BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem teknologi, informasi dan komunikasi dari waktu ke waktu berkembang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai sistem teknologi, informasi dan komunikasi yang semakin canggih dan semakin mempermudah aktivitas sehari-hari. Penggunaan komunikasi dan media komputer digital sebagai alat teknologi yang handal menuntut ketepatan dan keamanan dalam pengiriman pesan. Tuntutan tersebut semakin meningkat seiring munculnya jaringan data berskala besar dan kecepatan tinggi yang digunakan untuk bertukar, memproses
dan
menyimpan
informasi
digital
di
lingkungan
militer,
kepemerintahan, maupun swasta. Keamanan dalam mengirimkan pesan atau informasi pada sistem komunikasi dapat dilakukan dengan mengubah pesan-pesan informasi, gambar, audio, propaganda, nasihat, dan lain sebagainya ke bentuk kode yang disebut dengan codeword dan disajikan dalam bentuk vektor. Pada proses pengiriman pesan, terkadang codeword yang diterima tidak sama dengan kode yang dikirim. Hal ini berarti timbul sebuah kesalahan (error). Kesalahan merupakan suatu masalah yang dapat mengurangi keakuratan pesan yang diterima. Kesalahan bisa terjadi karena adanya gangguan/noise pada saat proses pengiriman pesan. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu sistem yang mampu untuk mengoreksi error. Oleh karena itu, pada sistem komunikasi diperlukan sistem pengkodean. Proses mengubah pesan ke dalam
1
bentuk kode disebut dengan encoding. Sedangkan proses menguraikan pesan atau membaca pesan disebut dengan decoding. Dalam sistem pengkodean, kesalahan proses pengiriman pesan dapat dideteksi dan selanjutnya dapat dikoreksi. Salah satu kode pengoreksi error adalah kode Reed Solomon. Kode Reed Solomon (RS) pertama kali ditemukan oleh Irving S. Reed dan Gustave Solomon pada tahun 1960. Kode Reed Solomon (RS) merupakan kode siklik non biner yang kesalahannya dapat diperbaiki. Kode Reed Solomon bekerja jika dalam komunikasi terdapat sebuah blok data hilang atau benar-benar terhapus dan jika ada cukup blok tersisa yang diterima maka masih bisa diperbaiki. Pada perkembangannya kode pengoreksi error menggunakan Reed Solomon mempunyai banyak aplikasi pada sistem komunikasi maupun informasi. Salah satu aplikasinya adalah untuk mengamankan pesan rahasia pada proses steganography. Steganography adalah suatu cara menyembunyikan informasi untuk mencegah pendeteksian pesan yang disembunyikan. Steganography berasal dari bahasa Yunani steganos yang artinya tersembunyi atau terselubung dan graphein yang berarti menulis. Teknik steganography dapat digunakan untuk menyembunyikan pesan rahasia berupa teks, gambar, maupun audio. Teknik ini sudah dilakukan sejak zaman romawi kuno dan telah berkembang pesat pada era sekarang menggunakan media komputer. Pada proses penyembunyian data diperlukan ketepatan dalam perhitungan bit – bit data karena jika terjadi sedikit kesalahan saja pada perhitungan maka akan berakibat pada rusaknya data yang dikirimkan sehingga data tidak akan dapat dikembalikan ke dalam bentuk semula.
2
Selain itu ukuran keberhasilan pada metode steganography juga dipengaruhi oleh proses penyembunyian data dengan hasil proses penyembunyian data yang berupa stego image harus menyerupai gambar asli (cover image) sehingga tidak terjadi kecurigaan dari pihak lain yang melihatnya. Selain itu faktor efisiensi data juga perlu
dipertimbangkan
dalam
penyembunyian
data
sehubungan
dengan
perbandingan besarnya data yang disembunyikan dengan kualitas stego image yang dihasilkan artinya semakin besar data yang disembunyikan maka kualitas stego image yang dihasilkan semakin rendah. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Peter Hanzlik pada tahun 2011 dalam penelitiannya yang berjudul “Steganography in Reed Solomon Codes”. Penelitian ini menghasilkan kode pengoreksi error Reed Solomon yang mempunyai kemampuan mengoreksi error pada stegogramme dan dimuat sebagai data tersembunyi yang telah di-encode. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Frederick R. Ishengoma pada tahun 2014 yang berjudul “The Art of Data Hiding with Reed-solomon Error Correcting Codes” berisi tentang aplikasi kode pengkoreksi error Reed Solomon pada steganography. Penelitian ini menghasilkan model baru untuk aplikasi kode Reed Solomon sebagai kode pengoreksi error pada steganography. Model kerjanya yaitu mengganti redundansi kode Reed Solomon dengan pesan rahasia. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, tugas akhir ini merupakan studi dari jurnal yang berjudul “The Art of Data Hiding with Reed-solomon Error Correcting Codes” karya Frederick R. Ishengoma (2014). Kode pengoreksi error yang akan digunakan untuk memperbaiki kesalahan (error) pengiriman pesan
3
pada penelitian ini adalah kode Reed Solomon karena kemampuannya memperbaiki kesalahan yang cukup banyak dan kode Reed Solomon bekerja pada kode non-biner. Peneliti akan mengkaji sifat-sifat dan karakteristik kode Reed Solomon yang ditulis dalam bentuk definisi, teorema maupun contoh. Kemudian diberikan aplikasi proses pengiriman kode yang mengalami error pada kode Reed Solomon dan penyimpanan (penyisipan) pesan rahasia steganography pada kode Reed Solomon. Dengan penelitian ini, diharapkan dapat menambah pemahaman mengenai sifat-sifat dan karaktersitik kode Reed Solomon dan aplikasinya pada steganography. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana sifat-sifat dan karakteristik kode Reed Solomon?
2.
Bagaimana aplikasi kode Reed Solomon pada steganography?
C. Tujuan Penulisan Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, maka tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1.
Menjelaskan sifat-sifat dan karakteristik kode Reed Solomon.
2.
Menjelaskan aplikasi kode Reed Solomon pada steganography.
4
D. Manfaat Penulisan Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1.
Bagi Penulis Penulisan tugas akhir ini bermanfaat karena menambah pengetahuan dan wawasan tentang kode pengoreksi error yaitu kode Reed Solomon dan juga aplikasinya pada pengoreksian error pada steganography.
2.
Bagi Para Pembaca Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan atau bahan studi untuk mempelajari kode Reed Solomon dan juga dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.
3.
Bagi Perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta Penulisan tugas akhir ini dapat menambah koleksi penelitian ilmiah atau bahan pustaka umumnya bagi Universitas Negeri Yogyakarta dan khususnya bagi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
5