BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gurdwara merupakan tempat ibadah bagi umat agama Sikh, dimana Sikh adalah suatu agama monoteistik yang berdiri pada abad ke-16. Kata Sikh berarti “murid”. Agama Sikh bermula di Sultanpur berdekatan dengan Amritsar di wilayah Punjab, India. Masuknya agama Sikh di Indonesia melalui perpindahan masyarakat India yang datang untuk mensejahterakan diri, sebagian dari mereka memutuskan untuk menetap dan pada akhirnya memiliki keturunan. Kuil agama Sikh pada umumnya menggunakan bentuk atap kubah. Kubah merupakan salah satu unsur arsitektur mendasar yang dapat disebut sebagai bentuk bangunan dan selalu digunakan di tempat tertinggi di atas bangunan (sebagai atap). Bentuk dari kubah tidak hanya memiliki permukaan luar tetapi juga memiliki ruang dalam dan organisasi ruang dimana arsitektur berada pada potensi paling tinggi ketika eksterior dan interior dipahami dalam satu kesatuan (Wahid, Alamsyah 2013). Di kota Medan terdapat sebuah Gurdwara (kuil) Shri Guru Arjun Devji yang menggunakan bentuk atap kubah yang dibangun pada tahun 1953. Kuil ini menggunakan bentuk atap kubah seperti halnya Gurdwara Golden Temple yang dibangun pada tahun 1764 di kota Amritsar wilayah Punjab, India. Namun yang menjadi kasus pada penelitian ini adalah terdapat sebuah kuil di kota Medan yang tidak menggunakan bentuk atap kubah, yang diterima oleh umat beragama Sikh
1 Universitas Sumatera Utara
sehingga menjadi gagasan untuk meneliti tentang transformasi bentuk kubah pada kuil agama Sikh. Transformasi adalah salah salah satu insting dasar manusia yang dapat didefinisikan sebagai suatu set transisi pada masyarakat dalam usahanya untuk mengadakan adaptasi dalam perubahan dunia. Misi dan tujuan budaya tertentu dapat diperoleh melalui suatu strategi yang merefleksikan materi budaya misalnya gaya arsitektur dan bentuk hunian. Karena arsitektur ditentukan berdasarkan budaya (Rapoport dalam Loebis, 2002), transformasi arsitektural dan prosesnya juga ditentukan oleh budaya, akibatnya perubahan dan transformasi budaya akan berdampak pada arsitektur. Makna dari bentuk arsitektur dapat dicapai melalui pengujian struktur fisik dan sosial masyarakat yang mempengaruhi masa lalu dan memiliki makna bagi generasi masa kini dan masa depan. Interaksi dan pertukaran antar budaya telah merubah budaya dan menghasilkan sintesis baru. Sintesis baru ini memungkinkan perluasan dalam periode evolusi dan menemukan ekspresi baru yang timbul akibat interaksi dengan budaya luar. Perwujudan budaya telah memperkaya dan menciptakan sintesis baru dengan budaya yang telah ada
dan menghasilkan
bentuk arsitektur baru melalui transformasi (Loebis, 2002).
2 Universitas Sumatera Utara
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang ada, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Mengapa terjadi transformasi pada bentuk atap kubah kuil Sikh di kota Medan? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang ada di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: Menemukan penyebab terjadinya perubahan pada bentuk atap kubah kuil Sikh. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah: Bagi penulis, penelitian yang dilakukan memberikan pengalaman belajar dan kesempatan untuk menerapkan ilmu-ilmu yang dipelajari saat masa perkuliahan, sekaligus bermaanfaat sebagai bahan perbandingan antara hal-hal teoritis untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
referensi
untuk
melakukan
penelitian
sejenis
dengan
mengembangkan data yang ada. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dan menambah pengetahuan mengenai tempat ibadah umat agama Sikh (Gurdwara) di kota Medan.
3 Universitas Sumatera Utara
1.5 Batasan Penelitian Batasan penelitian dilakukan hanya pada kawasan kota Medan mengenai perubahan bentuk kubah pada kuil Sikh yang dilihat dari bentuk kubah yang dipakai dan juga melihat penyebab perubahan dari asal-usul transformasi. 1.6 Kerangka Berfikir Kerangka berfikir merupakan sebuah proses berfikir peneliti dari awal penelitian sampai dapat memecahkan masalah penelitian dan mendapatkan hasil dari penemuan yang dilakukan.
4 Universitas Sumatera Utara
LATAR BELAKANG Ditemukannya sebuah tempat ibadah umat agama Sikh di kota Medan yang mangalami transformasi pada bentuk atap kubah pada bangunannya, yang diterima oleh umat beragama Sikh.
MANFAAT PERUMUSAN MASALAH
TUJUAN Menemukan penyebab terjadinya perubahan pada bentuk atap kubah kuil Sikh
Mengapa terjadi transformasi pada bentuk atap kubah kuil Sikh di kota Medan?
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk melakukan penelitian sejenis dengan mengembangkan data yang ada dan menambah pengetahuan mengenai tempat ibadah umat agama Sikh.
TEORI Teori Transformasi Arsitektur Teori Agama Sikh Teori Bentuk Kubah
PENGUMPULAN DATA Observasi Lapangan
KESIMPULAN AKHIR
METODE ANALISIS Analisi Transformasi secara deskriptif Analisis Agama Sikh dan kuil Sikh secara historis dan deskriptif
Studi Literatur Wawancara OBJEK PENELITIAN Kuil Sikh di kota Medan
Gambar 1.1 Diagram Kerangka Berfikir
5 Universitas Sumatera Utara