BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Manajemen rantai pasok, sebagai subyek penelitian, masih dalam masa
pertumbuhan. Hal ini dicerminkan dari penggunaan aplikasi logistik dalam perusahaan, tidak semua perusahaan menyadari kemungkinan bahwa logistik modern bisa membawa kemajuan terhadap operasional mereka. Untuk mengenali pentingnya logistik, perusahaan harus memahami bahwa hal tersebut dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif. Terdapat perbedaan antara konsep manajemen rantai pasok dengan konsep logistik secara tradisional. Logistik umumnya mengacu pada aktivitas-aktivitas yang terjadi di dalam sebuah organisasi, sedangkan rantai pasok mengacu pada jaringan beberapa organisasi yang saling bekerjasama dan berkoordinasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Perbedaan lainnya, logistik lebih fokus pada aktivitas-aktivitas seperti pengadaan, distribusi, pemeliharaan dan manajemen persediaan. Sedangkan fokus manajemen rantai pasok selain yang dilakukan dalam logistik juga beberapa aktifitas lain meliputi pemasaran, pengembangan produk baru, keuangan dan layanan konsumen (Hugos, 2003). Pabrik Kelapa Sawit Rambutan PTPN III adalah salah satu perusahaan perkebunan yang menghasilkan komoditas CPO dan Inti Sawit (kernel) yang sangat potensial di Sumatera Utara. Selain untuk memenuhi pasar nasional, Pabrik Kelapa
Universitas Sumatera Utara
Sawit Rambutan PTPN III juga memasarkan produknya di luar negeri (ekspor). Nilai strategis komoditas CPO mendorong PTPN III Pabrik Kelapa Sawit Rambutan untuk meningkatkan kinerja perusahaan sehingga dapat mencapai keunggulan bersaing. Pabrik Kelapa Sawit Rambutan PTPN III merupakan salah satu pabrik dari 12 Pabrik Kelapa Sawit yang dimiliki PT. Perkebunan Nusantara III. Sumber bahan baku TBS berasal dari delapan pemasok kebun seinduk dalam dua wilayah distrik yaitu Distrik Deli Serdang I (DSER I) dan Distrik Deli Serdang II (DSER II). Wilayah DSER I terdiri dari Kebun Gunung Pamela, Kebun Gunung Monako, Kebun Gunung Para dan Kebun Silau Dunia sedangkan wilayah Distrik DSER II terdiri dari Kebun Rambutan, Kebun Tanah Raja, Kebun Sarang Giting, Kebun Sei Putih, yang tersebar di sekitar Kabupaten Serdang Bedagai dengan jarak bervariasi menuju pabrik, serta beberapa supplier pihak III. Berdasarkan hasil pengolahan sejak tahun 2008 terlihat penurunan yang cukup signifikan terhadap hasil olah TBS. Laporan pengolahan menunjukkan kekurangan pasokan TBS secara keseluruhan. Dari data pasokan rata-rata perhari hanya sekitar 540 ton per hari. Sedangkan kebutuhan untuk memenuhi kapasitas pabrik sekitar 700720 ton TBS per hari. Kinerja pengolahan pabrik dapat dilihat pada Gambar 1.1 dan 1.2.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1.1 Pengolahan PRBTN Tahun 2008 s.d 2014 (Sumber: Data yang diolah dari PRBTN)
Dalam Gambar 1.1 terlihat bahwa hasil olah secara umum masih dibawah target olah yang diharapkan. Hal tersebut terjadi dan terus berulang selama enam tahun. Gambar 1.2 menunjukkan bahwa sejak tahun 2008 hingga tahun 2014 terjadi penurunan rata-rata hasil olah. Dari kedua gambar diatas, terlihat bahwa produksi dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2014 cenderung menurun.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1.2 Trend Rata-rata Olah PRBTN Tahun 2008 s.d 2014 Cenderung Menurun
Data pengolahan Pabrik Rambutan enam tahun terakhir disajikan pada Tabel 1.1. Tabel 1.1. Data Pengolahan PRBTN Tahun 2008 s.d 2013. Tahun 2008 Realisasi Olah Kapasitas Terpasang Kapasitas Maksimum Utilitas Pabrik
2009
2010
2011
2012
2013
210.428.900 201.553.300
208.716.000
194.628.000
182.915.000
187.561.000
241.920.000 241.920.000
241.920.000
241.920.000
241.920.000
241.920.000
259.200.000 259.200.000
259.200.000
259.200.000
259.200.000
259.200.000
0,811839892 0,777597608 0,805231481
0,75087963
0,705690586 0,723614969
(Sumber: Data yang diolah dari PRBTN)
Universitas Sumatera Utara
PKS Rambutan merupakan pabrik yang mengolah Tandan Buah Segar (TBS) dengan kapasitas olah terpasang sebesar 30 Ton TBS/jam atau maksimum dalam sehari mampu mengolah sebesar 30 ton x 24 Jam = 720 Ton per hari. Dari data pengolahan diatas dapat dilihat bahwa kapasitas pabrik yang sebesar 30 Ton TBS per jam tidak dapat mengolah secara efektif, hal itu terlihat dari jumlah TBS yang diolah dalam setahun serta dari hasil olah rata-rata perhari. Dari data enam tahun terakhir terlihat penurunan hasil pengolahan. Kapasitas pabrik yang terpakai hanya sekitar 70% hingga 80% sehingga terjadi idle capacity. Faktor utamanya adalah pasokan TBS yang semakin turun. Apabila kondisi tersebut berlangsung terus maka daya saing PKS Rambutan akan menjadi rendah, serta pemenuhan kapasitas yang tidak tercapai dan terjadi idle kapasitas. Sehingga kinerja PKS Rambutan menjadi rendah. Berdasarkan sasaran direktur utama perusahaan, bahwa kapasitas olah minimal adalah 90% untuk Pabrik 30 ton Oleh karena itu, pada penelitian ini berfokus terhadap konsep pemenuhan bahan baku olah TBS untuk memenuhi kapasitas pabrik, menganalisis ketersediaan bahan bahan baku TBS, baik yang berasal dari kebun sendiri. Serta mengkaji pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan terkait dengan ketersedian pasokan bahan baku TBS, Sehingga diperoleh solusi rancangan pasokan TBS untuk memenuhi kapasitas pabrik dengan demikian, diharapkan PKS Rambutan menjadi perusahaan dengan kinerja yang memuaskan. Kedelapan pemasok kebun sendiri yang ada masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda, mulai dari luas areal kebun, kelas lahan, jumlah produksi
Universitas Sumatera Utara
yang dihasilkan, jarak menuju PKS, umur tanaman yang beragam, kerapatan pohon per hektar serta kualitas TBS itu sendiri.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, maka pokok permasalahan yang akan dipecahkan melalui penelitian ini adalah ketidak-seimbangan dalam hal pengadaan bahan baku TBS dengan kemampuan olah Pabrik Kelapa Sawit Rambutan (PRBTN). Ketidak-seimbangan ini telah berakibat pada produktivitas pabrik tidak optimal, sehingga perlu dirancang suatu konsep pemenuhan bahan baku TBS dalam upaya pemenuhan kapasitas olah pabrik sehingga kinerja PKS Rambutan dapat ditingkatkan pada tahun mendatang.
1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan merancang pemenuhan pasokan bahan baku TBS di PTPN III PKS Rambutan untuk memenuhi kapasitas terpasang pabrik sebesar 30 ton TBS Per Jam. Berdasarkan proyeksi perhitungan ketersediaan TBS dari kebun pemasok.
1.4 Manfaat Penelitian Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Secara Ilmiah. a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian penelitian
selanjutnya
dan
memberikan
sumbangan
pemikiran
khususnya bagi para pengambil keputusan di perusahaan. b. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut. 2. Secara praktis. a. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan serta sebagai bahan informasi dan rekomendasi untuk selanjutnya menjadi referensi bagi perusahaan dalam meningkatkan produktivitasnya. b. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu referensi bagi siapa saja yang ingin mengkaji permasalahan ini.
1.5 Batasan Masalah Dan Asumsi Batasan yang digunakan adalah: 1.
Penelitian hanya dilakukan di PKS RAMBUTAN PTPN III dan Kebun Pemasok Inti khususnya pada ketersediaan TBS dari kebun pemasok.
2.
Pembahasan penelitian didasarkan pada jumlah luas lahan, umur tanaman, kelas lahan, kerapatan tanaman per hektar.
3.
Pembahasan penelitian hanya dilakukan sampai dengan rancangan akhir pemenuhan bahan baku TBS di PTPN III PKS Rambutan berdasarkan ketersediaan TBS dari kebun pemasok.
Universitas Sumatera Utara
Adapun asumsi yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah: 1.
Kapasitas pabrik dalam keadaan normal, yaitu mampu mengolah 30 Ton TBS per jam.
2.
Proses produksi berjalan normal, tidak terjadi gangguan force major, seperti musim yang ekstrim atau terjadi bencana alam.
3.
Tidak terjadi perubahan sistem pasokan TBS.
1.6 Sistematika Penulisan Laporan Agar lebih mudah untuk dipahami dan ditelusuri, maka penulisan laporan tesis ini disusun ke dalam delapan bab. Bab 1 (Pendahuluan) menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, batasan masalah, asumsi yang digunakan, dan sistematika penulisan laporan. Bab 2 (Gambaran Umum Perusahaan) menjelaskan secara singkat berbagai atribut dari perusahaan yang menjadi objek penelitian, jenis usaha, ruang lingkup bidang usaha, serta organisasi dan manajemen perusahaan. Bab 3 (Landasan Teori) memaparkan tinjauan-tinjauan kepustakaan yang berisi teori-teori dan pemikiran-pemikiran yang digunakan sebagai landasan dalam pembahasan serta pemecahan masalah. Landasan teori yang digunakan adalah bertujuan untuk menguatkan metode dan teknik yang dipakai untuk memecahkan permasalahan dalam penelitian di perusahaan. Bab 4 (Metodologi Penelitian) menguraikan tahapan-tahapan yang harus dilakukan pada saat penelitian. Selain itu, membahas mengenai penjelasan secara
Universitas Sumatera Utara
ringkas tiap tahapan penelitian dengan disertai diagram alirannya (kerangka konseptual) menjelaskan konsep penelitian yang dilaksanakan. Dilanjutkan dengan penjelasan tentang definisi variabel yang harus dipakai pada saat penelitian dilakukan pada saat penelitian dan tahapan-tahapan yang dilakukan pada saat penelitian. Bab 5 (Hasil dan Pembahasan) mengidentifikasi data penelitian yang diperoleh dari hasil pengamatan dan dokumen perusahaan sebagai bahan untuk melakukan pengolahan data yang akan dilakukan. Hasil pengolahan data tersebut digunakan sebagai dasar dalam analisis dan pemecahan masalah. Bab 6 (Analisa dan Perancangan). Bab 7 (Kesimpulan dan Saran).
Universitas Sumatera Utara