BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan industri media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun televisi swasta baik nasional maupun lokal, termasuk televisi kabel dan sejumlah stasiun televisi komunitas. Globalisasi informasi setiap media massa melahirkan suatu efek sosial yang bermuatan perubahan nilai-nilai sosial dan budaya manusia. Proses globalisasi tersebut membuat arus informasi meluas ke seluruh dunia, salah satunya program acara televisi. Pesatnya industri pertelevisian di Indonesia juga dipengaruhi oleh kebutuhan masyarakat akan informasi dan hiburan. Hal tersebut dijadikan sebagai peluang tersendiri bagi televisi-televisi yang ada di Indonesia untuk membuktikan bahwa media elektronik televisi mampu menyajikan informasi mendidik, menghibur, dan membujuk bahkan menjadi lahan bisnis yang menjanjikan. Media massa merupakan suatu pesan yang bisa berbentuk lisan maupun isyarat dan sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari komunikasi massa. Pada dasarnya media adalah penyampaian informasi dan komunikasi yang sangat berjasa bagi manusia dalam meningkatkan pengembangan struktur sosialnya. Menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney (Black dan Whitney dalam Nurudin, 2007:64, Pengantar komunikasi massa), fungsi komunikasi massa antara lain : (1) to inform ( menginformasikan ), (2) to 1
2
entertaint (memberi hiburan ), (3) to persuade ( membujuk ), dan (4) transmission of the culture ( transmisi budaya ). Berkaitan dengan hal tersebut, fungsi komunikasi massa menurut John Vivian (Vivian dalam Nurudin, 2007:64, Pengantar komunikasi massa), adalah: (1) providing information, (2) providing entertainment, (3) helping to persuade, dan (4) contributing to social cohesion ( mendorong kohesi sosial ). Kemampuan televisi dalam menarik perhatian masih menunjukkan bahwa media tersebut menguasai jarak secara keseluruhan baik geografis maupun sosiologis, pengaruh acara di televisi sampai saat ini masih terbilang kuat dibandingkan dengan radio dan surat kabar. Hal tersebut bisa terjadi karena kekuatan audio-visual televisi lebih menyentuh dari segi-segi kejiwaan pemirsa. Terlepas dari segi pengaruh positif ataupun negatif, pada intinya media televisi menjadi tolak ukur dan cerminan budaya tontonan bagi pemirsa dalam era informasi dan komunikasi yang semakin berkembang pesat, sehingga sampai saat ini televisi menjadi media yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Minat masyarakat menonton siaran televisi dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain, konten acara, pengisi acara,
penataan acara, kemasan acara, waktu tayang, durasi serta variasi acara itu
sendiri. Televisi telah menghadirkan berbagai macam bentuk acara untuk disajikan pada masyarakat. Maraknya macam bentuk acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi swasta baik nasional maupun lokal, termasuk televisi kabel dan sejumlah stasiun televisi komunitas sesuai dengan medianya masing-masing, baik itu yang bersifat edukatif ataupun sekedar hiburan semata yang memang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
3
dan memanjakan setiap pemirsanya. Program – program tersebut selalu berkembang sesuai kebutuhan zamannya sehingga banyak bermunculan tayangan-tayangan baru yang membuat acara televisi semakin beragam. Salah satu program tersebut adalah program entertainment ( hiburan ) khususnya program musik. Munculnya ragam program musik di televisi meramaikan dinamika musik tanah air sebagai media perantara dan menjadi tontonan masyarakat yang menghasilkan rating cukup tinggi. Karena sifatnya entertainment, khalayak meresponnya dengan baik dan mempunyai suatu minat tontonan tersendiri untuk menjadi daya tarik yang menghibur, mendidik dan mengikuti perkembangan musik tanah air bagi masyarakat. Dengan semakin berkembangnya program musik di televisi, menyebabkan stasiun televisi lainnya mengikuti program tersebut dengan konsep dan bentuk program yang tidak jauh berbeda. Program musik itu sendiri menjadi suatu wadah bagi para musisi indonesia untuk menunjukkan hasil karyanya, bisa dalam bentuk live performance maupun video clip yang menjadi salah satu media promosi bagi musisi tersebut. Hal ini pula yang coba dilakukan oleh stasiun televisi Binus TV dalam menarik khalayak untuk menonton siarannya. “Music Blast” adalah nama program musik di Binus TV yang tayang setiap Kamis malam, Minggu genap ( 2 & 4 ) pukul 20.00 – 21.00 WIB dengan durasi tayang selama 60 menit. Sesuai dengan judulnya, program musik ini menyajikan suatu konten musik yang menghibur sekaligus mempunyai konsep yang berbeda dengan memasukan sisi edukatif yang memberikan suatu workshop dalam bermusik, berbeda jenis alat maupun kemampuan musik dalam setiap episode-nya. Sebuah episode mempunyai edisi tentang workshop gitar dan bass dengan menampilkan
4
live performance dari bintang tamu yang ditentukan yaitu musisi yang sudah handal dibidangnya sehingga dapat menjadi suatu tayangan edukasi sekaligus menghibur yang belum pernah ada di program musik televisi lainnya. Dijelaskan dalam tayangan tersebut bagaimana memainkan alat musik gitar dan bass dengan cara yang baik dan tepat, kemudian ditambahkan dengan teknik khusus tersendiri bagaimana cara memainkan alat musik tersebut yang belum tentu bisa didapatkan di program musik lainnya. Pada segmen berikutnya juga ada sesi tanya jawab untuk membahas masalah dalam bermusik khususnya sesuai dengan edisi pada setiap episode-nya. Kemudian untuk pecinta musik lainnya bisa melihat secara lebih detail bagaimana teknik-teknik bermusik dipraktekan secara langsung yang diadopsi dari teori yang tepat. Acara ini mempunyai suatu karakterisktik yang terdapat nilai hiburan, edukatif, informatif dan sekaligus sebagai media promosi bagi bintang tamu yang hadir dalam program musik tersebut. Acara program musik ini coba di suguhkan sebagai pilihan tontonan bagi masyarakat khususnya pecinta musik di Indonesia. Music Blast digarap dengan pengambilan gambar yang menarik dan detail. Bahasa yang digunakan selama acara berlangsung juga simple dan sederhana sehingga kemasannya ringan tapi tetap bermutu dan informasinya mudah diterima oleh penontonnya. Lebih penting lagi, program ini membuat suatu perkembangan musik yang baik dengan pengarahan bermusik yang tepat sekaligus mengikuti perkembangan zaman yang ada. Berdasarkan uraian tersebut diatas maka peneliti ingin mengetahui bagaimana program music (entertainment) “Music Blast” di Binus TV bisa meningkatkan minat
5
pemirsa dalam menyaksikan acara tersebut, khususnya kepada guru dan murid Music School Of Indonesia cabang Pondok Indah. Oleh karena itu skripsi ini berjudul : "ANALISIS PROGRAM MUSIC BLAST BINUS TV UNTUK MENINGKATKAN MINAT PEMIRSA GURU DAN MURID MUSIC SCHOOL OF INDONESIA CABANG PONDOK INDAH”. 1.2 RUANG LINGKUP Mengacu pada latar belakang yang disampaikan maka adanya ruang lingkup yang dapat diidentifikasi dengan pembatasan dan perumusan masalah yang akan dibahas lebih lanjut. Menurut Husnaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar. (1996:23). Metodelogi Penelitian Sosial, pembatasan masalah adalah usaha untuk menetapkan batasan-batasan dari masalah penelitian yang diteliti. Batasan masalah dibuat dengan tujuan agar kita dapat mengetahui faktor mana saja yang termasuk ruang lingkup masalah penelitian. Dalam penelitian ini, penulis membuat pembatasan masalah sebagai berikut : 1. Masalah yang diteliti adalah program musik “Music Blast” di Binus TV untuk meningkatkan minat pemirsa guru dan murid Music School Of Indonesia cabang Pondok Indah. 2. Penilaian responden terhadap “Music Blast”, khalayak yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah guru dan murid Music School Of Indonesia cabang Pondok Indah.
6
3. Analisis program musik “Music Blast” di Binus TV dalam meningkatkan minat menonton guru dan murid Music School Of Indonesia cabang Pondok Indah. Perumusan masalah adalah usaha secara tersurat pertanyaan penelitian apa saja yang perlu dijawab atau dicarikan jalan pemecahannya, perumusan masalah merupakan penjabaran dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Berdasarkan pendapat tersebut yang dikaitkan dengan latar belakang yang telah diungkapkan sebelumnya, maka dapat dikemukakan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana program musik (entertainment) “Music Blast” di Binus TV dapat meningkatkan minat pemirsa guru dan murid Music School Of Indonesia untuk menonton acara tersebut?”
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT Menurut Prof. Dr. H.M Burhan Bungin, S.Sos. M.Si. (2007:297). Sosiologi Komunikasi, Penelitian adalah proses ilmiah yang selalu ada dalam kehidupan intelektual manusia berdasarkan sifat ingin tahu yang ada dalam hidup ilmuan. Dalam memenuhi hasrat tersebut ada dua cara yang digunakan, yaitu pertama, dengan menggunakan akal sehat mengacu kepada kelaziman-kelaziman dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, melakukan kegiatan penelitian yang bersifat ilmiah yang berdasarkan pada kaidah-kaidah tertentu dan cara berpikir yang sistematis yang melingkupi keseluruhan proses penelitian.
7
Adapun tujuan dari penelitian ini karena peneliti ingin mengetahui bagaimana program entertainment khususnya program musik dapat membangun image atau citra program yang disiarkan oleh Binus TV, sehingga siaran acara Binus TV dapat lebih diminati oleh masyarakat. Sesuai dengan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas maka tujuan penulisan skripsi ini adalah : 1. Peneliti membuat tulisan ini untuk memenuhi syarat kelulusan sebagai sarjana S1; menambah literatur dan perluasan wacana, serta memberikan kontribusi untuk Ilmu Komunikasi itu sendiri. 2. Peneliti dapat mengaplikasikan berbagai macam teori yang didapatkan selama mengikuti perkuliahan dan penulis akhirnya mampu menganalisis berbagai masalah yang ada untuk kemudian memberikan solusi, saran secara praktis dan secara teoritis. 3. Untuk menganalisis program music (entertainment) “Music Blast” di Binus TV dalam meningkatkan minat pemirsa yaitu guru dan murid Music School Of Indonesia untuk menyaksikan program tersebut. Manfaat penelitian ini dapat dibagi atas dua bagian yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis. “Kegunaan teoritis biasanya hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan
bagi
pengembangan
konsep-konsep,
atau
teori-teori
administrasi pada umumnya dan konsep-konsep atau teori-teori pada disiplin kerja khususnya. Kegunaan praktis hendaknya disebutkan secara tersurat bagi siapa saja.
8
Berdasarkan tujuan dari penulisan skripsi ini, maka manfaat yang diharapkan dari penulisan skripsi ini adalah : 1. Kegunaan teoritis, penelitian ini diharapkan berguna untuk memperkaya khasanah penelitian yang menggunakan teori komunikasi dan memperluas cakrawala pengetahuan peneliti serta pembacanya, khususnya mengenai dampak media elektronik televisi dalam mempengaruhi khalayak. 2. Kegunaan praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pihak Binus TV agar berkompetisi dengan program musik lainnya dan dapat meningkatkan isi atau materi tayangan sehingga dapat memenuhi kebutuhan responden akan informasi dan edukasi yang terkait dengan program entertainment khususnya program musik saat ini dan dimasa yang akan datang. 1.4 HIPOTESIS Hipotesis adalah perumusan, dugaan jawaban atau jawaban sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya. Untuk sementara hipotesis yang bisa disimpulkan adalah : 1. Adanya peningkatan minat menonton dari guru dan murid Music School Of indonesia terhadap program “Music Blast” Binus TV. 2. Tidak ada peningkatan minat menonton dari guru dan murid Music School Of indonesia terhadap program “Music Blast” Binus TV.
9
1.5 METODOLOGI Menurut Prof. Dr. H.M Burhan Bungin, S.Sos. M.Si. (2007:298). Sosiologi Komunikasi,
Penentuan
rancangan
penelitian
adalah
bagaimana
penelitian
merancangkan model penelitian yang akan dilaksanakan mulai dari rancangan problematik, rancangan teoritik, rancangan metodologik sampai dengan rancangan analisis dan hasil penelitian. Pendekatan penelitian komunikasi yang paling populer dan paling sering digunakan adalah pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Peneliti memilih pendekatan kuantitatif, dengan melakukan survei untuk metodologi penelitian yang sesuai dengan judul skripsi yang diambil, penelitian dilakukan dengan cara membagikan kuestioner kepada para responden yang dipilih. Penelitian kuantitatif menggunakan format deskriptif untuk menganalisis penelitiannya. Format deskriptif ini dapat dilakukan pada penelitian studi kasus dan survei, sehingga terdapat format deskriptif studi kasus dan format deskriptif survei. 1.6 SISTEMATIKA PENULISAN Penjabaran dan penulisan skripsi ini disusun secara sistematis dalam tahapan yang disebut dengan bab. Penulis membagi tahapan atau bab yang terdiri dari lima bab secara garis besar sebagai berikut : BAB 1
PENDAHULUAN Bab ini membahas latar belakang masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, hipotesis, metodologi, dan sistematika penulisan.
10
BAB 2
LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan teori-teori dan konsep-konsep yang digunakan sebagai dasar untuk analisis pada penyusunan skripsi ini, yakni berupa Teori Uses and Gratifications, Teori Srimulus-Organism-Respons, Teori Individual Differences, Program music dan Konsep Minat.
BAB 3
INTI PENELITIAN Bab ini berisi tentang metode dan jenis penelitian, populasi dan sample, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, pengolahan data, pengukuran data, dan teknis analisis data.
BAB 4
HASIL PENELITIAN Bab ini menganalisis obyek penelitian dan membahas mengenai hasil penelitian.
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN Merupakan hasil akhir dari penulisan skripsi yang memuat tentang kesimpulan dari hasil-hasil analisa serta saran-saran penulis untuk penelitian kedepannya tentang program entertainment khususnya program musik.