BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan tindakan yang setiap hari dilakukan oleh individu.
Menurut Hovland, komunikasi merupakan proses di mana individu menyampaikan pesan, dan pesan tersebut dapat mengubah perilaku individu lain. Saat ini manusia tidak hanya berkomunikasi melalui bahasa verbal dan non verbal, tetapi banyak melakukan komunikasi melalui media lain seperti media cetak ataupun media elektronik. Media cetak terdiri dari majalah, brosur serta pamphlet sedangkan media elektronik terdiri dari televisi dan radio. Dengan melihatnya perkembangan zaman, teknologi saat ini sangat membantu media massa seperti televisi maupun radio dalam menyampaikan pesannya untuk para audiens. Televisi merupakan media massa yang terus berkembang saat pertama kali ditemukan sampai hingga saat ini. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Dengan menggunakan media televisi, dapat mencakup audiens dengan luas (Cangara, 2004:20). Pada masa awal perkembangan televisi hanya sekedar menggunakan gabungan teknologi optik, mekanik dan elektronik yang dapat menampilkan audio serta visual dalam waktu yang bersamaan. Masyarakat kebanyakan lebih memilih media televisi karena terdapat gambar (visual) dan audio yang jelas dan juga program acara yang lebih bervariatif dibandingkan media massa lainnya.
1
2 Gambar yang dikombinasikan dengan suara alami adalah faktor yang membuat televisi memberikan pengaruh atau dampak yang sangat kuat pada penonton (Cangara, 2004:26). Hal ini menyebabkan masyarakat sangat percaya dan bergantung pada televisi. Namun kini, masyarakat yang sangat percaya juga menjadi masyarakat kritis yang menuntut program-program televisi yang menarik. Program acara yang ditawarkan biasanya dapat memepngaruhi sikap, pandangan dan perasaan penonton. Karena televisi dapat menghipnotis penonton yang dapat mengajak penontonnya ikut terbawa terhadap kisah atau peristiwa yang di tayangkan ditelevisi (Effendy, 2003:182). Salah satu program televisi yang menarik perhatian masyarakat adalah program sinetron atau sinema elektronik. Sinetron merupakan drama sandiwara yang dikemas menjadi beberapa episode, menampilkan kehidupan sehari-hari yang diwarnai oleh konflik yang berkepanjangan. Di awal sinetron akan memperkenalkan tokoh-tokoh yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Dari karakter-karakter tersebut akan menimbulkan konflik yang semakin lama semakin besar sehingga mencapai klimaks dari sinetron tersebut. Selama ini sinteron-sinetron yang ditampilkan oleh stasiun-stasiun televisi adalah sinetron komedi, misteri, aksi, kekeluargaan lalu saat ini bertambah sinetron remaja. Banyak sekali stasiun-stasiun televisi swasta kita yang telah mendominasi tayangan sinetron remaja. Mulai dari sinetron Putih Abu-Abu, Tiba-Tiba Cinta, Get Married the Series, sampai Diam-Diam Suka yang menjadi tayangan yang ditunggu oleh para audiensnya. Dasarnya, sinetron remaja sering mengangkat kehidupan remaja kalangan atas dan kalangan bawah dengan konflik utamanya adalah permasalahan cinta. Dengan program yang bertemakan romansa sangatlah pas untuk anak-anak remaja
3 menonontonnya. Menampilkan gaya hidup dari dua dunia yang berbeda (kaya dan miskin) yang berunjung mememiliki kisah cinta, tidak hanya itu tetapi juga cara berpakaian, model rambut, sepatu yang digunakan bahkan make up yang digunakan oleh pemerannya. Peneliti memilih sinetron “Diam-Diam Suka” karena sinteron ini tayang pada saat prime time. Selain itu sinetron “Diam-Diam Suka” sudah mencapai 200 episode sejak pertama kali tayang yaitu pada tanggal 1 November 2013 hingga 14 Mei 2014.
1.2
Rumusan Masalah Serial Diam-diam Suka adalah kisah tentang gadis remaja yang baru saja
pindah dari Yogyakarta ke Jakarta. Sri digambarkan sebagai sosok gadis lugu, agak tomboi,
cerdas
dan
mandiri.
Sarah,
bude
Sri,
menyekolahkan
gadis
pindahan Yogyakarta itu ke sebuah sekolah swasta yang cukup ternama, satu sekolah dengan Naomi, sepupu Sri. Sejak awal masuk sekolah, Sri selalu menjadi bahan cemoohan lantaran penampilannya yang kampungan. Disisi lain, Dafa dekat dengan Sri sehingga membuat Levin, lelaki keren di sekolah itu, mencemooh keduanya. Levin adalah musuh bebuyutan Dafa dan selalu menganggap kalau Sri adalah biang kesialan. Kedekatan Sri dengan Dafa menyulutkan api cemburu dari Princess, ketua dancer bernama The Johits alias Jomblo Ngehits. Kecemburuan Princess membuat Sri selalu sial, selalu dikerjai oleh geng tersebut. Naomi, sepupunya Sri tidak membantu Sri karena ia tidak menganggap Sri sebagai sepupunya, melainkan pembantunya. Tidak hanya konflik yang terjadi di sekolah tetapi juga terdapat konflikkonflik yang sangat menarik. Tanpa sepengetahuan Sri, ternyata Bude Sarah merupakan Ibu dari Sri. Serta ayah Sri yang diketahui telah meninggal dalam
4 kecelakaan mobil ternyata masih hidup karena telah ditolong dan dirawat oleh penduduk sekitar disaat kecelakaan terjadi. Dirga, Ayah dari Sri ingin kembali kepada Sarah dan Sri tetapi tidak bisa karena Sarah telah menikah lagi dengan Alex, orang kepercayaan Dirga. Sinetron “Diam-Diam Suka” memiliki berbagai jenis elemen cerita. Di antaranya terdapat konflik, romance, dan komedi, yang dengan hal tersebut menimbulkan nilai jual yang membuat penonton tertarik untuk menonton sinetron “Diam-Diam Suka”. Tidak hanya dari elemen cerita yang beragam tetapi juga dari tokoh-tokoh yang memainkan. Terdapat tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Di dalam tokoh protagonis terdapat tokoh protagonis utama dan figuran dan juga sebaliknya didalam tokoh antagonis. Namun peneliti hanya akan mengambil tokohtokoh utama protagonis dan antagonis untuk diteliti. Dari elemen cerita yang beragam dan alur cerita yang rumit yang terjadi di dalamnya maka penulis ingin mengetahui apakah adanya minat menonton terhadap masyarakat khususnya remaja. Karena remaja memilki kharakteristik yang cendrung labil, memiliki teman kelompok, menjadi pusat perhatian merupakan sikap yang dapat mengacu terhadap perubahan perilaku dalam pergaulan jaman sekarang. Mudah untuk terpengaruhi jika diberikan gaya-gaya yang mereka lihat melalui televisi. Karena televisi sangat berpotensi untuk terjadinya penyebaran nilai-nilai pada anak remaja. Remaja belum dapat memilah mana program yang dapat dikonsumsi dan dapat terjebak dalam kehidupan yang berunjung dengan hal materi saja. Maka salah satu sinetron yang akan diangkat oleh peneliti adalah Diam-Diam Suka yang tayang di SCTV setiap hari pukul 18.00-19.30. Yang diperankan oleh
5 Febby Blink sebagai Sri, Derby Romero sebagai Levin, Dimas Anggara sebagai Dafa dan masih banyak lagi pemeran lain di dalamnya. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti studi: Pengaruh Sinetron “Diam-Diam Suka” di SCTV terhadap Minat Menonton (Studi Kasus: Likers Facebook Fanpage Diam-Diam Suka). 1.3
Indentifikasi Masalah Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah adanya hubungan antara sinetron “Diam-Diam Suka” dan minat menonton remaja? 2. Apakah adanya pengaruh dari sinetron “Diam-Diam Suka” terhadap minat menonton remaja? Jika ada seberapa besar pengaruh yang diberikan?
1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1
Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan, yaitu : 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari program sinetron “Diam-Diam Suka” terhadap minat menonton masyarakat. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang diberikan oleh program sinetron “Diam-Diam Suka” terhadap minat menonton masyarakat.
1.4.2
Manfaat Akademis Secara akademis, diharapkan penelitian ini akan bermanfaat bagi
pengembangan Ilmu Komunikasi, terutama kajian-kajian penelitian yang berhubungan dengan media massa penyiaran televisi, khususnya yang terkait
6 dengan program berita investigasi, dengan menggunakan metode kualitatif maupun kuantitatif. 1.4.3
Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Bagi Peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk menambah dan memperluas pengetahuan peneliti khususnya tentang masalah yang diteliti. Menjadi acuan untuk menyusun penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan Ilmu Komunikasi Media Massa Penyiaran. 2. Bagi
Universitas,
penelitian
ini
bermanfaat
untuk
dijadikan
perbandingan ilmu yang diberikan di kelas dengan hasil penelitian yang diperoleh di lapangan. Juga sebagai bahan evaluasi di bidang akademik. 3. Bagi Pembaca atau Peneliti lain, penelitian ini diharapkan dapat membantu memperluas dan memperkaya pengetahuan pembaca atau peneliti lain, dan bisa dijadikan referensi untuk membuat penelitian atau karya ilmiah di bidang yang sama. 1.4.4
Masyarakat/ Umum : Bagi Masyarakat Umum, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
bagi masyarakat sebagai pengetahuan tentang proses produksi suatu program acara televisi. Serta menjadi masukan bagi masyarakat dalam menyikapi program yang ditayangkan televisi.
1.5
Sistematika Penulisan Berikut ini adalah sistematika penulisan penelitian : BAB 1 PENDAHULUAN
7 Berisi Latar Belakang, Ruang Lingkup, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB 2 KAJIAN PUSTAKA Berisi teori-teori yang digunakan sebagai dasar penelitian untuk dihubungkan dengan data hasil penelitian. Terdiri dari Teori Umum, Teori Khusus, Landasan Konseptual, dan model analisis. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berisi metode yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisa data, serta mendapatkan jawaban hasil penelitian. Termasuk didalamnya adalah : Pendekatan Peneltian, Sifat Penelitan, Lokasi Penelitian, Objek Penelitian, Subjek Penelitian, Metode Pemilihan Informan, Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Analisis Data, Kriteria dan Teknik Keabsahan Penelitian. BAB 4 HASIL DAN BAHASAN PENELITIAN Berisi objek penelitian berupa data-data konkrit tentang PT Surya Citra Televisi seperti sejarah perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi, target audiens, dan, profil perusahaan. Selain itu juga berisi profil program sinetron “Diam-Diam Suka”. Dihubungkan dengan teori dan dilengkapi dengan analisis peneliti dalam bagian hasil penelitian. BAB 5 PENUTUP Berisi simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran atau masukan bagi peneliti lain dan bagi program sinetron Diam-Diam Suka.
8