengembangan bahan ajar membaca yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berkaitan dengan pengembangan suatu model bahan ajar membaca untuk pembelajar BIPA yang dapat dipakai dan dijadikan pedoman atau pegangan dalam mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesianya. 2) BIPA tingkat menengah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penutur asing yang kemampuan BIPA-nya berada pada level menengah yang ditandai dengan adanya kemampuan untuk berkomunikasi lebih aktif karena kekayaan kosakatanya lebih banyak daripada pembelajar BIPA tingkat dasar.